Pertanyaan : Cari peraturan Undang-undang yang mengatur tentang K3, Hak-hak
Tenaga Kerja, Kesejahteraan Kerja, Kesehatan Kerja (Kemenkes) Jawab : 1. Undang-undang yang Mengatur tentang K3 a. UU No. 1 Tahun 1970 (Tentang Keselamatan Kerja) Pasal 1 (ayat 1) : “Tempat kerja” ialah ruangan atas lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap di ruang kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya yang diperinci dalam pasal 2, termasuk tempat kerja ialah semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang merupakan bagian-bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja tersebut. Pasal 1 (ayat 6) : “Ahli keselamatan kerja” ialah tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerka untuk mengawasi ditaatinya undang-undang ini. 2. Undang-undang yang mengatur Hak-hak Tenaga Kerja a. UU No. 13 Tahun 2003 (Tentang Ketenagakerjaan) Pasal 3 : Tiap tenaga kerja berhak atas pekerjaan dan penghasilan yang layak bagi kemanusiaan. Pasal 86 : Setiap pekerja atau buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas : a. Keselamatan dan Kesehatan kerja b. Moral dan kesusilaan, dan c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama Pasal 87 : Setiap perusahaan wajib menerapkan system manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) yang terintegrasi dengan system manajemen perusahaan. b. UU No. 14 Tahun 1969 Pasal 9 : Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan, Kesehatan, kesusilaan, pemeliharaan moril kerja serta perlakukan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama. Pasal 11 : Tiap tenaga kerja berhak mendirikan dan menjadi anggota perserikatan tenaga kerja. 3. Undang-undang yang Mengatur Kesejahteraan Kerja a. UU No 13 Tahun 2003 (Pengupahan) Pasal 88 (ayat 1) : Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Pasal 88 (ayat 2) : Untuk mewujudkan penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi kemanusiaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), pemerintah menetapkan kebijakan pengupahan yang melindungi pekerja/buruh. Pasal 88 (ayat 3) : Kebijakan pengupahan yang melindungi pekerja/buruh sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) meliputi: a)upah minimum; b)upah kerja lembur; c)upah tidak masuk kerja karena berhalangan; d)upah tidak masuk kerja karena melakukan kegiatan lain di luar pekerjaannya; e)upah karena menjalankan hak waktu istirahat kerjanya; f)bentuk dan cara pembayaran upah; g)denda dan potongan upah; h)hal-hal yang dapat diperhitungkan dengan upah; i)struktur dan skala pengupahan yang proporsional; j)upah untuk pembayaran pesangon; dan k. upah untuk perhitungan pajak penghasilan. b. UU No 3 Tahun 1992 (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) Pasal 3 (ayat 1) : Untuk memberikan perlindungan kepada tenaga kerja diselenggarakan program jaminan sosial temaga kerja yang pengelolaannya dapat dilaksanakan denagn mekanisme asuransi. Pasal 3 (ayat 2) : Setiap tenaga kerja berhak atas jaminan sosial tenaga kerja. c. UU No 3 Tahun 1992 (Jaminan Kecelakaan Kerja) Pasal 10 (ayat 3) Pengusaha wajib mengurus hak tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja kepada Badan Penyelenggara sampai memperoleh hak-haknya. 4. Undang-undang yang Mengatur Kesehatan Kerja a. UU No. 23 Tahun 1992 Pasal 23 : 1. Kesehatan kerja diselenggarakan untuk mewujudkan produktivitas kerja yang optimal. 2. Kesehatan kerja meliputi pelayanan Kesehatan kerja, penecegahan penyakit akibat kerja, dan Kesehatan kerja. 3. Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan Kesehatan kerja. 4. Ketentuan mengenai Kesehatan kerja sebagaimana dimaksud dalam Ayat (2) dan Ayat (3) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.