Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhammad Hishnul Islam

NIM : 200202110106

Mata Kuliah :Pemikiran Hukum Ekonomi Islam

A. Filosofi Hukum

Dalam pemikirannya Abu Ubaid sangat menekankan pada aspek keadilan


sebagai prinsip utama yang dipegang sehingga bertujuan pada kesejahteraan
ekonomi dan keselarasan masyarakat. Beliau memiliki pandangan bahwa tarif pajak
kontraktualtersebut tidak dapat dinaikkan nilainya melainkan bisa turun jika subjek tidak
mampu membayarnya. Beliau juga menekankan bahwa jika ada seorang ahlu
dzimmah tersebut mengajukan permohonan pembebasan hutang dan hal tersebut
disaksikan oleh umat muslim, maka barang perniagaan ahlu dzimmah tersebut
yang setara dengan jumlah utangnya yang akan dibebaskan dari cukai atau duty
free.

B. Sumber Penerimaan

a) Kharaj
Merupakan tanah taklukan milik
milik umat Islam tanpa berperang.

b) Jizyah
Jizyah ialah pajak tahunan yang wajib dibayarkan oleh kaum non-
muslim khususnya ahli kitab sebagai bentuk jaminan perlindungan jiwa,
property, ibdaha dan harta merdeka atau budak yang tinggal dikawasan
pemerintahan islam.

c) Khumus
Menurut Abu Ubaid, khumus ialah 1/5 ghanimah dari ahli harbi, rikaz,
dan luqathah. Abu Ubaid menjelaskan bahwa harta yang terkena khumus
ialah; Pertama; makna ghanimah sesuai dengan firman Allah Surat AlAnfal

aya 41. Kedua; khumus dari harta diperoleh melalui penambangan


dan harta yang terpendam atau rikaz. Ketiga; khumus pada harta yang
dipendam hal. Seperti yang terjadi pada as’sya’abi, yakni terdapat seorang
laki-laki yang menemukan 1000 dinar yang terpendam diluar kota, lalu ia
datang menemui Umar, lalu Umar mengambil 1/5 dari harta tersebut
sebesar 200 dinar dan sisianya yang diberikan pada orang yang
menemukannya. Lalu 200 dinar tersebut dibagikan kepada kaum muslimin.
Dalam hal ini, Abu Ubaid menyebut tiga hukum yang dilakukan oleh
Umar atas harta terpendam tersebut, yakni; (1) harta tersebut diambil
khums nya dan sisianya diberikan pada pihak yang menemukannya; (2)
pihak yang meneukan tidak diberi harta tersebut, namun diserahkan secara
keseluruhan pada Baitul Mal; (3) harta tersebut diserahkan secara
seluruhnya pada pihak yang menemukannya dab tidak kepada Baitul Mal.

d) ‘usyr
Al-usyr Berasal dari kata jama’ bahasa arab yang berarti satu bagian
dari sepuluh. Sedangkan menurut para fuqaha, kata ‘usyr yakni pertama
ialah ‘usyr zakat merupakan sesuatu yang diambil pada zakat tanaman dan
buah-buahan. Kedua, ‘usyr adalah sesuau yang diambil dari harta kafir
dzimmi yang melintas untuk perniagaan. Pembebanan ‘usyr sendiri hanya
berlaku selama satu tahun.

C. Ha katas Kekayaan Publik

zakat diambil dari mereka pihakpihak kaya yang selanjutnya dikembalikan kepada mereka
yang berhak.

D. Kebijakan Pemerintah
1) Iqhta’. Iqhta’ ialah tanah yang diberikan oleh kepala negara kepada
seorang rakyat dengan tujuan menguasai tanah tersebut dengan
mengabaikan yang lainnya. Biasanya setiap daerah atau tempat pasti
memiliki tanah yang dihuni dengan masa yang lama, kemudian
ditinggalkan penghuninya, maka tanah tersebut diserahkan kembali pada
kepala negara.
2) Ihya’ al-mawat; ialah mengembalikan tanah yang sebelumnya mati,
tandus, tidak terurus, tidak berpemilik dan tidak dimanfaatkan menjadi
tanah yang dimanfaatkan, mengairinya, mendirikan bangunan, dan
menanamkan benih-benih kehidupan atas tanah tersebut.
3) Hilma atau perlindungan; ialah lahan yang diguakan sebagai lahan
mengembala hewan-hewan ternak, yang dilindungi oleh negara.tanah
tersebut bisa dimanfaatkan oleh semua umat dengan memanfaatkan air,
rumput, dan tanaman.
E. Fungsi Uang
Abu Ubaid menerangkan bahwa uang secara standar digunakan sebagai nilai
pertukaran (standard of exchange value) dan sebagai media pertukaran (medium
of exchange). Abu Ubaid mendukung penuh terhadap teori ekonomi tentang
logam, dengan merujuk pada kegunaan umum dan relative konstannya nilai emas
dan perak disbanding dengan komoditas yang lainnya.

Anda mungkin juga menyukai