A. PENDAHULUAN
Adanya otonomi daerah membuat pemerintah daerah harus mengurangi ketergantungan
terhadap pemerintah pusat, baik dalam hal pembiayaan pembangunan maupun dalam hal
pengelolaan keuangan daerah. Pengelolaan keuangan daerah yang dilakukan secara efektif dan
efisien atau memenuhi prinsip value for money serta partisipasi, transparasi, akuntabel, dan adil
akan berpengaruh terhadap kemajuan suatu daerah dengan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Dalam pengelolaan keuangan daerah yang baik tidak hanya dibutuhkan sumber daya manusia yang
handal, tetapi juga didukung dengan kemampuan keuangan daerah yang memadai. Salah satu
indikator kemampuan keuangan daerah dapat dilihat dari Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Alokasi belanja modal pemerintah daerah juga dipengaruhi oleh baik tidaknya kinerja
keuangan daerah, salah satunya efektivitas PAD. Dengan demikian terdapat keterkaitan antara
pertumbuhan ekonomi daerah dengan alokasi belanja modal serta kinerja keuangan.
B. PERMASALAHAN
Pertumbuhan ekonomi didefinisikan sebagai meningkatnya kegiatan ekonomi pada suatu
daerah yang akan berpengaruh pada tingkat kemakmuran daerah. Pertumbuhan ini akan akan
terjadi apabila seluruh pemangku kepentingan daerah bekerjasama meningkatkan kualitas kegiatan
ekonomi. Dalam upaya peningkatan kualitas ini, salah satunya dengan mengoptimalkan potensi
pendapatan dan memberikan proporsi belanja modal yang lebih besar untuk pembangunan sektor-
sektor yang menunjang kegiatan yang produktif.
Bappenas pada tahun 2004 menyatakan bahwa tingginya PAD seharusnya reaktif terhadap
pertumbuhan ekonomi. Pendapat ini menyiratkan bahwa perlunya memprioritaskan kebijakan
terhadap upaya-upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi daripada kebijakan yang fokus
pada peningkatan PAD secara langsung. Kinerja keuangan yang baik diharapkan dapat digunakan
sebagai alternatif alat untuk memprediksi kontribusi anggaran pemerintah daerah terhadap
pertumbuhan ekonomi.
D. KESIMPULAN
Pengaruh kinerja keuangan secara tidak langsung akan berpengaruh pada pertumbuhan
ekonomi melalui alokasi belanja modal yang sesuai dengan bantuan pengoptimalan potensi PAD.
Jadi secara tidak langsung tingginya PAD bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.