Laporan Faal Penciuman
Laporan Faal Penciuman
1
mendeteksi dengan menggunakan sel-
sel yang terletak dikedua epitel
olfaktori jauh di dalam rongga hidung.
Daerah itu masing-masing berukuran
sekitar 250 mm2, yaitu seluas
perangko. Udara yang masuk melalui
lubang hidung melewatinya. Molekul-
molekul yang larut dalam air dan
lemak yang ada di udara larut dalam
lapisan mukus yang menutupi epitel
dan menimbulkan sensasi penciuman.
2
mencium bau 5 wewangian
tersebut. Lalu praktikan diminta
untuk menebak bau wewangian
yang telah disediakan.
e. Hasil Percobaan : 1.1Pada saat hio & dupa yang belum
dibakar dicium oleh praktikan bau
hio dan dupa tidak menyengat.
Setelah hio dan dupa dibakar bau
keduanya lebih tercium
menyengat.
Hasil Sebenarnya :
1. Hio – dupa lebih kuat baunya
ketika dibakar.
2. Karena choncha nasal superior
hanya menerima rangsang
benda-benda yang dapat
menguap dan menguap dan
berwujud gas.
Hasil sebenarnya :
1. Biasanya hal kemampuan
mengingat bau ♀ lebih baik.
2. Proporsi nya dari 5 macam
wewangian ♀ = 5♂= 3
3
3. Hal ini disebabkan karena
pada ♀ ruang dalam
menerima gas (choncha nasal
superior) lebih luas.
4. Semakin tajam wangi nya
semakin mudah dikenal.
5. Semakin lembut wangi nya
semakin sulit dikenal.
f. Kesimpulan : Hidung kita merupakan alat atau
indera penciuman manusia untuk
mendeteksi bau. Di dalam hidung
terdapat saraf olfaktori sebagai
reseptor bau. Pada percobaan ini
membuktikan bahwa pada beberapa
orang memiliki kemampuan pembau
yang berbeda-beda seperti ♀ biasanya
memiliki kemampuan penciuman lebih
peka lalu orang yang memiliki fisik
hidung lebih mancung juga memiliki
penciuman yang lebih peka. Pada
hewan spesies anjing juga memiliki
penciuman yang peka karena
kemempuan survival nya di alam
mengandalkan bau.
g. Daftar Pustaka : Kimbal, J. W. (1983). Biologi. Jakarta:
Erlangga.
4
Suryaratri, R. D. (2014).
Psikologi faal. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya Offset.
*Notes : 1.Saraf Kranial Olfactory.
2.Manusia dapat membedakan
berbagai macam bau bukan karena
memiliki banyak reseptor pembau,
namun kemampuan tersebut
ditentukan oleh prinsip-prinsip
komposisi (component principle).
3.Organ pembau hanya memiliki 7
reseptor, namun dapat membaui
lebih dari 600 aroma.
4.System olfaction dapat menerima
stimulus benda-benda kimia
sehingga reseptornya disebut juga
(kemoreseptor).
5.System olfaction terdapat di hidung
bagian atas (choncha nasal
superior) yang peka dalam
penciuman & lebih dekat ke saraf
olfaktorius.
6.Penciuman pada manusia, secara
umum unsur yang mempengaruhi
adalah:
a. Fisik hidung mancung lebih
sensitive terhadap bau.
b. Fisiologis ♀ yang PMS lebih
sensitive.
7.Kemampuan membau makhluk
hidup tergantung pada:
5
a. Susunan rongga hidung
hidung mancung lebih peka.
b. Variasi fisiologis ♀ PMS &
hamil muda penciumannya
lebih peka.
c. Spesies anjing (karena
kemampuannya survival
tergantung pada pembauan).
d. Konsentrasi bau bau busuk
akan lebih tercium.