Anda di halaman 1dari 4

1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Olahraga merupakan salah satu mata pelajaran Olahraga yang diajarkan

di sekolah yang memberi sumbangan bagi perkembangan dan kemajuan IPTEK.

Mengingat begitu pentingnya peranan olahraga, maka banyak usaha yang

dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, terutama yang dilakukan

oleh guru, karena pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas maupun di lapangan

merupakan salah satu tugas utama guru. Dalam proses pembelajaran masih

sering ditemui adanya kecendrungan siswa bersifat pasif sehingga mereka masih

banyak menunggu sajian guru daripada mencari pengetahuan sendiri.

Berdasarkan pengamatan penulis selaku guru olahraga, hasil belajar

olahraga yang diperoleh siswa masih banyak yang belum tuntas yang berada

dibawah KKM yang ditentukan sekolah yaitu 65. Hal ini diduga disebabkan oleh

kurangnya minat siswa dalam belajar olahraga terutama latihan, membaca buku

pelajaran, motivasi dalam belajar, kurang bersemangat, cenderung tidak aktif

dan lebih sering bermain daripada belajar. Hasil pengamatan penulis dalam

proses belajar mengajar juga terlihat bahwa siswa kurang antusias ketika

pelajaran berlangsung, rendahnya respon umpan balik siswa terhadap pertanyaan

yang diajukan guru, kurang terpusatnya perhatian terhadap pelajaran yang

diberikan, kurangnya buku panduan yang dimiliki oleh siswa, serta kurangnya

pemberian nilai terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa oleh guru. Untuk

mengatasi persoalan di atas, maka sebagai pemegang kendali proses

pembelajaran guru dituntut untuk lebih dapat memilih pendekatan, metode,

model atau media pembelajaran yang sesuai. Dengan demikian diharapkan siswa

menjadi lebih aktif dan hasil belajarnya meningkat. Salah satu model

1
2

pembelajaran yang dipilih adalah model pembelajaran Students Teams

Achievement Division (STAD). Karena adanya kendala yang di alami misalnya

kurangnya waktu proses pembelajran, kurangnya buku panduan yang dimiliki

siswa, keterbatasan ruang, maka dilakukan dengan multi model seperti

kooperatif learning, kooperatif Numbered Heads Together (NHT), jigsaw dan

ceramah serta mengelompokkan siswa secara kelompok berpasangan.

Model pembelajaran Students Teams Achievement Division (STAD)

merupakan model kooperatif yang sederhana karena guru akan memeberiakan

perangkat pembelajaran kepada siswa, sehingga siswa dapat melengkapi materi

yang tidak ada sama siswa tersebut.

Guru dalam pembelajaran Students Teams Achievement Division

(STAD) berperan sebagai fasilitator. Guru juga perlu merencanakan dan

menggunakan alat bantu seperti media gambar, overhead proyektor (OHP),

infokus yang dapat membantu dalam proses belajar mengajar, karena merupakan

alat untuk memudahkan guru untuk menyampaikan suatu materi pelajaran dapat

meningkatkan hasil belajar dan pesan yang disampaikan dapat diterima dengan

baik.

Dari latar belakang yang penulis kemukakan di atas, maka penulis

tertarik untuk menggunakan model pembelajaran Students Teams Achievement

Division (STAD), dan penulis memberi judul penelitian tindakan kelas ini yang

berjudul “Meningkatkan aktivitas belajar siswa dengan penerapan model

pembelajaran Students Teams Achievement Division (STAD) Pada Mata

Pelajaran Olahraga Kelas IX.1 Madrasah Tsnawiyah Negeri Kepala Hilalang”.


3

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang ada, maka dapat diidentifikasi

suatu permasalahan yaitu:

1. Pembelajaran yang berlangsung di kelas lebih terpusat pada guru.

2. Siswa cenderung pasif selama proses pembelajaran berlangsung.

3. Penilaian aktivitas dan hasil belajar siswa kurang.

4. Motivasi, minat belajar dan hasil belajar olahraga masih rendah

5. Kurangnya fasilitas belajar siswa.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, rumusan

masalah pada penelitian ini adalah: “Apakah terdapat pengaruh penerapan

pembelajaran Students Teams Achievement Division (STAD) Pada Mata

Pelajaran Olahraga terhadap peningkatan aktivitas siswa kelas IX.1 Madrasah

Tsnawiyah Negeri Kepala Hilalang?”

D. Batasan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah dan identifikasi masalah yang

dikemukakan diatas dan mengingat berbagai keterbatasan yang penulis teliti,

serta untuk terarahnya penelitian ini maka penulis hanya membatasi pada: .

1. Materi yang dipilih adalah Menerapkan budaya hidup sehat . Adanya perangkat

pembelajaran yang dibagikan.

2. Aktivitas dan hasil belajar meliputi ranah kognitif, afektif dan psikomotor.

Pada penelitian ini, penulis hanya membatasi pada ranah kognitif.


4

E. Tujuan

Tujuan dari penelitian tindakan kelas ini adalah untuk meningkatkan

motivasi dan kreativitas siswa untuk pembelajaran terutama mata pelajaran

olahraga. Di saat proses pembelajaran berlangsung, dapat meningkatkan

kemampuan siswa memahami, menganalisa dan menyimpulkan materi pelajaran

serta mampu meningkatkan pencapaian nilai diatas standar ketuntasan minimal

yang telah ditetapkan. Begitu juga dapat mendorong guru mau mengembangkan

kemampuan diri agar dapat perpatisipasi dan aktif dalam belajar.

F. Manfaat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat bermanfaat :

1. Bagi Kepala Sekolah untuk lebih memperhatikan keberhasilan guru dalam

melaksanakan tugasnya sebagai guru yang profesional.

2. Bagi guru, khususnya guru olahraga sebagai masukan tentang peningkatan

keaktifan dalam kegiatan pembelajaran.

3. Bekal pengetahuan dan motivasi bagi penulis guna meningkatkan pola

pengajaran olahraga di masa yang akan datang

Anda mungkin juga menyukai