Menurut Marc Stickdorn, dalam buku: “This is Service Design Doing. Applying service design thinking in the real world” (Stickdorn et al. 2018) “desain layanan membantu organisasi melihat layanan dari perspektif pelanggan”. • pendekatan untuk merancang layanan yang menyeimbangkan kebutuhan pelanggan dengan kebutuhan bisnis, yang bertujuan untuk menciptakan pengalaman layanan yang mulus dan berkualitas. • Desain layanan berakar pada pemikiran desain, dan menghadirkan proses kreatif yang berpusat pada manusia untuk peningkatan layanan dan merancang layanan baru. • Melalui metode kolaboratif yang melibatkan pelanggan dan tim penyampaian layanan, desain layanan membantu organisasi memperoleh pemahaman menyeluruh tentang layanan mereka, memungkinkan peningkatan yang holistik dan bermakna” (Stickdorn et al. 2018.) Bradshaw, J. 2019. The Phases of Service Design. Forum One. Accessed: 26.10.2020. Available at: https://www.forumone.com/ideas/the-phases-of-service-design/ 1. Evidence (Keterlibatan)
Evidence adalah hal apa saja yang terlibat
dengan pelanggan (dan bahkan karyawan) dalam melakukan kontak Contoh : lokasi, seperti toko fisik atau situs web perusahaan, nota, kwitansi, email konfirmasi 2. Customer Action (Tindakan customer)
Gambaran perjalanan / pengalaman yang dialami
customer dalam proses pelayanan. Contoh : pelanggan dapat mengunjungi situs web, berbicara dengan karyawan (secara langsung atau online), melakukan pembelian, memesan, menerima pesanan, atau menerima sesuatu 3. Frontstage Employee Action (Tindakan karyawan di lapangan / terlihat) Apa yang dilihat pelanggan dan dengan siapa mereka berinteraksi. Beberapa bisnis biasanya menambahkan kategori ini dengan teknologi yang berinteraksi dengan pelanggan. Contoh : Karyawan mungkin menyambut pelanggan yang mengunjungi lokasi fisik, menjawab pertanyaan melalui obrolan, mengirim email, melakukan pemesanan, atau memberikan informasi status 4. Backstage Employee Action (Tindakan karyawan di balik layar / tidak terlihat) Semua tindakan, persiapan, atau tanggung jawab karyawan lainnya yang tidak dilihat pelanggan tetapi harus dilakukan. Contoh: Karyawan dapat menulis konten untuk situs web / email / dll., Memberikan persetujuan, menyelesaikan proses peninjauan, membuat persiapan, mengemas pesanan, memasak, dll. 5. Support Process (Proses pendukung)
Kegiatan internal / tambahan yang mendukung karyawan
yang menyediakan layanan. Contoh: Vendor pihak ketiga yang mengirimkan persediaan, layanan operator, peralatan atau perangkat lunak yang digunakan, sistem pengiriman atau pembayaran, dll Manfaat Design Service 1. Menemukan kesalahan Service blueprint adalah peta harta karun yang akan membantu sebuah bisnis menemukan kesalahan. Service blueprint memaparkan gambaran dan peta yang jelas, sehingga memungkinkan bisnis untuk menemukan kesalahan hingga pada akarnya. 2. Memberi peluang optimasi Dengan adanya gambaran secara visual, akan terungkap proses — proses mana saja yang bisa dilakukan optimasi dan percepatan. 3. Penghubung lintas departemen Service blueprint dapat menjadi penghubung untuk proses — proses layanan yang kompleks dan melibatkan banyak departemen sekaligus. 4. Alat pembanding Service blueprint memungkinkan Anda membandingkan seperti apa layanan yang Anda inginkan saat ini, atau Anda dapat membandingkan layanan perusahaan Anda dengan pesaing. 5. Alat pendeteksi kesalahan Setelah Anda dapat melihat siapa yang (atau seharusnya) melakukan apa, akan jauh lebih mudah untuk mendiagnosis hal apa yang salah saat terjadi kegagalan/permasalahan pada pelayanan.. Langkah-Langkah Design Service Pembuatan service blueprint mulainya dari mana??? 1. Buat sebuah grup diskusi • Buatlah sebuah grup diskusi dari orang — orang yang terlibat dalam penetuan sebuah proses pelayanan dan lakukan brainstorming bersam. 2. Definisikan proses — proses di perusahaan • Mulailah dengan membuat sebuah daftar proses yang ada di perusahaan. misalnya : proses menjual, proses produksi, proses menjawab komplain, dll. Pembuatan service blueprint mulainya dari mana??? 3. Buatlah sebuah skenario Setelah anda tahu proses apa saja yang sebenarnya terjadi di perusahaan, buatlah sebuah skenario tentang bagaimana proses itu berlangsung. Buatlah skenario menjadi sebuah alur yang berurutan dari awal proses hingga selesai. Pada proses ini anda juga dapat melibatkan pelanggan anda. Catatan : Pelanggan itu tidak harus orang yang melakukan pembelian, tapi bisa jadi user dari proses tersebut. Misal : Departemen produksi bisa saja menjadi customer departemen QC. Pembuatan service blueprint mulainya dari mana??? 4. Buat kategorisasi proses • Kategorikan proses — proses yang telah di definisikan sesuai dengan 5 elemen service blueprint (evidence, customer action, frontstage action, backstage action, support process). 5. Detailkan • Setelah memetakan setiap kategori, tambahkan level detail lain ke service blueprint Anda dengan memasukkan panah. Meskipun Anda sudah meletakkan langkah-langkah dalam urutan kronologis dalam setiap jalur, Anda juga dapat menunjukkan hubungan dan dependensi yang melintasi berbagai kategori melalui panah What’s Next???
Hal tersulit dalam mengimplementasikan service blueprint di
perusahaan bukanlah pembuatan service blueprintnya, melainkan bagaimana memastikan agar service blueprint yang sudah didefinisikan benar — benar dilaksanakan. Referensi • https://www.lucidchart.com/blog/what-is-a-service-blueprint • https://www.wizeline.com/improving-customer-experience-with-service- blueprints/ • https://medium.com/@widihastomo/service-blueprint-elemen-penting-dalam- bisnis-yang-sering-terlupakan-a2d135f10e89