Anda di halaman 1dari 15

TUGAS TERSTRUKTUR DOSEN PENGAMPU

PENGANTAR EKONOMI ISLAM Dr.MUHAIMIN,S.AG,MA

Disusun untuk
tugas Pengantar Ekonomi Islam tahun 2023
LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH

OLEH :
AHMAD RUJIANNOR
230105010032

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAMU NIVERSITAS
ISLAM NEGERI ANTASARI BANJARMASIN
2023/1445H
KATA PENGANTAR

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Alhamdulillah, segala puji syukur kehadirat Allah SWT. yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah yang membahas tentang lembaga keuangan syariah ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Bapak
Dr.MUHAIMIN,S.Ag,MA pada mata kuliah Pengantar Ekonomi Islam. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang bank syariah bagi para
pembaca sekalian maupun bagi penulis yang menulisnya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Yth, Bapak Dr.MUHAIMIN,S.Ag.


MA selaku dosen mata kuliah Pengantar Ekonomi Islam yang telah memberikan tugas
ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang penulis tekuni.

Banjarmasin, Oktober 2022

Ahmad Rujiannor
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………

DAFTAR ISI…………………………………………………………..

BAB I ………………………………………………………………….

PENDAHULUAN…………………………………………………….

A. Latar belakang……………………………………………..
B. Rumusan masalah………………………………………….
C. Tujuan……………………………………………………...

BAB II ……………………………………………………………….

PEMBAHASAN ……………………………………………………

A. Pengertian Lembaga keuangan syariah………………...


B. Macam macam Lembaga keuangan syariah……………
C. Peran dan fungsi Lembaga keuangan syariah………….

BAB III………………………………………………………………

PENUTUP…………………………………………………………..

A. Kesimpulan………………………………………………
B. Saran……………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan kembanga pasar keuangan syariah (financial market sharia)


sedang marak didunia khususnya di negara-negara islam. Hal ini ditandai dengan
berdirinya Islamic Financial Martket. Kemajuan financial market sharia diIndonesia
cukup signifikan. Terutama dalam hal perbankan maupun asuransi syariah. Pasar
keuangan syariah lahir dnegan konsep Filosofi yang berbeda dengan pasar keuangan
pasar konvensional, bank syariah lahir dengan konsep dan filosofi interest free, yang
melarang penetapan bungan dalam semua transaksi perbankan karena itu termasuk
kedalam riba.

Terkait dalam Firman Allah Swt dalam Surat Al-Baqarah : 275 “.... dan Allah telah
menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba ....” (Q.S. Al-Baqarah:275)

Lembaga keuangan konvensional dengan lembaga keuangan syariah


mempunyai macam dan bentuk yang sama, yaitu lembaga keuangan bank syariah dan
lembaga bukan keuangan syariah. Perbedaan keduanya adalah dalam hal yang sangat
prinsipil dan subtansial.yakni prinsip syariah yang menjadi landasan lembaga
keuangan atau perbankan syariah.

Perbedaan prinsipil operasional dalam lembaga keuangan syariah dan


perbankan syariah berdasarkan sistem bagi hasil, sedangkan pada lembaga keuangan
dan perbankan non syariah (konvensional) berdasarkan sistem bunga. Dengan
demikian kedudukan banka syariah dalam hubungan dengan nasabah adalah sebagi
mitra investor dan pedagang atau pengusaha. Sedangkan hubungan antara nasabah
bank yang bukan syariah itu sebagai kreditor dan debitor. Perbedaannya hanya dalam
hal memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran bagi bank umum syariah, sedangkan
bank perkreditan rakyat syariah tidak melakukan jasa tersebut.

Reksadana bank syariah dapat digolongkan menjadi empat jenis golongan: 1).
Reksadana keuangan syariah, 2). Reksadana pendapatan keuangan tetap ( obligasi
syariah), 3). Reksadana saham, 4). Dan reksadana campuran. Sedangkan lembaga
keuangan syariah yang tidak termasuk kedalam bank syariah dan non bank syariah
seperti, BMT (Baitul Mal wat Tanwil)

Dengan demikian makalah ini akan membahasa tentang pengertian lembaga keuangan
syariah, macam-macam lembaga keuangan syariah, dan peran atau fungsi lembaga
keuangan syariah

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar belakang diatas bahwa dapat disimpulkan Rumusan masalah sebagi
berikut:

A. Bagaimana pengertian Lembaga keuangan Syariah?

B. Apa saja macam-macam Lembaga keuangan syariah?

C. Bagaimana peran dan fungsi lembaga keuangan syariah?

C. Tujuan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat disimpulkan tujuan masalah


sebagai berikut:

A. Untuk mengetahui bagaimana pengertian lembaga keuangan syariah.

B. Untuk mengetahui apa saja macam-macam lembaga keuangan syariah.

C. Untuk mengetahui bagaimana peran dan fungsi lembaga keuangan syariah


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lembaga Keuangan Syariah


Lembaga keuangan syariah ( syariah financial istitution) merupakan suatu
badan usaha atau institusi yang kekayaannya dalam bentuk aset-aset keuangan
(financial assets) maupun non-financial asset berdasarkan konsep syariah

Lembaga Keuangan (Finansial Institution) adalah suatu perusahaan yang


usahanya bergerak di bidang jasa keuangan. Artinya, kegiatan yang dilakukan oleh
lembaga ini akan selalu berkait- an dengan bidang keuangan, apakah penghimpunan
dana masyarakat dan/atau jasa-jasa keuangan lainnya. ¹ Menurut SK Menkeu RI No.
792 Tahun 1990, Lembaga Keuangan adalah suatu badan yang kegiatan- nya bidang
keuangan, melakukan penghimpunan dan penyaluran dana kepada masyarakat
terutama guna membiayai investasi perusahaan. Meski dalam peraturan tersebut
lembaga keuangan diutamakan untuk membiayai investasi perusahaan, namun tidak
berarti membatasi ke- giatan pembiayaan lembaga keuangan. Dalam kenyataannya,
kegiatan usaha lembaga keuangan bisa diperuntukkan bagi investasi perusa- haan,
kegiatan konsumsi, dan kegiatan distribusi barang dan jasa. ²

Bila lembaga keuangan tersebut disandarkan kepada syariah, maka menjadi


lembaga keuangan syariah. Lembaga Keuangan Syariah adalah suatu perusahaan yang
usahanya bergerak di bidang jasa ke-1

1Burhanuddin S. Hukum Bisnis Syariah, (Yogyakarta: UII Press, Cet. I, 2011), h. 107.
²Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, Ed. 1, Cet. 2, 2010), h. 27-
28.
B. Macam-macam Lembaga keuangan syari’ah

Sistem keuangan dijalankan oleh dua lembaga keuanagan, yaitu lembaga keuangan
yang berbentuk bank, dan lembaga keuangan yang berbentuk nonbank.

1. Lembaga keuangan syariah yang berbentuk Bank :

Lembaga keuangan yang berbentuk bank, merupakan lembaga yang memberikan jasa
keuangan yang paling lengkap. Usaha keuangan yang dilakukan untuk menyalurkan
dana atau memberikan pembiayaan/ kredit untuk melakukan usaha menghimpun dana
dari msayarakat luas dalam bentuk simpanan. Kemudian usaha bank lainnya
memberikan jasa-jasa keuangan yang memberikan pinjaman dengan kegiatan
menghimpun dana. Sedangkan lembaga keuangan bank secara operasional dibina dan
diawasi oleh Bank Indonesia sebagai bank sentral Indonesia. Sedangkan dalam
pembinaan dan pengawasan yang berdasarkan prinsip-prinsip syariah itu dilakukan
oleh Dewan Syariah Nasional MUI.

Lembaga keuanagan bank terdiri dari :

A ) Bank Umum Syari’ah

Bank umum syariah adalah bank syariah yang dalam kegiatanya memberikan jasa
dalam lalu lintas pembayaran. Bank umum syariah merupakan bank yang bertugas
untuk melayani segenap masyarakat, baik masyarakat perorangan maupun lembaga-
lembaga lainya. Bank umum syariah dapat berusaha sebagai bank devisa dan bank non
devisa. Bank devisa adanlah bank yang dapat melakasanakan transaksi ke luar negeri
atau yang berhubungan dengan mata uang asing secara keseluruhan seperti transfer ke
luar negeri, inkaso ke luar negeri, dan pembukaan letter of credit, dan sebagainya.

1. Perbedaan Bank syari’ah dengan Bank Konvensional


Perbedaanya yaitu:

· Perbedaannya pada bunga, Bank konvensional berbasis bunga sedangkan bank


syariah tidak berbasis bunga.

· Operasional

Bank konvensional beroperasi dengan sektor keuangan, tidak terkait langsung dengan
sektor riil, sedangkan bank syariah beropasi dengan sektor riil.

· Falsafah

Berdasarkan atas bunga (riba), sedangkan bank syari’ah tidak berdasarkan bunga
(riba), maisir, gharar.

· Dasar hukum,

Bank konvensional berdasarkan bank indonesia dan pemerintah, sedangkan bank


syariah berdasarkan Al-Quran, sunnah, Fatwa ulama, bank indonesia dan pemeerintah.

· Organisasi

Bank konvensional tidak memiliki Dewan Pengawas syariah (DPS), sedangkan bank
syariah memiliki Dewan Pengawas syariah (DPS).

2. Produk Perbankan Syariah

Produk perbankan syariah terdapat tiga produk yaitu:

1) Produk penyaluran Dana

Dalam penyaluran dana nasabah, produk penyaluran dana terbagi menjadi tiga yaitu:

a. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk memiliki barang yang dilakukan dengan
prinsip jual beli seperti, murabahah, salam, dan istishna.
b. Transaksi pembiayaan yang ditujukan untuk mendapat jasa yang dilakukan dengan
prinsip sewa, seperti ijarah.

c. Transaksi pembiayaan untuk usaha kerjasama yang ditunjukan untuk mendapatkan


barang dan jasa, dengan prinsip bagi hasil, seperti musyarakah dan mudharabah.

2) Produk penghimpunan dana

Penghimpunan dana disyariah dapat berbentuk giro, tabungan, dan deposito.


Prinsip orasional syariah yang ditetapkan dalam penghimpunan dana masyarakat
adalah prinsip wadi’ah dan mudharabah.

3). Produk yang berkaitan dengan jasa yang diberikan kepada nasabah.

b) Bank Pembiayaan Rakyat Sayriah

Bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS) sebagai salah satu lembaga keuangan
perbankan syariah, yang oprasionalnya mengunakan prinsip syariah atau muamalah.
BPRS syariah didirikan sebagai langkah aktif dalam restrukturisasi perekonomian
indonesia dalam berbagai kebijaksanaan keuangan, moneter, dan perbankan secara
umumdan secara khusus mengsi kebijakan bank konvensional dalam penetapan suku
bunga, BPRS sebagai perbankan bagi hasil atau sistem perbankan islam. Bahwa Bank
pembiayaan rakyat syariah (BPRS) adalah Bank yang melakasankan kegiatan usaha
berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu
lintas pembayaran.

Bank pembiayaan rakyat syariah berfungsi sebagai pelaksana sebagaian fungsi


dari bank umum., tetapi regional dengan berdasarkan kepada prinsip-prinsip syariah,
pada sistem konvensional dikenal dengan bank perkreditan rakyat. Jenis produk yang
ditawarkan dalam bank pembiayaan rakyat syariah relatif sempit jika dibandingkan
dengan bank umum, bahkan ada beberapa jenis jasa bank yang tidak boleh
diselenggarakan oleh bank perkreditan rakyat syariah, seperti pembukaan rekening giro
dan ikut kliring.

Bentuk hukum BPRS perseroan terbatas, BPRS boleh dimiliki hanya oleh WNI
dan Bandan hukum Indonesia, pemerintah daerah, atau kemitraan anatara,WNI atau
Bandan Hukum Indonesia dnegan pemerintah.

2. Lembaga Keuangan Syariah Non Bank

Lembaga keuangan nonbank merupakan lembaga keuangan yang lebih banyak


jenisnya dari pada lembaga keuangan bank. Lembaga keuangan nonbank secara
oprasional dibina oleh Departemen Keuangan. Sedangkan pembinaaan dan
pengawasan lembaga keuangan berdasarkan prinsip syariah dilakukan oleh Dewan
Syariah Nasional MUI.

Lembaga nonbank terdiri dari:

1) Asuransi Syariah

2) Pasar modal syariah

3) Reksadana Syariah

4) Pegadaian syariah (Rahn)

5) Pasar Uang Syariah

6) Dana Pensiun Syariah

7) Modal Ventura Syariah

8) Baitul mal Wat Tamwil (BMT)

3. Peran dan Fungsi Lembaga Keuangan syariah


Peran keuangan adalah peroses penyaluran dana surplus (lender-saver) dari unit
ekonomi seperti sektor rumah tangga, perusahaan, pemerintah. Proses intermediasi
dilakukan oleh lembaga keuangan syariah dengan cara membeli sekulitas primer
(saham syariah, obligasi syariah, dan sebagainya) sedangkan sekulitas sekunder (giro,
wadi’ah, tabungan wadi’ah, mudharabah, depisito berjangka mudharabah, dan
reksadana syariah)

Fungsi lembaga keuangan bisa ditinjau dari 4 aspek yaitu:

1. Fungsi lembaga keuangan ditinjau dari sisi jasa-jasa penyedia finansial.

Jasa-jasa finansial yang disediakan oleh lembaga keuangan syaariahharus didasarkan


berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Diantar fungsi lembaga keuangan sebagai
penyedia jasa-jasa finansial diantaranya:

A ) Fungsi tabungan

B ) Fungsi penyimpanan kekayaan

C ) Fungsi Transmulasi kekayaan

D ) Fungsi likuiditas.

E ) Likuiditas berkaitan dengan kemampuan memperoleh uang tunai pada saat


dibutuhkan.

F ) Fungsi pembiayaan/ kredit

G ) Fungsi pembayaran

H ) Fungsi manajemen porfolio

I ) Fungsi kebijakan
2. Fungsi Lembaga keuangan ditinjau dari sisi kedudukan lembaga keuangan dalam
sistem perbankan.

Dalam sistem perbankan berfungsi sebagai bagian yang terintegrasi dari unit-
unit yang diberi kuasa atau memiliki kewenangan dalam mengeluarkan uang giral
(pencipta uang) dan depiso.

3. Fungsi lembaga keuangan ditinjau dari sisi kedudukan lembaga keuangan dalam
sistem moneter.

Berfungsi menciptakan uang (money), tujuan kebijakan moneter islam tidak


berbeda dengan tujuan kebijakan moneterkonvensional yaitu menjaga stabilitas dari
mata uang (baik secara internal maupun eksternal) sehingga pertumbuhan ekonomi
yang diharapkan dapat tercapai.

4. Fungsi lembaga keuangan ditinjau dari sisi kedudukan lembaga keuanagan dalam
sistem finansial.

berfungsi sebagai bagian dari jarangan yang terintegritas dari seluruh lembaga
keuangan yang ada dalam sistem perbankan dan sistem lembaga keuanga lainya, dapat
berupa lembaga bembiayaan, asuransi, modal ventura, dll. 2

SK Menkeu RI Nomor 792 tahun 1990


Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, (Jakarta: FEUI, 2007), 112.
Syarif Wijaya, Lembaga-Lembaga Keuangan dan Bank, (Yogyakarta: BPFE, 2000).
Kasmir, Bank dan Lembaga keuangan lainnya, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008)
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

Lembaga keuangan adalah Badan usaha yang kekayaannya terutama berbentuk


aset keuangan atau tagihan (claims); yang fungsinya sebagai lembaga keuangan antara
unit defisit dengan unit surplus dan menawarkan secara luas berbagai jasa keuangan
(mis: simpanan, kredit, proteksi asuransi, penyediaan mekanisme pembayaran &
transfer dana) dan merupakan bagian dari sistem keuangan dalam ekonomi modern
dalam melayani masyarakat

Sedangkan Menurut Undang-Undang tentang perbankan syariah bahwa


lembaga keuangan syariah merupakan badan atau lembaga yang kegiatannya itu
menarik dana dari masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat berdasarkan
pada prinsip syariah. Bahwa lembaga keuangan syariah adalah semua badan usaha
yang kegiatannya dibidang keuangan syariah yang melakukan penghimpunan dana dan
penyaluran dana kepada masyarakat terutama dalam membiayai investasi.

Macam macam lembaga keuangan syariah terbagi menjadi dua yaitu: lembaga
keuangan syariah berbentuk Bank seperti bank syariah dan bank perkreditan rakyat
syariah (BPRS). Dan lembaga keuangan syariah yang tidak berbentuk bank seperti,
Baitul mal wa tamwil (BMT), asuransi syariah, pasar modal syariah, reksadana syariah,
pengadaian syariah, dana pensiun syariah, dana ventura syariah, lembaga Zakat,
lembaga wakaf.

Peran dan fungsi lembaga keuangan syariah memiliki 4 fungsi yaitu:


· Fungsi lembaga keuangan ditinjau dari sisi jasa-jasa penyedia finansial.

· Fungsi Lembaga keuangan ditinjau dari sisi kedudukan lembaga keuangan dalam
sistem perbankan

· Fungsi lembaga keuangan ditinjau dari sisi kedudukan lembaga keuangan dalam
sistem moneter

· Fungsi lembaga keuangan ditinjau dari sisi kedudukan lembaga keuanagan dalam
sistem finansial.

B. Saran
Saya sebagai penulis menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat
jauh dari kata sempurna.tentunya penulis akan terus memperbaiki makalah dengan
mengacu pada sumber yang dapat di pertanggung jawabkan nantinya. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharpkan kritik dan saran tentang pembahasan makalah di atas.
DAFTAR PUSTAKA

Burhanuddin S. Hukum Bisnis Syariah, (Yogyakarta: UII Press, Cet. I, 2011), h. 107.
Andri Soemitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, (Jakarta: Kencana, Ed. 1, Cet.
2, 2010), h. 27-28.

SK Menkeu RI Nomor 792 tahun 1990


Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, (Jakarta: FEUI, 2007), 112.
Syarif Wijaya, Lembaga-Lembaga Keuangan dan Bank, (Yogyakarta: BPFE, 2000).
Kasmir, Bank dan Lembaga keuangan lainnya, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2008)

12

Anda mungkin juga menyukai