Anda di halaman 1dari 3

Nama : ANANTA PIRDHAUS

NIM : 202110370311467
Kelas : K3 – A
Tugas : 3

Pertanyaan : Cari peraturan Undang-undang yang mengatur tentang K3, Hak-hak


Tenaga Kerja, Kesejahteraan Kerja, Kesehatan Kerja (Kemenkes)
Jawab :
1. Undang-undang yang Mengatur tentang K3
a. UU No. 1 Tahun 1970 (Tentang Keselamatan Kerja)
Pasal 1 (ayat 1) :
“Tempat kerja” ialah ruangan atas lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau
tetap di ruang kerja bekerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan
suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya yang diperinci
dalam pasal 2, termasuk tempat kerja ialah semua ruangan, lapangan, halaman dan
sekelilingnya yang merupakan bagian-bagian atau yang berhubungan dengan
tempat kerja tersebut.
Pasal 1 (ayat 6) :
“Ahli keselamatan kerja” ialah tenaga teknis berkeahlian khusus dari luar
Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerka untuk
mengawasi ditaatinya undang-undang ini.
2. Undang-undang yang mengatur Hak-hak Tenaga Kerja
a. UU No. 13 Tahun 2003 (Tentang Ketenagakerjaan)
Pasal 3 :
Tiap tenaga kerja berhak atas pekerjaan dan penghasilan yang layak bagi
kemanusiaan.
Pasal 86 :
Setiap pekerja atau buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas :
a. Keselamatan dan Kesehatan kerja
b. Moral dan kesusilaan, dan
c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
agama
Pasal 87 :
Setiap perusahaan wajib menerapkan system manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja (SMK3) yang terintegrasi dengan system manajemen perusahaan.
b. UU No. 14 Tahun 1969
Pasal 9 :
Tiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatan, Kesehatan,
kesusilaan, pemeliharaan moril kerja serta perlakukan yang sesuai dengan martabat
manusia dan moral agama.
Pasal 11 :
Tiap tenaga kerja berhak mendirikan dan menjadi anggota perserikatan tenaga
kerja.
3. Undang-undang yang Mengatur Kesejahteraan Kerja
a. UU No 13 Tahun 2003 (Pengupahan)
Pasal 88 (ayat 1) :
Setiap pekerja/buruh berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.
Pasal 88 (ayat 2) :
Untuk mewujudkan penghasilan yang memenuhi penghidupan yang layak bagi
kemanusiaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), pemerintah menetapkan
kebijakan pengupahan yang melindungi pekerja/buruh.
Pasal 88 (ayat 3) :
Kebijakan pengupahan yang melindungi pekerja/buruh sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2) meliputi:
a)upah minimum;
b)upah kerja lembur;
c)upah tidak masuk kerja karena berhalangan;
d)upah tidak masuk kerja karena melakukan kegiatan lain di luar pekerjaannya;
e)upah karena menjalankan hak waktu istirahat kerjanya;
f)bentuk dan cara pembayaran upah;
g)denda dan potongan upah;
h)hal-hal yang dapat diperhitungkan dengan upah;
i)struktur dan skala pengupahan yang proporsional;
j)upah untuk pembayaran pesangon; dan k. upah untuk perhitungan pajak
penghasilan.
b. UU No 3 Tahun 1992 (Jaminan Sosial Tenaga Kerja)
Pasal 3 (ayat 1) :
Untuk memberikan perlindungan kepada tenaga kerja diselenggarakan program
jaminan sosial temaga kerja yang pengelolaannya dapat dilaksanakan denagn
mekanisme asuransi.
Pasal 3 (ayat 2) :
Setiap tenaga kerja berhak atas jaminan sosial tenaga kerja.
c. UU No 3 Tahun 1992 (Jaminan Kecelakaan Kerja)
Pasal 10 (ayat 3)
Pengusaha wajib mengurus hak tenaga kerja yang tertimpa kecelakaan kerja kepada
Badan Penyelenggara sampai memperoleh hak-haknya.
4. Undang-undang yang Mengatur Kesehatan Kerja
a. UU No. 23 Tahun 1992
Pasal 23 :
1. Kesehatan kerja diselenggarakan untuk mewujudkan produktivitas kerja yang
optimal.
2. Kesehatan kerja meliputi pelayanan Kesehatan kerja, penecegahan penyakit
akibat kerja, dan Kesehatan kerja.
3. Setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan Kesehatan kerja.
4. Ketentuan mengenai Kesehatan kerja sebagaimana dimaksud dalam Ayat (2)
dan Ayat (3) ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai