Anda di halaman 1dari 65

PERENCANAAN, IMPLEMENTASI, DAN EVALUASI PROGRAM

KESEHATAN DI MASYARAKAT

(Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan dan Evaluasi Program
Kesehatan)

Oleh :
Kelompok 5

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS JEMBER
2016
PERENCANAAN, IMPLEMENTASI, DAN EVALUASI PROGRAM
KESEHATAN DI MASYARAKAT
(Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Perencanaan dan Evaluasi Program
Kesehatan)

Oleh :
1. Fifian Lula 142110101010
2. Hasianda Eka L 142110101015
3. Dwi Kurnia P 142110101028
4. Anis Trisia R 142110101031
5. Ari Arty A 142110101045
6. Mega Elang P 142110101076
7. Alvionikita Bella 142110101095
8. Retno Ernita S 142110101106

Kelompok 5

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS JEMBER
2016
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Laporan : Instrumen Pengumpulan Data


KesehatanMasyarakatDesa Bintoro Kecamatan Patrang Jember
2. Ketua Kelompok
a. Nama Lengkap : Fifian Lula
b. NIM : 142110101010
c. Fakultas : Fakultas Kesehatan Masyarakat
d. Perguruan Tinggi : Universitas Jember
3. Jumlah Anggota Kelompok : 8 ( delapan )
4. Dosen Pendamping dan Pembimbing
a. Nama lengkap dan gelar : Christyana Sandra, S.KM., M.Kes.
b. NIP : 19820416 201012 2 003

Jember, 14 Desember 2016

Ketua Kelompok Sekretaris

Fifian Lula Hasianda Eka Lestari


NIM. 142110101010 NIM. 14210101015

Menyetujui,
Dosen Pembimbing

Christyana Sandra, S.KM., M.Kes.


NIP. 198204162010122003
BAB 1. ANALISIS SITUASI

1.1 Data Kesehatan


1.1.1 Profil Masyarakat
a. Luas Wilayah
Luas Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo adalah seluas
236 Ha. Sedangkan batas-batas Desa Sogaan adalah:
Sebelah Utara : Desa Bucor Kulon dan Glagah Kecamatan Pakuniran
Sebelah Timur : Desa Sumber Kembar dan Desa Pakuniran
Sebelah Selatan : Desa Gunggungan Lor dan Desa Pakuniran
Sebelah Barat : Desa Alas Nyiur, Sindet Anyar dan Sindetlami Kecamatan
Besuk
Desa Sogaan terbagi menjadi empat dusun:
1) Dusun Krajan
2) Dusun Balangan
3) Dusun Brino
4) Dusun Siyem
b. Jumlah Penduduk
Menurut BPS Kabupaen Probolinggo Tahun 2008, jumlah penduduk Desa
Sogaan berjumlah 3667 orang. Perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki 1796
orang sedangkan perempuan 1871 orang. Jumlah penduduk miskin Tahun 2008 akan
disajikan dalam tabel 1.1 sebagai berikut:
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Miskin Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo Tahun 2008

Kategori Jumlah Persentase


Jumlah keluarga prasejahtera 612 keluarga 60%
Jumlah keluarga sejahtera I 198 keluarga 19%
Jumlah keluarga sejahtera II 79 keluarga 8%
Jumlah keluarga sejahtera III 113 keluarga 11%
Jumlah keluarga sejahtera III plus 17 keluarga 2%
Total 1019 keluarga 100%
Sumber: Data Sekunder, 2008.

Berdasarkan tabel 1.1 diatas, Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten


Probolinggo Tahun 2008 jumlah keluarga prasejehtera sebesar 612 keluarga dengan

4
persentase 60%, keluarga sejahtera I sebesar 198 keluarga dengan persentase 19%,
keluarga sejahtera II sebesar 79 keluarga dengan persentase 8%, keluarga sejahtera III
sebesar 113 keluarga dengan persentase 11%, dan jumlah keluarga sejahtera III plus
sebesar 17 keluarga dengan persentase 2%.
c. Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo Tahun 2008 dapat disajikan pada tabel 1.2 di bawah ini:

Tabel 1.2 Tingkat Pendidikan Penduduk Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran


Kabupaten Probolinggo Tahun 2008

Tingkat pendidikan Jumlah Persentase


Akademi atau PT 30 KK 2%
SLTA 174 KK 11%
SLTP 244 KK 15%
SD 586 KK 36%
Tidak tamat SD 593 KK 36%
Total 1627 KK 100%
Sumber: Data Sekunder,2008.

Berdasarkan tabel 1.2 diatas, Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten


Probolinggo Tahun 2008 jumlah tingkat pendidikan akedemi atau PT sebesar 30 KK
dengan persentase 2%, jumlah tingkat pendidikan SLTA sebesar 174 KK dengan
persentase 11%, jumlah tingkat pendidikan SLTP sebesar 244 KK dengan persentase
15%, jumlah tingkat pendidikan SD sebesar 586 KK dengan 36%, dan jumlah tingkat
pendidikan tidak tamat SD sebesar 593 KK dengan persentase 36%.
d. Data Umum Responden
1. Distribusi Jenis Kelamin Responden di Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo

Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK diperoleh gambaran


sejumlah responden berdasarkan jenis kelamin yang tersaji pada table 1.3 berikut
ini:
Tabel 1.3 Distribusi Jenis Kelamin Responden di Desa Sogaan Kecamatan
Pakuniran Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Jenis Kelamin Jumlah Persentase


Laki-laki 4 26%
Perempuan 11 74%
Total 15 100%
Sumber: Data Primer, 2009.

Berdasarkan tabel 1.3 diatas, sebanyak 4 responden dengan persentase 26%


berjenis kelamin perempuan dan 11 responden dengan persentase 74% berjenis
kelamin laki-laki. Hal ini dikarenakan survei dilakukan pada pagi hari sehingga
yang ada dirumah kebanyakan istri.
2. Distribusi Tingkat Pendidikan Responden di Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo

Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK diperoleh gambaran


sejumlah responden berdasarkan tingkat pendidikan yang tersaji pada tabel 1.4
berikut ini:
Tabel 1.4 Distribusi Tingkat Pendidikan Responden di Desa Sogaan Kecamatan
Pakuniran Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase


Tidak sekolah 9 60%
Tidak tamat SD 3 20%
Tamat SD 3 20%
Tamat SMP - -
Tamat SMA - -
Tamat PT - -
Total 15 100%
Sumber: Data Primer, 2009.

Berdasarkan tabel 1.4 diatas, jumlah responden yang hanya tamat SD sebesar
3 KK dengan persentase 20% sedangkan yang tidak sekolah sebesar 9 KK dengan
persentase 60% dan untuk tamatan SD senesar 3 KK dengan persentase 20% serta
tidak ada responden yang melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
3. Distribusi Pekerjaan Responden di Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan pekerjaan yang tersaji pada tabel 1.5 berikut ini:
Tabel 1.5 Distribusi Pekerjaan Responden di Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Pekerjaan Jumlah Persentase


Petani 4 27%
Buruh tani 7 47%
Pedagang 2 13%
Tukang becak 2 13%
Total 15 100%
Sumber: Data Primer, 2009.
Berdasarkan tabel 1.5 diatas, sebanyak 7 KK dengan persentase 47% bekerja
sebagai petani, 7 KK dengan persentase 47% bekerja sebagai buruh tani, 2 KK
dengan persentase 13% bekerja sebagai pedagang dan tukang becak.
4. Distribusi Pendapatan Keluarga Setiap Bulan Responden di Desa Sogaan
Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan pendapatan keluarga yang tersaji pada tabel 1.6
berikut ini:
Tabel 1.6 Distribusi Pendapatan Keluarga Responden di Desa Sogaan Kecamatan
Pakuniran Kabupaten Probolinggo Tahun 2009
Pendapatan Keluarga Setiap Bulan Jumlah Persentase
<Rp 500.000 9 60%
Rp500.000-Rp1.000.000 6 40%
Total 15 100%
Sumber: Data Primer, 2009.

Berdasarkan tabel 1.6 di atas, sebanyak 9 KK dengan persentase 60%


berpenghasilan <Rp. 500.000 setiap bulannya, dan sebanyak 6KK dengan
persentase 40% berpenghasilan antara Rp. 500.000- Rp. 1.000.000 setiap bulannya.
5. Distribusi Pengeluaran Keluarga Setiap Bulan di Desa Sogaan Kecamatan
Pakuniran Kabupaten Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15KK diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan pengeluaran keluarga yang tersaji pada tabel 1.7
berikut ini:
Tabel 1.7 Distribusi Pengeluaran Keluarga Responden di Desa Sogaan Kecamatan
Pakuniran Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Pengeluaran Keluarga Setiap Bulan Jumlah Persentase


<Rp500.000 9 60%
Rp500.000-Rp1.000.000 6 40%
Total 15 100%
Sumber: Data Primer, 2009.

Berdasarkan tabel 1.7 di atas, sebanyak 9 KK dengan persentase 60%


pengeluaran keluarga setiap bulan kurang dari Rp.500.000, dan sebanyak 6 KK
dengan persentase 40% pengeluaran keluarga setiap bulan antara Rp.500.000-
Rp.1.000.000.
1.1.2 Status Kesehatan Masyarakat
1. Distribusi Anggota Keluarga Responden yang Sakit dalam Satu Bulan Terakhir di
Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan anggota keluarga yang sakit dalam satu bulan
terakhir yang tersaji pada tabel 1.8 berikut ini:
Tabel 1.8 Distribusi Anggota Keluarga yang Sakit dalam Satu Bulan Terakhir
Responden di Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo Tahun 2009

Sakit dalam Satu Bulan Terakhir Jumlah Persentase


Ada 15 100%
Tidak - -
Total 15 100%
Sumber: Data Primer, 2009

Berdasarkan tabel 1.8 di atas, sebanyak 15 KK dengan persentase 100%


mengalami sakit dalam satu bulan terakhir.
Tabel 1.9 Distribusi Jenis Penyakit dalam Satu Bulan Terakhir Responden di Desa
Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Jenis Penyakit 1 bulan terakhir Jumlah Persentase


Diare 12 KK 80%
Pusing 2 KK 13%
Pilek 1 KK 7%
Total 15 KK 100%
Sumber: Data Primer, 2009

Berdasarkan tabel 1.9 di atas, sebanyak 12 KK dengan persentase 80 %


mengalami sakit diare, 1 KK dengan persentase 7% mengalami pilek dalam satu
bulan terakhir.
2. Distribusi Anggota Keluarga Responden yang Sakit dalam Tiga Bulan Terakhir Di
Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan anggota keluarga yang sakit dalam tiga bulan
terakhir yang tersaji pada tabel 1.10 berikut ini:
Tabel 1.10 Distribusi Anggota Keluarga yang Sakit dalam Tiga Bulan Terakhir
Responden Di Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo Tahun 2009

Sakit dalam Tiga Bulan Terakhir Jumlah Persentase


Ada 7 47%%
Tidak 8 53%%
Total 15 100%
Sumber: Data Primer, 2009

Berdasarkan tabel 1.10 di atas, sebanyak 7 KK dengan persentase 47%


mengalami sakit dalam tiga bulan terakhir sedangkan 8 KK dengan persentase 53%
tidak mengalami sakit dalam tiga bulan terakhir.
Tabel 1.11 Distribusi Jenis Penyakit dalam Tiga Bulan Terakhir Responden Di
Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo Tahun
2009

Jenis penyakit dalam tiga bulan terakhir Jumlah Persentase


Diare 5 33%
Pusing 2 67%
Total 7 100%
Sumber: Data Primer, 2009

Berdasarkan tabel 1.11 diatas, sebanyak 5 KK dengan persentase 3%


mengalami sakit diare dan terdapat 2 KK dengan persentase 67% mengalami sakit
pusing dalam tiga bulan terakhir.
3. Distribusi Bayiyang Sakit dalam 3 bulan Terakhir di Desa Sogaan Kecamatan
Pakuniran Kabupaten Probolinggo.
Tabel 1.12 Distribusi bayi yang sakit dalam 3 bulan terakhir di Desa Sogaan
Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Sakit dalam 3 bulan terakhir Jumlah Persentase


Ada 4 57%
Tidak 3 43%
Total 7 100%
Sumber: Data Primer, 2009

Berdasarkan tabel 1.12 diatas, sebanyak 4bayi dengan persentase 57% tidak
mengalami sakit dan sebanyak 3 bayi dengan persentase 67% mengalami sakit
dalam tiga bulan terakhir.
Tabel 1.13 Distribusi Jenis Penyakit dalam Enam Bulan Terakhir Responden Di
Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo Tahun
2009
Jenis Penyakit dalam enam bulan terakhir Jumlah Persentase
Diare 4 27%
Pegal-pegal 1 73%
Total 5 100%
Sumber: Data Primer Desa, 2009

Berdasarkan tabel 1.13 diatas, sebanyak 4 KK dengan persentase 27%


mengalami sakit diare dan 1 KK dengan persentase 73% mengalami sakit pegal-
pegal dalam enam bulan terakhir.
4. Distribusi Penyakit yang Sering Diderita Keluarga di Desa Sogaan Kecamatan
Pakuniran Kabupaten Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK, diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan penyakit yang sering diderita keluarga yang tersaji
pada tabel 1.14 berikut ini:
Tabel 1.14 Distribusi Penyakit yang Sering Diderita Keluarga di Desa
SogaanKecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Penyakit yang Sering Diderita Keluarga Jumlah Persentase


Diare 10 67%
Pusing 3 20%
Pegal-Pegal 2 13%

Total 15 100%
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 2.14 diatas, Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo Tahun 2009 sebanyak 10 KK dengan persentase 67%
memiliki peyakit yang sering diderita keluarga yaitu diare, dan sebanyak 2 KK
dengan persentase 13% memiliki penyakit pegal-pegal.
1.1.3 Data Kependudukan
1. Distribusi keikutsertaan istri responden dalam program KB di Desa Sogaaan
Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo.
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK, diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan keikutsertaan istri responden dalam program KB
tersaji pada tabel 1.15 berikut ini :
Tabel 1.15 Distribusi Keikutsertaan Istri Responden dalam Program KB di Desa
Sogaaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Istri ikut KB Jumlah Persentase


Ya 15 100%
Tidak - -
Total 15 100%
Sumber: Data Primer Desa, 2009

Berdasarkan tabel 1.15, sebanyak 15 KK dengan persentase 100%


mengatakan istrinya ikut dalam program KB.

2. Distribusi jenis kontrasepsi yang digunakan istri responden di Desa Sogaaan


Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo.
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 Kk menyatakan istrinya ikut
KB, diperoleh gambaran sejumlah responden berdasarkan jenis alat kontrasepsi
yang digunakan istri responden yang tersaji pada tabel 1.16 berikut ini :
Tabel 1.16. Distribusi jenis kontrasepsi yang digunakan istri responden di Desa
Sogaaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Jenis kontrasepsi Jumlah Persentase


Hormonal 15 100%
Non hormonal - -
Total 15 100%
Sumber: Data Primer, 2009

Berdasarkan tabel 1.16, sebanyak 15 KK dengan persentase 100%


mengatakan istrinya menggunakan jenis alat kontrasepsi hormonal.
3. Distribusi tempat mendapatkan layanan KB di Desa Sogaaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK yang menyatakan istrinya
ikut KB, diperoleh gambaran sejumlah responden berdasarkan tempat mendapatkan
layanan KB tersaji pada tabel 1.17 berikut ini:
Tabel 1.17.Distribusi tempat mendapatkan layanan KB di Desa Sogaaan
KecamatanPakuniran Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Tempat mendapatkan Jumlah Persentase


pelayanan KB
Polindes 5 33.33%
Bidan 7 46.67%
Pustu - -
Posyandu 3 20%
Total 15 100%
Sumber: Data Primer Desa, 2009

Berdasarkan tabel 1.17 diatas, sebanyak 5 KK dengan Persentase 33.33%


mendapatkan pelayanan KB di Polindes, dan sebanyak 3 KK dengan persentase
20% mendapatkan pelayanaan KB di posyandu.
4. Distribusi jumlah anak di Desa Sogaaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK, diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan jumlah anak yang tersaji pada tabel berikut ini:
Tabel 1.18. Distribusi jumlah anak di Desa Sogaaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Jumlah anak Jumlah Persentase


2 anak 7 46,67 %
3 anak 5 3,33 %
>3 anak 3 20 %
Total 15 100 %
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 1.18 di atas, sebanyak 7 KK dengan persentase 46,67 %
mempunyai anak sebanyak 2 orang, dan sebanyak 3 KK dengan persentase 20 %
responden memiliki lebih dari 3 anak.
5. Berat bayi lahir di Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo.
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan berat badan bayi saat lahir yang tersaji pada tabel
1.19 berikut ini:
Tabel 1.19 Berat bayi lahir di Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo tahun 2009

Berat bayi saat lahir (Kg) Jumlah Persentase


<2,5 3 20 %
2,5-3,0 10 66,67 %
>3,0 2 13,33 %
Total 15 100 %
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 1.19, sebesar 10 KK dengan persentase 66,67% memiliki bayi
dengan berat saat lahir 2,5-3,0 Kg, dan sebesar 2 KK dengan persentase 13,33% memiliki
bayi dengan berat lahir > 3 Kg.
1.1.4 Data Kesehatan Lingkungan
1. Penggunaan sumber air untuk masak responden di Desa Sogaan Kecamatan
Pakuniran Kabupaten Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK, diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan penggunaan sumber air untuk memasak responden
yang tersaji pada tabel 1.20 berikut :
Tabel 1.20 Penggunaan sumber air untuk masak di Desa Sogaan Kecamatan
Pakuniran Kabupaten Probolinggo Tahun 2009
Sumber air untuk masak Jumlah Persentase
Sungai - -
PDAM - -
Sumur 15 100 %
Total 15 100 %
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 1.20 di atas, sebanyak 15 KK dengan persentase 100%
menggunakan sumber air untuk memasak yang berasal dari sumur.
2. Kepemilikan sumur responden di Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK, diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan kepemilikian sumur yang tersaji pada tabel 2.20
berikut ini :
Tabel 1.21 Kepemilikan sumur responden di Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Mempunyai sumur Jumlah Persentase


Ya 4 27%
Tidak 11 73%
Total 15 100 %
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 1.21 di atas, sebesar 4 KK dengan persentase 27% dan
sebesar 11 KK dengan persentase 73% tidak memiliki sumur.
3. Ada tidaknya nyamuk, kecoa, lalat, tikus di Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK, diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan ada tidaknya nyamuk, kecoa, lalat, tikus di
lingkungan yang tersaji pada tabel 1.22 berikut :
Tabel 1.22 Ada tidaknya nyamuk, kecoa, lalat, tikus di Desa Sogaan Kecamatan
Pakuniran Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Terdapat nyamuk, kecoa, lalat, tikus Jumlah Persentase


Ya 15 100 %
Tidak 0 0%
Total 15 100 %
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 1.22 di atas, sebanyak 15 KK dengan persentase 100 %
mengatakan bahwa terdapat nyamuk, kecoa, lalat, tikus di lingkungannya.
4. Kepemilikan Jamban Responden di Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan kepemilikan jamban yang tersaji pada tabel 1.23
berikut ini:
Tabel 1.23 Kepemilikan Jamban Responden di desa Sogaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Kepemilikan Jamban Jumlah Persentase


Ya - -
Tidak 15 100%
Total 15 100%

Sumber: Data Primer, 2009


Berdasarkan tabel 1.23 di atas, sebanyak 15 KK dengan persentase
100%tidak memiliki jamban.
5. Kepemilikan Tempat Sampah di Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK, diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan kepemilikan tempat sampah yang tersaji pada tabel
1.24 berikut :
Tabel 1.24 Kepemilikan Tempat Sampah di Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Memiliki Tempat Sampah Jumlah Persentase


Ya 9 60%
Tidak 6 40%
Total 15 100%
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 1.24 di atas, sebanyak 9 KK dengan persentase 60%
memiliki tempat sampah dan sebesar 6 KK dengan persentase 40% tidak memiliki
tempat sampah.
6. Cara Membuang Sampah di Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK, yang mengatakan bahwa
tidak ada tempat pembuangan sampah, diperoleh gambaran sejumlah responden
berdasarkan cara membuang sampah yang tersaji pada tabel 1.25 berikut :
Tabel 1.25 Cara Membuang Sampah di Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Cara Membuang Sampah Jumlah Persentase


Ditimbun 7 46,66%
Dibiarkan 3 20%
Dibakar 5 33,33%
Total 15 100%
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 1.25 di atas, sebanyak 7 KK dengan persentase 46,66%
membuang sampah ditimbun dan sebesar 5 KK dengan persentase 33,33%
membuang sampah dengan cara dibakar.
1.1.5 Data Pelayanan Kesehatan
1. Penggunaan Fasilitas Posyandu di Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK, diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan penggunaan fasilitas posyandu yang tersaji pada
tabel 1.26 berikut:
Tabel 1.26 Penggunaan Fasilitas Posyandu di Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Menggunakan Fasilitas Posyandu Jumlah Persentase


Ya 12 80%
Tidak 3 20%
Total 15 100%
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 1.26 Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo Tahun 2009, sebesar 12 KK dengan persentase 80% menyatakan
menggunakan fasilitas di posyandu sedangkan sebesar 3 KK dengan persentase 20%
menyatakan tidak menggunakan fasilitas yang ada di posyandu.
2. Distribusi Jarak Rumah Responden Dengan Polindes di Desa Sogaan Kecamatan
Pakuniran Kabupaten Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK, diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan jarak rumah dengan polindes yang tersaji pada tabel
1.27 berikut:
Tabel1.27 Distribusi Jarak Rumah Responden Dengan Polindes di Desa Sogaan
Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Jarak rumah dengan polindes Jumlah Persentase


< 1 km 4 26 %
1-2 km 6 41%
>3 km 5 33%
Total 15 100%
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 1.27 Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo Tahun 2009, sebesar 6 KK dengan persentase 41 % jarak rumah
responden dengan polindes terdekat yaitu 1-2 km sedangkan sebesar 4 KK dengan
persentase 26 % jarak rumah responden dengan polindes terdekat, sedangkan
sebesar 5KK dengan persentase 33% memiliki jarak > 3 km
3. Distribusi Keikutsertaan masyarakat Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo dalam Program Imunisasi
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK, diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan keikutsertaan dalam program imunisasi yang tersaji
pada tabel 1.28 berikut:
Tabel1.28 Distribusi Keikutsertaan Dalam Program Imunisasi lengkap di Desa
Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo tahun 2009

Mengikuti program imunisasi Jumlah Persentase


Ya 15 100%
Tidak 0 0%
Total 15 100%
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 1.28 Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo Tahun 2009, sebesar 15 KK dengan persentase 100% mengikuti
program imunisasi lengkap yang ada di polindes Desa Sogaan Kecamatan
Pakuniran
4. Tempat Mendapatkan Fasilitas Imunisasi lengkap di Desa Sogaan Kecamatan
Pakuniran Kabupaten Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK, diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan tempat mendapatkan fasilitas imunisasi yang tersaji
pada tabel 1.29 berikut:
Tabel1.29 Tempat Mendapatkan Fasilitas Imunisasi di Desa Sogaan Kecamatan
Pakuniran Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Tempat mendapat fasilitas Jumlah Persentase


imunisasi
Polindes 10 75%
Bidan 5 25%
Total 15 100%
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 1.29 Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo Tahun 2009, sebesar 10 KK dengan persentase 75 % mendapatkan
fasilitas imunisasi di polindes sedangkan sebanyak 5 KK dengan persentase 25%
mendapatkan fasilitas imunisasi di bidan
5. Distribusi Keikutsertaan Jaminan Kesehatan Masyarakat di Desa Sogaan Kecamatan
Pakuniran Kabupaten Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK, diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan keikutsertaan jaminan kesehatan yang tersaji pada
tabel 1.30 berikut:
Tabel1.30 Distribusi Keikutsertaan Jaminan Kesehatan Masyarakat di Desa
Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Ikut jaminan kesehatan Jumlah Persentase


masyarakat
Ya 9 60 %
Tidak 6 40%
Total 15 100%
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 1.30 Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo Tahun 2009, sebesar 9 KK dengan persentase 60 % mengaku
mengikuti jaminan kesehatan masyarakat sedangkan sebanyak 6 KK dengan
persentase 40% mengaku tidak mengikuti jaminan kesehatan masyarakat.
6. Distribusi Keberadaan Taman Gizi di Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK, diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan keberadaan taman gizi yang tersaji pada tabel 1.31
berikut:
Tabel 1.31 Distribusi Keberadaan Taman Gizi di Desa Sogaan Kecamatan
Pakuniran Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Terdapat taman gizi Jumlah Persentase

Ya 5 25%
Tidak 10 75%
Total 15 100%
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 1.31 Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo Tahun 2009, sebesar 10 KK dengan persentase 75 % tidak memiliki
taman gizi sedangkan 5 KK dengan persentase 25% memiliki taman gizi
7. Distribusi Sumber Biaya Kesehatan Masyarakat di Desa Sogaan Kecamatan
Pakuniran Kabupaten Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK, diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan sumber biaya kesehatan yang tersaji pada tabel
1.32 berikut:
Tabel1.32 Distribusi Sumber Biaya Kesehatan Masyarakat di Desa Sogaan
Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo tahun 2009

Sumber biaya kesehatan Jumlah Persentase


Biaya sendiri 6 40%
Jaminan kesehatan 9 60%
Total 15 100%

Sumber: Data Primer, 2009.


Berdasarkan tabel 1.32 Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo Tahun 2009, sebesar 9 KK dengan persentase 60% responden sumber
biaya kesehatannya berasal dari Jaminan kesehatan. sedangkan sebesar 6 KK
dengan persentase 40% sumber biaya kesehatannya berasal dari biaya sendiri.
8. Distribusi Pemanfaatan Sarana Pelayanan Kesehatan Masyarakat di Desa Sogaan
Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK, diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan pemanfaatan sarana kesehatan yang tersaji pada
tabel 1.33 berikut:
Tabel 1.33 Distribusi Pemanfaatan Sarana Pelayanan kesehatan Masyarakat di
Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo Tahun
2009

Sarana pelayanan kesehatan Jumlah Persentase


Polindes 7 46,67%
Bidan 5 33,33%
Puskesmas 3 20%
Total 15 100 %
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 1.33 Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo Tahun 2009, sebesar 7 KK dengan persentase 46,67% sarana pelayanan
yang digunakan adalah polindes, sedangkan sebesar 3 KK dengan persentse 20%
menggunakan jasa puskesmas
9. Distribusi Tempat Pemeriksaan Kehamilan Masyarakat di Desa Sogaan Kecamatan
Pakuniran Kabupaten Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK, diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan tempat pemeriksaan kehamilan yang tersaji pada
tabel 1.34 berikut:

Tabel1.34. Distribusi Tempat Pemeriksaan Kehamilan Masyarakat Desa Sogaan


Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Sarana pelayanan kesehatan Jumlah Persentase


Polindes 11 73,33%
Bidan 4 26,67%
Total 15 100%
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 1.34 Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo Tahun 2009, sebesar 11 KK dengan persentase 73,33% memeriksakan
kehamilan di polindes sedangkan sisanya 4 KK dengan persentase 26,67%
memeriksakan kandungannya pada bidan
10. Distribusi Mendapatkan Imunisasi Selama hamil Masyarakat di Desa Sogaan
Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK, diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan mendapatkan imunisasi saat hamil yang tersaji
pada tabel 1.35 berikut:
Tabel1.35. Distribusi Mendapatkan Imunisasi Selama hamil Masyarakat di Desa
Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Mendapatkan imunisasi selama Jumlah Persentase


hamil
Ya 11 73,33%
Tidak 4 26,67%
Total 15 100%
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 1.35 Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo Tahun 2009, sebesar 11 KK dengan persentase 73,33% mendapatkan
imunisasi selama kehamilan sedangkan 4 KK dengan persentase 26.67% tidak
mendapatkan imunisasi teratur selama hamil.
11. Tempat Melakukan Persalinan Masyarakat di Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK, diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan tempat melakukan persalinan yang tersaji pada
tabel 1.36 berikut:

Tabel 1.36 Tempat Melakukan Persalinan Masyarakat di Desa Sogaan Kecamatan


Pakuniran Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Tempat melakukan persalinan Jumlah Persentase


Tenaga Kesehatan 12 80%
Dukun bayi 3 20%
Total 15 100%
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 1.36 Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo Tahun 2009, sebesar 12 KK dengan pesentase 60% melakukan
persalinan di tenaga kesehatan sedangkan sisanya 3 KK dengan persentase 20 %
melakukan persalinan di dukun bayi
12. Pernah dilakukan pemeriksaan jentik oleh Jumantik di Desa Sogaan Kecamatan
Pakuniran Kabupaten Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK, diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan pernah tidaknya pemeriksaan jentik oleh jumatik
yang tersaji pada tabel 1.37berikut ini :
Tabel 1.37. Pernah dilakukan Pemeriksaan Jentik oleh Jumantik di Desa Sogaan
Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Pernah dilakukan pemeriksaan Jentik oleh Jumlah Persentase


Jumantik
Ya 4 27%
Tidak 11 73%
Total 15 100%
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 1.37 Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo Tahun 2009, sebesar 11 KK dengan persentase 73% responden
mengaku tidak pernah ada pemeriksaan jentik oleh jumantik, sedangkan 4 KK
dengan persentase 27 % mengaku pernah dilakukan pemeriksaan jentik oleh
Jumantik.
13. Distribusi Pernah dilakukan Pemantauan Kesehatan Lingkungan dan Kebersihan
Makanan dan Minuman di Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK, diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan pemantauan kesehatan lingkungan dan kebersihan
makanan dan minuman yang tersaji pada tabel berikut ini:
Tabel 1.38 Pemantauan Kesehatan Lingkungan dan Kebersihan Makanan dan
Minuman di Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo Tahun 2009

Pernah dilakukan pemantauan kesehatan lingkungan dan Jumlah Persentase


kebersihan makanan dan minuman
Ada 4 27%
Tidak ada 11 73%
Total 15 100%
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 1.38 Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo Tahun 2009, sebesar 11 KK dengan persentase 73 % mengatakan
bahwa tidak pernah dilakukan pemantauan kesehatan lingkungan dan kebersihan
makanan dan minuman sedangkan 4 KK dengan persentase 27% mengatakan pernah
dilakukan pemantauan kesehatan lingkungan dan kebersihan makanan dan
minuman.
1.1.6 Data Prilaku Kesehatan
1. Distribusi Pengetahuan tentang Makanan Bergizi di Desa Sogaan Kecamatan
Pakuniran Kabupaten Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK, diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan pengetahuan tentang makan bergizi yang tersaji
pada tabel 1.39 berikut ini :
Tabel 1.39.Distribusi Pengetahuan tentang Makanan Bergizi di di Desa Sogaan
Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Pengetahuan tentang makanan bergizi Jumlah Persentase


Empat Sehat Lima Sempurna 7 47%
Makanan yang terdiri dari daging dan ikan 3 20%
Makanan Mahal 3 20%
Lain-lain(tidak tau) 2 13%
Total 15 100%
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 1.39 Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo Tahun 2009, sebanyak 7 KK dengan persentase 47 % mengatakan
makanan bergizi adalah empat sehat lima sempurna dan 2 KK dengan persentase
13% responden tidak mengetahui tentang makanan bergizi.
2. Distribusi Cara Mengolah Sayuran diDesa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK, diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan cara mengolah sayuran yang tersaji pada tabel 1.40
berikut ini :
Tabel 1.40 Distribusi Mengolah Sayuran di di Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Cara Mengolah Sayuran Jumlah Persentase


Dicuci Kemudian Baru Dipotong 2 13%
Dipotong Kemudian Dicuci 13 87%
Total 15 100%
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 1.40 Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo Tahun 2009, sebanyak 13 KK dengan persentase 87% mengaku bahwa
cara pencucian sayuran adalah dipotong kemudian dicuci, sedangkan sebanyak 2
KK dengan persentase 13% responden mengaku bahwa cara pencucian sayuran
adalah dicuci kemudian baru dipotong.
3. Distribusi Waktu Menambahkan Garam pada Masakan di Desa Sogaan Kecamatan
Pakuniran Kabupaten Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK, diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan waktu menambahkan garam pada masakan yang
tersaji pada tabel 1.41 berikut ini :
Tabel 1.41 Distribusi Waktu Menambahkan Garam pada Masakan di di Desa
Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Waktu Menambahkan Garam Pada Masakan Jumlah Persentase


Saat Memasak 15 100%
Setelah matang 0 0%
Total 15 100%
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 1.41 diatas, Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo Tahun 2008 sebanyak 15 KK dengan persentase 100%
mengaku bahwa garam ditambahkan saat memasak, yaitu dicampurkan dengan
bumbu-bumbu masakan yang lain. Sedangkan cara memasukkan garam yang benar
tidak ada salah.
4. Distribusi Kebiasaan Menyajikan Jenis Makanan untuk Kebutuhan Sehari-hari
diDesa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK, diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan kebiasaan menyajikan jenis makan untuk
kebutuhan sehari-hari yang tersaji pada tabel 1.42 berikut ini :
Tabel 1.42. Distribusi Kebiasaan Menyajikan Jenis Makanan untuk Kebutuhan
Sehari-hari di di Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo Tahun 2009

Cara Mengolah Sayuran Jumlah Persentase


Nabati 9 60%
Hewani 1 7%
Nabati dan hewani 5 33%
Total 15 100%
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 1.42 diatas, Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo Tahun 2009 sebanyak 9 KK dengan persentase 60 %
mengaku bahwa kebiasaan menyajikan jenis makanan untuk kebutuhan sehari-hari
bersal dari nabati, sedangkan 1 KK dengan persentase 7% berasal dari hewani.
5. Distribusi Frekuensi Makan Keluarga dalam sehari di Desa Sogaan Kecamatan
Pakuniran Kabupaten Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK, diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan frekuensi makan keluarga dalam sehari yang tersaji
pada tabel 1.43 berikut ini :
Tabel 1.43. Distribusi Frekuensi Makan Keluarga dalam Sehari di di Desa Sogaan
Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Frekuensi Makan Keluarga Dalam Sehari Jumlah Persentase


1-2 kali 3 20%
3 kali 11 73%
> 3 kali 1 7%
Total 15 100%
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 1.43 diatas, Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo Tahun 2009 sebanyak 11 KK dengan persentase 73%
mengaku bahwa frekuensi makan keluarga dalam sehari adalah senayak 3 kali, dan
sebanyak 1 KK dengan persentase 7 % makan lebih dari 3 kali.
6. Distribusi Kepercayaan untuk tidak mengkonsumsi makanan tertentu bagi ibu hamil
di Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK, diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan kepercayaan untuk tidak mengkonsumsi makanan
tertentu bagi ibu hamil yang tersaji pada tabel berikut ini :
Tabel 1.44. Distribusi Kepercayaan untuk tidak Mengkonsumsi Makanan Tertentu
Bagi Ibu hamil di Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo Tahun 2009

Kepercayaan untuk tidak Mengkonsumsi Makanan Jumlah Persentase


Tertentu Bagi Ibu hamil
Ada 15 100%
Tidak 0 0%
Total 15 100%
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 1.44 diatas, Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo Tahun 2009 sebanyak 15 KK dengan persentase 100%
responden masih memegang teguh kepercayaan untuk tidak mengkonsumsi
makanan tertentu bagi ibu hamil.
7. Distribusi Pengetahuan tentang Kolostrum di Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK, diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan pengetahuan tentang manfaat kolostrum yang
tersaji pada tabel 1.45 berikut ini :
Tabel 1.45. Distribusi Pengetahuan tentang Manfaat Kolostrum di di Desa Sogaan
Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Mengetahui Tentang Manfaat Kolostrum Jumlah Persentase


Ya 2 13%
Tidak 13 87%
Total 15 100%
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 1.45 diatas, Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo Tahun 2009 sebanyak 2 KK dengan persentase 13 %
mengaku bahwa mengetahui tentang manfaat kolostrum, sedangkan sebanyak 13
KK dengan persentase 87% mengaku bahwa tidak mengetahui manfaat kolostrum.
8. Distribusi Pengetahuan tentang ASI Eksklusif di Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK, diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan Pengetahuan tentang manfaat ASI Eksklusif yang
tersaji pada tabel 1.46 berikut ini :
Tabel 1.46 Distribusi Pengetahuan tentang Manfaat ASI Eksklusif di Desa Sogaan
Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Pengetahuan tentang manfaat ASI Eksklusif Jumlah Persentase


Ya 5 33,33%
Tidak 10 66,67%
Total 15 100%
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 1.46 diatas, Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo Tahun 2009 sebanyak 5 KK dengan persentase 33,33%
mengaku bahwa mengetahui tentang manfaat ASI Ekslusif, sedangkan sebanyak 10
KK dengan persentase 66,67% mengaku bahwa tidak mengetahui tentang manfaat
ASI Ekslusif.
9. Distribusi Pengetahuan tentang Pengertian Sehat di Desa Sogaan Kecamatan
Pakuniran Kabupaten Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK, diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan Pengetahuan tentang Pengertian Sehat yang tersaji
pada table 1.47 berikut ini:
Tabel 1.47 Distribusi Pengetahuan tentang Pengertian Sehat di Desa Sogaan
Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Pengertian Sehat Jumlah Persentase


Sehat jasmani / social / dan 7 46,67%
bebas dari penyakit
Masih bisa bekerja 4 26,67%
Enak makan 2 13,33%
Lain-lain (tidak kurang satu 2 13,33%
apapun)
Total 15 100%
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 1.47 diatas, Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo Tahun 2008sebanyak 7 KK dengan persentase 46,67%
mengetahui pengertian sehat yaitu sehat jasmani / sosial / dan bebas dari penyakit,
dan sebanyak 2 KK dengan persentase 13,33% masing-masing mengetahui
pengertian sehat yaitu enak makan dan tidak kurang satu apapun.
10. Distribusi Pengetahuan tentang Pengertian Sakit di Desa Sogaan Kecamatan
Pakuniran Kabupaten Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK, diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan Pengetahuan tentang Pengertian Sakit yang tersaji
pada tabel1.48 berikut ini:
Tabel 1.48 Distribusi Pengetahuan tentang Pengertian Sakit di Desa Sogaan
Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Pengertian Sakit Jumlah Persentase


Sakit jasmani,sosial dan rohani 8 53,33%
Tidak nafsu makan 2 13,33%
Tidak bisa bekerja dan badan 5 33,34%
lemas
Total 15 100%
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 1.48 diatas, Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo Tahun 2009 sebanyak 8 KK dengan persentase 53,33%
mengetahui pengetahuan tentang pengertian sakit yaitu sakit jasmani, sosial dan
rohani sedangkan sebanyak 2 KK dengan persentase 13,33% mengetahui
pengetahuan tentang pengertian sakit yaitu tidak nafsu makan.
11. Distribusi Penyakit yang Sering Diderita Keluarga di Desa Sogaan Kecamatan
Pakuniran Kabupaten Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK, diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan penyakit yang sering diderita keluarga yang tersaji
pada tabel 1.49 berikut ini:
Tabel 1.49 Distribusi Penyakit yang Sering Diderita Keluarga di Desa Sogaan
Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Penyakit yang Sering Diderita Keluarga Jumlah Persentase


Diare 10 67%
Pusing 3 20%
Pegal-Pegal 2 13%
Total 15 100%
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 1.49 diatas, Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo Tahun 2009 sebanyak 10 KK dengan persentase 67%
memiliki peyakit yang sering diderita keluarga yaitu diare, dan sebanyak 2 KK
dengan persentase 13% memiliki penyakit pegal-pegal.
12. Distribusi Tempat Buang Air Besar Responden di Desa Sogaan Kecamatan
Pakuniran Kabupaten Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK, diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan tempat buang air besar responden yang tersaji
pada tabel 1.50 berikut ini:
Tabel 1.50 Distribusi Tempat Buang Air Besar Responden di Desa Sogaan
Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo Tahun 2009

Tempat Buang Air Besar Jumlah Persentase


Sungai 11 73%
WC/Jamban 4 27%
Sawah - 0%
Kebun - 0%
Total 15 100%
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 1.50 diatas, Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo Tahun 2009 sebanyak 11 KK dengan persentase 73%
menggunakan sungai sebagai tempat buang air besar, dan sebanyak 4 KK dengan
persentase 27% responden menggunakan WC/Jamban sebagai tempat buang air
besar.
13. Distribusi Pengetahuan Waktu Menambahkan Garam pada Masakan di Desa Sogaan
Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo
Dari hasil survei yang dilakukan terhadap 15 KK, diperoleh gambaran
sejumlah responden berdasarkan waktu menambahkan garam pada masakan yang
tersaji pada tabel 1.51 berikut ini :
Tabel 1.51 Distribusi Pengetahuan Waktu Menambahkan Garam pada Masakan di
di Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo Tahun
2009

Waktu Menambahkan Garam Pada Masakan Jumlah Persentase


Saat Memasak 15 100%
Setelah matang 0 0%
Total 15 100%
Sumber: Data Primer, 2009
Berdasarkan tabel 1.51 diatas, Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo Tahun 2008 sebanyak 15 KK dengan persentase 100%
memiliki pengetahuan bahwa garam ditambahkan pada saat proses memasak, yaitu
dicampurkan dengan bumbu-bumbu masakan yang lain.
1.2 Identifikasi Masalah

NO. DATA IDENTIFIKASI FAKTOR RANKING


MASALAH PENYEBAB PENYEBAB
1 DIARE
Distribusi Jenis Tingginya Tingginya
Penyakit dalam persentase penyakit persentase tempat
Satu Bulan diare dalam 1 bulan buang air besar
Terakhir terakhir sebesar 80% (BAB) di sungai
Responden di dari 15 KK sebesar 73%
Desa Sogaan Tingginya
Kecamatan persentase
Pakuniran kebiasaan
Kabupaten menyajikan jenis
Probolinggo makanan nabati
Tahun 2009 untuk kebutuhan
sehari-hari
Distribusi Tingginya
sebesar 60%.
Penyakit yang persentase penyakit
Rendahnya
Sering Diderita diare sebagai
pemantauan
Keluarga di penyakit yang sering
kesehatan
Desa Sogaan diderita sebesar 67%
lingkungan dan
Kecamatan
kebersihan
Pakuniran
makanan dan
Kabupaten
minuman sebesar
Probolinggo
73%
Tahun 2009

Tingginya
persentase
keberadaan
nyamuk, kecoa,
lalat, tikus di
Desa Sogaaan
Kecamatan
Pakuniran
Kabupaten
Probolinggo yaitu
sebesar 100 %
Tingginya
persentase KK
yang tidak
memiliki jamban
di Desa Sogaaan
Kecamatan
Pakuniran
Kabupaten
Probolinggo yaitu
sebesar 100 %
1.3 Metode Dan Teknik Pengenalan Diare
Pendekatan H.L Blum Genetik / Kependudukan :

- Tingkat pendidikan masyarakat


yang masih tergolong rendah
- Pendapatan keluarga masih
banyak yang dibawah umr
(upah minimum regional).
Lingkungan :
Pelayanan Kesehatan :
- Sanitasi rumah belum memenuhi
kriteria - Penyuluhan
- Kebersihan lingkungan belum kesehatan lingkungan
dijaga dan pemantauan
kebersihan
makanan dan
Masalah Kesehatan :
minuman masih
Diare belum menjangkau
semua KK
- Masih ada warga
yang belum
memanfaatkan
fasilitas pelayanan
Kesehatan

Perilaku :

- Kebiasaan BAB di sungai


- Kebiasaan memenuhi
kebutuhan sehari-hari
menggunakan air sumur
- Kebiasaan tidak melakukan
pengolahan sampah dengan
baik
- Kebiasaan kurang menjaga
kebersihan rumah
1.3.1 Perilaku
Aspek perilaku yang mepengaruhi masalah diare di desa Sogaan
Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo, kebiasaan BAB di sungai,
kebiasaan memenuhi kebutuhan sehari-hari menggunakan air sumur, kebiasaan
tidak melakukan pengolahan sampah dengan baik, kebiasaan kurang menjaga
kebersihan sekitar rumah. faktor perilaku tersebut berdasarkan hasil survei adalah
sebagai berikut :
a. Tingginya persentase warga yang tempat buang air besar (BAB) di sungai
sebesar 73%.
b. Tingginya persentase KK yang menggunakan sumber air sumur untuk
masak yaitu sebesar 100%.
c. Tingginya persentase kebiasaan membuang sampah dengan cara ditimbun
sebesar 46,66% , dibakar sebesar 33,33%, dan dibiarkan sebesar 20%.
d. Tingginya presentase keberadaan nyamuk, kecoa, lalat, tikus di Desa
Sogaaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo yaitu sebesar 100 %.
Hal ini dipengaruhi dari pola kebiasaan warga yang kurang menjaga
kebersehihan sekitar rumah.
Berdasarkan data survei tersebut, perilaku yang dilakukan oleh responden
warga di desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo terkait
dengan sanitasi dan kebiasaan menjaga kebersihan serta kesehatan lingkungan
masih belum mendapatkan perhatian, sehingga menimbulkan masalah diare yang
tinggi di tingkat krluarga maupun masyarakat.
1.3.2 Lingkungan
Aspek lingkungan yang mempengaruhi masalah diare di desa Sogaan
Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo, yaitu sanitasi rumah belum
memenuhi kriteria, kebersihan lingkungan belum dijaga. Faktor lingkungan
tersebut berdasarkan hasil survei adalah sebagai berikut :
a. Tingginya persentase KK yang tidak memiliki jamban di Desa Sogaaan
Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo yaitu sebesar 100 %. Dan
Tingginya presentase terdapatnya nyamuk, kecoa, lalat, tikus di Desa
Sogaaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo yaitu sebesar 100 %.
Kedua hal tersebut merupakan indikator sanitasi di rumah atau daerah
tersebut belum memenuhi kriteria
b. Masih ada KK dengan presentase 40% yang tidak memiliki tempat sampah.
Dan tingginya persentase membuang sampah dengan cara ditimbun sebesar
46,66% , dibakar sebesar 33,33%, dan dibiarkan sebesar 20%. Kedua hal
tersebut menunjukkan bahwa kebersihan lingkungan belum dijaga dengan
benar.
Berdasarkan data survei tersebut, keadaan lingkungan terkait dengan
sanitasi dan kebersihan lingkungan di desa Sogaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo masih belum dapat dikatakan baik. Dan hal tersebut dapat
mempengaruhi kebiasaan masyarakat dilingkungan sehari-hari.
1.3.3 Genetik / Kependudukan
Aspek genetik / kependudukan yang mempengaruhi masalah diare yaitu
tingkat pendapatan dan tingkat pendidikan warga. Berdasarkan hasil survei yang
telah dilakukan didapatkan bahwa di desa Sogaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggokondisi ekonomi warga masih banyak yang dibawah UMR
yang ditetapkan Pemerintah, dan kondisi pendidikan masyarakat di desa tersebut
masih rendah. Faktor kependudukan tersebut berdasarkan hasil survei adalah
sebagai berikut :
a. Pada kondisi lingkungan, lingkup ekonomi masih terdapat distribusi
pendapatan keluarga <500.000 yaitu sebesar 60%. Padahal, UMR (upah
minimum regional) kabupaten Probolinggo pada tahun 2009 sebesar
682.500.
b. Tingkat pendidikan di Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo masih rendah. Hal ini terbukti dari sejumlah 1627 KK terdapat
593 KK atau sebesar 36% tidak tamat SD dan terdapat sejumlah 586 KK
atau 36% hanya tamat jenjang pendidikan SD.
Berdasarkan data survei tersebut, keadaan masyarakat di desa masih
banyak yang belum tamat SD ataupun hanya tamat jenjang pendidikan SD
sehingga hal ini dapat mempengaruhi pola pemahaman masyarakat dalam upaya
pencegahan diare. Lalu terkait dengan tingkat pendapatan yang rendah, hal
tersebut nantinya akan mempengaruhi akses fasilitas layanan kesehatan oleh
warga. Karena umumnya warga yang memiliki tingkat pendapatan rendah akan
enggan mengeluarkan biaya lebih untuk mendapatkan pengobatan atas penyakit
yang dideritanya.
1.3.4 Pelayanan Kesehatan
Aspek pelayanan kesehatan di desa Sogaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo yaitu Penyuluhan kesehatan lingkungan dan pemantauan
kebersihan makanan dan minuman masih belum menjangkau semua KK. Serta
masih ada warga yang belum memanfaatkan fasilitas pelayanan Kesehatan yang
tersedia. Hal ini diketahui berdasarkan hasil survei berikut :
a. Rendahnya pemeriksaan jumantik yaitu sebesar 73%. Dan tingginya jumlah
warga yang mengaku bahwa tidak ada pemantauan kesehatan lingkungan
dan kebersihan makanan dan minuman yaitu sebesar 73%
b. Masih ada sejumlah KK dengan persentase 20% yang tidak menggunakan
fasilitas kesehatan
Bersadarkan data diatas pelayanan kesehatan di desa Sogaan Kecamatan
Pakuniran Kabupaten Probolinggo terkait dengan fasilitas pelayanan kesehatan
sudah hampir bisa menjangkau seluruh desa, akan tetapi masih ada 20% warga
yang belum memanfaatkan adanya fasilitas tersebut. Dari segi pemberian
informasi, penyuluhan atau edukasi kepada masyarakat masih kurang, dan hal ini
akan berpengaruh pada pengetahuan masyarakat yang kurang tentang pentingnya
pencegahan masalah diare.
BAB 2. DESAIN PRIORITAS MASALAH

2.1 Definisi Nominal Group Tehcnique (NGT)

Dalam pelaksanaan kegiatan organisasi tidak terlepas dari pentingnya


sebuah perencanaan. Salah satu aspek perencanaan sebagai langkah yang pertama
adalah menentukan prioritas masalah (problempriority). Seringkali ditemukan
banyak masalah berdasarkan data yangdidapat di lapangan, tetapi terbentur pada
masalah keterbatasan ketersediaan sumberdaya, keterbatasan biaya, dan
keterbatasan waktu. Sehingga mengharuskan adanya cara berpikir menentuan
masalah mana yang akan diselesaikan terlebih dahulu. Salah satu metode untuk
menentukan prioritas adalah Nominal Group Technique(NGT).

Nominal group technique (NGT) is a structured method for group


brainstorming that encourages contributions from everyone. (Tague, 2004). Atau
dapat diartikan bahwa Nominal Grup Technique merupakan suatu metode
terstruktur yang digunakan untuk menggali lebih dalam kontribusi setiap peserta
NGT. The nominal group technique (NGT) is a group problem solving process
involving problem identification, solution generation, and decision making.
(DelbecqdanVandeVen, 1971). NGT merupakan proses pencarian solusi sebuah
masalah yang meliputi proses identifikasi, pencarian solusi umum, dan penetapan
keputusan.Sumber lain menyebutkan bahwaNGT adalah salah satu quality tools
yang bermanfaat dalam mengambil keputusan terbaik. Dalam quality
management, metode ini dapat digunakan untuk berbagai hal, mulai dari mencari
solusi permasalahan, hingga memilih ide pengembangan produk baru. Sehingga,
nantinya prioritas masalah inilah yang akan ditindaklanjuti dengan rencana
intervensi.

Hal yang harus dipersiapkan sebelum melakukan NGT adalah ruang


pertemuan yang cukup besar untuk menampung peserta, susunan duduk peserta
NGT berbentuk letter U, papan tulis di ujung depan yang dilengkapi dengan
spidol/marker, pensil, pulpen, selotip, kertas, hingga index card untuk tiap
partisipan, serta rules (aturan) dan prosedur untuk mengimplementasikan NGT.
2.2 Keuntungan dan Kekurangan Nominal Group Technique (NGT):
2.2.1 Keuntungan NGT
1) Banyak ide yang dihasilkan
Setiap peserta yang mengikuti nominal group technique diberi kesempatan
untuk menuliskan idenya dalam kertas. Hal itu membuat ide yang dihasilkan
akan semakin banyak daripada peserta mengemukakan secara langsung.
Peserta bisa menuliskan lebih dari satu ide, mereka akan lebih mudah untuk
menuliskan ide salam secarik kertas. Setiap peserta diberi keleluasaan untuk
menuliskan apa yang ada dalam pikirannya dalam kertas tersebut. Ide yang
disampaikan oleh peserta diawali dengan penyampaian masalah yang dihadapi
oleh peserta. Kemudian tentang eksplorasi solusi dari setiap peserta. Setelah
itu diskusi atau voting untuk penetapan prioritas masalah.
2) Berguna untuk mengidentifikasi masalah, mengeksplorasi solusi dan
menetapkan prioritas.
Rangkaian Nominal Group Technique bermanfaat untuk mengidentifikasi
semua masalah yang ada. Setiap peserta akan menyampaikan setiap masalah
yang mereka hadapi dalam secarik kertas. Semua hasil yang ditulis sehingga
dapat diperoleh berbagai masalah yang ada. Berdasdarkan hasil dari pendapat
setiap peserta dapat dilakukan identifikasi masalah yang ada. Selanjutnya
peserta dapat diintruksikan untuk menulis solusi yang mungkin dapat
dilakukan untuk masalah yang ada sesuai dengan pendapatnya sendiri.
Kemungkinan setiap peserta mempunyai minimal satu solusi untuk masalah
yang mereka tuliskan. Peserta menulis masalah yang merekahadapi, maka
mereka juga pasti mempunyai pendapat untuk memecahkan masalah tersebut.
Satu peserta memiliki satu solusi, maka akan diperoleh banyak solusi.
Menetapkan suatu prioritas harus melalui kesepakatan bersama. Prioritas yang
dihasilkan akan dapat mencerminkan apa yang benar terjadi dalam
masyarakat.
3) Mendorong semua orang untuk berkontribusi dan mencegah orang dari
mendominasi diskusi.
Setiap peserta diberikan porsi yang sama, sehingga tidak ada pihak ynag
mendominasi dalam kegiatan ini. Setiap peserta mempunyai kontribusi yang
sama dalam kegiatan Nominal Group Technique. Setiap peserta mempunyai
hak yang sama untuk mengemukakan masalah melalui kertas. Setiap peserta
mempunyai hak yang sama untuk mengemukakan solusi melalui kertas. Serta
setiap peserta juga mempunyai hak yang sama untuk menentukan prioritas
masalah. Penggunaan kertas sebagai media untuk mengemukakan pendapat
dapat mencegah salah satu peserta untuk mendominasi diskusi.
4) Menjadikan peserta adalah anggota yang sama dari kelompok.
Nominal Group Technique menganggap setiap peserta adalah
sama.Meskipun setiap peserta mempunyai latar belakang yang berbeda
didalam Nominal Group Technique mereka adalah sama. Latar belakang
pendidikan yang tinggi atau rendah tidak diperhitungkan. Latar belakang
ekonomi kelas atas atau kelas bawah juga tidak diperhitungkan. Semua peserta
dianggap sama, semua bebas mengemukakan pendapat. Tidak ada yang
berhak mendominasi dengan alasan apapun
5) Melibatkan setiap anggota kelompok dalam proses pengambilan keputusan.
Semua anggota terlibat dalam setiap tahapan kegiatan Nominal
GroupTechnique. Terutama untuk penentuan prioritas masalah setiap
pesertaharus ikut mengemukakan pendapat,. Inti dari kegiatan ini adalah untuk
menentukan prioritas masalah, sehingga setiap peserta harus terlibat dalam
pengambilan keputusan. Fasilitator tidak bisa begitu saja mengambil
keputusan, meskipun sudah ahli dalam bidangh tersebut. Pendapat dari setiap
peserta harus didengar dan pengambilan keputusan dilakukan bersama.
6) Setiap orang yang berbeda menunjukkan berbagai perspektif dan prioritas
yang berbeda.
Setiap peserta yang terlibat mempunyai latar belakang yang berbeda beda,
baik dari segi pendidikan, ekonomi maupun sosial dan budaya. Perbedaan
latar belakang membuat pola pikir dan presepsi setiap orang berbeda. Hal
inilah yang akan dapat memperkaya maslah yang muncul maupun solusi yang
ditawarkan. Peserta akan memberikan berbagai alternative pilihan yang dapat
menguntungkan. Begitupun untuk menentukan prioritas masalah akan sangat
terpengaruhi dari setiap latar belakang peserta. Setiap orang mempunyai
maslaah yang berbeda yang menurut mereka penting untuk dijadikan suatu
prioritas.
7) Gagasan tertulis mendorong komitmen para peserta mengambil bagian dalam
aksi yang direncanakan.
Melibatkan setiap peserta untuk menulis setiap gagasan yang mereka
punyai akan membuat peserta merasa terlibat dalam masalah tersebut. Peserta
menulis apa yang mereka harapkan dapat dijadikan prioritas masalah dan
diselesaikan. Sehingga mereka akan dengan sukarela melibatkan diri untuk
membantu/ mengambila bagian dalam kegiatan selanjutnya. Merek merasa
mempunyai andil untuk memperbaiki masalah yang nantinya jadi prioritas.
8) Membutuhkan hanya satu fasilitator terampil.
Nominal Group Technique hanya membutuhkan sedikit sumber
daya.Fasilitator yang dibutuhkan dalam NGT hanya satu orang yang meimpin
diskusi sekaligus memberikan instruksi. Fasilitator bertanggungjawab atas
keberlangsungan kegiatan Nominal Group Technique.
2.2.2 Kekurangan NGT
1) Mengasumsikan setiap peserta bisa membaca dan menulis
Asumsi setiap peserta bisa membaca dan menulis bukanlah suatu
keputusan yang tepat. Setiap orang mempunyai latar belakang pendidikan
yang berbeda, apalagi jika NGT dilakukann dimasyarakat desa. Tidak semua
orang bisa membaca dan menulis, jika ada salah satu peserta ynag tidak bisa
menulis dan membaca maka diapstikan NGT tidak bisa berjalan dengan baik
dan lancar bahkan akan banyak hambatan.
2) Anggota kelompok harus membuat diri mereka tersedia untuk waktu yang
diperlukan.
Nominal Group Technique dengan mekanisme yang sudah
ditentukanmembutuhkan waktu yang relatif lama. Setiap peserta harus
menulis gagasan, sebelum itu setiap peserta harus berpikir terlebih dahulu
untuk menuliskan gagasan mereka. Butuh waktu yang lama untuk memastikan
Nominal Group Technique berjalan dengan baik.
3) Ide-ide dapat sakit informasi atau tidak praktis
Ide harus dijelaskan bahwa proses yang dilakukan dalam arti hipotetis
tetapi merupakan masalah realistis yang membutuhkan solusi yang realistis.
Setiap peserta harus mempunyai ide yang realistis dengan kondisi disekitar
mereka. Terkadang muncul berbagai ide yang bagus tapi tidak realistis untuk
diterapkan dilingkungan mereka.
4) Teknik Kelompok Nominal menjadi sukses mereka yang berwenang harus
menerima kesimpulan mereka atau mereka harus berpartisipasi dalam kegiatan
itu sendiri.
Tidak semua peserta akan menerima apa yang menjadi kesepakatan dalam
Nominal Group Technique. Jika hal tersebut terjadi akan membuat peran dari
peserta lain akan kurang. Mereka yang sepakat akan ikut berperan dalam
kegiatan, tetapi untuk mereka yang tidak sepakat akan mengurangi perannya
dalam kegiatan. Peserta yang seharusnya mempunyai wewenang lebih untuk
menjalankan kegiatan justru tidak terlibat itu akan sangat mempengaruhi
kegiatan yang akan dilaksanakan.
2.2.3 Tujuan NGT
Adapun tujuan NGT meliputi :
1) Identifikasi masalah dan penentuan prioritas(Need Identification and Priority
Setting)
2) Pemilihan alternatif pemecahan masalah dan penentuan prioritas (Action
Definition and Priority Setting)
3) Untuk Electing opini dan pengambilan keputusan untuk meningkatkan
rasionalitas dan kreativitas saat menghadapi situasi masalah yang tidak
terstruktur
2.2.4 Alasan Penggunaan NGT Modifikasi
Alasan kelompok 5 menggunakan NGT modifikasi dalam menentukan
prioritas masalah kesehatan karena metode ini cocok diimplementasikan ketika
kita membutuhkan suatu konsensus, sementara setiap orang memiliki pendapat
dan perspektif yang berbeda-beda mengenai masalah tersebut. Dalam metode ini
melibatkan setiap anggota kelompok dalam proses pengambilan keputusan, yaitu
dengan menghadirkan perwakilan-perwakilan atau utusan masyarakat dari
berbagai kalangan, baik dari tokoh agama (toga), bidan desa, kader, ibu-ibu pkk,
dan lain-lain yang demikian akan ada banyak ide-ide yang bervariasi dalam
menyelesaikan masalah sehingga sangat berguna untuk mengidentifikasi masalah,
mengeksplorasi solusi dan menetapkan prioritas.

Dengan metode ini juga dapat mendorong semua orang untuk


berkontribusi dan memiliki hak yang sama untuk mengemukakan solusi sehingga
dapat mencegah dominasi diskusi atau pemecahan masalah oleh salah satu pihak.
Melalui NGT modifikasi ini juga dapat meningkatkan “ science of belonging”
masyarakat, karena dengan melibatkan setiap peserta untuk menulis setiap
gagasan yang mereka miliki akan membuat peserta merasa terlibat dalam masalah
tersebut. Peserta menulis apa yang mereka harapkan dapat dijadikan prioritas
masalah dan diselesaikan. Sehingga mereka akan dengan sukarela melibatkan diri
untuk membantu/ mengambila bagian dalam kegiatan selanjutnya. Mereka merasa
mempunyai andil untuk memperbaiki masalah yang nantinya jadi prioritas.

2.3 Aplikasi Penggunaan NGT Modifikasi


2.3.1 Desain Pelaksanaan NGT Oleh Kelompok 5 Perencanaan & Evaluasi
Program Kesehatan kelas C

1) Waktu : Selasa, 8 November 2016


2) Ruang : Ruang Kuliah 3 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas
Jember
3) Ketua Kelompok : Fifian Lula
4) Moderator : Mega Elang
5) Pemateri : Dwi Kurnia Puspitasari
6) Notulen : Retno Ernita S
7) Peserta :
a. Fifian Lula (Ibu Kepala Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo)
b. Anis Trisia R (Ibu Ketua RW)
c. Hasianda Eka L (Kader)
d. Ari Arty Abriani (Ibu PKK)
e. Alvionikita Bella I (Bidan Desa)
f. 5 orang masyarakat setempat

8) Alat yang dibutuhkan :


a. LCD dan Viewer (1 set)
b. Laptop (1 ser)
c. Kertas Manila (1 ser)
d. Flipchart (1 ser)
e. Board marker dan papan tulis (1 ser)
f. Kalkulator (1 ser)
g. Kertas angket ( 8 lembar)
9) Jadwal pelaksanaan :
NO WAKTU Kegiatan Panitia yang bertugas
1 13.50-14.00 Persiapan Panitia dan persiapan  PJ: Ari arty
perlengkapan  Semua panitia
2 14.10-14.20 Presensi anggota musyawarah  PJ: Ari arty
3 14.20-14.30 Sambutan ketua pelaksana / Kepala desa  Moderator : Mega
(penyampaikan maksud dan tujuan MMD) elang
 Ketupat : Fifian
Lula

4 14.30-14.50 Acara inti ( Penyampaian materi hasil  Pemateri : Dwi


analisis situasi) Kurnia
 Moderator : Mega
elang
 Asrot : Ari arty
 PDD: Bella
5 14.50-14.55 Penyebaran kertas scoring PJ: Ari arti dan Anis
6 14.55-15.00 Pengumpulan kertas scoring PJ : Ari arti dan Anis

7 15.00-15.10 Scoring oleh Team ( perekapan hasil Notulen : Retno


scoring ) Perkap : ari arty
Moderator :Mega
Elang
8 15.10-15.25 Penyampaian hasil scoring Moderator : Hasianda
Notulen : Retno
Dokumentasi: Bella
9 15.25-15.45 Penyampaian usulan program Moderator : Mega
elang
Notulen : Retno
Dokumentasi : Bella
10 15.45-55 Penutupan dan penyampaian kesimpulan Moderator: Mega
MMD Elang
Ketupat : Fifian
Dokumentasi : Bella
Notulen : Retno

10) Desain tempat duduk :

Keterangan :

Papan Tulis

Tempat duduk pemberi sambutan, MC dan notulen

Meja

Tempat duduk peserta diskusi NGT


Flipchart

Viewer

11) Prakata Oleh Pemimpin Kelompok


a. Ucapan selamat datang
b. Perkenalan mulai dari pemimpin kelompok, notulen dan penghitung
c. Penjelasan tentang tehnik proses NGT ‘’modifikasi’’
d. Tujuan pertemuan yang berorientasi pada problem minded or solution
minded
12) Deskripsi tugas
a. Pemimpin bertugas :
(1) Memimpin jalannya proses NGT
(2) Membacakan hasil skoring
b. Notulen bertugas :
(1)Menulis masalah kesehatan yang ditemukan dalam analisis
situasipada papan tulis sebelum proses diskusi dimulai
(2) Menulis semua hasil selama proses diskusi
(3) Menjadi operator dan menuliskan hasil yang ditampilkan di
viewer
c. Penghitung bertugas :
(1) Membagikan kertas 3x5 kepada peserta ketika proses voting
priority
(2) Menghitung voting priority untuk menentukan masalah yang
penting (diprioritaskan) dan menuliskan hasilnya pada flipchart
(3) Menghitung hasil skoring untuk menentukan ranking
d. Pedoman bagi peserta :
(1) Setiap peserta bekerja sendiri dan tidak saling mempengaruhi
(2)Diskusi antar peserta dilakukan pada akhir proses (tahap
discussion of vote)
2.3.2 Proses NGT ‘’Modifikasi’’
Adapun proses dari NGT “modifikasi” adalah terdiri dari :
1. Menyajikan seluruh masalah kesehatan yang telah dirumuskan berdasarkan
analisis situasi pada viewerdan flipchart
2. Diskusi (serial discussion of idea)
3. Peserta mendiskusikan (mengklarifikasi) penjelasan maksud dari masalah
kesehatan yang telah disajikan
4. Tahap ini membutuhkan waktu sekitar 10 menit
2.3.3 Voting priority
Voting prioritymeliputi:
1. List dan penentuan ranking (5 menit)
Membagikan kertas 3x5 cm kepada setiap peserta, kemudian peserta memilih
2 masalah yang paling penting dari keseluruhan masalah yang ada pada
tampilan viewerdan flipchart dengan cukup menuliskan atau membacakan
nomor dari masalah yang dianggap penting.
2. Kemudian kertas tersebut dikumpulkan dan diserahkan kepada pencatat untuk
ditulis pada tabel tally. Contoh tabel tally:
VOTING
No Nama Peserta Masalah Nilai
.
1 Fifian Tingginya distribusi tempat buang air 2
besar (BAB) di sungai sebesar 73%
Tingginya jumlah warga yang mengaku 4
bahwa tidak ada pemantauan kesehatan
lingkungan dan kebersihan makanan dan
minuman sebesar 73%
Tingginya presentase terdapatnya 3
nyamuk, kecoa, lalat, tikus di Desa
Sogaaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo yaitu sebesar 100
%
Tingginya presentase jumlah KK yang 1
tidak memiliki jamban di Desa Sogaaan
Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo yaitu sebesar 100 %
2 Hasianda Tingginya distribusi tempat buang air 1
besar (BAB) di sungai sebesar 73%
Tingginya jumlah warga yang mengaku 4
bahwa tidak ada pemantauan kesehatan
lingkungan dan kebersihan makanan dan
minuman sebesar 73%
Tingginya presentase terdapatnya 3
nyamuk, kecoa, lalat, tikus di Desa
Sogaaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo yaitu sebesar 100
%
Tingginya presentase jumlah KK yang 2
tidak memiliki jamban di Desa Sogaaan
Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo yaitu sebesar 100 %
3 Dwi Tingginya distribusi tempat buang air 3
besar (BAB) di sungai sebesar 73%
Tingginya jumlah warga yang mengaku 4
bahwa tidak ada pemantauan kesehatan
lingkungan dan kebersihan makanan dan
minuman sebesar 73%
Tingginya presentase terdapatnya 2
nyamuk, kecoa, lalat, tikus di Desa
Sogaaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo yaitu sebesar 100
%
Tingginya presentase jumlah KK yang 1
tidak memiliki jamban di Desa Sogaaan
Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo yaitu sebesar 100 %
4 Anis Tingginya distribusi tempat buang air 2
besar (BAB) di sungai sebesar 73%
Tingginya jumlah warga yang mengaku 4
bahwa tidak ada pemantauan kesehatan
lingkungan dan kebersihan makanan dan
minuman sebesar 73%
Tingginya presentase terdapatnya 3
nyamuk, kecoa, lalat, tikus di Desa
Sogaaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo yaitu sebesar 100
%
Tingginya presentase jumlah KK yang 1
tidak memiliki jamban di Desa Sogaaan
Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo yaitu sebesar 100 %
5 Ari Tingginya distribusi tempat buang air 3
besar (BAB) di sungai sebesar 73%
Tingginya jumlah warga yang mengaku 2
bahwa tidak ada pemantauan kesehatan
lingkungan dan kebersihan makanan dan
minuman sebesar 73%
Tingginya presentase terdapatnya 4
nyamuk, kecoa, lalat, tikus di Desa
Sogaaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo yaitu sebesar 100
%
Tingginya presentase jumlah KK yang 1
tidak memiliki jamban di Desa Sogaaan
Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo yaitu sebesar 100 %
6 Mega Tingginya distribusi tempat buang air 2
besar (BAB) di sungai sebesar 73%
Tingginya jumlah warga yang mengaku 1
bahwa tidak ada pemantauan kesehatan
lingkungan dan kebersihan makanan dan
minuman sebesar 73%
Tingginya presentase terdapatnya 3
nyamuk, kecoa, lalat, tikus di Desa
Sogaaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo yaitu sebesar 100
%
Tingginya presentase jumlah KK yang 4
tidak memiliki jamban di Desa Sogaaan
Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo yaitu sebesar 100 %
7 Alvionikita Tingginya distribusi tempat buang air 2
besar (BAB) di sungai sebesar 73%
Tingginya jumlah warga yang mengaku 4
bahwa tidak ada pemantauan kesehatan
lingkungan dan kebersihan makanan dan
minuman sebesar 73%
Tingginya presentase terdapatnya 3
nyamuk, kecoa, lalat, tikus di Desa
Sogaaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo yaitu sebesar 100
%
Tingginya presentase jumlah KK yang 1
tidak memiliki jamban di Desa Sogaaan
Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo yaitu sebesar 100 %
8 Retno Tingginya distribusi tempat buang air 2
besar (BAB) di sungai sebesar 73%
Tingginya jumlah warga yang mengaku 4
bahwa tidak ada pemantauan kesehatan
lingkungan dan kebersihan makanan dan
minuman sebesar 73%
Tingginya presentase terdapatnya 3
nyamuk, kecoa, lalat, tikus di Desa
Sogaaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo yaitu sebesar 100
%
Tingginya presentase jumlah KK yang 1
tidak memiliki jamban di Desa Sogaaan
Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo yaitu sebesar 100 %
Keterangan :
1 = Amat Sangat Penting
2 = Sangat Penting
3 = Penting
4 = Kurang penting
Catatan : jumlah masalah kesehatan yang disusun menurut urutan
pentingnya masalah ditentukan atas dasar kesepakatan bersama. Dalam proses ini,
dihasilkan 4 masalah besar yang dianggap paling penting yang memperoleh skor
tertinggi dari hasil voting
3. Meminta setiap peserta melakukan ranking ulang dari 5 masalah yang dipilih
pada point b diatas menurut urutan prioritas. Langkah ini dilakukan dengan
tahapan sebagai berikut :
a. Tahap 1 : masalah yang paling penting diberi nilai tertinggi 1 dan masalah
yang paling kurang penting diberi nilai terendah 4.
b. Tahap 2 : masalah yang dianggap sedang diberi nilai 2 dan 3.
4. Hasil skoring kemudiandikumpulkan untuk dituliskan pada papan tulis dan
disajikan sebagai hasil akhir NGT yang berupa urutan prioritas.
5. Menentukan ranking ulang dari 4 masalah yang diprioritaskan (ranking 1
sampai 4) dengan menggunakan perkalian. Cara ini dilakukan untuk
menghindari hasil penjumlahan yang memiliki nilai sama (pada cara
penjumlahan).
SCORING
No. Masalah Besarnya Masalah Prioritas
1 Tingginya distribusi tempat 2.1.3.2.3.2.2.2 = 288 II
buang air besar (BAB) di
sungai sebesar 73%
2 Tingginya jumlah warga 4.4.4.4.2.1.4.4 = IV
yang mengaku bahwa tidak 8192
ada pemantauan kesehatan
lingkungan dan kebersihan
makanan dan minuman
sebesar 73%
3 Tingginya presentase 3.3.2.2.4.3.3.3 = 3888 III
terdapatnya nyamuk, kecoa,
lalat, tikus di Desa Sogaaan
Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo yaitu
sebesar 100 %
4 Tingginya presentase jumlah 1.2.1.1.1.4.1.1 = 8 I
KK yang tidak memiliki
jamban di Desa Sogaaan
Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo yaitu
sebesar 100 %
Catatan : Urutan prioritas berdasarkan indeks paling kecil menuju yg paling besar

2.3.4 Hasil diskusi(discussion of vote)


Pada tahapan ini, urutan prioritas masalah yang dihasilkan dari langkah (3)
perlu didiskusikan lagi untuk mendapatkan komentar dan masukan guna mencapai
kesepakatan bersama. Apabila masih ada yang kurang puas, maka langkah (3) bisa
diulang kembali pada point c’(ranking ulang). Apabila urutan prioritas masalah
sudah disepakati, maka proses NGT ‘’modifikasi’’ selesai dan hasil kesepakatan
tersebut menjadi keputusan final.
2.3.5 Silent rerank and rate priority
Langkah ini merupakan langkah cadangan yang dipergunakan apabila hasil
langkah (4) masih belum ada kesepakatan. Menetapkan urutan prioritas pada
langkah ini adalah final.
BAB 3. PERENCANAAN PROGRAM

3.1 Prioritas Masalah


Berdasarkan hasil NGT maka diperoleh prioritas masalah kesehatan di Desa
Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo yaitu tingginya persentase
penyakit diare sebagai penyakit yang sering diderita sebesar 67%
3.2 Rencana Program
Program penurunan angka kejadian diare.
3.2.1 Tujuan Umum
Menurunkan angka kejadian diare di Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggo
3.2.2 Tujuan Khusus :
1) Meningkatkan kesadaran dan perilaku masyarakat untuk bunag air besar
(BAB) di jamban melalui kegiatan ODF (Open Defication Free)
2) Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk peduli terhadap kesehatan
lingkungan dan kebersihan makanan dan minuman dengan membentuk kader
sanitarian desa
3) Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan melalui
kegiatan gotong royong
4) Meningkatkan pengatuhuan tentang aperilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
No Nama Sasaran Waktu & Metode Media/ Pelaksana Anggaran Kriteria evaluasi
Kegiatan tempat peralatan
1. Penyuluhan Siswa SD/MI Sabtu, 19 Ceramah, 1. Modul Mahasiswa Terlampir Meningkatkan
tentang PHBS kelas 4, 5, dan November diskusi peserta Kelompok 5 pengetahuan siswa
6 Desa 2016 di Aula interktif, 2. Alat PE Program SD/MI Desa Sogaan
Sogaan Sekolah Desa dan games tulis Kesehatan Kecamatan Pakuniran
Kecamatan Sogaan 3. LCD Kelas C FKM- Kabupaten
Pakuniran 4. Laptop Universitas Probolinggot tentang
Kabupaten 5. Ruanga Jember Perilaku Hideup
Probolinggo n Bersih dan Sehat
6. Kursi (PHBS) sebesar 80%
dan
meja
2 ODF (Open Masyarakat Sabtu, 19 Pelatihan Alat-alat : Mahasiswa Terlampir Meningkatkan
Defication Free) RW 1 sekitar November Tongkat Kelompok 5 kesadaran masyarakat
sungai Desa 2016 di sekitar bambu PE Program untuk buang air besar
Sogaan sungai Desa Kesehatan (BAB) di jamban
Kecamatan Sogaan Kelas C FKM- sebesar 80 %
Pakuniran Universitas
Kabupaten Jember
Probolinggo
3 Kerja Seluruh warga Minggu, 20 Praktek Alat-alat Mahasiswa Terlampir Meningkatkan
bakti/gotong RW 1 Desa November kerja bakti : Kelompok 5 kesadaran masyarakat
royong Sogaan 2016 di Balai 1. Sapu PE Program terhadap kebersihan
Kecamatan Desa Sogaan 2. Cikrak Kesehatan lingkungan sekitar
Pakuniran 3. Sabit Kelas C FKM- sebesar 80 %
Kabupaten Universitas
Probolinggo Jember
4 Pembentukan Remaja usia Senin , 21 Ceramah, Alat-alat : Mahasiswa Terlampir Meningkatkan
Kader 15-18 November diskusi 1. Alat Kelompok 5 Kesadaran
Sanitarian Desa tahunDesa 2016 di Balai interaktif, tulis PE Program Masyarakat untuk
Sogaan Desa Sogaan dan 2. LCD Kesehatan peduli terhadap
Kecamatan Pelatihan 3. Laptop Kelas C FKM- kesehatan lingkungan
Pakuniran 4. Ruanga Universitas dan kebersihan
Kabupaten 5. Kursi Jember makanan dan
Probolinggo dan minuman sebesar 80
meja %
6. Pedoma
n
inspeksi
5 Rumpi Sehat Ibu Rumah Dimulai Ceramah Alat-alat : Mahasiswa Terlampir Meningkatkan
Tangga Selasa 22 dan diskusi Media Kelompok 5 pengetahuan
kelompok November promosi PE Program masyarakat tentang
pengajian RW 2016 kesehata Kesehatan Perilaku Hideup
1 Desa Sogaan (dilakukan 3 n Kelas C FKM- Bersih dan Sehat
Kecamatan kali seminggu) (leaflet) Universitas (PHBS) sebesar 80%
Pakuniran di Rumah Jember
BAB 4. DESAIN IMPLEMENTASI PROGRAM

4.1 Nama Kegiatan: Penyuluhan tentang PHBS

1. Sasaran Kegiatan
Siswa SD/MI kelas 4, 5, dan 6 Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo

2. Waktu dan Tempat


Sabtu, 19 November 2016 di Aula Sekolah Desa Sogaan

3. Metode
Ceramah, diskusi interaktif, dan games

4. Media dan Peralatan


Modul peserta, alat tulis, LCD, laptop, ruangan, kursi dan meja
5. Pelaksana
Dwi Kurnia Puspitasari, Anis Trisia, Retno Ernita Saraswati, Alvionikita Bella dan
Ari Arty (Mahasiswa FKM Universitas Jember),

6. Uraian Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan secara formal dengan perijinan kepada pihak sekolah.
Kegiatan berlangsung pada hari dan jam efektif sekolah berlangsung, yaitu pada hari
Sabtu, 19 November 2016 dimulai pada pukul 09.30 ( setelah jam istirahat) sampai
selesainya jam sekolah yaitu pukul 12.00. Kegiatan tersebut juga dibantu oleh para
guru SDN Sogaan untuk mengarahkan para siswa mengikuti kegiatan penyuluhan.
Acara dimulai pada pukul 09.30 – 09.40 dengan pembukaan dari kelompok 5 PE
PROGKES untuk memperkenalkan diri kepada adik – adik SDN Sogaan yang
dipandu oleh MC Nonformal. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian materi berupa
materi penyuluhan tentang PHBS yang ditampilkan dalam bentuk video agar tampak
menarik untuk adik – adik SDN Sogaan pada pukul 09.40 – 10.10. Pada pukul 10.10 –
10.30 dilanjutkan dengan sesi diskusi. Kemudian pada pukul 10.30 – 11.10
dilanjutkan dengan games ketangkasan dan asah otak berupa ular tangga raksasa yang
dibuat oleh panitia, ular tangga tersebut berisikan pertanyaan – pertanyaan tetang
PHBS, bagi siswa yang mampu menjawab maka akan dapat lanjut pada nomor
berikutnya, dan siapa yang berhasil sampai finish maka akan diberikan hadiah. Games
tersebut hanya dapat dimainkan oleh 5 – 6 orang perwakilan dari siswa – siswi kelas
4, 5 dan 6. 11. Pada pukul 11.10 – 11.30 yaitu acara penutupan dengan bernyanyi
bersama dengan para siswa SD dan dilanjutkan dengan foto bersama, lagu yang
dinyanyikan yaitu lagu tentang PHBS yang dibuat oleh panitia.

7. Anggaran

Rincian Pemasukan
Iuran Anggota Kelompok Rp 159.000
Total pemasukan Rp 159.000
Rincian Pengeluaran
Biaya Biaya Total
No Kategori Satuan Volume
Satuan (Rp) (Rp)
Modul
1 Paket 30 2000 60.000
Materi
2 Pulpen Boxs 3 8000 24.000
3 Snack Kotak 30 2000 60.000
4 Air mineral Kardus 1 15000 15.000
Total Pengeluaran 159.000

i. Kriteria Evaluasi
Meningkatkan pengetahuan siswa SD/MI Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran
Kabupaten Probolinggot tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebesar
80%

ii. Koordinasi
a. Koordinasi dengan dosen pembimbing mulai tanggal 11 November 2014
b. Koordinasi didalam tim mulai tanggal 12 November 2014
c. Koordinasi dengan kepala desa dan perangkat desa mulai tanggal 12- 15
November 2014
d. Koordinasi dengan pihak sekolah mulai tanggal 15-19 November 2016
8. Supervisi
Supervisi awal untuk memantau persiapan dilakukan tanggal 19 November
2016, dan supervisi dilakukan oleh dosen pembimbing pada waktu pelaksanaan
(tanggal 19 November 2016) untuk mamantau dan memastikan implementasi program
sesuai dengan perencanaan, dan dilakukan bimbingan.
BAB 5. EVALUASI PROGRAM

5.1 Evaluasi Proses Dari Kegiatan Penyuluhan Tentang PHBS

5.1.1 Nama kegiatan : Penyuluhan Tentang PHBS

1. Efektivitas kegiatan

a. Indikator : Meningkatkan pengetahuan siswa SD/MI Desa


Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggot tentang Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) sebesar 80%
b. Hasil yang dicapai : 50% , hanya ada 15 dari 30 siswa yang aktif bertanya
dan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh panitia.
c. Efektifitas kegiatan : (50/80) x 100% = 62,5%
Interpretasi : kegiatan ini belum efektif yaitu target peningkatkan pengetahuan
siwa SD/MI tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebesar 80%
belum tercapai. Hal ini karena nilai efektifitas kegiatan tersebut sebesar 62,5%,
dimana peningkatan pengetahuan (17,5%) lebih kecil daripada indikator sebesar
80% yang telah ditentukan.
2. Adequency of performance kegiatan
a. Indikator : kehadiran peserta (target) sebesar 30
orang
b. Peserta yang hadir : 30
c. Adequency of performance kegiatan : (30/ 30) x 100%= 100%
Interpretasi : Kegiatan ini sudah baik, karena kehadiran peserta sebesar 100 %,
dimana sesuai dengan peserta yang ditargetkan.
3. Proses Kegiatan
a. Kegiatan penyuluhan tentang PHBS berjalan dengan lancar dan menyenangkan ,
meskipun dalam pelaksanaannya kurang berjalan dengan tertib karena siswa –
siswi yang sulit diatur dan gaduh.
b. Peserta antusias dan aktif dalam diskusi interaktif dan games, peserta mampu
menjawab pertanyaan – pertanyaan yang diberikan oleh panitia saat diskusi
maupun saat games berlangsung.
5.2 Evalusi Proses Dari Kegiatan Open Defication Free (ODF)

5.2.1 Nama Kegiatan: ODF (Open Defecation Free)

1. Sasaran Kegiatan

Masyarakat RW 1 sekitar sungai Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran


Kabupaten Probolinggo

2. Waktu dan Tempat

Sabtu,19 November 2016 di sekitar sungai Desa Sogaan

3. Metode: Pelatihan

4. Media dan Peralatan : Tongkat dan bambu


5. Pelaksana
Hasianda Eka Lestari, Dwi Kurnia Puspitasari, Anis Trissia, Retno Ernita
Saraswati (Mahasiswa FKM Universitas Jember),

6. Uraian Kegiatan
ODF (Open Defecation Free) merupakan kondisi setiap individu dalam suatu
komunitas tidak buang air sembangan. Agar tercapainya ODF pada suatu komunitas
salah satunya dapat dilakukan dengan mengadakan “pemicuan”. Pemicuan adalah
suatu kegiatan yang sifatnya diharapkan akan menimbulkan efek yang besar dan
berkomulatif. Kegiatan pelaksanaan pemicuan ini diadakan diruang terbuka yaitu
bertempat di sekitar sungai Desa Sogaan, hal ini sengata dilakukan untuk membangun
proses bina suasana. Dalam hal ini diharapkan terbentuk suasana yang riang, santai,
penuh keakraban, terbuka sehingga muncullah suasana yang kondusif. Dalam
kegiatan ini juga mengundang ibu bidan desa Sogaan serta kader kesehatan setempat.
Tahapan awal dilakukannya kegiatan ini yaitu dimulai dengan perkenalan fasilitator.
Selanjutnya untuk pemicuan nyata dilapangan dilakukan dengan cara menelusuri
wilayah RW 1 Desa Sogaan untuk mengetahui lokasi-lokasi dimana warga setempat
buang air besar sembarangan (Transek Walk). Semua peserta yang hadir dalam
pemicuan diajak untuk jalan bersama melihat lokasi tersebut.

Bila peserta transect melewati suatu lokasi BABS (Buang Air Besar
Sembarangan) kepada mereka dilarang untuk menutup hidung, sehingga peserta
merasakan betapa bau yang timbul akibat tinja berada diruang terbuka sembarangan.
Selain, dilarang menutup hidung saat transect walk, peserta juga diminta berhenti
ditempat sekejap untuk diskusi. Peserta diajak untuk mendiskusikan keadaan tersebut,
baik dari aspek keindahan dan kebersihan lingkungan, dari aspek penyebaran
penyakit, dari aspek keselamatan, dll. Lalu peserta diberi pertanyaan, terkait dengan
perasaannya ketika menderita bau menyengat akibat tinja dari orang yang BAB
sembarangan. Peserta juga diberi pertanyaan apakah mereka senang dengan keadaan
tersebut.
Dalam kegiatan ini, tidak hanya bapak-bapak dan ibu-ibu yang diajak, tetapi
juga anak-anak. Disela-sela perjalanan melihat lokasi BABS, anak-anak diajak untuk
membuat nyanyian, slogan, puisi atau bentuk-bentuk kesenian lainnya. Pemicuan
dengan melalui transect walk ini akan lebih menyentuh ego seseorang, dengan
timbulnya rasa malu dan rasa jijik seseorang apalagi dengan melihat secara nyata tinja
yang berserakan ditanah terbuka.
7. Anggaran

Rincian Pemasukan
Iuran Anggota Kelompok Rp 55.000
Total pemasukan Rp 55.000
Rincian Pengeluaran
Biaya Biaya Total
No Kategori Satuan Volume
Satuan (Rp) (Rp)
1 Masker Kotak 1 30000 30.000
Makanan
2 Bungkus 5 5000 20.000
ringan
3 Air minum Gallon 1 5000 5.000
Total Pengeluaran 55.000

8. Kriteria Evaluasi
Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk buang air besar (BAB) di jamban
sebesar 80 % yang dilakukan melalui diskusi interaktif yang diadakan disela-sela
perjalanan menelusuri lokasi BABS (Buang Air Besar Sembarangan)

9. Koordinasi
a. Koordinasi dengan dosen pembimbing mulai tanggal 11 November 2016
b. Koordinasi didalam tim mulai tanggal 12 November 2016
c. Koordinasi dengan kepala desa dan perangkat desa mulai tanggal 12-19 November
2016
d. Koordinasi dengan bidan serta kader kesehatan mulai tanggal 14 November 2016
10. Supervisi

Supervisi awal untuk memantau dan mengetahui kebiasaan BABS masyarakat


RW 1 Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggodilakukan pada
tanggal 10 November 2014 dan supervisi dilakukan oleh pembimbing akademik pada
waktu pelaksaan (tanggal 22 November 2014) untuk memantau atau memastikan
implementasi program sesuai dengan perencanaan dan dilakukan pembimbingan.

5.2.1 Evaluasi Program

1. Efektivitas Kegiatan

a. Indikator : Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk buang air


besar (BAB) di jamban sebesar 80 %.
b. Hasil yang dicapai : 50% , ketika diskusi interaktif berlangsung ada sekitar
10 orang, masyarakat yang aktif menyampaikan pendapatnya dari 20 peserta yang
hadir dalam kegiatan Pemicuan
c. Efektifitas kegiatan : (50/80) x 100% = 62,5%
Interpretasi : kegiatan ini belum efektif yaitu target peningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang kesadaran warga untuk BAB di jamban sebesar
80% belum tercapai. Hal ini karena nilai efektifitas kegiatan tersebut sebesar
62,5%, dimana peningkatan pengetahuan (17,5%) lebih kecil daripada indikator
sebesar 80% yang telah ditentukan.
2. Adequency of Performance Kegiatan
a. Indikator : kehadiran peserta (target) sebesar 20
orang
b. Peserta yang hadir : 20 orang
c. Adequency of performance kegiatan : (20/20) x 100%= 100%
Interpretasi : Adequency of performance kegiatan ini
sudah baik, karena kehadiran peserta sudah mencapai 100% dari peserta yang
ditargetkan.
3. Proses Kegiatan
a. Kegiatan ODF (Open Defecation Free) melalui metode Pemicuan ini berlangsung
dengan santai dan menyenangkan.
b. Peserta cukup antusias dan cukup aktif. Peserta cukup aktif dalam diskusi
interaktif, baik dalam mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan, dan
memaparkan pendapatnya terkait dengan kondisi nyata akibat BABS yang ada.
5.3 Evalusi Proses Dari Kegiatan Kerjabakti/Gotong Royong

5.3.1 Nama Kegiatan: Kerja Bakti/Gotong Royong

1. Sasaran Kegiatan
Seluruh warga RW.1 Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo

2. Waktu dan Tempat


Minggu, 20 November 2016 di Balai Desa Sogaan

3. Metode: Praktek
4. Media dan Peralatan : Sapu, Cikrak, Sabit
5. Pelaksana
Fifian Lula, Ari Arty Abriani, Mega Elang, Anis Trissia, Retno Ernita
Saraswati (Mahasiswa FKM Universitas Jember)

6. Uraian Kegiatan
Kegiatan dilaksanakan secara non formal. Persiapan dilakukan pukul 06.30-
07.00 WIB yang dilakukan oleh semua panitia yabg bertanggung jawab dan seluruh
warga RW 1 Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo. Sebelum
kegiatan dimulai, panitia memberikan briefing kepada warga untuk membagi dan
menentukan lokasi yang akan dibersihkan. Kegiatan dilakukan hingga pukul 10.00
WIB dan dilanjutkan dengan istirahat bersama.

7. Anggaran

Rincian Pemasukan
Iuran Anggota Kelompok Rp 130.000
Total pemasukan Rp 130.000
Rincian Pengeluaran
Biaya Biaya Total
No Kategori Satuan Volume
Satuan (Rp) (Rp)
1 Masker Kotak 2 30000 60.000
Makanan
2 Bungkus 12 5000 60.000
ringan
3 Air minum Gallon 2 5000 10.000
Total Pengeluaran 130.000
8. Kriteria Evaluasi
Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan sebesar
80% melalui kegiatan kerja bakti/gotong royong bersama seluruh warga RW 1 Desa
Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten Probolinggo.

9. Koordinasi
a. Koordinasi dengan dosen pembimbing mulai tanggal 11 November 2014
b. Koordinasi didalam tim mulai tanggal 12 November 2014
c. Koordinasi dengan kepala desa dan perangkat desa mulai tanggal 12- 19
November 2014
10. Supervisi

Supervisi awal untuk memantau persiapan dilakukan tanggal 19 November


2016 dan supervisi dilakukan oleh dosen pembimbing pada waktu pelaksanaan
(tanggal 20 November 2016) untuk memantau dan memastikan program sesuai
dengan perencanaan dan dilakukan bimbingan.

5.3.2 Evaluasi Program

1. Efektivitas kegiatan
a. Indikator : Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap
kebersihan lingkungan sekitar sebesar 80%
b. Hasil yang dicapai: 60% :hampir setiap rumah ada perwakilan yang mengikuti
kegiatan kerja bakti/gotong royong
c. Efektifitas kegiatan : (60/80) x 100% = 75%
Interpretasi : kegiatan ini belum efektif yaitu target peningkatkan
kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan sekitar sebesar 80% belum
tercapai. Hal ini karena nilai efektifitas kegiatan tersebut sebesar 75%, dimana
peningkatan kesadaran (5%) lebih kecil daripada indikator sebesar 80% yang telah
ditentukan.
2. Adequency of performance kegiatan
a. Indikator : kehadiran peserta (target) sebesar 100
orang
b. Peserta yang hadir : 80
c. Adequency of performance kegiatan : (100/ 80) x 100%= 80%
Interpretasi : Adequency of performance kegiatan ini
kurang baik, karena kehadiran peserta sebesar 80% dari peserta yang ditargetkan.
3.Proses Kegiatan
a. Kegiatan kerja bakti/gotong royong berjalan dengan santai dan menyenangkan
b. Peserta cukup antusias, aktif dan mau berpartisipasi dalam kegiatan kerja
bakti/gotong royong yang telah dilakukan.

5.4 Evalusi Proses Dari Kegiatan Pembentukan Kader Sanitarian Desa

5.4.1 Nama Kegiatan: Pembentukan Kader Sanitarian Desa


1. Sasaran Kegiatan
Remaja usia 15-18 tahun Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo
2. Waktu dan Tempat
Senin , 21 November 2016 di Balai Desa Sogaan
3. Metode
Ceramah, diskusi interaktif, dan Pelatihan
4. Media dan Peralatan :Alat tulis, LCD, laptop, ruangan, kursi dan meja, pedoman
inspeksi,
5. Pelaksana
Hasianda Eka Lestari, Dwi Kurnia Puspitasari, Fifian Lula, Mega Elang,
Alvionikita Bella Iskandar (Mahasiswa FKM Universitas Jember),
6. Uraian Kegiatan
Persiapan dilakukan jam 08:00 – 08:20 WIB yang dilakukan oleh semua
panitia dengan penanggung jawab CO masing-masing dan dilakukan briefing oleh sie
acara pada pukul 08:20 – 08:35 WIB. Registrasi peserta dengan pengisian daftar hadir
dan pemberian konsumsi dilakukan jam 08:35 – 08:45 WIB. Kegiatan dibuka oleh
ketua kelompok 3 PE Progkes Kelas C dan Sambutan diberikan oleh kepala Desa
Sogaan jam 08:45 – 08:55 WIB. Selanjutnya dilakukan babak penyisihan untuk
pemilihan kader sanitarian yaitu 10 peserta diarahkan untuk mengambil gulungan
kertas yang berisi pertanyaan, dan dijawab dalam waktu maksimal 2 menit pada jam
08:55 – 09:15 WIB, Ice breaking (menunggu hasil rekapan penilaian juri) pada jam
09:15 – 09:20 WIB, dan pengumuman semi final pada jam 09:20 – 09:25 WIB.
Setelah itu pada babak semi final, dilakukan penyisihan lagi yaitu 5 peserta untuk
maju ke babak final, diarahkan untuk mengambil gulungan kertas yang berisi
pertanyaan, dan dijawab dalam waktu maksimal 2 menit pada jam 09:25 – 09:35
WIB, Ice breaking (menunggu hasil rekapan penilaian juri) pada jam 09:35 – 09:40
WIB, dan pengumuman peserta yang melaju ke babak final pada jam 09:40 – 09:45
WIB. Selanjutnya babak final dengan 3 peserta diarahkan untuk mengambil gulungan
kertas yang berisi pertanyaan, dan dijawab dalam waktu maksimal 2 menit, untuk
menentukan juara 1, 2 dan 3 serta penetapan kader sanitarian desa pada jam 09:45 –
09:50 WIB dan pengumuman juara 1,2,3 pada jam 09.50-10.00 WIB. Penyerahan
hadiah oleh juri, dan penetapan kader sanitarian desa serta dilanjutkan dengan foto
bersama pada jam 10.00-10.10 WIB. Penutupan acara oleh host jam 10.10-10.20
WIB. Pembentukan kader sanitarian desa berakhir jam 10:30 WIB.
7. Anggaran
Rincian Pemasukan
Iuran Anggota Kelompok Rp 171.000
Total pemasukan Rp 171.000
Rincian Pengeluaran
Biaya Biaya Total
No Kategori Satuan Volume
Satuan (Rp) (Rp)
1 Notebook Buku 15 2000 30.000
2 Pulpen Kotak 1 8000 8.000
Makanan
3 Bungkus 3 5000 15.000
ringan
4 Air mineral Kardus 1 15000 15.000
Snack
5 Kotak 4 2000 8.000
undangan
Slempang
6 Lembar 3 15000 45.000
sanitarian
Pengeluaran
7 50.000
Tak terduga
Total Pengeluaran 171.000

8. Kriteria Evaluasi
Meningkatkan Kesadaran Masyarakat untuk peduli terhadap kesehatan
lingkungan dan kebersihan makanan dan minuman sebesar 80 % yang dilakukan
melalui pembentukan kader sanitarian desa dengan pemberian materi dam pelatihan
kepada calon kader sanitarian
9. Koordinasi
a. Koordinasi dengan dosen pembimbing mulai tanggal 11 November 2016
b. Koordinasi didalam tim mulai tanggal 12 November 2016
c. Koordinasi dengan kepala desa dan perangkat desa mulai tanggal 12- 20
November 2016
10. Supervisi
Supervisi awal untuk memantau persiapan dilakukan tanggal 21 November
2016, dan supervisi dilakukan oleh dosen pembimbing pada waktu pelaksanaan
(tanggal 21 November 2016) untuk mamantau dan memastikan implementasi program
sesuai dengan perencanaan, dan dilakukan bimbingan.
5.4.2 Evaluasi Program
1. Efektivitas kegiatan
a. Indikator : Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk peduli
terhadap kesehatan lingkungan dan kebersihan makanan dan minuman sebesar 80
%
b. Hasil yang dicapai : 50% (Ujian tulis dan wawancara)
c. Efektifitas kegiatan : (50% / 80%) x 100% = 62,50 %
Interpretasi : kegiatan ini belum efektif yaitu target tingkat
pemahaman tentang terhadap kesehatan lingkungan dan kebersihan makanan dan
minuman belum tercapai. Hal ini dapat dilihat dari nilai efektifitas kegiatan
tersebut sebesar 62,50%, dimana pencapaian tingkat pemahaman (62,50%) lebih
kecil dari indikator sebesar 80% yang telah ditentukan.
2. Adequency of performance kegiatan
a. Indikator : Kehadiran peserta (target) sebesar 10
remaja
b. Peserta yang hadir : 10 remaja
c. Adequency of performance kegiatan : (10% / 10%) x 100%= 100%
Interpretasi : Kegiatan ini sudah baik, karena kehadiran peserta sebesar 100 %,
dimana sesuai dengan peserta yang ditargetkan.
3. Proses Kegiatan
a. Kegiatan pembentukan kader sanitarian berjalan dengan lancar dan tertib
b. Peserta antusias dan aktif dalam diskusi interaktif serta mampu menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
5.5 Evalusi Proses Dari Kegiatan Rumpi Sehat

5.5.1 Nama Kegiatan: Rumpi Sehat

1. Sasaran Kegiatan
Ibu Rumah Tangga kelompok pengajian RW 1 Desa Sogaan Kecamatan
Pakuniran Kabupaten Probolinggo

2. Waktu dan Tempat


Selasa 22 November 2016 (dilakukan 3 kali seminggu) di Rumah warga Desa Sogaan

3. Metode: ceramah dan diskusi


4. Media dan Peralatan : leaflet
5. Pelaksana
Hasianda Eka Lestari, Dwi Kurnia Puspitasari, Anis Trissia, Retno Ernita
Saraswati (Mahasiswa FKM Universitas Jember),

6. Uraian Kegiatan

Kegiatan dilaksanakan dengan non formal menyesuaikan jadwal pengajian ibu


rumah tangga RW 1 Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggo.Pelaksanaan rumpi sehatdilaksanakan dengan mengikuti kegiatan
pengajian dan diakhir acara, selanjutnya rumpi dibuka dengan intermezzo tentang
perilaku hidup bersih dan sehat oleh mahasiswa yang bertugas. Selanjutnya,
dilanjutkan dengan diskusi ringan dan santai dimana mahasiswa hanya menjadi
fasilitator saat kegiatan. Rumpi sehat berakhir ketika warga telah merasakan
kejenuhan.

7. Anggaran

Rincian Pemasukan
Iuran Anggota Kelompok Rp 370.000
Total pemasukan Rp 370.000
Rincian Pengeluaran
Biaya Biaya Total
No Kategori Satuan Volume
Satuan (Rp) (Rp)
1 Leaflet Lembar 12 5000 60.000
Makanan 60 (1
2 Bungkus 5000 300.000
ringan bulan)
3 Air minum Galon 2 5000 10.000
Total Pengeluaran 370.000
8. Kriteria Evaluasi
Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Perilaku Hideup Bersih dan
Sehat (PHBS) sebesar 80% yang dilakukan melalui recall hasil rumpi sehat di setiap
pertemuan

9. Koordinasi
a. Koordinasi dengan dosen pembimbing mulai tanggal 11 November 2014
b. Koordinasi didalam tim mulai tanggal 12 November 2014
c. Koordinasi dengan kepala desa dan perangkat desa mulai tanggal 12- 20
November 2014
10. Supervisi

Supervisi awal untuk memantau dan mengetahui jadwal pengajian pengajian


ibu rumah tangga RW 1 Desa Sogaan Kecamatan Pakuniran Kabupaten
Probolinggodilakukan pada tanggal 10 November 2014 dan supervisi dilakukan oleh
pembimbing akademik pada waktu pelaksaan (tanggal 22 November 2014) untuk
memantau atau memastikan implementasi program sesuai dengan perencanaan dan
dilakukan pembimbingan.

5.5.2 Evaluasi Program

1. Efektivitas kegiatan
a. Indikator : Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebesar 80%
b. Hasil yang dicapai : 50% , setiap jadwal pengajian rata- rata hanya ada 15
dari 30 peserta pengajian yang dapat memaparkan hasil rumpi sehat
sebelumnya
c. Efektifitas kegiatan : (50/80) x 100% = 62,5%
Interpretasi : kegiatan ini belum efektif yaitu target peningkatkan
pengetahuan masyarakat tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
sebesar 80% belum tercapai. Hal ini karena nilai efektifitas kegiatan tersebut
sebesar 62,5%, dimana peningkatan pengetahuan (17,5%) lebih kecil daripada
indikator sebesar 80% yang telah ditentukan.
2. Adequency of performance kegiatan
a. Indikator : kehadiran peserta (target) sebesar 30
orang
b. Peserta yang hadir : 25 orang
c. Adequency of performance kegiatan : (25/ 30) x 100%= 83,33%
Interpretasi : Adequency of performance kegiatan ini
kurang baik, karena kehadiran peserta sebesar 83,33% dari peserta yang
ditargetkan.
3.Proses Kegiatan
a. Kegiatan rumpi sehat berjalan dengan santai dan menyenangkan
b. Peserta cukup antusias dan cukup aktif. Peserta cukup aktif dalam diskusi
(rumpi sehat) baik dalam mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan,
memaparkan hasil rumpi sebelumnya, mempunyai niat untuk berubah.

Anda mungkin juga menyukai