Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

KEJANG DEMAM KOMPLEK DI RUANG DI IGD RSI


SULTAN AGUNG SEMARANG

Disusun Oleh:
Nama : Wasilatun Nurus Sa’adah
Nim : 20902200229

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN
AGUNG SEMARANG
2023
PENYEBAB KOMPLIKASI

Kenaikan suhu tubuh lebih dari 38 C Epilepsi parsial kompleks PENGERTIA


Infeksi Mesial temporal sclerosis
N
Demam pasca imunisasi Kerusakan otak
genetik Cacat intelektual
Ketidak mampuan belajar Kejang demam komplek adalah ketika bangkitan kejang
terjadi lebih dari 15 menit, berulang dalam 24 jam, atau
bangkitan hanya terjadi di sebagian tubuh.

PEMERIKSAAN PENUNJANG TANDA dan GEJALA


KEJANG DEMAM - Kenaikan suhu
- EEG
- CT Scan kepala
KOMPLEKS - Kehilangan kesadaran
- Laboratorium - Hentakan yang berulang pd
tungkai dan lengan
- Mata mendelik keatas

PENATALAKSANAAN FAKTOR RESIKO


- diazepam intravena - Riwayat keluarga
- jika belum berhenti, fenitoin - Demam tinggi
- Riwayat BBLR
- Prematur
- Keterlambatan tumbuh
kembang
PATHWAY
DIAGNOSA KEPERAWATAN (SDKI, FOKUS PENGKAJIAN
2017) KEPERAWATAN
 Pola nafas tidak efektif (D.0005)
 Hipertermi (D.0130) - Pengkajian ABCDE (airway, breathing, circulation,
disability, eksposure)
 Resiko perfusi perifer tidak efektif (D.0009) - Selanjutnya dilanjut dengan scondary survey (AMPEL,
head to toe, pola fungsi, persistensis).
- Identitas pasien, riwayat penyakit.
INTERVENSI KEPERAWATAN (SIKI,
2018)

Pola nafas tidak efektif EVALUASI KEPERAWATAN


observasi
- Monitor pola nafas (frekuensi, kedalaman, usaha nafas) S (Subjective) :Databerdasarkankeluhanyang
- Pantau bunyi tambahan disampaikan pasien setelah dilakukan tindakan
Terapeutik O (Objective) : Data berdasaran hasil
- Pertahankan kepatenan jalan nafas pengukuran/observasi dilakukan tindakan
langsung kepada pasien setelah
- Posisikan semi fowler atau fowler
- Berikan oksigen, jika perlu A (Analysis) : Masalah keperawatan yang terjadi akibat perubahan statu
Kolaborasi P (Planning) :Perencanaankeperawatanyangakan
- Kolaborasi pemberian bronkodilator, jika perlu dilanjutkan, dihentikan atau dimodifikasi
Hipertermi
Observasi
- Identifikasi penyebab hipertermi
- Monitor suhu tubuh
Terapeutik DAFTAR PUSTAKA
- Sediakan lingkungan dingin
- Longgarkan pakaian Setiati S, Idrus A, Sudoyo A., Setiyohadi B, editors. Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi Keen. Jakarta:
Kolaborasi
Internapublishing; 2014. 2021 p
- Kolaborasi pemberian cairan intravena, jika perlu Syarif A, Estuningtyas A. Farmakologi dan Terapi. 5th ed.
Resiko perfusi perifer tidak efektif Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2013. 585 p.
Observasi Tim Pokja SDKI DPP PPNI, (2017), Standar Diagnosis
- Pantau status kardiopulmonal Keperawatan Indonesia (SDKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan
- Pantau status oksigenasi Perawat Indonesia.
- Pantau tingkat kesadaran dan respon Tim Pokja SIKI DPP PPNI, (2018), Standar Intervensi
Terapeutik Keperawatan Indonesia (SIKI), Edisi 1, Jakarta, Persatuan
- Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi > 94% Perawat Indonesia
- Kolaborasi pemberian IV, jika perlu

Anda mungkin juga menyukai