Tugas Ini Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Dosen Pengampu :
H. Jaka Noeryana,SE.,MM
Disusun Oleh :
Ridwan Ali(2101225)
KATA PENGANTAR
1
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat
dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“LAPORAN PERENCANAAN KEUANGAN DARI SUATU
RENCANA AGRIBISNIS “ ini tanpa halangan dan tepat waktu. Untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................1
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
BAB I.................................................................................................................................5
PENDAHULUAN.............................................................................................................5
1.1 Latar Belakang...................................................................................................5
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................6
1.3 Tujuan Penulisan................................................................................................6
BAB II...............................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA.....................................................................................................7
2.1 Agribisnis...........................................................................................................7
2.2 Subsitem Agribisnis...........................................................................................7
1. Subsistem Penyediaan dan Penyaluran Sarana Produksi.......................................7
2. Subsistem Budiaya dan Usahatani..........................................................................7
3. Subsistem Pengolahan Hasil dan Agroindustry......................................................8
4. Subsistem Pemasaran Hasil Pertanian....................................................................8
5. Subsistem Prasarana...............................................................................................8
6. Subsistem pembinaan.............................................................................................8
2.3 Laporan Keuangan.............................................................................................9
2.4 Modal Kerja dan Modal Investasi.......................................................................9
1) Modal Investasi......................................................................................................9
2) Modal kerja..........................................................................................................10
2.5 Modal Internal dan Modal Eksternal................................................................11
1. Sumber modal internal (saham/laba ditahan).......................................................11
2. Modal eksternal dari lembaga keuangan Bank.....................................................12
BAB III............................................................................................................................14
PEMBAHASAN..............................................................................................................14
3.1 Tanaman Padi.........................................................................................................14
3
3.2 Aspek budidaya......................................................................................................14
3.3 Hama dan Penyakit................................................................................................15
3.4 Pengolahan Gabah Menjadi Nasi...........................................................................15
3.5 Manajemen Keuangan Usaha Pabrik Penggilingan Padi........................................16
BAB IV............................................................................................................................21
PENUTUP.......................................................................................................................21
4.1 Kesimpulan............................................................................................................21
4.2 Saran......................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................22
BAB I
PENDAHULUAN
5
persyaratan jaminan atau agunan (collateral). Persyaratan yang demikian
pada umumnya tidak atau belum dimiliki oleh pengusaha kecil. Pada
umumnya aset yang mereka miliki terutama aset fisik seperti tanah, rumah
dan lain sebagainya, belum memiliki sertifikat (formal). Sebagian dari
mereka tidak memiliki aset fisik yang bisa disertifikatkan, dan kalaupun
ada nilainya sangat kecil.
1.2.2 Apa saja kebutuhan modal investasi dan modal kerja di Penggilingan
Padi Pak Asep?
2.1 Agribisnis
Pengertian Agribisnis Menurut Downey and Erickson (1998)
dalam buku Saragih (1998 : 86) Agribisnis adalah kegiatan yang
berhubungan dengan penanganan komoditi pertanian dalam arti luas, yang
meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan
masukan dan keluaran produksi (agroindustri), pemasaran masukan-
keluaran pertanian dan kelembagaan penunjang kegiatan. Yang dimaksud
dengan berhubungan adalah kegiatan usaha yang menunjang kegiatan
pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang oleh kegiatan pertanian.
Soekartawi (1993) Agribisnis berasal dari kata agri dan bisnis. Agri
berasal dari bahasa Inggris, agricultural (pertanian). Bisnis berarti usaha
komersial dalam dunia perdagangan. Agribisnis adalah kesatuan kegiatan
usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi,
pengolahan hasil dan pemasaran produk-produk yang ada hubungannya
dengan pertanian dalam arti luas.
7
3. Subsistem Pengolahan Hasil dan Agroindustry
5. Subsistem Prasarana
6. Subsistem pembinaan
- Modal pribadi perusahaan pada dasarnya dimiliki dan dikuasai perusahaan baik
dalam bentuk tunai maupun dalam bentuk barang dan lainnya.
- Modal pribadi perusahaan dapat diperoleh dari investor pemegang saham.
- Pemegang saham akan memperoleh deviden apabila perusahaan memperoleh laba
dan menanggung risiko kerugian apabila perusahaan tidak memperoleh laba atau
mengalami kebangkrutan.
1) Modal Investasi
Modal investasi disebut juga sebagai modal tetap. Modal tetap adalah modal investasi
yang harus dikeluarkan dan manfaatnya akan diperoleh dalam jangka panjang sesuai
dengan umur proyek (periode usaha) yang telah ditetapkan.
9
Pembelian tanah untuk lokasi usaha
Bangunan yang diperlukan
Pembelian mesin-mesin dan peralatan yang diperlukan
Biaya pendahuluan (initial cost)
Alokasi biaya pendahuluan ini ada yang menyangkut persiapan teknis maupun
non teknis pada saat kegiatan studi kelayakan. Beberapa contoh biaya
pendahuluan ini adalah :
a) Biaya pembuatan akte notaris
b) Biaya uji coba mesin
c) Biaya produksi percobaan
d) Biaya lisensi (waralaba)
e) Biaya pelatihan karyawan
f) Biaya pembuatan studi kelayakan usaha.
2) Modal kerja
Pentingnya modal kerja adalah sebagai berikut :
a) Melindungi perusahaan terhadap krisis modal kerja karena turunnya nilai
aktiva lancar.
b) Memungkinkan untuk dapat membayar semua kewajiban tepat waktu.
c) Menjamin dimilikinya kredit standing perusahaan semakin besar dan
memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat menghadapi kesulitan keuangan yang
mungkin terjadi.
d) Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup dan lebih
menguntungkan bagi pelanggan.
e) Memungkinkan bagi perusahaan untuk memberikan syarat kredit yang lebih
menguntungkan bagi pelanggannya.
f) Memungkinkan bagi perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien
karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang maupun jasa yang
dibutuhkan.
Laba yang diperoleh perusahaan dari satu periode usaha ( satu tahun buku)
biasanya dialokasikan untuk manajemen dalam bentuk tantiem dan untuk
pemegang saham dalam bentuk deviden. Untuk deviden apabila memperoleh
persetujuan pada saat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) bisa tidak
11
dibagikan dan disisihkan sebagai laba yang ditahan. Laba yang ditahan dapat
digunakan untuk reinvestasi dalam rangka pengembangan usaha.
Musyarakah
Musyarakah adalah perjanjian pembiayaan antara LKMA dengan nasabah
yang mebutuhkan pembiayaan, di mana LKMA dan nasabah secara bersama
membiayai suatu usaha atau proyek yang juga dikelola secara bersama atas
prisnip bagi hasil sesuai dengan penyertaan modalnya. Dalam prinsip
musyarakah ini keuntungan dan kerugian dibagi berdasarkan kesepakatan
bersama pada saat perjanjian awal.
13
BAB III
PEMBAHASAN
Padi termasuk dalam suku padi padian atau poaceae. Terna semusim,
berakar serabut, batang sangat pendek, struktur serupa batang terbentuk dari
rangkaian pelepah tegak, dan bebbentuk lanset, warna hijau muda hingga hijau
tua, berurat daun sejajar , tertutupi oleh rambut yang pendek dan jarang,bagian
bunga tersusun majemuk, tipe malai bercabang, satuan bunga disebut floret yang
terletak pada satu spikelet yang duduk pada panikula, tipe buah bulir atau
kariopsisyang tidak dapat dibedakan mana buah dan mana bijinya. Bentuk hampir
bulat hingga lonjong, ukuran 3mm hingga 15mm, tertutup oleh palea dan lemma
yang dalam bahasa sehari hari disebuut sekam, struktur dominan padi yang biasa
dikonsumsiyaitu jenis enduspermium.
Budidaya padi sawah (ing. Paddy atau paddy field), diduga dimulai dari
daerah lembah sungai yangtse di tiongkok
Budidaya lahan kering, dikenal manusia lebih dulu daripada budidaya padi
sawah.
Budidaya padi lahan rawa , dilakukan dibeberapa tempat di pulau
kalimantan
Budidaya gogorancah atau disingkat gora, merupakan modifikasi dari
budidaya lahan kering. Sistem ini sukses diterapkan dipulau lombok, yang
hanya memiliki musim hujan singkat.
Penyakit
15
3.4 Pengolahan Gabah Menjadi Nasi
Setelah padi dipanen bulir padi atau gabah dipisahkan dari jerami. Pemisahan
dilakukan dengan memukulkan sekuat seikat padi sehingga gabah terlepas atau
dengan bantuan mesin pemisah gabah.
Gabah yang terlepas lalu dikumpulkan dan dijemur. Pada zaman dahulu gabah
tidak dipisahkan lebih dahulu dari jeram, dan dijemur bersama dengan
merangnya. Penjemuran biasanya memakan waktu tiga sampai tujuh hari,
tergantung kecerahan penyinaran matahari .penggunaan mesin pengering jarang
dilakukan. Istilah “gabah kering giling” (GKG) mengacu pada gabah yang telah
dikeringkan dan siap untuk digiling. Gabah merupakan bentuk penjualan produk
padi untuk keperluan ekspor atau perdagangan partai besar.
Beras dapat dikukus atau di timagar menjdi nasi yang siap dimakan. Beras
atau ketan yang di tim dangan air berlebih akan menjadi bubur. Pengukusan beras
dapat juga dilakukan denganpembungkus, misalnya dengan anyaman daun kelapa
muda menjadi lontong, atau dengan bumbung bambu yang disebut
lemang( biasanya dengan santan. Beras juga dapat diolah menjadi minuman
penyegar( beras kencur) atau obat balur untuk mengurangi rasa pegal(param)
3.5 Manajemen Keuangan Usaha Pabrik Penggilingan Padi
1. Profil pengusaha pabrik penggilingan padi
Nama pemilik : Asep Zenal
Umur : 50 tahun
Alamat :Kp. Ciharashas Rt/Rw:01/01 Desa Cinagara
Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut
Bahan yang diolah : padi
Lokasi pabrik : Kp.Ciharashas Rt/Rw : 01/01 Desa Cinagara
Kecamatan malangbong
17
Tergantung kerusakan rata rata dibawah Rp.1.000.000
d. Kapasitas produksi
3. Modal kerja
Jumlah Rp.1.140.000
2. Biaya
variabel:
Instalasi 1 bulan RP.60.000 Rp. 60.000
listrik
Karung 1 Rp.3000 Rp.3000
kresek 1 bungkus RP. 18.000 RP.18.000
Jumlah RP. 81.000
6. proyeksi laba/rugi dalam 1 bulan
= 1.140.000 +81.000
500
= 2.445
19
(Rp)
c. Biaya cost
1. Biaya variabel
- Karung RP.3000 RP.3000
- Kresek Rp.18.000 Rp.18.000
- Listrik Rp.60.000 Rp. 60.000
Jumlah Rp. 81.000
2. Biaya tetap RP.70.000 RP.140.000
- Gaji RP.1000.000 RP.1000.000
- Penyusutan alat
Jumlah Rp.
1.140.000
d. Jumlah biaya total Rp.
(1+2) 1.221.000
e. Penerimaan
Revenue
- Pengilingan Rp. 500 Rp. 250.000
500 kg x30 x30 =
7.500.000
f. Harga pokok
(biaya total+ produksi total )
=1.121.000 : 500
= 2.242
g. Laba RP. 6.360.000
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Agribisnis di bidang pertanian merupakan mata pencaharian yang banyak
dijumpai di pedesaan maupun pesisir pesisir perkotaan terlebih lagi Indonesia
memiliki iklim tropis yang sangat cocok untuk melakukan bercocok tanam salah
satunya padi.
4.2 Saran
Pembuatan laporan hasil analisis keuangan di penggilingan padi Pak Asep
ini sangat jauh dari kata sempurna,karena berkaitan dengan rincian pemasukan
dan pengeluaran sehingga penulis dan pewawancara belum maksimal dalam
proses menganalisisnya. Untuk itu kami selaku penulis pun sangat menerima
kritik dan saran dari pembaca mengenai laporan kami.
21
DAFTAR PUSTAKA