Anda di halaman 1dari 19

BAB 1

PENDEKATAN SAINTIFIK DAN

ALTERNATIF UNTUK INVESTIGASI

Oleh :

1. Lucky Satria Budiman, 120620220013


2. Merin Eka Sandrina, 120620220019
3. Annisa Fahira, 120620220016
Scientific Research

Scientific research berfokus pada pemecahan masalah dan mengikuti langkah-langkah dengan
logis, terorganisir, serta metode yang ketat untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan
data, menganalisis, serta menarik kesimpulan yang valid.
The Hallmarks of Scientific Research

1. Purposiveness
Purposiveness berfokus pada tujuan yang jelas.

2. Rigor
• Dasar teori dan desain metodologi yang baik menambah ketelitian pada penelitian.
• Penelitian dilakukan dengan kehati-hatian, ketelitian, dan tingkat ketepatan yang tinggi.
3. Testability
• Sebuah hipotesis dalam penelitian harus dapat diuji. Hipotesis yang tidak dapat diuji
merupakan pernyataan yang tidak jelas atau mengajukan sesuatu yang tidak dapat diuji
secara eksperimental.

4. Replicability
• Replicability menunjukkan bahwa hipotesis benar-benar diterima bukan secara kebetulan,
tetapi mencerminkan keadaan yang sebenarnya dalam populasi
5. Precision and Confidence
• Precision dan Confidence merupakan aspek yang penting dalam penelitian. Semakin
besar ketepatan dan keyakinan yang dituju dalam penelitian, maka semakin ilmiah
penyelidikannya dan semakin bermanfaat.

6. Objectivity
• Kesimpulan yang diambil harus didasarkan pada fakta-fakta dari temuan yang diperoleh dari
data yang aktual dan bukan dari nilai subjektif atau emosional.
7. Generalizability
• Generalisasi mengacu pada ruang lingkup penerapan temuan penelitian dalam satu
organisasi ke organisasi yang lain.

8. Parsimony
• Parsimony berikaitan dengan sifat keringkasan yaitu ketika sebuah fenomena atau masalah
yang kompleks dijelaskan dan dipecahkan melalui gambaran yang sederhana.
Metode Hypotesis - Deductive

• Merupakan metode ilmiah untuk pemecahan masalah yang struktural dengan tujuh
langkah metode.
• Metode ini dipopulerkan oleh filsuf austria Karl Popper .
Tujuh Langkah Metode Hipotesis-Deduktif :

1. Mengidentifikasi area masalah yang luas


2. Tentukan pernyataan masalah
3. Mengembangkan hipotesis
4. Tentukan Langkah-langkah (mengambil tindakan)
5. Pengumpulan data
6. Analisis data
7. Intrepretasi data
Contoh kasus penerapan metode hipotesis deduktif : Dilema CIO

Mengidentifikasi area masalah yang luas


Umumnya perusahaan menengah kebawah sukar untuk mengupdate sistem informasi
managemen dalam organisasi perusahaan sehingga membutuhkan bantuan ahli TIK. Pengaruh
kurangnya informasi ini memberikan dampak negatif terhadap internal perusahaan.

Mendefinisikan rumusan masalah


Apakah penggunaan SIM memiliki dampak positif terhadap manager perusahaan menengah?
Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi penggunaan SIM?
Contoh kasus penerapan metode hipotesis deduktif : Dilema CIO (2)

Berhipotesis
Umumnya perusahaan menengah kebawah sukar untuk mengupdate sistem informasi
managemen dalam organisasi perusahaan sehingga membutuhkan bantuan ahli TIK. Pengaruh
kurangnya informasi ini memberikan dampak negatif terhadap internal perusahaan.

Mengambil tindakan dan pengumpulan data


Tindakan yang efektif untuk memperbaiki situasi managemen kantor antara lain
menyelenggarakan seminar untuk melatih penggunan SIM dan menggambarkan keuntungan
menggunakan SIM kepada manager.
Contoh kasus penerapan metode hipotesis deduktif : Dilema CIO (3)

Analisis data
Analisis data dilakukan dengan tolak ukur menggunakan kuesioiner singkat yang dibagikan
pada beberapa perusahaan menengah.

Penafsiran
Penarikan kesimpulan berdasarkan hasil analisis data
Tinjauan metode hipotesis-deduktif

Penalaran deduktif
Menguji teori dari umum ke khusus. Tujuannya untuk memperinci topik yang diamati.

Penalaran induktif
Menguji teori dari topik khusus ke umum sehingga dari keseluruhan topik dapat disimpulkan.
Pendekatan Alternatif Penelitian

• Jenis-jenis pendakatan perspektif yang dimiliki peneliti.


• Lahir karena terdapat perbedaan cara memandang "kebenaran“ antar peneliti.
• Terjadi ketidaksepakatan dalam mengembangkan pengetahuan.
1. Positivisme

• Nama Penganut : Positivis


• Bertujuan mendapatkan kebenaran objektif (dengan mengembangkan ilmu dan pengetahuan)
lalu digunakan untuk memprediksi masa kini dan masa depan.
• Meneliti dengan cara observasi dan manipulasi, untuk mengetahui sebuah hubungan dan akibat.
2. Konstruksionisme
• Nama Penganut : Konstruksionis
• Mengkritik kebenaran objektif
• Memandang : 1. Tidak ada kebenaran objektif yang dapat digeneralisir
2. Pandangan terhadap dunia dibangun dari hasil konstrusi pemikiran (hasil
pemikiran nilai dan aturan manusia terhadap dunia, dari interaksi satu sama
lain)
• Meneliti dengan metode wawancara (kualitatif) secara tidak terstruktur, sehingga data yang
dihasilkan melimpah.
3. Critical Realism

• Kombinasi dari : 1. Kebenaran objektif, tapi tidak dengan dengan pengukurannya


2. Pengamatan apapun wujudnya akan selalu dapat dijelaskan
• Tujuan critical realisme sama dengan positivisme
• Pengukuan fenomena (emosi, perasaan, dan sikap seringkali bersifat subjektif dan pengumpulan
data) secara umum tidak sempurna dan cacat
4. Pragmatis

• Memandang kebenaran dapat berubah sewaktu-waktu


• Percaya bahwa penelitian objektif dan subjektif dapat menghasilkan pengetahuan yang
bermanfaat, tergantung pertanyaannya
• Fokus penelitian : Perbedaan sudut pandang subjek penelitian dalam membantu memecahkan
suatu masalah.
• Teori berasal dari praktik yang diinformasikan
• Tujuan teori adalah menginformasikan praktik
Terima Kasih
Scientific Research Metode Hypotesis - Deductive
• Tujuh Langkah Metode Hipotesis-Deduktif
The Hallmarks of Scientific Research • Contoh kasus penerapan metode hipotesis
deduktif : Dilema CIO
• Purposiveness • Tinjauan metode hipotesis-deduktif
• Rigor
• Testability Pendekatan Alternatif Penelitian
• Replicability
• Precision and Confidence • Positivisme
• Objectivity • Konstruksionisme
• Generalizability
• Critical Realism
• Parsimony
• Pragmatis

Anda mungkin juga menyukai