Anda di halaman 1dari 3

NOTULENSI DISKUSI DAN PRESENTASI

RUKOL 1.4

MODERATOR : HUSNUL KHOTIMAH, S.Pd


PRESENTER : NUR ROCHMAH, S. Pd
NOOR IDHA ARIEFIANI, S. Pd
NOTULEN : IRNAWATI, S. Pd

HASIL DISKUSI

1. Pembukaan
2. Perkenalan Kelompok
3. Yel-Yel
4. Presentasi
- Presentasi kasus 1 oleh B Nur Rochmah, S. Pd
- Presentasi kasus 2 oleh B NOOR IDHA ARIEFIANI, S.
Pd
5. Diskusi Tanya Jawab

Kasus 1
- B Ika: Menanggapi presentasi sudah baik dan jelas.
Kemudian sharing pengalaman bahwa kasus 1
sering dialami oleh guru PPL di sekolahnya.
Sebaikknya guru PPL bisa menempatkan diri pada
posisi guru yang benar, bukan sebagai teman yang
membuat siswa menjadi kurang bersikap sopan.
- B Umi: Yel-yel bagus. Posisi kontrol pada
pertanyaan 3 dan 4 kok tidak sinkron.
- B Irna: Pertanyaan pada 3 dan 4 tidak sama karena
memang ditujukan untuk dua guru yang berbeda.
- B Umi: Bagaimana sikap kita pada guru PPL/ B Eni
yang ada pada kasus 1.
- B Noor: Sekolah harus memberikan briefing,
mesosialisasikan tatib.
- B Husnul: Guru PPL malah diperhatikan karena
ternyata berpengalaman organisasi, punya banyak
metode pembelajaran, punya power untuk
menangani kelas yang kurang tertib

Kasus 4
- Khoirul Anam: Tukar pengalaman. Kasus 4 mirip
dengan kasus di sekolahnya. P Anam sebagai wali
kelas merasa dilangkahi dalam proses penyelesaian
masalah siswanya.
- B Noor: Mengalami hal yang sama. Seharusnya
permasalahan siswa diselesaikan secara hierarkis.
Melalui guru-wali kelas- BK- KS- Psikolog
- B Umi: Sependapat
Penguatan
- B Ninuk: Presentasi ke 2 mengajarkan CGP tentang
budaya positif, disiplin positif dan nilai-nilai
kebaikan. Materi ini diharapkan dapat diterapkan
pada sekolah. Jika hal tertanam akan membuat
murid hidup berkualitas,berbudi pekerti luhur dan
berprofil pelajar Pancasila.
- B Ratna: Materi ini sangat implementatif. Banyak
permasalahan yang bisa diselesaikan dengan
restitusi. Guru tidak langsung ngejudge, namun
dikaitkan dengan latar belakang. Kebutuhan dasar
siswa yang tidak terpenuhi menyebabkan siswa
mencari pemenuhan di sekolah. Sehingga jika ada
siswa salah posisi guru adalah manager.
- P Dwi:
Teori restitusi mengikuti kodrat zaman. Dalam
merestitusi setiap guru memiliki tanggung jawab
namun sesuai porsiya. Dalam restitusi tidak semua
Langkah perlu dilakukan sekaligus.

6. Penutup

Anda mungkin juga menyukai