Anda di halaman 1dari 7

PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DIABETES MELLITUS DENGAN


PEMBERIAN JUS TOMAT UNTUK MENURUNKAN KADAR GULA DARAH

Disusun Oleh:
Muhamad Wildan Alpariz
NIM E2214401076

DIPLOMA III KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, karunia, dan kemudahan kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas proposal karya tulis ilmiah ini. Tugas proposal karya tulis ilmiah ini
berjudul “Asuhan keperawatan Pasien Tuberkulosis dengan Pemberian Teknik Batuk Efektif
Untuk Mengeluarkan Sputum”. Penulisan proposal karya tulis ilmiah ini dilakukan dalam
rangka memenuhi salah satu tugas metodologi keperawatan. Penulis menyadari bahwa, tanpa
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan
Tugas ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Nina Pamela Sari, M.Kep selaku kaprodi sekaligus dosen pengampu mata kuliah
metodologi keperawatan yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan
selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah.
2. Fitri Nurlina, M.Kep selaku dosen pengampu mata kuliah metodologi keperawatan
yang telah mendukung penyelesaian Proposal Karya Tulis Ilmiah.
3. Kedua orang tua saya yang telah memberi dukungan melalui do’a, semangat, motivasi
untuk belajar sungguh-sungguh dan dukungan secara materil.
4. Saudara-saudara saya juga yang telah memberi semangat ketika saya merasa lelah.
Penulis berharap semoga proposal karya tulis ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan
semua pihak yang memerlukannya. Penulis menyadari bahwa didalam penulisan karya tulis
ini banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
dalam rangka perbaikan dan kebaikan. Terima kasih.

Tasikmalaya, Mei 2023

Muhamad Wildan Alpariz


DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Diabetes melitus adalah suatu kondisi dimana kadar gula di dalam darah lebih
tinggi dari biasa/normal (Normal : 60 mg/dl sampai dengan 145 mg/dl) atau kadar
gula darah puasa > 126 mg/dl dan kadar gula darah sewaktu tidak berpuasa > 200
mg/dl yang disebabkan ketidakmampuan tubuh untuk memproduksi hormon insulin
atau karena penggunaan yang tidak efektif dari produksi insulin (Maulana, 2015).
Di Indonesia diabetes melitus merupakan ancaman serius bagi pembangunan
kesehatan karena dapat menimbulkan kebutaan, gagal ginjal, kaki diabetes (gangrane)
sehingga harus diamputasi, penyakit jantung dan stroke. Jika diabetes melitus tidak
terkontrol, sebagian komplikasi akan berkembang secara progresif (Kemenkes RI,
2013).
Di Indonesia diabetes melitus merupakan ancaman serius bagi pembangunan
kesehatan karena dapat menimbulkan kebutaan, gagal ginjal, kaki diabetes (gangrane)
sehingga harus diamputasi, penyakit jantung dan stroke. Jika diabetes melitus tidak
terkontrol, sebagian komplikasi akan berkembang secara progresif (Kemenkes RI,
2013).
Terapi jus merupakan cara penyembuhan dengan meminum sari buah,
sayuran, atau bagian tanaman tertentu yang mempunyai khasiat obat. Sari buah,
sayuran, atau bagian tanaman tersebut diperoleh dengan cara dilumatkan, diremas,
atau disaring baik secara manual dengan tangan maupun secara mesin. Berikut
alternatif terapi jus yang bisa digunakan dalam menangani diabetes melitus yaitu
menggunakan buah tomat (Utami, 2008).
Tomat merupakan salah satu buah atau ada juga yang mengkategorikan tomat
ini sebagai sayuran. Tomat mengandung vitamin A untuk kesehatan mata, vitamin C
untuk regenerasi sel dan sistem kekebalan tubuh serta vitamin K untuk kesehatan
tulang. Tomat juga mengandung likopen (lycopene) yang merupakan antioksidan
untuk memerangi radikal bebas serta menurunkan kadar gula darah (Dewi,2012).
Astuti (2013) dalam penelitiannya mengatakan kandungan likopen pada 100 g
tomat yang dibuat jus sebanyak 12,8 mg sedangkan pada 100 g tomat segar sebanyak
5,8 mg. Likopen dapat menurunkan glukosa darah dengan cara menghambat
terjadinya resistensi hormon insulin, sehingga toleransi sel terhadap glukosa
meningkat sehingga kelebihan kadar gula darah dapat ditanggulangi. Tomat yang
digunakan sebanyak 180 gram dengan kandungan likopen 23 gram dapat menurunkan
kadar glukosa darah sebesar 9,00 mg/dl pada penderita diabetes selama 3 minggu.
2. Rumusan masalah
Bagaimanakah asuhan keperawatan dengan pemberian jus tomat dapat menurunkan
kadar gula darah pada pasien diabetes mellitus?
3. Tujuan
Tujuan penulisan proposal karya tulis ilmiah ini yaitu menggambarkan asuhan
keperawatan dengan pemberian jus tomat untuk menurunkan gula darah pada pasien
diabetes mellitus

4. Manfaat studi kasus

Karya tulis ini diharapkan bermanfaat bagi:


a) Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mengeluarkan sputum pasien
tuberkulosis melalui batuk efektif
b) Bagi pengembangan ilmu dan teknologi keperawatan
Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan bidang keperawatan dalam
mengkaji pasien tuberkulosis melalui batuk efektif
Penulis Memperoleh pengalaman dalam mengimplementasikan prosedur teknik
batuk efektif pada asuhan keperawatan pasien tuberkulosis.
c) Penulis
Mendapat pengalaman dalam mengimplementasikan prosedur teknik asuhan
keperawatan pasien diabetes mellitus dengan pemberian jus tomat untuk
menurunkan kadar gula darah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Penyakit

1. Pengertian

Diabetes mellitus adalah sekumpulan gangguan metabolik yang ditandai

dengan peningkatan kadar glukosa darah (hiperglikemia) akibat kerusakan

pada kerja insulin,sekresi insulin atau keduanya,tiga komplikasi akut tersebut

terkait ketidakseimbangan kadar glukosa yang berlangsung dalam jangka

waktu pendek (Brunner & Suddarth, 2017).

2. Klasifikasi

Menurut Smeltzer & Bare (2016) dan Hans Tandra (2017)

mengklasifikasikan Diabetes Melitus menjadi:

a. Diabetes Melitus tipe 1

Diabetes Melitus tipe 1 atau Insulin Dependen Diabetes Melitus

(INDDM) yaitu Diabetes Melitus yang bergantung pada insulin. Yang

menderita penyakit ini tidak banyak, namun jumlah nya terus

meningkat 3% setiap tahun. Diabetes Melitus tipe I ini disebab karena

kerusakan sel beta pankreas yang menghasilkan insulin.

b. Diabetes Melitus tipe II

Diabetes Melitus tipe II atau Non Insulin Dependen Diabetes Melitus

(NIDDM). Kurang lebih 90% sampai 95% penderita Diabetes Melitus

adalah Diabetes Melitus tipe ini. Diabetes Melitus tipe II masih bisa

memproduksi insulin, tetapi kualitas insulinnya buruk, tidak dapat

berfungsi dengan baik sebagai kunci untuk memasukkan gula ke

dalam sel. Akibatnya, gula dalam darah meningkat, pasien biasanya


tidak perlu tambahan suntukan insulin dalam pengobatannya, tetapi memerlukan obat untuk
memperbaiki fungsi inslin, menurunkan

glukosa darah dan memperbaiki pengelolaan gula di hati.

c. Diabetes Melitus Gestasional

Diabetes Melitus Gestasional yaitu Diabetes Melitus yang terjadi pada

masa kehamilan, dapat di diagnosa dengan menggunakan test toleran

glukosa, terjadi kira-kira pada 24 minggu kehamilan. Individu

Diabetes Melitus gestasional 25% akan berkembang menjadi Diabetes

Melitus.

d. Diabetes Melitus tipe lain

Diabetes Melitus tipe lain adalah Diabetes Melitus sekunder atau

akibat dari penyakit lain, yang mengganggu produksi insulin atau

memengaruhi kerja insulin atau mengurangi kerja insulin.

3. Etiologi dan faktor resiko Diabetes Melitus tipe II

Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan

sekresi insulin pada diabetes melitus tipe II masih belum diketahui. Faktor

genetik memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin.

(Padila, 2012).

Anda mungkin juga menyukai