Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH EMBRIOLOGI

TENTANG

GASTRULASI

OLEH:

KELOMPOK 4

1. SANDRA MUSTIKA 21301060651


2. VANNY ADRIANY 21301060659
3. ZAHRATUL JANNAH 2130106063

DOSEN PENGAMPU:
ROZA HELMITA, M.Si

JURUSAN TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAHMUD YUNUS BATUSANGKAR
BATUSANGKAR
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Gastrulasi ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
ibuk Roza Helmita, M.Si pada mata kuliah Embriologi. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk memahami tentang Gastrulasi bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibuk selaku dosen pengampu mata
kuliah Embriologi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Batusangkar, 03 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................i


DAFTAR ISI ................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 1
C. Tujuan ............................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Dinamika Sel Zigot Selama Gastrulasi ............................................................. 2
B. Fate Map ........................................................................................................... 3
C. Perbandingan Pola Gastrulasi ........................................................................... 5
D. Germ Layer ....................................................................................................... 6
E. Integrasi Antara Ayat Al-Qur’an Dengan Materi Gastrulasi ............................ 9
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 11
B. Saran ............................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Grastulasi (proses pembentukan grastula) ditandai dengan perubahan
susunan yang sangat besar dan sangat rapi dari sel-sel embrio. Grastulasi akan
menghasilkan suatu embrio yang mempunyai tiga lapisan lembaga yaitu lapisan
endoderm disebelah dalam, mesoderm disebelah tengah dan ektoderm disebelah
luar. Dalam perkembangan selanjutnya, ketiga lapisan lembaga akan membentuk
jaringan-jaringan khusus dan organ-organ tubuh.
Setelah gastrulasi, ektoderm akan mengembangkan jaringan epitel dan
saraf, dan gastrula ini sekarang disebut sebagai neurula. Pelat saraf yang telah
terbentuk sebagai piringan yang menebal dari ektoderm, terus meluas dan ujung-
ujungnya mulai melipat ke atas sebagai lipatan saraf. Neurulasi mengacu pada
proses pelipatan ini, dimana lempeng saraf (neural) diubah menjadi tabung saraf
(neural tube). Piringan saraf akan melipat sepanjang alur saraf dangkal yang
telah terbentuk sebagai garis median pembagi di dalam pelat saraf. Proses ini
akan terus melipat ke dalam hingga mendapatkan tinggi tertentu dimana pringan
saraf tersebut akan bertemu dan berdekatan. Nerupore tengkorak (kranial) dan
ekor (kaudal) menjadi semakin kecil sampai mereka menutup sepenuhnya (hari
ke-26) dan membentuk tabung saraf (neural tube).
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana dinamika sel zygot selama gastrulasi?
2. Bagaimana Fate Map?
3. Bagaimana perbandingan pola gastrulasi?
4. Bagaimana Germ Layer?
5. Bagaimana integrasi ayat al-qur’an dengan materi gastrulasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dinamika sel zygot selama gastrulasi.
2. Untuk mengetahui Fate Map.
3. Untuk mengetahui perbandingan pola gastrulasi.
4. Untuk mengetahui Germ Layer.
5. Untuk mengetahui integrasi ayat al-qur’an dengan materi gastrulasi.

1
BAB II
PEMBAHASAN
Gastrulasi adalah proses pembentukan gastrula. Gastrula yaitu tahapan
perkembangan embrio setelah tahap blastula. Ciri utama tahap gastrula adalah
terbentuknya archenteron atau gastrocoel yang merupakan rongga dan sebagai bakal
saluran pencernaan. Tahap gastrula adalah tahap yang sangat penting dalam
perkembangan embrio karena pada tahap inilah lapisan lembaga (ektoderm, mesoderm
dan endoderm) terbentuk, sedangkan kesemua organ tubuh berasal dari ketiga lapisan
lembaga ini. Sebenarnya, semua tahapan dalam perkembangan itu penting, sebab
apabila suatu tahap terganggu maka tahap berikutnya juga akan terganggu atau tidak
berjalan secara sempurna ( Lufri Dan Helendra, 2009: 112)
A. Dinamika Sel Zygot Selama Gastrulasi

Gambar 1. Fase perkembangan embrio


Berdasarkan gambar diatas telah dijelaskan bahwa fase perkembangan zigot
dimulai dari fase fertilisasi, blastulasi, gastrulasi dan organogenesis. Pada fase
gastrulasi dimulai dari blastula menjadi gastrula. Gastrula adalah lanjutan dari
blastula yang pelekukan tubuhnya sudah semakin nyata dan mempunyai lapisan
dinding tubuh embrio serta rongga tubuh. Gastrula pada hewan tingkat rendah dan
hewan tingkat tinggi berbeda dalam hal jumlah lapisan dinding tubuh embrionya.

2
Triploblastik yaitu hewan yang mempunyai 3 lapisan dinding tubuh embrio, yang
terdiri atas ektoderm, mesoderm dan endoderm. Pada tahap ini terjadi pembentukan
lekukan (blastopor) yang mempunyai 2 lapisan. Kemudian, sel-sel bagian
permukaan lapisan ektoderm akan mengalami pelekukan ke dalam (invaginasi). Sel-
sel tersebut akan mengisi ruang antara ektoderm dan endoderm yang kemudian
membentuk lapisan mesoderm.

Gambar 2. Gastrulasi
B. Fate Map
Blastula yang terbentuk melalui proses blastulasi memiliki daerah bakal
pembentuk organ. Daerah-daerah tersebut sudah terpeta pada tahap blastula akhir
dan sudah tertentu pula nasibnya, dengan artian daerah-daerah bakal ini sudah
tertentu arah geraknya dan sudah tertentu pula organ yang akan dibentuk. Pada
proses gastrulasi, posisi daerah-daerah bakal itu dapat diketahui. Keseluruhan
daerah bakal yang terpeta pada blastula dikenal dengan peta nasib (fate map).
Daerah bakal ini disebut juga dengan-daerah presumptif atau daerah
prospektif. Sel-sel pada daerah presumptif ini akan mengalami pergerakan pada
proses gastrulasi. Sel-sel daerah presumptif ini akan bergerak menuju daerah yang
sesungguhnya, artinya daerah dimana organ-organ itu terbentuk. Gerakan sel-sel
presumptif menuju daerah yang sesungguhnya, dikenal dengan gerakan ganggu atau
morfogenetik.
1. Peta nasib pada Amphioxus dan amfibia
Peta nasib antara Amphioxus dan amfibia hampir sama. Daerah yang
terdapat pada peta nasib hewan amphioxus dan amfibia adalah sebagai berikut:
a. Presumptif epidermis
b. Presumptif keping saraf (neural plate)
c. Presumptif mesoderm non-notochordal, yang terdiri atas:
1) Somit (mesoderm dorsal atau epimer)
2) Mesoderm lateral (hipomer)

3
3) Mesoderm intermediet (mesomer)
d. Presumptif notochord
e. Presumptif endoderm
Bagian daerah animal embrio amphioxus dan amfibia terdapat
presumtif epidermis dan keping saraf, yang akan menjadi sistem saraf dan
struktur-struktur yang berhubungan dengan sistem saraf ini. Presumptif
epidermis dan presumptif keping saraf akan membangun lapisan sebelah luar
dari gastrula, yaitu ektoderm. Daerah tengah dan pinggir embrio membentuk
daerah tengah gastrula, yaitu mesoderm, yang tersusun dari mesoderm
presumptif notochord dan mesoderm presumptif non-notochordal.
Notochord merupakan batang yang berkembang di bawah bumbung saraf,
yang membantu menyokong perkembangan embrio. Biasanya notochord ini
menghilang pada hewan dewasa. Mesoderm non-notochordal berkembang
menjadi beberapa organ yang meliputi: anggota (limbs), jantung, otot, ginjal
dan gonad. Daerah vegetal embrio amphioxus dan amfibia terdapat
presumptif endoderm, yang merupakan bagian dalam embrio, membentuk
saluran pencernaan dan derivatnya.
2. Peta nasib pada burung (aves)
Peta nasib pada blastula burung berbeda dengan peta nasib pada
blastula amfibia. Hal ini dikarenakan struktur blastula burung yang tidak
bulat, melainkan berbentuk lapisan seperti cakram yang terletak di atas yolk.
Epiblas akan menurunkan berbagai bagian embrio yang meliputi:
epidermis, keping saraf, mesoderm notochordal dan mesoderm non-
notochordal, kantung yolk dan endoderm usus. Lapisan embrio sebelah
bawah disebut hipoblas, membentuk endoderm kantung yolk dan sebagian
membentuk notochord (Oppenheimer, 1980: 183-200).
Jadi, epiblas dan hipoblas tidak keseluruhannya ekuivalen dengan
ektoderm dan endoderm. Tampaknya, daerah bakal pada bagian hipoblas
tidak banyak. Oleh karena itu, Gilbert (1985) mengatakan bahwa peta nasib
embrio burung terbatas pada epiblas. Hipoblas tidak banyak
menyumbangkan sel-selnya untuk perkembangan embrio, tetapi sel-sel
hipoblas membentuk sebagian membran eksternal yang berhubungan dengan

4
hal untuk memperoleh makanan dan perlindungan embrio. Ketiga lapisan
lembaga (ektoderm, mesodermn dan endoderm), ditambah dengan sebagian
membran ekstra-embrio dibentuk dari sel-sel epiblas. Dalam hal ini, Gilbert
tidak menyatakan secara tegas bahwa sebagian sel-sel hipoblas
disumbangkan untuk pembentukan endoderm kantung yolk dan notochord,
sebagaimana dikatakan Oppenheimer di atas. ( Lufri Dan Helendra, 2009:
114-116)
C. Perbandingan Pola gastrulasi
1. Epiboli
Epiboli merupakan gerakan lapisan epitel (biasanya sel-sel ektoderm atau
epiblas) yang menyebar di permukaan embrio, lebih banyak terjadi dalam
bentuk suatu unit (kelompok) sel dibandingkan dengan sel secara individu.
Gerakan epiboli terjadi untuk membentuk lapisan sebelah luar embrio dan
menutupi embrio sebelah dalam. Contohnya: gerakan sel- sel pada permukaan
blastula.
2. Invaginasi
Invaginasi merupakan gerakan sel-sel ke dalam blastocel (infolding) yang
terjadi pada suatu daeah tertentu. Kejadian ini dapat diumpamakan seperti
lekukan bola karet lunak bila ditinju Contohnya: gerakan morfogenetik yang
terjadi pada proses awal gastrulasi amphioxus.
3. Involusi
Involusi merupakan gerakan membelok ke dalam (inturning) dari sel-sel
sebelah luar, sehingga sel-sel tersebut yang awalnya berada pada lapisan luar,
akhirnya berada pada permukaan sebelah dalam. Contohnya: gerakan
moriogenetik yang terjadi melalui blestoporus (celah blastula) pada proses
gastrula, amphioxus, amfibia, dan gerakan sel-sel melalui primitif streak pada
proses gastrulasi aves dan mamalia.
4. Inggresi
Inggresi (inggression) merupakan migrasi sel-sel secara individu dari
lapisan permukaan ke daerah bagian dalam (interior) embrio. Contohnya:
migrasi sel mesenkim dari epiblas memasuki blastocoel pada gastrulasi aves.

5
5. Delaminasi
Delaminasi merupakan gerakan satu lapis sel untuk membentuk dua lapisan
sel atau lebih, sehingga lapisan yang terbentuk hampir paralel dengan lapisan
pertama. Contohnya: proses pembentukan hipoblas pada aves dan mamalia
6. Konvergensi
Konvergensi merupakan gerakan sel menuju pusat atau gerakan memusat.
Contohnya: gerakan sel menuju primitif streak pada aves dan mamalia pada
proses gastrulasi.
7. Divergensi
Divergensi merupakan gerakan sel secara memancar atau kebalikan dari
konvergensi. Contohnya: gerakan sel mesenkim ke arah dua sisi lateral embrio
sewaktu pembentukan sayap mesoderm pada proses gastrulasi aves dan mamalia.
8. Ekstensi
Ekstensi merupakan gerakan sel secara meluas (ke satu arah). Contohnya:
gerakan sel-sel ke arah anterior sewaktu pembentukan notochord pada proses
gastrulasi aves dan mamalia.
9. Evaginasi
Evaginasi merupakan gerakan menjulur suatu lapisan sel-sel atau kebalikan
invaginasi. Gerakan ini terjadi pada umumnya sewaktu proses organogenesis (
Lufri Dan Helendra, 2009: 116-118).
D. Germ Layer
Lapisan germinal (germ layer) embrionik adalah ketiga lapisan yang dihasilkan
melalui gastrulasi diantaranya pada gastrula akhir terdapat ektoderm (ectoderm)
membentuk lapisan luar, endoderm melapisi saluran pencernaan embrionik, dan
mesoderm mengisi sebagian ruang antara ektoderm dan endoderm. Pada akhirnya,
ketiga lapisan sel ini berkembang menjadi semua jaringan dan organ hewan dewasa.
Di sini kita mengkaji peristiwa-peristiwa yang terjadi selama gastrulasi pada bulu
babi, katak, dan ayam.

6
Gambar 3. Gastrulasi pada embrio bulu babi

Gambar 4. Gastrulasi pada embrio katak

7
1. Gastrulasi diawali ketika kerut kecil yang tidak rata, blastopor, muncul di
sisi dorsal blastula akhir. Kerut ini terbentuk oleh sel-sel yang berubah
bentuk dan mendorong ke dalam dari permukaan (invaginasi). Lembar sel-
sel terluar kemudian menggulung ke dalam melewati bibir dorsal (involusi)
dan bergerak ke baqian interior (diperlihatkan dengan anak panah terputus),
tempat sel-sel itu membentuk endoderm dan mesoderm. Sementara itu, sel-
sel di kutub animal, calon ektoderm, berubah bentuk dan mulai menyebar di
seluruh permukaan terluar.
2. Blastopor membentang di sekeliling kedua sisi embrio (anak panah merah),
saat semakin banyak sel-sel berinvaginasi. Ketika bagian ujung akhirnya
bertemu di sisi lain, blastopor membentuk lingkaran yang meniadi semakin
kecil saat ektoderm menyebar ke bawah melewati permukaan. Secara
internal, involusi yang berlanjut memperluas endoderm dan mesoderm, dan
arkenteron mulai terbentuk sehingga blastosol menjadi semakin kecil.
3. Pada gastrulasi akhir, arkenteron yang berlapis endoderm telah sepenuhnya
menggantikan blastosol dan ketiga lapisan germinal telah berada di
posisinya. Blastopol yang melingkar mengelilingi suatu sumbat sel-sel yang
terisi kuning telur.

Gambar 5. Gastrulasi pada embrio ayam

8
Blastula ayam terdiri dari lapisan sel-sel bagian atas (epiblas), dan
lapisan bagian bawah (hipoblas) dengan sebuah ruang (blastosol) di antara
keduanya. lni adalah irisan melintang di sisi kanan alur primitif, mengarah ke
ujung anterior embrio yang sedang bergastrulasi. Selama gastrulasi, beberapa
sel-sel epiblas bermirgrasi (anak panah) ke bagian interior embrio melalui jalur
primitif. Sebagian dari sel-sel ini bergerak ke bawah dan membentuk endoderm,
mendorong sel-sel hipoblas ke pinggir, sementara yang lain bermigrasi secara
lateral dan membentuk mesoderm. Sel-sel yang tertinggal dipermukaan embrio
pada akhir gastrulasi akan menjadi ektoderm ( Neil,Campbell 2010: 197-199).
E. Integrasi antara ayat al-qur’an dengan gastrulasi

Artinya:
Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur),
Maka (ketahuilah) Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah,
kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari
segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami
jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki
sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi,
kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di
antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang
dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya Dia tidak mengetahui lagi sesuatupun

9
yang dahulunya telah diketahuinya dan kamu Lihat bumi ini kering, kemudian
apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan
menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah (QS. Al-Hajj (22):
5).

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa gastrulasi
adalah proses pembentukan gastrula. Gastrula merupakan tahapan
perkembangan embrio setelah tahap blastula. Ciri utama tahap gastrula ini
adalah terbentuknya archenteron atau gastrocoel, yang merupakan rongga dan
sebagai bakal saluran pencernaan. Tahap gastrula merupakan tahap yang sangat
penting dalam perkembangan embrio. Sebenarnya, semua tahapan dalam
perkembangan itu penting, karena pabila suatu tahap terganggu maka tahap
berikutnya juga akan terganggu atau tidak berjalan secara sempurna. Dikatakan
tahap gastrula ini sangat penting maksudnya karena pada tahap inilah lapisan
lembaga (ektoderm, mesoderm dan endoderm) terbentuk, sedangkan kesemua
organ tubuh berasal dari ketiga lapisan lembaga ini.
B. Saran
Diharapkan dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan baik
bagi pembaca maupun bagi penulis serta semoga makalah ini dapat dipahami
oleh kita semua.

11
DAFTAR PUSTAKA
A, Neil Campbell dan Jane B. Reece. 2010. Biologi Edisi Kedelapan Jilid 3.
Jakarta: Erlangga.
Gilbert, S. F. 1985. Developmental Biology. New York: Sinauer Associates,
Inc. Publisher, Sunderland, Massachusetts.
Lufri dan Helendra. 2009. Biologi Perkembangan Hewan. Padang: UNP Press.
Oppenheimer, S. B. 1980. Introduction to Embryonic Development. London
Allyn & Bacon.

12
PLAGIARISM SCAN REPORT

Date 2023-03-06

22%
78%

Words 987
Plagiarised Unique

Characters 8383

Content Checked For Plagiarism

Gastrulasi adalah proses pembentukan gastrula. Gastrula yaitu tahapan perkembangan embrio setelah tahap blastula.
Ciri utama tahap gastrula adalah terbentuknya archenteron atau gastrocoel yang merupakan rongga dan sebagai bakal
saluran pencernaan.
Tahap gastrula adalah tahap yang sangat penting dalam perkembangan embrio karena pada tahap inilah lapisan lembaga
(ektoderm, mesoderm dan endoderm) terbentuk, sedangkan kesemua organ tubuh berasal dari ketiga lapisan lembaga ini.
Sebenarnya, semua tahapan dalam perkembangan itu penting, sebab apabila suatu tahap terganggu maka tahap
berikutnya juga akan terganggu atau tidak berjalan secara sempurna ( Lufri Dan Helendra, 2009: 112)

A. Dinamika Sel Zygot Selama Gastrulasi


Gambar 1. Fase perkembangan embrio


Berdasarkan gambar diatas telah dijelaskan bahwa fase perkembangan zigot dimulai dari fase fertilisasi, blastulasi,
gastrulasi dan organogenesis. Pada fase gastrulasi dimulai dari blastula menjadi gastrula.
Gastrula adalah lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah semakin nyata dan mempunyai lapisan dinding
tubuh embrio serta rongga tubuh.
Gastrula pada hewan tingkat rendah dan hewan tingkat tinggi berbeda dalam hal jumlah lapisan dinding tubuh embrionya.
Triploblastik yaitu hewan yang mempunyai 3 lapisan dinding tubuh embrio, yang terdiri atas ektoderm, mesoderm dan
endoderm. Pada tahap ini terjadi pembentukan lekukan (blastopor) yang mempunyai 2 lapisan.
Kemudian, sel-sel bagian permukaan lapisan ektoderm akan mengalami pelekukan ke dalam (invaginasi).
Sel-sel tersebut akan mengisi ruang antara ektoderm dan endoderm yang kemudian membentuk lapisan mesoderm.

Gambar 2. Gastrulasi

B. Fate Map

Blastula yang terbentuk melalui proses blastulasi memiliki daerah bakal pembentuk organ. Daerah-daerah tersebut sudah
terpeta pada tahap blastula akhir dan sudah tertentu pula nasibnya, dengan artian daerah-daerah bakal ini sudah tertentu
arah geraknya dan sudah tertentu pula organ yang akan dibentuk. Pada proses gastrulasi, posisi daerah-daerah bakal itu
dapat diketahui. Keseluruhan daerah bakal yang terpeta pada blastula dikenal dengan peta nasib (fate map).

Daerah bakal ini disebut juga dengan-daerah presumptif atau daerah prospektif.
Sel-sel pada daerah presumptif ini akan mengalami pergerakan pada proses gastrulasi. Sel-sel daerah presumptif ini
akan bergerak menuju daerah yang sesungguhnya, artinya daerah dimana organ-organ itu terbentuk. Gerakan sel-sel
presumptif menuju daerah yang sesungguhnya, dikenal dengan gerakan ganggu atau morfogenetik.

1. Peta nasib pada Amphioxus dan amfibia


Peta nasib antara Amphioxus dan amfibia hampir sama. Daerah yang terdapat pada peta nasib hewan amphioxus dan
amfibia adalah sebagai berikut:

a. Presumptif epidermis

b. Presumptif keping saraf (neural plate)


c. Presumptif mesoderm non-notochordal, yang terdiri atas:


1) Somit (mesoderm dorsal atau epimer)


Page 1 of 4
2) Mesoderm lateral (hipomer)
3) Mesoderm intermediet (mesomer)

d. Presumptif notochord

e. Presumptif endoderm

Bagian daerah animal embrio amphioxus dan amfibia terdapat presumtif epidermis dan keping saraf, yang akan menjadi
sistem saraf dan struktur-struktur yang berhubungan dengan sistem saraf ini. Presumptif epidermis dan presumptif keping
saraf akan membangun lapisan sebelah luar dari gastrula, yaitu ektoderm. Daerah tengah dan pinggir embrio membentuk
daerah tengah gastrula, yaitu mesoderm, yang tersusun dari mesoderm presumptif notochord dan mesoderm presumptif
non-notochordal. Notochord merupakan batang yang berkembang di bawah bumbung saraf, yang membantu menyokong
perkembangan embrio. Biasanya notochord ini menghilang pada hewan dewasa. Mesoderm non-notochordal berkembang
menjadi beberapa organ yang meliputi: anggota (limbs), jantung, otot, ginjal dan gonad. Daerah vegetal embrio
amphioxus dan amfibia terdapat presumptif endoderm, yang merupakan bagian dalam embrio, membentuk saluran
pencernaan dan derivatnya.

2. Peta nasib pada burung (aves)


Peta nasib pada blastula burung berbeda dengan peta nasib pada blastula amfibia. Hal ini dikarenakan struktur blastula
burung yang tidak bulat, melainkan berbentuk lapisan seperti cakram yang terletak di atas yolk.
Epiblas akan menurunkan berbagai bagian embrio yang meliputi: epidermis, keping saraf, mesoderm notochordal dan
mesoderm non-notochordal, kantung yolk dan endoderm usus. Lapisan embrio sebelah bawah disebut hipoblas,
membentuk endoderm kantung yolk dan sebagian membentuk notochord (Oppenheimer, 1980: 183-200).

Jadi, epiblas dan hipoblas tidak keseluruhannya ekuivalen dengan ektoderm dan endoderm. Tampaknya, daerah bakal
pada bagian hipoblas tidak banyak. Oleh karena itu, Gilbert (1985) mengatakan bahwa peta nasib embrio burung terbatas
pada epiblas. Hipoblas tidak banyak menyumbangkan sel-selnya untuk perkembangan embrio, tetapi sel-sel hipoblas
membentuk sebagian membran eksternal yang berhubungan dengan hal untuk memperoleh makanan dan perlindungan
embrio. Ketiga lapisan lembaga (ektoderm, mesodermn dan endoderm), ditambah dengan sebagian membran ekstra-
embrio dibentuk dari sel-sel epiblas. Dalam hal ini, Gilbert tidak menyatakan secara tegas bahwa sebagian sel-sel hipoblas
disumbangkan untuk pembentukan endoderm kantung yolk dan notochord, sebagaimana dikatakan Oppenheimer di atas.
( Lufri Dan Helendra, 2009: 114-116)

C. Perbandingan Pola gastrulasi


1. Epiboli

Epiboli merupakan gerakan lapisan epitel (biasanya sel-sel ektoderm atau epiblas) yang menyebar di permukaan embrio,
lebih banyak terjadi dalam bentuk suatu unit (kelompok) sel dibandingkan dengan sel secara individu.
Gerakan epiboli terjadi untuk membentuk lapisan sebelah luar embrio dan menutupi embrio sebelah dalam.
Contohnya: gerakan sel- sel pada permukaan blastula.
2. Invaginasi

Invaginasi merupakan gerakan sel-sel ke dalam blastocel (infolding) yang terjadi pada suatu daeah tertentu. Kejadian ini
dapat diumpamakan seperti lekukan bola karet lunak bila ditinju Contohnya: gerakan morfogenetik yang terjadi pada
proses awal gastrulasi amphioxus.

3. Involusi

Involusi merupakan gerakan membelok ke dalam (inturning) dari sel-sel sebelah luar, sehingga sel-sel tersebut yang
awalnya berada pada lapisan luar, akhirnya berada pada permukaan sebelah dalam. Contohnya: gerakan moriogenetik
yang terjadi melalui blestoporus (celah blastula) pada proses gastrula, amphioxus, amfibia, dan gerakan sel-sel melalui
primitif streak pada proses gastrulasi aves dan mamalia.

4. Inggresi

Inggresi (inggression) merupakan migrasi sel-sel secara individu dari lapisan permukaan ke daerah bagian dalam (interior)
embrio. Contohnya: migrasi sel mesenkim dari epiblas memasuki blastocoel pada gastrulasi aves.

5. Delaminasi

Delaminasi merupakan gerakan satu lapis sel untuk membentuk dua lapisan sel atau lebih, sehingga lapisan yang
terbentuk hampir paralel dengan lapisan pertama. Contohnya: proses pembentukan hipoblas pada aves dan mamalia

6. Konvergensi

Konvergensi merupakan gerakan sel menuju pusat atau gerakan memusat.


Contohnya: gerakan sel menuju primitif streak pada aves dan mamalia pada proses gastrulasi.
7. Divergensi

Divergensi merupakan gerakan sel secara memancar atau kebalikan dari konvergensi.

Page 2 of 4
Contohnya: gerakan sel mesenkim ke arah dua sisi lateral embrio sewaktu pembentukan sayap mesoderm pada proses
gastrulasi aves dan mamalia.
8. Ekstensi

Ekstensi merupakan gerakan sel secara meluas (ke satu arah). Contohnya: gerakan sel-sel ke arah anterior sewaktu
pembentukan notochord pada proses gastrulasi aves dan mamalia.

Matched Source

Similarity 25%
Title:Gastrulasi: Pengertian - Ciri dan Prosesnya - HaloEdukasi.com
Gastrulasi: Pengertian - Ciri dan Prosesnya - HaloEdukasi.comhttps://haloedukasi.com › Biologihttps://haloedukasi.com ›
Biologi · Translate this pageCiri utama tahap gastrulasi adalah terbentuknya archenteron atau gastrocoel yang merupakan
rongga dan sebagai bakal saluran pencernaan. Ciri umum gastrulasi ...
https://haloedukasi.com/gastrulasi

Similarity 15%
Title:apa yang di maksud dengan blastula dan gastrula - Brainly.co.idApa itu Blastula,Morula,Glastula? - Brainly.co.id
apa yang di maksud dengan blastula dan gastrula - Brainly.co.idbrainly.co.idhttps://brainly.co.id ›
tugasbrainly.co.idhttps://brainly.co.id › tugas · Translate this pageGastrula adalah bentukan lanjutan dari blastula yang
pelekukan tubuhnya sudah semakin nyata dan mempunyai lapisan dinding tubuh embrio serta rongga tubuh.2 answers  ·  3
votes: Blastula adalah bentukan lanjutan dari morula yang terus mengalami pembelahan. Bentuk ...Apa itu
Blastula,Morula,Glastula? - Brainly.co.idhttps://brainly.co.id › tugashttps://brainly.co.id › tugas · Translate this pageNov 13,
2016 — Gastrula : Gastrula adalah bentukan lanjutan dari blastula yang pelekukan tubuhnya sudah semakin nyata dan
mempunyai lapisan dinding tubuh ...
https://brainly.co.id/tugas/3276620

Similarity 23%
Title:Perkembangsn zigot pada hewan - Brainly.co.id
Perkembangsn zigot pada hewan - Brainly.co.idbrainly.co.idhttps://brainly.co.id › tugasbrainly.co.idhttps://brainly.co.id ›
tugas · Translate this pageSep 26, 2017 — Kemudian, sel-sel bagian permukaan lapisan ektoderm akan mengalami
pelekukan ke dalam (invaginasi). Sel-sel tersebut akan mengisi ruang ...2 answers  ·  2 votes: Fase - Fase Perkembangan Zigot
pada Hewan1. Stadium MorulaMorula adalah suatu bentukan sel ...
https://brainly.co.id/tugas/12413201

Similarity 9%
Title:Perkembangan Hewan Gastrulasi - Rifara SY
Perkembangan Hewan Gastrulasi - Rifara SYhttp://rifarasuciyulika.blogspot.com › ...http://rifarasuciyulika.blogspot.com › ... ·
Translate this pageNov 5, 2017 — Keseluruhan daerah bakal yang terpeta pada blastula dikenal dengan peta nasib (fate
map). (Ramadhan, 2016:145).
http://rifarasuciyulika.blogspot.com/2017/11/v-behaviorurldefaultvmlo_5.html

Similarity 7%
Title:Tugas PERAWAN FERTILISASI DAN GASTRULASI - Scribd
Tugas PERAWAN FERTILISASI DAN GASTRULASI - ScribdScribdhttps://www.scribd.com ›
documentScribdhttps://www.scribd.com › document · Translate this pageDaerah bakal ini disebut juga dengan daerah
presumptif atau daerah prospektif. Sel-sel pada daerah presumptif ini akan mengalami pergerakan pada proses ...
https://www.scribd.com/document/433228480/tugas-PERAWAN-FERTILISASI-DAN-GASTRULASI-docx

Similarity 4%
Title:Perkembangan Hewan - Page 147 - Google Books Result

https://books.google.com/books?id=CeVNDwAAQBAJ

Page 3 of 4
Similarity 4%
Title:Tugas 1 : Early development - PDFCOFFEE.COMTugas lanjutan sph - PDFCOFFEE.COM
Tugas 1 : Early development - PDFCOFFEE.COMpdfcoffee.comhttps://pdfcoffee.com › download › tugas-
lanjut...pdfcoffee.comhttps://pdfcoffee.com › download › tugas-lanjut...PDFContohnya migrasi sel-sel mesenkim dari epiblas
memasuki blastocoel pada gastrulasi aves. 4. Delaminasi. Delaminasi merupakan gerakan satu lapis sel untuk ...Tugas
lanjutan sph - PDFCOFFEE.COMhttps://pdfcoffee.com › tugas-lanjut...https://pdfcoffee.com › tugas-lanjut... · Translate this
pageContohnya migrasi sel-sel mesenkim dari epiblas memasuki blastocoel pada gastrulasi aves. 4. Delaminasi Delaminasi
merupakan gerakan satu lapis sel untuk ...
https://pdfcoffee.com/download/tugas-lanjutan-sph-pdf-free.html

Similarity 3%
Title:makalah mk perkembangan hewan ''gastrulasi - tubulasi ...Tugas 1 : Early development - PDFCOFFEE.COM
makalah mk perkembangan hewan ''gastrulasi - tubulasi ...pdfcoffee.comhttps://pdfcoffee.com › download › makalah-
pe...pdfcoffee.comhttps://pdfcoffee.com › download › makalah-pe...PDFContohnya adalah gerakan sel-sel menuju primitif
streak pada aves dan mamalia pada proses gastrulasi. ➢ Divergensi merupakan gerakan sel-sel secara ...Tugas 1 : Early
development - PDFCOFFEE.COMhttps://pdfcoffee.com › download › tugas-lanjut...https://pdfcoffee.com › download › tugas-
lanjut...PDFmorfogenetik yang terjadi pada proses awal gastrulasi Amphioxus. ... Contohnya adalah gerakan sel-sel menuju
primitif streak pada aves dan mamalia.
https://pdfcoffee.com/download/makalah-perkembangan-hewan-gastrulasi-dan-tubulasi-klmpk-vii-pdf-free.html

Similarity 3%
Title:Perkembangan Hewan Gastrulasi - Blogger
Web · Daerah bakal ini disebut juga dengan daerah presumptif atau daerah prospektif. Sel-sel pada daerah presumptif ini
akan mengalami pergerakan pada proses gastrulasi. Sel-sel daerah presumptif ini akan bergerak menuju daerah yang …
https://rifarasuciyulika.blogspot.com/2017/11/v-behaviorurldefaultvmlo_5.html

Similarity 2%
Title:Forum diskusi m3 kb3 - SlideShare
Forum diskusi m3 kb3 - SlideSharehttps://www.slideshare.net › forum-di...https://www.slideshare.net › forum-di... · Translate
this pageJul 27, 2019 — untuk membentuk lapisan sebelah luar embrio dan menutupi embrio sebelah dalam. Contohnya
gerakan sel pada. 2. Involusi : Involusi merupakan ...
https://www.slideshare.net/Prochidnabruijnii/forum-diskusi-m3-kb3

Page 4 of 4

Anda mungkin juga menyukai