Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

MANAJEMEN KEUANGAN

PERENCANAAN DAN PERAMALAN KEUANGAN

(Financial Planning and Forecasting)

Makalah Ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah

Manajemen Keuangan

Disusun oleh:

Rahmat Hairul (216601015)

Sriwahyuni Djiki (

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM-ENAM KENDARI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami sampaikan kehadiran Allah swt Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah mencurahkan nikmatnya serta kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah kami ini yang berjudul “Perencanaan dan Peramalan Keuangan” yang
makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi tugas dari salah satu mata kuliah
saya yaitu Manajemen Keuangan.

Kami menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan pada makalah ini, olehkarena


itu kami mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi
tercapainya kesempurnaan dalam pembuatan makalah yang akan datang. Kami
berharap bahwa makalah ini dapat memberikan manfaat bagi yang membutuhkan
serta dapat menambah pengetahuan bagi pembacanya.

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................

DAFTAR ISI ..................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................................

1.1 Latar Belakang Masalah


............................................................................................

1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................................

1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................................

1.4 Metodologi Penulisan


................................................................................................

BAB II
PEMBAHASAN .................................................................................................

2.1 Perencanaan
Keuangan ..............................................................................................

2.1.1 Pengertian Perencanaan Keuangan ........................................................................

2.1.2 Bentuk Perencanaan


Keuangan ..............................................................................

2.1.3 Teknik Perencanaan Keuangan


...............................................................................

2.1.4 Alur Perencanaan Keuangan ..................................................................................

2.1.5 Komponen Penting dalam Perencanaan Keuangan ...............................................

2.1.6 Peranan Penting Perencanaan Keuangan ...............................................................

2.1.7 Tipe-Tipe Perencanaan Keuangan .........................................................................


2.2 Peramalan Keuangan ................................................................................................

2.2.1 Pengertian Peramalan Keuangan ...........................................................................

2.2.2 Langkah Dasar dalam Peramalan Keuangan .........................................................

2.2.3 Langkah Lanjutan Peramalan Keuangan ...............................................................

2.2.4 Metode dalam Peramalan Keuangan .....................................................................

2.2.5 Tujuan Peramalan Keuangan


..................................................................................

2.3 Peramalan Penjualan .................................................................................................

2.4 Laporan Keuangan Proforma


.....................................................................................

BAB III PENUTUP


.........................................................................................................

3.1 Kesimpulan
................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perencanaan merupakan proses penetapan tujuan, strategi pencapaian


tujuan serta langkah-langkah teknis yang dilakukan sehingga tujuan tersebut
dapat tercapai, dengan efektif dan efisien. Apabila suatu kegiatan dilaksanakan
tanpa perencanaan tentunya akan memiliki risiko yang lebih banyak dalam
mendapatkan gangguan pada saat pelaksanaannya. Perencanaan berperan besar
dalam menekan risiko terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan. Dengan
perencanaan, kita dapat memprediksi hal-hal tidak diinginkan yang mungkin
akan terjadi di masa depan dan melakukan tindakan antisipasi semenjak dini.

Kesimpulannya baik kegiatan kecil maupun besar memerlukan


perencanaan, agar diketahui tujuan, cara mencapai, hambatan yang timbul,
solusi pemecahannya, sehingga tujuan dapat tercapai. Perencanaan (planning)
dan peramalan (forecasting) adalah dua hal yang selalu disandingkan, tetapi
keduanya pun berbeda arti. Perencanaan mengindikasikan apa yang
seharusnya terjadi di masa yang akan datang (normatif), sedangkan
peramalan merupakan suatu bagian yang terintegrasi dari proses perencanaan
keuangan dan terkait dengan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang
(positif).

Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi


manajemen, terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah
dinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalka
prosedur yang rasional dan sistematis dan bukan hanya pada intuisi dan firasat
(dugaan). Perencanaan yang dibuat dengan baik akan dapat mengarahkan
perusahaan dalam pencapaian tujuannya secara efektif dan efisien.
Perencanaan keuangan mencakup kegiatan ramalan keuangan dan
pengendalian keuangan. Penting bagi perusahaan mempunyai taksiran
kebutuhan seluruh dana untuk tahun-tahun yang akan datang. Jadi, akan
berguna sekali untuk menyelidiki ramalan seluruh kebutuhan dana dari
perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan perencanaan keuangan?

2. Bagaimana saja bentuk dari perencanaan keuangan?

3. Bagaimana teknik dalam perencanaan keuangan?

4. Apa saja alur dalam perencanaan keuangan?

5. Apa saja model-model dalam perencanaan keuangan?

6. Mengapa perencanaan keuangan itu penting?

7. Apa saja tipe-tipe perencanaan keuangan?

8. Apa yang dimaksud dengan peramalan keuangan?

9. Bagaimana langkah dasar dan lanjutan dalam peramalan keuangan?

10. Apa saja metode dalam peramalan keuangan?


11. Apa tujuan dari peramalan keuangan?

12. Apakah ramalan penjualan dan laporan keuangan proforma itu?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui definisi perencanaan keuangan

2. Untuk mengetahui bagaimana saja bentuk dari perencanaan keuangan

3. Untuk mengetahui bagaimana teknik dalam perencanaan keuangan.

4. Untuk mengetahui apa saja alur dalam perencanaan keuangan

5. Untuk mengetahui model-model dalam perencanaan keuangan.

6. Untuk mengetahui mengapa perencanaan keuangan itu penting.

7. Untuk mengetahui apa saja tipe-tipe perencanaan keuangan.

8. Untuk mengetahui definisi peramalan keuangan.

9. Untuk mengetahui bagaimana langkah dasar dan lanjutan dalam peramalan


keuangan.

10. Untuk mengetahui apa saja metode dalam peramalan keuangan.

11. Untuk mengetahui apa tujuan dari peramalan keuangan.

12. Untuk mengetahui tentang ramalan penjualan dan laporan keuangan proforma.

1.4 Metodologi Penulisan

Untuk mempermudah dan membantu kelancaran penulisan yang dilaksanakan,


maka penulis menggunakan metode kepustakaan, yaitu:

1. Penulis mencari berbagai referensi buku sebagai sumber penulis untuk


membuat makalah ini, dan

2. Penulis juga mencari sumber lainnya melalui situs-situs internet.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Perencanaan Keuangan

2.1.1 Pengertian Perencanaan Keuangan

Perencanaan keuangan ialah salah satu bagian dari proses perencanaan


organisasi (corporate planning). Perencanaan keuangan merupakan penyusunan
tindakan masa mendatang sebagai pedoman pelaksanaan aktivitas dimaksudkan
untuk memperkirakan bagaimana posisi keuangan perusahaan dimasa
mendatang, bulanan, triwulan, tahunan dan sebagainya. Termasuk perkiraan
tentang berapa banyak pendanaan extra yang harus dicari. Dari perencanaan
ini nantinya diharapkan perusahaan dapat menghindari kesalahan-kesalahan,
menghasilkan keputusan yang terbaik yang pada akhirnya mampu meningkatkan
kinerja dari suatu perusahaan. Perencanaan keuangan utamanya ditujukan untuk
memperkirakan posisi dan kondisi keuangan di masa yang akan datang.
Dengan demikian, dapat diperkirakan apakah kondisi perusahaan perlu
menambah dana dari luar, bagaimana profitabilitas perusahaan di masa yang
akan datang dan sebagainya. Perencanaan keuangan ini akan memberikan arah
untuk perubahan dan pertumbuhan yang terjadi di dalam perusahaan. Karena
tujuan utama dari perencanaan keuangan adalah untuk memberikan arah
pertumbuhan dan perkembangan pada perusahaan secara berkelanjutan.
Perencanaan keuangan, seperti yang dijelaskan sebelumnya, sering disebut dengan
value-based management, yang berarti bahwa pengaruh dari beragammnya
keputusan terhadap posisi dan juga nilai keuangan perusahaan itu dipelajari dengan
melakukan suatu simulasi dari pengaruhnya pada model keuangan perusahaan
(Brigham & Houston, 2019).

2.1.2 Bentuk Perencanaan Keuangan

Bentuk-bentuk perencanaan keuangan diantaranya sebagai berikut:

1. Neraca

Neraca merupakan laporan yang sistematis tentang aktiva, utang serta modal
dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Neraca merupakan suatu daftar
aktiva, kewajiban dan modal pemilik perusahaan pada tanggal tertentu yang
biasanya pada tanggal terakhir suatu bulan atau tahun. Jadi, tujuan neraca adalah
untuk menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal
tertentu, biasanya pada waktu buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada
suatu akhir tahun fiskal atau tahun kelender, sehingga neraca sering disebut
balance sheet.

2. Laporan Laba Rugi

Laporan rugi laba ialah suatu laporan sistematis tentang pendapatan/ hasil usaha,
beban, laba perusahaan atau rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama
periode tertentu. Perhitungan laba rugi adalah laporan yang mengukur
keberhasilan operasi perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu. Pentingnya
perhitungan laba rugi karena beberapa alasan, alasan utamanya adalah bahwa
laporan yang membantu mereka dalam meramalkan jumlah, waktu dan
ketidakpastian dari arus kas masa depan.
2.1.3 Teknik Perencanaan Keuangan
1. Anggaran Kas
Anggaran kas (cash budget) merupakan peramalan detail mengenai aliran kas
masuk dan keluar untuk periode tertentu di masa mendatang. Periode tersebut bisa
berupa bulanan, tahunan, atau periode yang lebih lama lagi. Anggaran kas ini
bisa berguna untuk melihat kapan perusahaan memerlukan kas, kapan
mempunyai kelebihan kas, dan alternatif tindakan yang diperlukan. Selain itu,
anggaran kas juga bermanfaat untuk pengendalian kas (Hanafi, M. 2013).
Langkah-langkah dalam penyusunan anggaran kas kurang lebih sebagai berikut:
(Hanafi, M. 2013).
1. Menetapkan asumsi-asumsi yang diperlukan
2. Memperkirakan penjualan di masa mendatang. Penjualan merupakan
komponen kas masuk paling besar, sehingga harus diperkirakan,
3. Mengidentifikasi kas masuk lainnya, seperti penjuualan aset, penjualan
surat berharga, dan lainnya.
4. Mengidentifikasi kas keluar. Biasanya komponen kas keluar terbesar adalah
pembelian bahan baku. Komponen lain meliputi biaya tenaga kerja, biaya
penjualan, administrasi, dan lainnya.
5. Menghitung aliran kas bersih, yaitu kas masuk dikurangi dengan nkas keluar.
Setelah kas bersih dihitung, maka akan terlihat apakah ada surplus atau
deifisit pada periode tertentu.
Komponen dalam anggaran kas terdiri dari:

1) Saldo awal kas

2) Penerimaan kas

3) Pengeluaran kas

4) Surplus atau defisit kas sebelumnya

5) Safety cash

6) Saldo kas akhir


2. Metode Persentase Penjualan

Laporan keuangan proforma menyajikan perkiraan kjondisi keuangan pada masa


mendatang. Salah satu metode yang sering digunakan adalah metode persentase
penjualan. Metode ini lebih sederhana dibandingkan dengan metode
penganggaran kas. Hal pertama yang perlu dilakukan adalah memperkirakan
hubungan antara biaya dengan penjualan. (Hanafi, M. 2013).

2.1.4 Alur Perencanaan Keuangan

Alur perencanaan keuangan terbagi menjadi enam langkah yaitu:

1. Memproyeksikan laporan keuangan dan menggunakan proyeksi ini untuk


menganalisis dampak dari rencana operasi terhadap proyeksi laba dan
berbagai rasio keuangan.
2. Menentukan dana yang dibutuhkan untuk mendukung lima tahunan. Hal ini
mencakup baik dana untuk pabrik dan peralatan maupun dana untuk
persediaan dan piutang usaha,program penelitian dan pengembangan serta
kampanye periklanan utama.
3. Meramalkan ketersediaan dana dalam lima tahun kedepan yang mana hal
ini melibatkan penyusutan estimasi untuk dana yang akan dihasilkan baik
secara internal maupun dana yang akan diperoleh dari sumber-sumber
eksternal.
4. Menetapkan dan menjaga suatu sistem pengendalian yang mengatur
alokasi dan penggunaan dana didalam perusahaan.
5. Mengembangkan prosedur guna menyesuaikan rencana dasar jika ramalan
ekonomi yang mendasari rencana tersebut tidak terjadi. Misalnya jika ternyata
lebih kuat dari pada yang diramalkan.
6. Menetapkan suatu sistem konpensasi manajemen berbasis kinerja. Adalah
sangat penting bahwa sistem semacam itu memberikan penghargaan
kepada para manajer karena mereka melakukan apa yang diinginkan oleh
pemegang saham yaitu memaksimalkan harga saham.
Dua aspek penting dalam proses perencanaan keuangan yakni:

1. Perencanaan uang tunai, meliputi persiapan dari penyusunan budget kas


perusahaan.
2. Perencanaan laba, perencanaan laba perusahaan yang dibuat dalam
bentuk laporan keuangan proforma. Kedua hal tersebut tidak hanya
berguna bagi perencanaan keuangan intern tetapi juga dibutuhkan
bagipemberi pinjaman baik sekarang maupun yang akan datang. (Sundjaja
dan Barlian, 2003:162).

2.1.5 Komponen Penting dalam Perencanaan Keuangan

Menurut Brigham dan Houston (2006:256) menyebutkan bahwa terdapat tiga


komponen penting/ faktor penentu dari perencanaan keuangan
terkomputerisasi yang meliputi:

a. Ramalan penjualan (Sales forecast)


Hampir semua rencana keuangan dimulai dari rencana penjualan yang
didasarkan pada ramalan penjualan yang akan datang, atau berasal dari
jumlah penjualan yang terjadi di masa lalu.
b. Laporan keuangan proforma
Suatu rencana keuangan pada perusahaan akan terdiri atas ramalan neraca,
laporan laba rugi proforma, dan laporan arus kas proforma. Model
perencanaan keuangan paling tidak akan menghasilkan berbagai laporan-
laporan tersebut yang didasarkan atas ramalan beberapa faktor yang
penting, seperti ramalan penjualan pada suatu periode waktu.
c. Kebutuhan pendanaan
Rencana keuangan akan memuat kebutuhan pendanaan di masa mendatang
yang diperlukan oleh perusahaan.

2.1.6 Peranan Penting Perencanaan Keuangan

Perencanaan memiliki peranan penting, seperti :


1. Untuk mengoordinasikan usaha-usaha
Di dalam suatu organisasi pekerjaan-pekerjaan dilakukan individu dan
kelompok yang memiliki tujuan dan kepentingan yang berbeda-beda.
Maka perlu dilakukan koordinasi, agar tujuan dan kepentingan itu tidak
keluar dari tujuan organisasi.
2. Untuk mengatasi perubahan
Dengan adanya perencanaan yang matang maka perubahan-perubahan
potensial yang akan terjadi akan dapat diantisipasi secepat mungkin.
3. Untuk pengembangan manajer
Manajer harus bertindak proaktif dan membuat hal-hal terjadi dan bukan
sebaliknya, bertindak reaktif dan membiarkan hal-hal terjadi. Tindakan
perencanaan akan mempertajam kemampuan manajer untuk berfikir ketika
mereka mempertimbangkan gagasan-gagasan abstrak dan kemungkinan-
kemungkinan yang akan terjadi.
4. Untuk pengembangan standar kinerja
Keberhasilan yang dicapai pada masa lalu akan menjadi standar kinerja
untuk masa yang akan datang. Tanpa perencanaan, standar performa
mungkin tidak rasional dan subjektif.

2.1.7 Tipe-Tipe Perencanaan Keuangan

Menurut Brigham & Houston (2019) perencanaan memiliki dua tipe,


diantaranya:

1. Rencana Operasional

Rencana yang meliputi area operasional tertentu dari sebuah organisasi.


Rencana ini memberikan panduan dari implementasi manajemen secara
mendetail dengan berdasarkan strategi perusaha (corporate strategy) untuk
membantu perusahaan dalam mencapai tujuannya.

2. Rencana Keuangan
Dokumen yang mencakup asumsi (assumptions), laporan keuangan yang
diproyeksikan (projected financial statements)/ laporan keuangan proforma
dan juga rasio yang diproyeksikan (projected ratios) yang mengikat
keseluruhan proses perencanaan secara bersama-sama.

2.2 Peramalan Keuangan

2.2.1 Pengertian Peramalan Keuangan

Peramalan diartikan bagaimana memperkirakan kondisi yang akan terjadi


dimasa yang akan datang. Memperkirakan artinya menetapkan hal-hal apa
yang akan terjadi dimasa yang akan datang. Dasar untuk memperkirakan
kondisi kedepan dapat kita gunakan data masa lalu, makin banyak data masa lalu
akan makin baik dan factor yang mempengaruhi dimasa yang akan datang.
Peramalan dalam manajemen keuangan digunakan untuk memperkirakan
kebutuhan keuangan perusahaan dimasa yang akan datang.

2.2.2 Langkah Dasar dalam Peramalan Keuangan

Langkah dasar dalam meramalkan pendanaan yang dibutuhkan di masa yang


akan datang itu yakni:

1. Memproyeksikan pendapatan penjualan perusahaan serta semua biaya


sepanjang periode perencanaan
2. Memperkirakan tingkat investasi pada aktiva lancar serta aktiva tetap yang
dibutuhkan untuk mendukung penjualan yang diramalkan.
3. Menentukan jumlah kebutuhan dana bagi perusahaan sepanjang periode
perencanaan.

Dalam melakukan peramalan, pimpinan perusahaaan juga harus


mempertimbangkan berbagai strategi yang akan digunakan. Hasil peramalan tidak
dapat dikatakan pasti atau tepat. Hanya saja manajemen berharap bahwa hasil
ramalan tidak jauh berbeda dengan ramalan yang telah dilakukan. Akan sangat
berbahaya jika ternyata hasil ramalan meleset jauh dari hasil peramalan,
karena akan menyebabkan kerugian yang cukup besar akibat barang tidak
mampu diserap oleh konsumen dengan berbagai sebab. Oleh karena itu,
sebelum meramal sebaiknya kondisi data dan informasi tersebut dapat
dijadiakan acuan bagi kondisi sekarang dan dimasa yang akan datang haruslah
benar-benar dapat dipercaya.

2.2.3 Langkah Lanjutan Peramalan Keuangan

Agar peramalan dapat memberikan hasil yang memuaskan maka haruslah


mengikuti prosedur atau langkah-langkah yang telah ditetapkan dalam
peramalan. Dengan mengikuti setiap langkah yang telah ditetapkan,paling
tidak dapat menghindari kesalahan yang tidak perlu, sehingga hasil peramalan
tidak perlu diragukan. Secara umum langkah-langkah yang dilakukan dalam
proses melakukan peramalan sebagai berikut:

1. Mengumpulkan Data

Pengumpulan data merupakan langkah awal yang harus dilakukan. Data yang
dilakukan merupakan data masa lalu (lampau). Pengumpulan data dapat dilakukan
dengan pengumpulan data sekunder dan data primer. Pengumpulan data
sekunder maksudnya adalah data yang diperoleh dari berbagai sumber
seperti: perpustakaan, koran, serta laporan lainnya adapun data primer
diperoleh dari lapangan dengan menggunakan observasi, wawancara atau
dengan menyebarkan kuesioner.

2. Mengolah Data

Data yang sudah dikumpulkan kemudian dibuat tabulasi data. Dengan demikian
akan diketahui pola data yang dimiliki dan memudahkan kita untuk melakukan
peramalan melalui metode peramalan yang ada.

3. Menentukan Metode Peramalan

Setelah data dditabulasi, barulah kita menentukan metode peramalan yang


cocok untuk data tersebut. Terdapat banyak metode dalam melakukan
peramalan. Hendaknya metode yang dipilih adalah metode yang paling tepat atau
metode yang paling kecil penyimpangannya. Pemilihan metode peramalan
harus mempertimbangkan faktor horizon waktu, pola data, jenis peramalan,
faktor biaya, ketepatan dan kemudahan penggunanya.

4. Memproyeksikan Data

Seperti diketahui bahwa akan ada perubahan di masa yang akan datang
seperti perubahan ekonomi, politik, sosial, atau perubahan kemasyarakatan
lainnya perubahan ini akan berakibat tidak tepatnya hasil peramalan. Agar
kita dapat meminimalkan penyimpangan terhadap perubahan, maka perlu
dilakukan proyeksi data dengan pertimbangan faktor perubahan tersebut untuk
beberapa perubahan tersebut untuk beberapa periode.

5. Mengambil keputusan

Hasil peramalan yang telah di lakukan di gunakan untuk mengambil keputusan


untuk tidak membuat berbagai perencanaan seperti perencanaan produksi,
keuangan, penjualan dan perencanaan lainnya, baik untuk perencanaan jangka
pendek maupun perencanaan jangka panjang berkaitan dengan keuangan
adalah jumlah dana yang harus di sediakan dan waktu penyediaannya.

2.2.4 Metode dalam Peramalan Keuangan

Metode yang dapat digunakan dalam peramalan keuangan yaitu meliputi:

1. Metode rasio konstan (constant ratio method)


Metode rasio konstan (constant ratio method) merupakan suatu metode untuk
meramalkan laporan keuangan dan kebutuhan keuangan di masa mendatang,
dengan asumsi asumsi rasio-rasio keuangan tertentu akan tetap konstan
(Brigham dan Houston, 1999:120).
2. Metode regresi linier
Metode ini mencari hubungan regresi dari variabel dependen (semua pos
aktiva dan pasiva yang terkait dengan penjualan) dengan variabel independen
(tingkat penjualan) dan menyatakan hubungan tersebut dalam persamaan
regresi (Husnan, 1992).

Metode-metode lain yang dapat digunakan dalam peramalan, antara lain:

1. Metode diagram pencar atau regresi sederhana.


2. Metode regresi berganda.
3. Metode regresi “curviliniear”

2.2.5 Tujuan Peramalan Keuangan

Para manajer menyusun peramalan keuangan adalah untuk: (Brigham, 2006:


254):

a. Untuk menganalisis dampak dari rencana operasi terhadap proyeksi laba


dan berbagai rasio keuangan. Ramalan tersebut juga dapat digunakan
untuk memantau operasi setelah rencana tersebut difinalisasi dan dijalankan.
b. Untuk menentukan dana yang dibutuhkan untuk mendukung rencana lima
tahunan.
c. Untuk meramalkan ketersediaan dana selama lima tahun kedepan. Hal ini
melibatkan penyusunan estimasi untuk dana yang akan dihasilkan baik secara
internal maupun dana yang akan diperoleh dari sumber-sumber eksternal.
d. Untuk menetapkan dan menjaga suatu sistem pengendalian yang mengatur
alokasi dan penggunaan dana di dalam perusahaan.
e. Untuk mengembangkan prosedur guna menyesuaikan rencana dasar jika
ramalan ekonomi yang mendasari rencana tersebut tidak terjadi.
f. Untuk mentapkan sistem kompensasi manajemen berbasis kinerja. Ini
sangat penting mengingat bahwa sistem semacam itu memberikan
penghargaan kepada para manajer karena mereka melakukan apa yang
diinginkan oleh pemegang saham, yaitu memaksimalkan harga saham.

2.3 Peramalan Penjualan


Peramalan penjualan merupakan tahap awal yang diambil untuk
melakukan peramalan keuangan. Peramalan penjualan dilakukan untuk
mengetahui tingkat penjualan perusahaan tersebut pada tahun selanjutnya dan hasil
dari peramalan penjualan akan digunakan untuk menghitung pertumbuhan
penjualan. Pertumbuhan penjualan digunakan sebagai bahan patokan untuk
menghitung laporan laba rugi dan laporan neraca yang akan diramalkan.
Peramalan penjualan adalah faktor utama yang harus direncanakan oleh
pihak manajemen perusahaan. Artinya manajemen harus menargetkan seberapa
besar jumlah penjualan yang diharapkan. Penentuan target pada kinerja tentu
saja berdampak terhadap penyediaan uang kas, piutang, persediaan, pinjaman
maupun penyediaan investasi dalam alat-alat produksi. Ini dikarenakan faktor
penjualan berpengaruh besar terhadap faktor yang disebutkan diatas (Kasmir,
2010:142). Jika ramalan penjualan tidak sesuai, maka konsekuensinya dapat
menjadi serius. Ramalan penjualan yang akurat sangat penting bagi
kesehatanperusahaan karena ramalan penjualan manapun pasti memiliki
ketidakpastian, maka para penyusun rencana bukan hanya tertarik dengan
tingkat ketidakpastian yang terkandung dalam ramalan penjulana tersebut,
sebagaimana diukur dengan deviasi standar, tetapi juga dengan tingkat
penjualan yang diperkirakan (Brigham, 2006: 259).

2.4 Laporan Keuangann Proforma

Laporan keuangan proforma adalah proyeksi laporan keuangan untuk masa


mendatang yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi perusahaan.
Penyusunan laporan keuangan proforma sangat penting bagi perusahaan.
Seorang manajer keuangan kerap kali menggunakan laporan keuangan
proforma yang digunakan untuk menganalisa sumber kas dan penggunaan
kas. Laporan keuangan proforma dapat menurunkan risiko seminimal mungkin
dalam penambahan dana di masa yang akan datang. Laporan keuangan
proforma dapat menggambarkan proyeksi yang tepat atas jumlah profit yang
diharapkan maupun kebutuhan pendanaan yang diperlukan oleh perusahaan di
masa mendatang. Macam-macam rasio dapat dihitung berdasarkan laporan
laba-rugi proforma dan neraca proforma (Sundjaja dan Barlian, 2003:179).

Setelah penyusunan laporan keuangan proforma, selanjutnya manajer dapat


memutuskan untuk merencanakan operasi jangka pendek. Apabila laba yang
terdapat pada laporan laba rugi proforma terlalu rendah, maka perlu adanya
penetapan harga atau tindakan pengurangan biaya. Apabila tingkat proyeksi
piutang terlalu tinggi, perlu dilakukan adanya kebijakan kredit. Laporan
proforma merupakan kunci perencanaan keuangan untuk tahun yang akan datang
(Sundjaja dan Barlian, 2003:180).

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Perencanaan keuangan merupakan penyusunan tindakan masa mendatang


sebagai pedoman pelaksanaan aktivitas dimaksudkan untuk memperkirakan
bagaimana posisi keuangan perusahaan dimasa mendatang, bulanan,
triwulan, tahunan dan sebagainya
2. Bentuk-bentuk perencanaan keuangan diantaranya adalah:
1. Neraca,
2. Laporan Laba Rugi.
3. Terdapat dua teknik dalam perencanaan keuangan, yaitu:
1. anggaran kas (cash budget);peramalan detail mengenai aliran kas
masuk dan keluar untuk periode tertentu di masa mendatang, dan
2. metode persentase penjualan; metode yang lebih sederhana
dibandingkan dengan metode penganggaran kas, yakni dengan
cara memperkirakan hubungan antara biaya dengan penjualan
4. Komponen dalam anggaran kas terdiri dari:
1. Saldo awal kas,
2. Penerimaan kas
3. Pengeluaran kas,
4. Surplus atau defisit kas sebelumnya,
5. Safety cash,
6. Saldo kas akhir.
5. Dua aspek penting dalam proses perencanaan keuangan yakni:
1. Perencanaan uang tunai, meliputi persiapan dari penyusunan
budget kas perusahaan.
2. Perencanaan laba, perencanaan laba perusahaan yang dibuat dalam
bentuk laporan keuangan proforma.
6. Terdapat tiga komponen penting dari perencanaan keuangan yang
meliputi: ramalan penjualan, laporan keuangan proforma, dan kebutuhan
pendanaan.
7. Perencanaan memiliki peranan penting, seperti mengoordinasikan usaha-
usaha, mengatasi perubahan, pengembangan manajer, pengembangan
manajer.
8. Perencanaan keuangan memiliki dua tipe, diantaranya:
1. Rencana Operasional, meliputi area operasional tertentu dari sebuah
organisasi. Rencana ini memberikan panduan dari implementasi
manajemen secara mendetail.
2. Rencana Keuangan, dokumen yang mencakup asumsi (assumptions),
laporan keuangan yang diproyeksikan (projected financial
statements) / laporan keuangan proforma dan juga rasio yang
diproyeksikan (projected ratios) yang mengikat keseluruhan proses
perencanaan secara bersama-sama.
9. Peramalan artinya memperkirakan kondisi yang akan terjadi dimasa yang
akan datang dengan menetapkan hal-hal apa yang akan terjadi dimasa
yang akan datang.
10. Langkah dasar dalam meramalkan pendanaan yang dibutuhkan di masa yang
akan datang itu yakni:
1. Memproyeksikan pendapatan penjualan perusahaan serta semua
biaya sepanjang periode perencanaan ,
2. Memperkirakan tingkat investasi pada aktiva lancar serta aktiva
tetap yang dibutuhkan untuk mendukung penjualan yang
diramalkan.
3. Menentukan jumlah kebutuhan dana bagi perusahaan sepanjang
periode perencanaan.
11. Langkah-langkah lanjutan yang dilakukan dalam proses melakukan
peramalan diantaranya:
1. Mengumpulkan data,
2. Mengolah data,
3. Menentukan metode peramalan,
4. Memproyeksikan data, dan
5. Mengambil keputusan.
12. Metode yang dapat digunakan dalam peramalan keuangan yaitu metode rasio
konstan dan metode regresi linier. Peramalan penjualan dilakukan untuk
mengetahui tingkat penjualan perusahaan tersebut pada tahun selanjutnya
dan hasil dari peramalan penjualan akan digunakan untuk menghitung
pertumbuhan penjualan.
13. Laporan keuangan proforma adalah proyeksi laporan keuangan untuk
masa mendatang yang terdiri dari neraca dan laporan laba rugi
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Hanafi, Mamduh .M. 2013. Manajemen Keuangan Edisi Kesatu. Yogyakarta:


BPFE-Yogyakarta.

Husnan, Suad. 2019. Manajemen Keuangan Edisi Ketiga. Tangerang Selatan:


Universitas Terbuka.

Brigham, E. F. & Houston J. F. 2019. Fundamentals of Financial Management.


15th Edition. Boston, Masachussets, America: Cengage.
Brigham, Eugene F & Houston, Joel F. 2006. Dasar-Dasar Manajemen
Keuangan Edisi Kesepuluh. Jakarta: Salemba Empat.

Sundjaja, Ridwan S. dan Barlian, Inge. 2003. Manajemen Keuangan 2 Edisi


Keempat. Jakarta: Jakarta Literata Lintas Media

Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan Edisi Kesatu. Jakarta: Kencana.

Firandha, Fina S. Perencanaan Keuangan dalam Manajemen Keuangan. E-


Journal School of Business Kusuma Negara, Jakarta, Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai