Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM PSIKOLOGI FAAL

Nama Mahasiswa : Kartika suci Tanggal Pemeriksaan :


NPM : 16518178 Nama Asisten : Iva Dhiandra R
Kelas : 1PA14 Paraf Asisten :

1. Percobaan : Indera Penciuman


Nama Percobaan : Pembauan
Nama Subjek Percobaan : Kartika Suci
Tempat Percobaan : Laboratorium Psikologi Faal
a. Tujuan Percobaan : Untuk membuktikan bahwa zat yang
yang berupa gas, serta membedakan
beberapa wewangian mulai dari bau
yang tidak enak sampai enak.
b. Dasar teori : Menurut (Puspitawati dkk, 2014)
Sistem olfactory terdiri dari dendrit-
dendrit yang terletak di saluran-saluran
pernapasan dan akson-aksonnya
melalui suatu bagian di tulang
tengkorak (cribriform plate) yang
kemudian masuk ke olfactory bulbs
lalu bersinapsis dengan neuron-neuron
lainnya yang akan diproyeksikan
melewati traktus olfactory menuju
otak.

Menurut (Pinel, 2002) Pada mamalia,


setiap sel olfaktori hanya berisi satu
tipe molekul protein reseptor (one
olfactory receptor one neuron role).

Menurut (Kimbal, 1983) Manusia

1
mendeteksi dengan menggunakan sel-
sel yang terletak dikedua epitel
olfaktori jauh di dalam rongga hidung.
Daerah itu masing-masing berukuran
sekitar 250 mm2, yaitu seluas
perangko. Udara yang masuk melalui
lubang hidung melewatinya. Molekul-
molekul yang larut dalam air dan
lemak yang ada di udara larut dalam
lapisan mukus yang menutupi epitel
dan menimbulkan sensasi penciuman.

c. Alat yang Digunakan : Lilin, hio, dupa dan beberapa macam


wewangian mulai dari bau yang tidak
enak sampai enak.
d. Jalannya Percobaan : 1.1Terdapat 2 jenis wewangian yaitu
hio dan dupa. Setelah itu
praktikan diminta untuk mencium
bau hio dan dupa yang belum
dibakar. Setelah itu asisten
membakar hio dan dupa tersebut
dan praktikan diminta menicum
bau hio dan dupa yang telah
dibakar tersebut untuk
membedakan bau hio dan dupa
setelah dan sebelum dibakar.

1.2Terdapat 5 wewangian yang telat


disiapkan lalu mata praktikan di
tutup dengan penutup mata.
Setelah itu praktikan diminta

2
mencium bau 5 wewangian
tersebut. Lalu praktikan diminta
untuk menebak bau wewangian
yang telah disediakan.
e. Hasil Percobaan : 1.1Pada saat hio & dupa yang belum
dibakar dicium oleh praktikan bau
hio dan dupa tidak menyengat.
Setelah hio dan dupa dibakar bau
keduanya lebih tercium
menyengat.

Hasil Sebenarnya :
1. Hio – dupa lebih kuat baunya
ketika dibakar.
2. Karena choncha nasal superior
hanya menerima rangsang
benda-benda yang dapat
menguap dan menguap dan
berwujud gas.

1.2Hasil praktikan : 1. Permen karet


2. Leci
3. Jeruk
4. Melati
5. Mangga

Hasil sebenarnya :
1. Biasanya hal kemampuan
mengingat bau ♀ lebih baik.
2. Proporsi nya dari 5 macam
wewangian  ♀ = 5♂= 3

3
3. Hal ini disebabkan karena
pada ♀ ruang dalam
menerima gas (choncha nasal
superior) lebih luas.
4. Semakin tajam wangi nya 
semakin mudah dikenal.
5. Semakin lembut wangi nya 
semakin sulit dikenal.
f. Kesimpulan : Hidung kita merupakan alat atau
indera penciuman manusia untuk
mendeteksi bau. Di dalam hidung
terdapat saraf olfaktori sebagai
reseptor bau. Pada percobaan ini
membuktikan bahwa pada beberapa
orang memiliki kemampuan pembau
yang berbeda-beda seperti ♀ biasanya
memiliki kemampuan penciuman lebih
peka lalu orang yang memiliki fisik
hidung lebih mancung juga memiliki
penciuman yang lebih peka. Pada
hewan spesies anjing juga memiliki
penciuman yang peka karena
kemempuan survival nya di alam
mengandalkan bau.
g. Daftar Pustaka : Kimbal, J. W. (1983). Biologi. Jakarta:
Erlangga.

Pinel, J.P.J. 2002. Biopsychology. 5th


ed., Boston: Allyn & Bacon.

Puspitawati , I., Hapsari, I. I., &

4
Suryaratri, R. D. (2014).
Psikologi faal. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya Offset.
*Notes : 1.Saraf Kranial  Olfactory.
2.Manusia dapat membedakan
berbagai macam bau bukan karena
memiliki banyak reseptor pembau,
namun kemampuan tersebut
ditentukan oleh prinsip-prinsip
komposisi (component principle).
3.Organ pembau hanya memiliki 7
reseptor, namun dapat membaui
lebih dari 600 aroma.
4.System olfaction dapat menerima
stimulus benda-benda kimia
sehingga reseptornya disebut juga
(kemoreseptor).
5.System olfaction terdapat di hidung
bagian atas (choncha nasal
superior)  yang peka dalam
penciuman & lebih dekat ke saraf
olfaktorius.
6.Penciuman pada manusia, secara
umum unsur yang mempengaruhi
adalah:
a. Fisik  hidung mancung lebih
sensitive terhadap bau.
b. Fisiologis ♀ yang PMS lebih
sensitive.
7.Kemampuan membau makhluk
hidup tergantung pada:

5
a. Susunan rongga hidung
hidung mancung lebih peka.
b. Variasi fisiologis  ♀ PMS &
hamil muda penciumannya
lebih peka.
c. Spesies  anjing (karena
kemampuannya survival
tergantung pada pembauan).
d. Konsentrasi bau  bau busuk
akan lebih tercium.

Anda mungkin juga menyukai