Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PROJEK KEWIRAUSAHAAN PROSES PEMBUATAN TEMPE

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4 KELAS X.6

ANGGOTA:
1. aisyah putri ramadhani
2. salsabila naziha
3. indah
4. zahra ramadhani
5. serliani sihotang
6. aulia azzahra

SMA NEGERI 3 MANDAU


KABUPATEN BENGKALIS – PROVINSI RIAU
TA 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala


rahmatNYAsehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai .Tidak
lupa kami jugamengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari
pihak yang telah berkontribusidengan memberikan sumbangan baik
materi maupun pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


danpengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat
memperbaiki bentukmaupun menambah isi makalah agar menjadi
lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami


yakin masihbanyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu
kami sangatmengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca demikesempurnaan maDAFTAR ISI
DAFTAR ISI

ANGGOTA..........................................................................................................1
KATA
PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI.........................................................................................................3
BAB I
PENDAHULUAN................................................................................................5

A. Latar belakang............................................................................6
B. Rumusan
masalah......................................................................................7
C. Tujuan.........................................................................................7
BAB
II.......................................................................................................................8
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................8

1. Kedelai.....................................................................................8
2. Ragi.........................................................................................10
3. Pengetian Tempe……..............................................................12
4. Fermentasi Tempe..................................................................13
5. Kandungan Gizi Tempe...........................................................14
6. Manfaat Tempe......................................................................16
A. Jadwal Percobaan..................................................................17
BAB III.............................................................................................................17
METODELOGI PERCOBAAN.............................................................................17

B. Alat dan Bahan


Percobaan................................................................................17
C. Pengeluaran.............................................................................21
D. Cara pembuatan......................................................................22
E. LAMPIRAN...............................................................................23
F. HASIL PEMASARAN.................................................................26
BAB IV..............................................................................................................27
PENUTUP........................................................................................................27
KESIMPULAN...................................................................................................27

SARAN.............................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................28
BAB I PENDAHULUAN

MERDEKA BELAJAR

Menurut Badan standar nasional pendidikan,merdeka belajar adalah suatu


pendekatan yang dilakukan supaya siswan dan mahasiswa bisa memilih
pelajaran yang diminati.Hal ini dilakukan supaya para siswa dan mahasiswa
bisa mengoptimalkam bakatnya dan bisa memberikan sumbangan yang paling
baik dalam berkarya bagi bangsa.
Nadiem Makarim pada 2019 menyebutkan bahwa salah satu hal yang harus
diperhatikan dalam merdeka belajar adalah kemerdekaan
berpikir.kemerdekaan berpikir menjadi menjadi salah satu fondasi dasar dari
program merdeka belajar.Nadiem juga menyebutkan bahwa kemerdekaan
berpikir harus dipraktikkan oleh para guru terlebih dahulu sebelum diajarkan
kepada para siswa.

Disamping itu,program merdeka belajar juga akan membawa perubahan pada


sistem pengajaran yang semula bernuansa didalam kelas menjadi diluar
kelas.nuansa pembelajaran diluar kelas ini diharapkan akan membuat setiap
siswa menjadi lebih nyaman karena bisa lebih banyak berdiskusi dan akan
membentuk karakter dari para siswa.
A.LATAR BELAKANG

Tempe adalah makanan yang dibuat dari kacang kedelai yang difermentasikan
menggunakan kapang rhizopus (“ragi tempe“). Selain itu terdapat pula
makanan serupa tempe yang tidak berbahan kedelai yang juga disebut tempe.
Kata ”tempe” diduga berasal dari bahasa Jawa Kuno. Pada zaman Jawa kuno
terdapat makanan berwarna putih terbuat dari tepung sagu yang disebut
tumpi. Tempe yang juga berwarna putih terlihat memiliki kesamaan dengan
makanan tumpi tersebut.
Makanan tradisonal ini sudah dikenal sejak berabad-abad lalu, terutama dalam
tatanan budaya makan masyarakat Jawa, khususnya di Yogyakarta dan
Surakarta. Abad ke-16 di Jawa telah ditemukan kata tempe, misalnya dengan
penyebutan nama hidangan jae santen tempe (sejenis masakan tempe dengan
santan) dan kadhele tempe srundengan. Dalam catatan sejarah yang tersedia
lainnya menunjukkan bahwa mungkin pada mulanya tempe diproduksi dari
kedelai hitam, berasal dari masyarakat pedesaan tradisional Jawa—mungkin
dikembangkan di daerah Mataram, Jawa Tengah, dan berkembang sebelum
abad ke-16.
Tempe merupakan makanan tradisional yang telah dikenal di Indonesia, yang
dibuat dengan cara fermentasi atau peragian. Pembuatannya merupakan hasil
industri rakyat. Tempe diminati oleh masyarakat, selain harganya murah, juga
memiliki kandungan protein nabati yang tinggi.

B.RUMUSAN MASALAH
•Bagaimana cara mengolah tempe dengan baik dan benar?
•Apa gizi yang terkandung pada tempe?

TUJUAN
•Dapat mengetahui sejarah tempe.
•Dapat membuat tempe dengan baik dan benar.
•Menganalisis gizi yang ada pada tempe.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. KEDELAI
Menurut salim (2013:11), kedelai merupakan salah satu tanaman polong-
polongan Yang telah dibudidayakan sejak 3.500 tahun lalu di Asia
Timur.tanaman kedelai telah lama diusahakan di indonesia sejak tahun
1970.kedelai merupakan tanaman subtropis yang multiguna dan sudah sejak
dahulu dimanfaatkan sebaegai salah satu sumber pemenuhan kebutuhan
protein nabati diberbagai negara,termasuk indonesia(warisno dan
dahana,2010:2).kedelai merupakan tanaman pangan jenis kacang-kacangan
yang biasa diolah masyarakat menjadi berbagai bentuk pangan olahan.
Menurut wadisno dan dahana (2010:2),di indonesia konsumsi kacangkacangan
menempati urutan ke-3 setelah padi-padian dan ikan. Sebagai bahan makanan
kedelai banyak mengandung protein,lemak dan vitamin,sehingga tidak
mengherankan bila kedelai mendapat julukan gold from the soil (mas yang
muncul dari tanah).berdasarkan warna kulitnya,kedelai dapat dibedakan atas
kedelai putih,kedelai hitam,kedelai coklat dan kedelai hijau.menurut
Salim(2013:12)kedelai yang umumnya dibudidayakan adalah spesies Glycine
max(biji kedelai warna putih kekuningan) dan Glycine soya(biji kedelai
berwarna hitam.kedelai putih kekuningan umumnya digunakan sebagai bahan
baku pembuatan tempe dan tahu.sementara itu kedelai hitam lebih banyak
digunakan dalam pembuatan kecap.
Kedelai merupakan komoditas multi manfaat dan memiliki
kandungan gizi yang tinggi (warisno dan dahana,2010:6).sampai saat
ini,kedelai merupakan produk pertanian yang paling potensial sebagai
sumber potein paling murahdi dunia. menurut sadimin (2007:6), kedelai
dapat diolah menjadi berbagai bahan makanan yang dapat mengatasi
kekurangan protein.diantara jenis-jenis tumbuhan kacang-kacangan,
kedelai merupakan sumber protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat
yang paling baik. Masuknya kedelai ke Indonesia diduga dibawa oleh para
imigran Cina yang mengenalkan beberapa jenis masakan yang berbahan
baku biji kedelai (Adisarwanto,2014:15).
Pada awalnya, kedelai dikenal dengan beberapa nama botani, yaitu
Glycine soja dan Soja max. Namun demikian, pada tahun 1984 telah disepakati
bahwa nama botani yang dapat diterima dalam istilah ilmiah, yaitu Glycine max
(L.) Meril (Adisarwanto, 2014:25). Menurut ilmu tumbuh-tumbuhan (botani),
kedelai diklasifikasikan kedalam golongan sebagai berikut:

• Divisi •ordo
•subrodo •subdivisi

• famili • klas
•genus •subklas
•spesies

Menurut ahli nutrisi, dr. Diana F. Suganda, M.Kes, sumber serat


rupanya tidak harus selalu sayuran, tetapi juga kacang-kacangan. Dan
di antara jenis kacang- kacangan, kedelai merupakan sumber serat
paling baik. Dalam 100 gram kedelai terkandung 15% serat yang larut
dalam air.

Jika dibandingkan bahan pangan yang lain seperti beras,


jagung, singkong, dan kacang hijau, kedelai memiliki kandungan
protein yang lebih tinggi setara dengan kadar protein pada susu skim
(Sadimin, 2007:4). Kedelai dapat diolah menjadi berbagai bahan
makanan yang dapat mengatasi kekurangan protein, karena kedelai
merupakan bahan makanan yang memiliki protein yang cukup tinggi.
Banyak jenis makanan yang dibuat dari bahan baku kedelai, di
antaranya tahu, tempe, susu kedelai, kecap, oncom, kembang tahu,
dan sebagainya. Sebagai bahan pangan, kedelai merupakan sumber
protein yang paling murah, sehingga banyak dibutuhkan masyarakat.
Spermatophyta, Angiospermae, Dicotyledonae, Archihlamydae,
Rosales, Leguminosinae, Leguminosae, Glycine, Glycine max (L.)
Meril

2. ragi
Ragi merupakan sediaan mikroorganisme hidup yang
diperlukan dalam proses fermentasi/peragian produk pangan. Dalam
kehidupan kita sangat tergantung pada mikroorganisme pengurai.
Sebab mempunyai begitu banyak keuntungan. Ragi bisa berbelah
menjadi banyak untuk perkembangbiakannya, sebagaimana mikroba
lainnya juga. Jadi kalau ada makanan ia akan berbiak terus. Dalam
industri bir misalnya akhir fermentasi jumlah ragi atau yeast itu
sangat banyak sekali, karena kecepatan pembelahannya atau
penggandaanya yg singkat.

ragi bagi kita semua, demi berkembangnya ilmu kita mari kia
bahas secara mendalam tapi tidak terlalu dalam tentang Ragi. Ragi
adalah makhluk hidup, bahasa umum ilmiahnya adalah yeast. Untuk
ragi roti biasanya adalah Sachharomyces cereviciae. Aturan nulis
nama latinnya harus miring suku kata pertama huruf besar dan suku
kata ke dua huruf kecil.Jadi ragi bukanlah sesuatu yang bisa di buat
dari item bahan makanan. Ia adalah makhluk Allah tingkat rendah,
yang berukuran micro. Ragi suka akan bahan makanan yg manis, bila
mengembangkan di lab dia butuh banyak glukosa, sehingga guyon
kami kalau org yg suka manis adalah yeast, kalau suka asin
Escherichia coli (daichokin atau bakteri perut bila di bahasa Ina-kan).
Ragi butuh makanan seperti layaknya manusia, butuh protein,
glukosa, dan mineral.

Ragi atau fermen merupakan zat yang menyebabkan


fermentasi. Ragi biasanya mengandung mikroorganisme yang
melakukan fermentasi dan media biakan bagi mikroorganisme
tersebut. Media biakan ini dapat berbentuk butiran-butiran kecil atau
cairan nutrien. Ragi umumnya digunakan dalam industri makanan
untuk membuat makanan dan minuman hasil fermentasi seperti
acar, tempe, roti dan bir. Mikroorganisme yang digunakan di dalam
ragi umumnya terdiri atas berbagai bakteri dan fungsi (khamir dan
kapang) yaitu Rhizopus, Aspergillus, Mucor,
Amylomyces, Endomycopsis, Saccharomyces, Hansenula anomala,,
Lactobacillus, Acetobacter, dan sebagainya

3. Pengertian tempe
Tempe adalah salah satu makanan tradisional khas Indonesia. Di
tanah air, tempe sudah lama dikenal selama berabad-abad silam.
Makanan ini diproduksi dan dikonsumsi secara turun temurun,
khususnya di daerah Jawa Tengah dan sekitarnya. Kata “tempe”
diduga berasal dari bahasa Jawa Kuno. Pada masyarakat Jawa Kuno
terdapat makanan berwarna putih terbuat dari tepung sagu yang
disebut tumpi. Makanan bernama tumpi tersebut terlihat memiliki
kesamaan dengan tempe segar yang juga berwarna putih. Boleh jadi,
ini menjadi asal usul dari nama kata “tempe” berasal (Rika, 2016).

Tempe merupakan makanan yang terbuat dari biji kedelai dengan


menggunakan jamur Rhizopus oligosporus dan Rhizopus oryzae atau
beberapa bahan lain yang diproses melalui fermentasi yang dikenal
sebagai “ragi tempe”. Lewat proses fermentasi ini, biji kedelai
mengalami proses penguraian menjadi senyawa sederhana sehingga
mudah dicerna menggunakan bahan baku berupa kedelai dan ragi,
proses pembuatan dilakukan dengan manual yaitu dengan dimasak
menggunakan air, dan semuanya dilakukan oleh tenaga kerja
manusia. Dapat dikatakan faktor input industri rumahan tempe
terdiri dari kedelai dan ragi serta diolah dengan menggunakan tenaga
manusia dalam hal ini untuk memaksimalkan proses produksi agar
lebih efisien perlu adanya sumber daya manusia yang terdidik dan
didukung oleh pengalaman kerja yang matang.

4. Fermentasi tempe

Tempe adalah produk kedelai fermentasi asli Indonesia yang


kaya akan komponen nutrisi. Selama fermentasi, mikroorganisme
menghasilkan beberapa komponen bioaktif vital dan menurunkan
agen anti- nutrisi. Perubahan biokimia terjadi selama fermentasi
kedelai dalam tempe yang meningkatkan kesehatan manusia (
Tamam 2019).

Ada peningkatan protein larut, folat, vitamin B12, oligosakarida,


inhibitor trypsin, dan tannin Fermentasi memungkinkan
mikroorganisme untuk mengeluarkan enzim proteolitik yang mampu
mengubah protein dalam kedelai menjadi peptide (seperti dipeptida,
tripeptida, dan oligopeptida) yang memiliki banyak sifat
biofungsional. Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa peptide
dalam produk kedelai fermentasi seperti doenjang (Korea), douche
(Cina), natto (Jepang), thua nao (Thailand), dan tempe (Indonesia)
dikaitkan dengan sifat biofungsional seperti penghambatan enzim
pengonversi angiotensin I (ACE), antioksidan, antidiabetes,
antikanker, antitrombotik, hipokolesterolemik, dan aktivitas
imunomodulator (Tamam 2019). Fermentasi tempe melibatkan
Rhizopus sp, jamur dan mikroorganisme lain seperti bakteri asam
laktat dan ragi ,ada empet langkah penting untuk membuat tempe
termasuk merendam,merebus kacang kedelai, inokulasi kapang
menggunakan starter yang disebut ragi (mengandung banyak
mikroorganisme, terutama Rhizopus spp),dan inkubasi pada suhu
kamar selama 2436 jam. Banyak jenis cetakan yang terlibat dalam
pembuatan tempe di Indonesia termasuk.
Fermentasi memiliki kemampuan luar biasa untuk mempengaruhi
sekuens peptide dan biofungsionalitas tempe, tetapi hubungan
antara produk peptide dan detail fermentasi belum banyak dipelajari
5. kandungan gizi tempe

Di dalam tempe kandungan Gizinya lebih baik dibandingkan


dengan kedelai dan produk turunan lainnya. Kandungan tersebut
diantaranya ialah Vitamin B2, Vitamin B12, Niasin dan juga asam
pantotenat,bahkan hasil analisi ,Gizi tempe menunjukkan kandungan
niasin sebesar 1,13 mg/100 gram berat tempe yang dimakan.
Menurut Dwinaningsih (2010) dalam (Dewi dan Aziz,2011), kelompok
vitamin yang terdapat di dalam tempe terdiri atas dua jenis yaitu
yang larut di dalam air (Vitamin B kompleks) dan larut lemak (Vitamin
A, D, E dan K).

Tempe memiliki sumber vitamin B yang potensial jenis Vitamin


tersebut ialah, Vitamin B1 (Tiamin), Vitamin B2 (Riboflavin), asam
pantotenat, asam nikotinat ( Niasin), Vitamin B6 (Piridoksin), dan
Vitamin B12 (Sianokobalamin), tempe merupakan satusatunya
sumber nabati yang memiliki kandungan B12, dimana kandungan ini
hanya dimiliki oleh produk hewani, sehingga tempe memiliki
potensial yang lebih baik dibandingkan produk nabati lainnya ,selama
proses fermentasi dalam pembuatan tempe terjadi peningkatan
Vitamin B12 yang sangat mencolok,yaitu 33 kali lebih banyak
dibandingkan kedelai ( Astawan, 2009). Riboflavin (Vitamin B6)
meningkat 4-14 kali lebih banyak disbanding kedelai, Niasin
meningkat 2-5 kali, biotin mengalami peningkatan sebesar 2-3, asam
folat 4-5 kali, dan asam pentatonat hanya meningkat 2 kali lipat
dibandingkan dari kandungan kedelai sebelum difermentasi. Vitamin
ini tidak dihasilkan oleh kapang. Rhizopus,
melainkan dari lemak (Vitamin A, D, E dan K).
Tempe memiliki sumber vitamin B yang potensial jenis
Vitamintersebut ialah, Vitamin B1 (Tiamin), Vitamin B2 (Riboflavin),
asam pantotenat, asam nikotinat ( Niasin), Vitamin B6 (Piridoksin),
dan Vitamin B12 (Sianokobalamin), tempe merupakan satusatunya
sumber nabati yang memiliki kandungan B12, dimana kandungan ini
hanya dimiliki oleh produk hewani, sehingga tempe memiliki
potensial yang lebih baik dibandingkan produk nabati lainnya ,
selama proses fermentasi dalam pembuatan tempe terjadi
peningkatan Vitamin B12 yang sangat mencolok,yaitu 33 kali lebih
banyak dibandingkan kedelai ( Astawan, 2009). Riboflavin (Vitamin
B6) meningkat 4-14 kali lebih banyak disbanding kedelai, Niasin
meningkat 2-5 kali, biotin mengalami peningkatan sebesar 2-3, asam
folat 4-5 kali, dan asam pentatonat hanya meningkat 2 kali lipat
dibandingkan dari kandungan kedelai sebelum difermentasi. Vitamin
ini tidak dihasilkan oleh kapang. Rhizopus, melainkan dari
kontaminasi Klebsiella pneumoniae, dan Citrobacter freundii
(Sarwono, 2010).

Kandungan dari Vitamin B12 di dalam tempe berkisar dari 1,5


sampai 6,3 mikrogram/ 100 gram tempe kering yang dikonsumsi,
jumlah ini sudah lebih dari cukup memenuhi kebutuhan Vitamin B12
seseorang per hari. Dengan mengkonsumsi tempe setiap hari,
kandungan Vitamin B12 seorag vegetarian tidak perlu untuk
dikhawatirkan karena sudah terpenuhi.
6. Manfaat tempe
Ada beberapa manfaat tempe sebagai berikut:

a. Kandungan zat bezi, flavonoid yang bersifat antioksidan


sehingga mampu untuk menurunkan tekanan darah (Amani,
2014).
b. Kandungan kalsium yang tinggi, sehingga mampu untuk
mencegah terjdinya osteoporosis (Yoo, 2014).
c. protein, asam folat, dan Vitamin B12, sehingga bsa mencegah
terjadinya kanker dan juga proses penuaan dini (Muji, 2011).
d. Kandungan asam lemak jenuh dapat menurunkan kadar
kolesterol tubuh (Hassan, 2014).
e. Kandungan superoksida dismustase yang dapat mengendalikan
radikal bebas,sehingga baik bagi pederita kelainan jantung (D’
Adamo, 2015).
f. Mencukupi kebutuhan Gizi seimbang sehari-hari (Liputo,dkk.,
2013).
A. JADWAL PERCOBAAN
BAB III METODELOGI PERCOBAAN
• Tanggal 7 maret 2023 pada jam 14.00 membeli kedelai, plastik dan
peralatan
lainnya
• Tanggal 7 maret 2023 jam 19.30 perebusan pertama kacang kedelai
• Tanggal 7 maret 2023 jam 22.30 melepaskan kulit ari dan membelah kacang
kedelai lalu
Lalu merendam kacang hingga tanggal 8 maret 2023 pada jam 06.00 pagi
• Melakukan perebusan kedua pada tanggal 8 maret 2023 pada jam 14.00
hingga jam
14.30
• Mengeringkan kacang kedelai pada jam 14.30
• Pemberian ragi pada kacang kedelai 14.40
• Memasukkan kacang kedelai yang sudah diberi ragi kedalam plastik yang
sudah disediakan Pada jam 15.00

B. ALAT DAN BAHAN PERCOBAAN


- panci
- nampan
- mika
- Tusuk sate
- saringan
- ragi tempe
- 1 kg kacang kedelai
- daun pisang
- Kompor gas
C. Pengeluaran
Biaya pengeluaran pembuatan tempe
NO Nama Barang Jumlah Harga

1 Kacang Kedelai 1 kg Rp.13.000,00


2 Ragi Tempe 1 sdt Rp. 1.000,00
3 Plastik - -
4 Mika 9 Rp. 5.000,00
5 Tisu - -
6 Biaya gas dan 2 kali Rp. 15.000,00
kompor
Rp. 34.000,00
Jumlah biaya :

D. CARA PEMBUATAN
1. Agar benar-benar mendapatkan biji kedelai yang bagus, dilakukan
penyortiran. Caranya tempatkan biji kedelai pada nampan, kemudaian
ditampi.
2. Biji kedelai dicuci dengan air yang mengalir.
3. Biji kedelai yang sudah bersih dimasukan ke dalam panci yang berisi air,
kemudian direbus selama 3 jam atau sampai mendekati setengah matang.
4. Kedelai yang sudah direbus direndam dan kulit arinya dikupas. Caranya,
kedelai dimasukkan ke dalam air, kemudian remas-remas sambil dikuliti
hingga akhirnya terpisah menjadi dua bagian.
5. setelah sudah dipisahkan dari kulit ari dan kedelai sudah dibelah, kedelai
dapat direndam semalaman
6. Keesokan harinya, butiran kedelai dicuci sekali lagi
7. Keping kedelai dimasukkan ke dalam panci lalu direbus.
8. Setelah matang, angkat, lalu disebarkan tipis-tipis di atas nampan.
Ditunggu sampai dingin, dan air pada kedelai mengering
9. Proses selanjutnya adalah menambahkan ragi. Pemberian ragi pada
kedelai dicampurkan sambil diaduk hingga merata. Ukurannya, 1 kg
kedelai menggunakan sekitar 1 sdt.
10. Setelah pemberian ragi secara merata, kedelai sudah dapat dimasukkan
kepada kemasan plastik atau mika yang sudah dilubangi
11. Bungkusan kedelai dengan plastik atau mika, pada kemasan tersebut
harus dilubangi dengan tusuk gigi yang bersih, alasan dilubangi supaya
masuknya udara untuk membantu proses fermentasi
12. Diamkan bungkusan kedelai, selama kurang lebih 2-4 hari
13. Pada hari ke 1 di malam hari, tempe sudah mulai berair/berkeringat
14. Pada hari ke 2, sudah mulai tumbuh jamur
15. Pada hari ke 3, jamur sudah tumbuh merata dan tempe sudah siap dijual
atau dikonsumsi

pisahkan kedelai dengan kulitnya

Masukkan air kedalam panci

Kemudia rebus
Lalu rata kan ,agar cepat dingin

Lalu kipas

Masukkan ragi

hasilnya
HASIL PEMASARAN

Dari pembuatan tempe yang kami buat kemarin, kami hanya dapat beberapa tempe
yang jadi dan beberapa yang gagal. Kami tidak melakukan pemasaran, tempe yang telah
jadi kami membuatnya makanan yang kami makan bersama kelompok.

Dan tempe yang gagal itu mungkin karena faktor cuaca atau mika kurang dibolongin,
sebab kami membolongin mika memakai jarum pentul.

BAB IV
PENUTUP
• KESIMPULAN
Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa tempe sangat tergantung dari hasil
fermentasi jenis bahan utama/substratnya yaitu kedelai, macam mikroba yang aktif
dan kondisi di sekelilingnya yang mempengaruhi pertumbuhan dan metabolisme
mikroba tersebut, dan hal ini dapat dikatakan bahwa pengolahan kedelai hingga
menjadi tempe sesuai dengan hasil akhir yang dikehendaki.
Pada dasarnya proses pembuatan tempe merupakan proses penanaman mikroba
jenis jamur Rhizopus sp pada media kedelai, sehingga terjadi proses fermentasi
kedelai oleh ragi tersebut. Hasil fermentasi menyebabkan tekstur kedelai menjadi
lebih lunak, terurainya protein yang terkandung dalam kedelai menjadi lebih
sederhana, sehingga mempunyai daya cerna lebih baik dibandingkan produk pangan
dari kedelai yang tidak melalui proses fermentasi.
Tempe terbuat dari kedelai dengan bantuan jamur Rhizopus sp. Jamur ini akan
mengubah protein kompleks kacang kedelai yang sukar dicerna menjadi protein
sederhana yang mudah dicerna karena adanya perubahan-perubahankimia pada
protein, lemak, dan karbohidrat. Selama proses fermentasi kedelai menjadi tempe,
akan dihasilkan antibiotika yang akan mencegah penyakit perut seperti diare.
• SARAN
untuk itu sebaiknya tempe dijadikan salah satu makanan yang sering dikonsumsi. dan pilih
lah tempe dengan Tempe adalah salah satu alternati makanan murah dan bergizi tinggi
yangdapat memperlancar pencernaan.
kualitas baik.
Dalam proses pembuatan tempe sebaiknya menggunakan alat alat yang bersih, melakukan
proses sesuai dengan takaran dan tidak banyak campur tangan orang lain, dalam
pembuatan tempejuga sebaiknya jangan memasukkan ragi terlalu banyak kerena terlalu
banyak ragi itu akan membuat tempe menjadi pahit dan juga dalam melobangi media
kacang kedelai sebaiknya lobangi yang cukup agar oksigen masuk dan letakkan ditempat
yang tidak diganggu oleh aktivitas apapun, agar mendapatkan tempe yang baik,berkualitas
dan enak.

DAFTAR PUSTAKA

https://m.bisnis.com/amp/read/20210930/219/1449018/simak-asal-mula-dan-sejarah-
tempe-diindonesiahttps://kumparan.com/kabar-harian/proses-pembuatan-tempe-kedelai-
dengan-cara-tradisional1wIrX3t5gs3https://brainly.co.id/tugas/632932:

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Rhizopus_oligosporus

https://m.liputan6.com/hot/read/4874353/15-manfaat-tempe-bagi-kesehatan-bisa-
turunkan-kolesterolhingga-berat-badan

https://www.kompas.com/food/read/2020/09/08/102000475/sejarah-tempe-mendoan-
gorengan-setengahmatang-asal-banyumas

https://www.masakapahariini.com/resep/cara-membuat-tempe-sendiri/amp/

Anda mungkin juga menyukai