Anda di halaman 1dari 22

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA PADA

MATERI FLUIDA DINAMIS MELALUI PORJECT BASED LEARNING


TERINTEGRASI STEM

SKRIPSI

OLEH
MUHAMMAD DAVID HENDRAWAN
NIM 180321614591

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FISIKA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
DESEMBER 2022
IMPROVING CRITICAL THINKING SKILL OF HIGH SCHOOL
STUDENTS IN DYNAMIC FLUID CONCEPT THROUGH STEM
INTEGRATED PROJECT BASED LEARNING

THESIS

BY
MUHAMMAD DAVID HENDRAWAN
NIM 180321614591

STATE UNIVERSITY OF MALANG


FACULTY OF MATH AND SCIENCE
PHYSICS MAJOR
DEPARTEMEN OF PHYSICS EDUCATION
DECEMBER 2022
PENINGKATAN KETEREAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA
PADA MATERI FLUIDA DINAMIS MELALUI PROJECT BASED
LEARNING TERINTEGRASI STEM

SKRIPSI
diajukan kepada Universitas Negeri Malang untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam
menyelesaikan program sarjana

OLEH
MUHAMMAD DAVID HENDRAWAN
NIM 180321614591

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN FISIKA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
DESEMBER 2022
IMPROVING CRITICAL THINKING ABILITY OF HIGH SCHOOL
STUDENTS IN DYNAMIC FLUID CONCEPT THROUGH STEM
INTEGRATED PROJECT BASED LEARNING

THESIS
Submitted to the state University of Malang to fulfill one of the requirements in completing the
Physics Education undergraduate program

BY
MUHAMMAD DAVID HENDRAWAN
NIM 180321614591

STATE UNIVERSITY OF MALANG


FACULTY OF MATH AND SCIENCE
PHYSICS MAJOR
DEPARTEMEN OF PHYSICS EDUCATION
2022
Skripsi oleh Muhammad David Hendrawan
Telah di periksa dan disetujui untuk diuji,

Malang, 27 Desember 2022


Pembimbing I,

Prof. Dr. Endang Purwaningsih, M.Si


NIP. 195606191983032001

Malang, 27 Desember 2022


Pembimbing II,

Sulur, S.Pd, M.Si, M.T.D.


NIP. 196701051993021001
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi oleh Muhammad David Hendrawan ini telah dipertahankan di dedan penguji pada
tanggal 2022

Dewan Penguji

Khusaini, S.Pd, M.Ed, PH.d , Ketua Penguji


NIP. 198509152008121002

Prof. Dr. Endang Purwaningsih, M.Si , Anggota Penguji 1


NIP. 195606191983032001

Sulur, S.Pd, M.Si, M.T.D , Anggota Penguji 2


NIP. 196701051993021001

Mengesahkan,
Dekan Fakultas MIPA

Prof. Dr. Hadi Suwono, M.Si Dr. Hari Wasodo, S.Pd, M.Si
NIP. 196705151991031007 NIP. 197307241998031001
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini.


Nama : Muhammad David Hendrawan
NIM : 180321614591
Jurusan/ Program Studi : Fisika/ Pendidikan Fisika
Fakultas : FMIPA
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar tulisan
saya dan bukan merupakan plagiasi/falsifikasi/fibrikasi baik sebagian maupun seluruhnya.
Apabila di kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan bahwa skripsi ini hasil
plagiasi/falsifikasi/fibrikasi, baik sebagian maupun seluruhnya, maka saya bersedia
menerima sanksi atas perbuatan tersebut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 28 Desember 2022


Yang membuat pernyataan,

Muhammad David Hendrawan


NIM 180321614581
KATA PENGANTAR

Puji syukur snantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang selalu
melimpahkan segala rahmat,taufiq, hidayah, dan inayah-Nya. Shalawat serta salam selalu
tercurah kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat, dan para umat
Nabi yang senantiasa dalam Allah SWT. Atas ridho Allah SWT yang akhirnya penulis
dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Peningkatan Keterampilan Berpikir Kritis
Siswa Pada Materi Fluida Dinamis Melalui Project Based Learning Terintegrasi STEM”
ini dengan baik.
Apresiasi serta ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang
berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini. Secara khusus, apresiasi dan terima kasih
tersebut disampaikan kepada:
1. Prof. Dr. Endang Purwaningsih, M.Si selaku dosen pembimbing 1 skripsi dan Sulur,
S.Pd, M.Si, M.T.D selaku dosen pembimbing 2 skripsi yang telah berkenan
memberikan tambahan ilmu, masukan, saran, serta solusi pada setiap permasalahan
atau kesulitan dalam penulisan skripsi ini.
2. Drs. Agus Suyudi, M.Pd dan Ana Ma’rifatun Nurdiana, S.PD selaku validator instumen
skripsi.
3. Khusaini, S.Pd, M.Ed, PH.d selaku dosen penguji skripsi yang telah memberikan
masukan untuk memperbaiki skripsi ini
4. Semua pihak yang telah berpartisipasi dalam membantu penyusunan skripsi ini.

Malang, 28 Desember 2022


Yang membuat pernyataan,

Muhammad David Hendrawan


NIM 180321614591
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
SKRIPSI JURUSAN FISIKA FMIPA UM ARTIKEL http://fisika.fmipa.um.ac.id/

Pengaruh Model Project Based Learning


Terintegrasi STEM Terhadap Keterampilan
Berpikir Kritis Siswa MAN Pada Materi
Fluida Dinamis
Kelompok Bidang Keahlian: Inovasi Pembelajaran Fisika
Persentase Cek Kemiripan Tulisan: xx,x%, Tanggal Pengecekan: xx bulan 202x
Tanggal Ujian: 02 Januari 2022, Tanggal Revisi: xx bulan 202x

Nama Mahasiswa :Muhammad David Hendrawan1)


Pembimbing 1* :Endang Purwaningsih1,*) Pembimbing 2 :Sulur1)
AFILIASI
1)
Program Studi Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Negeri Malang, Jl. Semarang 5, Malang, 65145, Indonesia
*Penulis Korespondensi: endang.purwaningsih.fmipa@um.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui adanya pengaruh dari model pembelajaran Project Based Learning
terintegrasi STEM terhadap keterampilan berpikir kritis siswa SMA pada materi fluida dinamis. Metode penelitian yang
dilakukan menggunakan metode kuantitatif jenis quasi experiment (eksperimen semu) dengan desain non equivalent
control group design. Penelitian dilaksanakan di MAN 4 Kediri pada bulan september 2022. Penentuan sampel
menggunakan purposive sampling sebanyak 70 siswa dengan pembagian kelas XI MIPA 3 sebagai kelas kontrol dan
kelas XI MIPA sebagai kelas eksperimen. Hasil uji independent sample t-Test menunjukkan nilai P < 0,05 dengan
keputusan H0 ditolak dan Ha diterima dan terdapat perbedaan parameter rata-rata populasi. Penelitian yang dilakukan
menghasilkan bahwa model Project Based Learning terintegrasi STEM memberikan peningkatan keterampilan berpikir
kritis siswa SMA pada materi fluida dinamis. Peningkatan yang diperoleh pada kelas eksperimen dengan nilai gain
sebesar 0,8 (kategori tinggi) lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol dengan nilai gain sebesar 0,5 (kategori sedang).
Peningkatan indikator berpikir kritis kritis siswa memfokuskan pertanyaan, menganalisis argumen, menjawab suatu
penjelasan atau tantangan, dan mengubungkan dan menilai asumsi yang tidak disebutkan pada kelas eksperimen lebih
tinggi dibandingkan kelas kontrol ditinjau dari nilai gain. Peningkatan terbesar terjadi pada indikator menghubungkan
dan menilai asumsi yang tidak disebutkan. Siswa kelas eksperimen memberikan respon positif terhadap model Project
Based Learning terintegrasi STEM ditinjau dari hasil angket siswa kelas eksperimen. Walaupun demikian, dalam
penelitian ini hanya digunakan sub konsep aplikasi Hukum Bernoulli yaitu gaya angkat pesawat terbang sebagai proyek
pada pembelajaran.
Kata Kunci: Model Pembelajaran Project Based Learning terintegrasi STEM, keterampilan berpikir kritis, fluida
dinamis

I. PENDAHULUAN 2016).
Pendidikan diartikan sebagai usaha sadar seseorang Mempelajari mata pelajaran apapun, terutama fisika,
dalam mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sangat bergantung pada pemikiran kritis (Sarjono, 2017).
menuju ke arah yang lebih baik dari sebelumnya Akan tetapi keterampilan berpikir kritis siswa SMA di
(Muskania & Zulela, 2021). Sejalan hal itu, demi indonesia masih tergolong rendah. Klaim ini didukung
memperisapkan sumber daya manusia yang siap oleh hasil studi Sianturi dkk (2018) menjelaskan siswa
menghadapi era globalisasi pada abad 21 pemerintah kurang merespon dan cenderung menghafal sehingg
menyempurnakan kurikulum 2006 menjadi kurikulum kurang memahami konsep yang mengakibatkan siswa
2013. Namun tampaknya usaha pemerintah dalam kurang melatih pemikiran kritisnya. Sejalan hal tersebut
menyempurnakan pendidikan di Indonesia dengan penelitian analisis kemampuan berpikir kritis siswa di
memperbaiki kurikulum masih belum berhasil. Hal Indonesia topik fisika masih rendah (Ardiyanti & Nuroso,
tersebut didukung oleh studi PISA (Programme for 2021).
International Student Assesment) 2018 dalam mengukur Nurazizaha dkk (2017) mengungkapkan penyebab
kemampuan matematika dan sains, Indonesia menempati kemampuan berpikir kritis yang kurang optimal adalah
posisi 73 dan 71 dari 79 negara peserta PISA. Sehingga kurang efektifnya pembelajaran. Klaim tersebut didukung
keterampilan berpikir kritis cukup penting untuk dikuasai oleh hasil penelitian Darmaji dkk (2021) belum
siswa guna menghadapi tantangan abad 21 (Živkovic, terbiasanya siswa mengembangkan potensi berpikir pada
13 | S e m e s t e r G e n a p 2 0 2 0 / 2 0 2 1
SKRIPSI JURUSAN FISIKA FMIPA UM ARTIKEL http://fisika.fmipa.um.ac.id/

pembelajaran aktif. Bernoulli, dan aplikasi Hukum Bernoulli.


Penelitian sebelumnya oleh Nurjanah dkk (2022)
mengenai analisis kemampuan berpikir kritis siswa pada B. Project Based Learning
topik fluida dinamis per indikator berpikir kritis Pembelajaran berbasis proyek adalah salah satu strategi
memperoleh hasil yaitu: 1) Indikator pertama pembelajaran yang melibatkan dalam kegiatan pemecahan
(memberikan penjelasan sederhana) dengan perolehan masalah dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasar
persentase 45% kategori sedang; 2) Indikator kedua pengalaman dan aktivitas nyata (Daryanto & Rahardjo,
(mengatur strategi dan taktik) 25% kategori sedang; 3) 2012). Menurut Alwi dkk (2014) model pembelajaran yang
Indikator ketiga (memberikan penjelasan lanjutan) 20% menggunakan masalah sebagai langkah awal dalm
kategori sangat rendah; 4) Indikator keempat mengumpulkan, mengintegrasikan pengetahuan baru
(memberikan kesimpulan) 14% kategori sangat rendah. berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata
Perolehan hasil rata-rata menemukan kemampuan yang kemudian masalah tersebut dipecahkan secara
berpikir kritis siswa SMA pada materi fluida dinamis kelompok agar siswa mampu menemukan sendiri
tergolong rendah. Sehingga perlu dilakukan penelitian penyelesaian dari produk/ tugas yang diberikan. Model
lanjut agar memperoleh hasil maksimal. pembelajaran berbasis proyek adalah pembelajaran yang
Salah satu model pembelajaran yang dapat menitikberatkan pada aktivitas siswa untuk dapat memahami
meningkatkan keterampilan berpikir kritis adalah model suatu konsep dan prinsip dengan melakukan investigasi yang
pembelajaran PjBL (Project Based Learning) (Aini dkk., mendalam tentang suatu masalah dan mencari suatu solusi
2022). Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan yang relevan serta diimplementasikan dalam pengerjaan
keterampilan berpikir kritis siswa diperoleh rata-rata proyek, sehingga soswa mengalami proses pembelajaran
sebesar 96,1% dengan kategori sangat baik. Gagasan ini bermakna dengan membangun pengetahuannya sendiri
didukung oleh studi Cahyani & Sulastri (2021) dengan (Mulhayatiah, 2014).
hasil menunjukkan perolehan uji hipotesis nilai Dari urairan di atas dapat disimpulkan bahwa model
signifikansi 0,006 < 0,05, sehingga model PjBL-STEAM Project Based Learning (PjBL) merupakan model
dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. D pembelajaran yang berpusat pada siswa dan melibatkan siswa
uji hipotesis (wilcoxon) Whitung = 91 lebih kecil dari Wtabel dalam kegiatan pemecahan masalah sekaligus menghasilkan
= 313, menunjukkan bahwa hipotesis diterima dalam produk ralistis.
artian bahwa model PjBL berbasis STEM dapat
meningkatkan keterampilan berpikir kritis. C. Science, Technology, Engineering, and
Berbadasrkan paparan sebelumnya, telah dilakukan Mathematics (STEM)
berbagai penelitian mengenai kemampuan berpikir kritis Science, Technology, Engineering, and Mathematics
siswa. Namun, penelitian sebelumnya memiliki beberapa (STEM) adalah integrasi antara empat disiplin ilmu
kekuarangan yaitu hanya diujicobakan pada beberapa pengetahuan (sains), teknologi, rekayasa, dan matematika
materi, satu variabel, dan hanya satu tingkatan kelas saja. dalam pendekatan interdisipliner dan diterapkan dengan
Khususnya pada mata pelajaran fisika materi fluida berdasarkan konteks dunia nyata dan pembelajaran berbasis
dinamis yang menunjukkan siswa mengalami rendahnya masalah (Ghitha, 2016). Menurut (Rhodiatussholihah, 2018)
berpikir kritis. Sehingga, studi lebih lanjut perlu perlu STEM mencakup pembelajaran kontekstual dan berbasis
dilakukan menggunakan kelas pembanding dengan masalah yang menghubungkan empat disiplin ilmu melalui
pemberian model pembelajaran Project Based Learning pendekatan pengajaran yang kohesif dan aktif. Pendidikan
Terintegrasi STEM. Dalam penelitian ini, diharapkan STEM menerapkan pembelajaran berbasis pemecahan
dengan menggunakan pendekatan pembelajaran Project masalah yang sengaja menempatkan penyelidikan ilmiah dan
Based Learning terintegrasi STEM akan membantu siswa penerapan matematika dalam konteks merancang teknologi
dalam meningkatkan keterampilan berpikir kritis mereka. sebagai bentuk pemecahan masalah (Tseng dkk., 2013).
Hal ini didasarkan pada justifikasi yang diberikan di atas Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa STEM
dan menjadi landasan penelitian ini. merupakan sebuah pendekatan yang mengintegrasikan empat
disiplin ilmu dalam satu pembelajaran berdasarkan konteks
II. KAJIAN TEORI dunia nyata dan dapat meningkatkan kemampuan berpikir
A. Fluida Dinamis kritis siswa. Sebagaimana dijelaskan oleh Torlakson (2014)
Konsep fluida dinamis mencakup konsep-konsep sebagai berikut: Sains (Science) memberikan pengetahuan
yang ada pada dunia nyata siswa, namun objek yang kepada siswa tentang hukum dan konsep yang berlaku di
termuat dalam materi fluida dinamis relatif sulit untuk alam; Teknologi (Technology) adalah keterampilan atau
direpresentasikan secara langsung di dalam kelas. Maka sistem yang digunakan dalam mengatur pembuatan suatu alat
dari itu dibutuhkan lingkungan belajar seperti untuk mempermudah pekerjaan; Teknik (Engineering)
pembelajaran proyek yang langsung dapat pengetahuan pengoperasian dan perancangan prosedur untuk
dipresentasikan. Sesuai pernyataan sebelumnya, guru memecahkan masalah; Matematika (Mathematics) adalah
harus mengikuti perkembangan teknologi dalam studi tentang angkat, kuantitas, dan ruang. Aspek tersebut
pembelajaran di sekolah (Khamzawi dkk., 2015). memudahkan anda memecahkan permasalahan.
Salah satu zat yang dapat mengalir disebut zat cair
(Giancoli & Douglas, 2001). Fluida dinamis didefinisikan D. Project Based Learning Terintegrasi STEM
sebagai fluida yang mengalir/bergerak (Giancoli & Model pembelajaran PjBL-STEM merupakan model
Douglas, 2001). Ada beberapa sub-konsep dalam fluida pembelajaran yang menjadi alternatif penerapan pada
dinamis, antara lain debit dan azas kontinuitas, Hukum pembelajaran abad 21 yang membutuhkan pendekatan
14 | S e m e s t e r G e n a p 2 0 2 0 / 2 0 2 1
SKRIPSI JURUSAN FISIKA FMIPA UM ARTIKEL http://fisika.fmipa.um.ac.id/

pembelajaran yang sedang berkembang saat ini. Project 2) Tahap pelaksanaan, pengumpulan data dilakukan
Based Learning terintegrasi STEM mewajibkan peserta diawali dengan pretest yang diujikan kepada siswa kelas
didik agar lebih berpikir analitis sehingga memicu eksperimen dan siswa kelas kontrol guna mengetahui
peningkatan siswa untuk berpikir lebih kritis (Capraro pengetahuan dasar siswa MAN 4 Kabupaten Kediri.
dkk., 2013). Adapun tahapan PjBL-STEM yang Pemberian perlakuan kepada kelas eksperimen berupa
dikemukakan oleh Laboy-Rush (2010) adalah sebagai pembelajaran dengan model project based learning
berikut. terintegrasi STEM dan pemberian perlakuan pada kelas
Tahap 1. Reflection kontrol berupa pembelajaran konvensional. Selesai
Siswa diperkenalkan pada suatu masalah guna segera pemberian perlakuan pada proses pembelajaran kemudian
melakukan penyelidikan. Tahap ini dimaksudkan untuk diberikan posttest untuk memperoleh hasil peningkatan
menghubungkan apa yang diketahui dan apa yang perlu mengenai keterampilan berpikir kritis siswa MAN 4
dipelajari. Kabupaten Kediri. Selanjutnya siswa kelas eksperimen
Tahap 2. Research diberikan angket berupa instrumen nontes yang berbentuk
Tahap dua adalah bentuk penelitian siswa dengan angket skala likert. 3) Tahap akhir, yaitu penelitian yang
mengumpulkan sumber informasi yang relevan. Tahap ini dilakukan di MAN 4 Kabupaten Kediri adalah analisis
siswa belajar banyak dengan mengkonkritkan pemahaman dan pelaporan. Peneliti melakukan pengolahan dan
abstrak dari permasalahan. analisis data hasil perolehan selama tahap pelaksanaan di
Tahap 3. Discovery MAN 4 Kabupaten Kediri. Selain itu, dilakukan
Tahap penemuan ini dimaksudkan menjembatani pengujian hipotesis dalam penelitian untuk ditarik
tahap satu dan dua guna penyusunan proyek. Siswa kesimpulan.
dibentuk kelompok kecil dan memberikan jawaban
terbaik untuk mencari solusi permasalahan yang akan G. Metode Penelitian
diselesaikan melalui diskusi dan bekerja sama secara Penelitian ini dilakukan di MAN 4 Kabputaen Kediri
efektif. pada bulan september. Sesuai dengan teknik pengambilan
Tahap 4. Application sampel, maka dilakukan metode penelitian kuantitatif
Tahap ini menguji solusi berupa produk dalam dengan jenis quasi experiment (eksperimen semu) pada
memecahkan masalah. Hasil yang diperoleh digunakan penelitian ini. Metode ini digunakan untuk mengetahui
untuk memperbaiki langkah sebelumnya. perbedaan tingkat keterampilan berpikir kritis siswa SMA
Tahap 5. Communication pada materi fisika menggunakan model Project Based
Tahap yang terakhir yaitu menyajikan hasil proyek Learning terintegrasi STEM dengan model pembelajaran
yang dibuat masing-masing kelompok untuk di konvensional. Terdapat kelompok eksperimen dan
presentasikan. Pada titik ini, evaluasi dilakukan untuk kelompok kontrol dalam penilitian ini yang dipilih secara
menilai produk yang dihasilkan atau saling menilai satu sengaja, sehingga desain penelitian menggunakan non-
sama lain. equivalent control gorup design (Sugiyono, 2011).
Adapun populasi pada penelitian ini adalah siswa
E. Berpikir Kritis kelas XI MIPA MAN 4 Kabupaten Kediri sebanyak 138
Berpikir reflektif yang dilakukan secara mendalam siswa. Pengambilan sampel dilakukan pada pertimbangan
dan dengan pembenaran untuk memecahkan masalah, kemampuan yang relatif sama, yaitu menggunakan teknik
memeriksa keadaan, menilai argumen, menarik purposive sampling. Hasil pemilihan sampel menetapkan
kesimpulan, dan membuat penilaian yang tepat disebut kelas XI MIPA 3 sebagai kelas kontrol dan kelas XI
sebagai berpikir kritis (Santika dkk., 2019). Sedangkan MIPA 4 sebagai kelas eksperimen dengan masing-masing
menurut Ennis (1996) berpikir kritis merupakan proses kelas sebanyak 35 siswa.
pengungkapan tujuan didukung oleh alasan yang tegas Kedua kelompok pada penelitian ini diberikan
mengenai kepercayaan dan kegiatan yang telah dilakukan. perlakuan secara berbeda. Kelas eksperimen diberi
Indikator yang digunakan dalam penelitian ini sesuai perlakuan model pembelajaran project based learning
dengan Ennis (1996), sebagai berikut: 1) memberikan terintegrasi STEM sedangkan kelas kontrol diberi
penjelasan sederhana (basic clarification), 2) perlakuan model pembelajaran konvensional. Tabel
mengembangkan keterampilan dasar (basic support), 3) desain penelitian yang digunakan dapat dilihat pada tabel
menarik kesimpulan (inference), 4) membuat penjelasan berikut.
tambahan (advance clarification), dan 5) merumuskan
strategi dan taktik (strategy and tactics). Tabel 1. Desain Penelitian Non-equivalent Control Group Design.

F. Prosedur Penelitian
Kelompok Pretest Perlakuan Posttest
Prosedur penelitian dibagi menjadi tiga tahapan,
yaitu: 1) Tahap awal, dimana pada tahap ini peneliti Eksperimen O1 X1 O2
melakukan persiapan yang dimulai dari pembuatan Kontrol O1 X2 O2
perangkat pembelajaran antara lain, Rencana Pelaksanaan
(Sugiyono, 2011)
Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Peserta Didik
Keterangan:
(LKPD), instrumen berpikir kritis, dan instrumen non tes
O1: tes awal kelas kontrol dan kelas eksperimen
berupa angket. Selanjutnya peneliti memvalidasi
O2 : tes akhir kelas kontrol dan kelas eksperimen
perangkat pembelajaran tersebut kepada validator ahli
X1 : perlakuan model PjBL terintegrasi STEM
supaya instrumen tersebut layak di ujikan kepada siswa.
X2 : perlakuan model konvensional
15 | S e m e s t e r G e n a p 2 0 2 0 / 2 0 2 1
SKRIPSI JURUSAN FISIKA FMIPA UM ARTIKEL http://fisika.fmipa.um.ac.id/

Penetapan variabel dalam penelitian ini adalah sebagai ditolak. Kesimpulan pada pengujian ini jika H0 diterima,
berikut. maka tidak ada perbedaan parameter rata-rata populasi.
Variabel bebas (X): Model Project Based Learning Jika H0 ditolak, maka ada perbedaan parameter rata-rata
terintegrasi STEM. populasi.
Variabel terikat (Y): keterampilan berpikir kritis siswa Analisis data yang terakhir, yaitu uji N-gain. Uji N-gain
pada materi fluida dinamis. digunakan untuk mengetahui peningkatan yang terjadi
Sehingga adanya perumusan hipotesis dalam mengenai keterampilan berpikir kritis sebelum dan setelah
penelitian ini yaitu: pembelajaran dengan model project diberikan pembelajaran. Gain merupakan selisih antara
based learning terintegrasi STEM dapat meningkatkan nilai posttest dan pretest. Kategori nilai peningkatan N-
keterampilan berpikir kritis siswa pada materi fluida gain dapat dilihat pada tabel berikut.
dinamis.
Data dalam penelitian ini merupakan data sekunder
hasil pretest (sebelum diberi perlakuan) dan posttest Tabel 2. Kriteria N-gain.
(setelah diberi perlakuan) dengan pengolahan data
menggunakan uji N-gain. Sebelum dilakukan uji N-gain Nilai P Kategori
data di uji normalitas untuk mengetahui nilai distribusi < 0,30 Rendah
data. Jika data normal, selanjutnya diuji homogenitas 0,3 – 0,7 Sedang
> 0,7 Tinggi
untuk mengetahui varian kelompok data berasal dari
populasi yang sama. Uji homogenitas diperlukan sebagai (Herlanti, 2014)
asumsi dari uji independent sample t-test. Data yang telah Perhitungan N-gain menggunakan rumus:
diperoleh dianalisis menggunakan software IBM SPSS skor posttest −skor pretest
Ngain=
Statistic 24. Data lain yang dilakukan dalam penelitian ini skor ideal−skor pretest
adalah data non tes berbentuk angket skala likert skor 1-5 (Herlanti, 2014)
yang diberikan kepada kelas eksperimen untuk Analisis Data Non Tes
mengetahui respon terhadap pembelajaran Project Based Penelitian ini menggunakan angket berbentuk skala likert
Learning Terintegrasi STEM. skor 1-5 untuk diberikan kepada siswa kelas eksperimen
Sebelum data diujikan kepada siswa MAN 4 mengenai pendapat model project based learning yang
Kabupaten Kediri dan kemudian dianalisis, instrumen tes diterapkan pada kelas eksperimen. Skala penilaian angket
harus diuji validasi, reliabilitas, daya pembeda, dan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut.
tingkat kesukaran untuk memperoleh kevalidan dan
kelayakan sebagai pengumpul data. Perhitungan analisis Tabel 3. Skala Penilaian Angket.
data, peneliti menggunakan software IBM SPSS Statistic
24. Alternatif Bobot Penilaian Pertanyaan
Jawaban Positif Negatif
H. Teknik Pengolahan Data Sangat Tidak 1 5
Analisis Data Tes Setuju
Setelah diperoleh hasil posttest siswa, dilakukan uji Tidak Setuju 2 4
Cukup 3 3
normalitas untuk mengetahui nilai distribusi data (Siregar,
Setuju 4 2
2016). Pengujian menggunakan software IBM SPSS Sangat Setuju 5 1
Statistic 24. Perumusuan hipotesis yaitu H0: sampel
(Putri, 2019)
berasal dari populasi yang berdistribusi normal. H 1
Hasil analisis angket disesuaikan pada tabel kriteria
sampel berasal dari populasi yang tidak berdistribusi
angket respon siswa di bawah ini.
normal. Jika nilai P > 0,05 maka H 0 diterima dan data
dinyatakan dalam distribusi normal. Tabel 4. Kriteria Angket Respon Siswa.
Selanjutnya, jika data terdistribusi normal, selanjutnya
data diuji homogenitas menggunakan software IBM SPSS Persentase Kategori
Statistic 24. Perumusan hipotesis yaitu H0: varian nilai 81% – 100% Sangat Tinggi
keterampilan berpikir kritis kedua kelompok homogen 61% – 80% Tinggi
atau sama. H1 varian nilai keterampilan berpikir kritis 41% – 60% Sedang
kedua kelompok heterogen atau tidak sama. Jika nilai 20% – 40% Rendah
based on mean (sig.) > 0,05 maka H0 diterima maka (Putri, 2019)
varian nilai keterampilan berpikit kritis kedua kelompok
homogen. III. HASIL PENELITIAN
Jika data terdistribusi normal dan varian kelompok A. Hasil Analisis Data
homogen, selanjutnya data dianalisis uji independent Hasil validasi instrumen yang teridir dari validitas
sample t-test. Data memiliki subjek yang berbeda konstruk dan validasi isi adalah sebagai berikut.
sehingga dilakukan uji independent sample t-test pada Hasil Validitas Konstruk
penelitian ini. Uji ini digunakan untuk mengetahui Instrumen soal berpikir kritis diujikan kepada mahasiswa
perbedaan mean atau rata-rata antara dua kelompok yang yang telah menempuh mata pelajaran fluida dinamis
subjeknya berbeda dengan menggunakan software IBM dengan jumlah responden sebanyak 25 mahasiswa.
SPSS Statistic 24. Jika nilai P < 0,05 maka H 0 ditolak dan Setelah diperoleh hasil analisis, kemudian
Ha diterima. Jika nilai P > 0,05 maka H 0 diterima dan Ha membandingkan hasil dengan melihat kategori validitas
16 | S e m e s t e r G e n a p 2 0 2 0 / 2 0 2 1
SKRIPSI JURUSAN FISIKA FMIPA UM ARTIKEL http://fisika.fmipa.um.ac.id/

pada tabel berikut. Kejelasan tahapan 90%


Kesesuaian kegiatan 90%
Tabel 5.Kategori Validitas. Penilaian pada RPP jelas 90%
Kesesuaian bahasa 80%
Ketentuan Nilai rtabel Kategori Keseluruhan produk 88%
Rxy ≥ rtabel Valid Hasil keseluruhan produk sebesar 88% merujuk pada
Rxy ¿ rtabel Tidak Valid tabel 8 dengan kesimpulan berada pada kategori sangat
(Arikunto, 2015) baik. Dengan demikian, RPP layak digunakan.
Analisis data hasil uji validitas konstruk yang diperoleh
Tabel 9. Hasil Validasi LKPD.
dapat dilihat pada tabel berikut.
Aspek Butir Soal
Materi sesuai dengan KD 80%
Tujuan pembelajaran 80%
Materi mudah dipahami 80%
Tabel 6. Hasil Uji Validitas Konstruk. Kebenaran konsep materi 80%
Kesesuaian contoh kasus 100%
Keseluruhan produk 84%
Statistik Butir Soal
Jumlah Soal 12 Hasil keseluruhan produk sebesar 84% merujuk pada
Jumlah Responden 25 tabel 9 dengan kesimpulan berada pada kategori sangat
Nomor Soal yang 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12 baik. Dengan demikian, LKPD layak digunakan.
Diujikan
Nomor Soal yang Valid 1,2,3,4,5,6,7,8,9,10,11,12 Tabel 10. Hasil Validasi Instrumen Tes Berpikir Kritis.
Hasil yang diperoleh berdasarkan analasis menggunakan
software IBM SPSS Statistic 24 menyatakan nilai P > r Aspek Butir Soal
tabel 0,576 dengan nilai sig < 0,05 untuk semua butir Bahasa mudah dipahami 80%
soal. Dengan demikian, dapat disimpulkan semua item Soal sesuai tujuan 90%
soal tersebut valid. pembelajaran
Materi sesuai kompetensi 90%
yang diteliti
Hasil Validasi Isi Soal tidak memiliki arti 80%
Validasi isi berupa validasi RPP, LKPD, dan Instrumen ganda
Tes Berpikir Kritis. Validator dalam penelitian ini dosen Soal evaluasi dapat 90%
fisika FMIPA Universitas Negeri Malang dan guru fisika meningkatkan
MAN 4 Kabupaten Kediri yang berpengalaman mengajar. keterampilan berpikir
Validasi berupa skala likert skor 1-5. Hasil angket di kritis siswa
analisis secara statistik deskriptif dengan perumusan Keseluruhan produk 86%
Damopolli dalam (Kasturi dkk., 2019): Hasil keseluruhan produk sebesar 86% merujuk pada
Σx tabel 10 dengan kesimpulan berada pada kategori sangat
P= x 100 % baik. Dengan demikian, instrumen berpikir kritis layak
Σ xi digunakan.
Keterangan:
P = Persentase kevalidan Hasil Uji Reliabilitas
Σ x i = Skor keseleuruhan validator Reliabilitas merupakan ketepatan tes ketika diujikan pada
Σ x = Skor maksimal validator subjek yang sama (Arikunto, 2015). Data yang telah
Hasl analisis kemudian dibandingkan dengan kategori dianalisis kemudian dibandingkan dengan tabel
penilaian validasi ahli pada tabel berikut. interpretasi reliabilitas butir soal.

Tabel 7. Kategori Validasi Ahli. Tabel 11. Interpretasi Reliabilitas Butir Soal.

Persentase Kategori Nilai Kategori


81% – 100% Sangat Baik 0,80 – 1,00 Sangat tinggi
61% – 80% Baik 0,60 – 0,79 Tinggi
41% – 60% Cukup 0,40 – 0,59 Cukup
20% – 40% Kurang Baik 0,00 – 0,19 Sangat rendah
(Arikunto, 2015) (Arikunto, 2015)
Validasi isi pada penelitian ini berupa angket berbentuk Melalui perhitungan analisis menggunakan software IBM
skala likert skor 1-5 pada perangkat pembelajaran RPP, SPSS Statistic 24 diperoleh nilai Cronbach’s Alpha pada
LKPD, dan instrumen tes berpikir kritis. Berdasarkan tasil instrumen tes ini sebagai berikut:
angket dimuat pada tabel sebagai berikut.
Tabel 12. Hasil Uji Reliabilitas.
Tabel 8. Hasil Validasi RPP.
Reliability Statistic
Aspek Butir Soal Croncbach’s Alpha N of Items
Kejelasan penyajian RPP 90% ,866 12

17 | S e m e s t e r G e n a p 2 0 2 0 / 2 0 2 1
SKRIPSI JURUSAN FISIKA FMIPA UM ARTIKEL http://fisika.fmipa.um.ac.id/

Dalam pengujian Croncbach’s Alpha sebesar 0,866 Berdaasarkan tabel di atas, hasil uji normalitas
merujuk pada tabel 12, termasuk kategori reliabilitas menunjukkan bahwa nilai P (sig.) > 0,05 sehingga
sangat tinggi dengan nilai sebesar 0,866. keputusan hasil uji normalitas menyatakan H0 diterima
dan data dinyatakan dalam distribusi normal.
Hasil Uji Taraf Kesukaran
Uji taraf kesukaran pada penelitian ini dilakukan setelah Hasil Uji Homogenitas
uji validasi instrumen dan uji reliabilitas (Arifin, 2014). Melalui perhitungan analisis menggunakan software IBM
Data yang telah dianalisis kemudian dibandingkan dengan SPSS Statistic 24 diperoleh uji homogenitas sebagai
tabel interpretasi taraf kesukaran. berikut.

Tabel 13. Interpretasi Taraf Kesukaran. Tabel 16. Hasil Uji Homogenitas.

Nilai P Interpretasi Taraf Test of Homogenity of Variance


Kesukaran Sig.
0,00 – 0,27 Mudah Based on Mean ,425
0,28 – 0,72 Sedang
Berdasarkan tabel di atas, hasil uji homogenitas
0,73 – 1,00 Sukar
menunjukkan nilai sig. 0,42 > 0,05 sehingga keputusan
(Arikunto, 2015) hasil uji homogenitas menyatakan H0 diterima maka
Setelah dilakukan perhitungan analisis menggunakan varian nilai keterampilan berpikit kritis kedua kelompok
software IBM SPSS Statistic 24 diperoleh nilai taraf homogen.
kesukaran soal menunjukkan soal nomor 1, 3, 4, 5, 6, 7, 8,
10, dan 12 memiliki tingkat kesukaran sedang, sedangkan Hasil Uji Independent Sample t-Test
soal nomor 2, 9, dan 11 memiliki tingkat kesukaran Melalui perhitungan analisis menggunakan software IBM
mudah. Soal dalam kategori sedang cenderung valid, soal SPSS Statistic 24 diperoleh uji independent sample t-Test
dalam kategori mudah perlu perbaikan. sebagai berikut.
Hasil Uji Daya Pembeda Tabel 17. Hasil Uji Independent Sample t-Test.
Daya pembeda digunakan untuk mengetahui kemampuan
berkemampuan tinggi dan berkemampuan rendah. Setelah Independent Sample t-Test
di uji taraf kesukaran, kemudian data diuji daya pembeda Kelas P
menggunakan software IBM SPSS Statistic 24. Setelah Eksperimen 0,00
diperoleh hasil perhitungan, kemudian membandingkan Kontrol 0,00
nilai P dengan tabel kriteria daya pembeda. Berdasarkan tabel di atas, hasil uji independent sample t-
test menunjukkan nilai P < 0,05 maka H 0 ditolak dan Ha
Tabel 14. Kriteria Daya Pembeda. diterima. Sehingga keputusan hasil uji independent
sample t-test menyatakan H0 ditolak dan terdapat
Nilai P Kriteria Daya Pembeda perbedaan parameter rata-rata populasi.
0,00 – 0,20 Buruk
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik Rekapitulasi Hasil Tes Keterampilan Berpikir Kritis
0,71 – 1,00 Baik Sekali Siswa
(Arikunto, 2015) Melalui Melalui perhitungan analisis menggunakan
Melalui perhitungan analisis menggunakan software IBM software IBM SPSS Statistic 24 diperoleh Tes
SPSS Statistic 24 diperoleh nilai daya pembeda soal Keterampilan Berpikir Kritis sebagai berikut.
menunjukkan bahwa instrumen tes memiliki daya
Tabel 18. Rekapitulasi Data Skor Pretest-Posttest Kelas Kontrol dan Kelas
pembeda 9 soal dengan kriteria baik dan 3 soal dengan Eksperimen.
kriteria sangat baik. Pemusatan Kelas Kontrol Kelas Eksperimen
dan Pretest Posttest Pretest Posttest
Hasil Uji Normalitas Penyebaran
Melalui perhitungan analisis menggunakan software IBM Data
SPSS Statistic 24 diperoleh hasil uji normalitas sebagai Skor 20,8 50,0 0,0 66,7
berikut. Terendah
Skor 54,2 87,5 50,0 100,0
Tabel 15. Hasil Uji Normalitas. Tertinggi
Mean 10,1 13,2 14,1 11,7
Kolmog Pretest Posttest Berdasarkan tabel tersebut kelas kontrol memiliki nilai tes
orov- kelas Kelas Kelas Kelas
awal (pretest) pada Skor Terendah kelas kontrol lebih
Smirnov kontrol eksperi kontrol eksperi tinggi (20,8) dari pada kelas eksperimen (0,0). Namun,
men men pada tes akhir (posttest) kelas eksperimen memiliki nilai
Sig. 0,086 0,081 0,075 0,063 lebih tinggi pada Skor Tertinggi (100,0) dibanding kelas
keputus Terdistri Terdistri Terdistri Terdistri kontrol (87,5).
an busi busi busi busi
normal normal normal normal Hasil Uji N-gain

18 | S e m e s t e r G e n a p 2 0 2 0 / 2 0 2 1
SKRIPSI JURUSAN FISIKA FMIPA UM ARTIKEL http://fisika.fmipa.um.ac.id/

Melalui perhitungan analisis menggunakan software IBM pembelajaran PjBL-STEM.


SPSS Statistic 24 diperoleh hasil uji N-gain sebagai
berikut. B. Pembahasan Hasil
Dalam penelitian ini, penilaian keterampilan berpikir
Tabel 19. Hasil Uji N-gain. kritis siswa dalam bentuk soal pilihan ganda beralasan
digunakan untuk mengukur keterampilan tersebut. Tes
Kelas N-gain Kategori terdiri 12 soal dan memiliki tingkat 0,866 dengan kategori
Kontrol 0,5 Sedang
sangat baik, sehingga menunjukkan bahwa instrumen tes
Eksperimen 0,8 Tinggi
valid untk diujikan. Penilaian diberikan dua kali yaitu
sebelum pembelajaran (pretest) dan setalah pembelajaran
Tabel 20. Hasil Uji N-gain Per Indikator.
dengan pemberian perlakuan (posttest). Kedua kelas
Indikator Kelas Kelas Kontrol
memiliki nilai tes awal cukup rendah.
Eksperimen Adapun faktor yang menjadi penyebab rendahnya
N-gain kateg N-gain katego keterampilan berpikir kritis siswa berdasarkan hasil
ori ri pretest yaitu: 1) siswa cenderung pasif saat proses
Memfokuskan 0,95 Tingg 0,74 Tinggi pembelajaran, pembelajaran tidak dilakukan secara dua
pertanyaan i arah, tidak ada timbal balik dalam pembelajaran, siswa
Menganalisis 0,81 Tingg 0,47 Sedan hanya mencatat dan guru menerangkan materi dari buku
argumen i g pegangan guru. 2) Siswa belum mampu untuk
Menjawab 0,80 Tingg 0,57 Sedan menganalisis konsep suatu permasalahan selama proses
suatu i g
pembelajaran. 3) guru melakukan pembelajaran
penjelasan atau
tantangan terstruktur dan menekankan nilai yang diperoleh sehingga
Membuat dan 0,74 Tingg 0,75 Tinggi siswa tidak memiliki kesempatan dalam mengeksplor dan
menentukan i membentuk pengetahuannya sendiri. Hal inilah yang
hasil menjadi penyebab keterampilan berpikir kritis siswa tidak
pertimbangan terlatih dan kurang berkembang.
Menghubungka 0,86 Tingg 0,75 Tinggi Pada kelas eksperimen dilakukan langkah-langkah
n dan menilai i untuk mengasah keterampilan berpikir kritis siswa. Kelas
asumsi yang eksperimen menggunakan model Project Based Learning
tidak
terintegrasi STEM, sedangkan kelas kontrol
disebutkan
menggunakan model pembelajaran konvensional untuk
Peningkatan keterampilan berpikir kritis dapat dilihat dari
menentukan hasil proses pemnbelajaran. Setelah
tabel diatas, dimana uji N-gain menyatakan peningkatan
mendapat perlakuan pada proses pembelajaran,
hasil tes sebelum dan sesudah pembelajaran. Pada kelas
keterampilan berpikir kritis siswa meningkat. Hasil
eksperimen peningkatan sebesar 0,8 pada kategori tinggi
peningkatan dapat dilihat dalam hasil N-gain yang
sedangkan kelas kontrol sebesar 0,5 pada kategori sedang.
menunjukkan peningkatan pada kelas kontrol 0,5
Sehingga, kelas eksperimen yang menggunakan model
(kategori sedang) dan kelas eksperimen sebesar 0,8
Projec Based Learning lebih unggul.
(kategori tinggi).
Peningkatan per indikator berpikir kritis berdasarkan pada
Peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa yang
tabel di atas rata-rata indikator pada kelas eksperimen
tinggi pada kelas eksperimen terjadi karena adanya
lebih unggul dibandingkan dengan kelas kontrol.
beberapa faktor. Faktor pertama, model pembelajaran
Project Based Learning Terintegrasi STEM yang
Hasil Analisis Angket Respon
digunakan dalam kelas eksperimen dan langakah-
Hasil analisis angket respon siswa pada kelas eksperimen
langkahnya selaras dengan idikator-indikator
sebagai berikut.
keterampilan berpikir kritis. Dibuktikan dengan 84,6%
siswa kelas XI MIPA 4 (kelas eksperimen) dapat
Tabel 21. Hasil Angket Respon.
memahami fenomena dan penerapan aplikasi fluida
Indikator angket Respon siswa Interpretasi dinamis berdasarkan langkah model pembelajaran yang
Penggunaan 90% Tinggi telah dibuat. 89% siswa kelas eksperimen setuju bahwa
model PjBL- dengan menggunakan model pembelajaran Project Based
STEM Learning Terintegrasi STEM dapat meningkatkan
Keunggulan 88% Tinggi keterampilan berpikir kritis siswa pada materi fluida
model PjBL- dinamis. Selain itu, 88,6% setuju bahwa poin-poin dalam
STEM LKPD sangat membantu dalam memahami fluida
Keterampilan 87% Tinggi dinamis.
berpikir kritis
Faktor selanjutnya yaitu siswa terlibat penugasan
fisika
Peningkatan 89% Tinggi proyek untuk menemukan konsep dan menyelesaikan
keterampilan permasalahan yang diberikan. Hal ini sesuai 88,6% siswa
berpikir kritis beranggapan pembelajaran yang dilakukan siswa lebih
Hasil ditunjukkan berdasarkan tabel pada semua indikator aktif. Selain itu, 84,6% siswa beranggapan pembelajaran
menunjukkan nilai interpretasi tinggi, sehingga yang telah dilakukan membuat mereka mudah dalam
disimpulkan siswa memberikan respon positif pada model menemukan konsep. Faktor selanjutnya ialah siswa

19 | S e m e s t e r G e n a p 2 0 2 0 / 2 0 2 1
SKRIPSI JURUSAN FISIKA FMIPA UM ARTIKEL http://fisika.fmipa.um.ac.id/

antusias dan tertarik saat proses pembelajaran kerjasama antar teman kelompok dalam menghubungkan
menggunakan model Project Based Learning Terintegrasi teori yang ada dengan masalah yang dihdapi.
STEM, dan 85% siswa merasa tertantang belajar secara Perolehan hasil uji independent sample t-test
mandiri. diperoleh hasil dengan nilai P < 0,05 maka H 0 ditolak dan
Hasil penelitian menunjukkan persentase jawaban Ha diterima. Sehingga keputusan hasil uji independent
benar pada setiap butir soal kelas eksperimen ada yang sample t-test menyatakan H0 ditolak dan terdapat
mencaapai 100%. Perubahan persentase jawaban benar perbedaan parameter rata-rata populasi. Dengan
tiap butir soal pretest dan posttest ditampilkan pada demikian, model PjBL-STEM dapat meningkatkan
gambar berikut. keterampilan berpikir kritis siswa untuk materi fluida
dinamis.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Melihat lanjutan dari pembahasan yang tergambar,
maka akhir dari penelitian ini menyimpulkan bahwa
model pembelajaran Project Based Learning
terintegrasi STEM dapat meningkatkan keterampilan
berpikir kritis siswa SMA pada materi fluida
dinamis. Hal itu ditinjau dengan bukti ditunjukkan
dari hasil uji-t sebesar 0,00 < 0,05. Keterampilan
berpikir kritis siswa SMA pada materi fluida dinamis
Gambar 1. Persentase Jawaban Benar Siswa Kelas Eksperimen Tiap Butir
Soal. lebih meningkat pada kelas eksperimen yang
Berdasarkan gambar 1, soal nomor 12 adalah soal dengan menggunakan model pembelajaran PjBL-STEM
peningkatan tertinggi. Soal nomor 12 merupakan soal dibanding kelas kontrol yang menggunakan model
untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam mencari konvensional. Hasil N-gain menempatkan kelas
hubungan besaran dalam aplikasi hukum bernoulli gaya eksperimen pada kategori tinggi (0,8) dan kelas
angkat pesawat. Bentuk soal nomor 12 ditampilkan pada kontrol pada kategori sedang (0,5) yang memperkuat
gambar 2. pernyataan tersebut.

B. Saran
Berikut adalah saran yang dibuat dalam penelitian
ini yaitu alokasi waktu yang digunakan harus
dipikirkan oleh guru maupun peneliti selanjutnya
dalam melakukan pembelajaran, karena butuh waktu
lama untuk pembelajaran menggunakan model
pembelajaran PjBL-STEM. Jika melakukan
Gambar 2. Pretest Soal Indikator Berpikir Kritis Menghubungkan dan penelitian sejenis dengan model PjBL-STEM
Menilai Asumsi yang Tidak Disebutkan. disarankan pada konsep yang memiliki KD 4 supaya
lebih mudah dalam penentuan proyek dan
disarankan untuk meneliti dengan memilih sub
konsep aplikasi fluida dinamis lainnya dalam
pembuatan proyek.

DAFTAR RUJUKAN
Aini, Meliyana, Dwi Swastanti Ridianingsih, and Indah
Yunitasari. 2022. “Efektivitas Model Pembelajaran
Project Based Learning (Pjbl) Berbasis
Gambar 3. Posttest Soal Indikator Berpikir Kritis Menghubungkan dan Stemterhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa.”
Menilai Asumsi yang Tidak Disebutkan. Jurnal Kiprah Pendidikan 1(4): 247–53.
Pada saat pretest diketahui bahwa lebih banyak siswa
memilih jawaban kurang tepat. Namun, hal tersebut tidak Alwi, Idrus, Ida Saidah, and Umi Nihayah. 2014.
terjadi pada saat posttest dimana seluruh siswa memilih Panduan Implementasi Kurikulum 2013 Untuk
jawaban dengan alasan tepat. Pendidik Dan Tenaga Pendidik. Jakarta: Saraz
Peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa kelas Publishing.
eksperimen pada indikator menghubungkan dan menilai Ardiyanti, F., and H. Nuroso. 2021. “Analisis Tingkat
asumsi yang tidak disebutkan dengan N-gain sebesar 0,86 Keterampilan Berpikir Kritis Siswa Kelas XI MIPA
lebih unggul dari kelas kontrol 0,75. Hasil ini diperoleh Dalam Pembelajaran Fisika.” Jurnal Pendidikan
karena siswa kelas eksperimen melalui tahap discovery Fisika dan Terapannya 4(1): 21–26.
pada pembelajaran dengan model PjBL-STEM yaitu https://doi.org/10.46918/karst.v4i1.945.
mencari temuan dan informasi yang diketahui dalam Arifin, Zainal. 2014. Evaluasi Pembelajaran. Bandung:
penyusunan proyek, dengan pembagian kelompok kecil PT. Remaja Rosdakarya.
untuk menyajikan solusi, berkolaborasi, dan membangun Arikunto, Suharsimi. 2015. Dasar-Dasar Evaluasi
20 | S e m e s t e r G e n a p 2 0 2 0 / 2 0 2 1
SKRIPSI JURUSAN FISIKA FMIPA UM ARTIKEL http://fisika.fmipa.um.ac.id/

Pendidikan Edisi 2. Jakarta: Bumi Aksara. Kemampuan Kognitif Dan Keterampilan Berpikir
Cahyani, Gita Putri, and Sulastri Sulastri. 2021. Kritis Siswa SMA Pada Materi Usaha Dan Energi.”
“Pengaruh Project Based Learning Dengan JPPPF -Jurnal Penelitian & Pengembangan
Pendekatan STEAM Terhadap Kemampuan Pendidikan Fisika 3(2): 197–202.
Berpikir Kritis Pada Pembelajaran Online Di SMK Nurjanah, S, T Djudin, and H Hamdani. 2022. “Analisis
Negeri 12 Malang.” Jurnal Pendidikan Akuntansi Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Pada
(JPAK) 9(3): 372–79. Topik Fluida Dinamis.” Jurnal Education and …
Capraro, R. M, M. M Capraro, J. R Morgan, and S. W 10(3): 111–16.
Slough. 2013. “STEM Project-Based Learning: An http://journal.ipts.ac.id/index.php/ED/article/view/3
Integrated Science, Technology, Engineering, and 849%0Ahttps://journal.ipts.ac.id/index.php/ED/
Mathematics (STEM) Approach. STEM Project- article/download/3849/2561.
Based Learning an Integrated Science, Technology, Putri, Nadia. 2019. Pengaruh Model Project Based
Engineering, and Mathematics (STEM) Approach.” Learning Terintegrasi Stem Terhadap Kemampuan
http://doi.org/10.1007/978-94-6209-143-6. Pemecahan Masalah Fisika Siswa Pada Konsep
Darmaji, D. A Kurniawan, and Astalini. 2021. Fluida Dinamis.
“Description of Students Critical Thinking Ability Rhodiatussholihah. 2018. “Pengaruh Pendekatan
in Temperature and Calor Material.” JIPF (Jurnal Integrated Science Technology Engineering
Ilmu Pendidikan Fisika) 6(2): 98–105. Mathematics (STEM) Terhadap High Order
Daryanto, and Mulyo Rahardjo. 2012. Model Thinking Skills (HOTS) Siswa SMA Pada Konsep
Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media. Hukum Newton.” Pendidikan Fisika UIN Jakarta.
Ennis, R.H. 1996. A Critical Thinking. New York: Santika, I, Gusti Ngurah, I Made Kartika, and Ni Wayan
Freeman. Rini Wahyuni. 2019. “Pendidikan Karakter: Studi
Kasus Peranan Keluarga Terhadap Pembentukan
Ghitha, Azmi. 2016. “Pengembangan Buku Siswa
Karakter Anak Ibu Sunah Di Tanjung Benoa.”
Dengan Pendekatan Terpadu Science, Technology,
Jurnal Kajian Pendidikan Widya Accarya FKIP
Engineering, And Mathematics (STEM) Berbasis
Uiversitas Dwijendra: 56–66.
Inkuiri Terbimbing Pada Materi Kalor.” Skripsi
http://ejournal.undwi.ac.id/index.php/widyaaccarya/
pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
article/download/864/785.
Universitas Lampung.
Sarjono. 2017. “Internalisasi Berpikir Kritis Dalam
Giancoli, and C Douglas. 2001. Fisika Jilid 1 Edisi
Pembelajaran Fisika.” Jurnal Mudaniyah 7(2).
Kelima. Jakarta: Erlangga.
Sianturi, A, T. N Sipayung, and M Argareta. 2018.
Herlanti, Yanti. 2014. Buku Saku Tanya Jawab Seputar
“Pengaruh Model Problem Based Learning ( PBL )
Penelitian Pendidikan Sains. Jakarta: UIN Syarif
Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis
Hidayatullah Jakarta.
Siswa SMPN 5 Sumbul.” Jurnal Pendidikan
Kasturi, D, S Suharyati, and H Nastiti. 2019. “Pengaruh Matematika 6(1): 29–41.
Kualitas Produk, Kualitas Layanan, Dan Citra
Siregar, S. 2016. Statistik Parametrik Untuk Penelitian
Merek Terhadap Loyalitas Melalui Kepuasan.”
Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara.
Jurnal Pendidikan Kewirausahaan Indonesia 2(2):
155–75. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif
Dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Khamzawi, Wiyono S, and Zulherman. 2015.
“Pengembangan Multimedia Interaktif Berbasis Torlakson, T. 2014. Innovate: A Blueprint for Science,
Model Problem Based Learning Pada Mata Technology, Engineering, and Mathematics in
Pelajaran Fisika Pokok Bahasan Fluida Dinamis California Public Education. California: California
Untuk SMA Kelas XI.” Jurnal Inovasi dan Departement Of Education.
Pembelajaran Fisika 2(1): 100–108. Tseng, Kou Hung, and et al. 2013. “Attitudes toward
Laboy-Rush, D. 2010. “Integrated STEM Education Science, Technology, Engineering and Mathematics
through Project-Based Learning.” (STEM) in a Project-Based Learning (PjBL)
www.learning.com/stem/whitepaper/integrated- Environment.” International Journal of Technology
STEM-throughProject-based-%0ALearning. and Design Education 3.
Mulhayatiah, Daih. 2014. “Penerapan Model Živkovic, S. 2016. “A Model of Critical Thinking as an
Pembelajaran Berbasis Proyek Untuk Important Attribute for Ssuccess in the 21st
Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Ccentury.” Procedia -Social and Behavioral
Mahasiswa.” EDUSAINS VI(1): 18–22. Sciences 2(3): 102–8.
https://doi.org/10.1016/j.sbspro.2016.10.034.
Muskania, R, and MS Zulela. 2021. “Realita
Transformasi Digital Pendidikan Di Sekolah Dasar
Selama Pandemi.” Jurnal Pendidikan Dasar
Nusantara 6(2): 155–65.
https://doi.org/10.29407/jpdn.v6i2.15298.
Nurazizaha, S, P Sinaga, and A Jauhari. 2017. “Profil

21 | S e m e s t e r G e n a p 2 0 2 0 / 2 0 2 1
SKRIPSI JURUSAN FISIKA FMIPA UM ARTIKEL http://fisika.fmipa.um.ac.id/

22 | S e m e s t e r G e n a p 2 0 2 0 / 2 0 2 1

Anda mungkin juga menyukai