Anda di halaman 1dari 2

HITAM PUTIH

Karya:Rahmi Juwita
Tak pernah terbayang dibenakku,pertemuanku denganya akan kandas dan berakhir
dengan rasa sakit dan kekecewaan yang mendalam. Aku seorang gadis yang berusia 15
tahun,mempunyai kisah yang

begitu pahit. Aku sering dipanggil dengan nama Dewiaku sekolah di SMPN1 Kusan Hilir
dan aku sore hari aku pergi ke Pesantren Tarbiatul Aulad.

Sore itu,setelah pulang dari pesantren,aku dan teman-temanku seperti ada yang
mengikuti kami dari belakang.

“Wi,sepertinya ada yang mengikuti kita…..!!” seru Widya

“Emmmmm benar.tapi, mana orangnya” kata aku,sambil menengok kebelakang mencari


oarang yang mengikuti kami

“ Mungkin itu hanya perasaan kita aja,buktinya nggak ada orang” ucap Ratu

“Ah,,,tidak ini benar-benar ada yang mengikuti kita!!”ucap Widya meyakinkan

“Ya sudah lah,biarin aja” ucap aku

Kami bertigapun melanjutkan perjalanan.saat kami lagi asyik bercanda,tiba-tiba ada suara
yang memanggil namaku.”Dewi’ ucap seseorang dari belakang. Akupun menengok
kebelakang dan ternyata itu adalah Wira,Dava,dan Putr. orang yang dari tadi mengikuti
kami,mereka bertiga adalah teman satu pesantren kami tapi beda kelas.

“Kalian yang mengikuti kami dari tadi??” tanya Ratu

“Ehehehehe,iya maaf deh!’ ucap Dava

“Kalian mau kemana,bukanya arah rumah kalian kesana kok malah ikut kami kesini…??
tanya Ratu

“Iya kami juga tau,,kami mau lwat sini aja kan juga bisa”jawab Dava

“ooooh,,,aku kirain ada maksud lain”ledek Ratu

“emmmm yaa emang ada”ucap Dava

“apa…???”tanya Ratu temanku Wira,katanya mau kenalan dengan Dewi”kata Dava


“Dia murid baru..??”tanya Widya
“yupzzzz” jawab Dava

“Hai,,,Wi….!”sapa Wira

Aku hanya tersenyum menundukkan kepala,tidak berkata apapun.kamipun melanjutkan


perjalanan dan sesampainya dipertigaan kamipun berpisah.Disitulah pertama kali aku
kenal dengan Wira.Hari semakin berlalu aku bertambah akrab dengannya. Tidak lama
kemudian dia pun menyatakan perasaanya keaku dan kam pun menjalani kisah ini.

Pelang hatiku bersenandung ceria,kini telah hadir sosok dirinya yang menghias hari-
hariku dengan senyuman dan keceriaan.Mata indahnya memancarkan sinar
rembulan,berkelap-kelip seakin menambah pesona alam semesta.kuraih bintang,kuraih
rembulan.dalam dekapku,dalam hidupku,kuingin akan selamanya bahagia.Tapi,ini semua
tidak berjalan dengan apa yang kuharapkan.Dirinya berpaling menghianatiku,padahal aku
tulus dengan apa yang kurasakan.Hatiku hancur berkeping-keping tidak tao bagaimana
untuk menyatukannya.Kini,aku sendiri menjalani hari-hariku dengan kesendirian tak ada
lagi sosok dirinya yang menghias relung-relung hatiku,menyinari lorong-lorong
kegelapan,kuhanya bisa berdiam diri,merenungkan semuanya.

Malam ini malam yang indah,ditemani sang rembulan dan taburan bintang yang
menghias angkasa.aku pun duduk termangu diteras rumahku menikmati suasana malam
ini yang seakan tak ingin kulewati dengan begitu saja.Tampak satu bintang lebih terang
mengedipkan cahayanya kearahku seakan dia tau bagaimana persaanku sekarang yang
semakin gundah,kegelisahanku tak tertepi.entah apa yang sedang kurasakan.tiba-tiba saja
sosok dirinya kini terbayang dibenakku.Anginpun seakan berhenti bertiup.Dosa apa
sebenarnya yang telah aku lakukan yaaa ALLAH,kenapa dirinya selalu menghantuiku…??
tanyaku dalam hati. Aku harus bagaimana agar sosok dirinya pergi dari pikiranku…?? Apa
yang harus aku lakukan,,setelah apa yang dia lakukan kepadaku..?? Akupun teringat akan
kata temanku,tuk melupakan dia,aku harus mengingat tentang hal-hal buruk tentang dia
dan melupakan kenangan-kenangan manisnya.

Kini,aku sadar luka yang telah membuatku yakin,saat ini tak pernah ada cinta yang abadi
besok ataupun nanti,masih banyak orang disekelilingku yang dapat membuatku tersenyum
terutama dengan hadirnya sahabatku yang memberi warna dalam hidupku.Aku tak boleh
berlarut-larut dalam kesedihan ini,aku yakin ALLAH akan memberikan yang terbaik
untukku dan ini semua pelajaran buatku,aku tidak boleh terlalu percaya dengan kata-kata
orang lain.

Anda mungkin juga menyukai