Anda di halaman 1dari 2

TUGAS 3

Nama : I Made Indra Dwi Putra Suastawan

Nim : 041843083

Matakuliah : Hukum Pidana Internasional

1. Dengan semakin meningkatnya insiden kemanusiaan yang terjadi di timor timur pasca
lepas dari Indonesia mengharuskan dibentuknya hybrid tribunal untuk pelaku
kejahatan berat terhadap kemanusiaan. Dari kutipan tersebut silahkan deskripsikan
apa itu hybrid tribunal ?
Jawaban :
Berdasarkan kutipan tersebut, hybrid tribunal dibentuk berdasarkan perjanjian antara
pemerintah negara yang mengalami pelanggaran berat HAM dengan PBB. Hybrid
tribunal atau disebut dengan pengadilan campuran merupakan suatu model
pengadilan baru yang dapat mewadahi dan memenuhi rasa keadilan bagi para korban
serta menekan biaya yang cukup tinggi. Hukum materiil yang diterapkan dalam
persidanganpun tidak hanya hukum nasional negara yang bersangkutan melainkan
menggunakan norma-norma dari berbagai instrumen hukum HAM internasional yang
diantaranya Konvensi Genosida, Konvensi Hak-Hak Sipil dan Politik, Konvensi
Jenewa, dan lainnya. Gagasan mengenai pembentukan hybrid tribunal didasari pada
pemikiran bahwa hybrid tribunal dianggap dapat lebih menjamin pemenuhan keadilan
bagi para korban, dan pelaksanaannya dapat lebih menjamin pengadilan yang fair
(fair trial) berdasarkan standar keadilan internasional sehingga praktik-praktik
impunitas yang selama ini banyak terjadi di pengadilan nasional dapat di minimalisasi.

2. Setelah terbentuk bagaimana pelaksanaan Hybrid tribunal (The Special Court for
Sierra Leone) ?
Jawaban :
Pengadilan pidana model hybrid tribunal telah diterapkan di beberapa negara di
berbagai dunia yangs alah satunya seperti the Special Court for Sierra Leone di Sierra
Leone. The Special Court for Sierra Leone dibentuk untuk mengadili orang-orang
yang paling bertanggungjawab atas kasus-kasus pelanggaran humaniter
internasional dan pelanggaran-pelanggaran yang terjadi selama perang saudara di
Sierra Leone. Perang saudara tersebut ditandai dengan terjadinya kekejaman yang
dilakukan oleh anggota milisi pemberontakan RUF/AFRC. Dalam kejadian tersebut,
penduduk sipil menderita serangan yang meluas dan sistematis seperti pembunuhan,
mutilasi, amputasi, pentiksaan, pemerkosaan dan penculikan paksa. Dalam
pelaksanaannya, terdapat keorganisasian specail court sierra leone yang dalam hal
ini diisi oleh delapan orang hakim independen yang diantaranya terdiri dari majelis
hakim tingkat pertama, sekjen PBB dan pihak lainnya. Hingga saat ini, Special Court
for Sierra Leone masih berlangsung.

3. Jelaskan dasar hokum terbentuknya hybrid tribunal ?


Jawaban :
Pengguaan dasar hukum dalam membentuk hybrid tribunal dipengaruhi oleh
berbedanya situasi dan konidisi serta latar belakang yang terjadi pada saat itu.
Apabila dilihat dari pelaksanaan hybrid tribunal yaitu Special Court of Seirra Leone
dibentuk atas dasar permintaan pemetintah Sierra Leone kepada PBB yang
dituangkan pada Resolusi Nomor 1315. Berdasarkan hasil kesepakatan antara
Sekjen PBB dengan Pemerintah Sierra Leone maka dibentuklah Agreement between
the United Nations and the Government of the Sierra Leone on Estabilishment of a
Special court for Sierra Leone. Slain itu, dalam pelaksanaan hybrid tribunal yaitu
Special Panels Dili dibentuk berdasarkan Bagian 1.1. Regulasi Nomor 15 Tahun 2000
Tentang The Estabilishment of Panels With Exclusive Juridiction Over Serious
Criminal Offence yang dalam hal ini dianggap sebagai hukum nasional Timor
Leste.dan juga berdasarkan pelaksanaan dari hybrid tribunal lainnya.

Anda mungkin juga menyukai