Hadits/As-Sunnah
Hadits disebut juga As-Sunnah. Sunnah secara bahasa berarti "adat-istiadat" atau "kebiasaan"
(tradisi). Sunnah adalah segala perkataan, perbuatan, dan penetapan/tujuan serta kebiasaan Nabi
Muhammad Saw. Penetapan (taqrir) adalah persetujuan atau diamnya Nabi Saw terhadap perkataan
dan perilaku sahabat.
Fungsi hadis selanjutnya, yaitu untuk menafsirkan isi Al-Qur'an. Fungsi hadis sebagai bayan at-tafsir
berarti memberikan perincian terhadap isi Alquran yang masih bersifat umum serta memberikan
batasan-batasan.
5 Fungsi Hadits Terhadap Al-Qur'an
Memperkuat dan Mempertegas Hukum dalam Al-Qur'an.
Menetapkan Hukum yang Tidak Tertulis pada Al-Qur'an.
Memberi Penjelasan Terkait Suatu Makna dari Ayat Al-Qur'an.
Merinci Hal-Hal yang Sebelumnya Sudah Dibahas dalam Al-Qur'an.
Membatasi dan Memperluas Topik Bahasan pada Al-Qur'an.
Ijtihad
Secara bahasa, ijtihad artinya usaha sungguh-sungguh yang dilakukan para ahli agama (ulama) untuk
mencapai suatu putusan (simpulan) hukum syara' (syariat Islam) mengenai kasus yang
penyelesaiannya belum tertera dalam Alquran dan Sunah.
Ijtihad juga berarti pendapat atau tafsiran (KBBI).
Ijtihad adalah berpikir keras untuk menghasilkan pendapat hukum atas suatu masalah yang tidak
secara jelas disebutkan dalam Al-Quran dan As-Sunnah.
Pelaku atau orang yang melakukan ijtihad disebut Mujtahid.
Kedudukan Ijtihad sebagai sumber hukum atau ajaran Islam ketiga setelah Al-Quran dan As-Sunnah,
diindikasikan oleh sebuah Hadits (Riwayat Tirmidzi dan Abu Daud) yang berisi dialog jawab antara
Nabi Muhammad Saw dan Mu'adz bin Jabal yang diangkat sebagai Gubernur Yaman .
kedudukan ijtihad dalam sumber hukum islam adalah sebagai penentu hukum setelah AL Quran dan
hadist apabila dalam al quran dan hadist tidak ditemukan secara jelas dan rinci mengenai hukum
yang dimaksud. Ijtihad adalah hasil pemikiran para ulama ahli fikih.
CONTOH: Salah satu contoh ijtihad dalam kehidupan zaman sekarang, para ulama melakukan ijtihad
dalam proses penentuan 1 Ramadhan dan juga 1 Syawal.
3. Maka Aqidah Islamiyah adalah keimanan yang pasti kepada Allah SWT dengan melaksanakan
kwajiban bertauhid kepadaNya, beriman kepada para MalaikatNya, Rasul-RasulNya, Hari Kiamat, dan
Taqdir yang baik dan yang buruk
Aqidah merupakan akar(dasar) dari setiap perbuatan manusia. Aqidah, Berbicara tentang
keyakinan, landasannya al-Quran.
Syariah, Berbicara tentang aturan-aturan hukum Allah. Hukum yang sifatnya ritual seperti ibadah
dan juga aturan-aturan kemanusiaan seperti pernikahan,pendidikan,kenegaraan dan sebagainya.
Akhlak, Berbicara tentang prilaku, baik prilaku hati maupun anggota badan.
HUBUNGANNYA
Aqidah sebagai sistem kepercayaan yang bermuatan elemen-elemen dasar keyakinan,
menggambarkan sumber dan hakikat keberadaan agama. Sementara syariah sebagai system nilai
berisi peraturan yang menggambarkan fungsi agama. Sedangkan akhlak sebagai sistematika
menggambarkan arah dan tujuan yang hendak dicapai agama.
4. mazhab adalah jalan pikiran atau metode yang ditempuh oleh seorang Imam Mujtahid dalam
menetapkan hukum suatu peristiwa berdasarkan kepada al-Qur'an dan Hadits,
5. 4 mahzab
Imam Abu Hanifah An-Nu'man bin Tsabit, (Mazhab Hanafi) (Ulama Hanafiyah )Beliau dilahirkan pada
tahun 80 H di Kufah, dan wafat pada tanggal 150 H. Mazhab yang dikenal dengan ahli qiyas (al-aqlu),
hadits yang di sampaikan di Irak lebih sedikit.
Imam Maliki bin Anas Al ashbahy, (Mazhab Maliki) (Ulama Malikiyah). Beliau dilahirkan di Madinah
pada tahun 93 H dan wafat pada tahun 179 H.
Imam Muhammad bin Idris As-Syafi'i Al-Quraisyi, (Mazhab Syafi'i) (Ulama Syafi'iyyah). Beliau
dilahirkan di Ghuzzah tahun 150 H dan wafat di Mesir tahun 204 H.
Imam Ahmad bin Hanbal As-Syaebani, (Mazhab hanbali) (Ulama Hanabilah). Beliau dilahirkan di
Baghdad tahun 164 H dan wafat pada tahun 248 H.
Apakah yang dimaksud dengan manhaj Muhammadiyah dan metode tarjih Muhammadiyah?
Manhaj tarjih adalah “suatu sistem yang memuat seperangkat wawasan (atau semangat/perspektif),
sumber, pendekatan, dan prosedur-prosedur tehnis (metode) tertentu yang menjadi pegangan
dalam kegiatan ketarjihan.”
5 rukun nikah yang disepakati ulama dan wajib dipenuhi agar pernikahan dinyatakan sah, yakni:
Terdapat calon pengantin laki-laki dan perempuan yang tidak terhalang secara syar'i untuk menikah
Ada wali dari calon pengantin perempuan
Dihadiri dua orang saksi laki-laki yang adil untuk menyaksikan sah tidaknya pernikahan
Diucapkannya ijab dari pihak wali pengantin perempuan atau yang mewakilinya
Diucapkannya kabul dari pengantin laki-laki atau yang mewakilinya. Persaksian akad nikah tersebut
berdasarkan dalil hadis secara marfu: "Tidak ada nikah kecuali dengan adanya wali dan dua saksi
yang adil." (HR. Al-Khamsah kecuali An-Nasa`i).
Syarat Nikah
Pernikahan harus memenuhi unsur sebagai berikut:
1. Beragama Islam
2. Bukan mahram
3. Wali nikah bagi perempuan
4. Dihadiri saksi
5. Sedang tidak ihram atau berhaji
6. Bukan paksaan