Anda di halaman 1dari 27

7

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Tentang Deteksi Dini Kanker Payudara

2.1.1 Pengertian

Disebut kanker payudara ketika sejumlah sel didalam

payudara tumbuh dan berkembang dengan tidak terkendali.

Kanker payudara (carcinoma mammae) merupakan salah satu

kanker yang sangat di takuti oleh kaum wanita. Setelah kanker

serviks. Kanker payudara merupakan suatu kondisi dimana sel

telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya.

Sehingga terjadi pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan

tidak terkendali yang terjadi pada jaringan payudara (Mulyani &

Nuryani. 2013).

Kanker payudara pada umumnya menyerang pada kaum

wanita, tetapi tidak menuntuk kemungkinan juga dapat

menyerang kaum laki-laki. Walaupun kemungkinan menyerang

kaum laki-laki itu sangat kecil sekali yaitu 1:1000. Kanker

payudara ini adalah salah satu jenis kanker yang juga menjadi

penyebab kematian terbesar kaum wanita didunia, termasuk di

Indonesia (Mulyani & Nuryani. 2013).

2.1.2 Jenis-jenis kanker payudara yang sering terjadi

Berikut ini adalah jenis-jenis kanker payudara yang

sering terjadi yaitu:


8

1. Lobural carcinoma In Situ (LCIS)

Pada LCIS, pertumbuhan jumlah sel jelas terlihat,

berada dalam kelenjar susu (lobules). Pasien dengan LCIS

dimonitor dengan ketat setiap empat bulan sekali oleh dokter

dengan melakukan uji klinis payudara. Ditambah

mammografi setiap tahunnya. Adapun pencegahan lain yang

juga mungkin dilakukan dengan memberikan terapi obat

seperti tamoxifen atau prophylactic mastectomy.

Pengangkatan payudara yang dilakukan sebagai usaha

preventif (Mulyani & Nuryani. 2013).

2. Ductal carcinoma In Situ (DCIS)

DCIS merupakan tipe kanker payudara non-invasif

yang paling sering terjadi. Dengan deteksi dini rerata tingkat

bertahan hidup penderita DCIS mencapai 100% dengan

cacatan kanker tersebut tidak menyebar dari saluran susus

ke jaringan lamak payudara serta bagian lain dari tubuh.

DCIS mempunyai beberapa tipe antara lain. Ductal

comedocarcinoma yang merujuk pada DCIS dengan

necrosis/areya sel kanker yang mati atau mengalami

degenerasi. DCIS ini sering kali terdeteksi pada

mammogram sebagai microcalcifications (tumpukan kalsium

dalam sejumlah kecil).


9

3. Infiltrating Lobular carcinoma (ILC)

Dikenal sebagai invasive lobular carcinoma. ILC

terjadi sekitar 10% sampai 15% dari seluruh kejadian kanker

payudara. ILC ini mulai terjadi dalam kelenjar susu (lobules)

payudara, tetapi sering menyebar kebagian tubuh lain.

4. Infiltrating ductal carcinoma (IDC)

Dikenal sebagai invasive ductal carcinoma. IDC

merupakan tipe kanker payudara yang paling umum terjadi,

sekitar 80% kasus IDC dari seluruh diagnosis kanker

payudara. IDC terjadi dalam saluran susu payudara serta

menjebol dinding saluran, menyerang jaringan lemak

payudara hingga kemungkinan terjadi pada bagian tubuh

yang lain (Mulyani & Nuryani. 2013).

2.1.3 Jenis-jenis kanker payudara yang jarang terjadi

Berikut ini adalah jenis-jenis kanker payudara yang

jarang terjadi yaitu :

1. Mucinous carcinoma

Mucunous carcinoma atau juga disebut colloid

carcinoma merupakan satu jenis kanker payudara yang

jarang terjadi, terbentuk oleh sel kanker yang memproduksi

lender (mucus). Wanita yang menderita kanker jenis ini

memilii tingkat bertahan hidup yang cukup baik dibandingkan

dengan wanita yang menderita jenis kanker invasive yang

umum terjadi.
10

2 Medulari carcinoma

Jenis kanker ini terjadi sekitar 5% dari seluruh

kejadian kanker payudara yang merupakan satu jenis kanker

payudara invansif yang membentuk satu batas yang tidak

lasim antara jaringan tumor dan jaringan normal.

3 Tubular carcinoma

Jenis kanker ini terjadi sekitar 2% dari keseluruhan

diagnosis kanker payudara. Tubular carcinoma ini

merupakan satu tipe khusus dari kanker payudara invansive

dan wanita yang menderita kanker payudara jenis ini,

biaanya memiliki harapan kesembuhan yang cukup baik di

bandingkan jenis kanker payudara yang lain.

4 Inflammatory breast cancer

Jenis kanker payudara ini jarang terjadi sekitar 1%

tetapi jika terjadi perkembangannya akan cepat.

Inflammatory breast cancer, kondisi dimana payudara terlihat

meradang (merah dan hangat) dengan adanya cekungan

dan atau pinggiran yang tebal yang di sebabkan oleh kanker

yang menyumbat pembuluh limfe kulit pembungkus

payudara.

5 Phylloides tumor

Tumor phylloides ini berkembang di dalam jaringan

lonektif payudara serta dapat di tangani dengan operasi


11

engankatan. Tumor phylloides merupakan kanker payudara

yang bersifat jinak maupun ganas dan sangat jarang terjadi.

6 Paget’s disease of the nipple

Jenis kanker payudara ii terjadi hanya sekitar 1% dan

wanita kanker payudara jenis ini mempunyai tingkat

kesembuhan yang lebih baik.jenis kanker payudara ini

berawal dari saluran susu kemudian menyebar ke kulit

aerola dan puting.pada payudara ini,kulit payudara akan

pecah-pecah, memerah, mengkoreng, dan mengeluarkan

cairan (Mulyani & Nuryani. 2013).

2.1.4 Penyebab kanker payudara

Kanker payudara belum diketahui secara pasti

penyebabnya namun ada beberapa faktor kemungkinan, antara

lain :

1. Faktor usia

Semakin tua usia seorang wanita, maka resiko untuk

menderita kanker payudara akan semakin tinggi. Pada usia

50-69 tahun adalah kategori usia paling beresiko terkena

kanker payudara, terutama bagi mereka yang mengalami

menopause terberat (Mulyani & Nuryani. 2013)..

2. Faktor genetik

Ada dua jenis gen BRCA 1 dan BRCA 2 yang sangat

mungkin menjadi factor resiko pencetus kanker payudara.

Bila ibu, saudara wanita mengidap kanker payudara maka


12

ada kemungkinan untuk memiliki risiko terkena kanker

payudara dua kali lipat dibandingkan wanita lain yang tidak

punya riwayat keluarga yang terkena kanker payudara.

3. Pengguna hormon estrogen

Pengguna hormon estrogen (misalnya pada

penggunaan terapi estrogen replacement), peenggunaan

terapi estrogen replacement mempunyai peningkatan resiko

yang signifikan untuk mengidap penyakit kanker payudara.

4. Gaya hidup yang tidak sehat

Jarang berolaraga atau kurang gerak, pola makan

yang tidak sehat dan tidak teratur, merokok serta

mengkomsumsi alcohol akan meningkatkan resiko kanker

payudara (Mulyani & Nuryani. 2013).

5. Perokok pasif

Merupakan orang yang tidak merokok tetapi orang

yang tidak sengaja menghisap asap rokok yang dikeluarkan

oleh orang perokok sering kali didengar perokok pasif

terkena risiko dari bahaya asap rokok dibanding perokok

aktif. Menurut ahli dari dari California Enviromental protection

Agency perokok pasif memiliki hubungan erat dengan resiko

terserang penyakit kanker payudara, oleh karena itu jangan

menjadi perokok pasif dan jangan menjadi perokok aktif,

hindarilah orang-orang yang merokok disekitar anda agar

anda tidak menjadi perokok pasif (Mulyani & Nuryani. 2013).


13

6. Penggunaan kosmetik

Bahan-bahan kosmetik yang bersifat sepeti hormon

estrogen berisiko menyebabkan peningkatan resiko

mengalami penyakit kanker payudara, sehingga berhati-

hatilah dalam penggunaan alat kosmetik untuk kesehatan diri

kita (Mulyani & Nuryani. 2013).

7. Penggunaan Pil KB

Penggunaan Pil KB pda waktu yang lama dapat

meningkatkan wanita terkena risiko kanker payudara karena

sel-sel yang sensitif terhadap ransangan hormonal mungkin

mengalami perubahan degenerasi jinak atau menjadi ganas

dan risiko ini akan menurun secara otomatis bila

penggunaan Pil KB berhenti (Mulyani & Nuryani. 2013).

3.1.4 Tanda dan gejala kanker payudara

Kanker payudara merupakan penyumbang populasi

kematian terbanyak pada wanita. Untuk itu, mengenali gejala

awal sangat diperlukan agar lebih cepat melakukan

penanganan yang tepat secara dini. Banyak dari kita yang

sering tidak menyadari perubahan pada tubuh kita yang

termasuk payudara kita (Mulyani & Nuryani. 2013).

Ada sekitar 90% kanker payudara ditemukan sendiri oleh

pasien dan sekitar 5% ditemukan selama pemeriksaan fisik

untuk alasan lain. Penemuan awal pada sebagian besar kaner

payudara (66%) berupa massa keras atau kokoh, tidak lunak,


14

batas tidak tegas. Pada 11% kasus tanda yang timbul berupa

massa di payudara yang nyeri. Tanda klinis lain yang biasa

terjadi adalah discharge puting (90%), edema local (4%),

retraksi (3%). Gejala awal berupa gatal, nyeri, pembesaran,

kemerahan (Mulyani & Nuryani. 2013).

Menurut Americas Cancer Association, kemungkinan

wanita terkena kanker payudara itu satu banding delapan orang

atau 12 persen. Adapun beberapa gejala kanker payudara:

1. Ditemukannya benjolan pada payudara menurut American

Cancer Society, gejala awal yang signifikan dan sering

dialami wanita ialah benjolan tidak biasa yang ditemukan

pada payudara. Benjolan itu biasanya ditandai dengan rasa

sakit bila dipengang atau ditekan.

2. Perubahan pada payudara

Biasanya gejala yang terjadi ialah berubahnya ukuran,

bentuk payudara dan puting. Di mana gejala itu awalnya

ditandai dengan permukaan payudara akan berwarna merah,

kemudian perlahan kulit mengerut seperti kulit jeruk. Adapula

dalam kasus lain, warna payudaranya berubah orange.

3. Puting mengeluarkan cairan

Pada putting seringkali mengeluarkan cairan

(nippledischarge) Seperti darah, tetapi juga terkadang juga

berwarna kuning, kehijau-hijauan berupa nanah.


15

4. Pembengkakan pada payudara

Gejala kanker payudara juga di tandai dengan

penmbengkakan payudara tanpa ada benjolan, yang

merupakan gejala umumnya. Bahkan kadang-kadang salah

satu payudara lebih terlihat (Mulyani & Nuryani. 2013).

4.1.4 Mitos tentang kanker payudara

Banyak mitos yang beredar tentang penyakit kanker

payudara membuat penderitanya kebingungan hingga frustasi.

Hal ini biasanya di hadapi oleh wanita yang baru didiagnosis

menderita kanker payudara atau seseorang yang

mengkhawatirkan peluangnya untuk terserang penyakit kanker

payudara. Kita tidak perlu takut dan percaya akan adanya mitos

yang berkembang, karena itu semua tidak benar. Mitos yang

berkembang tntang kanker payudara, antara lain:

1. Kanker payudara pasti dapat menyebabkan penderitanya

meninggal.

Hal tersebut tidak benar karna seiring perkembangan

jaman, dengan di temukannya berbagai pengobatan baru

untuk mengatasi kanker payudara, penyakit ini tidak mesti

menyebabkan penderitanya meninggal dunia. Faktanya

makin hari banyak penderita yang berhasil bertahan hidup

dan sembuh dari penyakit ini (Mulyani & Nuryani. 2013).


16

2. Hanya wanita tua yang bakal terkena kanker payudara

Kanker payudara dapat menyerang wanita pada usia

berapapun tidak mesti pada usia tua saja karena pada

faktanya 25 persen wanita penderita kanker payudara

berusia di bawah 50 tahun (Mulyani & Nuryani. 2013).

3. Mammogram itu menyakitkan

Deteksi ini memang tidak nyaman dan cukup

mengganggu bagi wanita tetapi denngan menyatakan bahwa

metode ini terasa menyakitkan hanya akan membuat para

wanita ketakutan untuk melakukan mammogram yang

seharusnya dapat menyelamatkan hidup mereka.

4. Menggunakan deodorant dapat memicu kanker

Sampai saat ini tidak ada bukti yang mendukung

pernyataan tersebut, bahwa bahan aktif yang terdapat pada

deodoran dapat memicu risiko kanker payudara. Pernyataan

ini tersebut informasi yang salah dan tidak perlu di jadikan

kecemasan (Mulyani & Nuryani. 2013).

5. Jika terpapar udara selama operasi maka kanker akan

menyebar

Pernyataan tersebut tidak masuk akal padahal ini

Sama sekali tidak benar. Kanker hanya dapat menyebar jika

penderitanya menunda pengobatan karena takut dan

percaya pada mitos-mitos konyol pada semacam itu.


17

6. Wanita yang mempunyai payudara yang kecil berpeluang

lebih kecil terserang kanker.

Ini tidak ada hubungannya antara ukuran payudara

dengan resiko kena kanker payudara. Tetapi ukuran

payudara yang besar mungkin membuat pemeriksaan lebih

sulit di lakukan.

7. Laki-laki tidak dapat terkena kanker payudara

Walaupun wanita berpeluang lebih tinggi untuk

terserang kanker payudara tetapi laki-laki tidak bisa

menghindari risiko penyakit ini.

8. Menggunakan bra kawat dapat meningkatkan risiko kanker

payudara

Memang bra dengan kawat bisa menekan system

limfatik payudara yang menyebabkan racun menumpuk

tetapi sampai saat ini tidak ada bukti ilmiah yang mendukung

peryataan tersebut sehingga belum di ketahui kebenarannya,

yang penting jika memakai bra kawat pakailah yang tidak

ketat sehingga payudara dappat bernapas.

2.1.7 Pencegahan

Pencegahan kanker payudara bertujuan untuk

menurunkan insidensi kanker payudara dan secara tidak

langsung akan menurunkan angka kematian akibat kanker

payudara itu sendiri. Pencegahan yang paling efektif bagi

kejadian penyakit tidak menular adalah promosi kesehatan dan


18

deteksi dini, begitu pula pada kanker payudara. Adapun strategi

pencegahan yang di lakukan antara lain berupa:

1. Pencegahan primer

Merupakan salah satu bentuk promosi kesehatan

karena dilakukan pada orang yang melalui upaya untuk

menghindarkan diri dari keterpaparan pada berbagai factor

risiko. Pencegahan primer dapat berupa deteksi dini,

SADARI serta melaksanakan pola hidup sehat untuk

mencegah penyakit kanker payudara.

2. Pencegahan sekunder

Pencegahan ini dilakukan terhadap individu yang

memiliki resikountuk terkena kanker payudara. Pada setiap

wanita yang normal serta memiliki siklus hais normal,

mereka merupakan populasi at risk dari kanker payudara.

Pencegahan ini dilakukan dengan melakukan deteksi dini

berupa skrining melalui mammografi yang diklaim memiliki

akurasi 90% tetap keterpaparan terusmenerus pada

mammografi pada wanita yang sehat itu tidak baik karna

merupakan salah satu factor resiko terjadinya kanker

payudara (Mulyani & Nuryani. 2013).

3. Pencegahan tersier

Pada pencegahan tersier ini biasanya diarahkan pada

individu yang telah positif menderita kanker payudara.

Dengan penanganan yang tepa penderita kanker payudara


19

sesuai dengan tujuan mengurangi kecacatan dan

memperpanjang harapan hidup penderita. Pencegahan

tertier ini berperang penting untuk meningkatkan kualitas

hidup penderita dan mencegah konplikasi penyakit serta

meneruskan pengobatan (Mulyani & Nuryani. 2013).

a. Terapkan pola hidup sehat

1) Menjaga berat badan ideal

Untuk menjaga berat badan ideal dengan cara

hindari mengalami kekurangan berat badan atau

kelebihan berat badan, karena kegemukan dapat

meningkatkan risiko kanker payudara, selain itu hindari

juga kenaikan berat badan mendadak serta usia 18

tahun karena berisiko besar.

2) Pemberian ASI

Memberikan ASI pada anak setelah melahirkan

selama mungkin dapat mengurangi risiko terkena

kanker payudara. Ini disebabkan selama proses

menyusui, tubuh akan memproduksi hormo okstosin

yang dapat mengurangi produksi hormo estrogen

karena hormon estrogen memegang peranan penting

dalam perkembangan sel kanker payudara.

3) Memilih diet dengan mengkonsumsi sayuran, buah-

buahan dan kacang-kacangan serta mengurangi

konsumsi makanan berkanji yang diproses. Konsumsi


20

sayuran dianggap diet paling baik untuk mencegah

kegemukan yang merupakan penyebab kanker.

4) Mengurangi konsumsi makanan dan gula yang

diproses mengkonsumsi makanan lebih dari tujuh

hidangan yang terdiri dari berbagai sereal, kacang-

kacangan, tumbuhan brakar dan berubi.

5) Kurangi konsumsi daging merah kurang dari 3 ons

sehari. Lebih baik memilih ikan, ayam atau daging yang

bukan dari hewan ternak untuk menggantikan daging

merah

6) Menghindari gorengan serta makanan yang

mengandung banyak lemak termasuk

mentega/margarine karena tidak baik untuk organ hati.

7) Hindari makan makanan yang terkontaminasi dengan

jamur makanan yang tercemar dengan aflatokesin dan

mikroorganisme jamur mengundang bahaya kanker

hati.

8) Menyimpang makanan yang cepat rusak dalam lemari

es. Ada penelitian membuktikan bahwa makanan yang

disimpang di pendinginan dapat mengurangi kebutuhan

garam sebagai pengawet dan sekaligus mengurangi

resiko kanker perut.

9) Mengurangi makanan yang disalai. Makanan salai

terutama daging dan ikan dapat mengakibatkan


21

produksi senyawa heterocyclic aromatic yang bisa

menyebabkan kanker.

10) Metode memasak dengan suhu rendah seperti

mengukus, merebus, dan memanggang dianggap baik

untuk dikonsumsi dan baik pula untuk kesehatan.

11) Menghentikan mengkonsumsi alcohol karena dengan

mengonsumsi alcohol dapat meningkatkan resiko

kanker mulut, farinks, esophagus, hati, kolon, rectum

dan payudara.

12) Menggunakan minyak sayur yang sesuai secara

sederhana dan membatasi konsumsi makanan

berlemak terutama dari sumber hewan. Mengkonsumsi

makanan tinggi lemak dapat meningkatkan resiko

kanker paru-paru, kolon, payudara dan prostat. Jika

ingin menambah lemak dalam makanan, ganti minyak

sayuran.

13) Ketika di tempat atau di manapun lakukanlah aktivitas

fisik jangan duduk saja di tempat kerja. Lakukan

olahraga ringan setiap harinya dan melakukan latihan

setidaknya satu jam.

14) Hindari merokok atau mengunyah tembakau karena

tembakau merupakan penyebab utama kanker paru-

paru dan kemungkinan penyebab kanker mulut,

tenggorokan.
22

15) Menghindari stress, selalu berpikir positif dalam segala

hal karena stress dapat memunculkan penyakit yang

ada pada diri kita (Mulyani & Nuryani. 2013).

b. Konsumsi makanan pencegah kanker

Selain menerapkan pola hidup sehat dengan

olahraga teratur konsumsi makanan yang tepat juga dapat

menghentikan perkembangan sel kanker. Berikut ini

adalah makanan yang diketahui dapat menjauhkan dari

kanker payudara:

1) Tomat

Bahan makanan ini banyak mengandung likopen

yang berkhasiat untuk menurunkan resiko kanker

payudara.

2) Alpukat

Alpukat tinggi akan kadar asam oleat yang

bermanfaat untuk mencegah kanker payudara.

3) Blueberry

Menurut studi, fitokimia pada blueberry dapat

menghentikan pertumbuhan dan penyebaran kanker

payudara. Buah berry merupakan pelawan kanker yang

tangguh karena kandungan antioksidannya yang tinggi.

4) Kunyit

Kunyit dapat membantu pencegahan

penyebaran kanker payudara


23

5) Teh hijau

Dengan meminum teh hijau dapat menurunkan

risiko kanker payudara dan mencegah penyebaran

pada wanita yang sudah terkena. Hal ini karena zat

katekin yang terkandung dalam teh hijau.

6) Brokoli

Bahan makanan ini mengandung indol-3-

karbonal yang melawan kanker payudara dengan

mengubah estrogen yang menyebabkan kanker

menjadi zat pelindung pencegah kanker.

7) Kembang kol

Seperti halnya brokoli mengandung indol-3-

karbonal yang dapat melawan kanker payudara.

8) Bawang putih

Bawang putih dapat menghilangkan sel-sel

kanker payudara. Bawang putih yang dimasak dengan

dagin dapat mengurangi kadar karsinogenik dalam

dagin yang dapat menyebabkan kanker payudara.

9) Bayam

Studi membuktikan bahwa wanita yang

menkomsumsi bayam dua kali seminggu memiliki

setengah risiko kanker payudara dibandingkan yang

tidak mengkomsumsi.
24

10) Buah delima

Pada buah delima kaya asam elagik yang dapat

memperlambat pertumbuhan sel kanker serta dapat

menonaktifkan senyawa penyebab kanker.

11) Rumpul laut

Rumput laut dapat menurunkan kadar estradiol

dan memiliki sifatphytoestrogenic, asam lemak yang

membantu mencegah kanker payudara.

12) Sayuran

Sayuran seperti kubis dan kembang kol

mengandung fitanutrien yang dapat menghambat

metabolisme karsinogen dan merangsang tubuh untuk

memproduksi enzimdetoksifikasi

13) Kenari

Kenari mengandung berlimpah asam omega3,

pitosterol dan antioksidan alami kenari untuk membuat

makanan anti-kanker payudara yang ideal

c. Deteksi dini

Deteksi dini kanker payudara dapat dilakukan

dengan berbagai cara, yang dapat dilakukan dengan cara

pemeriksaan secara klinis (pemeriksaan fisik), maupun

dengan pemeriksaan penunjang. Adapun deteksi dini

kanker payudara yaitu:


25

1) SADARI

Dengan melakukan SADARI atau pemeriksaan

payudara sendiri, kanker payudara dapat di temukan

secara dini serta dengan dilakukannya pemeriksaan

klinik dan pemeriksaan mamografi.

Pemeriksaan payudara sendiri atau (SADARI)

adalah pemeriksaan payudara sendiri untuk dapat

menemukan adanya benjolan abnormal. Pemeriksaan

ini dapat dilakukan sendiri tanpa harus pergi ke petugas

kesehatan dan tanpa harus mengeluarkan biaya

(Mulyani & Nuryani. 2013).

2.2 Tinjauan Tentang Pengetahuan

2.2.1 Pengertian

Pengetahuan adalah merupakan hasil “Tahu” dan ini

terjadi setelah orang mengadakan penginderaan terhadap

suatu objek tertentu. Penginderaan terhadap objek terjadi

melalui panca indera manusia yakni penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba dengan sendiri. Pada waktu

penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut

sangat dipengaruhi oleh intensitas perhatian persepsi terhadap

objek. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui

mata dan telinga (Wawan.A & Dewi, 2011).

Pengetahuan itu sendiri dipengaruhi oleh faktor

pendidikan normal. Pengetahuan sangat erat hubungannya


26

dengan pendidikan, dimana diharapkan bahwa dengan

pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas

pula pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan, bukan

berarti seseorang yang berpendidikan rendah mutlak

berpengetahuan rendah pula. Hal ini mengingat bahwa

peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh dari

pendidikan nor formal saja, akan tetapi dapat diperoleh melalui

pendidikan non formal (Wawan.A & Dewi, 2011).

Pengetahuan seseorang tentang suatu objek

mengandung 2 aspek yaitu aspek positif dan aspek negatif.

Kedua aspek ini yang akan menentukan sikap seseorang,

semakin banyak aspek positif dan objek yang diketahui, maka

akan menimbulkan sikap makin positif terhadap objek tertentu.

Menurut teori World Health Organization (WHO) yang dikutip

oleh Notoatmodjo (2010), salah satu bentuk objek kesehatan

dapat dijabarkan oleh pengetahuan yang diperoleh dari

pengalaman sendiri (Wawan.A & Dewi, 2011).

2.2.2 Tingkat pengetahuan

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang

sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang (Oven

Behavior). Dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku

yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada

perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan. Pengetahuan

yang cukup didalam domain kognitif mempunyai 6 tingkat yaitu:


27

1. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang

telah dipelajari sebelumnya. Termasuk kedalam

pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali (Recall)

terhadap suatu yang spesifik dan seluruh bahan yang

dipelajari atau rangsangan yang diterima. Oleh sebab itu

“TAHU” ini adalah merupakan tingkat pengetahuan yang

paling renca. Kata kerja untuk mengukur bahwa orang tahu

tentang apa yang dipelajari yaitu menyebutkan, mengurangi,

mengidentifikasi, menyatakan dan sebagainya

2. Memahami (Comprehention)

Memahami artinya sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan

dimana dapat menginterpretasikan secara benar. Orang

yang telah paham terhadap objek atau materi terus dapat

menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan

meramalkan dan sebagainya terhadap suatu objek yang

dipelajari (Wawan.A & Dewi, 2011).

3. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk

menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi

ataupun kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini dapat

diartikan aplikasi atau penggunaan hukum-huku, rumus,


28

metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi

yang lain (Wawan.A & Dewi, 2011).

4. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menyatakan

atau suatu objek kedalam komponen-konponen tetapi masih

didalam struktur organisasi tersebut dan masih ada

kaitannya satu sama lain.

5. Sintesis (Syntesis)

Sintesis yang dimaksud menunjukkan pada suatu

kemampuan untuk melaksanakan atau menghubungkan

bagian-bagian didalam suatu keseluruhan yang baru.

Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk

menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada (Wawan.A

& Dewi, 2011).

6. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk

melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi

atau objek. Penilaian-penilaian itu berdasarkan suatu kriteria

yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria-kriteria

yang telah ada.

2.2.3 Cara memperoleh pengetahuan

Cara memperoleh pengetahuan yang dikutip dari

Notoatmodjo (2010), adalah sebagai berikut :


29

1. Cara kuno untuk memperoleh pengetahuan

a. Cara coba salah (Trial And Erorr)

Cara ini telah dipakai orang sebelum kebudayaan,

bahkan mungkin sebelumnya adalah adanya peradaban.

Cara coba salah ini dilakukan dengan menggunakan

kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila

kemungkinan itu tidak berhasil maka dicoba.

Kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat

dipecahkan (Wawan.A & Dewi, 2011).

b. Cara kekuasaan atau otoritas

Sumber pengetahuan cara ini dapat berupa

pemimpin pemimpinan masyarakat baik formal atau

informal, ahli agama, pemegang pemerintah, dan

berbagai prinsip orang lain yang menerima mempunyai

yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas,

tanpa menguji terlebih dahulu atau membuktikan

kebenarannya baik berdasarkan fakta empiris maupun

penalaran sendiri (Wawan.A & Dewi, 2011).

c. Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai

upaya memperoleh pengetahuan dengan cara mengulang

kembali pengalaman yang pernah diperoleh dalam

memecahkan permasalahan yang dihadapi masa lalu.


30

2. Cara modern dalam memperoleh pengetahuan

Cara ini disebut metode penelitian ilmiah atau lebih

populer atau disebut meodologi penelitian. Cara ini mula-

mula dikembangkan oleh Francis Bacon (1561-1626),

kemudian dikembangkan oleh Deobold Van Daven. Akhirnya

lahir suatu cara untuk melakukan penelitian yang dewasa ini

kita kenal dengan penelitian ilmiah (Wawan.A & Dewi, 2011).

2.2.4 Proses perilaku “Tahu”

Menurut Rogers (1974) yang dikutip oleh Notoatmodjo

(2010), perilaku adalah semua kegiatan atau aktivitas manusia

baik yang dapat diamati langsung dari maupun tidak dapat

diamati oleh pihak luar. Sedangkan sebelum mengadopsi

perilaku baru didalam diri orang tersebut terjadi proses

berurutan, yakni :

1. Awarenees (Kesadaran) dimana orang tersebut menyadari

dalam arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus

(Objek).

2. Interest (Merasa tertarik) dimana individu mulai menaruh

perhatian dan tertarik pada simulus.

3. Evaluation (Menimbang) individu akan mempertimbangkan

baik buruknya tindakan terhadap stimulus tersebut bagi

dirinya, hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.

4. Trial (Mencoba) dimana individu mulai mencoba perilaku

baru
31

5. Adaption (Adaptasi) dan sikapnya terhadap stimulus

Pada penelitian selanjutnya, Rogers (1974) yang dikutip

oleh Notoatmodjo (2010), menyimpulkan bahwa pengadopsian

perilaku yang melalui proses seperti diatas dan didasari oleh

pengetahuan, kesadaran yang positif, maka perilaku tersebut

akan bersifat langgeng (Ling lasting) namun sebalinya jika

perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran,

maka perilaku tersebut bersifat sementara, atau tidak akan

berlangsung lama. Perilaku manusia dapat dilihat dari 3 aspek,

yaitu aspek fisik, psikis dan sosial yang secara terinci

merupakan refleksi dari berbagai gejolak kejiwaan seperti

pengetahuan, motiasi, persepsi, sikap dan sebagainya yang

ditentukan dan dipengaruhi oleh faktor pengalaman, keyakinan,

saran fisik dan sosial budaya (Wawan.A & Dewi, 2011).

2.2.5 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan

1. Faktor internal

a. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan

seseorang terhadap perkembangan orang lain menuju

kearah cita-cita tertentu yang menentukan manusia untuk

berbuat dan mengisi kehidupan untuk mencapai

keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan diperlukan

untuk mendapat informasi misalnya hal-hal yang

menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan


32

kualitas hidup. Menurut YB Mantera yang dikutip

Notoadmodjo (2010), pendidikan dapat mempengaruhi

seseorang termasuk juga perilaku seseorang akan pola

hidup terutama dalam memotivasi untuk sikap berperan

serta dalam pembangunan. Pada umumnya mungkin

tinggi pendidikan seseorang makin mudah informasi

(Wawan.A & Dewi, 2011).

b. Pekerjaan

Menurut Thomas yang dikutip oleh Nursalam

(2010), pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan

terutama untuk menunjang kehidupannya dan kehidupan

keluarga. Pekerjaan bukanlah sumber kesenangan, tetapi

lebih banyak merupakan cara mencari nafkah yang

membosankan, berulang dan banyak tantangan.

Sedangkan bekerja umumnya merupakan kegiatan yang

menyita waktu. Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai

pengaruh terhadap kehidupan keluarga.

c. Umur

Menurut Elizabeth.BH yang dikutip Nursalam

(2010), usia adalah umur indiidu yang terhitung mulai saat

dilahirkan sampai berulang tahun. Sedangkan menurut

Hurclock (1998), semakin cukup umur, tingkat

kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang

dalam berfikir dan bekerja. Dari segi kepercayaan


33

masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari

orang yang belum tinggi kedewasaannya. Hal ini akan

sebagai dari pengalaman dan kematangan jiwa.

2. Faktor ekxternal

a. Faktor lingkungan

Menurut Ann.Mariner yang dikutip dari Nursalam

faktor lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada

disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat

mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau

kelompok. (Wawan.A & Dewi, 2011).

b. Sosial budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat

dapat mempengaruhi dari sikap dalam menerima

informasi (Wawan.A & Dewi, 2011).

2.2.6 Kriteria tingkat pengetahuan

Menurut Arikunto (2010) dalam Wawan.A & Dewi (2011),

pengetahuan seseorang dapat diketahui dan di interpretasikan

dengan skala yang bersifat kualitatif, yaitu :

1. Baik : hasil presentase 76 % - 100 %

2. Cukup : hasil presentase 56 %- 75 %

3. Kurang : hasil persentase> 56 %

Anda mungkin juga menyukai