Anda di halaman 1dari 2

UJIAN AKHIR SEMESTER

SEKOLAH TINGGI ILMU HUKUM IBLAM


Depok, 15 November 2016

Sifat ujian terbuka (Open Book)


Waktu ujian 17.00-18.30 (90 Menit)
Dosen sangat menjunjung tinggi dan mengapresiasi integritas dan kejujuran mahasiswa
Jawablah 5 soal saja dari 7 soal berikut dengan penjelasan yang diperlukan

1. Pada tahun 2004 sampai 2006, Australia melakukan perundingan dengan Timor Leste dan
menyepakati suatu perjanjian bilateral tentang pengelolaan wilayah laut, yang utamanya
eksploitasi cadangan minyak yang ada di Laut Timor (Greater Sunrise Fields). Perjanjian
tersebut kemudian didaftarkan pada Sekretariat Jenderal PBB. Enam tahun kemudian,
pemerintah Timor Leste memperoleh informasi faktual bahwa selama proses perundingan
ternyata Australia melakukan penyadapan atas percakapan yang dilakukan tim perunding
Timor Leste dengan Kepala Pemerintahannya. Kedua negara kemudian terlibat sengketa, dan
pada bulan Januari 2013, Australia melakukan penyitaan terhadap dokumen negara Timor
Leste yang ada di Kantor Perwakilannya di Canberra. Jika kedua negara ingin menyelesaikan
sengketa tersebut secara damai, jelaskan cara apa saja yang dapat ditempuh? Dan ketika
pada tahun 2015, Timor Leste membawa sengketa di atas ke Mahkamah Internasional,
namun Australia tidak hadir di persidangan. Dapatkah Mahkamah Internasional mengambil
keputusan atas sengketa tersebut?Jelaskan!

2. Salah satu perkembangan menarik sejak abad ke-20 adalah munculnya pengaturan HAM
dalam sistem hukum internasional. Jelaskan apa yang menjadi urgensi dari pengaturan HAM
semacam itu? Jelaskan pula apa yang menjadi titik singgung dari pengaturan hukum HAM
Internasional, dengan Hukum Humaniter Internasional, dan Hukum Pidana Internasional
dalam kerangka hukum internasional!

3. Pada tanggal 22 Pebruari 2014 dalam sidang ke 7116, Dewan Keamanan PBB akhirnya
mengadopsi Resolusi 2139 tentang Suriah. Resolusi Bantuan Kemanusiaan tersebut antara
lain berisi pernyataan mengutuk keras segala pelanggaran Hukum HAM Internasional dan
Hukum Humaniter Internasional di Suriah; meminta semua pihak yang terlibat untuk segera
mengakhiri segala bentuk kekerasan dan penyerangan kepada penduduk sipil; serta
mendesak seluruh anggota PBB untuk turut berpartisipasi dalam tindakan bantuan
kemanusiaan untuk Suriah. Jelaskan apakah Resolusi Dewan Keamanan PBB merupakan salah
satu sumber hukum Internasional? Jelaskan pula apakah yang menjadi polemik ketika Dewan
Keamanan PBB dapat membawa suatu kasus kejahatan internasional ke Mahkamah Pidana
Internasional (ICJ)!
4. Pengadilan Militer Nuremberg dan pengadilan Tokyo telah melahirkan suatu subyek hukum
baru, yang kemudian muncul suatu prinsip terkait subyek hukum baru tersebut dalam
penegakan hukum pidana Internasional. Apakah subyek hukum dan prinsip yang dimaksud?
Dan apa yang menjadi landasan pengukuhan subyek hukum yang baru tersebut sehingga
kedudukannya kian dikukuhkan, jelaskan dalam kaitannya dengan hukum HAM Internasional!

5. Pada awal mulanya, Pengadilan ad hoc diberlakukan terhadap para pelaku kejahatan
internasional. Bermula dari pengadilan Militer Nuremberg dan Pengadilan Tokyo yang
dibentuk oleh empat negara pemeneng perang. Kemudian semangat mengadili kejahatan
internasional tersebut diharapkan tidak adanya lagi kejahatan internasional dan pelanggaran
HAM berat dalam masyarakat internasional. Namun kemudian terjadi kejahatan yang
menjadi perhatian dunia internasional, terutama di Yugoslavia dan Rwanda sehingga
dibentuklah ICTY dan ICTR oleh Dewan Keamanan PBB. Jelaskan apakah yang menjadi kritik
dari berbagai model pengadilan pidana internasional ad hoc tersebut, sehingga kemudian
lahir ICC yang bersifat permanen! Jelaskan pula tujuan dari dibentuknya ICC!

6. Dalam Statuta Roma 1998, telah mengkategorikan empat kejahatan yang menjadi yurisdiksi
ICC, yaitu kejahatan genosida, kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan
kejahatan agresi. Apakah yang menjadi kualifikasi khusus dari kejahatan2 tersebut di atas
sehingga menjadi yurisdiksi ICC dan dikategorikan sebagai pelanggaran HAM berat? Terhadap
kejahatan terorisme berdasarkan kualifikasi adalah termasuk pelanggaran HAM berat, namun
dalam Statuta Roma tidak dikualifikasikan sebagai kejahatan yang menjadi yurisdiksi ICC,
mengapa demikian?

7. Jelaskan bahwa fungsi ICC adalah bersifat komplementaris terhadap yurisdiksi pengadilan
pidana nasional serta jelaskan dalam kondisi bagaimana suatu pengadilan nasional
dinyatakan ketidakmauan dan ketidakmampuannya dalam mengadili suatu kejahatan serius
yang terjadi di negaranya! Apa maksud bahwa yurisdiksi universal sebagai last resort atas
suatu kejahatan serius/pelanggaran HAM berat jika dikaitkan dengan yurisdiksi nasional
lainnya (yurisdiksi teritorial, yurisdiksi nasionalisasi aktif, dan yurisdiksi nasionalisasi pasif)?

Anda mungkin juga menyukai