FUNDAMENTAL RIGHTS
Disusun untuk Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Hukum Hak Asasi Manusia
DOSEN
Disusun oleh :
2022
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena
berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.
Maksud dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum
Hak Asasi Manusia.
Akhir kata penyusun berharap agar makalah ini dapat berguna dan bermanfaat
sebagai sumber informasi seputarPelanggaran HAM Berkaitan dengan Fundamental
Rights.
i
DAFTAR ISI
A. Latar Belakang
Salah satu tuntutan yang banyak mengemuka dalam masa reformasi ialah
penyelesaian kasus-kasus pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Tuntutan ini
menghasilkan peningkatan kesadaran dan pemahaman yang lebih tinggi terhadap
HAM. Kesadaran dan pemahaman yang lebih tinggi etrsebut kemudian menghasilkan
berbagai hal positif, diantaranya kecenderungan untuk menyusun berbagai peraturan
perundang-undangan yang mengatur perlindumgan etrhadap HAM.
Hak atas kebebasan memperoleh informasi publik sebagai bagian dari HAM juga
berkembang sejalan dengan pemikiran- pemikiran liberal ini.Hak Asasi Manusia (HAM)
merupakan hak-hak yang dimiliki manusia sejak ia lahir yang berlaku seumur hidup dan
tidak dapat diganggu gugat siapapun.Hak Asasi merupakan sebuah bentuk anugrah
yang diturunkan oleh Tuhan sebagai sesuatu karunia yang paling mendasar dalam
hidup manusia yang paling berharga. Hak Asasi dilandasi dengan sebuah kebebasan
setiap individu dalam menentukan jalan hidupnya, tentunya Hak asasi juga tidak lepas
dari kontrol bentuk norma-norma yang ada.
1
Hak-hak ini berisi tentang kesamaan atau keselarasan tanpa membeda-bedakan
suku, golongan, keturunanan, jabatan, agama dan lain sebagainya antara setiap
manusia yang hakikatnya adalah sama-sama makhluk ciptaan Tuhan.Terkait tentang
hakikat hak asasi manusia, maka sangat penting sebagai makhluk ciptaan Tuhan harus
saling menjaga dan menghormati hak asasi masing-masing individu. Namun pada
kenyataannya, kita melihat perkembangan HAM di Negara ini masih banyak bentuk
pelanggaran HAM yang sering kita temui.
Banyak macam Pelanggaran HAM di Indonesia, dari sekian banyak kasus ham
yang terjadi, tidak sedikit juga yang belum tuntas secara hukum, hal itu tentu saja tak
lepas dari kemauan dan itikad baik pemerintah untuk menyelesaikannya sebagai
pemegang kekuasaan sekaligus pengendali keadilan bagi bangsa ini.
Sejak berabad-abad yang lalu manusia telah mencatat hidup dan kehidupan
dengan berbagai dimensi fenomena perilakunya, sehingga melahirkan berbagai
persoalan dengan sederetan pola-pola kepentingan yang sangat menajam. Sering kali
berbagai kepentingan menjadi buah pertengkaran yang tak kunjung selesai. Persoalan
menjadi berat ketika sekelompok manusia dihadapkan pada persoalan penindasan
penguasa atas hak-hak yang dimilikinya. Manusia cenderung melakukan perlawanan
atas hak yang semestinya. Perlawanan yang berlabelkan perjuangan tersebut
kadangkala juga mengkorbankan Jiwa dan raga, oleh karenanya diperlukan sebuah
kata sepakat mengenai seperangkat hak tersebut. Telah menjadi kenyataan yang harus
dibeli bahwa memperjuangkan hak seakan – akan mendapatkan legitimasi “suci” dan
benar, apalagi hal-hal yang dianggap menyinggung perasaan sekaligus merendahkan
martabat manusia.
Sebagai bangsa yang berdasarkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, jelas kita
adalah umat yang religus, umat beragama dimana agama mengajarkan kepada kita
melalui kitap sucinya (Al-Quran) bahwa Tuhan telah menciptakan manusia bersuku-
suku agar saling kenal mengenal antara satu sama lain, sebaik-baik manusia adalah
orang bertakwa kepadaNya. Ajaran agama ini menunjukkan bahwa kita harus melihat
manusia sebagai suatu saudara dengan mempererat hubungan antar sesama. Oleh
sebab itu kita dilarang saling bermusuhan apalagi saling membunuh satu sama lain,
merusak, melukai dan menghina manusialain dilarang oleh agama, apalagi melanggar
hak-hak asasi orang lain.
Setiap manusia selalu memiliki dua keinginan, yaitu keinginan berbuat baik, dan
keinginan berbuat jahat. Keinginan berbuat jahat itulah yang menimbulkan dampak
pada pelanggaran hak asasi manusia, seperti membunuh, merampas harta milik orang
lain, menjarah dan lain-lain.
Pelanggaran hak asasi manusia dapat terjadi dalam interaksi antara aparat
pemerintah dengan masyarakat dan antar warga masyarakat. Namun, yang sering
terjadi adalah antara aparat pemerintah dengan masyarakatDalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sering terjadi pelanggaran HAM dalam
berbagai bentuk dan jenisnya, baik yang berat maupun yang ringan.
Masalah HAM terlihat dalam aneka ragam dalam persoalan dan pelanggarannya
, Misalnya; perlakuan terhadap pencandu narkotika yang ditempatkan dalam suatu
bangunan dan disuplai obat narkotik secara gratis dengan maksud mereka tidak
melakukan tindak kriminal diluar / jalanan berupa penodongan , merampok, memeras
demi memperoleh uang membeli narkotika. Ada bangsa yang mengasingkan kaum
pecandu pada sebuah pulau terpencil dan dibiarkan tanpa suplai narkotika dengan
harapan, mereka mati atau berhenti menjadi pecandu narkotika. Ada juga negara yang
menghukum mati setiap pecandu narkotika dengan alasan bahwa hal itu merupakan
pemborosan atau perongrongan.
Masalah HAM yang tidak kalah peliknya adalah dalam aspek politik internasional
, berupa gejala pengkaitan bantuan luar negeri, dengan norma kemanusiaan dalam
HAM yang sifat pelanggarannya hanya ditentukan sipemberi bantuan. Walaupun
masalah HAM masih kontraversial antara retorika dan prakteknya, namun prinsip-
prinsip HAM sudah semakin menjadikan norma global di penjuru dunia. Prinsip HAM
merupakan pernyataan dan pengakuan yang dapat difahami atau dihormati setiap
insan, telah menjadi ukuran pemerintahan yang bersih. Sekalipun aspek The Human
Rights menurut PBB telah mendapat pengakuan semua negara, namun batasan
masing-masing hak itu belum sama di setiap negara, akan tetapi sudah semua negara
bahkan individu memahami betapa pentingnya aspek HAM tersebut dalam kehidupan
sejahtera.
4
Munculnya gejala individual dalam arti negatif, egoistik, materialistik dan
eksklusif akan mempunyai dampak yang luas dan menjadi masalah sosial yang rawan
serta dapat terjadi pelanggaran HAM dalam semua masyarakat. Bila gejala itu
berkembang terus menjadi suatu pengelompokan kekuatan ekonomi yang tertutup,
pada pihak lain pun akan terbentuk pula satu kelompok arus bawah yang akan
mengadakan kerja sama dengan keompok-kelompok, seperti penggangguran,
masyarakat miskin, golongan yang tidak beruntung. Dua kelompok ini mudah
bertabrakan kepentingan dalam berbagai periatiwa kecil sehingga akan membawa
kepada bentuk-bentuk pelanggaran HAM..
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan pada latar belakang, rumusan
masalah dari makalah ini adalah :
5
2. Mengetahui Pengertian Fundamental Rights
3. Mengetahui Pelanggaran HAM berkaitan dengan Fundamental Rights
4. Mengetahui Lembaga Penyelesaian Ham terkait Fundamental Rights
6
BAB II
PEMBAHASAN
Hak Asasi Manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat
dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Kuasa dan merupakan
anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum,
Pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia (Pasal 1 angka 1 UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM dan UU No. 26 Tahun
2000 tentang Pengadilan HAM).
Hak asasi manusia dalam bahasa Prancis disebut “Droit L’Homme”, yang artinya
hak-hak manusia dan dalam bahsa Inggris disebut “Human Rights”. Seiring dengan
perkembangan ajaran Negara Hukum, di mana manusia atau warga negara mempunyai
hak-hak utama dan mendasar yang wajib dilindungi oleh Pemerintah, makamuncul
istilah “Basic Rights” atau “Fundamental Rights”. Bila diterjemahkan ke dalam bahasa
Indonesia adalah merupakan hak-hak dasar manusiaatau lebih dikenal dengan istilah
“Hak asasimanusia”.
Meriam Budiardjo, mengemukakan bahwa : “Hak asasi manusia adalah hak yang
dimilikimanusia yang telah diperoleh dan dibawanya bersamaan dengan kelahirannya di
dalamkehidupan masyarakat. Dianggap bahwa beberapa hak itu dimilikinya tanpa
perbedaan atas dasar bangsa, ras, agama, kelamin dank arena itubersifat universal.
Dasar dari semua hak asasi ialahbahwa manusia memperoleh kesempatanberkembang
sesuai dengan harkat dan cita-citanya.
Secara umum Hak Asasi Manusia adalah hak dasar yang secara kodrat melekat
pada diri manusia, bersifat universal dan harus dilindungi secara hukum. Oleh karena
itu tidak dapat dikurangi, dirampas dan karenanya harus dipertahankan.
7
Di Indonesia dalam Bab XA Perubahan Undang-Undang Dasar 1945 ditentukan
mengenai Hak Asasi Manusia, Namun kaitannya dengan hak-hak di bidang ekonomi,
sosial dan budaya, identifikasinya belum rincidan jelas. Oleh karena hak-hak yang
berkaitan dengan hak di bidang ekonomi, sosial dan budaya, masih tersebar dalam
Pasal-Pasal Perubahan UUD 1945.Di dalam Undang-Undang Nomor 39 tahun 1999
tentang hak asasi manusia, dalam menimbang huruf b ditentukan bahwa :HAM
merupakan hak dasar yangsecara kodrati melekat pada diri manusia, bersifat universal
dan langgeng, oleh karena ituharus dilindungi, dihormati, dipertahankan dan tidak boleh
diabaikan, dikurangi atau dirampas oleh siapapun.Pengertian hak asasi dalam Undang-
undang No. 3 tahun 1999 adalah hak-hak alamiah dari manusia.Leach Levin seorang
aktivis Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsamengemukakan bahwa konsep
Hak Asasi Manusia ada dua pengertian dasar, yaitu :
Pertama, ialah bahwa hak asasi manusia tidak bias dipisahkan dan dicabut adalah hak
manusia karena ia seorang manusia. Hak adalah hak-hak moral yang berasal dari
kemanusiaan setiap insan dan hak-hak itu bertujuan untuk menjamin matabat setiap
manusia (Natural Rights).
Kedua, hak asasi manusia adalah hak-hak menurut hukum, yang dibuat melalui proses
pembentukan hukum dari masyarakat itu sendiri, baik secaranasional maupun secara
internasional. Dasar dari hak-hak ini adalah persetujuan dari yang diperintah, yaitu
persetujuan dari para warga negara, yangtunduk kepada hak-hak itu dan tidak hanya
tata tertib alamiah yang merupakan dasar dari arti yang pertama.
8
Oraganisasi HAM di Indonesia
Di Indonesia sendiri ada banyak organisasi yang menaungi HAM salah satu
induknya adalah Komnas HAM.Komnas HAM didirikan dengan latar belakang karena di
Indonesia memiliki berbagai macam suku, ras, budaya, dan agama yang dimana semua
itu hidup berdampingan. Demi mengantisi pasi pelanggran yang tercipta yang dianggap
berat maupun ringan.
Pelanggaran Hak Asasi Manusia ringan adalah pelanggaran HAM yang dilakukan oleh
seseorang maupun kelompok tetapi tidak mengancam keselamatan jiwa
manusia.Tetapi pelanggaran ini bisa menjadi berbahaya jika tidak di tanggulangi secara
langsung. kejadian ini sering terjadi di masyarakat entah sadar maupun tidak sadar
sebab itu tak sedikit orang menganggapnya sebagai hal yang lumrah.
Pelanggaran Hak Asasi Manusia Berat
Pelanggaran termasuk pelanggaran Hak Asasi Manusia yang dinilai sebagai tindakan
yang berbahaya dan mengancam nyawa seseorang yang dilakukan oleh sekelompok
manusia maupun pribadi individu.
Beberapa bentuk-bentuk pelanggaran HAM ringan yang sering terjadi dalam kehidupan
sehari-hari
Dari beberapa contoh di atas hanya sebagian kecil dari bentuk-bentuk pelanggaran Hak
Asasi Manusia ringan.
Contoh genosida :
Membunuh anggpta kelompok.
Menciptakan kondisi kehidupan yang tidak kondusif.
Membunuh suatu peradaban dengan aturan.
Menyebabkan penderitaan mental maupun fisik.
Melakukan tindakan pencegahan kelahiran dalam suatu kelompok.
10
Penjelasan tentang kejahatan manusia, istilah ini dalam hukum internasional
mengacu dalam tindakan yang mengakibatkan pembunuhan secara masal.
Cara yang digunakan dalam pembunuhan ini seperti penyiksaan dan penyerangan.
Digunakan untuk mengurangi ras dengan tujuan kepentingan politik sebagai dasarnya.
Kejahatan perang
kejahatan agresi
Hak adalah tuntutan yang dapat diajukan seseorang kepada orang lain sampai
pada batas-batas pelaksanaan hak tersebut. Hak asasi manusia merupakan hak hukum
yang dimiliki setiap orang sebagai manusia dan bersifat universal, serta tidak
memandang apakah orang tersebut kaya atau miskin, laki-laki maupun perempuan.
Hak dasar adalah hak yang melekat pada diri manusia yang ada sebelum lahir
atau anak yang masih dalam kandungan seorang wanita dan dianggap telah lahir,
setiap kali kepentingan yang menghendakinya.
11
Ada hak-hak masyarakat yang terganggu, yaitu hak atas lingkungan hidup yang
sehat dan hak atas kesehatan. Terkait hal tersebut, bahwa pemerintah harus segera
melakukan evakuasi warga, terutama kelompok rentan dan anak-anak.Selain upaya
menghilangkan asap dan api yang ada di lahan gambut, pemerintah perlu menyediakan
sejumlah fasilitas, terutama fasilitas pendidikan yang saat ini terganggu karena bencana
kabut asap tersebut.
12
Komnas HAM juga akan mempelajari beberapa hal terlebih dahulu untuk bisa
memberikan rekomendasi kepada pemerintah, terutama kepada pihak-pihak terkait
dengan penegakan hukumnya, kemudian terkait dengan investasi yang tidak ramah
lingkungan dan beberapa permasalahan lainnya.
Para ahli menuturkan secara definisi HAM “HAM adalah hak-hak dasar yang
dimiliki setiap pribadi manusia sebagai anugerah Tuhan yang dibawa sejak lahir.” Dari
definisi tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa setiap manusia yang terlahir di muka
bumi memiliki hak dasar yang sama. Selama peradaban manusia, banyak terjadi
perampasan hak-hak yang menjadi hak dasar manusia baik berupa pelanggaran HAM
berat seperti genosida dan juga berbagai pelanggaran HAM ringan. Berikut ini
merupakan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Indonesia dan dunia :
1. Pembantaian Rawagede
Pembantaian di Desa Rawagede, Karawang, Jawa Barat (Saat ini menajdi Balongsari,
Kecamatan Rawamerta, Kabupaten Karawang) terjadi pada 9 Desember 1947.
Pasukan Belanda yang dipimpin Mayor Alphons Wijman mencari keberadaan Kapten
Lukas Kustario yang merupakan pejuang Republik Indonesia. Pasukan belanda
menggeledah rumah warga dan mengumpulkan penduduk laki-laki di tanah lapang.
Sementara para perempuan bersembunyi di dalam rumah, para penduduk laki-laki dari
desa tersebut dibantai oleh pasukan Belanda karena tak ada satupun yang memberikan
informasi mengenai keberadaan Kapten Lukas. Laki-laki yang dieksekusi berumur
diatas 14 tahun. Setelah penembakan tersebut, tidak ada laki-laki dewasa di desa itu.
Setelah desa itu bersimbah darah dan dibanjiri tangisan, para perempuan bergotong
royong menguburkan anggota keluarga yang terbunuh dengan peralatan seadanya.
Karena kejadian tersebut, Rawagede yang hanya berisikan wanita dan anak-anak
menjadi kampung janda. Lelaki dewasa baru ada di kampung tersebut setelah
bertahun-tahun berlalu.
13
2. Tragedi Trisakti
Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, tidak ada kebebasan berpendapat dan
segala bentuk protes dilarang. Pada pemilu tahun 1997, golkar kembali memenangkan
pemilu dengan total 74% suara. Rakyat menuntuk adanya reformasi dan banyak
melakukan demonstrasi baik di jakarta dan juga didaerah lain seperti Medan. Puncak
kerusuhan terjadi pada 12 Mei 1998, mahasiswa yang melakukan aksi protes damai
ditembak oleh polisi dan tentara. Karena kejadian ini, Elang Mulia Lesmana, Heri
Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie yang merupakan mahasiswa Trisakti
meninggal dunia. Belasan orang lainnya terluka.
3. Gerakan G30S/PKI
Gerakan G30S/PKI terjadi pada tanggal 30 September 1965. Gerakan ini merupakan
gerakan yang dilaksanakan Partai Komunis Indonesia (PKI) yang berambisi mengganti
ideologi pancasila menjadi ideologi komunis. Pada pemberontakan ini, para perwira
diculik dan dibunuh secara tragis dan jenasahnya dimasukkan kedalam sumur tua di
desa Lubang Buaya yang terletak si sebelah selatan Pangkalan Udara Utama Halim
Perdana Kusuma, Jakarta. Korban tersebut adalah Letnan Jenderal Ahmad Yani,
Mayor Jenderal R.Soeprapto, Mayor Jenderal Harjono Mas Tridarmo, Mayor Jenderal
Suwondo Parman, Brigadir Jenderal D.I Pandjaitan, Brigadir Jenderal Soetojo
Siswomiharjo, dan Letnan Satu Pierre Andreas Tendean.
14
5. Petrus
Penembakan misterius atau disebut juga petrus adalah penembakan rahasia yang
dilakukan pada masa pemerintahan Presiden Soeharto. Penculikan dan pembunuhan
dilakukan kepada orang-orang yang dianggap sebagai kriminal dan dianggap
menggagu kemanan serta ketentraman masyarakat. Tanpa dilaksanakan proses
peradilan terlebih dahulu, orang-orang tersebut dieksekusi oleh orang yang tak dikenal
dan tak pernah tertangkap siapa pelakunya. Diketahui 532 orang tewas tahun 1983,
107 tewas tahun 1984, dan 75 orang tewas tahun 1985. Korban petrus ditemukan
dalam kondisi tangan dan lehernya terikat, banyak pula yang dimasukkan dalam
karung, dibuang kesungai, laut, hutan dan kebun.
15
Kerusuhan besar antar agama terjadi pada tahun 2012 dikarenakan seorang gadis
yang diduga diperkosa dan dibunuh oleh pemuda Rohingnya, disusul dengan
pembunuhan sepuluh muslim oleh orang Rakhine. Dari kerusuhan tersebut, pemerintah
Myanmar mengemukakan bahwa 78 orang tewas, 87 orang luka, dan 140.000 orang
Rohingnya dan Rakhine terlantar. Pada tahun 2015 Myanmar mencabut
kewarganegaraan orang Rohingnya.Akhirnya banyak etnis Rohingnya yang memilih
untuk pergi menggunakan perahu, terapung-apung di lautan yang luas, dan mengungsi
ke Thailand, Malaysia , dan Indonesia.
8. Kasus Munir
Munir Said Thalib atau yang dikenal dengan Munir adalah seorang pejuang HAM.
Beliau membela beberapa kasus dalam bidang HAM contohnya kasus Araujo yang
dianggap pejuang kemerdekaan Timor Timur dari Indonesia, kasus Marsinah yang
merupakan aktivis buruh, kasus pembunuhan petani di tahun 1993, dan lain
sebagainya. Pada tahun 2004 Munir melakukan penerbangan ke Belanda, namun
dipesawat Munir mengalami sakit dan beberapa kali ke toilet. Terdapat seorang
penumpang yang berprofesi sebagai seorang dokter dalam pesawat tersebut yang
mencoba menolongnya, namun sesampainya di Amsterdam Munir telah meninggal.
Setelah dilakukan otopsi, ditemukan senyawa arsenikum. Setelah dilakukan
penyelidikan, tahun 2005 pollycarpus Budihari Priyanto yang merupakan seorang pilot
dijatuhi hukuman selama 14 tahun sebagai tersangka pembunuh Munir. Pada tahun
2008, Mayjen (purn) Muchdi Pr ditangkap karena dianggap sebagai dalang
pembunuhan. Namun akhir tahun 2008 ia dibebaskan dengan sangat kontroversial.
(Baca juga: Hak dan Kewajiban Warga Negara)
9. Pembunuhan Marsinah
Marsinah adalah aktivis buruh yang dianggap sebagai penggerak demo buruh pada
tahun 1993. Saat itu buruh menginginkan kenaikan upah yang awalya Rp1700
dinaikkan menjadi Rp2250. Tanggal 6 Mei 1993, Marsinah mulai menghilang dan tidak
ada yang mengetahui keberadaannya. Hingga akhirnya, tangga 8 Mei 1993 Marsinah
ditemukan dalam keadaan tewas.
16
Dari hasil otopsi disimpulkan bahwa Marsinah meninggal karena dianiyaya. Telah
dilakukan penyelidikan terhadap kasus ini, namun hasil penyelidikan tidak memuaskan
sejumlah pihak dan ada anggapan bahwa hasil penyelidikan kasus ini direkayasa.
Salah seorang pengacara yang membela kaum buruh adalah Aktivis HAM Munir. Ia
membela 22 buruh yang telah mengalami pemutusan hubungan kerja secara sepihak
karena dianggap otak dari unjuk rasa. Munir membela buruh tersebut dalam sidang
terhadap Kodam V/Brawijaya, Depnaker Sidoarjo dan PT.CPS Porong.
18
Kendaraan tersebut digunakan untuk membubarkan massa, kemudian terjadi
penembakan oleh aparat sehingga mengakibatkan kematian pada beberapa
mahasiswa. Peristiwa itu telah menewaskan 17 orang yang terdiri dari mahasiswa,
pelajar SMA, POLRI,satpam Hero Swalayan, anggota Pam Swakarsa, dan masyarakat.
Selain itu, terdapat 456 korban mengalami luka akibat tembakan, pukulan benda keras.
Korban tersebut terdiri dari berbagai kalangan mulai dari mahasiswa, pelajar, wartawan,
aparat keamanan, anggota masyarakat, hingga anak berumur 6 tahun.
Pada tahun 1999, tepatnya pada tanggal 24 September mahasiswa melakukan demo
besar-besaran menolak Undang-Undang Penanggulangan Keadaan Bahaya yang
dianggap memberi keleluasaan militer menggunakan kekuasaan untuk kepentingannya.
Aparat melakukan kekerasan kepada pergerakan mahasiswa tersebut yang
mengakibatkan Yun Hap yang merupakan mahasiswa Universitas Indonesia harus
meregang nyawa karena luka tembak di depan Universitas Atma Jaya. Aksi penolakan
UU ini juga menelan korban di Lampung sebanyak 2 orang mahasiswa meninggal
tertembak dan seorang mahasiswa di Palembang juga tewas dengan luka tusukan.
19
20
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
Para ahli menuturkan secara definisi HAM “HAM adalah hak-hak dasar yang
dimiliki setiap pribadi manusia sebagai anugerah Tuhan yang dibawa sejak lahir.” Dari
definisi tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa setiap manusia yang terlahir di muka
bumi memiliki hak dasar yang sama. Selama peradaban manusia, banyak terjadi
perampasan hak-hak yang menjadi hak dasar manusia baik berupa pelanggaran HAM
berat seperti genosida dan juga berbagai pelanggaran HAM ringan.
2. SARAN
Komnas HAM seharusnya mempelajari beberapa hal terlebih dahulu untuk bisa
memberikan rekomendasi kepada pemerintah, terutama kepada pihak-pihak terkait
dengan penegakan hukumnya, sehingga penegakan HAM atas pelanggaran HAM yang
terjadi di Indonesia dapat diselesaikan dengan baik.
21
Daftar Pustaka
https://jakaroni.wordpress.com/2011/03/16/hak-asasi-manusia-human-right/
http://nasional.kompas.com/read/2015/09/19/06384631/
Komnas.HAM.Pemerintah.Melakukan.Pelanggaran.Fundamental.dalam.Kabut.Asap
http://badingati-istinganah.blogspot.co.id/2013/03/makalah-tentang-hak-asasi-
manusia.html
http://wwwmakalahkimiadasar.blogspot.co.id/2015/10/makalah-ham.html
http://ueu5483.weblog.esaunggul.ac.id/2016/05/25/pelanggaran-dan-penegakan-ham-
di-indonesia/
https://hamparan.net/contoh-pelanggaran-ham/
https://guruppkn.com/pelanggaran-hak-asasi-manusia
https://anditamal.wordpress.com/2014/10/07/perbedaan-hak-dasar-dengan-hak-asasi-
manusia/
http://sandman1999.blogspot.co.id/2015/12/hukuman-hukuman-terhadap-pelanggar-
ham_8.html
22