S. Definisi Thoharoh
S. pembagian air
J. Air untuk bersuci ada 7 macam, yaitu air hujan, air laut, air sungai, air sumur,
sumber air, air salju dan air embun.
J. Pertama, air suci dan dapat mensucikan perkara lain yang tidak makruh
menggunakannya. Yaitu air mutlak, terlepas dari batasan yang mengikat.
Kedua, air suci dan mensucikan yang makruh menggunakannya pada badan bukan
pakaian. Yaitu Air yang panas oleh terik matahari pada daerah beriklim panas dalam
bejana yang terbuat dari logam selain emas dan perak, karena kelembutan partikel
keduanya. Sementara imam nawawi memilih tidak makruh secara mutlak.
Ketiga, air suci tidak mensucikan. Yaitu Air musta’mal yang telah digunakan
menghilangkan hadats atau najis apabila tidak berubah dan tidak bertambah
beratnya setelah terpisah dari basuhan serta mempertimbangkan air yang terserap
oleh perkara yang dibasuh.
J. kitab fathul qorib, najis secara bahasa ialah setiap sesuatu yang di nggap menjijikkan.
Sedangkan secara syara’ najis merupakan setiap benda yang haram digunakan secara
mutlak.
najis terbagi menjadi 2 ditinjau dari segi sifatnya yaitu najis hukmiyah dan najis ainiyah.
Najis ainiya ialah najis yang terlihat oleh mata dan cara mensucikannya ialah dengan
menghilangkan terlebih dahulu bentuk, bau dan rasa dari najis tersebut. Kemudian najis
hukmiyah yaitu merupakan najis yang tidak terlihat oleh mata dan cara mensucikannya
adalah dengan mengalirikan air kepada yang terkena najis.
najis dibagi menjadi 3 jika ditinjau dari segi cara mensucikannya. Yang pertama yaitu najis
mukhofafah disebut juga najis yang ringan. Yang disebut ringan disini ialah cara
membersihkannya yaitu hanya di ciprati dengan air, seperti contoh air kencing bayi laki-laki
yang belum makan apapu kecuali asi. Yang kedua najis mutawashit disebut juga najis
tengah-tengah. Dan cara membersihkannya yaitu dengan cara mengalirkan air, yang
tergolong najis mutawashotoh yaitu seperti kotoran manusia, hewan dll.
Yang ketiga adalah najis mugholadhoh yaitu najis yang tergolong berat. Cara mensucikan
sesuatu yang terkena najis mugholadhoh adalah dengan cara membasuh air sebanyak 7 kali
dan salah satu basuhannya menggunakan pasir. Yang tergolong najis mugholadhoh adalah
air liur anjing dan babi.
Jawab: Air yang suci keadaanya dan mensucikan kepada yang lainnya ,tidak mekruh
menggunakannya jauh dari qoyyid( ikatan ) yang tetap ( qoyyid lazim )
( الماء المطلق ) هو ما يسمى ماء بال قيد الزم عند العالم بما له من اهل العرف: قوله
Jawab : shah,tanpa adanya kamekruhan .karena tidak memenuhi syarat air yang di
makruhkan (musyammasi )
والمعتمد الكراهة عند وجودالشرط وهى ان يكون في البدن ال في الثوب ونحوه وان يكون..... ) ( واختار النواوى:قوله
بقطر حار وان يكون في اناء منطبع غير اناء النقدين
3. Air yang ada 2 kulah berubah menjadi keruh ketika sering di gunakan untuk mencuci,
Nagaimana hukum air tersebut..?
فاءن لم يمنع اطالقا اسم الماء عليه بان كان تغيره بالطاهر بيسير اوبما يوافق الماء فى صفا ته وقدر مخالفا ولم يغيره فال
يسلب فال يسلب طهوريته فهو مطهرلغيره
4. Bagaimana hukumnya air 2 qolah kurang 1 gelas, kemudian di tambah air najis 1 gelas..?
5. Bagaimana hukum air yang berubah dengan sendirinya karena lama tidak di gunakan..?
) قوله ( والمتغير بطول المكث فاءنه ) اي الماء المتغير بما فى مقره وممره بطول المكث (طهور
6. Shahkah hukum wudhhunya wanita yang menggunakan “mas kara” ketika tidak di
bersihkan terlebih dahulu..?
Jawab : tidak shah .karena maskara termasuk merupakan penghalang sampainya air pada
kulit
بخالف دهن جار.ورابعها ان ال يكون علي العضو حائل بين الماء والمغسول كنورة وشمع ودهن جامد وعين حبر وحناء
اي مائع وان لم يثبت الماء عليه واثر حبر وحناء
7. Dewasa ini banyak kalangan remaja yang memakai lensa sebagai pengganti kaca mata,
apakah hal tersebut termasuk mane’ dalam wudhu..? dan wajib di lepas ketika wudhu..?
Jawab : tidak ,karena lensa tersebut berada pada kornea mata ,yang mana kornea mata di
hukumi anggota batin ?
8. Bagaimana hukum mengusap sebagian rambut kepala dalam berwudlu, bagi orang yang
hanya memiliki satu atau dua helai rambut ?
Sebatas manakah bagian farji yang bila di sentuh dapat membatalkan wudlu ?
وفى المرة ملتقى شفريها اى شفراها الملتقيان وهما حرف الفرج الما فوقهما مما ينبت.... ) ( مس فرج االدمى: قوله
عليه الشعر
10. Bagaimana hukum wudlunya orang yang ragu terhadap basuhan dari salah satu anggota
wudlu ? Apakah wudlunya wajib di ulang ?
Jawab : tafshil
- bila munculnya keraguan pada saat melaksanakan wudlu ,maka wajib membasuh anggota
yang di ragukan dan meneruskan wudlunya
- bila munculnya keraguan setelah selesai wudlu ,maka hal tersebut tidak berpengaruh pada
hukum (wudlunya tetap shah )
ولو شك فى غسل عضو قبل الفراغ من الوضوء طهره وما بعده او بعدالفراغ منه لم يؤثر....ويجب غسل ما عليهما الخ
11. Istinja menggunakan tisyui basah apakah sudah mencukupi ?
) بيان لما في معناه وذكرله شروطا اربعة في ذاته وهي ان يكون جامدا طاهرا قا لعاا غير محترم...( من كل الخ: قوله