Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) PADA BALITA DI


DUSUN BONGKOL 1 DESA SUMURGUNG TUBAN

Oleh :

KELOMPOK 9
MAHASISWA IIKNU TUBAN

PROGRAM STUDI SARJANA ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN NAHDLATUL ULAMA TUBAN
2023
Halaman Pengesahan

Usulan Posyandu Lansia yang di buat pada :


Hari : Selasa
Tanggal : 04 Juli 2023
Tempat : Pos 2
Telah disetujui untuk dilakukan kegiatan sesuai jadwal yang terterah dalam
proposal

Tuban, 03 Juli 2023

Menyetujui,

Ketua Panitia Sekretaris

Uly Hafshoh Agustin Zikka Latifatul Rahmadea

Mengetahui

Kepala Desa Kepala Dusun

SANTOSO BUKORI
Daftar Isi

Lembar pengesahan....................................................................................................1

Daftar isi.....................................................................................................................2

BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................3

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................3


1.2 Tujuan..................................................................................................................3
1.2.1 Tujuan Umum.............................................................................................3
1.2.2 Tujuan Khusus............................................................................................3

1.3 Manfaat................................................................................................................3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA................................................................................4

2.1 Pengertian Makanan Tambahan...........................................................................4

2.2 Syarat Makanan Tambahan..................................................................................5

2.3 Jenis Makanan Tambahan....................................................................................5

2.4 Waktu Pemberiaan Makanan Tambahan..............................................................6

2.5 Cara Pengukuran Pemberian Makanan Tambahan..............................................7

BAB 3 METODE PELAKSAANAN........................................................................8

3.1 Nama Kegiatan.....................................................................................................8


3.2. Metode Kegiatan.................................................................................................8
3.3. Media Kegiatan...................................................................................................8
3.4. Rencana Pelaksanaan..........................................................................................8
3.5. Susunan Panitia Pelaksanaan..............................................................................9
3.6. Sumber Dana.......................................................................................................9
BAB 4 BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN..........................................................10

4.1 Anggaran Dana.....................................................................................................10

4.2 Susunan Acara......................................................................................................10

Daftar Pustaka............................................................................................................11
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam masa Balita, seorang anak harus mendapat asupan gizi yang baik dan
terpenuhi semuanya. Karena masa balita merupakan masa pertumbuhan yang
sangat penting atau bisa disebut dengan masa golden age. Asupan gizi yang baik
bagi balita akan sangat mempengaruhi pertumbuhan dari anak tersebut. Maka dari
itu biasakan memberikan asupan gizi yang baik dari masa golden age ini agar
anak terbiasa nantinya. Sehingga proses tumbuh kembang dapat berjalan optimal.

Seorang anak harus mendapatkan pemenuhan gizi balita dari 3 kebutuhan


pokoknya.Rangkaian gizi balita yang pertama adalah kebutuhan fisik-biologis.
Berupa kebutuhan akannutrisi ASI, makanan pengganti ASI (MP-ASI), imunisasi,
serta kebersihan fisik danlingkungan. Kedua adalah kebutuhan emosi berua kasih
sayang, rasa aman dan nyaman,dihargai, diperhatikan serta didengar keinginan
dan pendapatnya. Kebutuhan ini memili peran yang sangat besar pada
kemandirian dan kecerdasan emosi anak.

B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Untuk menambah pengetahuan ibu tentang pemberian makanan-makanan
tambahan pada bayi di atas 6 bulan
b. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan kegiatan Posyandu Balita Dan PMT Pada Balita Ibu
diharapkan:
1. Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam upaya perbaikan gizi
balita.
2. Meningkatkan kecukupan asupan gizi balita melalui makanan
tambahan

C. Manfaat
Untuk mengurangi angka gizi buruk pada balita
BAB 2
Tinjauan Pustaka

2.1 Makanan tambahan


Makanan tambahan merupakan makanan yang diberikan kepada balita
untuk memenuhi kecukupan gizi yang diperoleh balita dari makanan sehari-hari
yang diberikan ibu (Kemenkes RI, 2011). Masa bayi merupakan awal
pertumbuhan dan perkembangan yang membutuhkan zat gizi. Konsumsi zat gizi
yang berlebihan juga membahayakan kesehatan. Konsumsi energy dan protein
yang berlebihan misalnya, akan menyebabkan kegemukan sehingga beresiko
terhadap penyakit. Untuk mencapai kesehatan yang optimal disusun Angka
Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan berdasarkan Peraturan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013 Tentang Angka Kecukupan
Gizi Yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia.

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada sasaran perlu dilakukan secara


benar sesuai aturan konsumsi yang dianjurkan. Pemberian makanan tambahan
yang tidak tepat sasaran, tidak sesuai aturan konsumsi, akan menjadi tidak efektif
dalam upaya pemulihan status gizi sasaran serta dapat menimbulkan permasalahan
gizi. Makanan Tambahan Balita adalah suplementasi gizi berupa makanan
tambahan dalam bentuk biscuit dengan formulasi khusus dan difortifikasi dengan
vitamin dan mineral yang diberikan kepada bayi dan anak balita usia 6-59 bulan
dengan kategori kurus. Bagi bayi dan anak berumur 6-24 bulan, makanan
tambahan ini digunakan bersama Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI).

Makanan tambahan diberikan sebagai :

a) Makanan Tambahan Penyuluhan adalah makanan tambahan yang


diberikan untuk mencegah terjadinya masalah gizi.
b) Makanan Tambahan Pemulihan adalah makanan tambahan yang diberikan
untuk mengatasi terjadinya masalah gizi yang diberikan selama 90 hari
makan Berikut standar pemberian makanan tambahan Balita dalam bentuk
biscuit untuk tiap kelompok sasaran( Petunjuk Teknis
PemberianMakananTambahan, 2020)

2.2 Syarat makanan tambahan

Makanan Tambahan Balita adalah suplementasi gizi berupa makanan


tambahan dalam bentuk biscuit dengan formulasi khusus dan difortifikasi dengan
vitamin dan mineral yang diberikan kepada bayi dan anak balita usia 6-59 bulan
dengan kategori kurus. Bagi bayi dan anak berumur 6-24 bulan, makanan
tambahan ini digunakan bersama Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI).
Tiap kemasan primer (4 keping/40 gram) Makanan Tambahan Balita mengandung
minimum 160 Kalori, 3,2-4,8 gram protein, 4-7,2 gram lemak. Makanan
Tambahan Balita diperkaya dengan 10 macam vitamin (A, D, E, K, B1, B2, B3,
B6, B12, AsamFolat) dan tujuh macam mineral yaitu, Besi, Iodium, Seng,
Kalsium, Natrium, Selenium, dan Fosfor (Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia, 2017).

2.3 Jenis makanan tambahan

Makin bertambahnya usia anak makin bertambah pula kebutuhan


makanannya, secara kuantitas maupun kualitas. Untuk memenuhi kebutuhannya
tidak cukup dari susu saja. Di samping itu anak mulai diperkenalkan pola
makanan dewasa secara bertahap dan anak mulai menjalani masa penyapihan.
Jenis makanan tambahan yang diperkenalkan pada balita adalah hidangan yang
bervariasi dengan menu seimbang (Adibin, 2018).

Karakteristik Produk:

a) Bentuk :biskuit yang pada permukaan atas nya tercantum tulisan “MT
Balita”
b) Tekstur/Konsistensi :renyah, bila dicampur dengan cairan menjadi lembut.
c) Berat : berat rata-rata 10 gram/keping
d) Warna : sesuai dengan hasil proses pengolahan yang normal (tidak
gosong).
e) Rasa : Manis.
f) Mutu dan keamanan : produk makanan tambahan balita memenuhi
persyaratan mutu dan keamanan sesuai untuk bayi dan anak balita.
g) Masa kedaluwarsa :waktu antara selesai diproduksi sampai batas akhir
masih layak dikonsumsi, produk MT mempunyai masa kedaluwarsa 24
bulan.

Kemasan :

a) Setiap 4 (empat) keeping biscuit dikemas dalam 1 (satu) kemasan primer


(berat 40 gr).
b) Setiap 21 (dua puluh satu) kemasan primer dikemas dalam 1 (satu) kotak
kemasan sekunder (berat 840 gr).
c) Setiap 4 (empat) kemasan sekunder dikemas dalam 1 (satu) kemasan
tersier (Petunjuk Teknis Pemberian Makanan Tambahan , 2020).

2.4 Waktu pemberian makanan tambahan

Makanan tambahan (MT) diberikan mulai usia anak enam bulan, karena pada usia
ini otot dan syaraf di dalam mulut anak sudah cukup berkembang untuk
mengunyah, menggigit, menelan makanan dengan baik, mulai tumbuh gigi, suka
memasukkan sesuatu kedalam mulutnya dan suka terhadap rasa yang baru. Dan
factor – factor yang dapat mempengaruhi pemberian makanan meliputi, tingkat
pengetahuan orang tua, sosial, ekonomi dan budaya keluarga (Rohmani, 2010).
Prinsip Dasar Pemberian Makanan Tambahan Anak Balita adalah untuk
memenuhi kecukupan gizi agar mencapai berat badan sesuai umur.

Ketentuan Pemberian :

a) MT diberikan pada balita 6-59 bulan dengan kategori kurus yang memiliki
status gizi berdasarkan indeks BB/PB atau BB/TB dibawah -2 Sd.
b) Tiap bungkus MT Balita berisi 4 keping biskuit (40 gram)
c) Usia 6 -11 bulan diberikan 8 keping (2 bungkus) per hari
d) Usia 12-59 bulan diberikan 12 keping (3 bungkus) per hari
e) Pemantauan pertambahan berat badan dilakukan tiap bulan di Posyandu
f) Bila sudah mencapai status gizi baik, pemberian MT pemulihan pada
Balita dihentikan. Selanjutnya mengonsumsi makanan keluarga gizi
seimbang
g) Dilakukan pemantauan tiap bulan untuk mempertahankan status gizi baik.
h) Biskuit dapat langsung dikonsumsi atau terlebih dahulu ditambah air
matang dalam mangkok bersih sehingga dapat dikonsumsi dengan
menggunakan sendok.

2.5 Cara pengukuran pemberian makanan tambahan (PMT)

Makanan tambahan dalam bentuk biskuit yang diberikan kepada semua sasaran
bayi mulai usia 6 – 12 bulan, dapat dilakukan pengukuran dengan kriteria, biscuit
habis dikonsumsi oleh bayi atau tidak habis dikonsumsi. Usia balita adalah
periode pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Oleh karena itu, balita
perlu mendapat perhatian, karena merupakan kelompok yang rawan terhadap
kekurangan gizi. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) kepada balita perlu
dilakukan secara benar sesuai aturan konsumsi yang dianjurkan oleh posyandu.
Pemberian makanan tambahan yang tidak tepat sasaran, tidak sesuai aturan
konsumsi, akan menjadi tidak efektif dalam upaya pemulihan status gizi sasaran
serta dapat menimbulkan permasalahan gizi. Sesuai dengan ketentuan pemberian
makanan tambahan yang telah dituliskan diatas, perlu diperhatikan bahwa “Setiap
pemberian MT harus dihabiskan oleh balita 6-59 bulan dengan kategori kurus”,
dan perhitungannya disesuaikan dengan kebutuhan satu orang balita. Maka biscuit
dari Puskesmas ini tidak boleh dibagi-bagi karena kan dungan di dalamnya pun
akan terbagi dan tidak sesuai dengan kebutuhan balita (Petunjuk Teknis
Pemberian Makanan Tambahan , 2020).

BAB 3
Metode Pelaksanaan Kegiatan
3.1. Nama Kegiatan
PMT (pemberian makanan tambahan)

3.2. Metode Kegiatan


Penyuluhan dan Sosialisasi PMT

3.3. Media Kegiatan


Pemaparan materi, leaflet dan wawancara

3.4. Rencana Pelaksanaan


1. Pengorganisasian
Secara teknis Pelaksanaan pemberian makanan tambahan dan
dilaksanakan oleh Mahasiswa IIKNU TUBAN, struktur kepanitiaan secara
terperinci dan pada persyaratan.

2. Job Disk
Secara teknisi pembagian pekerjaan yang dilaksanakan sesuai panitia dan
dilaksanakan oleh Mahasiswa IIKNU TUBAN, job disk secara terperinci
terdapat pada lampiran.

3. Waktu dan Tempat


Kegiatan pemberian makanan tambahan insya Allah akan dilaksanakan
pada :
Hari :Selasa
Tanggal : 04 Juli 2023
Jam : 08.00 – 10.00 WIB
Tempat : Pos 2

4. Sasaran
Ibu balita dan Balita

3.5. Susunan Panitia Pelaksanaan


Ketua Pelaksana : Uly Hafshoh Agustin
Sekretaris : Zikka Latifatul R

Bendahara : Uun Julistyo Putri

Sie Perlengkapan : 1. Bella Septiviana


2. Vita Da’iyatul Khoirot

Sie Dekdok : Vivi Nur Aromatika

Sie Konsumsi : 1. Bella Septiviana


2. Uun Julistyo Putri

3.6. Sumber Dana


Kas kelompok

BAB 4

Biaya dan Jadwal Kegiatan


4.1 Anggaran Dana

No Uraian Volume Harga Jumlah

1. Print 1 Rp. 1.000 Rp. 1.000

2. Fotocopy 100 Rp. 500 Rp. 5.000

3. Konsumsi Makanan 8 Rp. 10.000 Rp. 80.000

Total Rp. 86.000

4.2 Susunan Acara

JAM ACARA PENANGGUNG JAWAB

07.00-07.15 Check in pendaftaran Zikka Latifatul R

07.15-07.45 Pembukaan Uly Hafshoh Agustin

07.45-08.00 Pemaparan materi Bella Septiviana

08.00-08.15 Pembagian leaflet Vivi Nur Aromatika

08.15-10.00 Penutup Uly Hafshoh Agustin

Daftar Pustaka

http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7648/3/BAB%202-dikonversi.pdf

http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/7648/3/BAB%202-dikonversi.pdf

Anda mungkin juga menyukai