candi prambanan bangunan candi bercorak agama hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9 Masehi. Berdasarkan prasasti Siwagrha nama asli kompleks candi ini adalah Siwagrha yg bermakna Rumah Siwa. Menurut prasasti Siwagrha, candi ini mulai dibangun pada sekitar tahun 850 masehi oleh Rakai Pikatan, dan terus dikembangkan dan diperluas oleh Balitung Maha Sambu, pada masa kerajaan Medang Mataram.
Nurfadillah CANDI MENDUT
PENJELASAN CANDI MENDUT
Candi Mendut merupakan Candi bercorak keagamaan Buddha Mahayana yang didirikan pada masa pemerintah Raja Indra dari Dinastis Syailendra.Kata mendut sendiri berasal dari kata Venu,Vana,Mandira yang artinya candi yang berada di tengah hutan bambu.Candi mendut dibangun oleh Raja pertama dari wangsa Syailendra pada tahun 824 M.Candi mendut terbuat dari batu andesit pada bagian luar dan bata pada bagian dalam bangunan.
Nurfadillah CANDI SEWU
PENJELASAN CANDI SEWU
Candi sewu didirikan pada abad ke-8, pada masa dinasti Syailendra. Pembangunan candi sewu dimulai oleh Rakai Panangkaran dari kerajaan Mataram kuno, yang kemudian dilanjutkan oleh Rakai Pikatan dari dinasti sanjaya. Di mana Rakai Pikatan ini menikah dengan salah satu putri dari Dinasti Syailendra.Di kompleks candi ini terdapat satu candi induk, 240 candi perwara dan empat pasang candi apit.
Nurfadillah CANDI MUARA TAKUS
PENJELASAN CANDI MUARA TAKUS
Candi Muara Takus diperkirakan dibangun pada masa kerajaan Sriwijaya, yakni antara abad ke-4 hingga 11 M. candi ini merupakan candi budha tertua di Indonesia yang ditemukan di sumatera. Hal ini dibuktikan pada bentuk stupa yang merupakan lambang dari budha Gautama.
Nurfadillah CANDI BOROBUDUR
PEENJELASAN CANDI BOROBUDUR
Candi Borobudur terletat di Kabupaten Magelang,Jawa Tengah dengan corak Buddah. Diperkirakan Candi Borobudur didirikan pada masa pemerintahan Dinastis Syailendra antara 750-842 M. Tujuan pembangunan Candi Borobudur adalah untuk memuliakan ajaran Budha Mahayana.Candi Borobudur didirikan oleh seorang raja Sailendra,yaitu Raja Samaratungga yang memerintah tahun 782-812 beserta putrinya bernama Pramodhawarddhani. Pendapat ini didasarkan pada dua prasasti, yaitu prasasti Karangtengah/Kayumwungan tahun 824 M dan prasasti Sri Kahulunan bertahun 842 M.