Anda di halaman 1dari 5

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/357117512

pengertian pertanian

Article · December 2021

CITATIONS READS
0 11,962

2 authors, including:

Putriayu Dwi Anggraini


Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
1 PUBLICATION   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

pertanian View project

All content following this page was uploaded by Putriayu Dwi Anggraini on 17 December 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Nama : Putriayu Dwi Anggraini
NIM : 20210220213
Kelas : Agribisnis D
Mata Kuliah : Bahasa Indonesia (Penulisan Ilmiah)
Dosen Pengampu : Zuhud Rozaki, Ph.D

PENGERTIAN PERTANIAN

Ide Pokok
1. Pengertian Pertanian
2. Pertanian Indonesia di Mata Dunia
3. Pertanian Sebagai Kunci Perekonomian

Secara umum pengertian dari pertanian adalah suatu kegiatan manusia yang termasuk
didalamnya yaitu bercocok tanam, peternakan, perikanan dan juga kehutanan. Sebagian besar
kurang lebih dari 50 persen mata pencaharian masyarakat di Indonesia adalah sebagai petani,
sehingga sektor pertanian sangat penting untuk dikembangkan di negara kita. Pengertian pertanian
dalam arti sempit hanya mencakup pertanian sebagai budidaya penghasil tanaman pangan padahal
kalau kita tinjau lebih jauh kegiatan pertanian dapat menghasilkan tanaman maupun hewan ternak
demi pemenuhan kebutuhan hidup manusia.

Sedangkan pengertian pertanian yang dalam arti luas tidak hanya mencakup
pembudidayaan tanaman saja melainkan membudidayakan serta mengelola dibidang perternakan
seperti merawat dan membudidayakan hewan ternak yang bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan
masyarakat banyak seperti: ayam, bebek, angsa. Serta pemanfaatan hewan yang dapat membantu
tugas para petani kegiatan ini merupakan suatu cakupan dalam bidang pertanian (Bukhori, 2014).

Secara umum pengertian dari pertanian adalah suatu kegiatan manusia yang termasuk
didalamnya yaitu bercocok tanam, peternakan, perikanan dan juga kehutanan. Sebagian besar
kurang lebih dari 50 persen mata pencaharian masyarakat di Indonesia adalah sebagai petani,
sehingga sektor pertanian sangat penting untuk dikembangkan di negara kita. Pengertian pertanian
dalam arti sempit hanya mencakup pertanian sebagai budidaya penghasil tanaman pangan padahal
kalau kita tinjau lebih jauh kegiatan pertanian dapat menghasilkan tanaman maupun hewan ternak
demi pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Sedangkan pengertian pertanian yang dalam arti luas
tidak hanya mencakup pembudidayaan tanaman saja melainkan membudidayakan serta mengelola
dibidang perternakan seperti merawat dan membudidayakan hewan ternak yang bermanfaat bagi
pemenuhan kebutuhan masyarakat banyak seperti: ayam, bebek, angsa. Serta pemanfaatan hewan
yang dapat membantu tugas para petani kegiatan ini merupakan suatu cakupan dalam bidang
pertanian (Bukhori, 2014).
Sebagai negara kepulauan dan memiliki wilayah yang luas, Indonesia adalah negara yang
dianugerahi oleh kekayaan alam yang tidak pernah ada habisnya. Dari keindahan alam untuk
wisata hingga kekayaan alam yang bisa diproduksi menjadi sumber energi tersendiri, salah
satunya berasal dari sektor pertanian. Sejak dahulu, Indonesia selalu kaya dengan hasil dari
pertanian seperti padi, kedelai, jagung, kacang tanah, ketela pohon dan ubi jalar. Selain itu, ada
juga hasil dari pertanian yang disebut sebagai hasil pertanian tanaman perdagangan yaitu teh,
kopi, kelapa, kina, cengkeh, tebu, karet dan yang lainnya. Dengan pertanian Indonesia yang
semakin hari semakin besar, hal ini memberikan dampak positif juga. Tidak hanya untuk urusan
dalam negeri, tetapi juga luar negeri. Sektor pertanian Indonesia di mata dunia mendapatkan
respon positif yang patut dibanggakan.

Peranan sektor pertanian dalam pembangunan di Indonesia tidak perlu diragukan lagi.
Pembangunan pertanian diarahkan untuk meningkatkan produksi pertanian guna memenuhi
kebutuhan pangan dan kebutuhan industri dalam negeri, meningkatkan ekspor, meningkatkan
pendapatan petani, memperluas kesempatan kerja dan mendorong pemerataan kesempatan
berusaha (Soekartawi, 2003).

Pertanian di Indonesia merupakan salah satu sektor kunci perekonomian Indonesia.


Meskipun kontribusi sektor pertanian terhadap produk domestik bruto nasional telah menurun
secara signifikan dalam setengah abad terakhir, saat ini sektor pertanian masih memberikan
pendapatan bagi sebagian besar rumah tangga Indonesia. Pada tahun 2013, sektor pertanian
menyumbang 14,43 persen dari PDB nasional, sedikit mengalami penurunan dibandingkan satu
dekade sebelumnya (2003) yang mencapai 15,19 persen. Pada tahun 2012, sektor ini
menyediakan lapangan kerja untuk sekitar 49 juta orang Indonesia, yang mewakili 41 persen dari
total angkatan kerja di negara ini. Saat ini sekitar 30 persen lahan Indonesia digunakan untuk
pertanian. Sektor pertanian Indonesia ditinjau dan diatur oleh Kementerian Pertanian Republik
Indonesia.
Umumnya, sektor pertanian di Indonesia terdiri dari dua jenis berdasarkan skala per 1 meter:

• Perkebunan besar baik milik negara maupun perusahaan swasta


• Produksi petani kecil, kebanyakan rumah tangga yang melakukan pertanian
tradisional.
Perkebunan besar cenderung fokus pada komoditas ekspor; seperti minyak sawit dan karet,
sementara petani skala kecil fokus pada komoditas hortikultura untuk memasok konsumsi
makanan masyarakat lokal dan regional, seperti beras, kedelai, jagung, buah-buahan dan sayuran.
Indonesia terletak di daerah tropis sehingga mengalami hujan lebat dan sinar matahari hampir
sepanjang waktu, yang merupakan elemen penting untuk pertanian. Sebagian besar komoditas
pertanian global dapat hidup di Indonesia. Negara ini memiliki tanah subur yang melimpah.
Indonesia adalah penghasil utama dari berbagai produk pertanian tropis. Komoditas pertanian
penting di Indonesia meliputi minyak sawit, karet alam, kakao, kopi, teh, singkong, beras dan
rempah-rempah tropis.

Pembangunan pertanian tidak terlepas dari pengembangan kawasan pedesaan yang


menempatkan pertanian sebagai penggerak utama perekonomian. Lahan, potensi tenaga
kerja, dan basis ekonomi lokal pedesaan menjadifaktor utama pengembangan pertanian. Dari
kondisi tersebut perlu disusun sebuah kerangka dasar pembangunan pertanian yang kokoh
dan tangguh, artinya pembangunan yang dilakukan harus didukung oleh segenap komponen
secara dinamis, ulet, dan mampu mengoptimalkan sumberdaya, modal, tenaga, serta
teknologi sekaligus mampu menciptakan kesejah teraan masyarakat. Pembangunan pertanian
harus berdasarkan asas ‘keberlanjutan’ yakni, mencakup aspek ekologis, sosial dan ekonomi
(Wibowo, 2004).
Daftar Pustaka

Kusumaningrum, S. I. (2019). PEMANFAATAN SEKTOR PERTANIANSEBAGAI


PENUNJANG PERTUMBUHAN PEREKONOMIAN INDONESIA, 10.
Rahman, B. (2016). BAB III LANDASAN TEORI 3.1. SEKTOR PERTANIAN, 41.
Soekarwati. (2006). Peranan Sektor Pertanian.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai