Nama : Nanda Septiani Eka Puteri

No UKG : 201800277519

LK. 2.2 Menentukan Solusi

No. Eksplorasi alternatif solusi Solusi yang relevan Analisis solusi yang relevan Solusi yang terpilih

1 Untuk mengatasi masalah kurangnya

Solusi yang relevan untuk
literasi siswa pada penguasaanmengatasi masalah kurangnya
mupel IPA materi gaya dapat literasi siswa pada penguasaan
mempengaruhi gerak benda kelas 4
materi gaya dapat mempengaruhi
Tema 8 Subtema 2 Pembelajaran 1
gerak benda kelas 4 Tema 8
dapat diatasi melalui beberapa cara
Subtema 2 Pembelajaran 1
antara lain: menggunakan model
pembelajaran Inquiry Learning
1. Model Pembelajaran Inquiry dan Model Pembelajaran
Learning Problem Based Leraning (PBL)
2. Model Pembelajaran Problem
Based Leraning (PBL)
Penentuan solusi yang paling relevan Solusi yang terpilih untuk mengatasi
dalam mengatasi kurangnya literasi masalah ini adalah dengan model
siswa pada penguasaan materi gaya pembelajran Inquiry Learning dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
dapat mempengaruhi gerak benda kelas 4
1. Guru membimbing siswa
Tema 8 Subtema 2 Pembelajaran 1 mengidentifikasi masalah
didasarkan atas pertimbangan sebagai 2. Guru membagi siswa dalam
berikut: kelompok yang beranggotakan 4
1. Model Inquiry Learning : siswa
a. Cocok untuk membiasakan siswa 3. Guru memberikan kesempatan pada
berkunjung ke pojok baca. siswa untuk curah pendapat dalam
b. Penggunaan media buku kendali membentuk hipotesis.
baca dapat meningkatkkan motivasi 4. Guru membimbing siswa dalam
siswa untuk gemar membaca. menentukan hipotesis yang relevan
c. Menumbuhkan kreatifitas dan dengan permasalahan
berpikir kritis siswa. 5. Guru memberikan kesempatan pada
d. Meningkatkan kedisiplinan siswa siswa untuk menentukan langkah-
saat proses kegiatan berlangsung langkah yang sesuai dengan
2. Model pembelajaran Problem Based hipotesis yang akan dilakukan.
Learning (PBL) : 6. Guru membimbing siswa
a. Memberikan peluang untuk mengurutkan langkah-langkah
berkembang sesuai dengan percobaan
kemampuan dan minat masing- 7. Guru membimbing siswa
masing siswa. mendapatkan informasi melalui
b. Mengembangkan kemampuan percobaan.
siswa untuk berpikir kritis 8. Guru memberikan kesempatan pada
c. Membantu siswa mengembangkan tiap kelompok untuk
pengetahuan barunya dan menyampaikan hasil pengolahan

2 Untuk mengatasi masalah hasil
belajar siswa pada mapel
Matematika materi penjumlahan dan
pengurangan pecahan di kelas 5
masih rendah dapat diatasi beberapa
cara antara lain:
1. Model Pembelajaran Problem
Based Leraning (PBL)
2. Model Pembelajaran Project
Based Leraning (PjBL)
bertanggungjawab dalam
pembelajaran yang mereka lakukan
Solusi yang relevan untuk Penentuan solusi yang paling relevan
mengatasi masalah hasil belajar dalam mengatasi masalah hasil belajar
siswa pada mapel Matematika siswa pada mapel Matematika materi
materi penjumlahan dan
penjumlahan dan pengurangan pecahan
pengurangan pecahan di kelas 5
yang masih rendah di kelas 5 yang masih rendah didasarkan
menggunakan model atas pertimbangan sebagai berikut :
pembelajaran PBL dan PjBL. 1. Model Pembelajaran Problem Based
Leraning (PBL)
a. Melatih siswa untuk berpikir kritis
dan terampil menyelesaikan suatu
permasalahan.
b. Kegiatan pembelajaran berjalan
lebih kondusif dan efektif karena
siswa dituntut untuk aktif.
c. Membantu siswa mengembangkan
data yang terkumpul.
9. Guru membimbing siswa dalam
membuat kesimpulan.
10. Guru memberikan reward berupa
tanda bintang kepada kelompok
terbaik dan melakukan refleksi
• Penggunaan model ini dipilih karena
untuk meningkatkan literasi ssiwa
dan hasil belajar yang disesuaikan
dengan kondisi siswa dan
ketersediaan alat dan media yang ada
di kelas.
• Untuk mengukur keberhasilan solusi
ini digunakan tes berupa instrument
penilaian lembar pengamatan
aktivitas siswa dalam observasi gaya
dan tes obyektif tentang gaya.
Solusi yang terpilih untuk mengatasi
masalah ini adalah dengan model
pembelajran PBL dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. guru menyajikan permasalahan
nyata kepada siswa;
2. guru melakukan peragaan
menggunakan media berupa puzzle
pecahan, yang nantinya
mengarahkan siswa kepada
permasalahan;
3. guru membantu siswa mencari
pemecahan masalah menggunakan
media puzzle pecahan.
4. siswa membentuk kelompok;
5. siswa mendiskusikan permasalahan
 pengetahuan barunya dan
bertanggungjawab dalam
pembelajaran yang mereka lakukan
d. Penggunaan model PBL berbantuan
media pembelajaran menggunakan
puzzle pecahan dapat membantu
meningkatkan pemahaman siswa.
2. Model Pembelajaran Project Based
Leraning (PjBL)
a. Mengukur pemahaman dan
kreatifitas siswa
b. Meningkatkan daya kolaborasi
c. Meningkatkan motivasi siswa
untuk tekun dan berusaha keras
dalam menyelesaikan proyek
baru bersama anggota
kelompoknya;
6. guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang
sesuai dengan materi pecahan,
melakukan peragaan, mencari
penjelasan dan solusi;
7. setiap kelompok menyusun laporan
hasil diskusi kelompok;
8. setiap perwakilan kelompok maju
untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelompok.
9. guru bersama siswa mengoreksi
hasil diskusi kelompok dan
melakukan kesimpulan dan refleksi
• Penggunaan model ini dipilih karena
untuk meningkatkan motivasi dan
hasil belajar matematika yang
disesuaikan dengan karakteristik
siswa dan ketersediaan alat dan
media yang ada di kelas.

• Untuk mengukur keberhasilan solusi

ini digunakan tes berupa instrument
penilaian lembar pengamatan sikap
siswa pada proses diskusi kelompok,
penilaian keterampilan
menyimpulkan cara menyelesaikan
operasi hitung penjumlahan dan
pengurangan pecahan , dan tes
matching pecahan.

3 Untuk mengatasi masalah kurangnya Solusi yang relevan untuk Penentuan solusi yang paling relevan Solusi yang terpilih untuk mengatasi
penguasaan siswa pada materi ide mengatasi masalah kurangnya dalam mengatasi masalah kurangnya masalah ini adalah dengan model
pokok paragraf mupel Bahasa penguasaan siswa pada materi ide penguasaan siswa pada materi ide pokok pembelajaran PBL kombinasi metode
Indonesia Kelas 4 Tema 7 Subtema 1 pokok paragraf mupel Bahasa scramble dengan langkah-langkah
Pb 1 dapat diatasi beberapa cara Indonesia Kelas 4 Tema 7 paragraf mupel Bahasa Indonesia Kelas
antara lain: Subtema 1 Pb 1 menggunakan 4 Tema 7 Subtema 1 Pb 1 didasarkan atas
1. Model pembelajaran PBL model pembelajaran PBL pertimbangan sebagai berikut :
kombinasi metode Scramble kombinasi metode scramble dan
1. Model pembelajaran PBL kombinasi
2. Model pembelajaran Inquiry model Inquiry Learning
metode Scramble
Learning a. Memudahkan guru dalam
melaksanakan tugas pembelajaran
karena langkah-langkah yang akan
ditempuh sesuai dengan waktu yang
tersedia, tujuan yang hendak dicapai,
kemampuan daya serap siswa serta
ketersediaan media.
b. Penggunaan metode scramble bentuk
permainan kelompok dapat
meningkatkan keaktifan siswa,
meningkatkan kreatifitas siswa dan
meningkatkan jiwa kompetitif.
c. Penggunaan model PBL kombinasi
metode scramble berbantuan
pemanfaatan IT aplikasi canva dalam
mengembangkan media berupa kartu
soal untuk meningkatkan daya tarik
belajar siswa.
2. Model Inquiry Learning :
a. Meningkatkan kedisiplinan siswa
saat proses kegiatan berlangsung
b. Meningkatkan keterampilan siswa
dalam memecahkan masalah pada
berbagai situasi yang mungkin
belum pernah dihadapinya.
c. Membantu dalam menggunakan
ingatan dan transfer pada situasi
proses belajar yang baru.
sebagai berikut:
1. Siswa memahami penjelasan guru
tentang tujuan pembelajaran dan
praktik pembelajaran menggunakan
metode scramble
2. Siswa mendengarkan penjelasan
pokok materi dan mencari informasi
mengenai materi pelajaran
3. Siswa membentuk kelompok yang
beranggotakan 4 siswa
4. Siswa menanyakan hal-hal yang
kurang dipahami, siswa
mencocokkan kartu soal dan kartu
jawaban berdasarkan kan jawaban
yang telah mereka diskusikan
sebelumnya. Siswa menyusun proses
Menemukan jawaban yang tepat pada
kartu soal
5. Setiap kelompok berdiskusi untuk
menjawab pertanyaan
6. Kelompok yang mencocokkan kartu
soal dan jawaban secara cepat dan
benar akan mendapat penghargaan.
• Penggunaan model ini dipilih karena
untuk meningkatkan hasil belajar
menentukan ide pokok yang
disesuaikan dengan karakteristik
siswa dan media yang ada.
• Untuk mengukur keberhasilan solusi
ini digunakan tes berupa instrument
penilaian lembar pengamatan
aktivitas siswa, tes keteampilan
menulis ide pokok, dan tes matching.
4 Untuk mengatasi masalah rendahnya Solusi yang relevan untuk Penentuan solusi yang paling relevan
hasil belajar siswa dalam mengatasi masalah rendahnya dalam mengatasi masalah rendahnya
mengerjakan soal-soal HOTS hasil belajar siswa dalam hasil belajar siswa dalam mengerjakan
khususnya pada materi daur hidup mengerjakan soal-soal HOTS
soal-soal HOTS khususnya pada materi
hewan Kelas 3 dapat diatasi beberapa khususnya pada materi daur
cara antara lain: hidup hewan Kelas 3 Tema 1 daur hidup hewan Kelas 3 Tema 1
1. Model Pembelajaran Problem Subtema 3 Pembelajaran 4 Subtema 3 Pembelajaran 4 didasarkan
Based Leraning (PBL) menggunakan model atas pertimbangan sebagai berikut :
2. Model Pembelajaran Project pembelajaran PBL dan PjBL. 1. Model Pembelajaran Project Based
Based Leraning (PjBL) Leraning (PjBL):
a. Dapat mengukur pemahaman dan
kreatifitas siswa
b. Melatih berpikir kritis dan
kontekstual
c. Meningkatkan daya kolaborasi
d. Mengembangkan dan
mempraktikkan keterampilan
komunikasi.
2. Model Pembelajaran Problem Based
Leraning (PBL)
a. Melatih siswa untuk berpikir kritis
dan terampil menyelesaikan suatu
permasalahan.
b. Meningkatkan motivasi dan
aktivitas pembelajaran siswa
c. Model PBL dapat membantu siswa
dalam mentransfer pengetahuan
siswa untuk memahami dunia
nyata.
d. Memudahkan guru dalam
melaksanakan tugas pembelajaran
karena langkah-langkah yang akan
ditempuh sesuai dengan waktu
yang tersedia, tujuan yang hendak
dicapai, kemampuan daya serap
siswa serta ketersediaan media
Solusi yang terpilih untuk mengatasi
masalah ini adalah dengan model
pembelajaran PjBL dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. siswa mengamati video animasi
tentang tahapan siklus hidup hewan
2. siswa bersama guru bertanya jawab
tentang apa yang siswa ketahui
menegenai siklus hidup hewan
3. siswa dibentuk menajdi beberapa
kelompok kemudian siswa membuat
desain proyek Diorama siklus hidup
hewan
4. Siswa akan berdiskusi dengan
kelompok hal apa saja yang perlu
dilakukan untuk persiapan
pembuatan proyek Diorama
5. siswa mebuat proyek diorama
tentang siklus hidup hewan dan
setiap kelompok diberikan LKPD
6. setiap masing-masing kelompok
maju ke depan untuk
mempresentasikan hasil proyek
mereka,
7. siswa menyampaikan kesimpulan
umum dari hasil pembuatan proyek
Diorama siklus hidup hewan
• Penggunaan model ini dipilih karena
untuk meningkatkan hasil belajar
yang disesuaikan dengan
karakteristik siswa dan media yang
ada di kelas.
• Untuk mengukur keberhasilan solusi
ini digunakan penilaian aktivitas
siswa berupa lembar pengamatan,
tes soal uraian berupa LKPD siklus
hidup hewan dan keterampilan
penilaian proyek membuat diorama
siklus hidup hewan.