Anda di halaman 1dari 1

UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN

FAKULTAS HUKUM – BANDUNG

UJIAN AKHIR SEMESTER


Mata Kuliah : Hukum Islam
Kode : LAW181114-3
Tanggal : 26 Januari 2021
Waktu : 120 Menit
Semester : GANJIL 2020/2021
Sifat Ujian : BUKU TERBUKA

Perhatikan kasus-kasus di setiap soal dan jawablah sesuai dengan pertanyaan


yang diberikan dengan cara menguraikan analisis anda.

1. Ny. Mutia Rahmi adalah seorang pelaku usaha yang sukses, sehingga ia selalu memiliki
kelebihan dana pendapatan yang tidak habis dikonsumsi. Kelebihan dana pendapatan yang
tidak habis dikonsumsi tersebut, Ny. Mutia Rahmi menyetorkan ke PT Bank Pasti Syariah
(BPS) dalam bentuk deposito untuk diinvestasikan ke sektor usaha perdagangan, agar dana
pendapatan yang disetorkan tersebut dapat memperoleh hasil tidak hanya sebatas disimpan
saja. Untuk itulah BPS selaku bank syariah menyalurkan dana deposito milik Ny. Mutia
Rahmi ke sektor perdagangan yang sesuai, yaitu Perusahaan Dagang (PD) Jaya Abadi.
Kebetulan PD Jaya Abadi memang sedang mengajukan permohonan pembiayaan untuk
tambahan modal pengembangan usaha. Berdasarkan ilustrasi tersebut menurut analisis
saudara, maka:
A. Bagaimana akad syariah yang harus digunakan untuk kesepakatan yang dibuat oleh
Ny. Mutia Rahmi dengan BPS selaku bank syariah sesuai dengan prinsip syariah
(dengan menguaraikan akad syariah yang dimaksud) dan sebutkan Fatwa DSN-MUI
yang mengatur mengenai deposito tersebut? (Bobot nilai 20)
B. Bagaimana akad syariah yang harus digunakan untuk kesepakatan pembiayaan yang
dibuat oleh BPS selaku bank syariah dengan PD Jaya Abadi (dengan menguraikan akad
syariah yang dimaksud) dan sebutkan Fatwa DSN-MUI yang mengatur mengenai akad
pembiayaan yang digunakan BPS dan PD Jaya Abadi? (Bobot nilai 20)
C. Buatlah bagan yang menggambarkan hubungan di antara ketiga pihak di atas sebagai
kegiatan bank syariah yang memenuhi prinsip syariah! (Bobot nilai 20)

2. Tuan Pranajaya adalah seorang peserta asuransi syariah PT Takaful Indonesia mengambil
paket asuransi jiwa dengan masa pertanggungan 10 (sepuluh) tahun dengan manfaat
sebesar Rp 10.000.000,00,- (sepuluh juta rupiah) yang pembayaran preminya dicicil setiap
tahunnya adalah sebesar Rp. 1.000.000,00,- (satu juta rupiah). Tuan Pranajaya telah
menyetorkan sebesar Rp. 4.000.000,00,- (empat juta rupiah) selama 4 (empat) tahun dan
meninggal setelah tahun keempat. Pihak perusahaan asuransi syariah menyerahkan manfaat
kepada keluarga Tuan Pranajaya sebesar Rp 10.000.000,00,-. Berdasarkan ilustrasi tersebut
menurut analisis saudara, maka:
A. Apakah keluarga Tuan Pranajaya sebagai penerima manfaat asuransi syariah
dibenarkan menerima sebesar Rp 10.000.000,00,- (sepuluh juta rupiah) sebagai uang
pertanggungan telah memenuhi ketentuan dalam Fatwa DSN-MUI No. 21/DSN-
MUI/X/2001? Uraikan jawaban saudara. (Bobot nilai 20)
B. Bagaimanakah kedudukan para pihak dalam kegiatan asuransi syariah yang sesuai
menurut prinsip syariah dalam Fatwa DSN-MUI No.21/DSN-MUI/X/2001? (Bobot nilai
20)

Anda mungkin juga menyukai