Anda di halaman 1dari 6

KAJIAN PEMANFAATAN JASA LINGKUNGAN KAWASAN

KARST DI KECAMATAN LOHIA KABUPATEN MUNA


SULAWESI TENGGARA

ELSA DAMAYANTI DARLIN

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Karst merupakan suatu bentang alam yang didominasi oleh batuan
karbonat. Berdasarkan defenisi tersebut maka dapat diketahui bahwa dalam
proses pembentukannya dipengaruhi oleh adanya gas karbon. Indonesia
memiliki luas wilayah karst sekitar 140.000.000 km2.

Kawasan karst merupakan sebuah ekosistem yang unik bila


dibandingkan dengan tipe ekosistem lainnya. Hal ini dikarenakan kawasan
karst bersifat kering dan gersang. Keunikan lain dari kawasan karst terletak
pada adanya gua pada daerah karst yang membentuk iklim mikro yang
berbeda dengan daerah di luarnya (PPLH 2007). Gua yang berada di
kawasan karst memberikan manfaat baik secara langsung maupun tidak
langsung. Manfaat langsung gua selain sebagai objek wisata, diantaranya
adalah sebagai sumber pupuk (PPLH 2007) dan sumber air ketika kemarau
(Haryono 2001). Manfaat tidak langsung gua diantaranya adalah sebagai
penyerap karbondioksida (Sihombing 2011).

Secara geologi, Pulau Muna merupakan salah satu kawasan yang


termasuk dalam kawasan karst yang ada di Indonesia. Kabupaten Muna
merupakan salah satu kawasan potensi karst yang didukung oleh batu
gamping yang menyusun pulau tesebut. Hal ini dapat terlihat pada tebing
tebing batu gamping di sepanjang pantai timur Pulau Muna. Keberadan batu
gamping Pulau Muna juga diketahui setelah beberapa peneliti karst Indonesia
melakukan pengkasifikasian nilai strategis kawasan karst yang hasilnya yaitu
beberapa objek dalam kawasan karst Pulau Muna memiliki nilai dalam aspek
Pariwisata (Samudra, 2001).
Keunikan karst yang sebagian besar sebagai objek pariwisata juga
berfungsi sebagai sarana kepentingan sosial pada masyarakat muna.
Beberapa komponen seperti mata air yang muncul dari mulut goa dijadikan
sebagai tempat untuk memenuhi kebutuhan air oleh masyarakat. Hal ini
menggambarkan bahwa kawasan karst memiliki jasa lingkungan yang baik
dalam mendukung kehidupan masyarakat serta menjadi ekosistem yang baik
bagi beberapa habitat flora dan fauna disekitarnya.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian


ini adalah :

1. Apa jasa lingkungan kawasan karst yang terdapat di Kecamatan Lohia,


Kabupaten Muna?

2. Bagaimana Pemanfaatan jasa lingkungan kawasan karst di Kecamatan


Lohia Kabupaten Muna?

3. Bagaimana peran pemerintah dalam pengelolaan dan perlindungan


terhadap jasa lingkungan kawasan karst di Kabupaten Muna?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji dan menganalisis


pemanfaatan jasa lingkungan kawasan karst di Kecamatan Lohia Kabupaten
Muna
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Jasa Lingkungan

B. Kawasan Karst

C. Potensi Jasa Lingkungan Kawasan Karst


BAB III

METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian akan dilaksanakan di Kecamatan Lohia Kabupaten Munas,
Sulawesi Tenggara. Penelitian akan berlangsung pada Bulan April sampai
Juni 2020.

3.2. Sumber Data


Sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah data
primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh pada
lokasi penelitian baik dari hasil observasi maupun wawancara. Sedangkan
data sekunder adalah data yang diperoleh dari lembaga atau instansi terkait
dengan pemanfaatan jasa lingkungan karst di Kecamatan Lohia Kabupaten
Muna.

3.3. Teknik Pengumpulan Data

1. Inventarisasi
Inventarisasi dilakukan untuk mengumpulkan data dilapangan secara
langsung untuk mengetahui kawasan karst yang memiliki potensi jasa
lingkungan di Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna baik yang dimanfaatkan
secara langsung maupun tidak langsung oleh masyarakat serta memiliki
manfaat bagi flora dan fauna di sekitar kawasan.

2. Wawancara
Pengumpulan data pengelolaan dilakukan dengan wawancara
terhadap pengelola kawasan karst di Kecamatan Lohia. Wawancara
dilakukan kepada pengelola baik yang berada di kawasan karst itu sendiri
dan Dinas-dinas terkait yang memiliki fungsi khusus terhadap pengelolaan
kawasan tersebut. . Wawancara dilakukan dengan wawancara terstruktur.
Wawancara terhadap pengelola dilakukan untuk mengetahui kondisi umum
dan pengelolaan kawasan karst di Kecamatan Lohia.

3. Kuesioner

Pengumpulan data mengenai pengetahuan dan pemanfaatan


masyarakat terhadap jasa lingkungan kawasan karst di Kecamatan Lohia,
Kabupaten Muna dilakukan dengan penyebaran kuesioner berskala. Jumlah
responden yang mengisi kuesioner adalah 45 orang yang dipilih dengan
systematic random sampling.

4. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan untuk mendapatkan data tambahan mengenai


kawasan karst Kecamatan Lohia Kabupaten Muna. Data tersebut dibutuhkan
untuk mendukung ataupun melengkapi data yang telah dimiliki. Literatur yang
digunakan dapat berasal dari dokumen perundang-undangan, skripsi, tesis,
buku maupun jurnal.

3.4. Analisis Data

Analisis deskriptif dilakukan terhadap pengelolaan kawasan karst


Kecamatan Lohia Kabupaten Muna, masyarakat dan pemanfaatan jasa
lingkungan. Data yang diperoleh kemudian diuraikan secara deskriptif.
Kualitatif.

Anda mungkin juga menyukai