Anda di halaman 1dari 5

Nama : Zones Randy Simatupang

NIM : 9223610100
Jurusan : Pendidikan Fisika
LPTK : Universitas Negeri Medan
PPG Prajabatan UNIMED Tahun 2022 Gel.1

Refleksi Diri Terhadap Pengalaman Belajar Matakuliah

Nama Matakuliah Filosofi Pendidikan Indonesia

Topik 2 : Dasar-dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara


Ki Hadjar Dewantara (KHD) membedakan kata Pendidikan dan Pengajaran
Review
dalam memahami arti dan tujuan Pendidikan. Menurut KHD, pengajaran
pengalaman
(onderwijs) adalah bagian dari Pendidikan. Pengajaran merupakan proses
belajar.
Pendidikan dalam memberi ilmu atau berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara
lahir dan batin. Sedangkan Pendidikan (opvoeding) memberi tuntunan terhadap
segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan
dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun
sebagai anggota masyarakat. Jadi menurut KHD, “pendidikan dan pengajaran
merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup
manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang
seluas-luasnya”
Pendidikan dan pengajaran adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan dalam
memahami arti dan tujuan pendidikan. Pengajaran adalah bagian dari pendidikan,
pengajaran merupakan proses pendidikan dalam memberi ilmu untuk kecakapan
hidup anak secara lahir dan batin, sedangkan pendidikan memberikan tuntunan
terhadap anak agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya
sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat. Pendidikan dan
pengajaran terhadap anak harus disesuaikan dengan kodrat alam dan kodrat zaman.
Kodrat alam maksudnya pendidik harus mengenali dari lingkungan mana anak
tersebut berkembang melalui orang tua dan teman-teman terdekat anak tersebut.
Kodrat zaman maksudnya pendidik harus menuntun anak sesuai zamannya dengan
tidak meninggalkan nilai-nilai sosial kebudayaan.
Sistem Among menjadi salah satu kekuatan pendidik untuk memahami
secara mendalam perannya dalam menuntun kekuatan kodrat anak. Sistem among
terdiri dari :
 Ing Ngarso Sung Tulodho (Di depan memberi teladan)
Guru memahami secara utuh tentang apa yang dapat ia bantu kepada peserta
didik, mejadi teladan dalam budi pekerti dan tingkah laku
 Ing Madya Mangun Karso (Di tengah membangun kehendak)
Guru dapat memotivasi murid dan berperan sebagai penuntun
 Tut Wuri Handayani (Di belakang memberi dorongan)
Guru tidak sekedar memberikan motivasi tetapi juga memberikan saran dan
rekomendasi dari hasil pengamatannya, agar murid mampu mengeksplorasi
daya cipta, rasa, karsa, dan karyanya.
Refleksi pengalaman belajar yang saya pilih adalah pengalaman belajar yang pada
topik 2 “Dasar-dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara”.
Refleksi
Pertanyaan Refleksi
pengalaman
1) Mengapa topik-topik tersebut penting dipelajari?
belajar yang
2) Bagaimana saya mempelajari topik-topik yang ada pada mata kuliah tersebut?
dipilih
3) Apakah strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topik-topik tersebut
penting bagi saya? Mengapa?

Hasil Refleksi
1) Menurut saya topik 2 “Dasar-dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara” penting
untuk dipelajari karena dasar-dasar pendidikan menurut Ki Hadjar Dewantara
dapat menjadi pedoman bagi kita sebagai calon guru profesional untuk
mengetahui bagaimana sebenarnya peran kita sebagai pendidik di lingkungan
sekolah maupun di lingkungan masyarakat. Dasar-dasar pendidikan Ki Hadjar
Dewantara juga memberikan gambaran baru bagi kita sebagai calon guru
professional untuk menuntun peserta didik sesuai dengan zamannya berdasarkan
sistem among dengan tidak meninggalkan nilai-nilai sosial kebudayaan
2) Saya mempelajari topik 2 “ Dasar-dasar Pendidikan Ki Hadjar Dewantara”
dengan menyelesaikan pertanyaan mulai dari diri tentang siapa Ki hadjar
Dewantara bagi saya, mengeksplorasi konsep mengenai dasar-dasar pendidikan
Ki Hadjar Dewantara, melakukan diskusi kelompok dengan teman sejawat untuk
membahas mengenai dasar-dasar pendidik Ki Hadjar Dewantara dan nilai-nilai
luhur social budaya sebagai tuntutan, menghubungkan topik tersebut dengan
pendidikan dan sosial budaya, kemudian melakukan refleksi dan perencanaan
kontribusi nyata penerapan dasar-dasar pendidikan Ki Hadjar Dewantara.
3) Strategi yang diimplementasikan dalam mempelajari topik-topik tersebut penting
bagi saya karena berdasarkan strategi itulah nantinya saya akan mengenal siapa
itu Ki Hajdar Dewantara dan memahami bagaimana sebenarnya peran guru dalam
pendidikan sesuai dengan dasar-dasar pendidikan Ki Hadjar Dewantara.

Pengalaman Baik
Pengalaman baik yang saya peroleh setelah mempelajari topik 2 “Dasar-dasar
Pendidikan Ki Hadjar Dewantara” adalah saya memahami bagaimana sebenarnya
guru itu.Jika dihubungkan dengan sejarah pendidikan nasional sebelum munculnya
dasar pendidikan Ki Hadjar Dewantara, guru itu dianggap hanya sebagai penyalur
Ilmu pengetahuan sesuai dengan sistem kolonial belanda. Awalnya saya juga
berpikiran bahwa guru itu hanya sekedar mengajarkan ilmu pengetahuan kepada
peserta didik akan tetapi setelah saya mempelajari dasar-dasar pendidikan ki Hadjar
Dewantara saya akhirnya memahami bahwa guru itu memilik dua peran yaitu
memberikan pengajaran dan pendidikan. Pengajaran merupakan proses pendidikan
dalam memberi ilmu untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin, sedangkan
pendidikan memberikan tuntunan terhadap anak agar mencapai keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai seorang manusia maupun sebagai
anggota masyarakat. Pendidikan dan pengajaran yang diberikan guru terhadap anak
juga harus disesuaikan dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam
maksudnya pendidik harus mengenali dari lingkungan mana anak tersebut
berkembang melalui orang tua dan teman-teman terdekat anak tersebut. Kodrat zaman
maksudnya pendidik harus menuntun anak sesuai zamannya dengan tidak
meninggalkan nilai-nilai sosial kebudayaan.
Artefak pembelajaran yang saya pilih untuk mendukung hasil refleksi pengalaman
belajar adalah :
Analisis artefak
 Infografis mengenai gambaran pemikiran filosofis Ki Hadjar Dewantara
pembelajaran
sesuai dengan pengetahuan dan pengalaman baru yang saya peroleh
Link :
https://drive.google.com/file/d/1GeDiERM29jZqcfsYzoO6bqmgbEUv98BG/
view?usp=sharing
Analisis :
Pada artefak ini dijelaskan mengenai bagaimana sebenarnya gambaran
pemikiran Ki Hadjar Dewantara mengenai pendidikan dan sistem among
 Artikel mengenai refleksi diri berdasarkan pemikiran Ki Hadjar Dewantara
Link :
https://drive.google.com/file/d/
1KVExY1R9RnCgkH0uw5RBtagHG3_5erFa/view?usp=share_link
Analisis :
Pada artefak ini berisi refleksi diri saya dalam melaksanakan pembelajaran
yang sesuai dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara
 Jurnal Refleksi pelakasanaan pembelajaran sesuai dengan pemikiran Ki
Hadjar Dewantara
Link :
https://drive.google.com/file/d/1XlMcqnJ6hD3Q9hmtSbaOKHzLsS7qyOng/
view?usp=share_link
Analisis :
Pada artefak pembelajaran ini berisi tentang jurnal refleksi pada tahap
perencanaan, pelaksanaan dan sesudah pelaksanaan pembelajaran yang sesuai
dengan pemikiran Ki Hadjar Dewantara
Pembelajaran Pembelajaran bermakna yang saya peroleh dari aktivitas refleksi diri terhadap
bermakna (good pengalaman belajar mata kuliah Filofosi Pendidikan Indonesia topik 2 “Dasar-dasar
practices) Pendidikan Ki Hadjar Dewantara” adalah saya menyadari bahwa untuk menjadi guru
yang professional, saya harus mampu mengajar dan mendidik anak sesuai dengan
kodrat zamannya tanpa menghilangkan nilai-nilai kebudayaan serta melaksanakan
pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik tentunya. Proses menuntun yang
saya lakukan juga harus sesuai dengan sistem among yang terdiri dari :
 Ing Ngarso Sung Tulodho (Di depan memberi teladan)
Guru memahami secara utuh tentang apa yang dapat ia bantu kepada peserta
didik, mejadi teladan dalam budi pekerti dan tingkah laku
 Ing Madya Mangun Karso (Di tengah membangun kehendak)
Guru dapat memotivasi murid dan berperan sebagai penuntun
 Tut Wuri Handayani (Di belakang memberi dorongan)
Dalam menggunakan apa yang saya pelajari pada mata kuliah ini, saya akan
mulai membuat perencanaan pembelajaran yang sesuai dengan dasar-dasar
pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan membuat pembelajaran tersebut berpusat pada
peserta didik sehingga nantinya peserta didik yang saya ajari diharapkan lebih aktif,
kreatif dan inovati dalam mengikuti pelajaran yang saya berikan.

Anda mungkin juga menyukai