Anda di halaman 1dari 21

Laporan 3

Praktik Pembelajaran
Inovatif

SELFY BALAK, S.Pd.SD


239022495248
Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI GURU


UNIVERSITAS NEGERI MAKASAR
KOTA MAKASAR
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat-Nya
sehingga tugas laporan 3 tentang “Praktik Pembelajaran Inovatif" ini dapat tersusun
dengan baik. Laporan ini berisikan tentang Praktek Pembelajaran Inovatif yang telah
penulis lakukan dikelas dan rencana keberlanjutannya. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada panitia PPG LPTK Universitas
Negeri Makasar selaku penyelenggara dan rekan-rekan peserta PPG Dalam Jabatan
Universitas Negeri Makasar tahun 2023 atas segala sumbangsih sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan ini.
Besar harapan penulis agar tulisan ini dapat memperkaya wawasan pembaca
dalam peningkatan mutu pendidikan di tanah air tercinta.

Makasar, Juli 2023


Penulis

Selfy Balak, S.Pd.SD

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
RINGKASAN................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Latar Belakang kegiatan yang telah dilakukan..................................... 1
B. Tujuan Kegiatan.................................................................................... 1
C. Manfaat Mengikuti Program Guru Penggcrak..................................... 2
BAB IL PEMBAHASAN................................................................................. 4
A. Pendampingan Individu....................................................................... 4
B. Pendampingan Kclompok (Lokakarya)............................................... 4
C. Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid .......................... 5
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 7
A. Refleksi.................................................................................................. 7
B. Tindak Lanjut ........................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 13
LAMPIRAN

ii
RINGKASAN

Dalam proses belajar mengajar, kreatifitas dan inovasi dalam pembelajaran


merupakan bagian dari suatu sistem yang tak terpisahkan dengan pendidik dan
peserta didik. Pembelajaran inovatif didesain oleh guru atau instruktur merupakan
metode yang baru agar mampu memfasilitasi peserta didik mendapat kemajuan.
Menurut Prawiradilaga ada beberapa aspek yang mempengaruhi inovasi, yaitu
kebaruan, temuan ulang, kekhasan, manfaat relatif, sesuai, rumit, dapat dicoba dan
dapat diamati. Inovasi juga merupakan penemuan baru yang berbeda dari yang sudah
ada atau diketahui sebelumnya terkait dengan suatu ide, metode, ataupun produk.
Pengembangan inovasi menurut dewi pelajaran dapat dilakukan dari berapa hal.
Diantaranya adalah (a) Faktor tak terduga, (b) Kesenjangan, (c) Kebutuhan proses,
(d) Perubahan persepsi, (e) keilmuan baru. Dalam pengembangan inovasi
pembelajaran dapat dilakukan dengan menyusun suatu kerangka yang jelas biasa
disebut dengan model pembelajaran, pemilihan model pembelajaran ini bisa
menggunakan pembelajaran menyenangkan yang dapat membangkitkan semangat
peserta didik dalam pembelajaran yang sedang berlangsung yang berpihak kepada
murid.

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang kegiatan yang telah dilakukan


Program Pendidikan Guru Penggerak merupakan salah satu program
strategis nasional yang dilakukan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan
Risct dan Teknologi melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan
dalam upaya memajukan pendidikan serta menjadi motor penggerak utama
program Merdeka Belajar.
Dalam pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru dalam jabatan tahun 2023
proses pembelajaran untuk mahasiswa PPG lulusan dari Guru Pcnggcrak
berbeda dengan proses pembelajaran mahasiswa PPG reguler. Hal terscbut
tertuang dalam surat Edaran dari kemecndikbudristek melalui Dirjen GTK
nomor: 0656/B2/GT.00.02/2023 tanggal 19 April 2023.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis sebagai mahasiswa Julusan
Pendidikan Guru penggerak akan membuat laporan yang berkaitan dengan
materi mata kuliah yang ketiga. Pendidikan Profcsi Guru (PPG) yaitu PRAKTIK
PEMBELAJARAN INOVATIF. Laporan ini memuat tentang aksi nyata yang
telah dilakukan oleh penulis berdasarkan pengetahuan yang telah diperolah
selama mengikuti pendidikan guru penggerak. Terutama tentang desain
pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi murid yang disusun
berdasarkan minat dan gaya belajar murid. Pembelajaran yang dilakukan bagi
murid terus dirancang secara bervariasi dan terus dilakukan inovasi-inovasi
dalam pembelajaran.

B. Tujuan kegiatan
Adapun tujuan diselenggarakannya pembelajaran yang inovatif adalah untuk:
1. Mengeksplorasi kemampuan peserta didik dalam menguasai ilmu
pengetahuan.
2. Meningkatkan ketertarikan peserta didik untuk belajar.

1
3. Memaksimalkan potensi dan bakat yang ada di dalam diri peserta didik.
4. Mengasah kreativitas peserta didik dalam pembelajaran.
5. Menciptakan kondisi kelas yang nyaman.
6. Menumbuhkan pilar pembelajaran pada peserta didik.
Manfaat pembelajaran inovatif bagi murid adalah sebagai berikut.
1. Guru semakin kreatif dan terampil dalam mendesain pembelajaran.
2. Peserta didik menjadi aktif karena mereka nyaman dalam belajar.
3. Suasana kelas lebih mudah dikendalikan.
4. Peserta didik bisa lebih lama mengingat konsep dasar suatu materi karena
hasil eksplorasi kemampuan dirinya.
5. Peserta didik lebih kreatif.
6. Peserta didik lebih semangat dalam belajar.
7. Peserta didik akan terdorong untuk mengubah perilakunya menjadi lebih
baik.

C. Manfaat mengikuti Guru Penggerak


Adapun manfaat mengikuti Guru Penggerak adalah sebagai berikut:
1. Mengembangkan kompetensi dalam lokakarya bersama-sama.
Selama 9 bulan, calon guru penggerak (CGP) akan menjalani pelatihan daring
dan lokakarya bersama-sama. Capaian perkembangan juga akan dipantau dan
dievaluasi bersama hingga pelatihan selesai.
2. Menjadi pemimpin pembelajaran yang berpusat pada murid
CGP dalam Program Guru Penggerak dapat belajar untuk meningkatkan
kapasitas diri untuk mengembangkan pembelajaran yang berpusat pada
murid. Guru dalam hal ini menjadi teladan siswa, mampu memberdayakan,
dan memotivasi siswanya. Diharapkan, Guru Penggerak dapat menyikapi
berbagai jenis siswa yang pada dasarnya unik dan beragam.
3. Belajar dalam kelompok terbimbing, terstuktur, menyenangkan
Para CGP akan belajar mandiri di mana saja dan kapan saja di sela aktivitas
mengajar. Kendati belajar mandiri, CGP bisa tetap belajar secara sistematis.

2
Di samping itu, ada kelompok dengan pembimbing dan suasana yang
mendukung pembelajaran.
4. Pertukaran pengalaman CGP
Program Guru Penggerak memungkinkan pertukaran praktik baik dan studi
kasus antar-CGP selama pendidikan bersama. Para guru CGP dari berbagai
daerah peserta program juga dapat bertukar ilmu dan pengalaman selama
pelatihan berlangsung.
5. Bimbingan
CGP akan mendapat pelatihan dan bimbingan dari pengajar praktik serta
pendamping CGP. Para pengajar dan pendamping ini berasar dari
widyaiswara dan pengawas sekolah yang memenuhi persyaratan
Kemendikbudristek.
Pembimbing CGP bertugas mencatat perkembangan guru selama pendidikan
secara daring, memberi pendampingan selama pendidikan, memotivasi, dan
membantu CGP hingga selesai pendidikan.
6. Mendapat komunitas belajar baru
Guru Penggerak memungkinkan terbentuknya komunitas belajar baru antara
guru penggerak, pengajar, dan pembimbing dari berbagai latar belakang dan
pengalaman di berbagai daerah. Karena itu, Guru Penggerak juga
memungkinkan kolaborasi antara guru dengan lebih banyak orang.
7. Mendapat sertifikat pendidikan dan piagam
Sebagai penunjang karier, CGP yang telah menyelesaikan Pendidikan Guru
Penggerak akan mendapat sertifikat Guru Penggerak 310 JP dan Piagam Guru
Penggerak. Sertifikat ini salah satunya dapat digunakan untuk melengkapi
syarat menjadi kepala sekolah.

3
BAB Il
PEMBAHASAN

A. Pendampingan Individu
Pendampingan individu dilakukan untuk membantu individu
mengimplementasikan pengetahuan dan pemahaman konsep yang diperoleh
secara daring dan lokakarya schingga penulis mampu merefleksi, berbagi dan
berkolaborasi, membantu penulis mencapai kematangan moral, emosional dan
spiritual schingga dapat berprilaku sesuai kode etik. selain itu, membantu
penulis untuk merencanakan, melaksanakan dan melakukan refleksi
pembelajaran yang berpihak murid serta melibatkan orang tua. Pendampingan
dilakukan secara konsisten setiap bulan selama penulis mengikuti Pendidikn
Guru Penggerak dengan tema pendampingan yang berbeda-beda. Kunjungan ini
dilakukan sebagai bentuk pemantauan terhadap perubahan yang dilakukan
penulis dan rencana apalagi yang akan dilakukan untuk menciptakan sckolah
yang berpihak pada murid.
Pengajar praktik harus mcmpcrsiapkan scgala bahan yang akan
digunakan untuk melakukan pendampingan. Bahan tersebut berupa jadwal.
jurnal pendampinagn yang tclah diisi di LMS. Profil penulis dan instrumen yang
akan digunakan untuk meclaksankan pendampingan. Dalam Pelaksanaan
pendampingan individu pengajar praktik meyiapkan bahan yang berbeda-beda
discsuaikan tema dari pendampingan terscbut. Ada kesamaan yang dilakukan di
sctiap individu yaitu langkah-langkah pelaksanaan sctiap pendampingan sama
meliputi: 1) bagian awal pendampingan (10): 2) Bagian inti pendampingan
(160”: 3) Bagian akhir pendampingan (10”) dan 4) Penilaian dan Pelaporan.

B. Pendampingan Kelompok (Lokakarya)

4
Dalam lokakarya Calon Guru Pcnggcrak, pengajar praktik melakukan
pendampingan terkait apa yang akan dilakukan dari lokakarya O sampai 6
meliputi guru penggcrak masa depan, mengembangkan komunitas belajar, Visi
dan aksi sekolah berpihak pada murid. guru yang berpihak pada murid. guru
pcmimpin pembelajaran. Pengelolaan program dalam pengembangan sckolah,
fcstival hasil kerja. rencana kerja. dan rencana keberlanjutan. Mengetahui peran
pengajar praktik pada saat lokakarya seperti:
1. Mcningkatkan keterampilan CGP untuk menjalankan perannya
2. Menjejaringkan CGP di tingkat kabupaten
3. Membuka ruang diskusi dan pemecahan masalah yang dihadapi oleh CGP
4. Mcningkatkan keterlibatan pemangku kepcntingan di tingkat sckolah dan
kabupaten
5. Membuat laporan penyelenggaran dapat dikirimkan melalui tautan berikut.
laporan dan reflcksi Jokakarya dilakukan sctiap akhir penyelenggaraan
lokakarya.
6. Mencatat hasil refleksi pendamping terkait lokakarya
7. Mengevaluasi proscs lokakarya.

C. Pengelolaan Program Yang Berdampak Pada Murid


Program sekolah yang berdampak pada murid adalah program sekolah
yang dibuat berdasarkan hasil analisis kebutuhan murid. Sasarannya adalah
murid dan untuk mengembangkan potensi murid scutuhnya. Program yang
dibuat berdasarkan minat dam harapan dari murid dan untuk memfasilitasi
perkembangan potensi yang ada dalam diri murid. Yang menarik adalah bahwa
dalam menyusun program di sekolah. penting sekali dilakukannya pemetaan
potensi murid. Untuk mempermudah dalam melakukan pemctaan, dilakukanlah
suatu pendekatan yang berbasis pada asset.
Bertolak dari penjelasan di atas. terkait dengan pendekatan yang berbasis
pada asset. jelaslah bahwa pada modul 3.3 ini sangat berkaitan erat dengan
modul 3.2 tentang Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya. Yang mana

5
dalam modul 3.2. ini dijclaskan bahwa pendekatan yang berbasis pada asset
sangat berfokus pada kekuatan yang ada, selalu mengarah pada masa depan.
berpikir pada kesukscsan yang diraih Jan kekuatan untuk mencapai kesuksesan
terscbut, mengorganisasikan kompetensi dan sumber daya. merancang sebuah
rencana berdasarkan visi dan kekuatan. dan melaksanakan rencana aksi yang
sudah diprogramkan.
Selain pemctaan kompectcnsi/ kckuatan/ asset yang ada di sckolah.
dalam pengembangan program ini, diperlukan juga pemetaan kebutuhan murid
dan semua warga sekolah. Untuk dapat melakukan pcmctaan kebutuhan dengan
baik. terstruktur dan terarah, maka diperlukannya suatu pendckatan yang baik.
Suatu pendekatan yang dapat menghimpun scmua harapan warga sckolah,
terutama kebutuhan murid. serta berbagai pengalaman baik yang menjadi faktor
pencntu keberhasilan program di sekolah, untuk itu model BAGJA adalah
pilihan yang tepat. Ketika kita berbicara tentang BAGJA. sangat berkaitan crat
dengan modul 1.3. tcntang Paradigma Dan Visi Guru Penggerak. Merupakan
modci manajemen perubahan yang merupakan akronim dari Buat pertanyaan
utama, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rcncana, Atur cksckusi sebagai
terjemahan bcbas yang diadaptasi dari modcl SD sebagai bagian dari inkuiri
apresiatif (Define, Discover, Drcam, Design. Deliver). Berbicara tentang
pengembangan dan pengelolaan suatu program, tentu tidak bisa berdiri sendiri-
sendiri. Pcrlu adanya pendekatan manajcmcn perubahan yang kolaboratif dan
berbasis kekuatan. untuk itu diperlukannya pendekatan Inkuiri Aprusiarif (LA).
Sclain pemanfaatan kebutuhan awupun kekutan yang ada di sekolah,
dalam pengelolaan program yang berdampak pada murid juga harus
memperhatikan visi. Mengapa visi diperlukan? Visi itu bagaikan melihat sebuah
lukisan lengkap pada kanvas yang masih kosong. Visi juga bagaikan bintang
penunjuk arah yang memandu penjelajah mencapai tujuan. Visi itu sesuatu yang
bclum terjadi. Visi adalah soal masa depan. Visi adalah buah kreativitas
manusia. Dari penjelasan di atas. kita dapat mclihat kaitan antara pemctaan
sumber daya dcngan perencanaan program sckolah yang berdampak pada murid.
Karena dengan adanya pcmetaan itulah. program yang dibuat semakin

6
terstruktur dengan jelas. Icrarah dan fokus pada kebutuhan murid dan kekuatan
atau assct-aset yang ada di sekolah.
Dalam pcngclolaan program yang berdampak pada murid ini tentu tidak
bisa dipisahkan dari pcran guru Penggcrak scbagai motor penggerak majunya
pendidikan di Indonesia. Karena Guru Penggcrak adalah para calon-calon
pemimpin pendidikan Indoncsia masa depan. yang diharapkan mampu
mendorong tumbuh kembang murid secara holistik: aktif dan proaktif dalam
mengembangkan potensi warga sekolah. dan berbagi pengalaman baik dengan
rekan sejawat untuk mengimplenwntasikan pengetahuannya dalam pembelajaran
yang berpusat kepada murid. Menjadi teladan dan agen transformasi ckosisicm
pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila, Guru Penggerak
dihadapkan pada tantangan yakni memberikan sebuah perubahan yang positif
dan konstrukti! di sekolah yang tentunya membutuhkan waktu dan bersifat
gradual, Oleh karena itu. sebagai pemimpin, guru penggerak hendaknya terus
berlatih mengelola diri sendiri sambil terus berupaya menggerakkan orang lain
yang berada di bawah pengaruhnya untuk menjalani proses bersama-sama. Hal
ini perlu dilakukan dengan niatan belajar yang tulus demi mewujudkan visi
sekolah dan untuk menjawab semua kebutuhan murid.

7
BAB III
PENUTUP

A. Refleksi
Pada Modul ini memberikan pemahaman kepada saya mengenai kegiatan
di sekolah yang memiliki dampak positif bagi murid. Setelah melewati kegiatan
mulai dari diri, cksplorasi konsep, dan ruang kolaborasi. Kini tibalah saatnya
bagi saya untuk melakukan refleksi dari materi yang telah dipelajari.
 Hal yang menarik bagi saya adalah membangun student agency pada kegiatan
yang diprogramkan. Menariknya saat murid memiliki agency. maka murid
juga sebenarnya memiliki suara (voice). pilihan (choice). dan kepemilikan
(ownership) dalam proscs pembelajaran.
 Modul ini menampilkan bebcrapa situasi yang mcmbcrikan inspirasi bagi
saya mengenai kegiatan yang mengandung kcpcmimpinan murid. Gambaran
situasi ini memberikan inspirasi basi saya untuk menciptakan kcpcmimpinan
murid dalam kegiatan intrakurikuler. kokurikuler ataupun ckstrakurikulcr.
Karakteristik lingkungan yang dapat menumbuhkembangkan kepemimpinan
murid.
 Awalnya saya monsira bahwa program yang menumbuhkembangkan
kepcmimpinan murid hanya berupa kegiatan ekstrakurikuler. Setelah
mempelajari modul ini. kepemimpinan murid ternyata bisa dibangun dalam
kegiatan intrakurikuler dan kokurikulcr.
 Guru hanya perlu membangun kolaborasi dengan berbagai pihak. mcmbuat
inovasi dalam kegiatan, membangun ascncy murid dengan menciptakan
lingkungan belajar yang menunjang. Saya juga mencmukan bahwa ada
miskonsepsi mengenai kepcmimpinan murid yang selama ini difahami.
 Kepemimpinan murid merupakan sesuatu yang dapat kita dorong. bukan
sesuatu yang bisa kita berikan atau ambil dari murid.

8
 Murid mengambil kepemimpinan dan tanggung jawab atas proses
pembclajaran mereka sendiri. Kepemimpinan murid bukan bcrarti bebas
sepenuhnya bagi murid, murid tetap membutuhkan bimbingan guru.
 Murid memiliki suara dan pilihan atas apa yang akan dipelajari. bagaimana
mereka belajar dan mengorganisir pembelajaran mercka. Kepemimpinan
murid bukan berarti tidak ada akuntabilitas murid. Murid tetap harus
menunjukan penguasaan pengetahuan, konsep dan keterampilan.
 Murid dapat memilih arah dan cara mencapai tujuan pembelajaran sendiri.
Kepemimpinan murid bukan berarti mengganti peran guru. Murid justru
menumbuhkan umpan balik, ncgosiasi. beradu argumen, tuntunan, coaching
dari gurunya sepanjang proses pembelajaran.
Cara pandang saya terhadap agency utuu kepemimpinan murid, Agency bisa
ditumbuhkan melalui kegiatan sederhana yang memberikan keleluasaan bagi
murid untuk memberikan suara (voice), pilihan (choice). dan kepemilikan
(ownership). Perlu menciptakan lingkungan yang dapat menumbuhkembangkan
kepcmimpinan murid. Menjalin kolaborasi dengan banyak pihak untuk
membangun lingkungan yang dapat menumbuhkcmbangkan kepemimpinan
murid. Menggali impian dengan menggunakan BAGJA untuk membuat program
yang berdampak pada murid. Buat pertanyaan kritis yang bisa menggali impian
untuk membuat program yang dapat menumbuhkembangkan kepemimpinan
murid. Tantangan selanjutnya adalah membangun kolaborasi dengan banyak
pihak. Mcmbangun relasi membutuhkan usaha vang cukup besar untuk
meyakinkan orang lain mengenai program yang telah direncanakan. semua
orang memiliki pendapat yang sama mengenai pembelajaran atau pun pweram
yang berpihak pada murid. Perlu memberikan pemahaman mengenai
kcpcmimpinan murid. lingkungan posiif yang mecnumbuhkembangkan
kepemimpinan murid untuk menyamakan persepsi. Sumber-sumber dukungan
vang saya miliki untuk membantu saya menyusun program yang berdampak
pada murid. Sumber yang dimiliki untuk menyusun program yang berdampak
pada murid yaitu tujuh modal utama sumber daya yang dimiliki sckolah.

9
Ketujuh modal utama lersebut bisa digunakan secara maksimal untuk
mendukung kegiatan yang bermanfaat bagi sekolah.

B. Tindak Lanjuti
Setiap propram yang sclesat dilaksanakan membutuhkan Rencana Tindak Lanjut
(RTL). Hal ini karcna RTL merupakan salah satu Jaminan bagi keberlangsangan
dan keberlanjutan program. Dengan adanya RTL akun lebih memudahkan dalam
implementasi program ke depannya, Bukan saja terkait bentuk-bentuk program
lanjutan, melainkan Juga bentuk-bentuk Intervensi pihak lain untuk
menyelenggarakan program sejenis, Membutuhkan perencanaan yang mutang
untuk bisa menyusun RTL yang baik sesuai program berdasarkan potensi dan
kekuatan yang dimiliki, Selain itu. membutuhkan juga pertimbangan asci yang
telah dimiliki dan akan dikembangkan. Termasuk di dalamnya adalah sumber
daya manusia sebagai asct untuk koordinasi dan kolaborasi. Berdasarkan hal-hal
terscbut di atas, berikut ini beberapa RTL yang akan dilaksanakan sctclah
mengikuti Pendikan Guru Penggcrak
1. Melakukan rcflcksi akhir program Pendidikan Guru Penggcrak. Kegiatan
bertujuan untuk mengetahui kekuatan yang harus ditingkatkan dan
kelemahan yang harus diperbaiki olch diri sendiri selama mengikuti
program. Kegiatan dilaksanakan melalui umpan balik dari kepala sekolah.
rekan sejawat, murid. dan orang wa/wali murid. Sclain iw jusa melalui
diskusi-diskusi informal dengan scjawat dalam komunitas praktisi di
sekolah:
2. Mengembangkan sosialisasi program Pendidikan Guru Penggerak bagi
Komunitas Praktisi di dalam dan sekitar sekolah. Tujuannya adalah untuk
menggalang kekuatan dan potensi di lingkungan sekolah dan sekitar untuk
bersama-sama tergerak. bergcrak, dan menggerakkan. Sosialisasi yang
dilakukan menyangkut garis besar pengalaman dan praktik baik selama
mengikuti Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 2. Selain itu. juga

10
menyebarluaskan pemahaman dan pengetahuan lainnya terkait
pembelajaran berpusat pada murid,
3. Melaksanakan peningkatan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
dalam komunitas praktisi sckolah melalui pelatihan terkait IT (Ms Office.
Google Sites, Blog. Vidco Pembelajaran. Canva for Education, dan lain-
lain). Tujuannya adalah untuk mempersiapkan sekolah menghadapi cra
digital yang pada akhirnya berdampak pada murid, Program dilaksanakan
dalam bentuk pelatihan-pelatihan secara rutin setiap bulan:
4. Mengelola program berdampak puda murid di tingkat sekolah, terutama
terkait literasi berdiferensiasi, Tujuan ulama program ini adalah
meningkatkan kepemimpinan murid dalam literasi berdifcrensiasi dl kelas
secara komunah di sekolah. Kegiatan dilaksanakan dengan terlebih dahulu
memberikan penguatan kepada wali kelas dalam implementasi literasi
berdiferensiasi:
5. Menyelenggarakan pelatihan komputer bagt murid, Tujuannya untuk
mempersiapkan kemumpuan murid dalam memanfaatkan komputer sebagai
persiapan mengikuti Asesmen Naslonal Berbasis Komputer (ANBK). Selain
tw juga meningkatkan murid yang cakup digital:
6. Mengembangkan sostulisasf tentang pembelajaran berdifcrensiasi dan sosial
cmosional. Tujuannya agar terselenggara pembclajaran berdiferensiasi dan
sosial emosional di tingkat komunal sekolah. Kegiatan dilaksanakan dalam
bentuk pelatihan pembuatan Rencana Pelaksunaan Pembclajaran (RPP)
Berdiferensiasi dan Sosial Emosional:
7. Mengembangkan budaya positif literasi dalam bentuk kesepakatan kelas ke
tingkat komunal sekolah. Tujuannya agar budaya positif Jiterasi dalam
bentuk kesepakatan kelas dapat dilaksanakan di semua kelas yang ada di
sekolah. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk penguatan terhadap wali kelas
dalam pembuatan kesepakatan kelas:
8. Mengembangkan program pensclolaan kelas vang menyenangkan bagi
murid dalam proses pembelajaran. Tujuaanva umuk meningkatkan kualitas
pembelajaran berpusat pada murid. Kesiaian ditikukan dalam bentuk

11
penguatan wali kclas dalam menciptakan kelas yang memenangkan bagi
murid:
9. Mengcmbangkan kegiatan coaching di tingkat sekolah bagi murid melalui
penyusunan program Kerja Komunitas Praktisi di sekolah. Tujuannya untuk
menumbuhkan mindset anggota komunitas praktisi. bahwa mengajar adalah
praktik coaching. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk penyusunan 3encana
kerja tahunan komunitas praktisi di sekoiah:
10. Pertemuan dengan Komunitas Praktisi di sekolah dan sekitarnya guna
membahas program-program lain yang berdampak pada murid di sekolah.
Tujuannya untuk memetakan bentuk program berdampak ada murid yang
dapat dilaksanakan di sekolah. Kegiatan dilaksanakan dalam bentuk diskusi
secara intensif dan rutin dengan Komunitas Praktisi di sckolah,
11. Melakukan sosialisasi kiprah sekolah kepada komunitas luar sckolah.
masyarakat. dan orang tua murid. Tujuannya untuk menyebarluaskan
kemajuan yang dialami sekolah kepada masyarakat luas, Kegiatan
dilaksanakan dalam bentuk pembuatan brosur sekolah atau secara daring
melalui media sosial sekolah.
Demikian RTL yang akan dilaksanakan ke depannya. RTL yang disusun bersifat
jangka panjang dan berkelanjutan. Pelaksanaan masing-masing progrum
discsuaikan Gcngan situasi dan kondisi di sekolah. Scbclum implementasi RTL
terlebih dahulu diperlukan koordinasi dengan Kepala Sekolah dan kolaborasi
dengan sejawat. Tujuannya agar semua program tindak lanjut dapat
dilaksanakan dengan sebaikbaiknya. Untuk mengantisipasi kemungkinan
munculnya risiko dalam pelaksanaan RTL, penting menyusun manajemen risiko.

12
DAFTAR PUSTAKA

Aditya Dharma. S.Si. M.B.A. Modul LI Refleksi Filosofi Pendidikan


Nasional. 2022 Jakarta: Dircktorat Jenderal Guru dan Tenaga kependidikan
Aditya Dharma, S.Si. M.B.A. Modul 1.2 Nilai dan Peran Guru Penggerak.
2022 Jakarta: Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga kepcudidikan
Aditya Dharma. S.Si. M.LBLA. Nodul L3 Visi Gmu Penggerak. 2022
Jakarta: Dircktorat Jenderal Guru dan Tenaga kependidikan
Aditya Dharma, S.Si. M.B.LA. Modul 14 Budaya Posiif. 2022 Jakarta:
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga kependidikan

13
LAMPIRAN
Aktifitas belajar

14
15
Coaching dengan rekan guru

16
17

Anda mungkin juga menyukai