MANAJEMEN KEUANGAN
Makalah Ini Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Manajemen Keuangan
Disusun oleh:
Sriwahyuni Djiki (
Puji syukur kami sampaikan kehadiran Allah swt Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah mencurahkan nikmatnya serta kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah kami ini yang berjudul “Perencanaan dan Peramalan Keuangan” yang
makalah ini kami buat dalam rangka memenuhi tugas dari salah satu mata kuliah
saya yaitu Manajemen Keuangan.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB II
PEMBAHASAN .................................................................................................
2.1 Perencanaan
Keuangan ..............................................................................................
3.1 Kesimpulan
................................................................................................................
PENDAHULUAN
12. Untuk mengetahui tentang ramalan penjualan dan laporan keuangan proforma.
PEMBAHASAN
1. Neraca
Neraca merupakan laporan yang sistematis tentang aktiva, utang serta modal
dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Neraca merupakan suatu daftar
aktiva, kewajiban dan modal pemilik perusahaan pada tanggal tertentu yang
biasanya pada tanggal terakhir suatu bulan atau tahun. Jadi, tujuan neraca adalah
untuk menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal
tertentu, biasanya pada waktu buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada
suatu akhir tahun fiskal atau tahun kelender, sehingga neraca sering disebut
balance sheet.
Laporan rugi laba ialah suatu laporan sistematis tentang pendapatan/ hasil usaha,
beban, laba perusahaan atau rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama
periode tertentu. Perhitungan laba rugi adalah laporan yang mengukur
keberhasilan operasi perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu. Pentingnya
perhitungan laba rugi karena beberapa alasan, alasan utamanya adalah bahwa
laporan yang membantu mereka dalam meramalkan jumlah, waktu dan
ketidakpastian dari arus kas masa depan.
2.1.3 Teknik Perencanaan Keuangan
1. Anggaran Kas
Anggaran kas (cash budget) merupakan peramalan detail mengenai aliran kas
masuk dan keluar untuk periode tertentu di masa mendatang. Periode tersebut bisa
berupa bulanan, tahunan, atau periode yang lebih lama lagi. Anggaran kas ini
bisa berguna untuk melihat kapan perusahaan memerlukan kas, kapan
mempunyai kelebihan kas, dan alternatif tindakan yang diperlukan. Selain itu,
anggaran kas juga bermanfaat untuk pengendalian kas (Hanafi, M. 2013).
Langkah-langkah dalam penyusunan anggaran kas kurang lebih sebagai berikut:
(Hanafi, M. 2013).
1. Menetapkan asumsi-asumsi yang diperlukan
2. Memperkirakan penjualan di masa mendatang. Penjualan merupakan
komponen kas masuk paling besar, sehingga harus diperkirakan,
3. Mengidentifikasi kas masuk lainnya, seperti penjuualan aset, penjualan
surat berharga, dan lainnya.
4. Mengidentifikasi kas keluar. Biasanya komponen kas keluar terbesar adalah
pembelian bahan baku. Komponen lain meliputi biaya tenaga kerja, biaya
penjualan, administrasi, dan lainnya.
5. Menghitung aliran kas bersih, yaitu kas masuk dikurangi dengan nkas keluar.
Setelah kas bersih dihitung, maka akan terlihat apakah ada surplus atau
deifisit pada periode tertentu.
Komponen dalam anggaran kas terdiri dari:
2) Penerimaan kas
3) Pengeluaran kas
5) Safety cash
1. Rencana Operasional
2. Rencana Keuangan
Dokumen yang mencakup asumsi (assumptions), laporan keuangan yang
diproyeksikan (projected financial statements)/ laporan keuangan proforma
dan juga rasio yang diproyeksikan (projected ratios) yang mengikat
keseluruhan proses perencanaan secara bersama-sama.
1. Mengumpulkan Data
Pengumpulan data merupakan langkah awal yang harus dilakukan. Data yang
dilakukan merupakan data masa lalu (lampau). Pengumpulan data dapat dilakukan
dengan pengumpulan data sekunder dan data primer. Pengumpulan data
sekunder maksudnya adalah data yang diperoleh dari berbagai sumber
seperti: perpustakaan, koran, serta laporan lainnya adapun data primer
diperoleh dari lapangan dengan menggunakan observasi, wawancara atau
dengan menyebarkan kuesioner.
2. Mengolah Data
Data yang sudah dikumpulkan kemudian dibuat tabulasi data. Dengan demikian
akan diketahui pola data yang dimiliki dan memudahkan kita untuk melakukan
peramalan melalui metode peramalan yang ada.
4. Memproyeksikan Data
Seperti diketahui bahwa akan ada perubahan di masa yang akan datang
seperti perubahan ekonomi, politik, sosial, atau perubahan kemasyarakatan
lainnya perubahan ini akan berakibat tidak tepatnya hasil peramalan. Agar
kita dapat meminimalkan penyimpangan terhadap perubahan, maka perlu
dilakukan proyeksi data dengan pertimbangan faktor perubahan tersebut untuk
beberapa perubahan tersebut untuk beberapa periode.
5. Mengambil keputusan
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan