Anda di halaman 1dari 10

MANAJEMEN KEPEMIMPINAN

UTSMAN BIN MAZH’UN

Disusun Oleh :

RAHAYU

NIM. 20591142

PGMI 6 B

Dosen Pengampu :

Prof. Dr. H. LUKMAN ASHA M.Pd.I

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI CURUP


2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kita panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini untuk
memenuhi tugas mata kuliah Kepemimpian Pendidikan dengan judul “Manajemen
Kepemimpinan utsman bin mazh’un”.

Saya menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik senggingga makalah ini
dapat diselesaikan.

Saya menyadari sepenuhnya bagwa makalah ini jauh dari kata sempurna karena
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki. Oleh karena itu, saya
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak. Dan saya berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
perkembangan dunia pendidikan.

Curup, Maret 2023

Rahayu
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………….

BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………..

A. Latar Belakang……………………………………………………………………………………………………
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………………………………
C. Tujuan………………………………………………………………………………………………………………..

BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………………………..

A. Manajemen Kepemimpinan………………………………………………………………………………
B. Kepemimpinan………………………………………………………………………………………………….
C. Utsman Bin Mazh’un…………………………………………………………………………………………

BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………………………

A. Kesimpulan……………………………………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen kepemimpinan suatu lembaga masalah yang sangat penting dalam


pengelolaan. Maju tidaknya suatu lembaga sangat tergantung pada sistem dan
manajemen tata kelola. Artinya jika manajemen kepemimpinannya positif maka dapat
menghasilkan “Manusia” yang berkualitas. Otomatis lembaga tersebut akan maju, dan
berkembang. Sebaliknya jika manjemen kepemimpinan kurang positif maka lembaga
tersebut akan terlatar belakang disegala bidang.

Menurut kristiawan dkk (2017) manajemen merupakan ilmu dan seni dalam
mengatur, mengendalikan, mengkomunikasikan dan memanfaatkan semua sumber daya
yang ada dalam organisasi dengan memanfaatkan fungsi-fungsi manajemen ( planning,
organizing, actuating, controlling) agar organisasi dapat mencapai tujuan secara efektif
dan efisien.

Al-Qur’an sebagai kitab sumber ilmu pengetahuan juga menyebutkan makna


manajemen secara implisit dengan menggunakan kalimat yudabbiru, mengandung arti
mengarahkan, melaksanakan, menjalankan, mengendalikan, mengatur, mengurus
dengan baik, mengkoordinasi, membuat rencana yang telah ditetapkan (kencana,).

Sementara itu,untuk menyebut istilah kepemimpinan, para ahli lebih memilih


istilah qiyadah tarbiwiyah. Dalam islam, kepemimpinan begitu penting sehingga
mendapat perhatian yang sangat besar. Begitu pentingnya kepemimpinan ini
mengharuskan setiap perkumpulan untuk memiliki pimpinan, bahkan perkumpulam
dalam jumlah kecil sekali pun. Nabi Muhammad saw bersabdah dari Abu Said dari Abu
Hurairah bahwa kedua berkata, Rasulullah bersabdah. “apabila tiga orang berpergian,
hendaklah mereka menjadikan salah satu sebagai pemimpin” (HR. Abu Daw) dikutip
dalam buku Mujamil (2007).

Utsman bin mazh’un adalah salah satu sahabat nabi.ia termasuk cendekiawan
arab pada zaman jahiliyah,diantara yang pertama masuk islam,mengikuti perang badar
dan meninggal dunia sekembalinya dari perang tersebut.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan manajemen dan kepemimpinan?


2. Siapakah utsman bin mazh’un itu?
3. Bagaimana manajemen kepemimpinan utsman bin mazh’un?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa pengertian manajemen kepemimpinan


2. Untuk mengetahui siapakah utsman bin mazh’un.
3. Untuk mengetahui bagaimana manjemen kepemimpinan utsman bin mazh’un.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Manajemen Kepemimpinan

Manjemen berasal dari kata “to manage” yang artinya mengatur. Pengaturan
dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dari fungsi-fungsi manajemen
itu, jadi manajemen itu merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan yang
diinginkan (Hasibuan,). Menurut Kristiawan dkk (2017) manajemen merupakan ilmu dan
seni dalam mengatur, mengendalikan, mengkomunikasikan, dan memanfaatkan semua
sumber daya yang ada dalam organisasi dengan memanfaatkan fungsi-fungsi manjemen
(planning, organizing, actuating, controlling) agar organisasi dapat mencapai tujuan
secara efektif dan evisien.

Secara etimologis, kata manajemen berasal dari bahasa inggris management.


Akar kata tersebut adalah manage atau managiare, yang memiliki makna: melatih kuda
dalam melangkah kakinya. Selanjutnya dalam kata manajemen tersebut terkandung tiga
makna, yaitu pikiran (mind), tindakan (action) dan sikap (attitude) (Masyud,2014 ) dalam
bahasa arab manajemen diartikan sebagai idaarah, yang berasal dari kata adaara, yaitu
mengatur (Ma’shum dan Abidin,). Al-Qur’an sebagai kitab sumber ilmu pengetahuan
juga menyebutkan makna manajemen secara implisit dengan menggunakan kalimat
yudabbiru, mengandung arti mengarahkan, melaksanakan, menjalankan,
mengendalikan, mengatur, mengurus dengan baik, mengkoordinasi, membuat rencana
yang telah ditetapkan (kencana,). 1

Upaya membangun keefektifan manajemen kepemimpinan suatu lembaga


pendidikan islam terletak pada pembekalan dimensi keterampilan teknis dan
keterampilan konsepsual. Adapun keterampilan personal menjadi terpinggirkan,
padahal sejatinya efektivitas kegiatan manajerial dan pengaruhnya pada kinerja
organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pemimpin untuk menggunakan ,
keterampilan personalnya.

Dalam manajemen kepemimpinan lembaga pendidikan islam, fungsi dan peran


pemimpin adalah sebagai, motivator, event organizer, bahkan penentu arah kebijakan
yang akan menentukan bagaimana tujuan-tujuan pendidikan pada umumnya.
Manajemen kepemimpinan dalam suatu lembaga, harus mempunyai kualitas dan
kompetensi secara umum setidaknya mengacu pada empat hal pokok, yaitu (a) sifat dan
keterampilan kepemimpinan (b) kemampuan pemecahan masalah (c) keterampilan
social, dan (d) pengetahuan dan kompetensi profesional.

B. Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan aktivitas untuk mempengaruhi orang agar diarahkan


untuk mencapai tujuan dari organisasi yang berfungsi sebagai pemberi arahan,
komando, dan serta pengambilan suatu keputusan. Sementara itu menurut para ahli
kepemimpinan juga disebutkan dalam beberapa hal berikut ini.

1. Kepemimpinan adalah upaya mempengauhi banyak orang melalui komunikasi untuk


mencapai tujuan. Komunikasi mengandung arti mengirim dan menerima pesan.

1
Husaini,H., & Fitria, H. (2019). Manajemen Kepemimpinan pada lembaga islam. JMKSP(Jurnal Manajeme, kepemimpinan
dan Supervisi Pendidikan), 4(1), 43-54.
2. Kepemimpinan adalah cara mempengaruhi orang dengan petunjuk atau perintah.
3. Kepemimpinan adalah tindakan yang menyebabkan orang lain bertindak atau
merespons dan menimbulkan perubahan positif
4. Kepemimpinan adalah kemampuan untuk menciptakan rasa percaya diri dan dukungan
diantara bawahan agar tujuan organisasi dapat tercapai.

Sementara itu, untuk menyebut istilah kepemimpinan pendidikan, para ahli lebih
memilih istilah qiyadah tarbiwiyah. Dalam islam, kepemimpinan begitu penting sehingga
mendapat perhatian yang sangat besar. Begitu pentingnya kepemimpinan ini, mengharuskan
setiap perkumpulan untuk memiliki pimpinan,bahkan perkumpulan dalam jumlah kecil
sekalipun. Nabi Muhammad saw bersabdah dari Abu Said dari Abu Hurairah bahwa kedua
berkata, Rasulullah bersabdah, “apabila tiga orang keluar berpergian, hendaklah mereka
menjadikan salah satu sebagai pemimpin” (HR. Abu Daw d) yang dikutip dalam buku
Mujaimin.

Selanjutnya kepemimpinan dalam pengertian islam berasal dari kata khalifah yang
berarti wakil. Penggunaan kata khalifah setelah rasulullah saw wafat, menyentuh juga
maksud terkandung di dalam perkataan “amir” (yang jamaknya umarah) yaitu penguasa.
Kedua istilah ini dalam bahasa Indonesia disebut pemimpin yang cenderung berkonotasi
pemimpin formal. Jika kita memiliki firman allah swt yang berbunyi ingatlah ketika tuhan mu
berfirman kepada malaikat: “sesungguhnya aku hendak menjadikan seseorang khalifah di
muka bumi.” Mereka berkata: “mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) dibumi itu
orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkannya darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji engkau dan mensucikan engkau?” tuhan berfirman:
“sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui” (Al-Baqarah:30). 2

C. Utsman Bin Mazh’un

1. Biografi Utsman Bin Mazh’un


3
Utsman bin Mazh’un merupakan salah seorang sahabat Nabi Muhammad saw. Ia semenjak awal
memeluk Islam dan bersama saudaranya Abdullah dan putranya Saib ikut dalam peristiwa hijrah ke
Habasyah, ke Madinah dan juga dalam perang Badar. Utsman merupakan seorang yang banyak
menghabiskan waktunya untuk beribadah. Ia memiliki kedudukan istimewa di mata Rasulullah saw
dan Imam Ali as. Imam Ali as menjadikan nama Utsman sebagai nama salah seorang putranya untuk
mengenang Utsman bin Mazh’un.

Utsman inilah yang pernah berniat membujang dan meninggalkan keduniawian, akan tetapi Nabi
Muhammad melarangnya dari niat tersebut. Kemudian Utsman bin Mazh’un menikah dengan Khawlah
binti Hakim dan berputra Abdurrahman dan As-Saib.

Utsman bin Mazh’un adalah muhajir pertama yang dikuburkan di Baqi. Rasulullah saw yang
menentukan kuburannya dengan batu nisan khusus dan berziarah ke pusaranya. Di samping kuburan
Utsman bin Mazh’un, Rasulullah saw menguburkan putra-putrinya, Ibrahim, Ruqayyah dan
Zainab.Ayahnya bernama Mazh’un bin Habib bin Wahab Jumahi dan ibunya, Sukhailah binti ‘Anbas bin
Ahban bin Hudzafah bin Jumah.Istrinya bernama Ummu Hakim, Khulah binti Haim Anshari. Setelah
wafatnya Khadijah Kubra, Khulah mengusulkan supaya Rasulullah saw menikah dengan Aisyah dan
Saudah.

2
Munfaridah,T.(2016). Kepemimpinan dalam islam. Wahana Akademika: Jurnal Studi dan Sosial, 2016, 14. 1.
3
Buku Biografi 60 sahabat nabi ,(utsman bin mazh’un)
Kemudian ia menyerahkan dirinya kepada Rasulullah saw. Abdurrahman dan Saib adalah putra
dari Khulah. Saudarinya, Zainab istri Umar bin Khattab. Karena itu, Abdullah bin Umar, Hafsah dan
Abdurrahman bin Umar adalah kemenakan dari Khulah.

2. kisah keislamannya

Pada awalnya, Utsman bin Mazh’un masuk Islam karena rasa malu. Rasulullah sering berdakwah
kepadanya dan berulang-ulang mengajak Utsman bin Mazh’un masuk Islam. Utsman pernah berkata.
“Aku ini masuk Islam karena malu saja. Rasulullah berulang-ulang mengajakku masuk Islam. Waktu itu.
Islam belum ada dalam hatiku. Sampai suatu hari. Ketika aku sedang bersama Rasulullah, tiba-tiba
Rasul memandang ke langit. Seakan-akan beliau sedang memahami sesuatu. Setelah Rasulullah
merenung, aku bertanya kepadanya tentang apa yang terjadi.”

Rasulullah menjawab. “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,
memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan
permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”(QS Al-
Nahl : 90)

Saat ltulah, Islam menetap dalam hati Utsman. Itulah saatnya Utsman masuk Islam yang sungguh-
sungguh. Karena Utsman tersentuh oleh ayat yang indah itu. Lalu Utsman mendatangi paman Nabi.
Abu Thalib, dan Utsman kabarkan keislamannya. Beliau memberi nasihat. ”Ya Ahli Quraisy, ikuti
Muhammad. Nanti kamu mendapat petunjuk. Karena Muhammad tidak memerintah kecuali kepada
akhlak yang mulia.”

3. keteladanan Utsman Bin Mazh’un

Utsman bin Mazh’un dikenal sebagai sosok teladan kesederhanaan, hingga pada suatu hari,
Ustman bin Mazh’un memasuki sebuah masjid. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan para
Sahabat ketika itu sedang duduk di dalamnya.Melihat betapa kondisi Utsman bin Mazh’un
radhiyallahu ‘anhu, hati Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam tersentuh.Beberapa Sahabat bahkan
meneteskan air matanya.ibnu Mazh’un itu ia mengenakan pakaian lusuh dan penuh sobekan yang
ditambal dengan jahitan dari kulit unta.Ia berjalan dengan wajah kezuhudan dan langkah tenang
memasuki masjid. Pakaian yang penuh sobekan itu sama sekali tidak membuatnya malu terhadap
Sahabat lain.

Ia juga tidak mengharap pujian dan perhatian dari manusia seorangpun. Sahabat Utsman
mengenakan pakaian ketaqwaan yang tidak kasat mata oleh manusia, namun mendapat perhatian
sepenuhnya dari Allah Subhaanahu wata’alaa. Ia hanya mengharap wajah Allah Subhaanahu wata’alaa
dan ridha-Nya.

4. manajemen kepemimpinan Utsman bin mazh’un

Utsman bin Mazh’un, merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad saw yang memiliki
keteguhan aqidah yang mantap. Sedemikian mantapnya aqidah yang dimilikinya sehingga tidak gentar
menghadapi cacian, pelecehan, bahkan siksaan dari para kuffar quraisy.

Ibnu Mazh’un, termasuk “Assabiquun al-Awwaluun” yakni kelompok umat yang masuk Islam pada
periode awal dakwah Nabi Muhammad saw, di kota Makkah al-Mukarromah.
Ibnu Mazh’un, pernah menjadi ketua rombongan kaum muslimin yang hijrah ke Habasyah
(Ethiopia) gelombang pertama. Beliau juga mengikuti Hijrah Nabi Muhammad saw ke Madinah. Dan
beliau juga mengikuti perang pertama kali yakni “perang Badar”.

Beberapa waktu setelah peperangan Badar, Ibnu Mazh’un meninggal dunia. Dalam catatan
sejarah, beliau termasuk orang muhajirin pertama yang meninggal di Madinah. Dan merupakan orang
islam pertama yang dikubur atau dimakamkan di pekuburan Baqi’ Madinah . 4

4
Adz-Dzahabi, Kitab Siyar A'lam an-Nubala, as-Shahabat Ridhwanulloh 'alaihim Utsman bin Mazh'un
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Upaya membangun keefektifan manajemen kepemimpinan suatu lembaga pendidikan islam


terletak pada pembekalan dimensi keterampilan teknis dan keterampilan konsepsual. Adapun
keterampilan personal menjadi terpinggirkan, padahal sejatinya efektivitas kegiatan manajerial dan
pengaruhnya pada kinerja organisasi, sangat bergantung pada kepekaan pemimpin untuk
menggunakan , keterampilan personalnya.

Dalam manajemen kepemimpinan lembaga pendidikan islam, fungsi dan peran pemimpin
adalah sebagai, motivator, event organizer, bahkan penentu arah kebijakan yang akan menentukan
bagaimana tujuan-tujuan pendidikan pada umumnya. Manajemen kepemimpinan dalam suatu
lembaga, harus mempunyai kualitas dan kompetensi secara umum setidaknya mengacu pada empat
hal pokok, yaitu (a) sifat dan keterampilan kepemimpinan (b) kemampuan pemecahan masalah (c)
keterampilan social, dan (d) pengetahuan dan kompetensi professional. Utsman bin mazh’un adalah
salah satu sahabat nabi.ia termasuk cendekiawan arab pada zaman jahiliyah,diantara yang pertama
masuk islam,mengikuti perang badar dan meninggal dunia sekembalinya dari perang tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Husaini,H., & Fitria, H. (2019). Manajemen Kepemimpinan pada lembaga islam. JMKSP(Jurnal Manajeme,
kepemimpinan dan Supervisi Pendidikan), 4(1), 43-54.

Munfaridah,T.(2016). Kepemimpinan dalam islam. Wahana Akademika: Jurnal Studi dan Sosial, 2016, 14. 1.

Buku Biografi 60 sahabat nabi ,(utsman bin mazh’un)

Adz-Dzahabi, Kitab Siyar A'lam an-Nubala, as-Shahabat Ridhwanulloh 'alaihim Utsman bin Mazh'un

Anda mungkin juga menyukai