Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komite keperawatan memegang peran utama dalam menegakkan


profesionalisme staf keperawatan yang bekerja di Rumah Sakit. Peran
tersebut meliputi rekomendasi pemberian izin melakukan pelayanan medis di
Rumah Sakit (clinical appointment) termasuk rinciannya (delineation of
clinical privilege), memelihara kompetensi dan etika profesi, serta
menegakkan disiplin profesi. Untuk itu Direktur Rumah Sakit berkewajiban
agar komite keperawatan senantiasa memiliki akses informasi terinci tentang
masalah keprofesian setiap staf keperawatan di Rumah Sakit.

Dalam melaksanakan tugas menjaga disiplin, etika dan perilaku profesi


staf keperawatan komite etik dan disiplin profesi memiliki fungsi sebagai
berikut :

a. Pemberian etika dan disiplin profesi keperawatan

b. Pemeriksaan staf medis yang diduga melakukan pelanggaran


disiplin

c. Rekomendasi pendisiplinan pelaku professional di Rumah Sakit;


dan

d. Pemberian nasehat/pertimbangan dalam pengambilan keputusan


etis pada asuhan keperawatan pasien

B. Tujuan

Sub komite etika dan disiplin profesi pada komite keperawatan di


Rumah Sakit dibentuk dengan tujuan :

1. Melindungi pasien dari pelayanan staf keperawatan yang tidak


memenuhi syarat (unqualified) dan tidak layak (unproper) untuk
melakukan asuhan keperawatan (clinical care).

2. Memelihara dan meningkatkan mutu profesionalisme staf


keperawtan di Rumah Sakit.
Panduan Sub Komite Etik dan Disiplin | RumahSakit Dharma Husada 1
C. Konsep

Setiap staf keperawatan dalam melaksanakan asuhan keperawatan di


Rumah Sakit harus menerapkan prinsip-prinsip profesionalisme keperawatan
kinerja professional yang baik sehingga dapat memperlihatkan kinerja profesi
yang baik. Dengan kinerja professional yang baik tersebut pasien akan
memperoleh asuhan keperawatan yang aman dan efektif.

Upaya peningkatan profesionalisme staf keperawatan dilakukan dengan


melaksanakan program pembinaan profesionalisme keperawatan dan upaya
pendisiplinan berperilaku professional staf keperawatan di lingkungan
Rumah Sakit.

Dalam penanganan asuhan keperawatan tidak jarang dijumpai kesulitan


dalam pengambilan keputusan etis, sehingga diperlukan adanya suatu unit
kerja yang dapat membantu memberikan pertimbangan dalam pengambilan
keputusan etis tersebut.

Pelaksanaan keputusan sub komite etik dan disiplin profesi di Rumah


Sakit merupakan upaya pendisiplinan oleh komite keperawatan terhadap staf
keperawatan di Rumah Sakit yang bersangkutan sehingga pelaksanaan dan
keputusan ini tidak terkait dengan proses penegakan disiplin profesi
keperawatan di lembaga pemerintah, penegakan etika perawat di organisasi
profesi maupun penegakan hokum.

Pengaturan dan penerapan penegakan disiplin profesi bukanlah sebuah


penegakan disiplin kepegawaian yang diatur dalam tata tertib kepegawaian
pada umumnya. Sub komite ini memeliki semangat yang berlandaskan antara
lain peraturan internal Rumah Sakit, peraturan internal keperawatan, etik
Rumah Sakit dan norma etika keperawatan.

Tolak ukur dalam upaya pendisiplinan perilaku professional staf


keperawatan, antara lain :

1. Pedoman pelayanan keperawatan di Rumah Sakit.

2. Prosedur kerja pelayanan di Rumah Sakit.

3. Daftar kewenangan klinis di Rumah Sakit.

Panduan Sub Komite Etik dan Disiplin | RumahSakit Dharma Husada 2


4. Pedoman syarat-syarat kualifikasi untuk melakukan pelayanan medis
(white book) di Rumah Sakit.

5. Kode etik keperawatan Indonesia.

6. Pedoman perilaku professional keperawatan (buku penyelenggaraan


praktik kedokteran yang baik).

7. Pedoman pelanggaran disiplin keperawatan yang berlaku di


Indonesia.

8. Pedoman pelayanan keperawatan/klinik.

9. Standar prosedur operasional asuhan keperawatan.

Panduan Sub Komite Etik dan Disiplin | RumahSakit Dharma Husada 3


BAB II

SUMPAH PROFESI

A. Lafal Sumpah Profesi / Janji Sarjana Keperawatan

Lafal sumpah profesi / janji sarjana keperawatan berbunyi :

Demi Allah saya bersumpah / berjanji bahwa

1. Saya akan membuktikan hidup saya guna kepentingan prikemanusiaan,


terutama dalam bidang kesehatan masyarakat.

2. Saya akan menjalankan tugas saya sebaik-baiknya sesuai dengan


martabat dan tradisi luhur jabatan kesehatan masyarakat.

3. Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena


pekerjaan saya dan keilmuan saya sebagai sarjana keperawatan.

4. Sekalipun diancam, saya tidak akan mempergunakan pengetahuan


keperawatan saya untuk sesuatu yang bertantangan dengan hokum
prikemanusiaan.

5. Dalam menunaikan kewajiban saya, akan berikhtiar dengan sungguh-


sungguh supaya tidak berpengaruh oleh pertimbangan keagamaan,
kebangsaan, kesukuan, politik kepartaian atau kedudukan sosial.

6. Saya ikrarkan sumpah/janji ini dengan sungguh-sungguh dengan penuh


keinsyafan.

B. Lafal Sumpah / Janji Ahli Madya Keperawatan

Lafal sumpah / janji ahli madya keperawatan berbunyi.

Demi Allah saya bersumpah / berjanji bahwa :

1. Bahwa saya sebagai ahli madya keperawatan akan melaksanakan tugas


saya sebaik-baiknya, menurut undang-undang yang berlaku dengan penuh
tanggung jawab dan kesungguhan.

2. Bahwa saya sebagai ahli madya keperawatan dalam melaksanakan tugas


dan dasar kemanusiaan tidak akan membeda-bedakan pangkat,
kedudukan, keturunan, golongan, bangsa dan agama.

Panduan Sub Komite Etik dan Disiplin | RumahSakit Dharma Husada 4


3. Bahwa saya sebagai ahli madya keperawatan dalam melaksanakan tugas
akan membina kerjasama, kebutuhan dan kesetiakawanan dengan teman
sejawat.

4. Bahwa saya sebagai ahli madya keperawatan tidak akan menceritakan


kepada siapapun segala rahasia yang berhubungan dengan tugas saya
kecuali jika diminta pengadilan untuk keperluan kesaksian.

Panduan Sub Komite Etik dan Disiplin | RumahSakit Dharma Husada 5


BAB III

KODE ETIK KEPERAWATAN

A. Kode Etik Perawat Indonesia

Sebagai profesi yang turut serta menciptakan terccapaina kesejahteraan


fisik material dan mental spiritual bagi masyarakat, maka kehidupan profesi
keperawatan di Rumah Sakit Dharma Husada Kota Probolinggo selalu
berpedoman kepada sumber asalnya yaitu menjadi Rumah Sakit pilihan
masyarakat Probolinggo dan sekitarnya dengan pelayanan seutuhnya. Tenaga
keperawatan di Rumah Sakit Dharma Husada Kota Probolinggo menyadari
bahwa kebutuhan akan keperawatan bersifat universal bagi individu,
keluarga, masyarakat oleh karenanya pelayanan yang diberikan oleh perawat
selalu berdasarkan kepada cita-cita yang luhur, niat yang murni untuk
keselamatan dan kesejahteraan umat tanpa membedakan kebangsaan,
kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, politik dan agama serta
kedudukan sesama.

Dalam melaksanakan tugas pelayanan keperawatan kepada individu,


keluarga dan masyarakat, cakupan tanggung jawab perawat Rumah Sakit
Dharma husada Probolinggo adalah meningkatkan derajat kesehatan,
mencegah terjadinya penyakit, mengurangi dan menghilangkan penderitaan
serta memulihkan kesehatan yang semuanya ini dilaksanakan atas dasar
pelayanan yang paripurna.

Dalam melaksanakan tugas professional yang berdaya guna dan berhasil


guna para perawat mampu meningkatkan pelayanan yang bermutu dengan
memelihara dan meningkatkan integritas sifat-sifat pribadi yang luhur dengan
ilmu dan ketrampilan yang memadahi serta dengan kesadaran bahwa
pelayanan yang diberikan adalah merupakan bagian dari upaya kesehatan
secara utuh.

Dengan bimbingan Tuhan Yang Maha Esa dalam melaksanakan tugas


pengabdian untuk kepentingan kemanusiaan, bangsa dan tanah air, perawat
Rumah Sakit Dharma Husada Kota Probolinggo menyadari bahwa sebagai
perawat yang berjiwa pancasila dan UUD 1945 merasa terpanggil untuk
melaksanakan kewajiban dalam bidang keperawatan dengan penuh tanggung
jawab berpedoman kepada dasar-dasar :

Panduan Sub Komite Etik dan Disiplin | RumahSakit Dharma Husada 6


1. Tanggung jawab perawat terhadap perawat, individu, keluarga dan
masyarakat

a. Perawat dalam melaksanakan pengabdinnya senantiasa


berpedoman kepada tanggung jawab yang bersumber dari adanya
kebutuhan akan keperawatan individu, keluarga dan masyarakat

b. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya dibidang


keperawatan senantiasa memelihara suasana lingkungan yang
menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat, kelangsungan hidup
beragama dari individu, keluarga dan masyarakat

c. Perawat dalam melaksanakan kewajiban bagi individu, keluarga


dan masyarakat senantiasa dilandasi dengan rasa tulus ikhlas sesuai
dengan martabat dan tradisi luhur keperawatan

d. Perawat senantiasa menjalin hubungan kerjasama dengan individu,


keluarga dan masyarakat dalam mengambil prakarsa dan
mengadakan upaya kesehatan serta upaya kesejahteraan umum
sebagai bagian dari tugas kewajiban bagi kepentingan masyarakat

2. Tanggung jawab perawat terhadap tugas

a. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang


tinggi disertai kejujuran dalam menerapkan pengetahuan serta
ketrampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu,
keluarga dan masyarakat

b. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui


sehubungan dengan tugas yang dipercayakan kepadanya kecuali
jika diperlukan oleh yang berwenang sesuai dengan ketentuan
umum yang berlaku

c. Perawat tidak akan menggunakan pengetahuan dan ketrampilan


keperawatan untuk tujuan yang bertentangan dengan norma-norma
kemanusiaan

d. Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya senantiasa


berusaha dengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh
pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis
kelamin, aliran politik, agama yang dianut serta kedudukan sesama
Panduan Sub Komite Etik dan Disiplin | RumahSakit Dharma Husada 7
e. Perawat senantiasa mengutamakan perlindungan dan keselamatan
pasien dalam melaksanakan tugas keperawatan serta matang dalam
mempertimbangkan kemampuan jika menerima atau mengalih
tugaskan tanggung jawab yang ada hubungannya dengan
keperawatan

3. Tanggung jawab perawat terhadap sesama perawat dan profesi


kesehatan lain

a. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik antar sesama


perawat dengan tenaga kesehatan lainnya, baik dalam memelihara
keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam mencapai
tujuan pelayanan secara menyeluruh

b. Perawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan, ketrampilan


dan pengalamannya kepada sesama perawat serta menerima
pengetahuan dan pengalaman dari profesi lain dalam rangka
meningkatkan kemampuan dalam bidang keperawatan

4. Tanggung jawab perawat terhadap profesi keperawatan

a. Perawat senantiasa berupaya meningkatkan kemampuan


professional secara sendiri-sendiri dan atau bersama-sama dengan
jalan menambah ilmu pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman
yang bermanfaat bagi perkembangan keperawatan

b. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi


keperawatan dengan menunjukkan perilaku dan sifat-sifat pribadi
luhur

c. Perawat senantiasa berperan dalam menentukan pembakuan


pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkan dalam
kegiatan pelayanan dan pendidikan keperawatan

d. Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara mutu


organisasi profesi keperawatan sebagai sarana pengabdiannya

5. Tanggung jawab perawat terhadap pemerintah, bangsa dan tanah air

Panduan Sub Komite Etik dan Disiplin | RumahSakit Dharma Husada 8


a. Perawat senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai
kebijaksanaan yang digariskan oleh pemerintah dalam bidang
kesehatan dan keperawatan

b. Perawat senantiasa berperan secara aktif dalam menyumbangkan


pikiran kepada pemerintah dalam meningkatkan pelayanan
kesehatan dan keperawatan kepada masyarakat

B. Hak dan Kewajiban

1. Hak dan Kewajiban Pasien di Rumah Sakit

a. Hak pasien

 Pasien berhak memperoleh informasi mengenai tata tertib dan


peraturan yang berlaku di Rumah Sakit

 Pasien berhak atas pelayanan yang manusiawi, adil dan jujur

 Pasien berhak memperoleh pelayanan medis yang bermutu sesuai


dengan standar profesi kedokteran/kedokteran gigi dan tanpa
diskriminasi

 Pasien berhak memperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan


standar profesi keperawatan

 Pasien berhak memilih dokter dan kelas keperawatan sesuai


dengan keinginan dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di
Rumah Sakit

 Pasien berhak dirawat oleh dokter yang secara bebas menentukan


pendapat klinis dan pendapat etisnya tanpa ikut campur tangan
dari pihak luar

 Pasien berhak meminta konsultasi kepada dokter lain yang


terdaftar di Rumah Sakit tersebut (second opinion) terhadap
penyakit yang dideritanya, sepengetahuan dokter yang merawat

 Pasien berhak atas “privacy” dan kerahasiaan penyakit yang


diderita termasuk data-data medisnya

Panduan Sub Komite Etik dan Disiplin | RumahSakit Dharma Husada 9


 Pasien berhak memperoleh informasi yang meliputi penyakit yang
diderita, tindakan medis apa yang hendak dilakukan,
kemungkinan penyulit sebagai akibat tindakan tersebut dan
tindakan untuk mengatasinya, alternative terapi lain, prognosis
penyakitnya dan perkiraan biaya pengobatan

 Pasien berhak menyetujui/member izin atas tindakan yang akan


dilakukan oleh dokter sehubungan dengan penyakitnya

 Pasien berhak didampingi keluarga dalam keadaan kritis

 Pasien berhak menjalankan ibadah sesuai agama/kepercayaan


yang dianutnya selama hal itu tidak mengganggu pasien lain

 Pasien berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama


dalam perawatan di Rumah Sakit

 Pasien berhak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan


Rumah Sakit terhadap dirinya

 Pasien berhak menerima/menolak bimbingan moril maupun


spiritual

b. Kewajiban Pasien

 Pasien dan keluarga berkewajibn untuk menaati segala peraturan


dan tata tertib Rumah Sakit

 Pasien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter dan


perawat dalam pengobatannya

 Pasien berkewajiban memberikan informasi dengan jujur dan


selengkapnya tentang penyakit yang diderita kepada dokter yang
merawat

 Pasien dan atau penanggungjawabnya berkewajiban untuk


melunasi semua imbalan atas jasa pelayanan Rumah Sakit/dokter

 Pasien dan atau penanggungjawabnya berkewajiban memenuhi


hal-hal yang telah disepakati/perjanjian yang telah dibuatnya

Panduan Sub Komite Etik dan Disiplin | RumahSakit Dharma Husada 10


2. Hak dan Kewajiban Perawat dan Bidan di Rumah Sakit

a. Hak Perawat dan Bidan

 Memperoleh perlindungan hokum dalam melaksanakan tugasnya


sesuai dengan profesinya

 Mengembangkan diri melalui kemampuan spesialisasi sesuai latar


belakang pendidikannya

 Menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan peraturan


perundangan serta standar profesi dan kode prodesi

 Mendapatkan informasi yang lengkap dari pasien yang tidak puas


terhadap pelayanannya

 Meningkatkan pengetahuan berdasarkan perkembngan IPTEK


dalam bidang keperawatan/kebidanan/kesehatan secara terus
menerus

 Diperlakukan adil dan jujur oleh Rumah Sakit maupun pasien dan
atau keluarganya

 Diikutsertakan dalam penyusunan/penetapan kebijaka pelayanan


kesehatan di Rumah Sakit

 Diperhatikan privasinya dan berhak menuntut apabila nama


baiknya dicemarkan oleh pasien dan atau keluarganya serta tenaga
kesehatan lain

 Menolak pihak lain yang memberi anjuran/permintaan tertulis


untuk melakukan tindakan yang bertentangan dengan
perundangan, standar profesi dan etik profesi

 Mendapatkan imbalan penghargaan yang layak dari jasa


profesubta sesuai peraturan/ketentuan yang berlaku di Rumah
Sakit

 Memperoleh kesempatan mengembangkan karier sesuai dengan


bidang profesinya

Panduan Sub Komite Etik dan Disiplin | RumahSakit Dharma Husada 11


b. Kewajiban Perawat dan Bidan

 Mematuhi semua peraturan yang berlaku di Rumah Sakit dengan


hubungan hukum antara perawat dan bidan dengan pihak Rumah
Sakit

 Mengadakan perjanjian tertulis dengan pihak Rumah Sakit

 Memenuhi hal-hal yang telah disepakati/perjanjian yang telah


dibuatnya

 Memberikan pelayanan/asuhan keperawatan/kebidanan sesuai


dengan standar profesi dan batas kewenangan/otonomi profesi

 Menghormati hak-hak pasien

 Merujuk pasien kepada perawat/tenaga kesehatan lain yang


mempunyai keahlian/kemampuan lebih baik

 Apabila tidak mampu melakukan suatu pemeriksaan/tindakan atau


pasien dengan penyulit, bidan wajib merujuk pasien kepada bidan
lain/dokter yang mempunyai keahlian/kemampuan yang lebih baik

 Memberikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat


berhubungan dengan keluarganya dan dapat menjalankan ibadah
sesuai dengan agama/keyakinannya sepanjang tidak bertentangan
dengan ketentuan pelayanan kesehatan

 Bidan wajib memberikan kesempatan pada pasien untuk


didampingi suami atau keluarganya

 Bekerjasama dengan tenaga medis/kesehatan lain yang terkait


dalam memberikan pelayanan kesehatan/asuhan kebidanan kepada
pasien

 Bidan wajib bekerja sesuai standar profesi serta berdasrkan hak


otonomi profesi

Panduan Sub Komite Etik dan Disiplin | RumahSakit Dharma Husada 12


 Memberikan informasi yang adekuat tentang
keperawatan/kebidana kepada pasien dan atau keluarganya sesuai
dengan batas kewenangannya

 Bidan wajib meminta persetujuan tertulis (inform consent) atas


tindakan yang akan dilakukan

 Membuat dokumentasi asuhan keperawatan/kebidanan secara


akurat berkesinambungan

 Meningkatkan mutu pelayanan keperawatan/kebidanan secara terus


menerus

 Melakukan pertolongan darurat sebagai prikemanusiaan sesuai


dengan batas kewenangannya

 Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien


bahkan juga setelah pasien tersebut meninggal, kecuali jika diminta
keterangannya oleh yang berwenang

Panduan Sub Komite Etik dan Disiplin | RumahSakit Dharma Husada 13


BAB IV

MEKANISME KERJA

A. Dasar Tindakan Disiplin Keperawatan

Keadaan dan situasi yang dapat digunakan sebagai dasar dugaan


pelanggaran disiplin profesi keperawatan oleh perawat dan bidan adalah hal-
hal yang menyangkut :

a. Kompetensi klinis

b. Asuhan keperawatan/kebidanan atas seorang pasien di Rumah Sakit

c. Dugaan penyimpangan etika profesi

d. Pelanggaran prosedur tetap

e. Penggunaan obat dan alat kesehatan atas delegasi dokter sesuai


dengan standar profesi, berdasarkan ketetapan komite keperawatan

f. Hal-hal lain yang oleh komite keperawatan sepatutnya dianggap


menyangkut disiplin profesi keperawatan

Setiap perawat dan bidan wajib memberitahukan adanya dugaan


pelanggaran sebagaimana dimaksud kepada ketua sub komite etik dan
disiplin secara tertulis dalam suatu formulir yang disediakan, dan
menyampaikan formulir pemberitahuan tersebut kepada atasan yang
bersangkutan untuk selanjutnya disampaikan kepada ketua komite
keperawatan melalui Direksi.

Ketua komite keperawatan wajib meneliti, menindak lanjuti dan


memberikan kesimpulan serta keputusan atas setiap laporan yang
disampaikan oleh perawat dan bidan. Ketua komite keperawatan dapat
menugaskan Sub-Komite terkait dibawah komite keperawatan untuk meneliti
dan menindaklanjuti setiap laporan sebagaimana dimaksud. Ketua komite
keperawatan memberikan kesimpulan dan keputusan sebagaimana
berdasarkan hasil penelitian dan rekomendasi Sub Komite terkait yang dapat
berbentuk :

a. Saran kepada perawat dan bidan terkait serta manajemen Rumah


Sakit

Panduan Sub Komite Etik dan Disiplin | RumahSakit Dharma Husada 14


b. Keputusan untuk melakukan penelitian lanjutan guna menentukan
adanya pelanggaran disiplin profesi dank ode etik

Semua keputusan yang dimaksud diatas di dokumentasikan secara


lengkap oleh sekertaris komite keperawatan dan diperlakukan secara
konfidensial dan pengungkapan dokumen hanya dapat ditentukan oleh direksi
setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Komite Keperawatan.

B. Penelitian Dugaan Pelanggaran Disiplin Etika Profesi Keperawatan

Penelitian dugaan pelanggaran disiplin profesi keperawatan dan etika


keperawatan dimulai berdasarkan keputusan Ketua Komite Keperawatan
untuk melakukan penelitian lanjutan sebagaimana dimaksud dalam status ini
dan dilaksanakan oleh Sub Komite terkait. Sub Komite Etik dan Disiplin
melaksanakan penelitian berdasarkan tata cara yang telah ditetapkan dalam
status ini. Ketua Sub Komite Etik dan Disiplin menyampaikan hasil
penelitian dan rekomendasinya kepada Ketua Komite Keperawatan untuk
ditetapkan sebagai keputusan komite Keperawatan yang memuat :

a. Ringkasan kasus atau kejadian

b. Kesimpulan tentang ada atau tidak adanya pelanggaran

c. Rekomedasi tindaka korektif

Ketua Komite Keperawatan wajib menetapkan keputusan sebagaimana


dimaksud dengan memperhatikan masukan dari Sub Komite lain dalam
waktu paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah diterimanya keputusan Sub
Komite Etik dan Disiplin. Keputusan komite Keperawatan disampaikan
kepada Direktur dengan tembusan kepada yang bersangkutan salam waktu
paling lama 3 hari kerja setelah ditetapkannya keputusan tersebut untuk
segera ditindaklanjuti oleh Direksi.

C. Pembentukan Tim AD-HOC Penelitian Dugaan Pelanggaran Disiplin


Etika Profesi Keperawatan

Dalam hal ini Ketua Komite Keperawatan menyampaikan putusan untuk


melakukan penelitian lanjutan kasus, maka Ketua Sub Komite Etik dan

Panduan Sub Komite Etik dan Disiplin | RumahSakit Dharma Husada 15


Disiplin atau yang mewakilinya mengusulkan kepada Ketua Komite
Keperawatan untuk menetapkan tim Ad-Hoc dengan suatu surat keputusan.

Penetapan tim Ad-Hoc dilakukan setelah penelitian pendahuluan sesuai


dengan tata cara yang telah ditetapkan oleh Komite Keperawatan Sub Komite
Etik dan Disiplin. Tim Ad-Hoc menyelenggarakan siding dalam waktu paling
lama 7 (tujuh) hari kerja setelah diterbitkannya surat keputusan.

Ketua Komite Keperawatan atau staf lain yang ditunjuk, didampingi


Ketua Sub Komite Etik dan Disiplin atau staf lain yang ditunjuk, memimpin
siding pertama tim Ad-Hoc untuk menentukan Ketua dan Wakil Ketua tim
Ad-Hoc dan menjelaskan tata cara persidangan kepada anggota tim Ad-Hoc.
Kepada tim Ad-Hoc diperbantukan sekretaris yang ditunjuk oleh komite
keperawatan untuk melancarkan persidangan. Tim Ad-Hoc bertugas
melakukan pengkajian dan penelitian atas kasus yang diterimanya dan
melaksanakan persidangan sesuai dengan tata cara yang telah ditetapkan
dalam kasus ini. Dalam rangka melakukan pengkajian, Tim Ad-Hoc
berwenang meminta informasi kepada ”yang teradu” dan semua pihak
Rumah Sakit, termasuk meneliti rekam keperawatan dan bila diperlukan,
meminta bantuan pihak lain di luar Rumah Sakit dengan persetujuan Komite
Keperawatan. Tim Ad-Hoc wajib melaksanakan rapat-rapat atau persidangan
untuk menyimpulkan suatu kasus yang diserahkan kepadanya dalam suatu
Surat Kesimpulan yang ditandatangani oleh Ketua bersama segenap anggota
Tim Ad-Hoc untuk diserahkan kepada Ketua Sub Komite Etik dan Disiplin
melalui suatu keputusan yang memuat ringkasan kejadian atau kasus,
kesimpulan tentang ada tidaknya pelanggaran dan rekomendasi tindakan
korektif.

Ketua Sub Komite Etik dan Disiplin menerbitkan Surat Keputusan


pembubaran Tim Ad-Hoc sebagaimana dimaksud setelah menerima surat
kesimpulan keputusan dan semua berkas persidangan secara lengkap. Ketua
Sub Komite Etik dan Disiplin menyerahkan hasil rapat Tim Ad-Hoc kepada
Ketua Komite Keperawatan untuk ditindaklanjuti. Komite Keperawatan
menyelenggarakan rapat khusus untuk menentukan tindak lanjut. Keputusan
Komite Keperawatan disampaikan kepada Direktur sebagai usulan.

Panduan Sub Komite Etik dan Disiplin | RumahSakit Dharma Husada 16


D. Klasifikasi Pelanggaran

Jenis-jenis pelanggaran antara lain pelanggaran ringan, pelanggaran


sedang dan pelanggaran berat.

A. Pelanggaran Ringan

1. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Pasien

a. Tidak menghormati pasien dan keluarga pasien.

b. Membiarkan pasien dalam keadaan tidak rapi.

c. Tidak mengorientasikan tempat (ruangan) dan petugas kesehatan


kepada pasien.

d. Tidak memperkenalkan diri pada pasien.

e. Memberi informasi yang tidak optimal.

f. Tidak mencuci tangan setiap kali akan dan selesai berkontak


dengan pasien atau melakukan tindakan.

g. Kurang menunjukkan sikap empati.

h. Tidak memberikan informasi pasien saat akan melakukan


tindakan keperawatan.

i. Melakukan tindakan/perilaku yang dapat mengganggu


kenyamanan atau ketenangan kerja (berbicara keras,
menghidupkan radio, TV dan lain-lain).

2. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Tugas

a. Tidak berusaha memahami berbagai prosedur dan kebijakan


Rumah Sakit yang terkait dengan tugas sebagai perawat/bidan.

b. Datang terlambat >30 menit dan pulang awal <30 menit tanpa
keterangan.

3. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Sesama Perawat dan Profesi


Lain.

a. Kurang menghargai privacy, hasil kerja, martabat perawat lain


atau profesi lain.
Panduan Sub Komite Etik dan Disiplin | RumahSakit Dharma Husada 17
b. Tidak menghargai kelebihan/prestasi perawat lain atau profesi
lain.

c. Tidak menghormati hak sesama perawat dan atau tenaga


kesehatan lain.

4. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Profesi Keperawatan.

a. Berpenampilan tidak rapi, rambut tidak rapi/gondrong, tidak


memakai pakaian dinas/seragam yang ditetapkan.

b. Tidak memakai seragam dan identitas lengkap saat berdinas.

c. Bersiul di ruangan.

B. Pelanggaran Sedang

1. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Pasien

a. Tidak memperhatikan kebersihan diri pasien, memandikan,


menggosok gigi dan vulva hygine.

b. Memberikan informasi yang tidak bertanggung jawab yang


membuat kecemasan pada pasien dan keluarga.

c. Tidak memberikan bimbingan rohani/menunjuk ada pemuka


agama pada saat pasien membutuhkan/dalam keadaan skaratul
maut.

d. Melakukan tindakan keperawatan tidak sesuai dengan protap


yang dapat merugikan pasien tetapi tidak membahayakan jiwa.

e. Tidak membantu memenuhi kebutuhan eliminasi pada pasien


yang butuh bantuan.

f. Tidak melakukan prosedur aseptik/antiseptic yang mengakibatkan


terjadinya infeksi.

g. Tidak melakukan tindakan pencegahan decubitus (mengubah


posisi, memberi pelembab, bedak, massage, mengganti alat tenun
yang basah/kotor).

h. Menggunjing pasien atau keluarga pasien.

Panduan Sub Komite Etik dan Disiplin | RumahSakit Dharma Husada 18


2. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Tugas

a. Menjalankan tugas tidak sesuai dengan prosedur tetap dan


kebijakan Rumah Sakit yang berlaku.

b. Tidak melakukan antisipasi terhadap keamanan dan kenyamanan


pasien.

c. Tidak memelihara mutu pelayanan dan asuhan keperawatan secara


optimal.

d. Tidak melakukan evaluasi setelah melakukan tindakan keperawatan


(respon pasien, kondisi pasien, dan lain-lain).

e. Tidak mawas diri dalam melaksanakan tugas perawatan.

f. Merokok di saat jam dinas/merokok didalam lingkungan


pelayanan.

g. Mempersulit pelayanan.

h. Tidak masuk kerja tanpa keterangan.

i. Tidak menghadiri rapat/pertemuan yang diselenggarakan bidang


keperawatan, komite atau pihak Rumah Sakit tanpa ada alasan yang
bias diterima.

j. Tidur saat bertugas.

k. Berada di tempat-tempat umum (toko, pasar, bioskop, dan lain-


lain) dengan menggunakan seragam saat jam dinas.

l. Melakukan pungutan tidak sah dalam bentuk apapun untuk


kepentingan pribadi atau golongan.

m. Sengaja menutupi atau tidak melaporkan pelanggaran yang terjadi.

n. Menolak ditempatkan ditempat unit kerja baru sesuai kebijakan


Rumah Sakit tanpa alasan yang bisa diterima.

o. Menolak berperan dalam peningkatan pelayanan keperawatan


kepada masyarakat.

Panduan Sub Komite Etik dan Disiplin | RumahSakit Dharma Husada 19


3. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Sesama Perawat dan Profesi
Lain.

a. Tidak mau bekerjasama dalam tugas dengan sesama perawat atau


profesi lain.

b. Tidak mau membantu perawat lain dalam menjalankan tugas saat


dibutuhkan.

c. Tidak memelihara suasana kerja yang harmonis dan kondusif.

d. Melemparkan tanggung jawab kepada perawat lain.

e. Tidak mau memberi/transformasi ilmu, ketrampilan dan


pengalaman kepada perawat lain atau profesi lain.

f. Tidak mau menerima pengetahuan, pengalaman, ketrampilan dari


semua perawat atau profesi lain dalam rangka peningkatan
ketrampilan dibidang keperawatan.

g. Membicarkan kekurangan/keburukan perawat lain


didepan/kepada pasien/keluarga.

h. Bertengkar (adu mulut) sesama perawat/profesi lain.

i. Bersikap tidak sopan terhadap sesama tenaga keperawatan atau


profesi lain.

j. Menjelekkan profesi perawat/bidan atau organisasi lain.

4. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Profesi Keperawatan.

a. Menolak untuk meningkatkan penididikan formal dan non formal.

b. Tidak berupaya meningkatkan kemampuan professional.

c. Tidak menjunjung tinggi nama baik profesi dengan menunjukkan


perilaku dan sifat pribadi yang tercela.

d. Merokok diruangan perawatan.

e. Tidak menggunakan seragam lengkap.

f. Menjelekkan profesi perawat atau organisasi profesi dan


mengeluarkan kata-kata kotor saat berdinas.
Panduan Sub Komite Etik dan Disiplin | RumahSakit Dharma Husada 20
C. Pelanggaran Berat

1. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Pasien

a. Tidak memenuhi kebutuhan nutrisi, cairan elektrolit.

b. Tidak memenuhi kebutuhan oksigenasi, kebersihan jalan nafas.

c. Tidak memperhatikan/mempertahankan sirkulasi


kardiovaskuler.

d. Tidak bertindak pada saat pasien dalam keadaan sekarat/henti


jantung/pain (kecuali keinginan keluarga).

e. Tidak memperhatikan pasien (pasien jatuh, tergelincir,


keracunan, salah obat, salah transfuse, dan lain lain).

f. Melakukan tindakan keperawatan yang tidak sesuai prosedur


tetap yang dapat menyebabkan kematian/kecatatan.

g. Meminta imbalan kepada pasien/keluarga.

h. Bersikap judes dan tidak ramah dalam melayani pasien/keluarga


(laporan tertulis/lisan/kotak saran).

i. Tidak menjaga kerahasiaan pasien/keluarga pada profesi/orang


yang berhak mengetahui.

j. Komunikasi yang tidak baik dan dimuat dimedia massa.

k. Tidak menghargai agama pasien/keluarga.

l. Membedakan pelayanan keperawatan terhadap pasien


berdasarkan status sosial dan martabat pasien.

2. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Tugas

a. Berulang kali melakukan tugas yang tidak sesuai dengan


prosedur tetap dan kebijakan Rumah Sakit yang dapat
merugikan pasien secara fisik/mental.

b. Tidak memegang teguh rahasia jabatan.

Panduan Sub Komite Etik dan Disiplin | RumahSakit Dharma Husada 21


c. Bekerja dengan mempertimbangkan kesukuan, jenis kelamin,
aliran politik, agama dan status social sesuai dengan keinginan
pribadi.

d. Memalsukan tanda tangan.

e. Memalsukan data klinis pasien.

3. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Sesama Perawat dan


Profesi Lain.

a. Bertengkar dengan sesama perawat atau profesi lain.

b. Melakukan tindakan tidak etis terhadap sesama perawar atau


profesi lain.

c. Mecelakakan perawat dan profesi lain.

d. Mengadu domba sesama perawat atau profesi lain.

e. Melindungi perbuatan teman yang tidak etis/praktek legal.

4. Tanggung Jawab Perawat Terhadap Profesi Keperawatan.

a. Mengkomersialkan/menjual belikan harta Rumah Sakit untuk


kepentingan pribadi atau profesi keperawatan.

b. Menjual nama organisasi profesi keperawatan untuk


kepentingan pribadi, mencari dana atas nama profesi lain untuk
kepentingan pribadi, promosi produk tertentu dikaitkan dengan
profesi untuk kepentingan pribadi.

c. Menggunakan obat-obatan terlarang/alcohol saat bertugas.

d. Meninggalkan/tidak dinas ketika dinas sore, malam tanpa izin.

e. Meninggalkan/tidak dinas selama 7 hari berturut-turut dalam


satu bulan tanpa izin.

E. Mekanisme Penanganan Masalah Etika

Penanganan masalah etika keperawatan merupakan penanganan masalah


yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan

Panduan Sub Komite Etik dan Disiplin | RumahSakit Dharma Husada 22


dengan pelanggaran masalah Kode Etik Keperawatan Indonesia dan Kode
Etik Kebidanan yang bertanggung jawab dalam masalah etik adalah :

a. Direktur Rumah Sakit Dharma Husada Probolinggo.

b. Kepala Bidang Pelayanan Keperawatan.

c. Kepala Ruangan.

d. Ketua Komite Keperawatan melalui Sub Komite Etik dan Disiplin


Keperawatan.

Untuk mekanisme penyelesaian masalah etika meliputi :

1. Membuat kronologis kejadian.

2. Menilai bobot masalah (pelanggaran ringan, sedang, berat).

3. Penyelesaian masalah secara berjenjang yaitu : kepala ruangan,


kepala bidang pelayanan keperawatan, Direktur Rumah Sakit
dengan melibatkan Sub Komite Etik dan Disiplin dan organisasi
profesi (PPNI dan IBI).

F. Penanganan Masalah Etika Sesuai Dengan Jenis-Jenis Pelanggaran

i. Pelanggaran Ringan

 Pelanggaran ini ditangani/diselesaikan oleh kepala ruangan.

 Perawat yang melakukan pelanggaran diberi teguran lisan.

 Kepala ruangan membuat laporan/menyerahkan kronologis kepada


kepala pelayanan bidang keperawatan dan harus diketahui oleh Sub
Komite Etik dan Disiplin komite keperawatan.

ii. Pelanggaran Sedang

 Kepala ruangan membuat laporan/menyerahkan kronologis kepada


kepala bidang pelayanan keperawatan.

 Pelanggaran ini ditangani oleh kepala bidang pelayanan keperawatan


dan harus diketahui oleh Sub Komite Etik dan Disiplin komite
keperawatan.

Panduan Sub Komite Etik dan Disiplin | RumahSakit Dharma Husada 23


 Kepala bidang pelayanan keperawatan memanggil perawat yang
melakukan pelanggaran dan wajib/harus membuat surat pernyataan,
serta memberikan sangsi tertulis kepada perawat yang membuat
pelanggaran.

 Pelanggar dialihkan tanggung jawabnya.

iii. Pelanggaran Berat

 Kepala ruangan membuat laporan/menyerahkan kronologis kepada


kepala bidang pelayanan keperawatan.

 Kepala bidang pelayanan keperawatan menyerahkan laporan yang


sebelumnya sudah diketahui oleh Sub Komite Etik dan Disiplin
komite keperawatan ke Direktur.

 Kepala bidang pelayanan keperawatan, kepala ruangan, ketua Sub


Komite Etik dan Disiplin, ketua Komite Keperawatan serta Direktur
bersidang untuk menentukan hukuman yang akan diberikan.

G. Sistem Pencatatan dan Pelaporan

Setiap terjadi pelanggaran Kode Etik Keperawatan dilakukan pencatatan


dan pelaporan menggunakan formulir baku sebagai berikut :

i. Formulir Peringatan Lisan lampiran 1

Formulir ini ditujukan untuk perawat yang melakukan pelanggaran


kode etik keperawatan yang diisi oleh kepala ruangan.

ii. Formulir laporan kejadian pelanggaran kode etik keperawatan lampiran


2

Formulir ini berfungsi untuk mencatat laporan kejadian


pelanggaran kode etik keperawatan yang diisi oleh kepala ruangan/yang
mengetahui kejadian baik secara langsung maupun tidak langsung.

iii. Formulir pengarahan/konseling lampiran 3

Formulir ini berfungsi bahwa perawat/bidan yang bersangkutan


telah melakukan pelanggaran sebagai pengakuan dan telah diberikan
pengarahan. Formulir ini diisi oleh yang telah memberikan pengarahan
(konselor) dan ditandatangani oleh perawat/bidan yang bersangkutan.
Panduan Sub Komite Etik dan Disiplin | RumahSakit Dharma Husada 24
H. Penomoran Pelanggaran

Setiap pelanggaran Kode Etik Keperawatan terdapar nomor pelanggaran


yang sesuai jenis pelanggaran etika keperawatan. Contoh penomoran tersebut
adalah :

Bila terjadi kasus : seorang perawat bersikap tidak sopan terhadap


sesama tenaga keperawatan atau profesi lain. Maka nomor pelanggaran
perawat tersebut adalah B3i yaitu pelanggaran sedang (B), pada tanggung
jawab terhadap sesama perawat dan profesi lain (3), dipoin bersikap tidak
sopan terhadap sesama tenaga keperawatan atau profesi lain (i).

Panduan Sub Komite Etik dan Disiplin | RumahSakit Dharma Husada 25


BAB V

ALUR PENANGANAN PELANGGARAN ETIK

Pengaduan Lisan/Tertulis

Kepala Ruangan

Komite Keperawatan

Sub Komite Kredensial Sub Komite Etik dan Disiplin Sub Komite Mutu Profesi

Pembentukan Tim Ad-Hoc Untuk Pengumpulan


Meneliti Pelanggaran Lebih Lanjut Data

Pemanggilan
Rapat yang
Bersangkutan
Rekomendasi Pelanggaran

Panduan Sub Komite Etik dan Disiplin | RumahSakit Dharma Husada 26


BAB VI

PENUTUP

Demikian panduan sub komite etik dan disiplin keperawatan ini kami buat.
Sekiranya panduan ini dapat menjadi acuan dalam penyelenggaraan ketertiban dan
peningkatan pelayanan di Rumah Sakit Dharma Husada Probolinggo. Sehingga
dapat tercapai pelayanan yang prima untuk pasien Rumah Sakit Dharma Husada
Probolinggo.

Panduan Sub Komite Etik dan Disiplin | RumahSakit Dharma Husada 27

Anda mungkin juga menyukai