Paparan Kebijakan Sosialisasi SHK 30 Maret 23
Paparan Kebijakan Sosialisasi SHK 30 Maret 23
Skrining Hipotiroid
Kongenital
1
MENGAPA PERLU
SKRINING HIPOTIROID
KONGENITAL?
22
Hipotiroid kongenital yang dideteksi lebih cepat dan diobati,
mencegah anak mengalami keterlambatan pertumbuhan dan
kognitif yang irreversible
1.500 dari 4,4 juta bayi baru lahir Indonesia
diperkirakan lahir dengan hipotiroid
kongenital Dampak hipotiroid
Mengacu prevalensi global 1 : 3.000 kelahiran
kongenital
Gejala dan tanda yang dapat diobservasi setelah • Beban biaya untuk menanggung anak
1 bulan setelah lahir hipotiroid kongenital seumur hidup
• Tubuh pendek • Beban psikologi dan sosial keluarga
• Mudah tersedak
• Lunglai • Negara harus menyiapkan guru dan
• Suara serak
• Kurang aktif sekolah SLB
• Pusar bodong
• Bayi kuning • Bonus demografi tidak tercapai
• Ubun-ubun melebar
• Lidah besar
3
DASAR KEBIJAKAN
(HK) adalah keadaan menurun atau tidak kunci keberhasilan pengobatan anak dengan HK adalah
berfungsinya kelenjar tiroid yang didapat sejak bayi dengan Neonatal Screening/deteksi dini terhadap seluruh
baru lahir, sangat jarang memperlihatkan gejala klinis bayi usia 48–72 jam melalui pemeriksaan laboratorium dan
pada awal kehidupan, akan tetapi pada kasus yang pengobatan sebelum anak berumur 1 bulan
terlambat dideteksi dan pengobatannya, anak KIA
akan mengalami gangguan pertumbungan dan
perkembangan serta keterbelakangan mental
04
03
PERCEPATAN PELAKSANAAN
▪ SE Direktur Jenderal
2014 TENTANG SKRINNING Kesehatan Masyarakat No.
5
SKRINING BAYI BARU LAHIR
DASAR HUKUM
6
KEBIJAKAN PERCEPATAN PELAKSANAAN SHK
SE DIREKTUR JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN NOMOR:
HK.02.02/II/3398/2022, TANGGAL 13 OKTOBER 2022
Dinas Kesehatan melakukan fasilitasi
▪ Integrasi Puskesmas, RS dan Fasyankes penolong
persalinan di wilayahnya, termasuk sosialisasi pencatatan
Setiap fasilitas pelayanan kesehatan baik milik pemerintah,
dan pelaporan
pemerintah daerah, dan swasta yang menyelenggarakan
▪ Koordinasi dengan OP melakukan pelatihan
pertolongan persalinan wajib melakukan SHK pada bayi baru
▪ Melakukan monev secara berkala 1 bulan sekali
lahir sebagai salah satu kegiatan pelayanan kesehatan
neonatal esensial sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
Fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
pertolongan persalinan wajib melakukan kegiatan SHK,
Kegiatan yang dilakukan, yaitu: Menyusun SOP SHK, dan melakukan pencatatan dan
1. Pengambilan sampel darah tumit bayi baru lahir idealnya pelaporan
pada usia 48 (empat puluh delapan) sampai dengan 72
(tujuh puluh dua) jam terhitung sejak waktu bayi
dilahirkan ➔ oleh Tenaga Kesehatan
2. Mengirim sampel darah ke laboratorium rujukan SHK ➔
Laboratorium rujukan SHK
3
KEBIJAKAN PERCEPATAN PELAKSANAAN DAN KEWAJIBAN PELAPORAN SHK
SE DIREKTUR JENDERAL PELAYANAN KESEHATAN
NOMOR : HK.02.02/III/3887/2022, TANGGAL 7 DESEMBER 2022 DAN
NOMOR : HK.02.02/I/0055/2023 TANGGAL 6 JANUARI 2023
Fasyankes Puskesmas
Tanggung Laboratorium Rujukan SHK RSUD
Domisili Bayi
jawab
FKTP
FKRTL
Lab Rujukan
SHK
Tatalaksana Hipotiroid Kongenital
Re-anamnesis
• Serum FT4 di Pemberian
Hasil bawah normal Levotiroksin
Tes Pemantauan
TSH Konfir- • FT4 normal, Pemeriksaan Fisik Sesuai klinis dan
berkala
TSH > biokimia serum
Tinggi masi 20µU/ml (2 kali tiroksin dan TSH
pemeriksaan) menurut umur
Pemeriksaan
Penunjang
Pengobatan dan pemantauan berkala
dilakukan di bawah pengawasan dokter
Spesialis Anak
Pengobatan Hipotiroid Kongenital periode
terbaik diberikan sebelum usia 14 hari untuk
dapat mencegah kecacatan
LAB RUJUKAN SKRINING HIPOTIROID KONGENITAL
No Nama Lab Rujukan Regional
1 RSUP dr. Cipto Mangunkusumo DKI Jakarta, Banten, Kab. Bogor, Kota Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi
2 RSUP dr. Hasan Sadikin Jawa Barat (Sukabumi, Cianjur, Bandung, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Kuningan, Cirebon,
Majalengka, Sumedang, Indramayu, Subang, Purwakarta, Karawang, Bekasi, Bandung Barat,
Pangandaran, Kota Sukabumi, Kota Bandung, Kota Cirebon, Kota Cimahi, Kota Tasikmalaya,
Kota Banjar)
3 RSUP dr. Sardjito DIY, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan
Utara, Jawa Tengah (Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Kebumen, Purworejo,
Wonosobo, Magelang, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Kota
Magelang, Kota Surakarta, Kota Salatiga, Kota Pekalongan, Kota Tegal)
4 RSUD dr. Soetomo Jawa Timur
5 RSUP dr. Wahidin Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara
Soedirohusodo
6 RSUP dr. M. Djamil Sumatera Barat, Riau, Jambi, Kep. Riau
7 RSUP H. Adam Malik Sumatera Utara, Aceh
8 RSUP M. Hoesin Sumatera Selatan, Bengkulu, Lampung, Kep. Bangka Belitung
9 RSUP dr. Kariadi Jawa Tengah (Grobogan, Blora, Rembang, Pati, Kudus, Jepara, Demak, Semarang,
Temanggung, Kendal, Batang, Pekalongan, Pemalang, Tegal, Brebes, Kota Semarang)
10 RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah Bali, NTB, NTT
11 RSUP Prof. Dr. R.D. Kandou Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat
11
RSUP Dr. Kariadi
Dr. Ria Triwardhani, SpPK (0811-2745-356)
12
TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
FASILITAS a. Merencanakan dan mengadakan kebutuhan program SHK agar dapat dilaksanakan pada setiap bayi yang
PELAYANAN
KESEHATAN lahir di Fasyankes.
b. Berkoordinasi dengan dinas kesehatan kabupaten/kota terkait kebutuhan pembiayaan pelaksanaan SHK.
c. Membuat SOP pengambilan sampel dan penanganan spesimen SHK.
d. Melakukan informed consent pemeriksaan SHK. Bila tindakan pengambilan sampel SHK ditolak, maka
orangtua harus menandatangani formulir penolakan.
e. Memastikan ketersediaan bahan medis habis pakai pengambilan sampel darah tumit sesuai estimasi
jumlah persalinan di Fasyankes
f. Mengirimkan sampel pemeriksaan ke laboratorium rujukan yang telah ditunjuk oleh kementerian
kesehatan paling lambat 4 hari setelah sampel diambil dan melengkapi dokumen pencatatan yang
dibutuhkan
g. Mencatatkan pelayanan SHK melalui e-kohort atau sistem pelaporan yang berlaku, termasuk dokumen
informed consent/refusal consent
h. Sesegera mungkin menindaklanjuti hasil pemeriksaan pemeriksaan SHK, khususnya hasil TSH tinggi.
i. Memberikan feedback hasil test konfirmasi ke dinas kesehatan kab/kota/provinsi dan laboratorium
rujukan. 13
ALUR PEMERIKSAAN SKRINING HIPOTIROID KONGENITAL KE LAB RUJUKAN
TAHUN ANGGARAN 2023
PENYEDIAAN PEMERIKSAAN
KERTAS SARING SAMPEL
14
KEBUTUHAN BMHP SKRINING HIPOTIROID KONGENITAL
15
Alur pelayanan dan pencatatan skrining hipotiroid kongenital
Pelayanan persalinan
dan bayi baru lahir di
FKTP/FKRTL
Positif Tatalaksana
Pencatatan pelayanan Pengobatan
Pengambilan sampel SHK di FKRTL
SHK melalui Ekohort SHK dengan kertas
menggunakan user saring di FKTP/FKRTL
terkendala pencatatan E-
Kohort
Pemeriksaan sampel Pemantauan
SHK di Laboratorium Hasil Skrining
tumbuh
Rujukan SHK kembang di
Negatif FKTP
TSH
FKTP
normal
FKRTL
Pemantauan
tumbuh
Lab Rujukan SHK kembang di
FKTP
16
Pelaporan SHK melalui Laboratorium Pemeriksaan positif Tatalaksana
Pengobatan
SHK di FKRTL
Tes Konfirmasi di
TSH tinggi Tatalaksana Laboratorium
SHK di FKRTL terstandar di
Identitas pasien dan oleh Dokter Sp Kab/Kota/Lab
Fasyankes pengirim Anak) Rujukan
LAB DI RS
PEMERINTAH DAN SWASTA
Laporan RS ONLINE
Hasil
Pemeriksaan sampel Skrining
SHK di Laboratorium NORMAL
Rujukan SHK negatif
LABORATORIUM KES TSH
normal
PEMERINTAH DAN SWASTA
17
PELAKSANAAN SHK DI FASYANKES
1 2
5 6
Klaim Pembayaran ke
Kab/Kota atau
sumber pembiayaan
lainnya
19
Hasil Pemeriksaan SHK Tahun 2022
111.658 Dampak
97.601 COVID-19 101.797
92.091 92.876
77.207
51.579
41.374
29.828
15.169
2000-13 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
Cakupan diperiksa
0.8% 1.1% 1.9% 2.3% 2.0% 2.0% 1.7% 2.3%2
dari total bayi baru
lahir, % 3
Total kasus HK+
4 15 14 15 8
dari lab rujukan3, #
20
Tren Cakupan SHK Tahun 2022 Per Provinsi
Provinsi diurutkan berdasarkan jumlah sasaran bayi baru lahir dan sampel yang diperiksa
Jumlah sampel dari total bayi baru lahir per provinsi (Jan-Des 2022), dalam ribuan sampel
Total sasaran: 4.452.717 bayi 50% sasaran tercakup di 5 prov ini Provinsi mempunyai Lab Diperiksa1 Belum diperiksa Bayi baru lahir yang
X
diperiksa dalam jumlah
absolut
821
537
498
278
224
172 158
144 144 131 118
105 104 98 91 73 66 66 63 61 59 58 54 48 44 37 35 35 27 26 24 21 20 13
Papua Barat
DKI Jakarta
Gorontalo
Lampung
Bengkulu
Kalteng
Sumbar
Sulteng
Maluku
Kaltara
Banten
Sumsel
Jateng
Papua
Kalbar
Jambi
Sulbar
Sumut
Kaltim
Babel
Jabar
Malut
Kalsel
Sulsel
Aceh
Sultra
Jatim
Kepri
Sulut
Riau
NTB
Bali
NTT
DIY
Okt 110 73 151 6 27 389 7 25 0 2 0 7 67 1 1 35 43 0 1 6 0 161 0 0 6 3 0 5 0 56 0 0 0 5
/W
Nov
293 510 903 24 12 398 31 99 0 21 0 17 53 63 2 12 106 0 9 0 1 216 0 0 27 4 0 33 0 80 2 0 5 5
/W
Des /
326 633 1.274 7 86 391 11 109 68 27 0 9 68 169 0 8 118 0 15 53 0 234 0 0 45 2 14 37 2 35 14 0 3 4
W
21
TARGET PEMERIKSAAN TAHUN 2023 PER PROVINSI
N SASARAN BAYI KEBUTUHAN KERTAS SASARAN BAYI BARU KEBUTUHAN KERTAS
PROVINSI NO PROVINSI
O BARU LAHIR SARING PER BULAN LAHIR SARING PER BULAN