TAHUN 2022
E-mail: rsurachmahusada@yahoo.com
FORM FAILURE MODE & EFFECT ANALYSIS
Langkah 1.
Petugas pencatat (notulis) Vivi ALfenia Amd. Far Mencatat hasil Fmea
1 Penerimaan resep a.Menerima resep dari pasien Petugas gagal dalam mendeteksi kesalahan identitas pasien (salah nama pasien, resep tertukar
diperlukan
d. Entri resep ke dalam SIM RS(entri nama 1) Kegagalan dalam entri identitas pasien
obat,jumlah obat,sesuai identitas pasien
2)Kegagalan dalam entri nama item obat
dankategori pasien)
3) Kegagalan dalam entri jumlah obat
2 Penyiapan obat a. Mengambil obat sesuai resep Kegagalan dalam mengambil obat sesuai dengan resep (salah obat, salah jumlah,obat
kadaluwarsa,obat kosong)
d.Menyerahkan ke bagian penyerahan obat Kegagalan dalam menyerahkan obat ke petugas bagian penyerahan obat
c.Menyerahkan obat kepada pasien disertai KIE 1. Kegagalan dalam memberikan informasi obat
1 Penerimaan resep a. Menerima resep dari pasien Petugas gagal dalam mendeteksi kesalahan Waktu tunggu lebih lama.
b. Skrining/telaah resep 1) Kegagalan dalam membaca nama obat Pasien mendapat obat yang salah
2) Kegagalan dalam mendeteksi jumlah obat Pasien mendapat obat dengan jumlah tidak
penggunaan obat
4) Kegagalan dalam mendeteksi petunjuk khusus Pasien tidak mendapat informasi penggunaan
5) Kegagalan dalam perhitungan dosis Pasien mendapat obat dengan dosis yangkurang
(terapi tidak efektif,resistensi
antibiotik)
c. Konfirmasi dokter jika Kegagalan dalam berkomunikasi dengan dokter Terjadi salah interpretasi resep (salah obat,
tertagih
2) Kegagalan dalam entri nama item obat Pasien membayar dengan biaya lebih mahal
tertagih
3) Kegagalan dalam entri jumlah obat Pasien membayar dengan biaya lebih mahal
tertagih
4) Kegagalan dalam memberikan harga kategori Pasien membayar dengan biaya lebih mahal
e. Pencetakan etiket obat Kegagalan dalam cetak etiket obat Waktu tunggu menjadi lebih lama
f. Penyerahan resep ke bagian Kegagalan dalam penyerahan resep ke bagian Waktu tunggu lebih lama
2 Penyiapan obat a. Mengambil obat sesuai Kegagalan dalam mengambil obat sesuai dengan Pasien mendapat obat yang keliru (bisa terjadi
b. Meracik obat Kegagalan dalam prosedur peracikan Pasien mendapat obat yang keliru (bisa terjadi
c. Menempel etiket/memasukkan obat ke Kegagalan dalam penempelan Pasien mendapat obat yang keliru (bisa terjadiefek yang tidak
dalam plastik klip
diharapkan)
etiket/pengemasan obat
Pasien menggunakan obat dengan dosis danaturan pakai yang
keliru
3 Penyerahan obat a. Telaah obat 5 benar Kegagalan pelaksanaan telaah 5 benar Dapat terjadi salah obat, salah dosisi,salah
pakai obat
c. Menyerahkan obat kepadapasien disertai 1) Kegagalan dalam memberikan informasi obat Pasien menggunakan obat dengan cara yangsalah(bisa terjadi
KIE
efek yang tidak diharapkan)Efek terapi tidak tercapai
2) Kegagalan dalam memberikan obat (salah Pasien mendapat obat yang keliru (bisa terjadiefek yang tidak
diharapkan)
obat)
Efek terapi tidak tercapai
3) Kegagalan dalam penyerahan kepada pasien Pasien mendapat obat yang keliru (bisa terjadiefek yang tidak
diharapkan)
(salah pasien)
Efek terapi tidak tercapai
Langkah 4. Menetapkan Kemungkinan Tingkat Keparahan Efek Tersebut ke Pasien (Risk Priority Number/RPN)
a. Menerima resep daripasien Petugas gagal dalam mendeteksikesalahan Waktu tunggu lebih lama. 7 6 3 126 2
Loket penyerahan obatkosong (tidak
identitas pasien (salahnama pasien,resep tertukar ada tatapmuka antara petugasdengan
Paisien mendapat obat yang tidaksesuai
pasien)
dengan pasien lain)
Proses lain tidak berjalan
Tidak dilakukan identifikasipasien
b. Skrining/telaah 1) Kegagalan dalam membaca Pasien mendapat obat yang salah Tulisan resep tidak jelas.Dokter 7 6 4 168 1
Kurangnya kompetensipetugas
2) Kegagalan dalam mendeteksijumlah obat Pasien mendapat obat dengan jumlahtidak Tulisan resep tidak jelas.Kurang teliti 4 4 4 64 11
sesuai,terapi tidak sempurna.
Stok kosong
4) Kegagalan dalam mendeteksipetunjuk khusus Pasien tidak mendapat informasipenggunaan obat Tulisan resep tidak jelasKurangnya 4 2 3 24 23
secara lengkap
kompetensipetugas
5) Kegagalan dalam perhitungan Pasien mendapat obat dengan dosisyang kurang Tulisan resep tidak jelasKurangnya 5 3 3 45 15
(terapi tidak
dosis kompetensipetugas
efektif,resistensi antibiotik)
Petugas Farmasi tidak bisamengakses
Pasien mendapat obat dengan dosisyang berlebih data klinispasien
(efek toksik,efek
samping obat)
Kurangnya kompetensipetugas
7) Kegagalan dalam mendeteksi adanya interaksi Terapi tidak efektif. Kurangnya kompetensipetugas 6 2 3 36 19
obat
Terjadi efek yang tidak diinginkan
8) Kegagalan dalam mendeteksi kontraindikasi Terjadi efek yang tidak diinginkan Kurangnya kompetensi 6 2 3 36 20
petugas
c. Konfirmasi dokter jikadi perlukan Kegagalan dalam berkomunikasidengan dokter Terjadi salah interpretasi resep (salahobat,salah Antrian resep yang banyak(beban 7 2 3 42 18
dosis, salah aturan pakai) kerja terlalu tinggi)Dokter sudah
pulang (dihubungi via telepontidak
membalas) Rasa takut atau
canggungdari petugas
d. Entri resep ke dalam 1) Kegagalan dalam entri identitas Pasien membayar dengan biaya lebih Petugas kurang teliti 6 3 4 72 6
SIM RS pasien mahal
Komplain pasien
2) Kegagalan dalam entri nama item obat Pasien membayar dengan biaya lebih mahal Petugas kurang teliti 6 3 4 72 7
3) Kegagalan dalam entri jumlah obat Pasien membayar dengan biaya lebih mahal Petugas kurang teliti 6 3 4 72 8
4) Kegagalan dalam memberikan harga kategori Pasien membayar dengan biaya lebih mahal Petugas kurang teliti 6 3 4 72 9
pasien
Kerugian pada Rumah Sakit jika harga tidak sesuai
dengan ketentuan
e. Pencetakan etiket Kegagalan dalam cetak etiket Waktu tunggu menjadi lebih lama Kertas habis 4 3 3 36 21
Printer error
f. Penyerahan resep kebagian Kegagalan dalam penyerahan resep Antrian resep banyak 5 3 2 30 22
Waktu tunggu lebih lama
penyiapan obat ke bagian penyiapan obat Resep terselip
Salah penyiapan obat
e. Mengambil obatsesuai resep Kegagalan dalam mengambil obatsesuai dengan Pasien mendapat obat yang keliru (bisa terjadi efek Letak obat berdekatan,nama obat 7 4 3 84 4
resep (salah obat,salah jumlah,obat yang tidak mirip, petugas tidak teliti,tidak ada
kadaluwarsa,obat kosong) penanda LASA
diharapkan)
penyimpanannya
f. Meracik obat Kegagalan dalam prosedur Pasien mendapat obat yang keliru (bisa terjadi efek Alat tidak terkalibrasi,petugas kurang 6 4 3 72 10
yang tidak diharapkan) kompeten
peracikan
Efek terapi tidak tercapai
g. Menempel etiket/memasukkan Kegagalan dalam penempelan Pasien menggunakan obat dengan dosis dan aturan Kurang teliti 5 4 3 60 13
obat ke dalam plastic klip etiket/pengemasan obat pakai yang keliru Efek terapi tidak tercapai
Ruangan kurang terangMeja
h. Menyerahkan ke bagian Kegagalan dalam menyerahkan obat ke petugas Pasien mendapat obat yang keliru(bisa terjadi efek Beban kerja tinggi,tidak teliti 6 3 3 54 14
penyerahan obat bagian penyerahan obat yang tidak diharapkan)
d. Telaah obat 5 benar Kegagalan pelaksanaan telaah 5benar Dapat terjadi salah obat, salah dosis,salah Kurang kompetensi,beban kerja 7 4 3 84 5
pasien,salah rute pemberian,salah aturan pakai obat tinggi
e. Memanggil pasien Pasien mendapat obat yang keliru(bisa terjadi efek Tidak ada mikrofon (suarapetugas 7 3 3 63 12
Kegagalan dalam identifikasi pasien(salah
yang tidak diharapkan) tidak jelas)
obat,salah pasien)
Efek terapi tidak tercapai Ruang tunggu crowdedKurang
kompetensi
f.Menyerahkan obat kepada pasien Kegagalan dalam menyerahkan obat dan Pasien mendapat obat yang Pasien Kurang
salah kompetensi,beban kerja 7 3 3 42 16
memberikan informasi obat tinggi
menggunakan obat dengan cara yang salah (bisa
disertai KIE
terjadi efek yang tidak diharapkan) Petugas tidak melakukan telaah obat
sebelum menyerahkan obat
Efek terapi tidak tercapai
Langkah 5. Melakukan Root Cause Analysis
Langkah 5.
Melakukan
ROOT Cause
Analisis
I.RCA
II.Action Plan
No PROBLEM ACTION PLAN PIC DEADLINE
1. Tulisan dokter pada resep tidak terbaca, Penerapan system electronic Unit IT (Irwan) 10 Maret 2022
tidak lengkap, tidak terbaca prescribing
2 Dokter menggunakan singkatan yang Sosialisasi kepada dokter Unit Farmasi (Novi) 10 Februari 2022
tidak lazim dalam penulisan resep tentang Panduan Penulisan
Resep
3 Petugas farmasi kurang memahami kompeten Inhouse training PetugasFarmasi Unit Farmasi (Novi) 10 Februari 2022
dalam membaca resep tentang pembacaan resep dokter
3. Beban kerja petugas farmasi terlalutinggi Pengaturan jadwal jaga Unit Farmasi (Novi) 15 Februari 2022
(memberlakukan jadwalmidle)
4. Resep dengan nama obat mirip (LASA)tidak Sosialisasi kembali tentang regulasi Unit Farmasi (Novi) 20 April 2022
dilakukan double chek pelayanan obat LASA dan High Alert
Medication
Unit IT (Irwan)
Penamaan data base obatLASA secara
tallman lettering Adanya notifikasi
pada SIM RS saat penginputan obat
LASA Pemasangan poster daftar obat
LASA di setiap unit terkait
5. Penulisan resep dilakukan secara Pemberlakuan electronic Prescribing Unit IT (irwan) 20 juli 2023
manual oleh dokter di seluruh Poliklinik, IGD dan bangsal Unit Farmasi (Lili)
ranap ,sosialisasi dan monev
UGD dan keperawatan (Hesti)
Pengadaan PC untuk seluruh poli dan
IGD serta bangsal ranap Dokter (dr.Tia)
Pelatihan tentang Electronic
Prescribing pada seluruh dokter
Langkah 6. Rancang Ulang Proses
Untuk perbaikan pelayanan Farmasi khususnya rawat jalan dan mencegah terjadinya medication error saat proses pelayanan resep rawat jalan
Penerimaan Resep 1. Menerima resep manual dari 1.Menerima resep secara elektronik ,ada
pasien notifikasi bila ada resep masuk
5. Entri resep ke dalam SIM RS oleh petugas 5. Entri aturan pakai obat sesuai denganresep
farmasi (entri nama obat,jumlah obat,sesuai
identitas pasien dan kategori pasien)
7.Menulis harga obat dalam lembar kontrol 7.Menulis harga obat dalam lembar kontrol
pelayanan rawat jalan pelayanan rawat jalan
9. Resep dan etiket diserahkan ke bagian 9.Resep dan etiket diserahkan ke bagian penyiapan
penyiapan obat obat
Penyiapan Obat 10.Mengambil obat sesuai resep 10. Mengambil obat sesuai resep
13. Mengemas obat dan menempelkan etiket 13.Mengemas obat dan menempelkan etiket
Penyerahan Obat 15. Telaah obat 5 benar 15 Telaah 5 benar obat (dokomentasikan pada ceklis
telaah 5 benar)
17 Menyerahkan obat kepada pasien 17 Menyerahkan obat kepada pasien disertai KIE
disertai KIE (tanda tangan pasien bukti penyerahan)
Langkah FMEA 7:Analisa Dan Diuji cobakan Proses Yang Baru
PDCA
PROBLEM Kesalahan dalam pembacaan resep dokter pada proses skrining resep
STEP Menerapkan Electronic Prescribing System di Poli rawat jalan dan UGD
Menerapkan sistem resep elektronik terintegrasi dengan SIM RS di poli rawat jalan dan UGD
Saya berharap:
Resep obat dibuat secara elektronik, bukan manual sehingga meminimalisir kesalahan pembacaan resep
Tindakan:
3. Pelatihan Penerapan Electronic Rekam Medik sekaligus Electronic Prescribing kepada staf terkait (dokter, perawat, farmasi, laboratorium,
radiologi)
DO SIM RS yang ada saat ini sudah suport untuk penerapan Elektronic Prescribing
Penerapan sistem electronic prescribing dapat mencegah kesalahan dalam pembacaan resep, baik nama obat, dosis,jumlahmaupun aturan pakai.Penerapan
electronic prescribing juga dapat mencegah kesalahan identitas pada resep.
Penerapan sistem ini sesuai dengan yang ditargetkan yaitu mencegah kesalahan dalam pembacaan resep sehingga mencegahterjadinya medication error.
Penerapan system electronic prescribing sudah diterapkan pada 80% pelayanan resep rawat jalan dan UGD.
Penerapan electronic prescribing system terintegrasi SIM RS dapat mencegah terjadinya medication error.
Penerapan electronic prescribing system terintegrasi SIM RS dapat mempercepat waktu tunggu pelayanan obat.
Langkah 8:Implementasi dan Monitoring Proses Baru
I. Dokumentasi:
II.Pelatihan:
1. Sosialisai SPO Pelayanan Resep Secara Elektronik dan pelatihan penerapan Electronic Prescribing.
III.Monitoring Berkelanjutan:
1. Minitoring dan evaluasi kejadian Medication Error akibat kesalahan pembacaan obat