Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH AKSESIBILITAS TRANSPORTASI KE DESTINASI WISATA BANDA NEIRA

DAN PANTAI MAHO

Dosen Pengampu:

Dr. Asep Agus Handaka Suryana, S.Pi., MT

Disusun oleh :

Amah Laviona 230204210022

Program Studi Sarjana terapan pariwisata bahari

Fakultas perikanan dan ilmu kelautan

Universitas padjadjaran

2023

Jl. Raya Bandung Sumedang KM.21, Hegarmanah, Kec. Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa
Barat 45363
KATA PENGANTAR

Puji serta syukur atas kehadiran Tuhan yang Mahakuasa karena telah memberikan
kesempatan pada saya untuk menyelesaikan makalah Transportasi Pariwisata dengan judul
“Makalah Aksesibilitas Transportasi Ke Destinasi Wisata Banda Neira Dan Pantai Maho” dengan
tepat waktu.

Makalah Transportasi Pariwisata dengan judul “Makalah Aksesibilitas Transportasi Ke


Destinasi Wisata Banda Neira Dan Pantai Maho” disusun untuk memenuhi tugas Dr. Asep Agus
Handaka Suryana, S.Pi., MT. pada mata kuliah Transportasi Pariwisata. Selain itu, saya juga
berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca tentang transportasi
pariwisata.

Makalah ini ditujukan untuk memperkenalkan dan menggali lebih dalam mengenai
tantangan dan peluang yang terkait dengan aksesibilitas transportasi ke dua tempat wisata yang
menarik ini. Banda Neira, sebuah pulau kecil yang terletak di Kepulauan Banda, Indonesia,
menawarkan pesona sejarah yang kaya dan keindahan alam yang luar biasa. Dengan warisan
budaya yang kaya dan peninggalan kolonial Belanda yang masih terjaga, Banda Neira menjadi
daya tarik bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

Pantai Maho, di sisi lain, adalah sebuah destinasi wisata yang menakjubkan di pulau Saint
Martin, Karibia. Pantai ini terkenal dengan pemandangan indahnya, air laut yang jernih, dan
keunikan fenomena pesawat yang lewat rendah saat hendak mendarat di Bandara Princess Juliana.
Namun, dalam upaya mencapai pantai ini, kendala aksesibilitas dapat menjadi tantangan bagi
wisatawan yang datang dari berbagai negara. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis
permasalahan dan hambatan yang terkait dengan aksesibilitas transportasi ke Banda Neira dan
Pantai Maho, serta menyajikan solusi yang memungkinkan untuk meningkatkan aksesibilitas
kedua destinasi wisata ini.

Makalah ini tidak akan menjadi kenyataan tanpa adanya bantuan, dorongan, dan dukungan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan
kontribusi dalam penulisan makalah ini. Semoga makalah ini juga dapat menjadi sumber inspirasi

i
dan panduan bagi para pembaca yang tertarik untuk berkontribusi dalam pembangunan pariwisata
yang inklusif dan berkelanjutan.

Jatinangor, Juni 2023

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................................................i


DAFTAR ISI.................................................................................................................................... ii
BAB 1 ............................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 3
BAB 2 ............................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 3
2.1 Gili Trawangan................................................................................................................. 3
2.1.1 Gambaran Umum Banda Neira................................................................................. 3
2.1.2 Jumlah Kunjungan Wisatawan.................................................................................. 5
2.1.3 Karakteristik Wisatawan ........................................................................................... 5
2.1.4 Rute Transportasi ...................................................................................................... 6
2.1.5 Simpul Transportasi .................................................................................................. 7
2.1.6 Moda Transportasi .................................................................................................... 8
2.1.7 Infrastruktur Transportasi ......................................................................................... 8
2.1.8 Biaya Transportasi .................................................................................................... 9
2.1.9 Waktu Tempuh Perjalanan...................................................................................... 10
2.1.10 Pola Transportasi wisatawan................................................................................... 11
2.2 Pantai Maho.................................................................................................................... 12
2.2.1 Gambaran Umum Pantai Maho .................................................................................... 12
ii
2.2.2 Jumlah Kunjungan Wisatawan ..................................................................................... 13
2.2.3 Karakteristik Wisatawan............................................................................................... 13
2.2.4 Rute Transportasi .......................................................................................................... 13
2.2.5 Simpul Transportasi ...................................................................................................... 14
2.2.6 Moda Transportasi ........................................................................................................ 15
2.2.7 Infrastruktur Transportasi ............................................................................................. 15
2.2.8 Biaya Transportasi ........................................................................................................ 16
2.2.9 Waktu Tempuh Perjalanan ........................................................................................... 17
2.2.10 Pola Transportasi ........................................................................................................ 17
BAB 3 ........................................................................................................................................... 18
KESIMPULAN ............................................................................................................................. 18
3.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 18
3.2 Saran ............................................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................... 20

iii
iv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Industri pariwisata adalah salah satu sektor yang memiliki peran penting dalam
pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pariwisata dapat memberikan manfaat ekonomi yang
signifikan melalui peningkatan kunjungan wisatawan, penciptaan lapangan kerja, dan
peningkatan pendapatan daerah. Namun, untuk memaksimalkan potensi pariwisata,
penting untuk memperhatikan aspek aksesibilitas transportasi ke destinasi wisata.
Aksesibilitas transportasi merujuk pada kemudahan dan ketersediaan sarana
transportasi yang memungkinkan wisatawan untuk mencapai destinasi wisata dengan
mudah dan efisien. Tantangan aksesibilitas dapat meliputi infrastruktur yang buruk,
keterbatasan moda transportasi, keterlambatan atau ketidakpastian jadwal, biaya tinggi,
serta kurangnya informasi yang akurat mengenai rute dan jadwal perjalanan.
Ketika aksesibilitas transportasi menuju destinasi wisata terbatas, hal ini dapat
menghambat potensi pariwisata suatu wilayah. Wisatawan mungkin enggan atau kesulitan
untuk melakukan perjalanan jika mereka menghadapi kendala dalam mencapai tujuan
mereka. Ini dapat berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi lokal, pendapatan
masyarakat setempat, dan pemeliharaan lingkungan alam di destinasi wisata.
Dalam konteks ini, penting untuk menganalisis dan memahami tantangan serta
peluang yang terkait dengan aksesibilitas transportasi pariwisata. Makalah tentang
aksesibilitas transportasi pariwisata dapat membahas berbagai aspek, termasuk
infrastruktur transportasi, transportasi publik, keterjangkauan biaya, pemberdayaan
masyarakat lokal, penggunaan teknologi dalam transportasi pariwisata, dan upaya
pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya untuk meningkatkan aksesibilitas.
Melalui penelitian dan analisis yang mendalam, makalah ini dapat memberikan
wawasan yang berharga bagi para pengambil keputusan di sektor pariwisata, pemerintah,
dan pihak terkait lainnya. Makalah ini juga dapat menjadi dasar untuk merumuskan strategi
dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas transportasi ke destinasi

1
wisata, sehingga meningkatkan daya tarik pariwisata dan memberikan manfaat yang lebih
luas bagi masyarakat dan ekonomi setempat.
Makalah ini membahas aksesibilitas trasnportasi ke dua destinasi wisata pantai
yang menarik, yaitu Banda Neira dan Pantai Maho. Tujuan utama dari penyusunan
makalah ini adalah untuk memahami betapa pentingnya aksesibilitas transportasi yang baik
dalam pengembangan pariwisata di kedua lokasi tersebut. Pertama-tama, makalah ini akan
membahas rute transportasi yang tersedia menuju Banda Neira dan Pantai Maho. Rute ini
mencakup penerbangan, jalur laut, dan jaringan jalan yang menghubungkan destinasi
tersebut dengan wilayah sekitarnya. Menjelajahi rute transportasi ini akan memberikan
pemahaman tentang opsi perjalanan yang tersedia bagi wisatawan yang ingin mengunjungi
pantai-pantai ini. Selanjutnya, akan dibahas simpul-simpul transportasi yang terkait dengan
destinasi wisata ini. Simpul transportasi mencakup bandara, pelabuhan, stasiun, dan
terminal yang melayani transportasi masuk dan keluar dari Banda Neira dan Pantai Maho.
Moda transportasi juga akan menjadi fokus dalam makalah ini. Kami akan
menganalisis moda transportasi yang tersedi di kedua destinasi, seperti pesawat, kapal, bus,
kendaraan pribadi. Evaluasi ini akan membantu dalam memahami opsi perjalanan yang
tersedia bagi wisatawan dan melihat potensi peningkatan dalam penyediaan moda
transportasi yang lebih baik. Infrastruktur transportasi merupakan elemen penting dalam
memfasilitasi aksesibilitas. Makalah ini akan melihat infrastrukur transportai yang ada di
sekitar Banda Niera dan Pantai Maho, termasuk kondisi jalan, pelabuhan, bandara, dan
sarana transportasi umum. Evaluasi infrastruktur ini akan memberikan pemahaman tentang
tingkat keandalan dan kualitas infrastruktur yang ada serta potensi perbaikan yang dapat
dilakukan.
Biaya transportasi adalah faktor yang signifikan dalam mempengaruhi aksesibilitas
destinasi wisata. Makalah ini akan membahas biaya yang terkait dengan berbagai moda
transportasi menuju Banda Neira dan Pantai Maho. Ini mencakup biaya tiket pesawat,
biaya transportasi laut, biaya parkir, dan biaya transportasi lokal pada destinasi itu sendiri.
Evaluasi biaya transportasi akan membantu dalam memahami aspek keuangan yang perlu
diperhatikan oleh wisatawan yang ingin mengunjungi dua destinasi wisata ini. Waktu
tempuh juga menjadi faktor penting dalam perencanaan perjalanan wisata. Maka dari itu,
dalam makalah ini akan dianalisis estimasi waktu yang diperlukan untuk perjalanan menuju
2
destinasi wisata tersebut. Diharapkan, makalah ini dapat memberikan pemahaman baru
tentang pentingnya seluruh aspek pada transportasi pariwisata dalam pengembangan suatu
obyek wisata.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari makalah yang berjudul “Aksesibilitas Transportasi ke
Destinasi Pariwisata Banda Neira dan Pantai Maho” sebagai berikut:
1. Bagaimana gambaran umum destinasi wisata Banda Neira dan Pantai Maho?
2. Berapa jumlah kunjungan wisatawan ke Banda Neira dan Pantai Maho?
3. Bagaimana karakteristik wisatawan yang berkunjung ke Banda Neira dan Pantai
Maho?
4. Bagaimana rute transportasi, ketersediaan simpul transportasi, moda transportasi,
infrastruktur transportasi, estimasi biaya transportasi, waktu tempuh yang
dibutuhkan, dan pola transportasi wisatawan menuju Banda Neira dan Pantai Maho.

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Gili Trawangan


2.1.1 Gambaran Umum Banda Neira
Banda Neira adalah sebuah pulau kecil yang terletak di Kepulauan Banda,
Indonesia. Pulau ini merupakan bagian dari Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi
Maluku. Banda Neira memiliki sejarah yang kaya sebagai pusat perdagangan
rempah-rempah pada masa kolonial Belanda. Banda Neira terletak di Kepulauan
Banda, bagian dari provinsi Maluku, Indonesia. Banda Neira terletak pada
koordinat sekitar 4°32' Lintang Selatan dan 129°54' Bujur Timur. Pulau Banda
Neira terletak di bagian tengah Kepulauan Banda, yang merupakan gugusan pulau
di Laut Banda. Pulau-pulau terdekat dari Banda Neira termasuk Pulau Banda Besar
(Banda Naira), Gunung Api Banda (Banda Api), Pulau Hatta, dan Pulau Run. Pulau
ini memiliki luas sekitar 8,8 km persegi. Meskipun pulau ini relatif kecil, namun
3
memiliki daya tarik wisata yang besar karena keindahan alam dan sejarahnya.
Relief Banda Neira dapat dikategorikan sebagai perbukitan dan pegunungan.
Pulau ini memiliki puncak-puncak bukit yang menjulang dengan
kemiringan yang curam, menawarkan pemandangan yang menakjubkan. Banda
Neira memiliki garis pantai yang berbentuk rata dengan beberapa pantai berpasir
putih yang mempesona. Garis pantai ini memungkinkan wisatawan untuk
menikmati pemandangan laut yang indah dan aktivitas pantai seperti snorkeling dan
berjemur. Banda Neira memiliki iklim tropis dengan suhu yang relatif stabil
sepanjang tahun. Suhu rata-rata berkisar antara 26-32 derajat Celsius. Pulau ini juga
memiliki curah hujan yang cukup tinggi, sehingga alamnya tetap hijau dan subur
sepanjang tahun. Selain itu, ditutupi oleh vegetasi yang subur, termasuk hutan
tropis yang lebat. Di pulau ini terdapat berbagai jenis pohon dan tumbuhan,
termasuk pohon-pohon kelapa, pohon cengkeh, serta tanaman rempah-rempah
lainnya.
Banda Neira dengan lokasinya yang strategis di Kepulauan Banda
menawarkan keindahan alam yang menakjubkan, kekayaan sejarah, serta
kehidupan bawah laut yang mempesona. Lokasinya yang terpencil dan eksotis
menjadikannya tujuan wisata yang populer bagi mereka yang mencari pengalaman
yang unik dan autentik.
Banda Neira memiliki warisan sejarah yang kaya. Pada abad ke-16 dan 17,
pulau ini menjadi pusat perdagangan rempah-rempah seperti pala, cengkeh, dan
kaneel (kulit manis). Dominasi Belanda dalam perdagangan rempah-rempah
membawa pengaruh besar di pulau ini, dan peninggalan kolonial Belanda masih
terlihat hingga saat ini. Dikelilingi oleh pemandangan alam yang menakjubkan.
Pulau ini memiliki pantai berpasir putih, air laut yang jernih, dan terumbu karang
yang indah. Selain itu, gunung berapi Banda Api yang megah dan pemandangan
pulau-pulau sekitarnya memberikan pesona alam yang luar biasa. Di Banda Neira,
terdapat Kota Tua yang merupakan pusat sejarah pulau ini. Bangunan-bangunan
berarsitektur kolonial Belanda masih terawat dengan baik, termasuk Benteng
Belgica yang menjadi ikon pulau ini. Di dalam Kota Tua, wisatawan dapat
menjelajahi jalan-jalan yang sempit, mengunjungi gereja-gereja tua, dan menikmati
4
suasana klasik yang mengingatkan pada masa lalu. Masyarakat di Banda Neira
memiliki keberagaman budaya yang menarik.
Pulau ini dihuni oleh suku asli Banda yang memiliki tradisi dan adat istiadat
unik. Wisatawan dapat berinteraksi dengan penduduk setempat, mengenal budaya
mereka, dan menyaksikan pertunjukan tari dan musik tradisional. Banda Neira
menawarkan berbagai tempat wisata sejarah yang menarik. Selain Benteng Belgica,
ada juga Museum Perjuangan yang menyimpan koleksi artefak sejarah dan
informasi tentang masa kolonial di pulau ini. Wisatawan juga dapat mengunjungi
rumah-rumah kolonial yang masih terawat dan mengenal lebih jauh tentang sejarah
pulau ini. Banda Neira juga menawarkan pengalaman kuliner yang khas.
Wisatawan dapat mencicipi masakan lokal, termasuk hidangan berbahan dasar
rempah-rempah yang lezat. Rasa rempah yang autentik dan variasi kuliner
tradisional menjadi daya tarik tersendiri bagi pecinta kuliner.

2.1.2 Jumlah Kunjungan Wisatawan


Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahrag Kabupaten Maluku Tengah
mengatakan bahwa pada tahun 2021 kunjungan berjumlag 52.286 wisatawan
sedangkan pada tahun 2022 mengalami peningkatan menjadi 55.427 wisatawan.
Diantaranya wisatawan mancanegara (wisman) sebanyak 1.607 orang. Dan sisanya
wisatawan domestik sebanyak 5.436 orang.

2.1.3 Karakteristik Wisatawan


Karakteristik wisatawan yang berkunjung ke Banda Neira dapat bervariasi,
namun ada beberapa ciri umum yang dapat diidentifikasi. Banda Neira memiliki
sejarah yang kaya sebagai pusat perdagangan rempah-rempah pada masa kolonial
Belanda. Oleh karena itu, wisatawan yang tertarik dengan sejarah, arsitektur
kolonial, dan peninggalan sejarah sering mengunjungi Banda Neira. Mereka ingin
menjelajahi Kota Tua, melihat bangunan bersejarah seperti Benteng Belgica, dan
mempelajari lebih lanjut tentang sejarah perdagangan rempah-rempah di pulau ini.
Keindahan alam Banda Neira, termasuk pantai berpasir putih, terumbu karang yang
5
memukau, dan kehidupan bawah laut yang kaya, menjadi daya tarik bagi wisatawan
yang menyukai kegiatan snorkeling, diving, dan mengeksplorasi keindahan alam
bawah laut. Pulau ini menawarkan pengalaman menyelam yang luar biasa di lokasi
seperti Laut Banda dan sekitarnya.
Banda Neira memiliki keberagaman budaya yang menarik, dengan
kehadiran suku asli Banda. Wisatawan yang tertarik dengan budaya lokal, tradisi,
dan adat istiadat sering mengunjungi Banda Neira untuk belajar lebih banyak
tentang masyarakat Banda, menyaksikan pertunjukan tari dan musik tradisional,
dan berinteraksi dengan penduduk setempat. Traveler yang Menghargai Keasrian
dan Keautentikan: Banda Neira masih relatif terjaga dari pengaruh modernisasi
yang berlebihan. Oleh karena itu, wisatawan yang mencari pengalaman yang lebih
autentik, suasana yang tenang, dan kehidupan pulau yang asli sering mengunjungi
Banda Neira. Mereka ingin menikmati keindahan alam yang alami, mengamati
kehidupan sehari-hari penduduk setempat, dan merasakan pesona pulau yang masih
terjaga.
Banda Neira, meskipun terkenal, masih merupakan destinasi yang relatif
terpencil dan sulit diakses. Oleh karena itu, banyak wisatawan backpacker atau
wisatawan budaya independen yang tertarik untuk mengunjungi Banda Neira.
Mereka menyukai tantangan perjalanan dan mencari pengalaman yang berbeda dari
destinasi wisata yang lebih umum. Karakteristik wisatawan yang berkunjung ke
Banda Neira dapat bervariasi tergantung pada minat dan preferensi masing-masing
individu. Namun, keindahan sejarah, alam, dan budaya Banda Neira
menjadikannya daya tarik bagi berbagai jenis wisatawan yang ingin
mengeksplorasi keunikan pulau ini.

2.1.4 Rute Transportasi


Ada beberapa rute transportasi yang dapat digunakan. Berikut adalah
beberapa rute transportasi umum yang biasanya digunakan oleh wisatawan:
I. Rute 1
1. Penerbangan dari Jakarta (CGK) ke Bandara Pattimura Ambon,
Maluku.
6
2. Dari Bandara Pattimura lanjut perjalanan udara menuju Bandar
Udara Nusantara Banda Neira yang terletak di Pulau Banda Besar
melalui penerbangan domestik.
II. Rute 2
1. Penerbangan dari Jakarta (CGK) ke Bandara Pattimura Ambon,
Maluku.
2. Dari Bandara Pattimura lanjut perjalanan laut dari Pelabuhan
Ambon menuju Pelabuhan Banda Neira menggunakan Kapal Motor
(KM) Pangrango.
III. Rute 3
1. Perjalanan darat dari Stasiun Pasar Senen Jakarat menuju Stasiun
Surabaya Gubeng
2. Perjalanan darat dari stasiun Gubeng menuju Pelabuhan Tanjung
Perak
3. Perjalanan laut dari pelabuhan Tanjung Perak menuju Banda Neira
menggunakan Kapal Pelni KM Nggapulu.

2.1.5 Simpul Transportasi


Untuk perjalanan dari Jakarta ke Banda Neira, berikut adalah simpul
transportasi yang umum digunakan, yaitu:
I. Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK): Penerbangan dari Jakarta
menuju Bandara Internasional Pattimura (AMQ) di Ambon.
II. Bandara Internasional Pattimura (AMQ): Setelah tiba di Bandara
Internasional Pattimura, Wisatawan memiliki beberapa pilihan untuk
mencapai Banda Neira:
 Perjalanan udara menggunakan pesawat perintis SAM Air.
Maskapai yang berbasis di Slowakia ini menggunakan jenis pesawat
DHC-6-300 Twin Otter dengan registrasi PK-SMH, menempuh
waktu sekitar 45 menit menuju Bandar Udara Nusantara Banda
Neira.

7
 Perjalanan laut, alternatif lain adalah dengan pergi ke Pelabuhan
Ambon, dari pelabuhan ini dapat menaiki KM Nggapulu dan KM
Sabuk Nusantara menempuh waktu sekitar 14 jam menuju
pelabuhan Banda Neira atau dapat memilih menggunakan kapal
cepat yang hanya menempuh waktu sekitar 3-4 jam.
III. Jakarta - Pelabuhan Tanjung Perak: Jika memilih perjalanan dari Bandung
menuju pelabuhan Tanjung Perak. Dapat melakukan perjalanan darat
terlebih dahulu dari stasiun Pasar Senen menuju stasiun Surabaya Gubeng.
Melanjutkan perjalanan darat menuju pelabuhan Tanjung Perak selama 15
menit. Dari pelabuhan Tanjung Perak ke Pelabuhan Banda Neira
menggunakan Kapal Motor Pelni KM Nggapulu.
2.1.6 Moda Transportasi
Berbagai moda transportasi yang dapat digunakan untuk perjalanan wisata
Jakarta/Bandung – Banda Neira, yaitu:
1. Transportasi udara
Penerbangan dari Bandara Jakarta (CGK) ke Bandara Pattimura (AMQ)
2. Transportasi darat
Kereta Api dari Stasiun Pasar Senen ke Stasiun Surabaya Gubeng
3. Transportasi Laut
Kapal Feri Pelni KM Nggapulu dari pelabuhan Tanjung Perak ke pelabuhan
Banda Neira
2.1.7 Infrastruktur Transportasi
Perjalanan dari Jakarta ke Banda Neira melibatkan beberapa infrastruktur
transportasi yang berbeda. Berikut adalah infrastruktur yang terlibat dalam
perjalanan tersebut:
 Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK): Perjalanan dimulai dari
Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta. Bandara ini adalah salah
satu bandara terbesar di Indonesia dan melayani penerbangan domestik dan
internasional
 Bandara Internasional Pattimura (AMQ): Setelah tiba di Bandara Pattimura,
akan menggunakan dua infrastruktur transportasi:
8
a. Udara: Dari Bandara Pattimura dapat melanjutkan perjalanan
dengan menggunakan pesawat perintis SAM Air menuju
Bandara Banda Neira
b. Kapal feri atau kapal cepat: Dari Bandara Pattimura dapat
menuju pelabuhan Ambon untuk melanjutkan perjalanan
menggunakan kapal feri atau kapal cepat
 Pelabuhan Tanjung Perak: Sebelum dan setelah sampai di pelabuhan,
wisatawan akan menggunakan infrastruktur berikut untuk mencapai Banda
Neira:
a. Kereta Api: Dari Stasiun Pasar Senen menuju Stasiun Surabaya
Gubeng menggunakan kereta api
b. Kapal Feri (Pelni): Di pelabuhan Tanjung Perak dapat menaiki
Feri yang beroperasi menuju Banda Neira. Feri adalah salah satu
moda transportasi utama untuk mencapai Banda Neira.
c. Perahu Cepat: Saat tiba di pelabuhan Ambon, wisatawan dapat
memilih menggunakan kapal cepat untuk mencapai Banda
Neira.
 Infrastruktur transportasi di Banda Neira terdiri dari moda transportasi darat
dan laut:
a. Darat: sepeda, sepeda motor, mobil, dan berjalan kaki
b. Laut: kapal feri lokal dan perahu tradisional

2.1.8 Biaya Transportasi


Biaya transportasi dari Jakarta menuju Banda Neira dapat bervariasi
tergantung pada moda transportasi yang Anda pilih. Berikut adalah perkiraan biaya
untuk beberapa moda transportasi umum:
1. Penerbangan:
 Biaya penerbangan dari Jakarta (CGK) ke Ambon Bandara
Pattimura (AMQ) dapat berkisar antara 1.000.000 hingga 3.000.000
Rupiah atau lebih, tergantung pada maskapai penerbangan, waktu
pemesanan, dan ketersediaan promo.
9
 Biaya penerbangan domestik dari Ambon (Bandara Pattimura) ke
Banda Neira (Bandar Udara Nusantara Banda Neira) dapat berkisar
antara 500.000 hingga 1.500.000 Rupiah atau lebih, tergantung pada
maskapai dan ketersediaan promo.
2. Kereta Api: Biaya perjalanan darat menggunakan moda kereta api dari
stasiun Pasar Senen menuju stasiun Surabaya Gubeng berkisar antara
100.000 hingga 500.000 Rupiah atau lebih, tergantung pada kelas dan
ketersediaan promo.
3. Kapal Feri:
 Biaya kapal feri dari Surabaya ke Banda Neira biasanya berkisar
antara 500.000 hingga 600.000 Rupiah atau lebih.
 Biaya kapal feri dari Ambon ke Banda Neira biasanya berkisar
antara 200.000 hingga 500.000 Rupiah atau lebih, tergantung pada
kelas kapal, jarak perjalanan, dan fasilitas yang disediakan. Harga
ini dapat berbeda tergantung pada operator kapal dan waktu
perjalanan
4. Kapal Cepat:
 Biaya kapal cepat dari Ambon ke Banda Neira dapat berkisar antara
400.000 hingga 800.000 Rupiah atau lebih, tergantung pada
operator, kelas kapal, dan fasilitas yang disediakan.

Dapat dilihat bahwa harga-harga tersebut hanya perkiraan dan dapat berubah tergantung pada
faktor-faktor seperti waktu pemesanan, musim liburan, dan fluktuasi harga. Selain itu, biaya-
biaya tersebut tidak termasuk biaya transportasi lokal di Banda Neira dan biaya tambahan seperti
akomodasi, makanan, dan aktivitas wisata. Disarankan untuk memeriksa dengan maskapai
penerbangan, operator kapal, atau agen perjalanan untuk mendapatkan informasi yang lebih
akurat dan terbaru mengenai biaya transportasi menuju Banda Neira.

2.1.9 Waktu Tempuh Perjalanan


Waktu tempuh perjalanan dari Jakarta menuju Banda Neira dapat bervariasi
tergantung pada moda transportasi yang Anda pilih. Berikut ini adalah perkiraan
waktu tempuh untuk beberapa moda transportasi umum:
a. Penerbangan:

10
 Waktu penerbangan dari Jakarta ke Ambon (Bandara Pattimura)
biasanya berkisar antara 2-3 jam tergantung pada kondisi cuaca dan
maskapai penerbangan yang wisatawan pilih.
 Waktu penerbangan domestik dari Ambon (Bandara Pattimura) ke
Banda Neira (Bandar Udara Nusantara Banda Neira) biasanya
sekitar 30-45 menit tergantung pada jenis pesawat yang digunakan
dan kondisi penerbangan.
b. Kereta Api: Jika memilij moda transportasi kereta api maka akan
menempuh waktu sekitar 9-10 jam dari stasiun Pasar Senen menuju Stasiun
Surabaya Gubeng.
c. Kapal Feri:
 Waktu perjalanan dengan kapal feri dari Tanjung Perak ke Banda
Neira lebih dari 48 jam sedangkan dari Ambon ke Banda Neira
biasanya memakan waktu sekitar 6-8 jam, namun waktu ini dapat
bervariasi tergantung pada kondisi cuaca dan kecepatan kapal feri.
d. Kapal Cepat:
 Waktu perjalanan dengan kapal cepat dari Ambon ke Banda Neira
biasanya sekitar 3-4 jam, tergantung pada jenis kapal dan kondisi
perjalanan.
2.1.10 Pola Transportasi wisatawan

Pola transportasi wisatawan yang umum dari jakarta ke Banda Neira


melibatkan kombinasi penerbangan dan transportasi darat serta laut.

1. Penerbangan dari Jakarta (CGK) menuju Bandara Internasional Pattimura


(AMQ) di Ambon:
 Wisatawan terbang langsung dari Bandara Internasional Soekarno-
Hatta (CGK) Bandara Internasional Pattimura (AMQ)
 Setelah tiba di Bandara Internasional Pattimura, Wisatawan
memiliki beberapa pilihan untuk mencapai Banda Neira, yaitu
dengan perjalanan udara menggunakan pesawat perintis SAM Air.

11
Maskapai yang berbasis di Slowakia ini menggunakan jenis pesawat
DHC-6-300 Twin Otter dengan registrasi PK-SMH atau perjalanan
laut dengan menaiki Kapal Feri atau Kapal Cepat menuju pelabuhan
Banda Neira.
2. Perjalanan darat dari Jakarta - Pelabuhan Tanjung Perak: Jika memilih
perjalanan dari Bandung menuju pelabuhan Tanjung Perak.
 Dapat melakukan perjalanan darat terlebih dahulu dari stasiun Pasar
Senen menuju stasiun Surabaya Gubeng.
 Melanjutkan perjalanan darat menuju pelabuhan Tanjung Perak.
 Dari pelabuhan Tanjung Perak ke Pelabuhan Banda Neira
menggunakan Kapal Motor Pelni KM Nggapulu.

2.2 Pantai Maho


2.2.1 Gambaran Umum Pantai Maho
Pantai Maho terletak di pulau Saint Martin di Karibia dan terkenal karena
letaknya yang berdekatan dengan landasan pacu Bandara Internasional Princess
Juliana. Pantai Maho terletak di pesisir barat daya pulau Saint Martin, Karibia.
Pantai ini dapat diakses dengan mudah melalui transportasi darat atau kapal, dan
terletak hanya beberapa kilometer dari Bandara Internasional Princess Juliana.
Pantai ini menawarkan pemandangan yang menakjubkan dengan pasir putih yang
lembut dan air biru yang jernih. Pantai ini juga dikelilingi oleh vegetasi tropis dan
pepohonan yang memberikan nuansa alami. Pantai Maho menawarkan berbagai
aktivitas wisata yang menarik bagi pengunjung, seperti pesawat yang Melepas
Landas dan Mendarat. Salah satu daya tarik utama Pantai Maho adalah pengalaman
unik melihat pesawat-pesawat lepas landas dan mendarat dengan sangat dekat di
atas kepala. Sensasi adrenalin ini menjadikan Pantai Maho sangat populer di
kalangan penggemar penerbangan. Pengunjung dapat menikmati hari yang santai
di Pantai Maho, berjemur di bawah sinar matahari, berenang di air laut yang segar,
atau hanya menikmati pemandangan yang indah. Terumbu karang di sekitar Pantai
Maho menawarkan kesempatan untuk aktivitas snorkeling dan selam. Pengunjung
dapat menjelajahi keindahan bawah laut dan melihat kehidupan laut yang beragam.
12
Pantai Maho dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti restoran, bar, dan
tempat penyewaan perlengkapan selam. Anda juga dapat menemukan tempat parkir
di dekat pantai untuk kemudahan akses.

2.2.2 Jumlah Kunjungan Wisatawan


Untuk data wisatawan Indonesia maupun mancanegara yang berkunjung ke
Pantai Maho belum ditemukan data statistik yang valid

2.2.3 Karakteristik Wisatawan


Pada umumnya wisatawan yang datang ke Pantai Maho adalah penggemar
penerbangan atau pesawat. Mereka tertarik dengan pengalaman unik melihat
pesawat-pesawat lepas landas atau mendarat dengan sangat dekat di atas pantai.
Pantai Maho juga menarik wisatawan yang sedang berlibur di pulau Saint Martin
atau pulau-pulau sekitarnya di Karibia. Mereka mencari pantai yang indah, air laut
yang jernih, dan suasana tropis yang khas. Karena terumbu karang yang ada di
sekitar Pantai Maho, wisatawan yang tertarik dengan snorkeling atau menyelam
juga mengunjungi pantai ini. Mereka ingin menjelajahi keindahan bawah laut dan
melihat kehidupan laut yang beragam.
Pantai ini menawarkan berbagai aktivitas di luar ruangan, seperti berjemur,
berenang, atau hanya bersantai. Wisatawan yang menyukai kegiatan di pantai dan
alam terbuka umumnya mengunjungi Pantai Maho. Saint Martin adalah salah satu
tujuan populer bagi kapal pesiar di Karibia, dan beberapa kapal pesiar membuat
kunjungan singkat ke Pantai Maho. Oleh karena itu, beberapa wisatawan yang
datang ke Pantai Maho adalah penumpang kapal pesiar.

2.2.4 Rute Transportasi


Untuk mencapai Pantai Maho di Saint Martin, yang terletak di Karibia,
perjalanan dari Jakarta memerlukan beberapa tahapan, seperti:
 Penerbangan Internasional:

13
a. Perjalanan udara dari Jakarta ke salah satu kota di Amerika Serikat,
seperti Miami atau New York, yang memiliki penerbangan langsung
ke pulau Saint Martin.
b. Dari Jakarta, wisatawan dapat terbang ke Miami atau New York
dengan maskapai penerbangan yang menawarkan rute tersebut.
Periksa jadwal penerbangan dan pilihlah yang paling sesuai dengan
kebutuhan wisatawan.
 Penerbangan Regional:
a. Setelah tiba di Miami atau New York, lanjutkan perjalanan dengan
penerbangan regional menuju Bandara Internasional Princess
Juliana di pulau Saint Martin.
b. Beberapa maskapai regional yang melayani rute ini termasuk
American Airlines, Delta Air Lines, JetBlue Airways, dan Spirit
Airlines.
 Transportasi Lokal:
a. Setelah tiba di Bandara Internasional Princess Juliana, wisatawan
dapat menggunakan taksi atau transportasi darat lainnya untuk
menuju Pantai Maho yang terletak di pesisir barat daya pulau Saint
Martin.
b. Perjalanan darat ini biasanya hanya membutuhkan waktu singkat
karena jaraknya yang relatif dekat.

2.2.5 Simpul Transportasi


Untuk mencapai Pantai Maho di Saint Martin, Karibia dari Jakarta,
1. Penerbangan:
Penerbangan internasional dari Jakarta ke Bandara Internasional
Princess Juliana di Saint Martin adalah simpul utama dalam perjalanan ini.
Wisatawan perlu terbang dari Jakarta ke salah satu kota di Amerika Serikat,
seperti Miami atau New York, yang memiliki penerbangan langsung ke
Saint Martin. Dari sana, wisatawan akan melanjutkan perjalanan dengan
penerbangan regional menuju Bandara Internasional Princess Juliana.
14
2. Transportasi Darat:
Setelah tiba di Bandara Internasional Princess Juliana, wisatawan
akan menggunakan transportasi darat untuk mencapai Pantai Maho.
Wisatawan dapat menggunakan taksi atau menyewa mobil untuk
perjalanan ke pantai tersebut. Jaraknya tidak terlalu jauh dan dapat
ditempuh dalam waktu singkat.
2.2.6 Moda Transportasi
Untuk perjalanan dari Jakarta menuju Pantai Maho di Saint Martin, Karibia,
wisatawan dapat menggunakan berbagai moda transportasi.
1. Penerbangan:
Pilihan utama adalah dengan terbang dari Jakarta ke Saint Martin
melalui beberapa kota transit di Amerika Serikat, seperti Miami atau New
York. Wisatawan perlu memesan penerbangan internasional yang
menghubungkan Jakarta ke kota transit terlebih dahulu, kemudian
penerbangan lanjutan ke Bandara Internasional Princess Juliana di Saint
Martin. Maskapai penerbangan yang melayani rute ini dapat berbeda
tergantung pada pilihan kota transit.
2. Transportasi Laut:
Jika wisatawan memiliki waktu dan ingin menjelajahi lebih banyak
daerah di sekitar Karibia, mereka juga dapat mempertimbangkan
transportasi laut. Beberapa kapal pesiar mungkin memiliki rute yang
meliputi Saint Martin, termasuk Pantai Maho, sebagai salah satu destinasi
mereka. Para wisatawan dapat mencari kapal pesiar yang berlayar dari
Jakarta atau mengambil penerbangan ke pelabuhan terdekat dan bergabung
dengan kapal pesiar dari sana.

2.2.7 Infrastruktur Transportasi


Infrastruktur transportasi dari Jakarta menuju Pantai Maho di Saint Martin,
Karibia, melibatkan beberapa mode transportasi. Berikut adalah gambaran
infrastruktur transportasi yang terkait:
1. Bandara Soekarno-Hatta:
15
Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta adalah bandara internasional
terbesar di Indonesia. Ini adalah titik awal untuk perjalanan udara dari
Jakarta menuju Saint Martin. Bandara ini menyediakan berbagai
penerbangan internasional yang menghubungkan Jakarta ke kota-kota di
Amerika Serikat seperti Miami atau New York, yang merupakan kota
transit untuk mencapai Saint Martin.
2. Bandara Internasional Princess Juliana:
Setelah melakukan penerbangan internasional dari Jakarta dan
transit di kota Amerika Serikat, wisatawan akan tiba di Bandara
Internasional Princess Juliana di Saint Martin. Bandara ini adalah bandara
internasional utama di pulau Saint Martin dan merupakan pintu gerbang
untuk mencapai Pantai Maho. Bandara ini dilengkapi dengan fasilitas
seperti terminal penumpang, tempat parkir, dan sarana transportasi darat.
3. Jaringan Jalan:
Setelah tiba di Bandara Internasional Princess Juliana, Anda akan
menggunakan transportasi darat untuk mencapai Pantai Maho. Jaringan
jalan di Saint Martin cukup baik dan menyediakan akses ke berbagai tujuan
wisata, termasuk Pantai Maho. Anda dapat menggunakan taksi atau
menyewa mobil untuk perjalanan dari bandara ke pantai.

2.2.8 Biaya Transportasi


Untuk mencapai Pantai Maho di Saint Martin dari Jakarta, biaya
transportasi akan melibatkan beberapa moda transportasi dan konversi mata uang.
Berikut adalah perkiraan biaya transportasi dari Jakarta menuju Pantai Maho:
1. Penerbangan: Biaya tiket penerbangan internasional dari Jakarta ke Saint
Martin melalui kota transit di Amerika Serikat dapat berkisar antara IDR
20.000.000 hingga IDR 40.000.000 atau lebih, tergantung pada maskapai
penerbangan, musim perjalanan, dan tingkat kenyamanan yang dipilih.
2. Transportasi Darat: Setelah tiba di Bandara Internasional Princess Juliana
di Saint Martin, Anda akan membutuhkan transportasi darat untuk
mencapai Pantai Maho. Biaya taksi atau biaya sewa mobil untuk perjalanan
16
ini dapat berkisar antara IDR 200.000 hingga IDR 500.000, tergantung pada
jarak dan kesepakatan harga dengan pengemudi.

2.2.9 Waktu Tempuh Perjalanan


Waktu tempuh perjalanan dari Jakarta menuju Pantai Maho di Saint Martin
sangat bervariasi tergantung pada rute penerbangan yang dipilih dan waktu transit.
Berikut adalah perkiraan waktu tempuh yang umum:
1. Penerbangan Internasional:
Waktu tempuh penerbangan internasional dari Jakarta ke kota transit
di Amerika Serikat, seperti Miami atau New York, biasanya berkisar antara
20 hingga 24 jam tergantung pada jadwal penerbangan dan waktu transit
yang dipilih. Perlu diingat bahwa ini adalah estimasi waktu tempuh
perjalanan udara saja dan tidak termasuk waktu transit dan penerbangan
lanjutan ke Saint Martin.
2. Penerbangan Regional:
Setelah tiba di kota transit, Anda akan melanjutkan perjalanan
dengan penerbangan regional menuju Bandara Internasional Princess
Juliana di Saint Martin. Waktu tempuh penerbangan regional ini biasanya
berkisar antara 3 hingga 5 jam, tergantung pada rute yang dipilih dan jadwal
penerbangan.
3. Transportasi Darat: Setelah tiba di Bandara Internasional Princess Juliana,
Anda akan menggunakan transportasi darat untuk mencapai Pantai Maho.
Perjalanan darat ini biasanya hanya memakan waktu sekitar 10 hingga 15
menit, mengingat Pantai Maho berdekatan dengan bandara.

2.2.10 Pola Transportasi


Pola transportasi yang umum diikuti oleh wisatawan dari Jakarta menuju
Pantai Maho di Saint Martin dapat melibatkan beberapa moda transportasi. Berikut
adalah pola transportasi yang mungkin diikuti oleh wisatawan:
1. Penerbangan: Wisatawan biasanya menggunakan penerbangan sebagai
moda transportasi utama untuk mencapai Pantai Maho. Mereka akan
17
terbang dari Bandara Soekarno-Hatta di Jakarta ke kota transit di Amerika
Serikat, seperti Miami atau New York. Dari sana, mereka akan melanjutkan
penerbangan menuju Bandara Internasional Princess Juliana di Saint
Martin.
2. Transportasi Darat: Setelah tiba di Bandara Internasional Princess Juliana,
wisatawan dapat menggunakan taksi atau menyewa mobil untuk perjalanan
dari bandara menuju Pantai Maho. Jarak antara bandara dan pantai biasanya
cukup dekat, sehingga perjalanan darat hanya membutuhkan waktu singkat.
3. Transportasi Lokal: Setelah tiba di Pantai Maho, wisatawan dapat
menggunakan transportasi lokal seperti taksi, ojek, atau bus untuk
berkeliling dan menjelajahi daerah sekitarnya. Transportasi lokal ini dapat
membantu mereka mengunjungi tempat-tempat wisata lain di sekitar Pantai
Maho atau berpindah antara pantai-pantai yang berdekatan.

BAB 3

KESIMPULAN

3.1 Kesimpulan
Hal penting dalam merencanakan perjalanan adalah mempertimbangkan
transportasi yang akan digunakan. Memilih moda transportasi yang paling sesuai dengan
kebutuhan Anda, baik itu penerbangan, kereta, bus, atau transportasi lokal, dapat
membantu dalam merencanakan waktu tempuh dan kenyamanan perjalanan. Banda Neira,
Maluku, dan Pantai Maho, Saint Martin, merupakan destinasi wisata yang menarik dengan
pesona alam dan keindahan yang khas. Namun, aksesibilitas transportasi ke kedua destinasi
ini memiliki perbedaan yang signifikan.Rute transportasi dari Jakarta menuju Banda Neira
18
melibatkan penerbangan dari Jakarta ke Ambon, dan kemudian perjalanan laut
menggunakan kapal feri atau kapal cepat menuju Banda Neira. Transportasi darat di Banda
Neira biasanya menggunakan taksi atau ojek.
Rute transportasi dari Jakarta menuju Pantai Maho di Saint Martin melibatkan
penerbangan internasional dengan transit di Amerika Serikat, dan kemudian perjalanan laut
menggunakan transportasi lokal dari Bandara Internasional Princess Juliana menuju Pantai
Maho. Transportasi lokal di Pantai Maho meliputi taksi, ojek, atau bus. Biaya transportasi
dari Jakarta menuju Banda Neira dan Pantai Maho dapat bervariasi tergantung pada
maskapai penerbangan, musim perjalanan, dan tingkat kenyamanan yang dipilih. Selain
itu, biaya akomodasi, makanan, dan aktivitas di destinasi juga perlu dipertimbangkan
dalam anggaran perjalanan. Waktu tempuh perjalanan dari Jakarta menuju Banda Neira
dan Pantai Maho juga dapat berbeda-beda tergantung pada rute, jadwal penerbangan, dan
kondisi lalu lintas. Wisatawan perlu merencanakan perjalanan mereka dengan baik dan
memperhitungkan waktu yang diperlukan.

3.2 Saran
Perlu dilakukan peningkatan dan perbaikan infrastruktur transportasi di Banda
Neira dan Pantai Maho. Hal ini termasuk pengembangan bandara atau pelabuhan yang
lebih modern dan efisien, memperbaiki kondisi jalan dan akses ke destinasi wisata utama,
serta meningkatkan sarana transportasi lokal seperti taksi atau bus. Memperluas jaringan
penerbangan langsung dari kota-kota utama atau hub transportasi internasional ke bandara
terdekat dengan Banda Neira dan Pantai Maho. Hal ini akan memudahkan wisatawan untuk
mengakses destinasi dengan lebih cepat dan nyaman. Menyediakan pilihan transportasi
laut yang lebih teratur dan nyaman antara pulau-pulau di sekitar Banda Neira dan Pantai
Maho. Pengembangan kapal feri atau kapal cepat dengan jadwal yang teratur dan harga
yang terjangkau akan membantu meningkatkan aksesibilitas untuk wisatawan.
Meningkatkan layanan transportasi publik di sekitar Banda Neira dan Pantai Maho,
seperti bus atau shuttle yang menghubungkan destinasi wisata utama. Ini akan memberikan
opsi transportasi yang terjangkau dan nyaman bagi wisatawan yang ingin menjelajahi area
sekitar. Aksesibilitas untuk Penyandang Disabilitas: Memperhatikan aksesibilitas bagi
wisatawan dengan kebutuhan khusus, seperti membangun fasilitas yang ramah disabilitas,
19
menambahkan akses rampa, memperhatikan kebutuhan mobilitas, dan menyediakan
informasi yang mudah diakses untuk membantu mereka merencanakan perjalanan mereka.
Meningkatkan promosi dan informasi tentang aksesibilitas transportasi ke Banda Neira dan
Pantai Maho. Mengkomunikasikan informasi tentang rute transportasi, jadwal, biaya, dan
kemudahan akses akan membantu wisatawan dalam merencanakan perjalanan mereka
dengan lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Biro Pusat Statistik. (2021). Statistik Pariwisata Indonesia 2020. Jakarta: Badan Pusat Statistik.
20
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara. (2021). Data Ketersediaan Rute Penerbangan

Internasional. Jakarta: Kementerian Perhubungan.

Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. (2021). Data Pelabuhan dan Rute Kapal Feri. Jakarta:

Kementerian Perhubungan.

Fitriyani, D., & Hakim, S. L. (2020). Analisis Aksesibilitas Bandara Internasional Sultan

Hasanuddin Makassar dalam Peningkatan Pariwisata Sulawesi Selatan. Journal of

Regional and Rural Development Planning, 4(2), 174-189.

Mendoza, R. V., & Paul, A. K. (2018). Enhancing Sustainable Tourism Through Improved

Accessibility: A Case Study of Saint Martin. Journal of Sustainable Tourism, 26(4), 537-

553.

Rachmawati, D., & Hartanto, R. (2020). Analisis Potensi Pariwisata dan Aksesibilitas

Transportasi di Kabupaten Karimunjawa, Jawa Tengah. Jurnal Transportasi, 20(1), 63-76.

Republic of Indonesia Ministry of Tourism and Creative Economy. (2021). Indonesian Tourism

Statistics 2020. Jakarta: Ministry of Tourism and Creative Economy.

21

Anda mungkin juga menyukai