Anda di halaman 1dari 14

ISU-ISU GLOBAL YANG MENDORONG

PENERAPAN PENGENDALIAN HAMA


TERPADU (PHT)

HENDRIVAL

2020
Isu-isu Global yang
Mendorong Penerapan PHT
 Pertanian Berkelanjutan
 Keanekaragaman Hayati
 Perdagangan Bebas
Pertanian Berkelanjutan
(Sustainable Agriculture)
 Pertanian berkelanjutan adalah sistem pertanian yang
mampu memelihara produktivitas dan manfaat bagi
keseluruhan masyarakat untuk rentang yang tak terbatas

 Pertanian yang demikian harus menerapkan sistem


usahatani yang mampu memelihara sumberdaya alam,
memelihara lingkungan hidup, menghasilkan produk yang
efisien, memiliki daya saing komersial, dan meningkatkan
kualitas hidup petani dan masyarakat secara keseluruhan
 Suatu sistem pertanian yang menguras basis sumberdaya
alam (fisik dan hayati), pada akhirnya dapat kehilangan
kemampuannya dalam menopang produksi. Sistem yang
demikian secara ekologi tidak berkelanjutan

 Sistem yang menimbulkan pencemaran dalam proses


produksinya sehingga lebih banyak mudharatnya daripada
manfaatnya, pada akhirnya akan kehilangan manfaatnya
bagi masyarakat. Sistem yang demikian secara sosial tidak
berkelanjutan

 Sistem yang tidak mampu memberikan keuntungan bagi


petani, secara ekonomi tidak berkelanjutan
PHT merupakan bagian integral dari
Pertanian Berkelanjutan

PHT dapat merupakan pintu masuk ke


Pertanian Berkelanjutan
Keanekaragaman Hayati
 Keanekaragaman hayati didefinisikan sebagai
keanekaragaman bentuk-bentuk kehidupan, peran ekologi
yang diembannya dan keanekaragaman genetik yang
dikandungnya
 Hilangnya keanekaragaman hayati sama dengan hilangnya
keanekaragaman genetik
 Kepedulian terhadap keanekaragaman hayati dibangkitkan
oleh kekhawatiran bahwa hilangnya keanekaragaman
tanaman dan hewan dapat menghambat perkembangan
produk dan proses dalam bidang pertanian, pengobatan, dan
industri di masa mendatang
Keanekaragaman hayati umumnya dinyatakan pada tiga
jenjang kehidupan:
 Keanekaragaman genetik
Keanekaragaman genetik merupakan variasi genetik dalam
spesies dalam suatu populasi atau diantara populasi yang
berbeda
 Keanekaragaman spesies
Keanekaragaman spesies adalah keanekaan jenis organisme yang
menempati suatu ekosistem baik di darat maupun di lautan
(Primack et al., 1998)
 Keanekaragaman ekosistem
Keanekaragaman ekosistem menggambarkan variasi genetik
bentuk dan jenis lanskap, daratan maupun perairan, berbagai
tumbuhan, hewan dan organisme hidup lain saling berinteraksi
dan membentuk keterikatan dengan lingkungan fisiknya untuk
dapat bertahan hidup
Relevansi Keanekaragaman Hayati dengan PHT

 Sumber keragaman genetis tanaman  pemuliaan tanaman

 Keragaman genetis resistensi tanaman  durable resistance

 Keragaman jumlah spesies  kestabilan ekosistem

 Keragaman fungsional  peran musuh alami

 Keragaman ekosistem  tambal sulam pertanaman dengan ekosistem


alami  reservoir musuh alami
Komponen, Fungsi, dan Strategi Meningkatkan
Keanekaragaman Hayati dalam Agroekosistem (Altieri, 1999)
Dampak Pengelolaan Agroekosistem terhadap Keanekaragaman Musuh Alami dan
Kelimpahan Hama (Altieri & Nicholis, 2000)
Dampak ekologis dari
monokultur dan perlakuan
pestisida terhadap hama dan
agroekosistem (Altieri &
Nicholis, 2000)
Perdagangan Bebas
 Kesepakatan tentang keamanan pangan dan karantina pertanian
(Sanitary and Phytosanitary – disingkat SPS):
 Pengakuan mengenai hak dari setiap negara untuk menerapkan
ketentuan-ketentuan perkarantinaan dan keamanan pangan untuk
melindungi kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, sejauh
ketentuan itu didasarkan pada kaidah ilmiah yang dapat
dipertanggungjawabkan dan tidak digunakan sebagai proteksi
terselubung bagi pasar domestik
 Baku mutu untuk keamanan pangan bersumber dari Codex Alimentarius
Commission (disingkat Codex)
 Baku mutu karantina bersumber dari International Plant Protection
Conference (IPPC)
Pencemaran Pestisida
Secara umum kurang dari 0.1% dari pestisida yang diaplikasikan yang
mengenai hama sasaran, sisanya (> 99% bergerak masuk ke ekosistem
mencemari lahan, air, dan udara)
 Dampak terhadap organisme bukan sasaran
 Musuh alami hama
 Lebah madu
 Invertebrata lainnya
 Satwa liar
 Dampak terhadap fisik-kimia lingkungan
 Struktur tanah
 pH tanah dan air
 Bocornya lapisan ozon

Anda mungkin juga menyukai