SI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA YAI
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis diberikan kemudahan
dan kelancaran dalam menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengukuran Kinerja Pusat
Investasi dengan Menggunakan Laporan LabaRugi Variabel dan Absorpsi”.
Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu tugas dalam mata kuliah seminar akuntansi
manajemen Kami berharap dengan disusunnya makalah ini diharapkan dapat memberikan
informasi dan ilmu pengetahuan kepada pembaca dan berbagai pihak yang membutuhkan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran, kritik ataupun masukan yang membangun demi kesempurnaan pembuatan
makalah ini untuk masa yang akan datang dan lebih bermanfaat bagi pembaca sekalian.
PELAPORAN SEGMEN, EVALUASI PUSAT INVESTASI, DAN
PENETAPAN HARGA TRANSFER
PEPSICO
1. Penilaian Persediaan
Persediaan dinilai atas biaya produk atau produksi. Perhatikan data berikut dari Fairchild Company
untuk tahun lalu.
Data tersebut menunjukkan ada 2.000 unit di dalam perseniaan akhir (10.000 – 8.000). Tampilan
10-4 menunjukkan cara menghitung biaya persediaan akhir dengan menggunakan perhitungan biaya
absorpsi dan variabel untuk Fairchild Company. Perhatikan bahwa ada perhitungan biaya absorpsi,
persediaan akhir mencakup biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, oberhead variabel, dan
overhead tetap per unit. Pada metode perhotungan variabel, persediaan akhir hanya mencakup biaya
bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead variabel. Tidak dimasukan overhead tetap
dalam hasil biaya variabel membuat penilaian persediaan yang lebih rendah daripada model absorpsi.
Perhitungan Biaya Absorpsi Perhitungan Biaya Variabel
Bahan baku langsung $ 50 Bahan baku langsung $ 50
Tenaga tenaga kerja langsung 100 Biaya tenaga kerja langsung 100
Overhead variabel 50 Overhead variabel 50
Overhead tetap 25
Biaya produk per unit $225 Biaya produk per unit $200
Nilai persediaan akhir :
= 2.000 x $225 = $450.000 = 2.000 x $200 = $400.000
Tampilan 10-4 Biaya Persediaan Akhir di Fairchild Company Menurut Perhitungan Biaya Absorpsi dan
Variabel
Fairchild Company
Laporan Laba Rugi Menurut Perhitungan Biaya Variabel
Penjualan ($300 x 8.000) $2.400.000
Dikurangi beban variabel
Beban pokok penjualan variabel** 1.600.000
Margin kontribusi $ 800.000
Dikurangi beban tetap
Overhead tetap $ 250.000
Penjualan dan administrasi tetap 100.000 350.000
Laba bersih $ 450.000
**dengan menggunakan biaya unit produk variabel pada Tampilan 10-4,
Beban pokok penjualan = biaya unit produk variabel x unit terjual = $200 x 8.000 = $1.600.000
Tampilan 10-5 Laporan Laba-Rugi Fairchild Company Menurut Perhitungan Biaya Absorpsi dan Variabel
Estimasi:
Volume produksi $150.000
Overhead tetap $150.000
Aktual (setiap tahun):
Volume produksi $150.000
Overhead tetap $150.000
Beban penjualan dan administrasi tetap $ 50.000
Harga jual $10 per unit
Laporan laba rugi yang disusun menurut perhitungan biaya absorpsi dan variabel diperlihatkan
pada Tampilan 10-6.
Pada tahun 2006, laba bersih untuk setiap metode adalah sama. Kesimpulan kita adalah kedua
metode tersebut membebankan jumlah overhead tetap periode sebesar $150.000 telah dibebankan.
Menurut perhitungan biaya absorpsi, overhead tetap yang diperkirakan adalah $150.000 per tahun. Tarif
overhead tetap adalah $1 per unit ($150.000/150.000 unit produksi) selama tiga tahun. Karena
overhead tetap aktual per tahun juga $150.000, tidak ada variansi overhead tetap pada setiap tahun.
Dengan demikian, beban overhead tetap untuk setiap tahun adalah tarif overhead dikalikan dengan
jumlah unit terjual. Selama tahun 2006, total beban overhead tetap menurut perhitungan biaya absorpsi
adalah $150.000 ($1 x 150.000 unit yang terjual). Kedua metode mengakui jumlah beban overhead tetap
yang sama.
Akan tetapi, keadaan pada tahun 2007 berbeda. Dati Tampilan 10-6, kita melihat bahwa laba
menurut perhitungan biaya absorpsi adalah $50.000 leih besar dari laba menurut perhitungan biaya
variabel ($225.000 - $175.000). selisih antara kedua laba ini terjadi karena adanya $50.000 beban
overhead tetap lebih sedikit menurut metode perhitungan biaya absorpsi.
Pada perhitungan biaya absorpsi, setiap unit yang diproduksi dibebankan $1 overhead tetap.
Karena dari 150.000 unit diproduksi hanya 100.000 unit terjual, sisa 50.000 unit dimasukkan dalam
persediaan. Sebanyak 50.000 unit menjadi persediaan tersebut membawa beban overhead tetap
sebesar $1 sehingga totalnya $50.000. Overhead tetap periode berjalan sebesar $50.000 ini tidak aan
diakui sebagai beban sampai persediaan tersebut terjual.
Dikurangi:
Dikurangi:
Tampilan 10-6 Laporan Laba-Rugi Belnip, Inc. Menurut Perhutungan Biaya Absorpsi dan Variabel
Menurut perhitungan biaya absorpsi, $150.000 overhead tetap periode dapat dikelompokkan kedalam
dua kategori: $100.000 sebagai beban dan $50.000 sebagai persediaan.
Akan tetapi, menurut perhitungan biaya variabel, total overhead tetap sebesar $150.00 diakui
sebagai beban karena dipandang sebagai biaya periode. Karena perhitungan biaya variabel mengakui
$150.000 beban overhead tetap dan perhitungan biaya absorpsi hanya mengakui $100.000, laba yang
dilaporkan menurut perhitungan biaya absorpsi lebih besar $50.000.
Pada tahun 2008, hubungan antara kedua laba terbalik. Perbedaannya sekarang adalah $50.000
menguntungkan untuk perhitungan biaya variabel. Perbedaan yang menguntungkan tersebut terjadi
karena perhitungan biaya absorpsi tidak hanya mengakui $150.000 beban overhead tetap untuk unit
yang diproduksi dan dijual pada periode ini, tetapi juga mnegakui $50.000 overhead tetap yang
dikandung dengan unit-unit persediaan yang diproduksi pada 2007 dan terjual pada tahun 2008. Dengan
demikian, total overhead tetap yang diakui sebagai beban adalah $200.000 menurut perhitungan biaya
basorpsi dan hanya $150.000 menurut perhitungan biaya variabel.
Kunci untuk menjelaskan perbedaan di antara kedua laba tersebut adalah analisis terhadap arus
overhead tetap. Perhitungan biaya variabel selalu mengakui total overhead tetap periode sebagai
beban. Di lain pihak, perhitungan biaya absorpsi hanya mengakui overhead tetap yang ada pada unit-
unit terjual. Jika jumlah yang diproduksi berbeda dari yang terjual, overhead tetap mengalir ke luar atau
ke dalam persediaan. Jika jumlah overhead tetap dalam persediaan meningkat, maka laba menurut
perhitungan biaya absorpsi lebih besar daripada laba menurut perhitungan biaya variabel sebesar
kenaikan bersihnya. Jika overhead tetap persediaa berkuran, maka laba menurut perhitungan biaya
variabel lebih besar daripada laba menurut perhitungan biaya absorpsi sejumlah penurunan bersihnya.
Perubahan dalam overhead tetap dalam persediaan adalah tepat sama dengan selisih diantara
kedua laba. Perubahan ini dapat dihitung melalui perkalian tarif overhead tetap dengan perubahan total
unit persediaan awal dan akhir (yang merupakan selisih antara produksi dan penjualan). Selisih antara
laba operasi menurut perhitungan biaya absorpsi dan laba bersih menurut perhitugan biaya variabel
dapat dinyatakan sebagai berikut.
Laba menurut Laba menurut Tarif overhead (Unit diproduksi -
perhitungan − perhitungan = tetap × Unit terjual)
biaya absorpsi biaya variabel
Tampilan 10-7 memperlihatkan bagaimana pendekatan praktis ini dapat digunakan untuk
menjelaskan selisih tersebut.
Laba Operasi:
Selisih $ 0 $ 50 $(50)
Penjelasan:
Tampilan 10-7 Rekonsiliasi Perhitungan Biaya Variabel dan Absorpsi (dalam ribuan dolar)
Masalah pertama dapat diatasi dengan relatif mudah. Misalkan, overhead pabrik ditetapkan atas
dasar jam tenaga kerja langsung. Selanjutnya, misalkan dibutuhkan 0,25 jam tenaga kerja lansung untuk
memproduksi satu unit. Jika tarif overhead pabrik tetap adalah $12 per jam tenaga kerja langsung, maka
overhead tetap per unit adalah $3 (0,25 x $12).
Solusi untuk masalah kedua membutuhkan pemikiran yang lebih dalam. Pertama, kita harus
menghitung overhad tetap yang ditetapkan dan membedakannya pada unit yang diproduksi.
Selanjutnya, total overhead yang diteapkan dibandingkan dengan overhead tetap aktual. Jika kelebihan
atau kekutrangan overhead tetap yang ditetapkan tida material, maka akan ditutp dalam Beban pokok
penjualan. Setiap unit yang masuk dalam persediaan akhir mengandung overhead tetap yang
ditetapkan. Overhead variabel (yang juga dapat ditetapkan terlalu tiggi atau terlalu rendah) diperlakukan
dengan cara yang sama. Jika jumlah yang ditetapka terlalu tinggi atau terlalu rendah itu material, maka
dialokasikan diantara Barang dalam Proses, Barang Jadi, dan Beban pokok penjualan. Masalah kompleks
ini tidak dibahas dalam buku ini.
Evaluasi terhadap para manjer sering diakitkan dengan profitabilitas unit-unit yang berada dalam
kendali mereka. Bagaimana laba berubah dari satu periode ke periode berikutnya dan bagaimana laba
aktual ibandingkan dengan laba yang direncanakan sering digunakan sebagai petunjuk terhadap
kemampuan manajerial. Akan tetapi, laba harus mencerminkan usaha manjerial agar dapat menjadi
petunjuk ya g bermakna. Misalnya, jika seorang manajer telah bekerja keras dan berhasil meningkatkan
penjualan, sementara biaya tidak berubah, maka laba harus meningkat melebihi periode sebelunya yang
mengisyaratkan keberhasilan. Secara umum, jika kinerja laba diharapkan untuk mencerminkan kinerja
manajerial, maka manajer berhak mengharapkan berlakunya hal-hal berikut ini.
2007 2008
Biaya manufaktur variabel per unit $ 10 $ 10
Biaya produk menurut perhitungan biaya variabel adala $10 per unit pada kedua tahun. Dengan
mengasumsikan volume aktual yang diharapkan digunakan untuk menghitung tarif overhead tetap yang
telah ditetapkan sebelumnya, biaya 2007 dan $30 per unit pada tahun 2008 [$10 + ($100.000/10) untuk
tahun 2007; $10 + $100.000/5.000 untuk tahun 2008].
Laporan laba rugi menurut perhitungan biaya variabel dan perhitungan biaya absorpsi disajikan
pada Tampilan 10-8. Penjualan meningkat dari 5.000 menjadi 10.000 per unit. Total biaya tetap, biaya
manufaktur variabel per unit, dan harga jual per unit adalah sama untuk kedua periode. Jadi, kenikan
dua kali lipat dalam penjualan mencerminkan satu-satunya perubahan yang terjadi dari periode ke
periode berikutnya. Menurut perhitungan biaya variabel, laba meningkat sebesar $75.000 dari taun
2007 ke 2008 (dari rugi $25.000 menjadi laba $50.000). Menurut perhitungan biaya absorpsi, laba bersih
turun sebesar $25.000 (dari laba $25.000 menjadi laba $0) meskipun terjadi kenaikan penjualan.
Perusahaan meningkatkan kinerja penjualannya dari tahun 2007 ke 2008 (dua kali lipat dari unit
terjual sebelumnya), biaya tetap tidak berubah, dan biaya variabel per unit tetap sama. Namun,
perhitungan biaya variabel tidak mampu menunjukkan perbaikan kinerja ini. Di lain pihak, perhitungan
biaya variabel mampu menunjukkan kenaikan llaba sehubungan dengan perbaikan kinerja penjualan.
BAB lll
1.Kesimpulan
2. Saran
Penulis menyadari sepenuhnya jika makalah ini masih banyak kesalahan dan jauh
dari sempurna. Oleh karena itu, untuk memperbaiki makalah tersebut penulis
meminta kritik yang membangun dari para pembaca.
Nama : Syafira Tantri Adriyani
Nim : 1614190018
Berikut biaya overhead yang dianggarkan untuk dua tingkat aktivitas yang berbeda
Diminta :
Siapakan anggaran fleksibel untuk tingkat aktivitas 1.800 jam tenaga ketja langsung
Jawab :
• Pemeliharaan :
Pemeliharaan :
Biaya Variabel = ($13.100 -$10.100)/ (2.000 - 1.000) = $3
Biaya Tetap = $10.100 - $3(1.000) = 7.100 (jam tenaga kerja langsung 1.000)
Biaya Tetap = $13.100 - $3(2.000) = 7.100 (jam tenaga kerja langsung 2.000)
Perlengkapan :
Biaya Variabel = ( $4.800 — $2.400 ) / (2.000 -1.000) = $2,4
Biaya tetap = $2.400 - $2,4(1.000) = 0 (jam tenaga kerja langsung 1.000)
Biaya tetap = $4.800 - $2,4(2.000) = 0 (jam tenaga kerja langsung 2.000)
Jam tenaga kerja 1.800 = $2,4(1.800) + $0 = $4.320
Listrik :
Biaya Variabel = ( $2.000— $1.000 ) / (2.000 -1.000) = $1
Biaya tetap = $1.000 - $1(1.000) = $0(jam tenaga kerja langsung 1.000)
Biaya tetap = $2.000 - $1(2.000) = $0 (jam tenaga kerja langsung 2.000)
Jam tenaga kerja 1.800 = $1(1.800) + $0 = $1.800
Lainnya :
Biaya Variabel = ( $14.240 — $12.940) / (2.000 -1.000) = $1,3
Biaya tetap = $12.940 - $1.3(1.000) = $11.640(jam tenaga kerja langsung 1.000)
Biaya tetap = $14.240 - $1,3(2.000) = $11.640 (jam tenaga kerja langsung 2.000)
Jam tenaga kerja 1.800 = $1,3(1.800) + $11.640 = $13.980