Anda di halaman 1dari 11

Judul : The Phenomenon of Accounting in the Management of the Village

Fund Allocation: A case Study of Indonesia

Author : Florentina Nurak, Sihwahjoeni, and Gaguk Apriyanto

Published : International Journal of Research in Social Science and Humanities


(IJRSS), Vol. 2, No. 3, Mei - 2021

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan secara signifikan terkait


fenomena penerapan akuntansi dalam pengelolaan alokasi dana desa di
Desa Satar Padut Kecamatan Lambaleda Nusa Tenggara Timur. Penelitian
ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan desain
penelitian studi kasus. Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2020-
Januari 2021. Responden dalam penelitian ini adalah kepala desa,
sekretaris desa dan bendahara keuangan desa di desa Satar Padut. Data
dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara, dokumentasi dan
observasi serta dianalisis dengan menggunakan analisis fenomenologi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan akuntansi dalam
pengelolaan alokasi dana desa di Desa Satar Padut belum sesuai dengan
standar akuntansi pemerintah yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah
Nomor 71 Tahun 2010. Selain itu, perangkat desa juga belum memahami
sepenuhnya terkait penerapan akuntansi dalam pengelolaan alokasi dana
desa serta belum adanya transparansi keuangan oleh pemerintah.

Latar • Fungsi pembinaan dan pengawasan pada pemerintahan desa tidak


Belakang optimal.

• Fungsi pendampingan dan pengendalian pada aparatur desa sangat


diperlukan sehingga dapat terciptanya disiplin dalam laporan keuangan
desa baik laporan anggaran pendapatan.

• SDM di Satar Padut Kecamatan Lamba Leda Nusa Tenggara Timur

Metode • Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif.


Penelitian
• Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus.
• Dalam penelitian studi kasus subjek penelitian dapat berupa individu,
kelompok, lembaga/instansi atau masyarakat, dan dalam penelitian ini

• subjek penelitian adalah individu (aparat desa) dan lembaga pemerintah


desa.

• Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji fenomena penerapan akuntansi


dalam pengelolaan alokasi dana desa di Desa Satar Padut.

• Analisis berupa analisis fenomenologi

Pembahasan : Alokasi Dana Desa :


dan hasil
• Alokasi dana desa adalah dana yang dialokasikan dari dana
perimbangan APBD pemerintah kabupaten kepada setiap desa dalam
wilayah wilayahnya. didasarkan pada luas wilayah, jumlah penduduk
desa, kemiskinan desa dan tingkat kesulitan geografis.

• Desa Satar Padut saat ini merupakan desa yang berkembang, oleh
karena itu desa difokuskan untuk mengembangkan potensi sumber
daya alam, sosial, ekonomi dan ekologi dengan tujuan untuk
mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa.

• Besarnya alokasi dana desa yang diterima desa Satar Padut pada tahun
2019 sebesar Rp 363.997.386. Komposisi Alokasi dana Desa : 30%
untuk bantuan langsung tunai kepada masyarakat desa, 70% digunakan
untuk operasional pemerintahan desa. Pencairan dilakukan 4 tahap
masing-masing 25%. Total Realisasi anggaran sebesar
Rp354.362.340,- (97,35%), karena adanya covid-19 maka realisasi
untuk pengadaan lampu taman ditunda hingga tahun depan.

Pencatatan Laporan Keuangan :

• Terdapat Perbedaan pencatatan dan Bendahara desa melakukan


pencatatan berbasis Akrual. Ketika di tanya bendahara kurang
memahami terkait basis pencatatan tersebut. Hal tersebut karena dalam
catatan bendahara pendapatan diakui sebelum penerimaan kas dan
pembiayaan atau pengeluaran diakui sebelum pengeluaran kas.
• alokasi belanja dana desa tahun 2019 difokuskan pada bidang
penyelenggaraan pemerintahan desa dan bidang pembangunan
kemasyarakatan. Namun berdasarkan catatan nilai realisasinya masih
sedikit dibandingkan dengan pembiayaan dalam penyelenggaraan
pemerintahan desa.

• Adapun unsur-unsur dalam pengelolaan keuangan desa harus


memenuhi asas akuntabel, transparan, partisipatif. Namun dilihat dari
realisasi kurangnya transparansi aparatur desa terkait dengan
pendapatan dan belanja keuangan desa baik dari alokasi dana desa
maupun dana desanya sendiri. transparansi keuangan kurang karena di
baliho hanya menajikan pendapatan desa sedangkan alokasi program
dan belanja desa tidak disajikan.

• Kendala utama pembuatan laporan keuangan adalah jaringan internet


tidak stabil. Sehingga berdampak pada fungsi pendampingan dan
fungsi control.

• Fungsi control tidak dapat dilakukan karena unggahan data laporan


keuangan tidak tepat waktu, yang mengakibatkan tidak disiplin
pelaporan keuangan. Ketidakdisiplinan tersebut berdampak pada
proses pencairan anggaran. Dari sisi fungsi pendampingan tentu
mengalami kesulitan karena fungsi control tidak dapat dijalankan
sebagaimana mestinya sehingga fungsi pendampingan pun tidak dapat
dilakukan.

Perencanaan :

• Perencanaan alokasi program dan desa harus dilaksanakan berdasarkan


konsep pembangunan partisipatif masyarakat desa yang dibuktikan
dengan penerapan prinsip partisipatif, responsif , transparansi.
(Arifiyanto & Kurrohman (2014)), dalam asas pengelolaan keuangan
desa dana desa dikelola berdasarkan prinsip transparansi, akuntabilitas,
partisipasi, dan dilakukan secara tertib dan disiplin anggaran(Perpres
No.19 Tahun 2019).
• Kenyataannya : Prinsip partisipatif dilakukan hanya pada saat
penyusunan rencana kerja jangka panjang dan jangka menengah pada
saat musrengbangdes.

Kesimpulan : • Fungsi pendampingan dan fungsi aparatur kontrol desa belum optimal,
sehingga kurang disiplin dalam pembuatan laporan keuangan. Selain
itu, perlunya pelatihan yang mendalam kepada pemerintah desa baik
yang diselenggarakan pemerintah desa maupun yang diadakan
pemerintah daerah maupun pemerintah pusat dalam meningkatkan
pemahaman dan disiplin dalam laporan keuangan.

• Standar akuntansi yang diterapkan perangkat desa telah sesuai dengan


standar akuntansi pemerintahan berdasarkan Peraturan Pemerintah No.
17 Tahun 2010. Namun standar akuntansi yang digunakan tidak sesuai
dengan SK No. 19 Tahun 2019 terkait pedoman pengelolaan keuangan
desa.

• Pengelolaan keuangan alokasi dana desa di desa Satar Padut sudah


sesuai dengan prinsip pengelolaan keuangan desa karena memenuhi
prinsip transparansi, akuntabilitas atau partisipasi. Namun perangkat
desa belum membuat media komunikasi yang resmi dari desa Satar
Padut agar masyarakat desa maupun luar desa dapat mengetahui
potensi atau kekayaan yang dimiliki di desa tersebut.

Saran : • Peneliti mengharapkan agar pemerintah desa dapat meningkatkan


pemahaman akuntansi bagi perangkat desa dengan memberikan
pelatihan secara mendalam dan khusus tentang penerapan akuntansi
dalam pengelolaan keuangan desa baik dalam pengelolaan alokasi dana
desa maupun dana desa. Selain itu peneliti juga mengharapkan agar
pemerintah desa atau pemerintah daerah dapat membuat laporan
keuangan desa dengan standar akuntansi pemerintahan yang telah
ditentukan dalam peraturan pemerintah.

• Peneliti mengharapkan pemerintah desa dapat membuat media


komunikasi sehingga masyarakat desa dan luar desa dapat mengetahui
terkait program pembangunan desa serta dapat mengetahui berbagai
sumber daya yang tersedia di desa Satar Padut agar dapat meningkatkan
perekonomian desa di bidang pariwisata, usaha mikro kecil menengah
dan di bidang ekonomi kreatif sehingga dapat meningkatkan
pendapatan desa.

• Peneliti mengharapkan agar peneliti dapat lebih mengembangkan


penelitian ini menjadi penelitian yang baru serta dapat menjadikan
penelitian ini sebagai sumber referensi tambahan. Peneliti juga
mengharapkan agar peneliti selanjutnya mampu menambahkan secara
menyeluruh terkait dengan penerapan akuntansi dalam pengelolaan
alokasi dana desa.

Referensi : • Arifiyanto As The Speaker, D. Febri & Kurrohman, Taufik. 2014.


Accountability Management The Allocation Of Village Funds In
Jember Regency. Research Journal Of Accounting And Finance 2 (3),
Pg. 473-485

• Chandra, K. P., Ruth, N. P., & Suwondo, 2013. The Management Of


The Village Fund Allocation In The Village Community
Empowerment. Journal of Public Administration No. 6 Vol.1

• Hasbiansyah. 2008. The approach of Phenomenology: an Introduction


to the Practice of Research In Social Sciences and Communication. The
Mediator, Journal of Communications Vol.9, No. 1

• Miles, B. Mathew and Huberman, Michael. 1992. Qualitative data


analysis. Jakarta: University of Indonesia.

• Nafidah, Lina Nasihatun, and Mawar Suryaningtyas. 2015.


Accountability of Village Fund Allocation Management in an Effort to
Improve Community Development and Empowerment. BUSINESS:
Journal of Islamic Business and Management. Vol 3 No 1: 214-239

• Novianti, R., Lintje, K., & Novi, S. Budiarso. 2017. The analysis of the
Implementation of the Village Fund Allocation (ADD) In an Effort to
Improve the Construction of the Village. Journal Of Accounting
Research Going Concern 12.
• The Indonesian Government Regulation No. 8 Of 2016 On Village
Funds Sourced From The State Revenue And Expenditure Budget.

• Regulation of The Government Of The Republic Of Indonesia No. 43


Of 2014 On The Regulation Of The Implementation Of Law Number 6
Year 2014 About The Village.

• Regulation Of The Minister Of Internal Affairs Of The Republic Of


Indonesia No. 20 Of 2018 On The Financial Management Of The
Village.

• Regulation Of The Minister Of Internal Affairs Of The Republic Of


Indonesia Number 113 Of 2014 About The Village Financial
Management.

• Regulations of the Regent of East Manggarai No. 7 2018 About The


Caea The Division And Determination Of The Details Of The
Allocation Of Village Funds In Each Village In The District Of
Manggarai Timur.

• Regulations of the Regent of East Manggarai No. 8 Of The Year 2018


About The Magnitude Of Steady Income And Benefits To The Village
Head And The Village In The District Of Manggarai Timur

• Regulations of the Regent of East Manggarai No. 19 Years 2019 on


Guidelines for The Financial Management Of The Village.
Judul : SYSTEMATIC LITERATURE REVIEW: ANALISIS
PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA (ADD) DALAM UPAYA
PEMBANGUNAN DESA

Author : Teuku Al Ichsan, Safuridar dan Rinaldi Syahputra

Published : Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi dan Bisnis, Vol.1, No.1

Januari 2023 hal 162-168

Abstrak : Riset terdahulu atau riset yang relevan sangat penting dalam suatu riset
atau artikel ilmiah. Riset terdahulu atau riset yang relevan berfungsi
untuk memperkuat teori dan Fenomena. Artikel ini bertujuan untuk
mereview analisis pengelolaan alokasi dana desa (ADD) dalam upaya
pembangunan desa. Metode penulisan artikel systematic literatur review
ini adalah dengan metode library search yang bersumber dari media
online seperti google schoolar, mendeley dan media akademik lainnya.
Hasil systematic literature review ini adalah alokasi dana desa
berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembangunan desa.

Latar : • Pemerintah desa dituntut untuk mengelola dana desa dengan efektif.
Belakang
• Peratuaran Menteri Dalam Negeri no.37 tahun 2007 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Desa di dalam pasal 18, bahwa alokasi dana
desa berasal dari APBD Kabupaten/ kota yang bersumber dari dana
perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima oleh
Pemerintah Kabupaten/ Kota paling sedikit 10 persen.

• Mengetahui pengaruh alokasi dana desa terhadap pembangunan desa.

Literature : • Pembangunan desa sebagai suatu usaha sadar dalam serangkaian


Review kegiatan untuk mencapai suatu perubahan dari keadaan yang buruk
menuju ke keadaan yang lebih baik yang dilakukan oleh masyarakat
tertentu disuatu negara. (Lili, 2018)

• Penggunaan Anggaran Alokasi Dana Desa terdiri dari dua jenis


meliputi belanja aparatur dan operasional pemerintah desa sebesar
30%, dan sebesar 70% digunakan untuk pembiayaan kegiatan
pemberdayaan masyarakat (Ash-shidiqq & Wibisono, 2018).
• Pengelolaan Alokasi dana desa haruslah mengedepankan prinsip
terbuka dan akuntabilitas, baik pada proses perencanaan, pelaksanaan
maupun pengawasan sehingga tujuan pembangunan Desa diharapkan
lebih optimal (Ash-shidiqq & Wibisono, 2018).

• Pengelolaan keuangan desa harus mengedepankan aspek akuntabilitas


disetiap proses perencanaan, menyerap aspirasi dan membuka publik
dan akses informasi agar masyarakat berperan pada setiap tahapan
(Ash-shidiqq & Wibisono, 2018).
Metode : • Metode kuantitatif dan studi literature atau Library Research.
Penelitian
• Mengkaji teori dan hubungan atau pengaruh antar variabel dari buku-
buku dan jurnal baik secara off line di perpustakaan dan secara online
yang bersumber dari Mendeley, Scholar Google, dan media online
lainnya

Pembahasan : • Alokasi dana desa bukan merupakan bantuan melainkan dana bagi
dan hasil hasil atau perimbangan antara pemerintah kabupaten/kota dengan desa
sebagai wujud dari pemenuhan hak desa untuk penyelenggaran
otonomi desa (Ardiansyah et al., 2022).

• ADD ditujukan untuk membiayai program pemerintah desa dalam hal


pelaksanaan kegiatan pemerintahan desa dan pemberdayaan
masyarakat.

• Tujuan dari Alokasi Dana Desa ialah menanggulangi kemiskinan dan


mengurangi kesenjangan, meningkatkan perencanaan dan
penganggaran pembangunan ditingkat desa dan memberdayakan
masyarakat, serta meningkatkan pembangunan infrastruktur pedesaan
(Pratiwi, 2021).

• Kegiatan pengalokasian ADD cukup efektif untuk meningkatkan


kesejahteraan masyarakat. Pemerintah memiliki posisi yang sangat
penting dalam menciptakan keadilan distribusi, karena menciptakan
kesejahteraan di masyarakat merupakan kewajiban seluruh agen
ekonomi dan berperan sebagai penjamin terciptanya distribusi yang
adil serta menjadi fasilitator pembangunan manusia dan menciptakan
kesejahteraan masyarakat (Sumarni, 2020).

• Alokasi dana desa mempunyai pengaruh terhadap pembangunan desa,


semakin baik alokasi dana desa maka pemberdayaan masyarakat
dalam pembangunan akan semakin meningkat (Kede, 2019),
Ferdinandus (2020), Fathony et al., (2019), Nadia (2021), Ardiansyah
et al., (2022) dan (Sumarni, 2020).
Kesimpulan : Terdapat pengaruh alokasi dana desa terhadap pembangunan desa

Saran : Masih banyak faktor lain yang mempengaruhi pembangunan desa, selain
dari alokasi dana desa. Faktor lain tersebut seperti pendapatan asli
daerah, perilaku kepemimpinan kepala desa dan sumber daya manusia.

Referensi : • Ardiansyah, Syukri, M., Sari, I., & Nurjannah. (2022). Pengaruh
Alokasi Dana Desa Dalam Meningkatkan Pemberdayaan Masyarakat
d. Jurnal Mirai Management, 7(2), 85–103.
• Ash-shidiqq, E. A., & Wibisono, H. (2018). Akuntabilitas Pengelolaan
Dana Desa sebagai Upaya Pencegahan Korupsi Pengelolaan Dana
Desa. Seminar Nasional Hukum Universitas Negeri Semarang, 4(1),
110–131.
• Fathony, A. A., Iqbal, M., & Sopian, A. (2019). Pengaruh Alokasi
Dana Desa Terhadap Pemberdayaan Masyarakat Dan Peningkatan
Kesejahteraan Masyarakat Di desa Langonsari Kecamatan
Pameungpeuk Kabupaten Bandung. Jurnal Akuntansi Fakultas
Ekonomi UNIBBA 55, 12(April), 55–64.
• Ferdinandus, A. Y. (2020). Pengaruh Alokasi Dana Desa Terhadap
Program Pembangunan Desa Pada Kampung Maladuk Distrik
Klasafet Kabupaten Sorong. Jurnal EL-RIYASAH, 10(2), 155.
https://doi.org/10.24014/jel.v10i2.8463
• Kede, E. (2019). Pengaruh Alokasi Dana Desa terhadap
Pemberdayaan Masyarakat (Studi di Desa Pandanrejo Kecamatan
Bumiaji Kota Batu). Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Positif, 333–337.
• Lili, M. A. (2018). Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam Upaya
Meningkatkan Pembangunan Ekonomi Masyarakat Di Desa
Magmagan Karya Kecamatan Lumar. Artikel Ilmiah.
• Nadia, E. (2021). Pengaruh Alokasi Dana Desa Terhadap
Pembangunan Infrastruktur Di Desa Baku-Baku Kecamatan
Malangke Barat. 1–10.
• Pratiwi, O. (2021). Analisis Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD)
Dalam Upaya Pembangunan Desa di Desa Bontoala Kecamatan
Pallangga Kabupaten Gowa. Universitas Muhammadiyah Makassar.
• Saufi, A. (2020). Analisis Pengelolaan Alokasi Dana Desa Dalam
Upaya Menumbuhkan Perekonomian Dan Menekan Kemiskinan Di
Desa Ponggok, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Provinsi
Jawa Tengah. Public Administration Journal of Research, 2(1), 95–
108.
• Sumarni, M. (2020). Pengaruh Pengelolaan Alokasi Dana Desa
terhadap Peningkatkan Kesejahteraan Masyarakat. J-EBIS (Jurnal
Ekonomi Dan Bisnis Islam), 77–90. https://doi.org/10.32505/j-
ebis.v5i1.14

Anda mungkin juga menyukai