Anda di halaman 1dari 3

IAIN SYEKH NURJATI CIREBON

UJIAN AKHIR SEMESTER


2022/2023

Nama : Irma Mayang Sari

Prodi/Kelas : PJJ PAI/A33

Mata Kuliah : Akhlak Tasawuf

JAWABAN

1. Orang yang bertasawuf itu meninggalkan ilmu fiqih sesungguhnya sangat keliru.
Sebagaimana yang dijelaskan di atas, bahwa ulama sufi itu selain mementingkan
hubungannya dengan Allah Swt, ia juga memperhatikan kelangsungan Agama Islam.
Sehingga, sejatinya antara ilmu fiqih dan ilmu tasawuf keduanya saling berkaitan dan
tidak ada yang ditinggalkan.
Seorang yang alim dalam syariat, hal ini menunjukkan bahwa barang siapa yang
bersyariat dan tidak berhakekat maka bisa menjadi orang yang fasiq, karena dirinya
tidak merasa diawasi oleh Allah Ta’ala. Dan barang siapa yang berhakekat akan tetapi
tidak bersyariat, maka dia menjadi kafir zindiq. Maka solusinya adalah seorang mukmin
haruslah mengumpulkan antara syari’at dengan hakekat.
2. Menjalankan ibadah puasa pada bulan suci Ramadan tentu tidak hanya sekedar
bersusah payah menahan haus dan lapar saja demi meraih pahala dan ridho Allah SWT.
Kerap kali manusia sebagai makhluk sosial bertindak berlebihan dalam menyikapi
sesuatu.
Ada beberapa hal yang membuat kita kehilangan pahala puasa karena tindakan
dan kesalahan yang sengaja kita perbuat. Beberapa dosa ini juga sering dilakukan
karena dianggap sepele dan tidak berbahaya. Padahal jika kita berpikir secara
mendalam, misalnya saat kita berkata dusta akan membahayakan banyak pihak. Maka
sudah sepatutnya bagi umat muslim memperhatikan keabsahan secara fiqih agar puasa
yang kita kerjakan berkualitas. Setidaknya ada tiga hadits shahih tentang dosa yang
dapat menghilangkan pahala puasa.
3. Islam, Iman & Ihsan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan satu dengan
lainnya. Iman adalah keyakinan yg menjadi dasar akidah. Keyakinan tersebut kemudian
diwujudkan melalui pelaksanaan kelima rukun Islam. Sedangkan pelaksanaan rukun
Islam dilakukan dengan cara ihsan, sebagai upaya pendekatan diri kepada Allah.
Untuk mempelajari ketiga pokok ajaran agama tersebut, para ulama
mengelompokkannya lewat 3 cabang ilmu pengetahuan. Rukun Islam berupa praktek
amal lahiriah disusun dalam ilmu Fiqh, yaitu ilmu mengenai perbuatan amal lahiriah
manusia sbg hamba Allah. Iman dipelajari melalui ilmu Tauhid (teologi) yg
menjelaskan tentang pokok-pokok keyakinan. Sedangkan utk mempelajari ihsan sbg
tata cara beribadah adl bagian dari ilmu Tasawuf.
4. Menurut al-Ghazali, jalan para sufi dalam tasawuf baru bisa di capai dengan cara
mengosongkan diri dari sikap ketergantungan dengan kelezatan duniawi atau sesuatu
yang dapat menyibukkan (melupakan) dari al-Haq. Selanjutnya setelah mental dapat di
bersihkan dari sifat dan sikap mental tidak baik di lalui, usaha itu harus di lanjutkan ke
tahap yang kedua, yakni menghiasi diri dengan akhlak para sihiddiqin. Dalam hal ini
al-Ghazal juga menganjurkan agar orang menempuh jalan: tobat, sabar, faqr, zuhud,
tawakal, cinta, ma‟rifat, dan kerelaan. Setelah semua ini di tempuh dengan
kesungguhan (mujahadah), Allah akan menyikapkan hati seseorang sehingga dapat
mengetahui cahaya keghaibah.
5. Tasawuf adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara menyucikan jiwa,
menjernihkan akhlaq, membangun dhahir dan batin, untuk memperoleh kebahagiaan
yang abadi. Tasawuf terbagi menjadi 3 pembagian :
1) Tasawuf Akhlaki
Tasawuf akhlaki adalah tasawuf yang sangat menekankan nilai-nilai etis (moral)
atau taswuf yang menitikberatkan pada perbaikan akhlak. Ajaran tasawuf akhlaki
membahas tentang kesempurnaan dan kesucian jiwa yang di formulasikan pada
pengaturan sikap mental dan pendisiplinan tingkah laku yang ketat, guna mencapai
kebahagiaan yang optimal. Dengan metode-metode tertentu yang telah dirumuskan,
tasawuf bentuk ini berkonsentrasi pada upaya-upaya menghindarkan diri dari
akhlak yang tercela (Mazmumah) sekaligus mewujudkan akhlak yang terpuji
(Mahmudah) didalam diri para sufi.
2) Tasawuf Amali
Tasawuf amali adalah tasawuf yang lebih mengutamakan kebiasaan beribadah,
tujuannya agar diperoleh penghayatan spiritual dalam setiap melakukan ibadah.
Keseluruhan rangkaian amalan lahiriah dan latihan olah batiniah dalam upaya
mendekatkan diri kepada Allah Swt, yaitu dengan melakukan macam-macam
amalan yang terbaik serta cara-cara beramal yang paling sempurna. Tasawuf Amali
berkonotasi dengan tarekat. Tokoh tasawuf ini antara lain Rabiah Al Adawiyah dan
Dzun Nun Al Misri.
3) Tasawuf Falsafi
Tasawuf Falsafi yaitu tasawuf yang menekan pada masalah-masalah pemikiran
yang mendalam/metafisik. Dalam upaya mengungkapkan penglaman rohaninya,
para sufi falsafi sering menggunakan ungkapan-ungkapan yang samar-samar yang
dikenal dengan syathatat yaitu suatu ungkapan yang sulit dipahami, yang sering
mengakibatkan pemahaman. Tokoh tasawuf ini antara lain, Abu Yazid Al Bustami,
Al Hallaj, Ibnu Arabi, Suhrawardi.

Anda mungkin juga menyukai