Anda di halaman 1dari 43

Vertigo

Anamnesis
Riwayat Penyakit Sekarang =
Pasien datang dengan keluhan pusing berputar sejak 1 hari yang lalu, dirasakan hilang timbul. Keluhan ini
diperberat posisi tidur dan diperingan dengan posisi duduk. Hal ini baru pertama kali dirasakan, dan
belum dibawa ke Dokter. Riwayat aktivitas berat dilakukan 1 hari sebelum gejala terjadi. Mual ( + ),
muntah ( - ), demam ( - ), nyeri tenggorokan ( - ), kepala terasa terikat ( - ), nyeri pada bagian mata
belakang ( - ) . BAB dan BAK dalam batas normal.

Riwayat penyakit dahulu =


HT ( - ), DM ( -)

PF
STATUS GENERALIS
KU : Baik, komposmentis TTV : TD : 145/89, Nadi : 78, Suhu : 36,8, RR: 20

Status generalis :
Kepala : normocephal, tidak terlihat trauma,
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+
Telinga : normotia, membran timpani intak, sekret (-), serumen (-)
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : pucat (-), mukosa kering (-)
Faring : Hiperemis, T1-1
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : DBN
Paru : DBN
Abdomen : DBN

DX = Benign Paroxysmal Positional Vertigo

TX =
• Betahistine 6 mg 3x1
• Domperidone 10 g 2x1
• Solvitra 1 tab 1x1

Osteoarthritis
Riwayat Penyakit Sekarang =

Pasien datang dengan keluhan nyeri pada kedua lutut sejak 2 bulan yang lalu, dirasakan hilang timbul.
Keluhan diperberat dengan aktivitas jongkok dan duduk, diperingan apabila tidak melakukan banyak
aktivitas dengan lutut. Hal ini sangat menganggu kegiatan sehari - hari pasien karena harus mengayuh
sepeda untuk menuju lokasi tempat berjualan. Sebelumnya pasien Sudah konsumsi obat warung tetapi
belum ada perubahan. Riwayat sering membawa beban berat ( - ), trauma pada daerah kaki ( -). Keluhan
lain seperti Mual ( - ), muntah ( - ), nyeri epigastrium ( -), BAB dan BAK tidak ada keluhan.

Riwayat Penyakit Dahulu =


HT ( -), DM ( - ), Gangguan pembekuan Darah ( - )

PF
STATUS GENERALIS
KU : Baik, komposmentis TTV : TD : 130/80, Nadi : 70, Suhu : 36,8, RR: 20

Status generalis :
Kepala : normocephal, tidak terlihat trauma,
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+
Telinga : normotia, membran timpani intak, sekret (-), serumen (-)
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : pucat (-), mukosa kering (-)
Faring : Hiperemis, T1-1
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : DBN
Paru : DBN
Abdomen : DBN
Ekstremitas : ( Genu )
• Inspeksi = Edem ( - ), jejas ( - )
• Palpasi = Hangat ( + ), krepitas ( + )

DX = OsteoArthritis

TX =
Asam mefenamat 500 mg 3x1
Dexamethasone 0,5 mg 2x1
Solvitra 1 tab 1x1

UKM

5 Pilar STBM Puskesmas Rowosari 2 Kendal


Terdapat 20 KK di Desa Wonotenggang Kendal yang masih memiliki masalah dengan BABS. Hal ini
menjadi dasar Puskesmas Rowosari 2 Kendal untuk memberikan penyuluhan dan memasukkan salah desa
dengan program STBM.

Desa Wonotenggang merupakan salah satu wilayah kerja Puskesmas Rowosari 2 Kendal, yang memiliki
permasalah terkait 5 Pilar STBM. Hal ini diketahui setelah melakukan survei dan ditemukan terdapat
warga yang masih BABS dan penumpukan sampah yang tidak terpilah. Sebelumnya Desa Wonotenggang
sudah diberikan fasilitas oleh puskesmas terkait pemberian paket kamar mandi untuk warga desa yang
masih BABS dengan alasan tidak memiliki jamban, tetapi hal ini masih dilakukan karena beberapa warga
desa masih tidak nyaman dengan jamban yang sesuai kriteria.

Sampah yang ada di Desa ini memiliki kendala tidak bisa melakukan pemilahan dikarena tidak ada biaya
tambahan terkait tong sampah; sehingga warga masih menggunakan metode membakar.

Pemberian materi diberikan di balai desa Wonotenggang yang dihadiri oleh 20 peserta. Sasaran dari
kegiatan ini adalah warga yang masih tidak memiliki jamban dan melakukan BABS di tempat irigasi.
Acara ini juga dihadiri oleh Bu lurah, sekertaris desa dan ibu kader.
Penyampaian materi berupa Defini STBM dan 5 pilar, Penjelasan setiap pilarnya, penyakit yang
berhubungan dengan perilaki hidup tidak sehat.
Diakhir acara terdapat diskusi mengenai pengolahan sampah yang ada di desa Wonotenggang dan
mendapat solusi untuk melaksanakan bank sampah yang dulunya sudah menjadi program desa
Wonotenggang.
Peserta tampak aktif dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.

STBM ( ADVOKASI )

Desa Pojoksari merupakan salah satu binaan Puskesmas Rowosari 2. Berdasarkan 5 pilar STBM yaitu :
1. Stop Buang Air Besar Sembarangan
2. Cuci tangan pakai sabun
3. Penanganan air minum dan makanan rumah tangga
4. Penangan limbah cair rumah tangga
5. Pengelolaan sampah rumah tangga
Desa Pojoksaru masih memiliki beberapa masalah disetiap pilar STBM

a) Desa ini sudah melaksanakan program ODF 5 tahun yang lalu, tetapi masih terdapat 1 warga desa yang
melakukan BABS. Hal ini dikarenakan pasien ODGJ, sehingga warga sulit untuk memberikan edukasi
terhadap warga tersebut.
b) Air minum yang dikomsumsi warga banyak yang berasal dari salah satu Depot air minum bersumber
PAMSIMAS ( terbukti berdasarkan hasil pemeriksaan air minum terdapat bakteri sebesar 2.2% ). Pada
depot air minum tersebut juga tidak memiliki penutup keran yang selalu terpapar oleh udara luar.
c) Penanganan limbah cair masih belum dilakukan pengelolaan
d) Pengelolaan sampah masih dibakar, tetapi beberapa warga ada yang sudah melakukan pengangkutan
sampah bekerjasama dengan BLH.
Beberapa sampah yang di Desa Pojoksari berasal dari buangan warga lain.

Kegiatan ini ditujukan untuk Ketua RW dan RW sehingga materi yang disampaikan bisa langsung ke
warga dengan maksimal.
Kegiatan ini dihadiri oleh 15 peserta, beberapa ada yang diwakilkan dengan istrinya. Penyampaian materi
yang diberikan berupa definisi, penyakit yang medasari, cara pengelolaan air, cara pengelolaan sampah,
cuci tangan yang benar dan waktu yang tepat.
Acara berlangsung dengan metode diskusi sehingga warga dapat menyampaikan aspirasinya, diakhir
acara dilakukan pendataan warga yang tidak mempunyai jamban / septic tank.
Setelah kegiatan ini rencannya akan dilaksanakan pemicuan kepada warga yang masih melakukan BABS.

KLL

- Pemeriksaan Airway, Breathing, Circulation, Disability, Environment --> Clear


- Irigasi luka dengan NaCl 0,9 %
- Injeksi lidokain 1 ampl pada setiap vulnus laceratum
- Jahit situnasional ( Digiti 5 manus Dekstra, pelipis sinitra )
- Debridement pada zygomatikum sinistra, pelipis sinitra, digiti 5 manus Dekstra, tarsal pedis sinistra
- Spalk digiti 5 manus dekstra
- Penutupan luka
- Observasi keadaan umum
• Pemberian obat pulang ( Amoxicillin, Dexamethasone, Natrium Diclofenac )

ANAMNESIS :
A = Snoring, gargling, stridor ( - ) --> airway clear
B = RR 22x/ menit, Pemeriksaan paru vesiklar +/+ dan tidak nampak adanya jejas --> Breathing adekuat
C = HR 88x/ menit, Nadi adekuat, CRT < 2 detik, TD 110 / 70 --> Circulation adekuat
D = Compos mentis, GCS 15
E = Log Roll tidak ditemukan adanya jejas

Pasien datang ke IGD puskesmas pukul 12.00 dengan vulnus laceratum dan vulnus excoriatum. Hal ini
terjadi akibat tabrakan antar motor di daerah tambaksari, keduanya tabrakan adu banteng dengan
kecepatan kira - kira 25 - 30 km/ jam. Saat jatuh bagian tubuh yang pertama kali mengenai aspal adalah
bagian sebelah kiri ( tangan kiri ).
Riwayat alergi pada pasien tidak ada.
Tidak ada komsumsi obat - obatan sebelumnya.
Sebelumnya pasien tidak mengalami penyakit yang dapat mempengaruhi keadaan.
Sebelumnya pasien sarapan bubur.

Riwayat penyakit sebelumnya = HT ( - ), DM ( - ), Gangguan pembekuan darah ( - )

PEMERIKSAAN FISIK
STATUS GENERALIS
KU : Baik, komposmentis TTV : TD : 110/70, Nadi : 88, Suhu : 36,7, RR: 22

Status generalis :
- Kepala : normocephal
Pelipis = vulnus laceratum sinistra
Pipi = Vulnus excoriatum sinitra
- Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+
- Telinga : normotia, membran timpani intak, sekret (-), serumen (-)
- Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
- Mulut : pucat (-), mukosa kering (-), gigi patah (-)
- Paru
a) Jantung : DBN
b) Paru : DBN
- Abdomen : DBN
- Ekstrmitas
vulnus laceratum Digiti manus 5 dekstra
Vulnus excoriatum dorsum manus sinitra
Vulnus laceratum tarsal pedis sinistra

TATATLAKSANA

- Amoxicillin 500 mg 3x1


- Dexamethasone 0,5 mg 2x1
- Natrium Diclofenac 25 mg 3x1
- Salep Gentamicin

Edukasi
- Datang kembali dalam waktu 3 hari ke BP
- Minum obat teratur
- Luka pada tangan akan mengalami bengkak sekitar 1 bulan sehingga dapat dibantu dengan
menggunakan kompres air dingin
- pembersihan luka dan pemberian salep gentamicin
• Penggantian balut minimal 1x sehari, luka tidak boleh terkena air

ISK

ANAMNESIS :

Pasien datang ke poli lansia dengan keluhan nyeri pada daerah punggung sebelah kanan, nyeri dirasakan
hilang timbul sejak 3 hari yang lalu. Keluhan dirasakan menganggu aktivitas sehari - hari, karena pasien
bekerja sebagai petani. Hal ini diperberat apabila pasien menganggakat benda - benda berat dan
diperingan bila istriahat. Pasien tidak pernah mengalami hal ini sebelumnya dan belum dibawa ke dokter.
Mual ( - ), muntah ( - ), nyeri epigastrium ( - ), demam ( - ), sering buang air kecil ( - ), nyeri saat
berkemih (-), tidak tahan saat ingin buang air kecil ( - ), nyeri suprapubik ( - ), urin keruh ( + ) dan
hematuria ( - ). Riwayat sering menahan BAK. Pasien juga mengeluh sulit buang air besar, dan riwayat
tidak makan buah dan jarang makan sayur.

Riwayat penyakit dahulu :


HT ( - ), DM ( - ), Batu ginjal ( - )

PEMERIKSAAN FISIK :
STATUS GENERALIS
KU : Baik, komposmentis TTV : TD : 130/89, Nadi : 88, Suhu : 36,8, RR: 20
Status generalis :
Kepala : normocephal, tidak terlihat trauma,
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+
Telinga : normotia, membran timpani intak, sekret (-), serumen (-)
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : pucat (-), mukosa kering (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : DBN
Paru : DBN
Abdomen : Nyeri CVA ( - / + )

TATALAKSANA

- Dulcolax supp 1x1


- Paracetamol 500 mg 3x1
- Solvitra 1 tab 1x1

Edukasi :
- Pasien diminta untuk melakukan observasi selama 3 hari mengenai nyeri di punggu sebelah kanan dan
datang ke faskes sehingga bisa dilakukan perujukkan apabila suspek batu ginjal
- Rutin minum air putih
- Melakukan perebusan pada air minum
• Tidak menahan BAK.

Ekstraksi kuku

• Siapkan bahan ( Lidocain 2 ampl, spuit 3 cc, perban, providon iodine, scalpel, plester, klem )
• Tindakan aseptik ( gerakan sirkular )
• Injeksi lidocain 2 ampl
• Tunggu sekitar 5 menit
• Ekstraksi kuku
• Pemotongan jaringan
• Balut
• Pemerian obat pulang ( metronodazole 500 mg 3x1, vitamin C 500 mg 1x1, salep cholampenicole )
Anemia

ANAMNESIS :
Pasien datang dengan keluhan lemas sejak 2 minggu yang lalu, disertai dengan pusing. Faktor diperberat
apabila pasien aktivitas banyak dan berdiri lama, faktor memperingan apabila pasien istirahat. Hal ini
dirasakan pasien apabila dengan menstruasi, tetapi belum pernah dibawa ke dokter sebelumnya dan tidak
pernah konsumsi tablet tambah darah. Keluhan disertai gusi berdarah (-), mimisan (-), mual (-), muntah
darah (-), nyeri tengkuk (+), kesemutan (+), pandangan kabur (-), BAB hitam (-) dan kelemahan anggota
gerak (-).

Riwayat penyakit dahulu : HT ( -) , darah rendah ( + ) , DM ( - ), alergi ( - )


Riwayat penyakit keluarga : HT ( -) , darah rendah ( + ) , DM ( - ), alergi ( - )

PEMERIKSAAN FISIK :
STATUS GENERALIS
KU : Baik, komposmentis TTV : TD :91/70, Nadi : 78, Suhu : 36,7, RR: 22

Status generalis :
Kepala : normocephal, tidak terlihat trauma,
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+
Telinga : normotia, membran timpani intak, sekret (-), serumen (-)
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : pucat (-), mukosa kering (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : BJ I/II
Paru : SDV ( +/+)
Abdomen : BU (+) N, nyeri tekan perut (-)Nyeri CVA ( - / - )
Ekstremitas : Edema ( -), rash (-)

PEMERIKSAAN PENNUNJANG :

Hb : 11,1
Cholesterol : 247
GDS : 110

TATALAKSANA

• Tablet Fe ( 1x1 )
• Vitamin C 500 mg ( 1x1 )
• Simvastatin 20 mg ( 1x1 )

KEJANG DEMAM SIMPLEKS

10 bulan, wanita
ANAMNESIS

± 1 hari, ibu pasien mengeluhkan anaknya demam disertai batuk kering, mencret (-), keluar cairan dari
telinga (-), nyeri berkemih (-). Demam terus menerus. Ibu pasien tidak mengukur suhu tubuh pasien, dan
tidak diberikan obat penurun panas.

+ 15 menit di poli umum ibu pasien mengeluhkan bahwa anak demam ( Suhu 39,3 o C ). Setelah
diberikan parasetamol anak mendadak kejang, saat kejang mata mendelik ke atas dengan tangan dan kaki
kelonjotan, lama kejang sekitar 10 menit dan berhenti sendiri tanpa diberi apapun. Kejang disertai
demam, suhu tidak diukur oleh ibu, Sebelum dan setelah kejang anak sadar. Merupakan kejang pertama
kali.

PEMERIKSAAN FISIK :
STATUS GENERALIS
KU : Baik, komposmentis TTV : Nadi : 115 , Suhu : 39,2 , RR: 33

Status generalis :
Kepala : normocephal, tidak terlihat trauma
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+
Telinga : normotia, membran timpani intak, sekret (-), serumen (-)
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : pucat (-), mukosa kering (-), faring hiperemis
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : BJ I/II
Paru : SDV ( +/+)
Abdomen : BU (+) N, nyeri tekan perut (-)
Ekstremitas : Edema ( -), rash (-)

TATALAKSANA

• stesolid supposituria
• Paracetamol supposituria
• Ambroxol III pulv
• CTM III pulv
• Vitamin B6 III pulv

SUSPEK PERFORASI GASTER ( masuk )

ANAMNESIS

Pasien datang dengan keluhan BAB hitam sejak 5 Hari yang lalu. Hal ini tidak terdapat faktor yang
memperberat atau memperingan keadaan. Keluhan ini tidak disertai dengan nyeri perut, mual, muntah
darah, pusing, pandangan kabur. Sebelumnya pasien memiliki riwayat sering konsumsi obat penghilang
nyeri di apotek dan beberapa minuman jamu, Hal ini baru pertama kali dirasakan pasien dan belum
pernah ke dokter sebelumnya.

Riwayat penyakit dahulu = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-)


Riwayat penyakit keluarga = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-)

PEMERIKSAAN FISIK :
STATUS GENERALIS
KU : Baik, komposmentis TTV : TD : 110/ 86 Nadi : 86 , Suhu : 37.2 , RR: 20

Status generalis :
Kepala : normocephal, tidak terlihat trauma
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+
Telinga : normotia, membran timpani intak, sekret (-), serumen (-)
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : pucat (-), mukosa kering (-), gusi berdarah
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : BJ I/II
Paru : SDV ( +/+)
Abdomen : BU (+) N, defans muskular (-)
Ekstremitas : Edema ( -), rash (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG

Hb = 14,1
Eritosit = 4.100.000
Trombosit = 210.000
Leukosit = 12.000

TATALAKSANA

• Antasida ( 3x1 )
• Omeprazole 20 mg ( 1x1 )
• Solvitra
• Meminta pasien ke IGD

Hemoroid grade 2 ( masuk )

ANAMNESIS

Pasien datang dengan keluhan BAB berwarna merah segar sejak 1 bulan yang lalu. Hal ini diperberat
apabila pasien mengedan akibat saat BAB terasa keras dan tidak ada faktor memperingan keadaan.
Keluhan ini tidak disertai dengan lemas, mual, muntah, demam, nyeri perut, mual, pusing, dan pandangan
kabur. Pasien merasa ada benjolan saat mengedan dan terasa nyeri saat sedang BAB, tetapi benjolan
tersebut dapat masuk kembali tanpa harus dimasukkan secara manual dengan jari. BAK tidak ada keluhan

Riwayat penyakit dahulu = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-)


Riwayat penyakit keluarga = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-)

PEMERIKSAAN FISIK :
STATUS GENERALIS
KU : Baik, komposmentis TTV : TD : 125/ 78 Nadi : 74 , Suhu : 36.3 , RR: 22

Status generalis :
Kepala : normocephal, tidak terlihat trauma
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+
Telinga : normotia, membran timpani intak, sekret (-), serumen (-)
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : pucat (-), mukosa kering (-), gusi berdarah
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : BJ I/II
Paru : SDV ( +/+)
Abdomen : BU (+) N, defans muskular (-)
Ekstremitas : Edema ( -), rash (-)

TATALAKSANA
• Antihemoroid supp ( 1x1 )
• Table tambah darah Fe ( 1x1 )
• Vitamin C 500 mg ( 1x 1 )

LARINGITIS ( masuk )

ANAMNESIS

Pasien datang dengan keluhan suara serak sejak 3 hari lalu, dan bertambah berat setiap harinya dan
disertai nyeri saat berbicara. Hal ini diperberat apabila pasien banyak berbicara dan tidak ada faktor
memperingan keadaan. Keluhan ini disertai dengan lemas (-), nyeri telan (+), batuk kering (+), flu (-),
mual (-), muntah (-), demam (+), pusing (-), dan nyeri perut (-). Demam sejak 3 hari yang lalu, dirasakan
terus menerus; tidak pernah diukur dan menurun dengan obat paracetamol.
Pasien adalah penyanyi band di sekolahnya, sehingga sering latihan vocal untuk perlombaan.
BAB dan BAK tidak ada keluhan

Riwayat penyakit dahulu = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-)


Riwayat penyakit keluarga = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-)

PEMERIKSAAN FISIK :
STATUS GENERALIS
KU : Baik, komposmentis TTV : TD : 110/72, Nadi : 82 , Suhu : 36.7 , RR: 20

Status generalis :
Kepala : normocephal, tidak terlihat trauma
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+
Telinga : normotia, membran timpani intak, sekret (-), serumen (-)
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : pucat (-), mukosa kering (-), hepiremin faring (-), tonsil 1-1 (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : BJ I/II
Paru : SDV ( +/+)
Abdomen : BU (+) N, nyeri tekan(-)
Ekstremitas : Edema ( -), rash (-)

TATALAKSANA

• Dexamethasone 0,5 mg ( 2x1 )


• Paracetamol 500 mg ( 3x1 )
• Amoxicillin 500 mg ( 3x1)
• Vitamin C 500 mg ( 1x1 )

KONJUNGTIVITIS BAKTERIAL ( MASUK )

ANAMNESIS

Pasien datang dengan keluhan keluar sekret dari kedua mata berwarna kuning sejak 1 Hari yang lalu,
disertai dengan nyeri dan sulit untuk membuka mata. Hal ini diperberat saat pagi hari dan tidak ada faktor
memperingan keadaan. Keluhan ini disertai dengan mata merah (+), nyeri periorbita (-), pandangan kabur
(-), batuk (-), mual (-), muntah (-), demam (-), dan pusing (-).
Pasien tinggal dengan 2 anak yang sebelumnya juga mengalami hal yang sama, tetapi sudah dibawa ke
dokter dan sembuh. BAB dan BAK tidak ada keluhan

Riwayat penyakit dahulu = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-)


Riwayat penyakit keluarga = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-)

PEMERIKSAAN FISIK :
STATUS GENERALIS
KU : Baik, komposmentis TTV : TD : 135/81, Nadi : 74 , Suhu : 37.1 , RR: 20

Status generalis :
Kepala : normocephal, tidak terlihat trauma
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+, sekret berwarna kuning, injeksi
konjungtiva ( +/+)
Telinga : normotia, membran timpani intak, sekret (-), serumen (-)
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : pucat (-), mukosa kering (-), hepiremin faring (-), tonsil 1-1 (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : BJ I/II
Paru : SDV ( +/+)
Abdomen : BU (+) N, nyeri tekan(-)
Ekstremitas : Edema ( -), rash (-)

TATALAKSANA

• Chlorampenicol tetes mata 3 x gtt 2 ods


• Vitamin C 500 mg ( 1x1 )
• Edukasi PHBS

HIPERTENSI, DIABETES MELITUS TIPE 2 ( masuk)

ANAMNESIS

Pasien datang dengan keluhan badan terasa kesemutan sejak 3 hari yang lalu, terutama pada kedua lengan
dan dirasakan terus menerus. Hal ini tidak ada faktor memperingan dan memperberat keadaan. Keluhan
ini disertai dengan lemas (-), pandangan kabur (+), bicara pelo (-), batuk (-), mual (-), mual (-), muntah
(-), demam (-), pusing (-), dan kelemahan anggota gerak (-). Sebelumnya pasien cek GDS 2 minggu yang
lalu 332 di PKD.
BAB dan BAK tidak ada keluhan.

Riwayat penyakit dahulu = HT (+), DM (+), Alergi (-), asma (-)


Riwayat penyakit keluarga = HT (-), DM (+), Alergi (-), asma (-)

PEMERIKSAAN FISIK :
STATUS GENERALIS
KU : Baik, komposmentis TTV : TD : 150/91, Nadi : 88 , Suhu : 36.8 , RR: 22

Status generalis :
Kepala : normocephal, tidak terlihat trauma
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+
Telinga : normotia, membran timpani intak, sekret (-), serumen (-)
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : pucat (-), mukosa kering (-), hepiremin faring (-), tonsil 2-2 (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : BJ I/II
Paru : SDV ( +/+)
Abdomen : BU (+) N, nyeri tekan(-)
Ekstremitas : Edema ( -), rash (-), luka diabetikum (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

GDS = 311
Cholesterol = 241
Asam urat = 4,5

TATALAKSANA
• Metformin 500 mg ( 3x1 )
• Glimepirid 5 mg ( 1x1 )
• Amlodipin 10 mg ( 1x1 )
• Candesartan 8 mg ( 1x1 )
• Simvastatin 10 mg ( 1x1 )
• Edukasi diet

OTITIS MEDIA AKUT STADIUM HIPEREMIS ( masuk )

ANAMNESIS

Pasien datang dengan keluhan telingan kiri terasa nyeri sejak seminggu yang lalu, dirasakan terus
menerus. Hal ini tidak ada faktor memperingan dan memperberat keadaan. Keluhan ini disertai telinga
berdenging (-), keluar sekret dari telinga (-), telinga gatal (-), telinga terasa penuh (+), pusing berputar (-),
demam (+), mual (-), muntah (-), batuk berdahak (+), dan flu (-). Demam selama 3 hari, tidak diukur dan
menurun dengan diberikan paracetamol. Sebelumnya pasien memiliki riwayat berenang di sungai
seminggu yang lalu. BAB dan BAK tidak adak keluhan

Riwayat penyakit dahulu = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-)


Riwayat penyakit keluarga = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-)

PEMERIKSAAN FISIK :
STATUS GENERALIS
KU : Baik, komposmentis TTV : TD : 112/80, Nadi : 72 , Suhu : 37.4 , RR: 20

Status generalis :
Kepala : normocephal, tidak terlihat trauma
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+
Telinga : normotia, membran timpani intak (+/+), sekret (-/-), serumen (-/-), heperemis (-/+)
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : pucat (-), mukosa kering (-), hepiremis faring (-), tonsil 2-2 (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : BJ I/II
Paru : SDV ( +/+)
Abdomen : BU (+) N, nyeri tekan(-)
Ekstremitas : Edema ( -), rash (-)
TATALAKSANA

• Cholampenicol tetes telinga 3 ggt 2


• Asam mefenamat 500 mg ( 3x1 )
• Paracetamol 500 mg ( 3x1 )
• Dexamethasone 0,5 mg ( 2x1 )
• Ambroxol 30 mg ( 3x1 )
DISMENOREA ( masuk )

ANAMNESIS

Pasien datang dengan keluhan nyeri pada perut bagian bawah, dirasakan terus menerus. Hal ini tidak ada
faktor memperingan dan memperberat keadaan. Keluhan ini dirasakan setiap kali pasien datang bulan,
dan ini merupakan hari ke 2. Mual (-), muntah (-), pusing (-), demam (-), rasa ingin BAK (-), keputihan
(-), nyeri tekan seluruh lapang perut (-), BAB dan BAK berdarah (-)
Riwayat menstruasi teratur, durasi 7 hari, ganti tampon 3-4x sehari, setiap 28 hari, konsumsi jejamuan
dan belum pernah berhubungan seksual.

Riwayat penyakit dahulu = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-)


Riwayat penyakit keluarga = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-)

PEMERIKSAAN FISIK :
STATUS GENERALIS
KU : Baik, komposmentis TTV : TD : 120/80, Nadi : 75 , Suhu : 36.4 , RR: 20

Status generalis :
Kepala : normocephal, tidak terlihat trauma
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+
Telinga : normotia, membran timpani intak (+/+), sekret (-/-), serumen (-/-), heperemis (-/-)
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : pucat (-), mukosa kering (-), hepiremis faring (-), tonsil 1-1 (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : BJ I/II
Paru : SDV ( +/+)
Abdomen : BU (+) N, nyeri tekan(-), mcburney (-), psoas (-), obturator (-), rovsing (-)
Ekstremitas : Edema ( -), rash (-)

TATALAKSANA

• Scopma plus ( 3x1 )


• Vitamin C 500 mg ( 1x1 )
• Tablet tambah darah Fe ( 1x1 )
• Omeprazole 10 mg ( 1x1 )
PARONYCIA DISTAL PHALANGES DEXTRA I ( masuk )

ANAMNESIS

Pasien datang dengan keluhan nyeri pada jempol kanan sejak 3 minggu yang lalu, dirasakan terus
menerus. Hal ini tidak ada faktor memperingan dan memperberat keadaan. Keluhan ini disertai bengkak
(+), keluar nanah (-), demam (-), dan nyeri saat berjalan (-). BAB dan BAK tidak ada keluhan.
Riwayat menggunting kuku terlalu pendek dan sering menggunakan sepatu pantofel.

Riwayat penyakit dahulu = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-)


Riwayat penyakit keluarga = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-)

PEMERIKSAAN FISIK :
STATUS GENERALIS
KU : Baik, komposmentis TTV : TD : 122/79, Nadi : 75 , Suhu : 36.4 , RR: 20

Status generalis :
Kepala : normocephal, tidak terlihat trauma
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+
Telinga : normotia, membran timpani intak (+/+), sekret (-/-), serumen (-/-), heperemis (-/-)
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : pucat (-), mukosa kering (-), hepiremis faring (-), tonsil 1-1 (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : BJ I/II
Paru : SDV ( +/+)
Abdomen : BU (+) N, nyeri tekan(-)
Ekstremitas : Edema ( -), rash (-)
—> Distal Phalanges Desktra I
Edema (+), hiperemis (-), fluktuasi (-), nyeri (+),

TATALAKSANA

• Rhazoplasty distal phalenges dekstra I


• Asam mefenamat 500 mg ( 3x1 )
• Amoxicillin 500 mg ( 3x1 )
• Dexamethasone 0,5 mg ( 2x1 )
• Chlorampenicole salep kulit
• Vitamin C 500 mg ( 1x1 )
KARBUNKEL ( masuk )

ANAMNESIS

Pasien datang dengan keluhan bisul pada paha kanan sejak 1 minggu yang lalu, disertai rasa nyeri terus
menerus . Hal ini diberat apabila pasien duduk dan tidak ada faktor yang memperingan. Keluhan ini
disertai bengkak (+), keluar nanah (+), demam (-), dan nyeri saat berjalan (+). BAB dan BAK tidak ada
keluhan.
Riwayat sebelumnya pernah berusaha dipecah tetapi tidak dibersihkan, diberikan obat cina.

Riwayat penyakit dahulu = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-)


Riwayat penyakit keluarga = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-)

PEMERIKSAAN FISIK :
STATUS GENERALIS
KU : Baik, komposmentis TTV : TD : 136/80, Nadi : 82 , Suhu : 36.9 , RR: 22

Status generalis :
Kepala : normocephal, tidak terlihat trauma
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+
Telinga : normotia, membran timpani intak (+/+), sekret (-/-), serumen (-/-), heperemis (-/-)
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : pucat (-), mukosa kering (-), hepiremis faring (-), tonsil 1-1 (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : BJ I/II
Paru : SDV ( +/+)
Abdomen : BU (+) N, nyeri tekan(-)
Ekstremitas : Edema ( -), rash (-)
—> Posterior paha
Edema (+), hiperemis (+), fluktuasi (+), sekret kuning (+)

TATALAKSANA

• Debridement
• Asam mefenamat 500 mg ( 3x1 )
• Amoxicillin 500 mg ( 3x1 )
• Dexamethasone 0,5 mg ( 2x1 )
• Chlorampenicole salep kulit
• Vitamin C 500 mg ( 1x1 )
CORPUS ALIENUM DI TELINGA KIRI ( masuk )

ANAMNESIS

Pasien datang dengan keluhan cotton bud tertinggal di telinga kiri sejak 1 hari yang lalu, tidak disertai
dengan rasa nyeri. Tidak ada faktor yang memperberat atau memperingan keadaan. Keluhan ini disertai
telinga terasa penuh (+), berdenging (-), demam (-), keluar sekret (-), dan pendengeran berkurang sedikit.
Riwayat sebelumnya pernah juga mengalami hal yang sama, sudah coba dilakukan ekstrasi tetapi tidak
keluar.

Riwayat penyakit dahulu = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-)


Riwayat penyakit keluarga = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-)

PEMERIKSAAN FISIK :
STATUS GENERALIS
KU : Baik, komposmentis TTV : TD : 119/72, Nadi : 72 , Suhu : 36.4 , RR: 20

Status generalis :
Kepala : normocephal, tidak terlihat trauma
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+
Telinga : normotia, membran timpani intak (+/tdn), sekret (-/tdn), serumen (-/tdn), heperemis (-/ tdn),
corpus alienum ( -/ cottonbud )
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : pucat (-), mukosa kering (-), hepiremis faring (-), tonsil 1-1 (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : BJ I/II
Paru : SDV ( +/+)
Abdomen : BU (+) N, nyeri tekan(-)
Ekstremitas : Edema ( -), rash (-)

TATALAKSANA
• Ekstraksi corpus alieum dengan forcep aligator

DENGUE HEMORRAGHE FEVER GRADE 1 ( masuk )


ANAMNESIS

Pasien datang diantar kedua orang tua dengan keluhan demam sudah 5 hari disertai dengan lemas.
Demam terus menerus, tidak disertai menggigil dan tidak pernah diukur; menurun dengan diberikan
paracetamol.
Tidak ada faktor yang memperberat atau memperingan keadaan. Keluhan ini disertai mual (+), muntah
(-), kepala sekit (+), nyeri periorbita (+), gusi berdarah (-), mimisan (-), ruam (-), nyeri perut (-), sesak
napas (-), dan BAB hitam(-). Anak masih mau minum dan makan. BAK tidak ada keluhan.
Pasien baru pertama kali menderita sakit seperti ini.

Riwayat penyakit dahulu = Kejang demam (-), Alergi (-), asma (-)
Riwayat penyakit keluarga = Alergi (-), asma (-)

PEMERIKSAAN FISIK :
STATUS GENERALIS
KU : Tampak sakit sedang, komposmentis TTV : Nadi : 93 , Suhu : 38,1 , RR: 22
BB = 13 kg

Status generalis :
Kepala : normocephal, tidak terlihat trauma
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+
Telinga : normotia, membran timpani intak (+/+)
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : pucat (-), mukosa kering (-), hepiremis faring (-), tonsil 1-1 (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : BJ I/II
Paru : SDV ( +/+), sonor seluruh lapang paru
Abdomen : BU (+) N, nyeri tekan(-)
Ekstremitas : Edema ( -), rash (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Hb : 15,3
• Ht : 47,9
• Leukosit : 5.700
• Trombosit : 34.000
• Limfosit : 31,8 %
• Monosit : 14
• Granulosit : 54,2

TATALAKSANA
- Infus RL 10 cc/kg/BB ( 2 jam ) —> 21 tpm ( makro )
• Pemeriksaan labosratorium serial/ 24 jam
• Odansentron syr 4mg ( 3 x 1/2 cth )
• Paracetamol syr 120 mg ( 3 - 4 x 1 cth )

GASTROENTERITIS EC AMOEBA DENGAN DEHIDRASI SEDANG ( masuk )

ANAMNESIS
Pasien datang diantar kedua orang tua dengan keluhan BAB cair sebanyak > 5x, disertai adanya lendir,
darah (-) dan terdapat ampas.
Tidak ada faktor yang memperberat atau memperingan keadaan. Keluhan ini disertai mual (+), muntah
(+) >3x , Demam (+), kepala sakit (-), nyeri periorbita (-), gusi berdarah (-), mimisan (-), ruam (-), nyeri
perut (-), dan sesak napas (-). Demam terus menerus, tidak disertai menggigil dan tidak pernah diukur;
menurun dengan diberikan paracetamol. Anak masih mau malas minum dan makan. BAK tidak ada
keluhan.
Pasien baru pertama kali menderita sakit seperti ini.

Riwayat penyakit dahulu = Kejang demam (-), Alergi (-), asma (-)
Riwayat penyakit keluarga = Alergi (-), asma (-)

PEMERIKSAAN FISIK :
STATUS GENERALIS
KU : Tampak sakit sedang, komposmentis TTV : Nadi : 93 , Suhu : 38,1 , RR: 22
BB = 13 kg

Status generalis :
Kepala : normocephal, tidak terlihat trauma
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+
Telinga : normotia, membran timpani intak (+/+)
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : pucat (-), mukosa kering (-), hepiremis faring (-), tonsil 1-1 (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : BJ I/II
Paru : SDV ( +/+), sonor seluruh lapang paru
Abdomen : BU (+) N, nyeri tekan(-)
Ekstremitas : Edema ( -), rash (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Hb : 11,3
• Ht : 33,2
• Leukosit :237.000
• Trombosit : 13.100
• Eritrosit : 3.980.000
• Limfosit : 7
• Monosit : 2
• Granulosit : 91

TATALAKSANA
- Infus RL 10 cc/kg/BB ( 2 jam ) —> 21 tpm ( makro )
• Pemeriksaan labosratorium serial/ 24 jam
• Domperidon syr ( 3 x 1/2 cth )
• Paracetamol syr 120 mg ( 3 - 4 x 1 cth )
• Zink 10 mg ( 1x1 ) selama 10 hari
• Amoxicillin syr 125 mg 3 x 1cth
TONSILITIS KRONIK ( masuk )

ANAMNESIS

Pasien datang diantar kedua orang tua dengan keluhan amandel membesar disertai dengan batuk berdahak
setiap > 1 bulan sekali.
Diperberat apabila pergantian musim dan tidak ada faktor yang memperingan keadaan. Keluhan ini
disertai demam (-), flu (+), sesak napas (-), mendengkur (+), dan telinga sakit (-). Anak masih aktif sehari
- harinya. BAB dan BAK tidak ada keluhan.
Riwayat penyakit dahulu = Kejang demam, Alergi (-), asma (-)
Riwayat penyakit keluarga = Alergi (-), asma (-)

PEMERIKSAAN FISIK :
STATUS GENERALIS
KU : baik, komposmentis TTV : Nadi : 93 , Suhu : 36,4 , RR: 22
BB = 23 kg

Status generalis :
Kepala : normocephal, tidak terlihat trauma
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+
Telinga : normotia, membran timpani intak (+/+)
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : pucat (-), mukosa kering (-), hepiremis faring (-), tonsil 3-4
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : BJ I/II
Paru : SDV ( +/+), sonor seluruh lapang paru
Abdomen : BU (+) N, nyeri tekan(-)
Ekstremitas : Edema ( -), rash (-)

TATALAKSANA
• Rujuk untuk tindakan tonsilektomi
• Ambroxol 30 mg ( 3 x 11.5 mg )
• Dexamehtasone 0,5 mg (3 x 0,5 mg )

SUSPEK PEMBESARAN PROSTAT ( masuk )

ANAMNESIS

Pasien datang dengan keluhan sering BAK mengompol sejak kurang lebih 2 bulan.
Keluhan ini disertai rasa tidak lampias saat BAK (+), tidak harus kembali BAK dalam waktu < 2 jam (-),
saat kencing terputus- putus (-), pancaran kencing lemah (+), berusaha mengejan (-), BAK saat malam
hari (-). Anak masih aktif sehari - harinya. BAB tidak ada keluhan.
SKOR IPSS = 8

Riwayat penyakit dahulu = HT (+), DM (-), Alergi (-), asma (-)


Riwayat penyakit keluarga = HT (+), DM (-), Alergi (-), asma (-)

PEMERIKSAAN FISIK :
STATUS GENERALIS
KU : Tampak sakit sedang , komposmentis TTV : TD : 136 / 83, Nadi : 81, Suhu : 36,4 , RR: 22

Status generalis :
Kepala : normocephal, tidak terlihat trauma
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+
Telinga : normotia, membran timpani intak (+/+)
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : pucat (-), mukosa kering (-), hepiremis faring (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : BJ I/II
Paru : SDV ( +/+), sonor seluruh lapang paru
Abdomen : BU (+) N, nyeri tekan(-)
Ekstremitas : Edema ( -), rash (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

• HbA1C = 5,5
• GDP = 82
• Cholesterol = 196
• HDL = 49
• LDL = 129
• TG = 89
• Ur = 11
• Cr = 1,2
• Mikroalbumin = 45

TATALAKSANA
• Rujuk untuk suspek pembesaran prostat
• Candesartan 8 mg ( 1x1 )
• Amlodipin 10 mg ( 1x1 )

TINEA CORPORIS ( masuk )

ANAMNESIS

Pasien datang dengan gatal pada area bawah payudara sejak 2 minggu yang lalu, diberberat apabila pasien
berkeringat banyak dan mandi air panas; tidak ada faktor yang memperingan keadaan. Keluhan ini
disertai demam (-), lesi semakin meluas (+), plenting - plenting (-), ruam terasa panas (-), ruam di area
lain (-), . Hal ini baru pertama kali dirasakan pasien dan belum pernah dibawa ke dokter sebelumnya.
Riwayat mandi 2x sehari dan jarang ganti pakaian saat berkeringat; di keluarga Hanya pasien yang
memiliki keluhan seperti ini. BAB dan BAK tidak ada keluhan.

Riwayat penyakit dahulu = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-), penyakit kuning (-)
Riwayat penyakit keluarga = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-)
PEMERIKSAAN FISIK :
STATUS GENERALIS
KU : Tampak sakit sedang , komposmentis TTV : TD : 121 / 76, Nadi : 71, Suhu : 36,7 , RR: 20

Status generalis :
Kepala : normocephal, tidak terlihat trauma
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+
Telinga : normotia, membran timpani intak (+/+)
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : pucat (-), mukosa kering (-), hepiremis faring (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : BJ I/II
Paru : SDV ( +/+), sonor seluruh lapang paru
Abdomen : BU (+) N, nyeri tekan(-)
Ekstremitas : Edema ( -), rash (-)

Status lokalis :
• Lokasi = dibawah payudara kanan dan kiri
• UKK = makula, plakat eritem dengan central healing dibagian tengahnya
• Distribusi = lokalisata
• Konfigurasi = Numular

TATALAKSANA
• Miconazole cream tube No. I
• Vitamin C 500 mg ( 1x1 )
• Edukasi PHBS

SCABIES ( masuk )

Perempuan, 20 bulan

ANAMNESIS

Pasien datang dengan gatal pada area tangan dan kaki sejak 1 bulan yang lalu, dirasakan hilang timbul,
semakin meluas (+).
Keseharian anak tidak terganggu, hanya menjadi rewel saat malam hari karna bertambah gatal.
Keluhan ini disertai demam (-), plenting - plenting (-), ruam terasa panas (-), ruam di area lain (-) . Hal
ini baru pertama kali dirasakan pasien dan belum pernah dibawa ke dokter sebelumnya. Riwayat mandi
2x sehari dan tidur bersama kakaknya yang juga memiliki keluhan seperti ini. Kakaknya tinggal di
pesantren dan sudah diobati. BAB dan BAK tidak ada keluhan.

Riwayat penyakit dahulu = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-), penyakit kuning (-)
Riwayat penyakit keluarga = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-)

PEMERIKSAAN FISIK :
STATUS GENERALIS
KU : Tampak sakit sedang , komposmentis TTV : Nadi : 102, Suhu : 36,7 , RR: 24
BB : 12 kg

Status generalis :
Kepala : normocephal, tidak terlihat trauma
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+
Telinga : normotia, membran timpani intak (+/+)
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : pucat (-), mukosa kering (-), hepiremis faring (-), tonsil 2-2
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : BJ I/II
Paru : SDV ( +/+), sonor seluruh lapang paru
Abdomen : BU (+) N, nyeri tekan(-)
Ekstremitas : Edema ( -), rash (-)

Status lokalis :
• Lokasi = sela - sela jari, lipat paha
• UKK = papul, vesikel, makula eritem
• Distribusi = lokalisata
• Konfigurasi =soliter, multiple

TATALAKSANA
• Permetrin 5 % cream
• CTM 4 mg 3 x 1,2 mg

MYALGIA ( masuk )

ANAMNESIS

Pasien datang dengan pegal - pegal seluruh tubuh, dirasakan terus menerus sejak kurang lebih 2 hari yang
lalu. Terdapat faktor yang memperberat dengan aktivitas banyak dan diperingan apabila pasien istirahat.
Aktivitas sehari - hari terganggu.
Keluhan ini disertai demam (-), batuk (-), flu (-), dan nyeri otot (-).
Hal ini baru pertama kali dirasakan pasien dan sudah diberikan obat dari apotek dan tidak membaik. BAB
dan BAK tidak ada keluhan.

Riwayat penyakit dahulu = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-), penyakit kuning (-)
Riwayat penyakit keluarga = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-)

PEMERIKSAAN FISIK :
STATUS GENERALIS
KU : Baik, komposmentis TTV : TD 100/ 80, Nadi : 102, Suhu : 36,7 , RR: 22

Status generalis :
Kepala : normocephal, tidak terlihat trauma
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+
Telinga : normotia, membran timpani intak (+/+)
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : pucat (-), mukosa kering (-), hepiremis faring (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : BJ I/II
Paru : SDV ( +/+), sonor seluruh lapang paru
Abdomen : BU (+) N, nyeri tekan(-)
Ekstremitas : Edema ( -), rash (-)

TATALAKSANA
• Asam mefenamat 500 mg ( 3x1 )
• Vitamin B6 ( 1X1 )

TIFOID ( masuk )

ANAMNESIS

Pasien datang dengan demam sudah 3 hari, dirasakan memberat saat sore hari. Hal ini diperberat apabila
pasien melakukan aktivitas berat dan tidak ada faktor yang memperingan keadaan. Aktivitas sehari - hari
terganggu. Demam tidak pernah diukur dan Sudah minum obat penurun panas paracetamol.
Keluhan ini disertai mual (+), muntah > 5x (+), mulut terasa pahit (+), pusing (+), nyeri daerah perut (+),
ruam (-), gusi berdarah (-), mimisan (-), pandangan kabur (-), dan BAB darah (-).
Hal ini baru pertama kali dirasakan pasien dan tidak ada anggota keluarga yang mengalami hal serupa.
BAB dan BAK tidak ada keluhan.

Riwayat penyakit dahulu = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-), penyakit kuning (-)
Riwayat penyakit keluarga = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-)

PEMERIKSAAN FISIK :
STATUS GENERALIS
KU : Baik, komposmentis TTV : TD 113/ 82, Nadi : 68, Suhu : 40 , RR: 20

Status generalis :
Kepala : normocephal, tidak terlihat trauma
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+
Telinga : normotia, membran timpani intak (+/+)
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : pucat (-), mukosa kering (-), hepiremis faring (-), tifoid tongue (+)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : BJ I/II
Paru : SDV ( +/+), sonor seluruh lapang paru
Abdomen : BU (+) N, nyeri tekan(-)
Ekstremitas : Edema ( -), rash (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Hb = 12,6
• Ht = 38.500
• Leukosit =7.200
• Trombosit = 172.000
• Eritrosit = 3.980.000
• Widal = (+) 1/160

TATALAKSANA
• Infus RL 20 tpm
• Ciprofloxacin 500 mg ( 2x1 )
• Odansentron 1 ampl
• Paracetamol infus 250 ml loading

SUSPEK CONGESTIVE HEART FAILURE

ANAMNESIS

Pasien datang dengan keluhan dada sesak saat berjalan kurang lebih 500 m sejak 3 bulan yang lalu,
dirasakan terus menerus dan semakin lama memberat. Hal ini diperberat apabila pasien melakukan
aktivitas berat dan diperingan dengan istirahat. Aktivitas sehari - hari terganggu.
Keluhan ini disertai saat malam disangggah 3 bantal, paroxysmal nocturnal dysneu, kedua kaki bengkak,
dan batuk malam hari.
Hal ini baru pertama kali dirasakan pasien dan tidak ada anggota keluarga yang mengalami hal serupa.
BAB dan BAK tidak ada keluhan.

Riwayat penyakit dahulu = HT (+), DM (-), Alergi (-), asma (-), penyakit kuning (-)
Riwayat penyakit keluarga = HT (+), DM (-), Alergi (-), asma (-)

PEMERIKSAAN FISIK :
STATUS GENERALIS
KU : Baik, komposmentis TTV : TD 152/ 89, Nadi : 126 , Suhu : 36,4 , RR: 22

Status generalis :
Kepala : normocephal, tidak terlihat trauma
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+
Telinga : normotia, membran timpani intak (+/+)
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : pucat (-), mukosa kering (-), hepiremis faring (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : BJ I/II, S 3 (-)
Paru : SDV ( +/+), sonor seluruh lapang paru
Abdomen : BU (+) N, nyeri tekan(-)
Ekstremitas : Edema ( -), rash (-)

TATALAKSANA
• ISDN 5mg PO
• Furosemid 40 mg PO
• Rujuk untuk dilakukan rontgent

UAP DD NSTEMI

ANAMNESIS

Pasien datang dengan nyeri dada sebelah kiri sejak 2 jam yang lalu menjalar hingga tangan kiri dan
rahang, dirasakan semakin memberat dan seperti tertimpa beban berat pada daerah dada, tidak dapat
ditunjuk. Hal ini diperberat apabila pasien melakukan aktivitas dan tidak ada faktor yang memperingan.
Aktivitas sehari - hari terganggu.
Keluhan ini disertai mual (-), muntah (-), nyeri perut (-), sesak napas (-), pusing (-), pandangan berkunang
(+), dan kelemahan anggota gerak (-).
Hal ini baru pertama kali dirasakan pasien dan tidak ada anggota keluarga yang mengalami hal serupa.
BAB dan BAK tidak ada keluhan.

Riwayat penyakit dahulu = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-), penyakit kuning (-)
Riwayat penyakit keluarga = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-)

PEMERIKSAAN FISIK :
STATUS GENERALIS
KU : Baik, komposmentis TTV : TD 142/ 89, Nadi : 91 , Suhu : 36,4 , RR: 22

Status generalis :
Kepala : normocephal, tidak terlihat trauma
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+
Telinga : normotia, membran timpani intak (+/+)
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : pucat (-), mukosa kering (-), hepiremis faring (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : BJ I/II, S 3 (-)
Paru : SDV ( +/+), sonor seluruh lapang paru
Abdomen : BU (+) N, nyeri tekan(-)
Ekstremitas : Edema ( -), rash (-)

TATALAKSANA
• O2 5 lpm
• Aspilet 80 mg II
• ISDN 5 mg Subling
• Rencana rujuk

HIPEREMESIS GRAVIDARUM ( masuk )

ANAMNESIS

Pasien datang dengan keluhan mual > 5x dalam sehari sejak seminggu yang lalu, dirasakan semakin
memberat. Hal ini diperberat apabila pasien melakukan mencium bau yang amis dan tidak ada faktor
yang memperingan. Aktivitas sehari - hari terganggu.
Keluhan ini disertai muntah (+) > 5x, lemas (+), nyeri perut (-), sesak napas (-), pusing (-), pandangan
berkunang (-), dan perdarahan per vagina (-).
Hal ini baru pertama kali dirasakan pasien dan tidak ada anggota keluarga yang mengalami hal serupa.
BAB dan BAK tidak ada keluhan.

Riwayat penyakit dahulu = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-), penyakit kuning (-)
Riwayat penyakit keluarga = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-)

PEMERIKSAAN FISIK :
G1P0A0 16 minggu 26 tahun, janin I intrauterine

STATUS GENERALIS
KU : Baik, komposmentis TTV : TD 100/ 70, Nadi : 89 , Suhu : 36,4 , RR: 22

Status generalis :
Kepala : normocephal, tidak terlihat trauma
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+
Telinga : normotia, membran timpani intak (+/+)
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : pucat (-), mukosa kering (-), hepiremis faring (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : BJ I/II, S 3 (-)
Paru : SDV ( +/+), sonor seluruh lapang paru
Abdomen : Buncit
Ekstremitas : Edema (-), rash (-)

TATALAKSANA
• O2 4 lpm
• Odansentron 1 ampl
• Infus RL 20 tpm
• Observasi ttv, mual, dan muntah

HIPERTENSI GESTASIONAL ( masuk )

ANAMNESIS

Pasien datang dengan kaki bengkak sejak seminggu yang lalu. Tidak ada faktor yang memperberat atau
meperingan keadaan. Aktivitas sehari - hari tidak terganggu.
Keluhan ini disertai muntah (-), mual (-), lemas (-), berdebar (-), nyeri kepala (-), nyeri perut (+) kadang,
sesak napas (-), pusing (-), pandangan berkunang (-), dan perdarahan per vagina (-).
Pasien mengalami tensi tinggi sejak usia kehamilan > 20 minggu. Sehari - hari pasien merupakan ibu
rumah tangga, tidak melakukan aktivitas berat.
Hal ini baru pertama kali dirasakan pasien dan tidak ada anggota keluarga yang mengalami hal serupa.
BAB dan BAK tidak ada keluhan.

Riwayat penyakit dahulu = HT gestasional (+), DM (-), Alergi (-), asma (-), penyakit kuning (-)
Riwayat penyakit keluarga = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-)

PEMERIKSAAN FISIK :
G2P0A1 24 minggu 23 tahun, janin I hidup intrauterine

STATUS GENERALIS
KU : Baik, komposmentis TTV : TD 154/ 90, Nadi : 91 , Suhu : 36,4 , RR: 22

Status generalis :
Kepala : normocephal, tidak terlihat trauma
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+
Telinga : normotia, membran timpani intak (+/+)
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : pucat (-), mukosa kering (-), hepiremis faring (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : BJ I/II, S 3 (-)
Paru : SDV ( +/+), sonor seluruh lapang paru
Abdomen : Membujur
Ekstremitas : Edema (+) inferior dekstra sinistra, rash (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Hb = 11,4
• Proteinusria = -

TATALAKSANA
• Nifedipine 20 mg ( 1x1 )
• Calsium Lactate ( 1x1 )
• Tablet Tambah darah FE ( 1x1 )

BLIGHTED OVUM

ANAMNESIS

Pasien datang dengan ingin memeriksakan kehamilan setelah pemeriksaan USG 2 minggu yang lalu.
Tidak ada faktor yang memperberat atau meperingan keadaan. Aktivitas sehari - hari tidak terganggu.
Keluhan ini disertai muntah (-), mual (-), lemas (-), berdebar (-), nyeri kepala (-), nyeri perut (-) kadang,
sesak napas (-), pusing (-), pandangan berkunang (-), dan perdarahan per vagina (-).
Sehari - hari pasien merupakan ibu rumah tangga, tidak melakukan aktivitas berat.
Hal ini baru pertama kali dirasakan pasien dan tidak ada anggota keluarga yang mengalami hal serupa.
BAB dan BAK tidak ada keluhan.

Riwayat penyakit dahulu = HT kronik (-), DM (-), Alergi (-), asma (-), penyakit kuning (-)
Riwayat penyakit keluarga = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-)

PEMERIKSAAN FISIK :
G1P0A0 8 minggu 24 tahun

STATUS GENERALIS
KU : Baik, komposmentis TTV : TD 110/ 70, Nadi : 82 , Suhu : 36,4 , RR: 22

Status generalis :
Kepala : normocephal, tidak terlihat trauma
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+
Telinga : normotia, membran timpani intak (+/+)
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : pucat (-), mukosa kering (-), hepiremis faring (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : BJ I/II, S 3 (-)
Paru : SDV ( +/+), sonor seluruh lapang paru
Abdomen : BU (+) N, DJJ (-)
Ekstremitas : Edema (-) , rash (-)

TATALAKSANA
• Rujuk untuk kuret

ANEMIA DEFISIENSI BESI

ANAMNESIS

Pasien datang dengan keluhan lemas sejak kehamilan. Tidak ada faktor yang memperberat atau
meperingan keadaan. Aktivitas sehari - hari tidak terganggu.
Keluhan ini disertai muntah (-), mual (-), berdebar (-), nyeri kepala (-), nyeri perut (-) kadang, sesak napas
(-), pusing (-), pandangan berkunang (-), dan perdarahan per vagina (-).
Sehari - hari pasien merupakan ibu rumah tangga, tidak melakukan aktivitas berat.
Hal ini baru pertama kali dirasakan pasien dan tidak ada anggota keluarga yang mengalami hal serupa.
BAB dan BAK tidak ada keluhan.

Riwayat penyakit dahulu = HT kronik (-), DM (-), Alergi (-), asma (-), penyakit kuning (-)
Riwayat penyakit keluarga = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-)

PEMERIKSAAN FISIK :
G1P0A0 8 minggu 23 tahun, janin hidup 1 intrauterine

STATUS GENERALIS
KU : Baik, komposmentis TTV : TD 120/ 70, Nadi : 84 , Suhu : 36,4 , RR: 22

Status generalis :
Kepala : normocephal, tidak terlihat trauma
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+
Telinga : normotia, membran timpani intak (+/+)
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : pucat (-), mukosa kering (-), hepiremis faring (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : BJ I/II, S 3 (-)
Paru : SDV ( +/+), sonor seluruh lapang paru
Abdomen : BU (+) N, DJJ (+)
Ekstremitas : Edema (-) , rash (-), LILA = 24

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hb = 9

TATALAKSANA
• Tablet Tambah darah Fe ( 1x1 )
• Edukasi tidak konsumsi teh, dan perbanyak zat besi

KONSTIPASI

ANAMNESIS

Pasien datang dengan nyeri perut karna tidak dapat BAB sejak 3 hari yang lalu, dirasakan hilang timbul.
Faktor yang memperberat jika pasien makan banyak atau tidak ada faktor yang meperingan keadaan.
Aktivitas sehari - hari terganggu.
Keluhan ini disertai muntah (-), mual (-), sesak napas (-), pusing (-), pandangan berkunang (-), dan darah
warna merah segar dari dubur (-).
Riwayat jarang makan sayur - sayuran
Hal ini baru pertama kali dirasakan pasien. BAK tidak ada keluhan.

Riwayat penyakit dahulu = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-), penyakit kuning (-)
Riwayat penyakit keluarga = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-)

PEMERIKSAAN FISIK :

STATUS GENERALIS
KU : Baik, komposmentis TTV : TD 120/ 70, Nadi : 84 , Suhu : 36,4 , RR: 22
VAS : 3
Status generalis :
Kepala : normocephal, tidak terlihat trauma
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+
Telinga : normotia, membran timpani intak (+/+)
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : pucat (-), mukosa kering (-), hepiremis faring (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : BJ I/II, S 3 (-)
Paru : SDV ( +/+), sonor seluruh lapang paru
Abdomen : BU (+) N, defans muscular (-)
Ekstremitas : Edema (-) , rash (-)

TATALAKSANA
• Microlax supp ( 1x1 )
• Solvitra ( 1x1 )
• Edukasi makan - makanan berserat, konsumsi fiber tinggi

TUBERKULOSIS ( masuk )

ANAMNESIS

Pasien datang dengan keluhan batuk sejak 1 bulan yang lalu, dan disetai dahak. Tidak ada faktor yang
meperingan dan memperberat keadaan. Aktivitas sehari - hari terganggu.
Keluhan ini disertai muntah (-), mual (-), demam > 2 minggu (-), batuk darah (-), keringat malam (+),
sesak napas (-), pusing (-), pandangan berkunang (-), penurunan BB>10%, dan pembesaran KGB (-).
Hal ini baru pertama kali dirasakan pasien. BAB dan BAK tidak ada keluhan.

Riwayat penyakit dahulu = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-), penyakit kuning (-), TB (-), pengobatan
TB (-)
Riwayat penyakit keluarga = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-), TB (-), pengobatan TB (-)
Riwayat sosial ekonomi = Rumah memiliki sirkulasi udara yang buruk dan lembab, bekerja sebagai
wiraswasta

PEMERIKSAAN FISIK :

STATUS GENERALIS
KU : Baik, komposmentis TTV : TD 110/ 70, Nadi : 78 , Suhu : 37,2 , RR: 20
BB = 47 kg
Status generalis :
Kepala : normocephal, tidak terlihat trauma
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+
Telinga : normotia, membran timpani intak (+/+)
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : pucat (-), mukosa kering (-), hepiremis faring (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : BJ I/II, S 3 (-)
Paru : SDV ( +/+), sonor seluruh lapang paru
Abdomen : BU (+) N, defans muscular (-)
Ekstremitas : Edema (-) , rash (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
TCM (+)

TATALAKSANA
• 3 KDT
• Edukasi penyebaran TB dan pengecekan 1 lingkungan rumah

OBSERVASI FEBRIS 2 HARI DD/ TIFOID ( masuk )


Laki - laki, 6 tahun, 17 kg
4 Oktober 2022

ANAMNESIS

Pasien datang dengan demam sejak 2 hari yang lalu, dirasakan terus menerus. Tidak diukur dan sudah
diberikan paracetamol tetapi 4 jam setelah itu naik kembali. Tidak ada faktor yang meperingan dan
memperberat keadaan.
Keluhan ini disertai muntah (-), mual (-), batuk (-), pilek (-), mimisan (-), gusi berdarah (-), nyeri perut
(-), BAB darah (-). Orang tua pasien mengeluhkan pasien sering mengigau saat demam tinggi; Hal ini
baru pertama kali dirasakan pasien.

Riwayat penyakit dahulu = Kejang demam (-), Alergi (-), asma (-), penyakit kuning (-), TB (-),
pengobatan TB (-)
Riwayat penyakit keluarga = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-), TB (-), pengobatan TB (-)

PEMERIKSAAN FISIK :

STATUS GENERALIS
KU : Baik, komposmentis TTV : Nadi : 91 , Suhu : 38.7 , RR: 24
BB = 17 kg
Status generalis :
Kepala : normocephal, tidak terlihat trauma
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+
Telinga : normotia, membran timpani intak (+/+)
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : pucat (-), mukosa kering (-), hepiremis faring (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : BJ I/II, S 3 (-)
Paru : SDV ( +/+), sonor seluruh lapang paru
Abdomen : BU (+) N, defans muscular (-)
Ekstremitas : Edema (-) , rash (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hb = 10,7b
Ht = 31,6
Trombosit = 275.000
Leukosit = 7.900
Eritrosit = 4,20
Lymh = 8,4
Mid = 2,2
Gran = 89,4
Widal O = -
Widal H = + 1/160

TATALAKSANA
• Infus RL 18 tpm
• Paracetamol supp 125 mg
• Paracetamol syr 250 mg ( 3/4 x Cth I )
• Cefadroxil syr 250 mg ( 2 x Cth I )
PARONYCIA DIGITI I MANUS SINITRA
Tn. H, 30 tahun

ANAMNESIS

Pasien datang dengan keluhan nyeri pada daerah Jari I kiri akibat terjepit pintu sekitar 2 minggu yang
lalu. Tidak ada faktor yang meperingan dan memperberat keadaan.
Keluhan ini disertai muntah (-), mual (-), keluar nanah pada Jari (-), dan demam (-), BAB tak, dan BAB
tak. Hal ini baru pertama kali dialami pasien dan hanya minum obat pereda nyeri dari apotek.

Riwayat penyakit dahulu = HT (-), DM (-),Alergi (-), asma (-), penyakit kuning (-)
Riwayat penyakit keluarga = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-)

PEMERIKSAAN FISIK :

STATUS GENERALIS
KU : Baik, komposmentis TTV : TD = 120 / 80 Nadi : 77 , Suhu : 36,4 , RR: 20

Status generalis :
Kepala : normocephal, tidak terlihat trauma
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+
Telinga : normotia, membran timpani intak (+/+)
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : pucat (-), mukosa kering (-), hepiremis faring (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : BJ I/II, S 3 (-)
Paru : SDV ( +/+), sonor seluruh lapang paru
Abdomen : BU (+) N, defans muscular (-)
Ekstremitas : Edema (-) , rash (-)

TATALAKSANA
• Ekstraksi kuku digiti I manus sinistra
• Natrium diclofenac 2x1
• Dexamethasone 0,5 mg 3x1
• Amoxicillin 500 mg 3x1
OBSERVASI FEBRIS 7 HARI , Anemia, dd/ dengue fever ( masuk )
An. SA, 4 tahun, bb = 11 kg
ANAMNESIS

Pasien datang dengan keluhan demam sejak 1 minggu yang lalu, demam muncul saat sore hari. Sudah
diminumkan Paracetamol tetapi masih naik setelah 3 jam, saat demam tidak diukur menggunakan
termometer.
Keluhan ini disertai muntah (-), mual (-), batuk (+), mimisan (-), gusi berdarah (-),pilek (+), nyeri perut
(+) dan BAB tak, dan BAB tak. Hal ini baru pertama kali dialami pasien, dan menganggu Aktivitas
pasien sehari - hari.

Riwayat penyakit dahulu = Kejang demam (-), Alergi (-), asma (-), penyakit kuning (-)
Riwayat penyakit keluarga = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-)

PEMERIKSAAN FISIK :

STATUS GENERALIS
KU : Baik, komposmentis TTV : Nadi : 92 , Suhu : 39,2 , RR: 24
BB = 11 kg

Status generalis :
Kepala : normocephal, tidak terlihat trauma
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+
Telinga : normotia, membran timpani intak (+/+)
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : pucat (-), mukosa kering (-), hepiremis faring (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : BJ I/II, S 3 (-)
Paru : SDV ( +/+), sonor seluruh lapang paru
Abdomen : BU (+) N, defans muscular (-)
Ekstremitas : Edema (-) , rash (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hb = 8,6
Ht = 25,8
Trombosit = 144.000
Leukosit = 3.600
Eritrosit = 3,16
Lymph = 40,0
Mid = 7,3
Gran = 52,7
Widal = O ( - )
H (-)

TATALAKSANA
• Infus RL 14 tpm
• Paracetamol supp 125 mg II
• Paracetamol syr 250 mg Cth I
• Vit B6 II, Ambroxol II, CTM II ( mf pulv dtd X )

OBSERVASI FEBRIS 2 HARI , dd/ dengue fever, tifoid ( masuk )


An. K, 2 tahun, bb = 17 kg
ANAMNESIS
Pasien datang dengan keluhan demam sejak 1 minggu yang lalu, demam muncul saat sore hari. Sudah
diminumkan Paracetamol tetapi masih naik setelah 3 jam, saat demam tidak diukur menggunakan
termometer.
Keluhan ini disertai muntah (-), mual (-), batuk (+), mimisan (-), gusi berdarah (-),pilek (+), nyeri perut
(+) dan BAB tak, dan BAB tak. Hal ini baru pertama kali dialami pasien, dan menganggu Aktivitas
pasien sehari - hari.

Riwayat penyakit dahulu = Kejang demam (-), Alergi (-), asma (-), penyakit kuning (-)
Riwayat penyakit keluarga = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-)

PEMERIKSAAN FISIK :

STATUS GENERALIS
KU : Baik, komposmentis TTV : Nadi : 92 , Suhu : 39,2 , RR: 24
BB = 11 kg

Status generalis :
Kepala : normocephal, tidak terlihat trauma
Mata : konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+
Telinga : normotia, membran timpani intak (+/+)
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : pucat (-), mukosa kering (-), hepiremis faring (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : BJ I/II, S 3 (-)
Paru : SDV ( +/+), sonor seluruh lapang paru
Abdomen : BU (+) N, defans muscular (-)
Ekstremitas : Edema (-) , rash (-)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hb = 12,7
Ht = 38,4
Trombosit = 133.000
Leukosit = 4.700
Eritrosit = 4,71
Lymph = 53,0
Mid = 7,0
Gran = 40
Widal = O ( + )1/80
H (+) 1/80

TATALAKSANA

• Infus RL 18 tpm
• Paracetamol supp 125 mg I
• Paracetamol syr 250 mg Cth I
• Ambroxol II, CTM II ( mf pulv dtd X )
• Cefadroxil syr 250 mg Cth II x 2
VULNUS LACERATUM REG. PARIETAL DEKSTRA
Tn. AB, 28 tahun

ANAMNESIS

Pasien datang dengan luka pada daerah kepala sejak 4 jam lalu setelah dikeroyok 10 orang temannya,
kejadian ini di Tegal. Dalam perjalanan menuju ke IGD Puskesmas Rowosari II pasien tidak ada riwayat
pingsan sadar dan pingsan lagi, (-) mual, (-) muntah, (-) pandangan kabur, (-) keluar darah dari telinga/
hidung, (-) nyeri perut, (-) kelemahan anggota gerak.
Sebelumnya pasien tidak konsumsi obat - obatan dan tidak dibawah pengaruh alkohol. BAB dan BAK
tidak ada keluhan.

Riwayat penyakit dahulu = HT(-), DM (-), Alergi (-), asma (-), penyakit kuning (-)
Riwayat penyakit keluarga = HT (-), DM (-), Alergi (-), asma (-)

PEMERIKSAAN FISIK :

STATUS GENERALIS
GCS 15
KU : Baik, komposmentis TTV : TD : 130/80 Nadi : 78 , Suhu : 36,8 , RR: 20

Status generalis :
Kepala : Vulnus laceratum regio parietal dextra ( 2x0,3 cm) ( 1,5 x 0,3 cm )
Mata : Edema periorbita dekstra, konjungtiva pucat -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya +/+
Vulnus laceratum infraorbita ( 3x0,3 cm)
Telinga : membran timpani intak (+/+)
Hidung : normosepta, darah (-), sekret (-)
Mulut : pucat (-), mukosa kering (-), hepiremis faring (-)
Leher : Pembesaran KGB (-)
Jantung : BJ I/II, S 3 (-)
Paru : SDV ( +/+), sonor seluruh lapang paru
Abdomen : BU (+) N, defans muscular (-)
Ekstremitas : Edema (-) , rash (-)

TATALAKSANA

• Jahit luka 5 di regio parietal


• Amoxicillin tab 500 mg (3x1)
• Asam mefenamat tab 500 mg (3x1)
• Dexamenthasone tab 0,5 mg (2x1)
• Vitamin C tab 500 mg (1x1)

SKIZOFRENIA

ANAMNESIS

Pasien datang dengan keluhan sulit tidur sejak 2 bulan ini, sulit saat memulai tidur dan
mempertahankannya.

Anda mungkin juga menyukai