Makalah K - jurnal
PGMI – 4 / Semester V
Utara
2020/2021
1. SUBJEK EVALUASI
Subjek evaluasi adalah orang yang melakukan penilaian. Subyek atau pelaku evaluasi
pendidikan ialah orang yang melakukan pekerjaan evaluasi dalam bidang pendidikan. Subyek
evaluasi pendidikan di sekolah akan sangat bergantung pada ditentukan oleh suatu aturan yang
menetapkan pembagian tugas untuk melakukan evaluasi tersebut. Dalam kegiatan evaluasi
pendidikan dimana sasaran evalusinya adalah prestasi belajar siswa, maka subyek evaluasinya
adalah guru atau dosen yang mengasuh mata pelajaran tertentu. jika evaluasi yang dilakukan itu
sasarannya adalah sikap peserta didik, maka subyek evaluasinya adalah guru atau petugas yang
sebelum melaksanakan evaluasi tentang sikap itu, terlebih dahulu telah memperoleh pendidikan
atau latihan (training) mengenai cara-cara menilai sikap seseorang.
Adapun apabila sasaran yang di evaluasi adalah kepribadian peserta didik, dimana
pengukuran tentang kepribadian itu dilakukan dengan menggunakan instrument berupa test yang
sifatnya baku. Maka subyek evaluasinya seorang psikolog. Jadi subyek evaluasi pendidikan itu
dapat berbeda-beda orangnya. Siapa saja yang dapat disebut sebagai subjek evaluasi untuk setiap
tes ditentukan oleh suatu aturan pembagian tugas yaitu sebagai berikut :
a. Untuk melaksanakan evaluasi mengenai pencapaian suatu prestasi belajar siswa, maka
yang me njadi subjek evaluasi adalah guru.
b. Untuk melaksanakan evaluasi sikap yang menggunakan sebuah skala, maka yang
menjadi subjeknya dapat meminta petugas yang ditunjuk dengan didahului oleh suatu
latihan untuk melaksankan evaluasi tersebut.
c. Untuk melaksankan evaluasi terhadap kepribadian, dimana menggunakan sebuah alat
ukur yang sudah yang sudah dibuat standarisasi, maka yang menjadi subjeknya adalah
ahli psikologi.
a. Menentukan angka kemajuan atau hasil belajar pada siswa. Berfungsi sebagai :
• Laporan kepada orang tua / wali siswa.
• Penentuan kenaikan kelas.
• Penentuan kelulusan siswa
Obyek atau sasaran evaluasi pendidikan ialah segala sesuatu yang berhubungan dengan
kegiatan atau proses pendidikan, yang dijadikan titik pusat perhatian atau pengamatan, karena
pihak penilai (evaluator) ingin memperoleh informasi tentang kegiatan atau proses pendidikan
tersebut.
Objek yang dimaksud dapat dikatakan sebagai pusat perhatian untuk di evaluasi. Yang
menentukan evaluasi atau disebut dengan evaluator itulah yang disebut dengan objek evaluasi.
Misalnya, pada waktu evaluator ingin menilai tinggi badan siswa, maka yang menjadi objek
• Masukan mentah
• Masukan lingkungan
• Proses transformasi
• Keluaran
Menurut teori yang dikemukakan oleh Bloom, ada 3 ranah dalam rekaan psikologis
manusia yang dapat di amati oleh evaluator yaitu:
3. SASARAN EVALUASI
Sasaran evaluasi yang dimaksud ialah segala sesuatu yang menjadi titik pusat
pengamatan karena penilaian menginginkan informasi tentang sesuatu tersebut. Salah satu cara
untuk mengenal atau mengetahui obyek dari evaluasi pendidikan adalah dengan jalan melihat
dari tiga segi, yaitu dari segi input, transformasi dan output.
a. Input
Calon siswa sebagai pribadi yang utuh,dapat ditinjau dari beberapa segi yang
menghasilkan bermacam-macam bentuk tes yang digunakan sebagai alat untuk mengukur
mencakup 4 hal, yaitu;
• Kemampuan
Untuk dapat mengikuti program dalam suatu lembaga/sekolah/institusi maka calon siswa
harus memiliki kemampuan yang sepadan. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur
kemampuan ini disebut tes kemampuan atau attitude test.
• Kepribadian
• Sikap-sikap
Sebenarnya sikap ini merupakan dari bagaian dari tingkah laku manusia sebagai gejala
atau gambaran kepribadian yang memancar keluar. Namun karena sikap ini merupakan sesuatu
yang palling menonjol dan sangat dibutuhkan dalam pergaulan maka banyak orang yang
menginginkan informasi khusus tentangnya. Alat untuk mengetahui sikap dinamakan tes sikap
atau attitude test. Oleh karena tes ini berupa kala, maka lalu disebut skala sikap atau attitude
scale.
• Intelegensi
Untuk mengetahui Intelegensi ini digunakan tes Intelegensi yang sering dikenal dengan tes IQ.
b. Transformasi
Banyak unsure yang terdapat dalam transformasi yang semuanya bias menjadi sasaran
evaluasi demi diperolehnya hasil pendidikan yang diharapkan. Unsure-unsur tersebut yaitu
sebagai berikut : Telah dijelaskan bahwa banyak unsur yang terdapat dalam transformasi yang
semuanya dapat menjadi sasaran atau objek penilaian demi diperolehnya hasil pendidikan yang
diharapkan. Unsur-unsur dalam transformasi yang menjadi objek penilaian antara lain :
• Kurikulum/materi
• Metode dan cara penilaian
• Sarana pendidikan/media
• Sistem administrasi
• Guru dan personal lainya
c. Out put
Penilaian terhadap lulusan suatu sekolah dikurikulum untuk mengetahui seberapa jauh
tingkat pencapaian/prestasi belajar mereka selama mengikuti progam. Alat yang digunakan
untuk mengukur pencapaian ini disebut tes pencapaian atau achieviment test.
Langkah yang selanjutnya yang harus ditempuh oleh guru dalam mengadakan evaluasi
adalah menetapkan apa yang menjadi sasaran evaluasi tersebut. Sasaran evaluasi ini penting
diketahui supaya memudahkan guru dalam menyusun alat-alat evaluasinya.
Artinya segi-segi yang menyangkut sikap, minat,perhatian, ketrampilan peserta didik itu
sendiri sebagai akibat proses belajar-mengajar.
b. Segi pendidikan
Artinya bahwa proses belajar mengajar perlu diberi penilaian secara objektif dan guru sebab
baik dan tidaknya proses belajar-mengajar akan menentukan baik tidaknya hasil belajar yang
dicapai oleh peserta didik.
Ketiga sasaran diatas harus dievaluasi secara menyeluruh artinya jangan hanya dinilai
dari segi materi semata-mata, tetapi juga harus dinilai segi-segi perubahan tingkah laku dalam
proses belajar mengajar. Dengan menetapkan sasarn diatas, maka seorang guru akan mudah
menempatkan ala-alat evaluasinya. Adapun segi-segi yang diukur dalam evaluasi ini adalah
sebagai berikut:
a. Kedudukan akademis setiap peserta didik, baik dibandingkan dengan teman sekelasnya,
sekolahannya maupun dengan sekolah-sekolah yang lain.
Kegunaan data evaluasi adalah sebagai dasar untuk mengambil sebuah keputusan dan
secara khusus dapat dirinci sebagai berikut:
a. Administratif
b. Instruksional
Supervisor dan guru menggunakan hasil evaluasi untuk membantu meningkatkan cara mengajar
guru agar lebih baik.
Hasil yang diperoleh dari berbagai teknik evaluasi seperti tes intelegensi,achievement test,
attitude test, catatan observasi, catatan harian, interest inventories, dan catatan kumulatif dapat
digunakan.
d. Penyelidikan
Hasil yang diperoleh digunakan untuk menyelidiki apakah ada ketidaksesuaian atau
ketidakberesan dalam program, baik dari segi siswa, guru, kurikulum, ataupun lainnya.
5. Program Evaluasi
A. Pengertian Program Evaluasi
Program evaluasi belajar merupakan tahapan mengenai evaluasi yang dilakukan oleh
guru untuk memperoleh umpan balik apakah proses belajar mengajar sudah berjalan dengan
baik. Program Evaluasi adalah suatu program yang berisi ketentuan dan cara-cara tentang
penyelenggaraan atau pelaksanaan evaluasi pendidikan di suatu sekolah dan merupakan
a. Desain atau rancangan program evaluasi itu komprehensif yakni, mencakup nilai-
nilaian dan tujuan-tujuan pokok yang akan dicapai oleh sekolah itu bagi setiap individu
murid, sebagai pribadi yang baik intelektual, mental, emosional, dan sosial.
b. Perubahan-perubahan tingkah laku individu harus mendasari penilaian perumbuhan dan
perkembangannya
c. Hasil-hasil evaluasi harus disusun sehingga memudahkan interpretasi
d. Program evaluasi haruslah berkesinambungan dan saling kaitan dengan kurikulum
a. Adanya perumusan tujuan umum sekolah yang bersangkutan seperti yang tercantum di
dalam kurikulumm sekolah masing-masing
b. Perumusan tujuan tiap mata pelajaran sesuai dengan tujuan sekolah masing-masin.
c. Rincian tentang aspek-aspek pertumbuhan siswa yang harus diperhatikan dalarn setiap
kegiatan evaluasi seperti sikap, watak, kecakapan, pengetahuan, keterampilan, cara
berpikir, kepemimpinan, serta cara penyesuain dan secara emosional dan sosial.
d. Ketentuan tentang pemilihan alat-alat evaluasi yang sesuai dan dapat dipergunakan untuk
mengevaluasi setiap aspek pertumbuhan yang dihendaki. Misalnya observasi, catatan
harian (anecdotal records), beberapa jenis tes kepribadian, dan achievement test.
e. Ketentuan dan petunjuk-petunjuk tentang cara-cara menskor (scoring system) dan cara
mengolahnya.
Jenis-Jenis Evaluasi
b. Evaluasi Selektif
Evaluasi selektif adalah evaluasi yang di gunakan untuk memilih siswa yang paling tepat
sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
c. Evaluasi Penempatan
Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam
program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.
d. Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatan
proses belajar dan mengajar.
e. Evaluasi sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan
bekerja siswa.
Evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik mengenai rasional tujuan,
latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul dalam perencanaan
b. Evaluasi Input
Evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya maupun strategi yang
digunakan untuk mencapai tujuan.
c. Evaluasi Proses
Evaluasi yang di tujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai kalancaran
proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan faktor hambatan yang muncul dalam
proses pelaksanaan, dan sejenisnya.
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar untuk
menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih lanjut, yankni evaluasi
lulusan setelah terjun ke masyarakat.
Evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran, isi program pembelajaran, strategi
belajar mengajar, aspek-aspek program pembelajaran yang lain.
Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara proses pembelajaran dengan garis-garis besar
program pembelajaran yang di tetapkan, kemampuan guru dalam melaksanakan proses
pembelajaran, kemampuan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran.
10
Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran
yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam aspek kognitif, afektif,
psikomotorik.
Tujuan Evaluasi
Dalam konteks pelaksanaan pendidikan, evaluasi memiliki beberapa tujuan, antara lain
sebagai berikut :
Dasar Evaluasi
Sebenarnya ada beberapa alasan yang mendasari adanya evaluai dalam pendidikan , akan
tetapi di sini Sumadi Suryabrata membagi tiga kelompok alasan yang mendasar yaitu dasar
psikologis, didaktis, dan administrative.
a. Dasar psikologis
• Di tinjau dari anak didik
Anak manusia yang belum dewasa pada umumnya belum mampu memilih ide dan
melaksanakannya secara lepas dari pendukung ide tersebut. Mereka belum mandiri dalam
menentukan sikap dan tingkah lakunya, dan belum bisa berpegang pada pedoman yang berasal
dari dalam dirinya, melainkan berpegang pada norma-norma yang berasal dari luar dirinya, yaitu
orang dewasa dan termasuk pula seorang guru.
11
b. Dasar didaktis
• Di tinjau dari segi anak didik
Keberhasilan anak didik dalam mencapai status yang terhormat akan menimbulkan
kepuasan tersendiri, kepuasan yang senantiasa akan di perolehnya dalam waktu-waktu lain.
Akibatnya siswa akan termotivasi dengan cukup besar untuk belajar yang lebih giat lagi, begitu
juga sebaliknya, bila siswa mengetahui status dalam kelompoknya, mereka akan berusaha agar
hasil yang kurang menyenangkan tidak terulang lagi.
Hasil yang di capai oleh siswa akan member petunjuk kepada guru, dalam hal-hal yang
dia berhasil dan gagal, karena semua itu akan menjadi bakal mendasar pada saat-saat berikutnya.
c. Dasar administrative
Jika semua kebutuhan ingin terpenuhi maka penilaian harus di lakukan karena tanpa data
dan informasi yang di peroleh dari evaluasi, maka petugas dalam lembaga pendidikan tidak
mungkin dapat mengisi raport, STTB, menentukan naik kelas atau tidak dan sejenisnya.
12