rizky.karokaro@uph.edu
Kelakuan/Keinsyafan
Dapat
Dipertanggungjawabkan
Diatur dalam UU (tidak ada alasan
penghapus pidana)
Pemberatan
Alasan Penghapus Pidana (Alasan
Pembenar&Pemaaf)
• 1.Adanya ketidakmampuan 2KUHP)
bertanggungjawab si pembuat • 5.Karena sebab menjalankan
(ontoerekeningsvatbaarheid, perintah Undang-undang
Pasal 44 Ayat 1KUHP) (Pasal 50KUHP)
• 2.Adanya daya paksa • 6.Karena melaksanakan
(overmacht, Pasal 48KUHP) perintah jabatan yang sah
• 3.Adanya pembelaan terpaksa (Pasal 51 Ayat 1KUHP)
(noodweer, Pasal 49 ayat • 7.Karena menjalankan
1KUHP) perintah jabatan yang tidak
• 4.Adanya pembelaan terpaksa sah dengan i’tikad baik (Pasal
melampaui batas 51 Ayat 2KUHP).
(noodwerexes, Pasal 49 ayat
Alasan Penghapusan Penuntutan
• NE BIS IN IDEM (Kecuali dalam hal putusan hakim masih mungkin
diulangi orang tidak boleh dituntut dua kali karena perbuatan yang
oleh hakim Indonesia terhadap dirinya telah diadili dengan putusan
yang menjadi tetap” – Pasal 76 ayat (1) KUHP)
• MENINGGAL DUNIA – terdapat pengecualian dalam Tipikor untuk
mengusut Harta Benda ke Ahli Waris – Pasal 77 ayat (1) KUHP
• Daluwarasa – Pasal 78 ayat (1) KUHP
• Restorative Justice
Jangka Waktu Daluwarsa (Pasal 78 ayat (1) KUHP)
•semua pelanggaran dan kejahatan yang
dilakukan dengan percetakan -> sesudah satu
tahun
•kejahatan yang diancam dengan pidana denda,
pidana kurungan, atau pidana penjara paling
lama tiga tahun -> sesudah enam tahun
•mengenai kejahatan yang diancam dengan
pidana penjara lebih dari -> tiga tahun, sesudah
dua belas tahun
DALUWARSA PENGADUAN dalam KUHP
C.PIDANA PENGAWASAN;
Asas Kebebasan
onrechmatige
berkontrak
daad (PMH)
(contractvrijheid)
Sequitur Forum Rei
(Gugatan ke alamat
Tergugat) Kecuali Asas Iktikad Baik
untuk Perlindugan
Konsumen (Good Faith)
(Demand where the
plaintiff lives)
restitutio in
integrum Pacta Sunt
(pengembalian ke Servanda
keadaan semula)
Asas dalam HAN