Anda di halaman 1dari 2

TOPIK 1 – KONEKSI ANTAR MATERI

PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

Nama : Rustika

Kelas : PPG Prajabatan G2-003

1. Pengetahuan baru apa yang Anda dapatkan setelah mempelajari topik ini?

Jawab : Setelah mempelajari topik mengenai ‘Teori-teori yang Mendasari


Pembelajaran Diferensiasi’ saya mendapat pengetahuan baru tentang keragaman
peserta didik, apa itu pembelajaran berdiferensiasi beserta teori yang melatar
belakangi perlunya pembelajaran diferensiasi seperti teori system ekologi
Bronfrenbenner, multiple intelligences, zone of proximal development (ZPD), dan
learning modalities.

2. Bagaimana pengetahuan baru tersebut berkontribusi terhadap pemahaman tentang


implementasi pembelajaran berdiferensiasi?

Jawab : Setiap manusia itu berbeda satu dengan lainnya. Begitu pula juga
setiap peserta didik di kelas pasti berbeda satu dengan yang lainnya. Sebagai
seorang guru tanpa disadari setiap hari menghadapi peserta didik dengan
berbagai keragaman yang bermacam-macam. Oleh karena itu, guru harus bisa
memastikan setiap peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk belajar
dengan cara terbaik yang sesuai untuk mereka. Melalui penerapan pembelajaran
berdiferensasi, peserta didik dapat memaksimalkan kemampuan mereka. Guru perlu
mengetahui bagaimana proses pembelajaran berdiferensiasi ini dapat dilakukan
agar pembelajaran menjadi efektif. Sebelum itu guru perlu mengetahui teori-teori
yang mendasari pembelajaran berdiferensiasi.

Teori sistem ekologi yang dikembangkan oleh Urie Bronfenbrenner menjelaskan


perkembangan individu dalam interaksinya dengan lingkungan di luar dirinya akan
mempengaruhi aspek perkembangan individu tersebut. Bronfenbrenner
mengklasifikasikan lingkungan yang mempengaruhi perkembangan individu itu
menjadi lima lingkungan yaitu: (1) mikrosistem, (2) mesosistem,(3) ekosistem, (4)
makrosistem, dan (5) kronosistem. Selain teori sistem ekologi, ada teori
mengenai kecerdasan majemuk (multiple intelligences). Teori ini dicetuskan dan
dikembangkan oleh Howard Gardner. Menurutnya setiap individu memiliki
sembilan jenis kecerdasan dalam tingkat yang berbeda-beda. Dalam kehidupan nyata,
kecerdasan-kecerdasan itu hadir dan muncul Bersama-sama atau berurutan
dalam satu atau lebih aktivitas. Kesembilan kecerdasan tersebut yaitu: (1) verbal-
linguistik, (2) logis-matematis, (3) spasial-visual, (4) kinestetik-jasmani, (5)
musikal, (6) intrapersonal, (7) interpersonal, (8) naturalis, dan (9) eksistensial.
Teori yang ketiga yaitu zona tingkat perkembangan aktual dan tingkat
perkembangan potensial (zone of proximal development). ZPD merupakan
penghubung antara pemahaman mandiri dan perkembangan. Ketika anak masuk
dalam ZPD, sebenarnya mereka dapat melakukan aktivitas yang diberikan, akan
tetapi lebih optimal jika ada pendampingan dari orang dewasa yang lebih tahu,
membantunya untuk mencapai tingkat perkembangan aktual. Oleh karena itu dapat
dikatakan peserta didik memiliki ZPD yang berbeda-beda, sehingga bimbingan
dengan kadar yang sesuai sangat dibutuhkan mereka. Keempat yaitu learning
modalities atau modalitas dalam belajar yang biasa dikenal sebagai VAK (visual,
auditori, dan kinestetik).

Anda mungkin juga menyukai