Lembar Jawaban UAS - Kombud
Lembar Jawaban UAS - Kombud
UNIVERSITAS PASUNDAN
Status Terakreditasi "A" untuk Semua Jurusan
Alamat : Jalan Lengkong Besar No. 68 Bandung 40261 Indonesia
Tel: (022) 4205945, 4262456 Fax: (022) 4205945, 4210656
Lembar Jawaban
1.
Pada kasus ini Ustadz Abdul Somad memposting di media sosial nya bahwa
ia mengaku dideportasi Singapura saat sedang ingin liburan. Kasus ini menjadi
trending topic di Twitter. Para narasumber menyebutkan beragam penyebab
kenapa Ustadz Abdul Somad sampai ditolak masuk. Narasumber menyebutkan
fakta sebenarnya bahwa Ustadz Abdul Somad dianggap sebarkan ajaran ekstremis
dan segrasi, Ustadz Abdul Somad juga pernah membahas soal bom bunuh diri
dalam ceramahnya, dan pernah merendahkan agama kristen. Tetapi para netizen
Indonesia berkomentar pro dan kontra di Twitter, pada komentar pro
menyebutkan bahwa jangan salahkan negara Singapura, karena negara itu
mempunyai otoritas melarang siapa saja yang hendak masuk wilayah mereka.
Sedangkan, pada komentar kontra menyebutkan bahwa Singapura membebaskan
para pejabat Indonesia bebas masuk Singapura.
Semua narasumber sepakat bahwa komentar pada kasus seperti ini tidak
dapat mempengaruhi pendapat pribadi mereka, namun mereka berharap agar
komentar mereka dapat dilihat oleh khalayak lebih luas. Karena yang sebenarnya
terjadi adalah Ustads Abdul Somad jelas di Not To Land oleh Singapura karena
hal tersebut yang dijelaskan oleh narasumber. Menurut Saya, cancel culture yang
dilakukan oleh public figure berguna sebagai alat pengendalian sosial, hal ini
dikarenakan Ustadz Abdul Somad seharusnya tidak mengatakan kalau dirinya
untuk tidak berpura-pura untuk kunjungan sosial atau berlibur, karena pemerintah
Singapura memandang serius siapapun yang menganjurkan kekerasan dan atau
mendukung ajaran ekstremis dan segregasi akan ditolak masuk ke Singapura.
2.
Menurut Saya, para pelaku LGBT merasa bahwa mereka saat masa kecilnya
sering diajari cara berpakaian dan berdandan oleh orangtua nya atau lingkungan
sekitar, karena secara psikologis dapat menimbulkan berperilaku homoseksual.
Lalu membuat para pelaku LGBT semasa kecilnya tidak menyukai hal-hal yang
berhubungan dengan permainan laki-laki dan teman-teman mereka pun di masa
kecil banyak yang perempuan sampai dengan saat ini, dan hal sebaliknya terjadi
pada pelaku gay. Ada pula pelaku LGBT di masa lalu mendapat pengalaman yang
kurang menyenangkan dari heteroseksual ataupun lingkungannya sendiri yang
akhirnya menjadikan mereka trauma kecewa dan menjadikan dirinya berperilaku
LGBT.