Disusun untuk
tugas Pengantar Ekonomi Islam tahun 2023
LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH
OLEH :
AHMAD RUJIANNOR
230105010032
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah yang membahas tentang lembaga keuangan syariah ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Dr.MUHAIMIN,S.Ag,MA pada mata kuliah Pengantar Ekonomi Islam. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bank syariah bagi para
pembaca sekalian maupun bagi penulis yang menulisnya.
Ahmad Rujiannor
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………..
BAB I ………………………………………………………………….
PENDAHULUAN…………………………………………………….
A. Latar belakang……………………………………………..
B. Rumusan masalah………………………………………….
C. Tujuan……………………………………………………...
BAB II ……………………………………………………………….
PEMBAHASAN ……………………………………………………
BAB III………………………………………………………………
PENUTUP…………………………………………………………..
A. Kesimpulan………………………………………………
B. Saran……………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terkait dalam Firman Allah Swt dalam Surat Al-Baqarah : 275 “.... dan Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba ....” (Q.S. Al-Baqarah:275)
Reksadana bank syariah dapat digolongkan menjadi empat jenis golongan: 1).
Reksadana keuangan syariah, 2). Reksadana pendapatan keuangan tetap ( obligasi
syariah), 3). Reksadana saham, 4). Dan reksadana campuran. Sedangkan lembaga
keuangan syariah yang tidak termasuk kedalam bank syariah dan non bank syariah
seperti, BMT (Baitul Mal wat Tanwil)
Dengan demikian makalah ini akan membahasa tentang pengertian lembaga keuangan
syariah, macam-macam lembaga keuangan syariah, dan peran atau fungsi lembaga
keuangan syariah
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar belakang diatas bahwa dapat disimpulkan Rumusan masalah sebagi
berikut:
C. Tujuan Masalah
1Burhanuddin S. Hukum Bisnis Syariah, (Yogyakarta: UII Press, Cet. I, 2011), h. 107.
²Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, Ed. 1, Cet. 2, 2010), h. 27-
28.
B. Macam-macam Lembaga keuangan syari’ah
Sistem keuangan dijalankan oleh dua lembaga keuanagan, yaitu lembaga keuangan
yang berbentuk bank, dan lembaga keuangan yang berbentuk nonbank.
Lembaga keuangan yang berbentuk bank, merupakan lembaga yang memberikan jasa
keuangan yang paling lengkap. Usaha keuangan yang dilakukan untuk menyalurkan
dana atau memberikan pembiayaan/ kredit untuk melakukan usaha menghimpun dana
dari msayarakat luas dalam bentuk simpanan. Kemudian usaha bank lainnya
memberikan jasa-jasa keuangan yang memberikan pinjaman dengan kegiatan
menghimpun dana. Sedangkan lembaga keuangan bank secara operasional dibina dan
diawasi oleh Bank Indonesia sebagai bank sentral Indonesia. Sedangkan dalam
pembinaan dan pengawasan yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah itu dilakukan
oleh Dewan Syariah Nasional MUI.
Bank umum syariah adalah bank syariah yang dalam kegiatanya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran. Bank umum syariah merupakan bank yang bertugas
untuk melayani segenap masyarakat, baik masyarakat perorangan maupun lembaga-
lembaga lainya. Bank umum syariah dapat berusaha sebagai bank devisa dan bank non
devisa. Bank devisa adanlah bank yang dapat melakasanakan transaksi ke luar negeri
atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan seperti transfer ke
luar negeri, inkaso ke luar negeri, dan pembukaan letter of credit, dan sebagainya.
· Operasional
Bank konvensional beroperasi dengan sektor keuangan, tidak terkait langsung dengan
sektor riil, sedangkan bank syariah beropasi dengan sektor riil.
· Falsafah
Berdasarkan atas bunga (riba), sedangkan bank syari’ah tidak berdasarkan bunga
(riba), maisir, gharar.
· Dasar hukum,
· Organisasi
Bank konvensional tidak memiliki Dewan Pengawas syariah (DPS), sedangkan bank
syariah memiliki Dewan Pengawas syariah (DPS).
Dalam penyaluran dana nasabah, produk penyaluran dana terbagi menjadi tiga yaitu:
a. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk memiliki barang yang dilakukan dengan
prinsip jual beli seperti, murabahah, salam, dan istishna.
b. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk mendapat jasa yang dilakukan dengan
prinsip sewa, seperti ijarah.
3). Produk yang berkaitan dengan jasa yang diberikan kepada nasabah.
Bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS) sebagai salah satu lembaga keuangan
perbankan syariah, yang oprasionalnya mengunakan prinsip syariah atau muamalah.
BPRS syariah didirikan sebagai langkah aktif dalam restrukturisasi perekonomian
indonesia dalam berbagai kebijaksanaan keuangan, moneter, dan perbankan secara
umumdan secara khusus mengsi kebijakan bank konvensional dalam penetapan suku
bunga, BPRS sebagai perbankan bagi hasil atau sistem perbankan islam. Bahwa Bank
pembiayaan rakyat syariah (BPRS) adalah Bank yang melakasankan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran.
Bentuk hukum BPRS perseroan terbatas, BPRS boleh dimiliki hanya oleh WNI
dan Bandan hukum Indonesia, pemerintah daerah, atau kemitraan anatara,WNI atau
Bandan Hukum Indonesia dnegan pemerintah.
1) Asuransi Syariah
3) Reksadana Syariah
A ) Fungsi tabungan
D ) Fungsi likuiditas.
G ) Fungsi pembayaran
I ) Fungsi kebijakan
2. Fungsi Lembaga keuangan ditinjau dari sisi kedudukan lembaga keuangan dalam
sistem perbankan.
Dalam sistem perbankan berfungsi sebagai bagian yang terintegrasi dari unit-
unit yang diberi kuasa atau memiliki kewenangan dalam mengeluarkan uang giral
(pencipta uang) dan depiso.
3. Fungsi lembaga keuangan ditinjau dari sisi kedudukan lembaga keuangan dalam
sistem moneter.
4. Fungsi lembaga keuangan ditinjau dari sisi kedudukan lembaga keuanagan dalam
sistem finansial.
berfungsi sebagai bagian dari jarangan yang terintegritas dari seluruh lembaga
keuangan yang ada dalam sistem perbankan dan sistem lembaga keuanga lainya, dapat
berupa lembaga bembiayaan, asuransi, modal ventura, dll. 2
A.Kesimpulan
Macam macam lembaga keuangan syariah terbagi menjadi dua yaitu: lembaga
keuangan syariah berbentuk Bank seperti bank syariah dan bank perkreditan rakyat
syariah (BPRS). Dan lembaga keuangan syariah yang tidak berbentuk bank seperti,
Baitul mal wa tamwil (BMT), asuransi syariah, pasar modal syariah, reksadana syariah,
pengadaian syariah, dana pensiun syariah, dana ventura syariah, lembaga Zakat,
lembaga wakaf.
· Fungsi Lembaga keuangan ditinjau dari sisi kedudukan lembaga keuangan dalam
sistem perbankan
· Fungsi lembaga keuangan ditinjau dari sisi kedudukan lembaga keuangan dalam
sistem moneter
· Fungsi lembaga keuangan ditinjau dari sisi kedudukan lembaga keuanagan dalam
sistem finansial.
B. Saran
Saya sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat
jauh dari kata sempurna.tentunya penulis akan terus memperbaiki makalah dengan
mengacu pada sumber yang dapat di pertanggung jawabkan nantinya. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharpkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah di atas.
DAFTAR PUSTAKA
Burhanuddin S. Hukum Bisnis Syariah, (Yogyakarta: UII Press, Cet. I, 2011), h. 107.
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, Ed. 1, Cet.
2, 2010), h. 27-28.
12