TINJAUAN PUSTAKA
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledone
Ordo : Spadicitlorae
Famili : Palmae
Genus : Arenga
Sampai saat ini dikenal 3 jenis aren yaitu Aren (Arenga pinnata), Aren
gelora (Arenga undulatifolia), dan Aren sagu (Arenga microcarpa). Jenis aren
(Arenga pinnata) sama dengan pohon kelapa berbatang tinggi dapat mencapai 20
m, garis tengah batangnya di bagian bawah mencapai 75 cm, daunnya lebih besar
dan lebih kuat dari daun kelapa dan memiliki tajuk yang rimbun. Aren Gelora
mempunyai batang agak pendek dan ramping, pangkal batang bertunas sehingga
tanaman ini tampak berumpun, daunnya tersusun teratur dalam satu bidang datar
dan sisi daunnya bergelombang. Sedangkan aren sagu adalah jenis tanaman aren
yang berbatang tingggi, sangat ramping dan berumpun banyak (Sunanto, 1993).
6
Aren (Arenga pinnata Wurmb) merupakan tumbuhan berbiji tertutup
dimana biji buahnya terbungkus daging buah. Aren dipanen untuk diambil
pathinya yang meruapakan hasil dari pemarutan batang pohon aren hingga
berbentuk serabut dan serbuk. Pembuatan tepung aren dilakukan melalui terlebih
Pada industri tradisional, serat tadi dimasukkan ke bak yang dialiri air serta
dan tepungnya. Keterangan lebih lengkap tentang proses perolehan serbuk ampas
dengan melibatkan peran serta masyarakat daerah tersebut. Sampai saat ini masih
tepung aren.
Tabel 1. Karakteristik Bahan Baku Parutan Batang Aren, Bahan Baku Pati Aren
dan Limbah Padat Dari Proses .
Bahan Baku Bahan Baku Limbah Padat
Parameter Satuan
Parutan Batang Pati Aren (Ampas Akhir)
C-Organik %BK 80,17 76,53 69,59
NTK %BK 2,69 0,85 0,74
Nitrogen Organik %BK 2,13 0,80 0,70
Kadar Air %BK 41,59 87,50 71,72
Total Phosfat mg/kg BK 1450,19 1339,83 1464,46
Kalium mg/kg BK 2280,85 4026,12 2206,96
Amoniak mg/kg BK 0,56 0,05 0,04
Magnesium mg/kg BK 953,35 638,97 635,85
Besi (Fe) mg/kg BK 404,78 2061,41 652,23
Seng (Zn) mg/kg BK 28,19 7,11 106,06
Tembaga (Cu) mg/kg BK <0,001 8,47 5,82
Fosfor mg/kg BK 482,91 446,16 487,67
Mangan (Mn) mg/kg BK 16,63 51,59 41,86
Sumber : Hasil Analisis Depertemen Tehnik Lingkungan, Fakultas Tehnik Sipil Dan
Perencanaan, Institut Teknologi Bandung (Anonimous, 2005).
7
NTK pada tabel 1 merupakan singkatan dari Nilai Tukar Kation. NTK ini
air yang merupakan limbah cair. Satuan dari NTK itu sendiri adalah meq/gram.
Kandungan organik pada ampas pati aren yang masih tinggi, membuka
penelitian lebih lanjut, karena dari informasi penduduk setempat, usulan ini
pernah dicoba dan hasil ternaknya tidak sebaik yang diberikan pakan biasa. Ini
mungkin karena serat dari limbah padat tidak dapat langsung menjadi sumber
organik lain) baik dalam keadaan aerob maupun anaerob melalui kerja enzim yang
berupa medium padat, semi padat atau cair. Sedangkan kultur terendam dilakukan
dengan medium cair menggunakan bioreaktor yang dapat berupa labu yang diberi
aerasi, labu yang digoyang dengan ”shaker” atau fermentor. Dewasa ini proses
yang menggunakan medium padat atau semi padat masih banyak digunakan untuk
8
Fermentasi padat adalah suatu jenis fermentasi dimana terjadi degradasi
komponen kimia padat oleh mikroba yang ditandai dengan tidak adanya air bebas
dalam sistem fermentasi tersebut. Dalam hal ini media berfungsi sebagai sumber
mikroba dan produk yang akan diproduksi setiap fermentasi memerlukan medium
tertentu karena medium yang tidak sesuai dapat menyebabkan perubahan jenis
terdiri dari unsur karbon dan nitrogen. Disamping itu medium fermentasi juga
kultur mikroba yang diinokulasikan kedalam medium fermentasi pada saat kultur
mikroba tersebut berada pada fase pertumbuhan eksponsial. Pada umumnya zat
makanan medium kultur untuk inokulum lebih rendah dari pada medium
pakan ternak berasal atau diisolasi dari makanan manusia seperti ragi
secara langsung dengan zat-zat gizi yang terdapat dalam substrat. Molekul
9
sederhana seperti gula langsung diserap, sedangkan molekul kompleks harus
dipecah dulu sebelum diserap masuk dalam sel (Hardjo, 1989). Mikrobia
78% protein dan dapat digunakan sebagai sumber protein alternatif untuk pakan
(Triwiyono, 1996).
bahan organik kompleks seperti protein, karbohidrat dan lemak menjadi molekul-
molekul yang lebih sederhana dan mudah dicerna, mengubah rasa dan aroma yang
dalam beberapa hal tertentu menambah daya tahan. Manfaat lain fementasi adalah
bahan makanan lebih tahan disimpan dan dapat mengurangi senyawa racun yang
dikandungnya, sehingga nilai ekonomis bahan dasarnya menjadi jauh lebih baik.
Produk fermentasi umumnya mudah diurai secara biologis dan tidak merupakan
suatu bahan polusi seperti bahan kimia, pestisida, plastik dan sebagainya.
memasukkan sampel bahan pakan ke dalam kantong nilon yang diinkusasi secara
langsung ke dalam rumen melalui fistula dengan interval waktu tertentu. Metode
dalam rumen berdasarkan atas bahan yang hilang setelah waktu inkubasi.
10
Parameter dari pengukuran kualitas pakan menggunakan metode in sacco
ini adalah material yang larut, material yang mempunyai potensi untuk
terdegradasi oleh mikroba rumen dan laju degradasi pakan dalam rumen. Nilai
parameter ini dapat digunakan untuk memprediksi konsumsi bahan pakan yang
sacco) adalah ukuran porositas kantong nilon, perbandingan luas areal kantong
dengan berat sampel, faktor ternak dan pengaruh pakan serta berat sampel
(Ørskov, 1982).
digunakan, hal yang perlu diperhatikan adalah ukuran pori-pori kantong. Hal ini
(1994) ukuran pori-pori kantong yang optimal adalah 30 µm, semakin kecil
ukuran pori-pori kantong akan semakin lambat mikroba masuk ke dalam kantong,
Sampel yang akan diuji digiling dan ditapis untuk mendapatkan ukuran
partikel antara 2,5 sampai 3,0 mm untuk contoh pakan kering.Berat sampel yang
digunakan untuk analisa in sacco berbeda-beda untuk setiap bahan pakan, yaitu 2
gram untuk sample kering udara, 3 gram untuk hay atau rumput kering, 5 gram
11
Perbandingan antara berat sample dengan luasan kantong menentukan banyaknya
p = a + b ( 1 – e -ct )
Keterangan :
12