Dosen Pengampu:
Disusun oleh :
Universitas padjadjaran
2023
Jl. Raya Bandung Sumedang KM.21, Hegarmanah, Kec. Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa
Barat 45363
KATA PENGANTAR
Puji serta syukur atas kehadiran Tuhan yang Mahakuasa karena telah memberikan
kesempatan pada saya untuk menyelesaikan makalah Transportasi Pariwisata dengan judul
“Makalah Aksesibilitas Transportasi Ke Destinasi Wisata Banda Neira Dan Pantai Maho” dengan
tepat waktu.
Makalah ini ditujukan untuk memperkenalkan dan menggali lebih dalam mengenai
tantangan dan peluang yang terkait dengan aksesibilitas transportasi ke dua tempat wisata yang
menarik ini. Banda Neira, sebuah pulau kecil yang terletak di Kepulauan Banda, Indonesia,
menawarkan pesona sejarah yang kaya dan keindahan alam yang luar biasa. Dengan warisan
budaya yang kaya dan peninggalan kolonial Belanda yang masih terjaga, Banda Neira menjadi
daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Pantai Maho, di sisi lain, adalah sebuah destinasi wisata yang menakjubkan di pulau Saint
Martin, Karibia. Pantai ini terkenal dengan pemandangan indahnya, air laut yang jernih, dan
keunikan fenomena pesawat yang lewat rendah saat hendak mendarat di Bandara Princess Juliana.
Namun, dalam upaya mencapai pantai ini, kendala aksesibilitas dapat menjadi tantangan bagi
wisatawan yang datang dari berbagai negara. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis
permasalahan dan hambatan yang terkait dengan aksesibilitas transportasi ke Banda Neira dan
Pantai Maho, serta menyajikan solusi yang memungkinkan untuk meningkatkan aksesibilitas
kedua destinasi wisata ini.
Makalah ini tidak akan menjadi kenyataan tanpa adanya bantuan, dorongan, dan dukungan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan
kontribusi dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini juga dapat menjadi sumber inspirasi
i
dan panduan bagi para pembaca yang tertarik untuk berkontribusi dalam pembangunan pariwisata
yang inklusif dan berkelanjutan.
Penulis
DAFTAR ISI
iii
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
1
wisata, sehingga meningkatkan daya tarik pariwisata dan memberikan manfaat yang lebih
luas bagi masyarakat dan ekonomi setempat.
Makalah ini membahas aksesibilitas trasnportasi ke dua destinasi wisata pantai
yang menarik, yaitu Banda Neira dan Pantai Maho. Tujuan utama dari penyusunan
makalah ini adalah untuk memahami betapa pentingnya aksesibilitas transportasi yang baik
dalam pengembangan pariwisata di kedua lokasi tersebut. Pertama-tama, makalah ini akan
membahas rute transportasi yang tersedia menuju Banda Neira dan Pantai Maho. Rute ini
mencakup penerbangan, jalur laut, dan jaringan jalan yang menghubungkan destinasi
tersebut dengan wilayah sekitarnya. Menjelajahi rute transportasi ini akan memberikan
pemahaman tentang opsi perjalanan yang tersedia bagi wisatawan yang ingin mengunjungi
pantai-pantai ini. Selanjutnya, akan dibahas simpul-simpul transportasi yang terkait dengan
destinasi wisata ini. Simpul transportasi mencakup bandara, pelabuhan, stasiun, dan
terminal yang melayani transportasi masuk dan keluar dari Banda Neira dan Pantai Maho.
Moda transportasi juga akan menjadi fokus dalam makalah ini. Kami akan
menganalisis moda transportasi yang tersedi di kedua destinasi, seperti pesawat, kapal, bus,
kendaraan pribadi. Evaluasi ini akan membantu dalam memahami opsi perjalanan yang
tersedia bagi wisatawan dan melihat potensi peningkatan dalam penyediaan moda
transportasi yang lebih baik. Infrastruktur transportasi merupakan elemen penting dalam
memfasilitasi aksesibilitas. Makalah ini akan melihat infrastrukur transportai yang ada di
sekitar Banda Niera dan Pantai Maho, termasuk kondisi jalan, pelabuhan, bandara, dan
sarana transportasi umum. Evaluasi infrastruktur ini akan memberikan pemahaman tentang
tingkat keandalan dan kualitas infrastruktur yang ada serta potensi perbaikan yang dapat
dilakukan.
Biaya transportasi adalah faktor yang signifikan dalam mempengaruhi aksesibilitas
destinasi wisata. Makalah ini akan membahas biaya yang terkait dengan berbagai moda
transportasi menuju Banda Neira dan Pantai Maho. Ini mencakup biaya tiket pesawat,
biaya transportasi laut, biaya parkir, dan biaya transportasi lokal pada destinasi itu sendiri.
Evaluasi biaya transportasi akan membantu dalam memahami aspek keuangan yang perlu
diperhatikan oleh wisatawan yang ingin mengunjungi dua destinasi wisata ini. Waktu
tempuh juga menjadi faktor penting dalam perencanaan perjalanan wisata. Maka dari itu,
dalam makalah ini akan dianalisis estimasi waktu yang diperlukan untuk perjalanan menuju
2
destinasi wisata tersebut. Diharapkan, makalah ini dapat memberikan pemahaman baru
tentang pentingnya seluruh aspek pada transportasi pariwisata dalam pengembangan suatu
obyek wisata.
BAB 2
PEMBAHASAN
7
Perjalanan laut, alternatif lain adalah dengan pergi ke Pelabuhan
Ambon, dari pelabuhan ini dapat menaiki KM Nggapulu dan KM
Sabuk Nusantara menempuh waktu sekitar 14 jam menuju
pelabuhan Banda Neira atau dapat memilih menggunakan kapal
cepat yang hanya menempuh waktu sekitar 3-4 jam.
III. Jakarta - Pelabuhan Tanjung Perak: Jika memilih perjalanan dari Bandung
menuju pelabuhan Tanjung Perak. Dapat melakukan perjalanan darat
terlebih dahulu dari stasiun Pasar Senen menuju stasiun Surabaya Gubeng.
Melanjutkan perjalanan darat menuju pelabuhan Tanjung Perak selama 15
menit. Dari pelabuhan Tanjung Perak ke Pelabuhan Banda Neira
menggunakan Kapal Motor Pelni KM Nggapulu.
2.1.6 Moda Transportasi
Berbagai moda transportasi yang dapat digunakan untuk perjalanan wisata
Jakarta/Bandung – Banda Neira, yaitu:
1. Transportasi udara
Penerbangan dari Bandara Jakarta (CGK) ke Bandara Pattimura (AMQ)
2. Transportasi darat
Kereta Api dari Stasiun Pasar Senen ke Stasiun Surabaya Gubeng
3. Transportasi Laut
Kapal Feri Pelni KM Nggapulu dari pelabuhan Tanjung Perak ke pelabuhan
Banda Neira
2.1.7 Infrastruktur Transportasi
Perjalanan dari Jakarta ke Banda Neira melibatkan beberapa infrastruktur
transportasi yang berbeda. Berikut adalah infrastruktur yang terlibat dalam
perjalanan tersebut:
Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK): Perjalanan dimulai dari
Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta. Bandara ini adalah salah
satu bandara terbesar di Indonesia dan melayani penerbangan domestik dan
internasional
Bandara Internasional Pattimura (AMQ): Setelah tiba di Bandara Pattimura,
akan menggunakan dua infrastruktur transportasi:
8
a. Udara: Dari Bandara Pattimura dapat melanjutkan perjalanan
dengan menggunakan pesawat perintis SAM Air menuju
Bandara Banda Neira
b. Kapal feri atau kapal cepat: Dari Bandara Pattimura dapat
menuju pelabuhan Ambon untuk melanjutkan perjalanan
menggunakan kapal feri atau kapal cepat
Pelabuhan Tanjung Perak: Sebelum dan setelah sampai di pelabuhan,
wisatawan akan menggunakan infrastruktur berikut untuk mencapai Banda
Neira:
a. Kereta Api: Dari Stasiun Pasar Senen menuju Stasiun Surabaya
Gubeng menggunakan kereta api
b. Kapal Feri (Pelni): Di pelabuhan Tanjung Perak dapat menaiki
Feri yang beroperasi menuju Banda Neira. Feri adalah salah satu
moda transportasi utama untuk mencapai Banda Neira.
c. Perahu Cepat: Saat tiba di pelabuhan Ambon, wisatawan dapat
memilih menggunakan kapal cepat untuk mencapai Banda
Neira.
Infrastruktur transportasi di Banda Neira terdiri dari moda transportasi darat
dan laut:
a. Darat: sepeda, sepeda motor, mobil, dan berjalan kaki
b. Laut: kapal feri lokal dan perahu tradisional
Dapat dilihat bahwa harga-harga tersebut hanya perkiraan dan dapat berubah tergantung pada
faktor-faktor seperti waktu pemesanan, musim liburan, dan fluktuasi harga. Selain itu, biaya-
biaya tersebut tidak termasuk biaya transportasi lokal di Banda Neira dan biaya tambahan seperti
akomodasi, makanan, dan aktivitas wisata. Disarankan untuk memeriksa dengan maskapai
penerbangan, operator kapal, atau agen perjalanan untuk mendapatkan informasi yang lebih
akurat dan terbaru mengenai biaya transportasi menuju Banda Neira.
10
Waktu penerbangan dari Jakarta ke Ambon (Bandara Pattimura)
biasanya berkisar antara 2-3 jam tergantung pada kondisi cuaca dan
maskapai penerbangan yang wisatawan pilih.
Waktu penerbangan domestik dari Ambon (Bandara Pattimura) ke
Banda Neira (Bandar Udara Nusantara Banda Neira) biasanya
sekitar 30-45 menit tergantung pada jenis pesawat yang digunakan
dan kondisi penerbangan.
b. Kereta Api: Jika memilij moda transportasi kereta api maka akan
menempuh waktu sekitar 9-10 jam dari stasiun Pasar Senen menuju Stasiun
Surabaya Gubeng.
c. Kapal Feri:
Waktu perjalanan dengan kapal feri dari Tanjung Perak ke Banda
Neira lebih dari 48 jam sedangkan dari Ambon ke Banda Neira
biasanya memakan waktu sekitar 6-8 jam, namun waktu ini dapat
bervariasi tergantung pada kondisi cuaca dan kecepatan kapal feri.
d. Kapal Cepat:
Waktu perjalanan dengan kapal cepat dari Ambon ke Banda Neira
biasanya sekitar 3-4 jam, tergantung pada jenis kapal dan kondisi
perjalanan.
2.1.10 Pola Transportasi wisatawan
11
Maskapai yang berbasis di Slowakia ini menggunakan jenis pesawat
DHC-6-300 Twin Otter dengan registrasi PK-SMH atau perjalanan
laut dengan menaiki Kapal Feri atau Kapal Cepat menuju pelabuhan
Banda Neira.
2. Perjalanan darat dari Jakarta - Pelabuhan Tanjung Perak: Jika memilih
perjalanan dari Bandung menuju pelabuhan Tanjung Perak.
Dapat melakukan perjalanan darat terlebih dahulu dari stasiun Pasar
Senen menuju stasiun Surabaya Gubeng.
Melanjutkan perjalanan darat menuju pelabuhan Tanjung Perak.
Dari pelabuhan Tanjung Perak ke Pelabuhan Banda Neira
menggunakan Kapal Motor Pelni KM Nggapulu.
13
a. Perjalanan udara dari Jakarta ke salah satu kota di Amerika Serikat,
seperti Miami atau New York, yang memiliki penerbangan langsung
ke pulau Saint Martin.
b. Dari Jakarta, wisatawan dapat terbang ke Miami atau New York
dengan maskapai penerbangan yang menawarkan rute tersebut.
Periksa jadwal penerbangan dan pilihlah yang paling sesuai dengan
kebutuhan wisatawan.
Penerbangan Regional:
a. Setelah tiba di Miami atau New York, lanjutkan perjalanan dengan
penerbangan regional menuju Bandara Internasional Princess
Juliana di pulau Saint Martin.
b. Beberapa maskapai regional yang melayani rute ini termasuk
American Airlines, Delta Air Lines, JetBlue Airways, dan Spirit
Airlines.
Transportasi Lokal:
a. Setelah tiba di Bandara Internasional Princess Juliana, wisatawan
dapat menggunakan taksi atau transportasi darat lainnya untuk
menuju Pantai Maho yang terletak di pesisir barat daya pulau Saint
Martin.
b. Perjalanan darat ini biasanya hanya membutuhkan waktu singkat
karena jaraknya yang relatif dekat.
BAB 3
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Hal penting dalam merencanakan perjalanan adalah mempertimbangkan
transportasi yang akan digunakan. Memilih moda transportasi yang paling sesuai dengan
kebutuhan Anda, baik itu penerbangan, kereta, bus, atau transportasi lokal, dapat
membantu dalam merencanakan waktu tempuh dan kenyamanan perjalanan. Banda Neira,
Maluku, dan Pantai Maho, Saint Martin, merupakan destinasi wisata yang menarik dengan
pesona alam dan keindahan yang khas. Namun, aksesibilitas transportasi ke kedua destinasi
ini memiliki perbedaan yang signifikan.Rute transportasi dari Jakarta menuju Banda Neira
18
melibatkan penerbangan dari Jakarta ke Ambon, dan kemudian perjalanan laut
menggunakan kapal feri atau kapal cepat menuju Banda Neira. Transportasi darat di Banda
Neira biasanya menggunakan taksi atau ojek.
Rute transportasi dari Jakarta menuju Pantai Maho di Saint Martin melibatkan
penerbangan internasional dengan transit di Amerika Serikat, dan kemudian perjalanan laut
menggunakan transportasi lokal dari Bandara Internasional Princess Juliana menuju Pantai
Maho. Transportasi lokal di Pantai Maho meliputi taksi, ojek, atau bus. Biaya transportasi
dari Jakarta menuju Banda Neira dan Pantai Maho dapat bervariasi tergantung pada
maskapai penerbangan, musim perjalanan, dan tingkat kenyamanan yang dipilih. Selain
itu, biaya akomodasi, makanan, dan aktivitas di destinasi juga perlu dipertimbangkan
dalam anggaran perjalanan. Waktu tempuh perjalanan dari Jakarta menuju Banda Neira
dan Pantai Maho juga dapat berbeda-beda tergantung pada rute, jadwal penerbangan, dan
kondisi lalu lintas. Wisatawan perlu merencanakan perjalanan mereka dengan baik dan
memperhitungkan waktu yang diperlukan.
3.2 Saran
Perlu dilakukan peningkatan dan perbaikan infrastruktur transportasi di Banda
Neira dan Pantai Maho. Hal ini termasuk pengembangan bandara atau pelabuhan yang
lebih modern dan efisien, memperbaiki kondisi jalan dan akses ke destinasi wisata utama,
serta meningkatkan sarana transportasi lokal seperti taksi atau bus. Memperluas jaringan
penerbangan langsung dari kota-kota utama atau hub transportasi internasional ke bandara
terdekat dengan Banda Neira dan Pantai Maho. Hal ini akan memudahkan wisatawan untuk
mengakses destinasi dengan lebih cepat dan nyaman. Menyediakan pilihan transportasi
laut yang lebih teratur dan nyaman antara pulau-pulau di sekitar Banda Neira dan Pantai
Maho. Pengembangan kapal feri atau kapal cepat dengan jadwal yang teratur dan harga
yang terjangkau akan membantu meningkatkan aksesibilitas untuk wisatawan.
Meningkatkan layanan transportasi publik di sekitar Banda Neira dan Pantai Maho,
seperti bus atau shuttle yang menghubungkan destinasi wisata utama. Ini akan memberikan
opsi transportasi yang terjangkau dan nyaman bagi wisatawan yang ingin menjelajahi area
sekitar. Aksesibilitas untuk Penyandang Disabilitas: Memperhatikan aksesibilitas bagi
wisatawan dengan kebutuhan khusus, seperti membangun fasilitas yang ramah disabilitas,
19
menambahkan akses rampa, memperhatikan kebutuhan mobilitas, dan menyediakan
informasi yang mudah diakses untuk membantu mereka merencanakan perjalanan mereka.
Meningkatkan promosi dan informasi tentang aksesibilitas transportasi ke Banda Neira dan
Pantai Maho. Mengkomunikasikan informasi tentang rute transportasi, jadwal, biaya, dan
kemudahan akses akan membantu wisatawan dalam merencanakan perjalanan mereka
dengan lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Biro Pusat Statistik. (2021). Statistik Pariwisata Indonesia 2020. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
20
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. (2021). Data Ketersediaan Rute Penerbangan
Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. (2021). Data Pelabuhan dan Rute Kapal Feri. Jakarta:
Kementerian Perhubungan.
Fitriyani, D., & Hakim, S. L. (2020). Analisis Aksesibilitas Bandara Internasional Sultan
Mendoza, R. V., & Paul, A. K. (2018). Enhancing Sustainable Tourism Through Improved
Accessibility: A Case Study of Saint Martin. Journal of Sustainable Tourism, 26(4), 537-
553.
Rachmawati, D., & Hartanto, R. (2020). Analisis Potensi Pariwisata dan Aksesibilitas
Republic of Indonesia Ministry of Tourism and Creative Economy. (2021). Indonesian Tourism
21