x 100 %= x 100 %=66 % jumlah APD yang diamati(6) 6 1) INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
Judul Indikator INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
Target Pencapaian <7,5 permil Kriteria : Kriteria Inklusi : Semua pasien yang di pasang kateter di FKTP terkait lebih dari 2 hari kalender. Kriteria Eksklusi : Pasien yang di pasang kateter urine di FKTP lain Pasien yang dipasang kateter urine menetap di FKTP terkait kurang dari 2 hari kalender Fotmula Jumlah Pasien ISK X 1000 Jumlah lama hari pemakaian Kateter urine menetap Desain Pengumpulan Prospectif dan Retrospectif Data Sumber Data Data primer dan sekunder Instrument pengembalian data Observasi langsung atau data bersumber dari rekam medis. Besar sampel Semua pasien yang terpasang kateter urine menetap selama 2 hari kalender. Frekuensi Pengumpulan Harian Data Periode Pelaporan Data Bulanan, Triwulan Periode Analisis Data Bulanan, Triwulan Penyajian Data Tabel Grafik Run chart
Penanggung Jawab Ketua TIM PPI/Koordinator PPI
2) PLEBITIS
Judul Indikator PLEBITIS
Dasar Pemikiran 1. Perturan Menteri Kesehatan tentang Keselamatan Pasien 2. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pedoman Pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan 3. Peraturan Daerah atau aturan lain yang relevan…. Dimensi Mutu Keselamatan, efektif, efisien Tujuan 1. melakukan surveilens HAIs pada angka kejadian Plebitis akibat penggunaan kateter perifer line (infus) di UPTD Puskesmas Kulisusu 2. Menjamin keselamatan pasien yang terpasang alat infus untuk mengurangi resiko infeksi. Definisi Operasional Plebitis adalah inflamasi vena yang disebabkan adanya infeksi pada daerah lokaltusukan infuse ditemukan tanda tanda merah seperti terbakar, bengkak, sakit bila ditekan, ulkus sampai eksudat purulen atau mengeluarkan cairan disebabkan baik oleh iritasi kimia maupun mekanik yang sering disebabkan oleh komplikasi terapi intravena. Jenis Indikator Output Satuan Pengukuran Per mill (%◦) Numerator (pembilang) Jumlah kasus pasien plebitis Denumenator (Penyebut) Jumlah hari terpasang kateter intravena perifer menetap Target Pencapaian < 5 permill kriteria : Kriteria Inklusi : Semua pasien yang terpasang intravena perifer menetap Kriteria Eksklusi : Tidak ada Formula Jumlah kasus pasien Plebitis X 1000 Jumlah hari terpasang kateter intravena perifer menetap Desain Pengumpulan Prospectif Data Sumber Data Data Primer Instrument pengambilan data Lembar Observasi Besar Sampel Seluruh pasienyang terpasang kateter intravena perifer menetap. Frekuensi pengumpulan Bulanan, Triwulanan Data Periode Pelaporan Data Bulanan, Triwulanan Periode Analisis Data Bulanan, Triwulanan Penyajian Data Tabel Grafik Run chart
Penanggung Jawab Ketua TIM PPI/ Koordinator PPI
3) INFEKSI DAERAH OPERASI (IDO)
Judul Indikator INFEKSI DAERAH OPERASI (IDO)
Dasar Pemikiran 1. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Keselamatan Pasien 2. Peraturan Menteri Kesehatan tentang pedoman pencegahan dan pengendalian infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan 3. Peraturan Daerah atau aturan lain yang relevan…. Dimensi Mutu Keselamatan, efektif dan efisien tujuan 1. Untuk melakukan surveilans HAIs pada angka kejadian Infeksi Daerah Operasi (IDO) superficial – superficial incision di UPTD Puskesmas Kulisusu 2. Untuk menjamin keselamatan pasien yang terpasang alat kesehatan untuk mengurangi risiko IDO Definisi Operasional Infeksi daerah operasi (IDO)/ surgical site infection (SSI) adalah infeksi yang terjadi pasca operasi dalamkurun waktu 30 hari dan infeksi tersebut hanya melibatkan kulit dan jaringan subkutan pada tempat insisi dengan setidaknya ditemukan salah satu tanda sebagai berikut : Gejala infeksi : kemerahan, panas, bengkak, nyeri, fungsi laesa terganggu. Cairan purulen. Ditemukan kuman dari cairan atau tanda dari jaringan superfisial Jenis Indikator Output Satuan Pengukuran Persen (%) Numerator (pembilang) Jumlah Kasus IDO Denumenator (Penyebut) Jumlah pasien yang dilakukan operasi superficial incision Target Pencapaian < 2 persen kriteria : Kriteria Inklusi : Semua pasien yang dilakukan operasi superficial Incision Pasien teridentifikasi IDO pasca operasi Superficial Incision di FKTP terkait Kriteria Eksklusi : Pasien dilakukan tindakan operasi superficial incisional di fasilitas kesehatan lain Formula Jumlah kasusu IDO X 100 Jumlah pasien dilakukan operasi superficial incisional Desain Pengumpulan Prospectif dan Retrospectif Data Sumber Data Data Primer dan sekunder Instrument pengambilan data Lembar Observasi Besar Sampel Total Populasi Frekuensi pengumpulan Bulanan, Triwulanan Data Periode Pelaporan Data Bulanan, Triwulanan Periode Analisis Data Bulanan, Triwulanan Penyajian Data Tabel Grafik Run chart
Penanggung Jawab Ketua TIM PPI/ Koordinator PPI
4) ABSES GIGI
Judul Indikator ABSES GIGI
Dasar Pemikiran 1. Hasilriskesdas menyatakan proporsi tersebut masalah gigi adalah gigi rusak/ berlubang / sakit (ti5,3%), masalah kesehatan mulut yang mayoritas dialami penduduk Indonesia adalah gusi bengkak (abses) (1 ti%). 2. KMK 62 tahun 2015 3. Permenkes 11 tahun 2017 tentang keselamatan pasien 4. Peraturan Daerah atau aturan lain yang relevan….. Dimensi Mutu Keselamatan, efektif dan efisien tujuan 1. melakukan surveilens HAIs pada angka kejadian infeksi pasca tindakanpelayanan gigi yang terjadi abses, di puskesmas kulisusu 2. Menjamin keselamatan pasien yang dilakukan pelayanan gigi. Definisi Operasional Terbentuknya kantung atau benjolan berisi nanah pada gigi, disebabkan oleh infeksi bakteri. Kondidi ini bias muncul di sekitar akar gigi maupun di gusi ditandai dengan demam, gusi bengkak, rasa sakit saat mengunyah dan mengigit, sakit gigi menyebar ke telinga, rahang dan leher , bau mulut, kemerahan dan pembengkakan pada wajah. Abses gigi menjadi indikatorsurveilans pada kasus sesuai kriteria HAIs ( tindakan pelayanan gigi sebelumnya tidak ditemukan tanda tanda abses). Jenis Indikator Output Satuan Pengukuran % Numerator (pembilang) Jumlah Kasus abses gigi Denumenator (Penyebut) Jumlah pasien dilakukan tindakan superficial incisional pada area gigi dan jaringan periodontal, Target Pencapaian < 2 persen kriteria : Kriteria Inklusi : Semua pasien yang dilakukan tindakan pda area gigi dan jaringan periondontal akibat tindakan superficial Incisional Semua pasin yang teridentifikasi abses gigi Kriteria Eksklusi : Pasien sudah terjadi abses gigi sebelum tindakan gigi dilakukan Pasien yang dilakukan tindakan pada area gigi dan jaringan periodontaldi FKTP lain Formula jumla h kasus abses gigi x 100 % jumla h pasien dilakukantindakan superfisialincisional pada area gigi dan jaringan periodontal Desain Pengumpulan Prospectif dan Retrospectif Data Sumber Data Data Primer dan sekunder Instrument pengambilan data Lembar observasi langsung Besar Sampel Total populasi Frekuensi pengumpulan Bulanan, Triwulan Data Periode Pelaporan Data Bulanan, Triwulan Periode Analisis Data Bulanan, Triwulan Penyajian Data Tabel Grafik Run chart
Dasar Pemikiran 1. Perturan Menteri Kesehatan tentang Keselamatan Pasien
2. Peraturan Menteri Kesehatan tentang Pencegahan dan pengendalian infeksi Dimensi Mutu Keselamatan, efektif dan efisien tujuan 1. melakukan surveilens HAIs pada angka kejadian infeksi pasca tindakan pelayanan Imunisasi di puskesmas kulisusu 2. Menjamin keselamatan pasien untuk mengurangi risiko terjadinya KIPI. Definisi Operasional Infeksi yang terjadi setelah tindakan imunisasi yang diberikan secara penyuntikan, dimana ditemukan tanda tanda infeksi antara lain : Gejala KIPI Ringan Nyeri Kemerahan dan bengkak didaerah tubu yang mengalami injeksi pasca imunisasi Gatal Demam Sakit kepala Lemas Gejala KIPI Berat Alergi berat Jumlah trombosit menurun Kejang Hipotonia atau sindrom bayi lemas. Bayi yang mengalami akan terlihat lemas dan tak berdaya Jenis Indikator Output Satuan Pengukuran Persen (%) Numerator (pembilang) Jumlah Kasus KIPI Denumenator (Penyebut) Jumlah pasien dilakukan tindakan Imunisasi Target Pencapaian < 2 persen kriteria : Kriteria Inklusi : Semua pasien teridentifikasi KIPI yang telah mendapat imunisasi di FKTP tersebut Kriteria Eksklusi : Pasien yang diberikan Imunisasi di FKTP lain Formula jumla h kasus KIP I x 100 jumla h pasien yang dilakukantindakan imunisasi Desain Pengumpulan Retrospectif Data Sumber Data Data sekunder Instrument pengambilan data Formulir Pelaporan KIPI Besar Sampel Semua pasien yang dilakukan imunisasi Frekuensi pengumpulan Bulanan, Triwulan Data Periode Pelaporan Data Bulanan, Triwulan Periode Analisis Data Bulanan, Triwulan Penyajian Data Tabel Grafik Run chart