Anda di halaman 1dari 16

Special Court

for
Sierra Leone
Our Partners
1. Margareta Cindy E1A019182
2. Salsabillah Choirunnisa E1A019189
3. Andrea Hanami E1A019210
4. Rania Fitri E1A019211
5. Vida Hanum E1A019241
6. Hafizh Alfansyah E1A0247
Pendahuluan
Republik Sierra Leone adalah sebuah negara di Afrika Barat,
tepatnya di pesisir Samudra Atlantik. The Special Court for
Sierra Leone (SCSL) atau Pengadilan Khusus untuk Sierra
Leone merupakan pengadilan internasional yang didirikan
melalui kesepakatan penting antara Pemerintah Sierra
Leone dan PBB. Bahasa resmi yang digunakan di pengadilan
ini adalah bahasa Inggris. Pengadilan ini berkantor di
Freetown, Den Haag, dan New York City.
Dasar Pembentukan
Pembentukan The Special Court for Sierra Leone merupakan suatu keinginan dari
rakyat Sierra Leone. Pada 12 Juni 2000, Presiden Sierra Leone meminta pada Dewan
Keamanan PBB untuk membentuk pengadilan pidana internasional guna mengadili
pihak-pihak yang telah melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan di Sierra
Leone.18
Pada 14 Agustus 2000, Dewan Keamanan menerbitkan Resolusi 1315/2000 yang
meminta Sekretaris Jenderal PBB untuk menjajagi kemungkinan diadakan persetujuan
bersama antara PBB dan pemerintah Sierra Leone untuk membentuk sebuah
pengadilan pidana internasional yang bersifat sui generis. Diharap Sekretaris Jenderal
dapat merampungkan tugasnya dalam jangka waktu 30 hari sejak ditetapkan Resolusi
tersebut.
Dasar Pembentukan
Pada Januari 2002, PBB dan pemerintah Sierra Leone menandatangani perjanjian
bersama tentang pembentukan pengadilan pidana internasional beserta Statunya.19
Dalam naskah perjanjian dan naskah Statuta, pengadilan pidana campuran semacam
itu diberi sebutan “Pengadilan Khusus untuk Sierra Leone” (Special Court for Sierra
Leone). Dalam perjanjian, di temukan bahwa PBB mempunyai kewenangan
mengangkat sebagian hakim, penuntut umum, dan panitera.
Pemerintah Sierra Leone mempunyai kewenangan untuk mengangkat sebagian hakim
dari warga negara Sierra Leone. Mengenal sumber dana untuk biaya operasional
pengadilan, ditentukan akan berasal dari terutama sumbangan sukarela masyarakat
internasional. Bila sumbangan itu tidak mencukupi, maka Sekretaris Jenderal dan
Dewan Keamanan PBB akan mengupayakan jalan lain agar biaya operasional dapat
terpenuhi
Pada tanggal 14 Agustus 2000 The special Court for Sierra Leone terbentuk
dan memiliki yurisdiksi pengadilan untuk mengadili kejahatan-kejahatan di
bawah hukum humaniter internasional dan hukum nasional Sierra Leone
meliputi:
1) Kejahatan terhadap kemanusiaan
2) Pelanggaran terhadap pasal Konvensi Jenewa 1949 beserta Protokol
Tambahan II
3) Pelanggaran terhadap pasal 4 Konvensi Jenewa, termasuk dengan sengaja
menjadikan penduduk sipil sebagai sasaran, horse de combat, penculikan dan
pembunuhan terhadap personil yang membawa misi perdamaian, dan
memaksakan anak-anak dibawah umur 15 tahun untuk ikut berparisipasi
secara aktif dalam perang.
konsiderans Resolusi Dewan Keamanan PBB No. 1315 (2000) :
“Recognizing that, in the particular circumstances of Sierra Leone, a
credible system of justice and accountability for the very serious crimes
commited there would end impunity and would contribute to the process of
national reconciliation and to the restoration and maintenance of peace”

Dengan kalimat yang berbeda, Martin Ortega dan Herman mengatakan


bahwa: “Hybrid tribunals fulfil one of the most important goals of
transitional justice; to achieve justice after conflict through the prosecution
of the most serious violations of human rights. They also have the potential
to interact with peacebuilding activities, particularly the promotion of rule of
law and reform of the judicial sector and the justice system as a whole.”
Tujuan

Memberikan
Untuk melindungi Sebagai salah satu model dari
keadilan bagi para lembaga peradilan nasional Sierra
dan menjaga Leone dan sebagai bentuk
korban kejahatan
kejahatan yang kontribusi terhadap reformasi
terhadap sistem peradilan nasional Sierra
telah terjadi
kemanusiaan Leone
terulang kembali
selama perang sipil
Jumlah Hakim
Pengadilan Khusus
Untuk Sierra Leone
Trial Chambers I Terdiri dari satu hakim nasional
Sierra Leone dan dua hakim internasional
Trial Chambers II Terdiri dari tiga hakim yaitu
satu hakim nasional Sierra Leone dan dua hakim
internasional.
Appeal Cahmbers Terdiri dari dua hakim
Nasional Sierra Leone dan tiga Hakim
Internasional
Trial Chamber I merupakan peradilan tahap pertama dalam SCSL
yang melakukan proses pemeriksaan terhadap proses penuntutan
awal kepada tersangka kejahatan terhadap kemanusiaan.
Trial Chamber II disini berperan untuk memutuskan seorang
terdakwa bersalah atau tidak berdasarkan kesaksiann bukti serta
argumen yang dipaparkan para pihak dalam persidangan.
Terakhir Appeal chamberss mendengarkan permohonan yang
menolak segala keputusan yang dikeluarkan oleh peradilan
sebelumnya.
Struktur kelembagaan SCSL sendiri terdiri dari beberapa elemen nasional
Sierra Leone serta elemen internasional yang berasal dari berbagai negara di
dunia, seperti para hakim (judges), penuntut umum (prosecutor) serta pengacara
(lawyer).

Office Of The United Nations High Commissioner For Human Rights, Rule-Of-Law Tools For Post-Conflict
States Maximizing The Legacy of Hybrid Courts,New York-Geneva. 2008.
Kewenangan /
Jurisdiksi
Dalam perjanjian, di temukan bahwa PBB mempunyai
kewenangan mengangkat sebagian hakim, penuntut
umum, dan panitera. Pemerintah Sierra Leone mempunyai
kewenangan untuk mengangkat sebagian hakim dari warga
negara Sierra Leone.
Pengadilan ini merupakan pengadilan hybrida, yaitu pengadilan yang
menggabungkan hukum internasional dan nasional nya

Jurisdiksinya terbatas pada kejahatan paling serius. Dimana kejahatan


tersebut harus memenuhi kualifikasi yang pertama harus terjadi
konflik bersenjata baik Internal maupun Internasional pada saat
kejahatan dituduhkan telah dilakukan dan yang kedua harus ada
hubungan erat antara konflik bersenjata dengan kejahatan yang
dituduhkan artinya bahwa tindakan pelaku harus terkait erat dengan
peperangan
Keberadaan lembaga SLSC dalam perjalanannya menemui beberapa
permasalahan terkait dengan beberapa prinsip hukum internasional
diantaranya terkait dengan masalah kedaultan serta yurisdiksi
negara Sierra Leone. Selain itu terkait dengan prinsip
pertanggungjawaban negara (state responsibility), dimana
pemerintah Sierra Leone tidak mampu melindungi tidak hanya warga
negara Seirra Leone yang menjadi korban kejahatan kemanusiaan,
namun juga mereka yang menjadi pelaku kejahatan terhadap
kemanusiaan
Permasalahan yang kini perlu dijelaskan
lebih detail adalah mengenai turut campur
kekuasaan asing dalam hal ini berkaitan
dengan prinsip non-intervensi, prinsip ini
digunakan oleh suatu negara dalam rangka
membentengi kekuasaan asing untuk ikut
campur dalam permasalahan domestik suatu
negara. Prinsip ini merupakan salah satu
kebiasaan internasional yang kini telah
menjelma menjadi prinsip dasar kaitannya
dengan kasus-kasus humaniter
internasional.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai