Anda di halaman 1dari 39

PRAKTEK KERJA LAPANGAN

DIMAS ORGANIZER

LAPORAN

Oleh:
Gede Mas Lebe Sane
NIM :20031004

PROGRAM STUDI D3 SENI RUPA FAKULTAS


BUDAYA, MANAJEMEN DAN BISNIS
UNIVERSITAS PENDIDIKANMANDALIKA
2022/2023
LEMBAR PERSETUJUAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN DIMAS ORGANIZER


Oleh:
Gede Mas Lebe Sane
NIM :20031004

Telah disetujui pada tanggal2023

Pembimbing

L. Purnama Zulkarnaen S.pd.,M.pd


NIDN. 0803098201

Mengetahui
Ketua Program Studi

Pyo Apriliana M, S.Sn., M.Sn


NIK. 0805048201

ii
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktek Kerja Lapangan:

DIMAS ORGANIZER diajukan oleh Gede mas lebe sane NIM 20031004,
Program Studi D3 SENI RUPA, Fakultas Budaya Manajemen dan Bisnis
Universitas Mandalika, telah disetujui Tim Penguji Laporan Praktek Kerja
Lapangan pada tanggal 1 Desember 2022 dan dinyatakan telah memenuhi
syarat untuk diterima.

Pembimbing I/ Penguji I

L. Purnama Zulkarnaen S.pd.,Mpd


NIDN. 0803098201

Pembimbing II/ Penguji II


Pyo Apriliana M., S.Sn., M.Sn.
NIK. 0805048201

Dekan Ketua Program Studi


FBMB, Seni Rupa,

Muliani. M.Pd.
NIK. 495200312 Pyo Apriliana M., S.Sn., M.Sn.
NIK. 0805048201

iii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan praktik
kerja lapangan ini dengan tepat waktu. Tujuan dari penulisan laporan ini
adalah sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan Pendidikan D3
program studi Seni Rupa. Penulis sebelumnya telah melaksanakan praktik
kerja lapangan mulai dari tanggal 1 Desember 2022 hingga 30 Desember
2022.
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini telah disusun oleh penulis dan
diharapkan dapat memberikan manfaat untuk Dimas Organizer. Dalam
proses pelaksanaan kerja lapangan, tentu tak lepas dari arahan dan
bimbingan dari berbagai pihak sehingga penulis ucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang telah membantu. Oleh karena itu, penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkah dan
karunianya sehingga penulis mendapatkan kesempatan untuk
melakukan praktik kerja lapangan.
2. Keluarga yang selalu memberikan doa dan dukungan sehingga praktik
kerja lapangan berjalan dengan baik.
3. Bapak L. Purnama Zulkarnaen S.Pd., M.Pd. selaku dosen pembimbing
senantiasa memberikan arahan dan masukan dalam penyusunan
laporan praktik kerja lapangan.
4. Ibu Pyo Apriliana Munawarah S.Sn., M.Sn. selaku Ketua Program
Studi Manajemen yang telah menyetujui laporan praktik kerja
lapangan yang telah disusun oleh penulis dan dosen pembimbing.
5. Bapak Dimas selaku pemilik Wedding Organizer yang telah
memberikan kesempatan dan bimbingan dalam melakukan praktik
kerja lapangan di Dimas Organizer.

iv
6. Seluruh Crew selaku rekan kerja dalam melaksanakan praktik kerja
lapangan.Terlepas dari itu semua, penulis yakin bahwa masih banyak
kekurangan pada laporan praktik kerja lapangan ini. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran sebagai perbaikan dalam pembuatan laporan
praktik kerja lapangan. Akhir kata, penulis memohon maaf atas segala
kekurangan yang terdapat di laporan praktik kerja lapangan ini. Penulis
berharap laporan praktik kerja lapangan ini bermanfaat untuk para pembaca.

Mataram, 30 Desember 2022


Penulis,

Gede Mas Lebe Sane

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
LEMBAR PERSETUJUAN.......................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................iii
KATA PENGANTAR................................................................................................iv
DAFTAR ISI.............................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR...................................................................................................1
BAB l............................................................................................................................2
PENDAHULUAN........................................................................................................2
A. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan..........................................................2
B. Tujuan Praktek Kerja Lapangan (PKL)............................................................4
C. Manfaat Praktek Kerja Lapangan.....................................................................5
BAB ll...........................................................................................................................6
PROFIL PERUSAHAAN DIMAS ORGANIZER...................................................6
A. Sejarah singkat Dimas Organizer......................................................................6
B. Lokasi Praktik Kerja Lapangan (PKL).............................................................7
C. Visi Misi Perusahaan........................................................................................7
D. Teknik Pemasaran.............................................................................................8
BAB III.......................................................................................................................19
PELAKSANAAN KERJA LAPANGAN................................................................19
A. Kedudukan......................................................................................................19
B. Alat dan Perlengkapan Wedding Organizer...................................................19
C. Ikut serta menjadi crew untuk Dimas Organizer dan Wedding Services........23
D. Kendala yang Ditemukan................................................................................26
BAB IV.......................................................................................................................28
KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................28
A. Kesimpulan.....................................................................................................28
B. Saran................................................................................................................29
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................30

vii
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 0.1 Logo Dimas organizer............................................................6

GAMBAR 0.2 Lokasi Dimas Organizer........................................................7

GAMBAR 0.3 HT..........................................................................................20

GAMBAR 0.4 Earphone................................................................................20

GAMBAR 0.5 Name Tage.............................................................................21

GAMBAR 0.6 Kemeja...................................................................................21

GAMBAR 0.7 Celana Chino..........................................................................21

GAMBAR 0.8 Sepatu hitam...........................................................................22

GAMBAR 0.9 Jas dan Dasi............................................................................22

GAMBAR 0.10 Aksesoris Adat Sasak.............................................................22

GAMBAR 0.11 Rapat Roundown acara dan Denah resepsi............................24

GAMBAR 0.12 Gladi bersih manten...............................................................24

GAMBAR 0.13 Crew Dimas Organizer...........................................................25

GAMBAR 0.14 Crew Dimas Organizer dengan manten..................................25

1
BAB l
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan


Pernikahan atau perkawinan memiliki kedudukan yang suci di dalam
masyarakat secara umum. Berdasarkan Pasal 1 Undang –Undang
No.1 Tahun 1974 tentang perkawinan bahwa “Perkawinan adalah
ikatan lahir batin antara seorang pria dan seorang wanita sebgai
suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (Rumah tangga)
yang bahagia dan kekal berdasarkan ke– Tuhanan Yang Maha Esa”.
Merupakan suatu kebahagiaan jika pasangan pengantin memiliki
kesempatan untuk mewujudkan sebuah pesta pernikahan idaman.
Menurut Bachtiar (2004) secara spesifik mengatakan bahwa definisi
Pernikahan adalah pintu bertemunya dua dalam naungan pergaulan
hidup yang berlangsung dalam jangka waktu yang lama, di mana di
dalamnya terdapat berbagai hak serta kewajiban yang harus
dilaksanakan oleh para pihak agar menjalani kehidupan yang layak,
bahagia, harmonis, dan juga mendapat keturunan.
Pernikahan adalah sebuah ikatan yang kuat yang didasarkan pada
perasaan cinta yang sangat mendalam dari masing- masing pihaknya
untuk hidup dan bereproduksi untuk kelangsungan hidup manusia
dibumi. Sedangkan definisi pernikahan menurut Duvall & Miller
mengatakan bahwa “social recognized relationship between a man
and woman that provider for sexual relation ship,legitimeates
childbearing and estabilishes a division of labour between spouses”
dari sini dapat disimpulkan bahwa pernikahan bukan semata–mata
legalisasi, secara konvesional penyelenggaraan pesta pernikahan di
Indonesia dilakukan oleh pihak keluarga serta dibantu juga oleh para
tetangga sekitar, persiapan tersebut pastinya memerlukan waktu serta

2
keinginan agar pernikahan yang berlangsung tersebeut dapat berjalan
secara teratur sesuai dengan apa yang direncanakan.
Perencanaan pernikahan membutuhkan waktu berbulan-bulan,mulai
dari waktu pelaksanaan,pemilihan souvenir, pemilihan catering,
tempat resepsi pernikahan, rias pengantin, dokumentasi dan lain
sebagainya. pembuatan konsep pernikahan secara matang dilakukan
untuk mewujudkan pesta pernikahan menjadi moment paling indah
yang tak terlupakan, selain itu keinginan calon pengantin adalah
memberikan yang terbaik bagi hadirin undangannya, sehingga
mereka akan mempersiapkan dan mengatur acara pernikahannya
serapi mungkin demi memuaskan tamu undangan, disamping itu
tingkat kesibukan pekerjaan dari calon mempelai pengantin yang
tinggi membuat mereka kesulitan untuk mengantur perencanaan
kebutuhan pra pernikahan sampai hari pernikahan tiba, dengan
tingkat kesibukan yang tinggi mengakibatkan calon pengantin tidak
memiliki cukup banyak waktu mempersiapkan secara detail yang
dibutuhkan untuk menggelar pernikahan, sehinga kesulitan bagi
calon pengantin memutuskan untuk menggunakan jasa bantuan
tenaga dari keluarga dan teman terdekat demi membantu
mempersiapkan hari bahagia tersebut, calon pengantin untuk
melaksanakan pernikahan tersebut, terlebih lagi jika hidup didaerah
perkotaan.
Latar belakang yang telah membahas keterbatasan tersebut,
memunculkan sebuah ide yaitu dengan mengadakan suatu pihak
yang dapat bertindak menjadi penyelenggara pesta pernikahan dan
membantu dalam mewujudkan kelancaran berjalannya pesta
pernikahan dengan sebaik dan seindah mungkin sesuai dengan yang
diharapkan oleh para calon pengantin. Hal- hal lain yang begitu
banyak rangkaiannya serta pengurusan keluarga serta tamu undangan
akan dapat membuat calon pengantin merasa stres dan tertekan. Atas

3
kebutuhan ini maka lahirlah jasa pelayanan pernikahan yang disebut
Wedding Organizer.
Bisnis jasa Wedding Organizer (Wedding planner) atau
penyelenggara acara pernikahan merupakan sebuah bisnis baru di
abad 21 . Wedding Organizer sebenarnya sama halnya dengan Event
Organizer dalam konsep dasarnya sebagai jasa penyelenggara
persiapan pernikahan. Sebab, Wedding Organizer merupakan bagian
dari Event Organizer semuanya termasuk anggaran dan desain
konsep. Peran penting dari wedding organizer itu seperti urut-urutan
hierarki; konsultan menyusun konsep dasar yang layak dengan
beragam pertimbangan. Wedding organizer secara khusus membantu
calon pengantin dan keluarga dalam merencanakan rangkaian acara
pernikahan sesuai dengan konsep yang telah ditetapkan. Tugas
utama wedding organizer yaitu menyusun jalannya acara dimulai
dari akad nikah, pelaminan, catering, rias pengantin, hingga
dokumentasi.
Melihat adanya beberapa permasalahan yang tidak memungkinkan
untuk calon pengantin dalam melangsungkan pernikahan tanpa
bantuan teman/saudara, Dimas Organizer hadir sebagai wedding
organizer yang memberikan layanan/jasa dalam acara pernikahan
serta memberikan solusi kepada calon pengantin untuk mewujudkan
pernikahan yang indah dan sesuai dengan konsep pernikahan
mereka.

B. TUJUAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)

a. Untuk memperoleh pengalaman dalam dunia kerja atau dunia


yang sesungguhnya.
b. Untuk mempraktekkan langsung keterampilan yang didapat
saat dibangku perkuliahan.
c. Untuk menuangkan dan mengembangkan kretifitas dan bakat.

d. Untuk mengenal manajemen atau sistem perusahaan.


4
e. Untuk memenuhi syarat perkuliahan.

5
C. MANFAAT PRAKTEK KERJA LAPANGAN

1. Manfaat bagi mahasiswa

a. Mahasiswa dapat mengasah kemampuan yang didapatkan.


b. Menambah wawasan dalam bidang dunia usaha.

c. Menambah relasi mahasiswa sehingga mengetahui arah


penyaluran bakat yang dimiliki.
d. Melatih kedisiplinan dan kesabaran.

e. Menambah silaturahmi dan pertemanan.

f. Meningkatkan pengetahuan secara langsung proses produksi.

2. Manfaat bagi Perusahaan

a. Perusahaan mendapatkan tambahan tenaga kerja.

b. Perusahaan dapat meningkatkan hasil produksi.

c. Menambah silaturahmi.

3. Manfaat bagi Fakultas Budaya, Manjemen dan Bisnis

a. Menyelesaikan mata kuliah Praktek Kerja Lapangan.

b. Mendapatkan ikatan kerja sama yang berkelanjutan dengan


perusahaan.

6
BAB ll
PROFIL PERUSAHAAN DIMAS ORGANIZER

A. Sejarah singkat Dimas Organizer

Dimas Organizer merupakan wedding organizer yang memberikan


penyediaan layanan/jasa. WO (Wedding Organizer) adalah jasa yang
pengorganisasian segala aktivitas persiapan pernikahan. Wedding
organizer ini dapat menjadi bukti bahwa pernikahan dapat dijadikan
sebagai ladang bisnis khususnya bagi Dimas Organizer yang
menargetkan lokasi di Mataram. Dimas Organizer dan Wedding
Services didirikan olek Bapak Dimas disaat dia masih muda. Secara
kepemilikan Wedding Organizer ini dimiliki secara personal dan Bapak
Dimas sendiri yang mengkordinir semuanya. Peran penting wedding
organizer haruslah memberikan layanan yang memenuhi akan
kebutuhan kecepatan, kemudahan, dan kepraktisan untuk mengatasi
masalah time efficiency masyarakat perkotaan.

Gambar 0.1: Logo Dimas Organizer


Foto: Screenshot group, 1 Desember 2022

7
B. Lokasi Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Berlokasi di Nusa Tenggara Barat Kabupaten Lombok Barat,
Untuk menuju ke lokasi yang berada di Gunung Sari setelah
perempatan Rembige lurus dan menemukan pertigaan Jl.Tanjung
Kekait belok kiri dengan jarak 500 Meter dari pertigaan lalu setelah
menemukan Alfamart bagian kiri depanan lagi kita sudah sampai
dikantor Dimas Organizer yang bersebelahan dengan toko
aksesoris sekolah dan berhadapan dengan ruko servis motor Honda.

Gambar 0.2: Lokasi Dimas Organizer


Foto: Google maps, 1 Desember 2022

C. Visi Misi Perusahaan

Sebagai salah satu penyedia layanan jasa dalam melakukan acara


pernikahan, Dimas Organizer. Berikut ini visi dan misi Dimas
Organizer & Wedding Services.

8
Visi perusahaan:

Visi dari Dimas Organizer sesuai dengan motonya yaitu “warm and
friendly” yaitu sebagai wedding organizer dengan memberikan pelayanan
yang dapat membekas untuk para clientnya.
Misi perusahaan:

Menjaga hubungan yang sebaik mungkin untuk para clientnya, dengan


memberikan berbagai bonus serta gift karena telah memakai jasanya.
D. TEKNIK PEMASARAN

1. Marketing

Marketing merupakan serangkaian dari proses yang dilakukan oleh


perusahaan untuk menciptakan suatu nilai bagi para pelanggan dan dapat
membuat hubungan yang menguntungkan dengan pelanggan. Marketing
itu sendiri merupakan suatu aktivitas yang dilakukan demi memuaskan
kebutuhan dan keinginan konsumen, dengan adanya proses pertukaran.
Pada suatu perusahaan, marketing itu sendiri memiliki peran yang penting
untuk memprediksi maju dan mundurnya suatu perusahaan. Marketing
juga memiliki peran dalam proses promosi pada suatu bisnis dan produk
yang ditawarkan oleh perusahaan. Hal ini bertujuan untuk membuat target
konsumen agar bisa mengenali produk yang ditawarkan dan juga
meningkatkan potensi dalam penjualan.

2. Digital Marketing

Digital Marketing mempunyai definisi yang sama halnya dengan


Marketing, yaitu proses dimana suatu perusahaan dapat menjangkau
konsumen, dengan cara memahami apa yang dibutuhan mereka, lalu
meningkatkan produk agar bisa memenuhi kebutuhan mereka, lalu juga
dapat dengan membuat program komunikasi demi menyampaikan tujuan
apa yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan.

9
Digital Marketing juga membantu menghidupkan consumer demand
dengan memanfaatkan teknologi yang ada pada saat ini yaitu internet.
Digital Marketing dapat menentukan segmentasi pasar dengan tepat
sehingga pesan yang akan disampaikan dapat dengan tepat sampai kepada
target pasar. Bidang digital itu sendiri hampir dapat diukur dengan sebuah
klik yang dilakukan oleh target pasar tersebut pada setiap menitnya. Dari
hal tersebut, campaign yang dilakukan perusahaan dapat diukur serta
dilakukan dengan efektif dan media - media yang digunakan juga dapat
digunakan dengan baik sehingga perusahaan dapat melakukan campaign
marketing dengan media yang tepat.
Pemasaran media digital dan sosial melibatkan penggunaan alat
pemasaran digital seperti situs web, media sosial, iklan dan aplikasi
seluler, video online, email, blog, dan platform digital lainnya. Untuk
melibatkan konsumen di mana saja, kapan saja melalui komputer,
smartphone, tablet, TV siap internet mereka. , dan perangkat digital
lainnya. Pada akhir-akhir ini, tampaknya setiap perusahaan menjangkau
pelanggan dengan banyak situs web, berita tweet dan halaman Facebook,
iklan viral dan video yang diposting di YouTube, email multimedia, dan
aplikasi seluler yang memecahkan masalah konsumen dan membantu
mereka berbelanja.
Social Media Marketing (Pemasaran media sosial) adalah salah satu dari
berbagai jenis marketing yang sekarang banyak digunakan. Sederhananya,
marketing jenis ini memanfaatkan peran media sosial dalam proses
marketingnya. Media sosial online menyediakan rumah digital di mana
orang dapat terhubung dan berbagi informasi dan momen penting dalam
hidup mereka. Akibatnya, mereka menawarkan platform yang ideal untuk
pemasaran real-time, di mana pemasar dapat melibatkan konsumen pada
saat itu dengan menghubungkan merek ke topik tren penting, peristiwa
dunia nyata, penyebab, acara pribadi, atau kejadian penting lainnya dalam
kehidupan konsumen (Chaffey, D. & Chadwick, F.E.,2016).

10
SEO (search engine optimization) adalah teknik pencarian yang
menggunakan kata kunci atau frase yang mengandung indikator yang
terkandung dalam halaman- halaman web, informasi tersebut yang akan di
indeks oleh mesin pencari. SEO adalah sebuah teknik pengoptimasian
sebuah halaman yang mengandung kata kunci atau frase yang
bersangkutan yang akan di index oleh mesin pencari sebagai kata kunci
pecarian.
SEO adalah teknik yang digunakan untuk mendapatkan posisi yang
menguntungkan di mesin pencari yang sesui dengan kata kunci yang
berada di halaman website. Tujuan dari SEO adalah agar web atau blog
selalu berada di halaman terdepan dan teratas dari suatu Search Engine,
sehingga selalu berada di posisi tearatas, maka besar kemungkinan web
atau blog sering dikunjungi.
Search Engine Marketing (SEM) didefinisikan sebagai bentuk pemasaran
di Internet dimana bisnis dan organisasi berusaha untuk mendapatkan
visibilitas di SERPs melalui cara berbayar atau tidak berbayar. SEM
memiliki jangkauan yang lebih luas dibandingkan SEO. Dalam optimasi
SEM dibutuhkan riset keyword, analisa kompetitif, serta posting berbayar
untuk memperoleh traffik yang tinggi. Melalui SEM pengunjung yang
didapatkan akan lebih tertarget menuju website (Morant & Hunt, 2005).
Beberapa waktu lalu, Chief Digital Evangelist di Salesforce menunjukkan
bagaimana dia berkolaborasi dengan Senior Vice President, dan Head of
Digital di Healthgrades, untuk lebih memahami pendekatannya terhadap
transformasi pemasaran digital. Dalam “era konvergensi” saat ini pemasar
digital di semua industri dapat mencapai kesuksesan jika mereka berfokus
pada 5C pemasaran digital berikut:

11
1. Consumer

Konsumen terhubung, terinformasi, kolaboratif, sosial, dan lebih berdaya


dari sebelumnya. Konsumen adalah perpanjangan dari merek yang
diberikan. Persona konsumen, perjalanan pembeli, dan pengalaman
haruslah menjadi pusat strategi.
2. Context

Kekuatan kecerdasan kontekstual adalah kemampuan untuk


mempersonalisasi keterlibatan Anda dengan konsumen. Konteks adalah
tentang mengetahui dan memahami perilaku pada setiap titik dalam
hubungan, di semua titik kontak, setiap saat. Konteks adalah tentang
mengetahui siapa, apa, di mana, kapan, dan yang terpenting mengapa
konsumen menginginkan sesuatu, dan kemudian menyampaikannya, pada
waktu dan saluran preferensi yang tepat.
3. Content

Konten harus dipengaruhi, diilhami, dan didorong berdasarkan konteks


informasi yang relevan dan berguna yang disampaikan tepat pada
waktunya, secara luas di seluruh ekosistem (saluran, perangkat, dan titik
sentuh).
4. Commerce

Mengantisipasi kebutuhan konsumen dan membuatnya mudah dan cepat


untuk membeli adalah kuncinya. Pada akhirnya, kenyamanan selalu
menang. Jika context + content digunakan untuk mendorong pengalaman
yang imersif, perilaku komersial akan menjadi keluaran organik dan tidak
memerlukan strategi atau konstruksi perencanaan yang terpisah.
Tantangannya adalah bahwa perdagangan sering dikelola secara terpisah,
di luar konstruksi konteks dan konten.

12
5. Convergence

Penempatan konsumen pada pusat strategi dan kerangka kerja eksekusi.


Pemasar harus menemukan cara untuk mendorong keselarasan di seluruh
bisnis dan ekosistem dengan secara konstan dan penuh semangat
memperjuangkan konvergensi.
3. Content Marketing

Content Marketing merupakan teknik marketing dimana pada saat


membuat dan juga mendistribusikan konten dapat memiliki nilai yang
relevan dan juga menarik, dan dapat melibatkan target pasar dengan
tujuan untuk membuat konsumen dapat melakukan pembelian terhadap
produk yang ditawarkan perusahaan.
Marketing yang bertujuan untuk membantu menerapkan ide konten yang
paling menarik kepada target audiences. Content Marketing Mix memiliki
empat jenis bagian, diantaranya yaitu:
a) Entertain

Entertain merupakan jenis konten yang bersifat untuk menghibur


dengan tujuan untuk menarik perhatian target audience. Contoh jenis
konten entertain adalah konten yang melakukan kuis, games, video
cerita yang menarik, sesuatu yang sedang viral.
b) Educate

Educate adalah jenis konten yang memberikan edukasi, berbagi ilmu,


dan pengetahuan sehingga target audience mendapat pengetahuan
terkait topik yang dibahas. Contoh jenis konten educate adalah konten
yang membahas guides, infographics, press release, artikel, dan
Ebooks.
c) Inspire

Inspire adalah jenis konten yang memberikan inspirasi kepada target


audiences sehingga dapat meningkatkan keyakinan dan kepercayaan
brand terhadap target audiences. Contoh konten inspire yaitu berbagi
review yang positif dan aktif berinteraksi dengan komunitas.
13
d) Convince

Convince adalah jenis konten yang persuasif dan meyakinkan


konsumen untuk melakukan pembelian terhadap produk yang
ditawarkan. Contoh konten convince seperti webinar, interactive demos,
deksripsi produk dan harga sehingga target audience merasa yakin
untuk membeli produk yang ada dalam konten tersebut (Stokes, 2013).
4. Integrated Marketing Communication

Integrated marketing communication (IMC) merupakan sebuah proses


dalam menyampaikan pesan yang jelas, konsisten, dan menarik tentang
perusahaan dan produknya melalui berbagai saluran komunikasi
perusahaan. Konsep dasar dari IMC yaitu komunikasi. Perusahaan harus
dapat menyampaikan pesan yang konsisten dan juga positif pada saat
melakukan komunikasi kepada konsumen. Oleh karena itu, pesan yang
ingin disampaikan oleh perusahaan melalui berbagai saluran komunikasi
harus bersifat one voice (Kotler & Armstrong, 2018).
Komunikasi yang baik perlu dilakukan dalam membangun dan menjaga
hubungan yang baik dengan konsumen, begitu juga dengan promosi.
Promosi merupakan elemen penting sebgai upaya perusahaan dalam
melibatkan pelanggan dan membangun hubungan pelanggan yang
menguntungkan. IMC merupakan gabungan antara elemen promotion mix
dengan elemen marketing mix. Terdapat enam elemen promotion mix,
diantaranya yaitu:
a) Advertising

Berbagai macam bentuk komunikasi pemasaran non personal berbayar


yang digunakan untuk membujuk atau mendorong audiens melakukan
tindakan. Ini termasuk beriklan pada media massa tradisional. Contohnya
seperti televisi, majalah, surat kabar, billboard, dan sebagainya.

14
b) Public Relations

Aktivitas perusahaan dalam melakukan hubungan baik dengan publik.


Hal ini dilakukan untuk membangun citra perusahaan yaitu dengan
memperoleh publisitas yang menguntungkan, dapat menangani atau
mencegah rumor, dan peristiwa yang tidak menguntungkan lainnya yang
akan dihadapi oleh perusahaan. Biasanya berupa berita atau tulisan
editorial tentang produk atau layanan perusahaan.
c) Sales Promotion

Aktivitas promosi yang ditujukan untuk menstimulasi perilaku pembeli


dalam jangka pendek. Hal ini dilakukan dengan pemberian suatu
penawaran jangka pendek untuk mendorong konsumen agar melakukan
pembelian. Sales promotion itu seperti penggunaan diskon, sampel gratis,
undian, dan sebagainya.
d). Personal Selling

Bentuk komunikasi pemasaran secara personal yang dilakukan oleh


tenaga penjualan dengan tujuan mengikat hati konsumen, mewujudkan
penjualan, dan membangun hubungan pelanggan.
e).Direct Marketing

Sistem pemasaran interaktif dimana perusahaan berkomunikasi


langsung dengan pelanggan yang telah dipilih sebelumnya dengan
menggunakan database. Metode yang dapat digunakan dalam direct
marketing meliputi telemarketing ataupun direct mail marketing.
f). Online/ Social Media Marketing

Aktivitas promosi produk dan layanan dengan menggunakan internet.


Online marketing meliputi penggunaan search engine marketing.
Sedangkan sosial media marketing meliputi penggunaan jaringan media
sosial seperti facebook, instagram, twitter, dan youtube.

15
5. Customer Relationship Management

Membangun dan mengelola hubungan yang menguntungkan dengan


pelanggan merupakan hal penting dalam aktivitas marketing.
Customer Melationship Management (CRM) adalah keseluruhan proses
membangun dan memelihara hubungan pelanggan yang menguntungkan
dengan memberikan customer satisfaction. Dalam penelitiannya CRM
berpengaruh signifikan terhadap customer satisfaction. Oleh karena itu,
dapat dikatakan bahwa kunci dalam membangun hubungan pelanggan
yang bertahan lama adalah menciptakan customer satisfaction.
Terdapat tiga tipe customer relationship management, yaitu strategic,
operational, dan analytical. Berikut ini adalah penjelasan masing-masing
tipe:
1. Strategic

Strategic CRM adalah strategi bisnis yang berpusat pada pelanggan, yang
bertujuan untuk memenangkan, mengembangkan, dan mempertahankan
pelanggan yang menguntungkan. Pada tipe ini, CRM dapat dilakukan
dengan menciptakan dan memberikan proposisi nilai dan pengalaman
pelanggan yang lebih baik daripada pesaing.
2. Operational

Operational CRM berfokus pada integrasi dan otomatisasi proses yang


dihadapi pelanggan seperti penjualan, pemasaran, dan layanan pelanggan.
3. Analytical

Analytical CRM adalah proses di mana perusahaan mengubah data terkait


pelanggan, menjadi wawasan yang dapat ditindaklanjuti untuk digunakan
baik dalam strategi maupun operational CRM.
CRM memiliki (Relationship Building Blocks), yang meliputi dua hal
diantaranya yaitu Customer Value dan Customer Satisfaction. Kunci untuk
membangun hubungan pelanggan yang langgeng ialah dengan
menciptakan

16
nilai dan kepuasan kepada pelanggan. Pelanggan yang puas akan lebih
cenderung menjadi pelanggan setia dan memberi perusahaan bagian yang
lebih besar dari pada bisnis itu sendiri. Menarik serta mempertahankan
pelanggan bisa menjadi tugas yang sulit. Pelanggan sering menghadapi
serangkaian produk dan layanan yang membingungkan untuk dipilih.
• Customer Value, pelanggan akan lebih memilih perusahaan yang dapat
menawarkan customer perceived value tertinggi, Pelanggan sering kali
tidak menilai nilai dan biaya “secara akurat” atau “secara objektif”.
Mereka bertindak berdasarkan nilai yang mereka rasakan. Pada beberapa
konsumen, nilai mungkin berarti produk yang masuk akal dengan harga
terjangkau. Namun, untuk beberapa konsumen lain, nilai mungkin berarti
membayar lebih untuk mendapatkan sesuatu yang lebih banyak (Kotler &
Armstrong, 2018).
• Customer Satisfaction atau kepuasan pelanggan tergantung pada
performa produk yang dirasakan relatif terhadap ekspektasi pelanggan
tersebut (Kotler & Armstrong,2018). Jika performa produk yang diberikan
tidak sesuai dengan ekspektasi, maka pelanggan mengalami customer
dissatisfaction (Suyanto, Usu, & Moodoeto, 2019).
Jika performa produk yang diberikan sesuai dengan ekspektasi, maka
pelanggan mencapai customer satisfaction. Jika performa produk melebihi
ekspektasi, maka pelanggan akan merasa sangat puas dan hal ini disebut
customer delight (Barnes & Krallman, 2019).
6. Service Marketing

Industri jasa itu sendiri sangatlah bervariasi. Menurut Kotler & Armstrong
(2018) Perusahaan harus mempertimbangkan empat karakteristik layanan
khusus ketika merancang program pemasaran: tidak berwujud
(intangibility), tidak dapat dipisahkan (inseparability), variabilitas
(variability), dan tidak tahan lama (perishability).

17
1. Service Intangibility

Jasa tidak berwujud berarti bahwa jasa tidak dapat dilihat, dicicipi,
dirasakan, didengar, atau dicium sebelum dibeli. Misalnya, penumpang
maskapai tidak memiliki apa-apa selain tiket dan janji bahwa mereka dan
barang bawaan mereka akan tiba dengan selamat di tujuan yang
diinginkan. Untuk mengurangi ketidakpastian, pembeli mencari sinyal
kualitas layanan. Mereka menarik kesimpulan tentang kualitas dari tempat,
orang, harga, peralatan, dan komunikasi yang bisa mereka lihat.
2. Service inseparability

Inseparability layanan berarti bahwa layanan tidak dapat dipisahkan dari


penyedianya, apakah penyedianya adalah orang atau mesin. Jika pegawai
jasa memberikan jasa, maka pegawai tersebut menjadi bagian dari
layanan. Dan pelanggan tidak hanya membeli dan menggunakan layanan;
mereka berperan aktif dalam penyampaiannya. . Baik penyedia maupun
pelanggan dapat memengaruhi layanan.
3. Service Variability

Variabilitas layanan berarti bahwa kualitas layanan tergantung pada siapa


yang menyediakannya serta kapan, di mana, dan bagaimana layanan itu
disediakan.
4. Service perishability

Ketahanan layanan berarti bahwa layanan tidak dapat disimpan untuk


dijual atau digunakan nanti. Daya tahan jasa tidak menjadi masalah jika
permintaan stabil. Namun, ketika permintaan berfluktuasi, perusahaan jasa
sering menghadapi masalah. Perusahaan haruslah dapat menyesuaikan
service yang diberikan berdasarkan permintaan, karena jika permintaan
yang ada semakin banyak maka fasilitas pelayanan yang diberikan juga
harus dilebihkan.

18
Pada service marketing juga terdapat the service profit chain. Dalam
bisnis jasa, pelanggan dan karyawan layanan yang berada pada garis
depan berinteraksi untuk menciptakan layanan bersama. Interaksi yang
efektif, pada gilirannya, tergantung pada keterampilan karyawan layanan
garis depan tersebut bersama dengan proses dukungan yang mendukung
karyawan. Perusahaan jasa yang sukses memusatkan perhatian mereka
pada pelanggan dan karyawan mereka. Mereka memahami rantai laba
jasa, yang menghubungkan laba perusahaan jasa dengan kepuasan
karyawan dan pelanggan. Menurut Kotler & Armstrong (2018) rantai ini
terdiri dari lima mata rantai, diantaranya yaitu:

a) Kualitas layanan internal

Seleksi dan pelatihan karyawan yang unggul, lingkungan kerja yang


berkualitas, dan dukungan kuat bagi mereka yang berhubungan dengan
pelanggan, yang menghasilkan.
b) Karyawan layanan yang puas dan produktif

Karyawan yang lebih puas, loyal, dan pekerja keras, yang menghasilkan.

c) Nilai layanan yang lebih besar

Penciptaan nilai pelanggan, keterlibatan, dan penyampaian layanan yang


lebih efektif dan efisien, yang menghasilkan.
d) Pelanggan yang puas dan loyal

Pelanggan yang puas yang tetap setia, melakukan pembelian ulang, dan
mereferensikan pelanggan lain, yang menghasilkan.
e) Keuntungan dan pertumbuhan layanan yang
sehat. Kinerja perusahaan jasa yang unggul.

19
BAB III
PELAKSANAAN KERJA LAPANGAN

A. Kedudukan

Pelaksanakan praktik kerja lapangan di Dimas Organizer dan Wedding


Services, penulis bekerja pada divisi Penerima tamu VIP. Penulis
dibimbing oleh Pemilik dan Bapak Olan yang menjabat sebagai Crew
Leader di Dimas Organizer dan Wedding Services. Penulis ditunjuk untuk
bekerja melayani tamu VIP dan bertanggung jawab untuk Mengkordinasi
semua tamu VIP untuk Dimas Organizer dan Wedding Services, dalam hal
ini dibutuhkan kerja sama dengan crew.
Saat pertama masuk kerja lapangan, penulis ditugaskan untuk mempelajari
dan menghafal semua materi daftar tamu VIP, lalu pada saat meeting
tersebut juga penulis diberi tugas untuk dokumentasi disetiap kinerja crew.
Kemudian, Penulis menjabar kan dan menjelaskan semua dokumentasi
yang ada di lokasi wedding, mulai dari foto, dan juga waktu di hari apa
untuk mengunggah dokumentasi tersebut. Dokumentasi diunggah setiap
minggunya di Group Dimas Organizer dan Wedding Services.
B. Alat dan Perlengkapan Wedding Organizer

a. Alat Crew

1. Handy Talkie (HT) berfungsi sebagai alat PTT Push To Talk.

2. Earphone sebagai sambungan HT yang menyediakan koneksi


langsung kesumber suara.
3. Name Tag (Tanda Pengenal) berfungsi sebagai tanda pengenal agar setiap posisi
crew dapat ditanda dengan mudah devisi crew.

20
b. Perlengkapan Crew

1. Kemeja

2. Celana Chino

3. Sepatu hitam

4. Jas dan Dasi

5. Aksesoris adat Sasak.

c. Foto Alat dan Perlengkapan Crew

NO Nama Alat Gambar Alat Keterangan

1. - Digunakan untuk alat


berkomunikasi jarak jauh
dengan crew disaat acara
HT wedding dimulai.

Gambar 0.3: HT
Foto: Gede Mas Lebe Sane, 3 Desember 2022

2. -Alat yang disambung


dengan HT Sebagai
komunikasi.

Earphone

Gambar 0.4: Earphone


Foto: Gede Mas Lebe Sane, 4 Desember 2022

21
3. -Alat sebagai tanda
pengenal crew.

Name Tag

Gambar 0.5: Potrait, Name Tag


Foto: Gede Mas Lebe Sane, 4 Desember 2022

NO Nama Gambar perlengkapan Keterangan


perlengkapan

1. -Kemeja berfungsi agar


terlihat rapi pada saat

wedding.

Kemeja

Gambar 0.6: Camera, Kemeja


Foto: Gede Mas Lebe Sane, 11 Desember 2022

2. - Chino berfungsi agar


terlihat rapi pada saat
wedding.
Celana Chino

22
Gambar 0.7: Camera, Celana Chino
Foto: Gede Mas Lebe Sane. 11 Desember 2022

23
-Sepatu berfungsi agar
3. terlihat rapi disaat
wedding berlangsung.

Sepatu hitam

Gambar 0.8: Kamera, Sepatu hitam


Foto: Gede Mas Lebe Sane, 18 Desember 2022

4. -Jas dan dasi berfungsi

agar terlihat elegan.

Jas dan Dasi

Gambar 0.9: Kamera Jas dan dasi


Foto: Team Fotografer,18 Desember 2022

5. -Digunakan untuk aksesoris


Tambahan.

Aksesoris
Adat
Sasak

Gambar 0.10: Selfie, Aksesoris Adat Sasak


Foto: Gede sane, 18 Desember 2022

24
C. Ikut serta menjadi crew untuk Dimas Organizer and Wedding Services
Penulis sendiri mengikuti internship di Dimas Organizer ini bekerja di
Depan layar sebagi VIP Crew melaksanakan berbagai konsep dan plan
serta melancarkan acara Wedding Dan terjun langsung pada field. Karena
rasa penasaran penulis yang tinggi dan penulis sangatlah ingin mengetahui
bagai mana proses menjadi crew wedding organizer.
Penulis mendapatkan banyak sekali pengalaman dan banyak sekali hal-
hal yang berada diluar dugaan, penulis dituntut untuk lebih peka, cekatan,
teliti, responsif dan inisiatif atas segala hal yang terjadi dan tanggung
jawab yang dihadapi cukup lah besar karena selama berjalannya acara
penulis harus mengikuti buku acara yang telah disusun dan mengatur agar
acara dapat tepat sesuai dengan waktu yang telah di rencanakan dalam
buku acara pernikahan tersebut.
Banyak sekali hal-hal yang tidak terduga terjadi dan penulis harus dapat
segera memberikan solusi dan dapat berkomunikasi dengan crew lainnya
agar tidak terjadi mis communication selama acara berlangsung. Penulis
harus beradaptasi dengan professional sesuai dengan sistem dan standar
crew Dimas Organizer. Acara haruslah berjalan lancar dan kendala yang
dihadapi harus dapat di atasi dan ditutupi, agar segala kekurangan dapat
diatasi dengan baik. Berikut ini merupakan dokumentasi selama penulis
ikut serta menjadi di crew di Dimas Organizer dan Wedding Services.

25
Gambar 0.11: Rapat Roundown acara dan denah resepsi
Foto: Gede Mas Lebe Sane, 18 Desember 2022

Gambar 0.12: Gladi bersih pengantin


Foto: Gede Mas Lebe Sane, 18 Desember 2022

26
Gambar 0.13: Crew Dimas Organizer
Foto: Fotografer crew, 25 Desember 2022

Gambar 0.14: Crew Dimas Organizer dengan Pengantin


Foto: Fotografer crew, 25 Desember 2022

27
D. Kendala yang Ditemukan

Saat melakukan praktik kerja lapangan, penulis menemukan beberapa


kendala, antara lain:
1. Penulis kekurangan pengalaman dalam memberikan penyampaian
informasi yang baik sehingga bisa sampai kepada target pasar dengan
efektif.
2. Perusahaan dapat membuat content dengan konsep yang memang
sedang menjadi tren dikalangan masyarakat, dan lebih aktif lagi dalam
memperbaiki content yang ada pada feeds akun sosial media Instagram
Dimas Organizer.
3. Penulis merasa kurang dalam melakukan tanggung jawab yang baik
dan melakukan waktu pengerjaan sesuai dengan ketepatan waktu dan
rencana yang telah diberikan.
4. Terdapat beberapa kali terjadi mis communication, hal tersebut
disebabkan karena tidak adanya sistem pelaporan di setiap harinya. Sistem
pengajuan report yang dilakukan seminggu sekali membuat kurangnya
kecepatan penyampaian informasi dari masing-masing anggota.

E. Solusi Atas Kendala yang Ditemukan


1. Penulis mendapatkan banyak sekali pelajaran dalam menyampaikan
informasi yang baik dan tepat kepada taret pasar, serta mendapatkan
banyak pelajaran untuk dapat menyampaikan informasi promosi yang
baik dan kreatif.
2. Penulis mendapatkan banyak pelajaran seputar konten – konten
marketing dan menerapkan pemasaran yang pernah diajarkan saat
perkuliahan dan internet. Penulis juga mendapatkan berbagai ide creative
untuk dapat lebih peka dengan momen-momen yang sedang terjadi di
masyarakat dan bisa dengan sigap memanfaatkan hal tersebut menjadi ide
peluang untuk pemasaran.

28
3. Penulis dapat lebih baik lagi dalam membagi waktu agar segala tugas
yang diberikan dapat sesuai dengan waktu yang telah diberikan.
4. Dengan melakukan evaluasi dan menerima kesalahan yang ada serta
dapat menjabarkan dengan detail kenapa kesalahan tersebut dapat terjadi
penulis dengan supervisor dapat lebih terbuka dan dapat memperbaiki
masalah bahkan untuk kedepannya agar tidak terjadi kesalahan yang
sama.

29
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil Praktek Kerja Lapangan yang dilakukan di Dimas


Organizer maka penulis dapat menyimpulkan Praktek Kerja Lapangan
(PKL) merupakan kegiatan yang mengembangkan kemampuan diri dalam
berinteraksi dalam dunia pekerjaan karena dapat merasakan langsung
bagaimana proses sampai menjalani sebuah pekerjaan, serta bagaimana
melakukan suatu usaha.
Selain mengasah kemampuan yang sudah didapat dikampus Praktek
Kerja Lapangan ini juga memberikan banyak pengetahuan baru kepada
mahasiswa yang kerja di lapangan. Seperti produk jasa pada Dimas
Organizer dan Wedding Service juga melakukan fokus memasarkan
jasanya melewati bentuk digital dengan menggunakan Content Marketing
seiring mengikuti perilaku konsumen yang kini juga banyak yang
terkoneksi dengan internet.
Atas bimbingan dari Bapak Dimas dan kerja sama dengan crew, penulis
mendapat pengalaman berharga selama 1 bulan dalam praktik kerja
lapangan di Dimas Organizer. Penulis mengetahui bagaimana suasana
bekerja di Event & Wedding Organizer dan telah melakukan pekerjaan
Meeting dengan klien dan belajar menjadi crew pada Wedding Organizer.
Selain itu, penulis mendapatkan banyak relasi serta mampu membangun
koneksi dengan seluruh crew Sehingga, ketika penulis telah selesai
melakukan praktik kerja lapangan, penulis tetap menjalin hubungan yang
baik dengan seluruh crew Dimas Organizer.

30
B. Saran

Sebagai mahasiswa Prodi Seni Rupa Fakultas Budaya Manajemen dan


Bisnis UNDIKMA yang telah melaksanakan kegiatan Praktek Kerja
Lapangan (PKL), sangat diharapkan agar mahasiswa dapat lebih
mengetahui sejauh mana sebuah usaha bekerja, tidak hanya proses namun
juga proses pemasaran dan pengaturan manajemen ,walaupun tidak secara
mendalam sehingga mahasiswa dapat mempersiapkan diri atau setidaknya
memiliki keseluruhan dalam membuka usaha.
Oleh karna itu mahasiswa peserta Praktek Kerja Lapangan (PKL)
diharapkan mengikuti briefing dan arahan oleh pimpinan atau dari
pimpinan tempat Praktek Kerja Lapangan ( PKL) dan belajar mengenai
proses sehingga dapat membuat usaha atau membuka usaha dan
menciptakan lapangan kerja baru.

31
DAFTAR PUSTAKA

Barnes, D. C., & Krallman, A. (2019). Customer Delight.

Chaffey, D. & Chadwick, F.E. (2016). Digital Marketing, Social Media


Marketing.

Kotler, P., & Armstrong, G. (2018). Integrated marketing communication


(IMC).

Morant & Hunt, (2005). Search Engine Marketing (SEM).

Suyanto, Usu, & Moodoeto, (2019). Customer Dissatisfaction.

32
33

Anda mungkin juga menyukai